Rabu, 4/12/2019 menjelang maghrib menyempatkan silaturahmi ke ustadz Machrus yang bersama isterinya telah melaksanakan ibadah umroh bersama jamaah sholawat Nariyah PCNU Kota Surabaya
Dalam cerita yang disampaikan, bahwa pelaksanaan umrohnya sangat menyenangkan karena dibimbing langsung oleh KH. Muhibbin Zuhri (Ketua PCNU Surabaya) yang telah pengalaman berulang kali ke tanah suci.
Begitu juga jamaah dilengkapi receiver alat komunikasi via bluetooth yang memudahkan suara muthowif (pemimpin rombongan) bisa terdengar ke jamaah, sehingga memudahkan jamaah dalam meniru pengucapan lafal-lafal bacaan.
Alhasil saking semangatnya jamaah dalam pengucapannya sehingga banyak jamaah lain menepi saat jamaah umroh sholawat Nariyah lewat, tapi kemudian mengikuti dibelakangnya. (Semoga ini karomah dari istiqomahnya para jamaah sholawat Nariyah)
Sebelum pamit pulang dan barokah doa, ustadz Machrus sekilas menceritakan tentang masjid ijabah yang jarang didatangi jamaah, namun sayup-sayup tarkhim menjelang maghriblah yang menyudahi dengan cepat cerita tentang masjid tersebut.
Gus Mujib
Bakda maghrib, silaturahim dilanjutkan ke Koordinator Jamaah Sholawat Nariyah PCNU Surabaya, sekaligus Ketua MWC NU Rungkut, KH. Drs. Mujib, HU.
Banyak cerita yang beliau uraikan, termasuk istiqomahnya jasnu yang telah "mengkapling" tempat di salah satu ruas masjid Nabawi dalam berkumpul dan menunaikan ibadah, sehingga sewaktu-waktu tempat tersebut dilihat oleh Gus Mujib, pastilah disitu terlihat anggota jasnu yang sedang ibadah.
Namun kebiasaan merokok anggota jasnu terbawa hingga ke tanah suci, sehingga Gus Mujib sendiri akhirnya pernah dihadapkan ke kepala asykar untuk mendapatkan peringatan/teguran. Namun setelah bertemu gus Mujib, sang kepala Asykar tidak bisa berkata apa-apa.
(Apakah ini karomah gus mujib atau fadhilah sholawat nariyah ? Wallahu a'lam bishowab)
Para tamu yang merupakan anggota jamaah pengajian rutin musholah dan masjid yang diasuh oleh Gus Mujib memenuhi kediamannya hilir mudik silih berganti.
Namun disela-sela sibuk menerima tamu tersebut, Gus Mujib bercerita tentang masjid ijabah, yang konon Kyai Muhibbin mendapat pesan dari Kyai Muhajir Sidoresmo bahwa bila ke Madinah untuk menyempatkan ke masjid tersebut.
Saat Gus Mujib berdoa di dalam masjid Ijabah, ada aura spiritual yang begitu berbeda dirasakannya, sehingga tak terasa air mata berlinang. (Wah, jadi penasaran tentang masjid ini)
KH. Muhibbin
Silaturahim dilanjutkan ke kediaman Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Surabaya. KH. DR. Muhibbin Zuhri, M.Ag
Cerita beliau awali dengan semangat beribadah para anggota Jasnu selama di Mekkah, hingga rela dua kali menyewa bus sendiri (diluar paket dari travel) untuk mengambil miqot berumroh.
Begitu pula saat di Madinah, bisa melaksanakan sholat arba'in (40 waktu sholat berjamaah di masjid Nabawi) sebagaimana yang dilakukan para jamaah haji saat di Madinah.
Masjid Al-Ijabah
Tiba saat beliau menceritakan Masjid Al Ijabah yang terletak di Jalan Malik Fahd, Madinah, sekitar 385 meter dari Pemakaman Baqi.
Menurut sejarah, dulu di masjid ini Rasulullah berdoa kepada Allah yang terkait dengan nasib umat, dan langsung dijawab saat itu juga.
Ada tiga doa yang dipanjatkan Rasul. Doa pertama adalah Nabi memohon agar Allah tidak membinasakan umat Nabi Muhammad dengan kekeringan dan kelaparan. Doa ini langsung dijawab dan dikabulkan oleh Allah.
Selanjutnya Rasul berdoa kembali. Dalam doa keduanya, Rasul memohon agar Allah tidak membinasakan umat Nabi Muhammad dengan menenggelamkan. Doa ini juga dikabulkan Allah.
Rasul pun kembali berdoa. Di doanya yang ketiga, Rasul memohon agar di kalangan umatnya tidak ada fitnah dan perbedaan. Sayangnya, doa yang ditunda oleh Allah SWT.
Semoga cerita dan kisah yang telah disampaikan dapat menambah khazanah keilmuan, sekaligus menambah kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya serta dimudahkan dalam beribadah dan berziaroh ke Haromain Mekkah-Madinah.
Hanya keterbatasan waktu jua, yang menyebabkan belum bisa silaturahim satu persatu, namun salam takzim tetap dihaturkan kepada segenap jamaah umroh.
