Senin, 25 Februari 2019

Agenda Nariyah, 25 Februari 2019



Bertempat di rumah Bapak Khusrin
Medokan Sawah Timur 24 D no. 8 Surabaya

Sambutan Ketua PCNU Surabaya 
DR. KH. Muhibbin Zuhri, M.Ag :

Menanggapi Doa Neno Warisman pada acara Munajat 212 di Monas (Kamis, 21/2/2019) yang mengutip doa Rasulullah dalam Perang Badar

Salah satu penggalan doanya berbunyi seperti ini :

“Karena jika Engkau tidak menangkan
Kami khawatir ya Allah
Kami khawatir ya Allah
Tak ada lagi yang menyembah-Mu"

Ketika perang Badar saat itu 17 Ramadhan Tahun Kedua Hijriyah/ 13 Maret 624 Masehi, kondisinya mencekam; Rasulullah dalam tenda dan bersujud menangis sambil berdoa dengan penuh cemas

Umat Islam berjumlah 314 pasukan hanya dua yang mengendarai kuda, sisanya berjalan kaki

Kafir Qurays berkekuatan 1300 pasukan lengkap dengan menunggang kuda dan Onta

Secara hitungan aqliyah (hitungan akal) umat Islam akan kalah, karena sifat perangnya adalah berhadapan satu-persatu menggunakan pedang. Sehingga Rasulullah berdoa agar tidak kalah

Lalu turunlah 1000 malaikat yang menolong dengan mencemeti wajah kaum kafir hingga terbelah mukanya

Maka Urusan pemilu bukan dalam kondisi perang. Banyak di kalangan umat yang memahami Qur'an secara tekstual, tentang orang kafir diterapkan kepada sesama muslim seperti pilpres

Info Lainnya :
  1. Pengambilan seragam Nariyah dilaksanakan di Gubug Nariyah pada selasa, 26 Februari 2019, mulai pukul 10.00 sd 14.00 menemui Kaji Okik. Dengan melunasi biaya pembuatan sebesar Rp. 150.000,-
  2. Dipersilakan menulis Khususiyah Ahli kubur dan dikumpulkan ke Ustadz Mahrus, yang akan dibaca saat Nariyah di makam KH. Wahab Hasbulloh - Jombang. Pada Senin, 04 Maret 2019. Kumpul di gubug bakda maghrib dan sudah disediakan dua bus transportasi oleh panitia; dengan memakai seragam nariyah warna putih bagi yang sudah memilikinya
  3. Pada saat pemberangkatan Nariyah ke Makam KH. Wahab Hasbulloh, panitia akan mengedarkan kotak shodaqoh kepada jamaah (mohon minimal menyumbang Rp. 10.000,-) untuk menunjang kesuksesan agenda acara tersebut.

Daftar seragam yang sudah jadi
















PERPINDAHAN PANAS


Mahasiswa mampu menganalisa dan menginterpretasikan masalah-masalah fisika dengan menggunakan prinsip transfer panas.

MATERI :
  1. Persamaan dasar untuk perpindahan momentum, panas, dan mass
  2. Prinsip dasar, mekanisme perpindahan panas, hukum Fourier
  3. Konduksi melalui lapisan datar atau dinding, silinder berlubang, bola berlubang, padatan tersusun seri, perpindahan panas gabungan, konduksi dan konveksi, konduksi dengan adanya generasi
  4. Persamaan dasar, sistem dengan hambatan dalam diabaikan
  5. Konduksi pada berbagai geometri
  6. Metode grafik untuk konduksi dua dimensi, faktor bentuk, metode numerik untuk dua dimensi
  7. Prinsip konveksi bebas, konveksi babas untuk berbagai macam geometri, korelasi empiris
  8. UTS
  9. Prinsip konveksi paksaan, bilangan tidak berdimensi, koefisien perpindahanpanas untuk aliran laminar, transisi, dan turbulen pada pipa; koefisien  transfer panas pipa non-circular,Persamaan dasar, kombinasi perpindahan panas radiasi dan konveksi
  10. Pengantar, aliran paralel pada plat datar, silinder dengan sumbu aliran tegak lurus aliran, aliran melalui satu bola
  11. Pengantar dan persamaan dasar radiasi, perpindahan panas gabungan konveksi dan radiasi. Prinsip perpindahan panas lanjutan, spektrum radiasi, penurunan faktor bentuk pada berbagai geometri
  12. Perpindahan panas total secara umum, penentuan luas perpindahan panas
  13. Pendidihan dan kondensasi (boiling and condensation) Jenis alat perpindahan panas, log meantemperatur difference,
  14. faktor koreksi suhu, faktor kotoran.
  15. UAS

REFERENSI :

  1. Bird, R.B., Stewart, W.E., Lightfoot, E.N., “Transport Phenomena”, John Wiley & Son, Singapore, 1960.
  2. Brodkey, R.S. & Hersey, H.C., “Transport Phenomena” –A Unified Approach, McGraw Hill, 1958.
  3. Brown, A.I. & Marco, S.M.,“Introduction To Heat Transfer”, McGraw Hill, 1958.
  4. Geankoplis, C.J., “Transport Proses And Unit Operation”, Prentice Hall, 4 ed. McAdam, W.H., “Heat Transmission” 3rd ed. McGraw Hill. 1954.
  5. Materi Perpindahan Panas

SISTEM UTILITAS


Agar mahasiswa memahami dan mampu merancang sistem pengolahan air untuk kebutuhan utilitas di industri

MATERI 1
  1. Utilitas Primer : air, bahan bakar, tenaga listrik, steam, penyimpanan  & pemindahan bahan baku & produk.
  2. Utilitas Sekunder : pemeliharaan, bangunan pabrik, jalan pabrik, pemadam kebakaran, pematusan air.

MATERI 2
  1. Definisi air baku
  2. Air sungai
  3. Air rawa, air danau, air waduk
  4. Air tanah
  5. Air laut

MATERI 3
  1. Koagulasi
  2. Flokulasi
  3. Sedimentasi
  4. Klarifikasi


MATERI 4
  1. Air Sanitasi
  2. Air Proses
  3. Air Pendingin
  4. Air Umpan Boiler


MATERI 5
  1. Water softener
  2. Demineralizer
  3. Regenerasi
  4. Internal Water Softening


MATERI 6
  1. Pengoperasian menara pendingin
  2. Menentukan siklus konsentrasi
  3. Pengendalian air pendingin secara kimiawi : korosi, kerak, fouling, mikrobiologis


MATERI 7
  1. Penghambat korosi ( corrosion inhibitor)
  2. Inhibitor Anodik
  3. Inhibitor Sinergis


MATERI 8
(uts)

MATERI 9
  1. Macam-macam turbin
  2. Pengetahuan dasar tentang turbin


MATERI 10
  1. Macam-macam turbin air
  2. Cara kerja turbin air


MATERI 11
  1. Penyusunan suplai listrik dalam pabrik.
  2. Tahanan & impedansi 3 fase


MATERI 12
  1. Kebutuhan penerangan
  2. Lumen & cara menghitungnya
  3. Flux & cara menghitungnya
  4. Pengetahuan motor diesel, siklus, kogenerasi (motor bakar & combined cycle)


MATERI 13
  1. Sistem Pembakaran
  2. Effisiensi operasi
  3. Kebutuhan bahan bakar

MATERI 14
  1. Pemeliharaan Boiler
  2. Metode Cleaning
  3. Bahan-bahan untuk pembersihan

MATERI 15
  1. Membuat blok diagram pengolahan air dari air baku menjadi air industri disertai dengan kebutuhan air tiap-tiap unit (air sanitasi, air proses, air pendingin, air umpan boiler)

MATERI 16
(uas)


REFERENSI :
  1. Arismunandar W,”Turbin dan Listrik”, ITB, Bandung, 1988
  2. Kenn W. Lie and Priddy, “ Power Plant System Design”, John Wiley, 1985
  3. “The Nalco Water Handbook”, The Nalco Water Handbook International Edition,  2nd edition, McGraw-Hill Book Company, New York, 1988
  4. Degreemont, “Water Treatment Handbook”, 5th edition. 1979
  5. “Kurita Handbook of Water Treatment”, Kurita Water Industries, Ltd, Tokyo, 1985
  6. Tugas Presentasi Kelompok
  7. Materi Utilitas

PENGOLAHAN LIMBAH


Memberikan penjelasan dan pemahaman kepada mahasiswa tentang cara-cara pengolahan limbah baik limbah cair, limbah gas maupun limbah padat serta cara  menyusun dan merancang unit pengolahan limbah 

MATERI
  1. Jenis dan sumber pencemaran
  2. Dasar- dasar Pengolahan limbah cair secara fisika
  3. Pengolahan limbah cair dengan metode adsorpsi
  4. Pengolahan limbah cair yang mengandung minyak secara fisika
  5. Pengolahan limbah cair secara kimia
  6. Pengolahan limbah cair secara biologi dengan metode suspended growth 
  7. Pengolahan limbah cair secara biologi dengan metode attached growth
  8. UTS
  9. Sumber dan jenis pencemaran udara serta dampaknya
  10. Pengendalianpencemaran udara dengan metode absorbsi
  11. Pengendalian pencemaran udara menggunakan scrubber
  12. Pengolahan sampah pasar dan limbah pertanian
  13. Pengolahan limbah padat industri
  14. Perhitungan pada unit pengolah limbah
  15. Perancangan unit pengolahan limbah
  16. UAS

Pustaka :
  1. Chereminisoff, N, P, Handbook of water and wastewater technologies, Butterworth Heninemann, 2002
  2. Tchobanoglous, G., Burton, F.L., Stensel, H.D., Wastewater Engineering”, 4 ed., Metcalf and Eddy Inc., McGraw Hill, New York 2004,
  3. Makalah Limbah

Minggu, 24 Februari 2019

MINI AGROWISATA


DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN KOTA SURABAYA
Jl. Pagesangan II / 56 Surabaya
Telp. (031) 8282328; Fax. (031) 8282328

MINI AGROWISATA merupakan salah satu tempat pembelajaran terpadu tentang pertanian di kota Surabaya

Bediri sejak 2002 memadukan konsep pendidikan, budaya, dan wisata dalam pengelolaannya, sehingga menjadi sarana untuk penyebaran ilmu pengetahuan dan informasi tentang teknologi pertanian, perikanan, peternakan bagi masyarakat

Sekaligus berperan dalam mengembangkan teknik pertanian, perikanan, peternakan di perkotaan, dan menerapkan konsep konservasi keanekaragaman hayati.

Juga masyarakat dapat belajar dan mengenal pentingnya ketahanan pangan dan menjaga keanekaragaman hayati di lingkungan perkotaan


Jenis kegiatan :

  1. Pengembangan Sayuran : (a)sayuran dalam lahan surjan, (b) sayuran dalam pot, (c) sayuran vertikultur
  2. Pengembangan Tanaman hias
  3. Pengebangan Tanaman Boga
  4. Pengembangan Jamur
  5. Pengembangan Tanaman Langka dan Tanaman Keras
  6. Pengembangan Tanaman Hidroponik
  7. Pengembangan Tanaman Buah
  8. Pengembangan Kultur Jaringan
  9. Pengembangan Perikanan

Pelayanan Pembelajaran :
  1. Tingkat Playgroup dan TK
  2. Sekolah dasar
  3. SMP
  4. SMA
  5. Perguruan Tinggi
  6. Masyarakat Umum

Pelayanan Bantuan Bibit
  1. Bibit Sayuran
  2. Bibit Tanaman Toga
  3. Bibit Tanaman Lindung
  4. Bibit Tanaman Buah
  5. Bibit Ikan
(Denah)

( Sumber : Leafleat Mini Agrowisata )

Tarikh Kunjungan :
Ahad, 24 Februari 2019
Pukul 09.00 - 11.00

(Burung Kasuari)

(Terapi Ikan)

(Peternakan Kambing)

(Kandang Ayam Petelur)

(Bunga Matahari)

(Areal Tomat dan Cabai)

(Buah Naga)

(Memberi makan ikan pada kolam)

(Video memberi makan ikan di selokan)


(Fasilitas Musholla)


(Video OutBond)












Selasa, 19 Februari 2019

WORKSHOP PENDIDIKAN NASIONAL GURU PRODUKTIF TAHAP 2



Kegiatan workshop dalam rangka mengoptimalisasi proses kepenulisan bahan ajar SMK oleh PT. Kuantum Buku Sejahtera (Quantum Book) bertema "Pemantapan bahan ajar SMK berbasis STEM dan HOTS Untuk Revolusi Industri 4.0" Dilaksanakan pada :
  • Hari  : Selasa dan Rabu
  • Tanggal : 19 dan 20 Februari 2019
  • Waktu : 07.00 - 17.00 wib
  • Tempat : PPPPTK BOE VEDC Malang ( SGB lantai 2 Timur ). Jl. Teluk Mandar Tromol Pos No.5, Arjosari, Blimbing Kota Malang, Jawa Timur
  • Fasilitas : (1) pendampingan aktif maupun pasif dari Tim Quantum Book dan PPPPTK BOE selama dua bulan hingga buku diterbitkan (2) makan siang dan snack
Pemateri : Drs. Mulyana, S.Pd, M.Psi
No HP : 081332080275

Kesalahan dalam menulis "tidak ada satupun pekerjaan di dunia ini yang luput dari kesalahan, bahkan sepandai-pandainya seseorang dalam menulis."
  1. Kesalahan meletakkan tanda baca, titik, koma, seru, tanda tanya, garis hubung, dan tanda kurung harus ditempatkan secara tepat dalam suatu kalimat
  2. Menulis kata berbahasa asing, ditulis miring
  3. Mengumpulkan naskah kepada penerbit tanpa melakukan revisi adalah sebuah kesalahan besar
Yang ada dalam penulisan buku :
  1. Harus ada kompetensi  Dasar
  2. Tujuan Pembelajaran
  3. Peta konsep pahami KI KD
  4. Materi pembelajarannya
  5. Gambar dicarikan yang baik dan sesuai materi
  6. Ilustrasi dengan pertanyaan dan jawaban narasi
  7. Kerangka penulisan ditulis lebih dulu
  8. Penulisan sumber ditulis huruf kecil, font 8
  9. Penggunaan kata yang sama jangan muncul dalam satu larik kalimat
  10. Spasinya 1,3
  11. Jenis hurufnya verdana 11
  12. Ukuran kertas B5
  13. Daftar isi

Pemantapan cara penulisan :
  1. Buku disesuaikan dengan pasar, bila terlalu high class sedangkan marketnya rendah maka bisa tidak laku. misalnya menggunakan hardcover sehingga harganya lebih mahal
  2. Buku dari Singapura berorientasi ilmiahnya tinggi, dan harganya juga tinggi
  3. Bila ada KD yang mempunyai kemiripan, maka lebih baik materinya dikumpulkan dalam satu bab
  4. Mengedit meliputi : edit konten, edit bahasa, bicara alur, layout
  5. STEM bisa masuk dibeberapa lini, yang penting siswa bisa aktif melakukan sesuatu. bila dimasukan pada lembar kerja siswa diperbolehkan. yang penting ada sedikit "warna-cita rasa STEM" dalam buku.

Penjelasan Materi HOTS



Dr. Sumarno
WA : 082266248192

Baca Pula : STEM untuk Revolusi Industri 4.0

  1. Guru yang dikumpulkan di PPPPTK biasanya minta gratis, sedangkan yang hadir ini dengan biaya sendiri demi memperbaiki diri untuk lebih baik
  2. Mendukung gerakan literasi nasional yang bermanfaat bagi peserta didik
  3. Revolusi Industri 4.0 perkembangan global yang begitu pesat, agar tidak menjadi penonton di negeri sendiri. Sehingga harus berbenah diri
  4. Bekal kebijakan, pengalaman, tuntunan, tantangan global, tuntutan pembangunan di Indonesia, sebagai instrumen mengarah revolusi industri 4.0
  5. Generasi Builder usia 70+; Baby Boomer usia 51-69; Generasi x usianya 36-50; Generasi y usianya 21-35; generasi z usianya 6-29; generasi alpha usia dibawah 6 tahun
  6. Karakteristik setiap generasi, era IT sudah melewati semua jenjang
  7. Trend pembelajaran ke depan : terbuka, bergerak, komunikasi, individual
  8. Kapanpun dan di manapun, definisi ruang kelas sudah bergeser sehingga bisa di restoran, stasiun dsb. karena definisi belajar sudah tidak dibatasi waktu. dan menu belajar bisa disesuaikan
  9. Dengan menggunakan alat akses dan kapanpun waktunya, resourcesnya bisa disimpan di cloud