Semoga ibadah umroh para sahabat anggota Jamaah Sholawat Nariyah PCNU Kota Surabaya diterima Allah SWT sebagai ibadah yang mabrur.
Dalam cerita yang disampaikan, bahwa pelaksanaan umrohnya sangat menyenangkan karena dibimbing langsung oleh KH. Muhibbin Zuhri (Ketua PCNU Surabaya) yang telah pengalaman berulang kali ke tanah suci.
Begitu juga jamaah dilengkapi receiver alat komunikasi via bluetooth yang memudahkan suara muthowif (pemimpin rombongan) bisa terdengar ke jamaah, sehingga memudahkan jamaah dalam meniru pengucapan lafal-lafal bacaan.
Alhasil saking semangatnya jamaah dalam pengucapannya sehingga banyak jamaah lain menepi saat jamaah umroh sholawat Nariyah lewat, tapi kemudian mengikuti dibelakangnya. (Semoga ini karomah dari istiqomahnya para jamaah sholawat Nariyah)
Sebelum pamit pulang dan barokah doa, ustadz Machrus sekilas menceritakan tentang masjid ijabah yang jarang didatangi jamaah, namun sayup-sayup tarkhim menjelang maghriblah yang menyudahi dengan cepat cerita tentang masjid tersebut.
Gus Mujib
Bakda maghrib, silaturahim dilanjutkan ke Koordinator Jamaah Sholawat Nariyah PCNU Surabaya, sekaligus Ketua MWC NU Rungkut, KH. Drs. Mujib, HU.
Banyak cerita yang beliau uraikan, termasuk istiqomahnya jasnu yang telah "mengkapling" tempat di salah satu ruas masjid Nabawi dalam berkumpul dan menunaikan ibadah, sehingga sewaktu-waktu tempat tersebut dilihat oleh Gus Mujib, pastilah disitu terlihat anggota jasnu yang sedang ibadah.
Namun kebiasaan merokok anggota jasnu terbawa hingga ke tanah suci, sehingga Gus Mujib sendiri akhirnya pernah dihadapkan ke kepala asykar untuk mendapatkan peringatan/teguran. Namun setelah bertemu gus Mujib, sang kepala Asykar tidak bisa berkata apa-apa.
(Apakah ini karomah gus mujib atau fadhilah sholawat nariyah ? Wallahu a'lam bishowab)
Para tamu yang merupakan anggota jamaah pengajian rutin musholah dan masjid yang diasuh oleh Gus Mujib memenuhi kediamannya hilir mudik silih berganti.
Namun disela-sela sibuk menerima tamu tersebut, Gus Mujib bercerita tentang masjid ijabah, yang konon Kyai Muhibbin mendapat pesan dari Kyai Muhajir Sidoresmo bahwa bila ke Madinah untuk menyempatkan ke masjid tersebut.
Saat Gus Mujib berdoa di dalam masjid Ijabah, ada aura spiritual yang begitu berbeda dirasakannya, sehingga tak terasa air mata berlinang. (Wah, jadi penasaran tentang masjid ini)
KH. Muhibbin
Silaturahim dilanjutkan ke kediaman Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Surabaya. KH. DR. Muhibbin Zuhri, M.Ag
Cerita beliau awali dengan semangat beribadah para anggota Jasnu selama di Mekkah, hingga rela dua kali menyewa bus sendiri (diluar paket dari travel) untuk mengambil miqot berumroh.
Begitu pula saat di Madinah, bisa melaksanakan sholat arba'in (40 waktu sholat berjamaah di masjid Nabawi) sebagaimana yang dilakukan para jamaah haji saat di Madinah.
Masjid Al-Ijabah
Tiba saat beliau menceritakan Masjid Al Ijabah yang terletak di Jalan Malik Fahd, Madinah, sekitar 385 meter dari Pemakaman Baqi.
Menurut sejarah, dulu di masjid ini Rasulullah berdoa kepada Allah yang terkait dengan nasib umat, dan langsung dijawab saat itu juga.
Ada tiga doa yang dipanjatkan Rasul. Doa pertama adalah Nabi memohon agar Allah tidak membinasakan umat Nabi Muhammad dengan kekeringan dan kelaparan. Doa ini langsung dijawab dan dikabulkan oleh Allah.
Selanjutnya Rasul berdoa kembali. Dalam doa keduanya, Rasul memohon agar Allah tidak membinasakan umat Nabi Muhammad dengan menenggelamkan. Doa ini juga dikabulkan Allah.
Rasul pun kembali berdoa. Di doanya yang ketiga, Rasul memohon agar di kalangan umatnya tidak ada fitnah dan perbedaan. Sayangnya, doa yang ditunda oleh Allah SWT.
Semoga cerita dan kisah yang telah disampaikan dapat menambah khazanah keilmuan, sekaligus menambah kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya serta dimudahkan dalam beribadah dan berziaroh ke Haromain Mekkah-Madinah.
Hanya keterbatasan waktu jua, yang menyebabkan belum bisa silaturahim satu persatu, namun salam takzim tetap dihaturkan kepada segenap jamaah umroh.
Semoga ibadah umroh para sahabat anggota Jamaah Sholawat Nariyah PCNU Kota Surabaya diterima Allah SWT sebagai ibadah yang mabrur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar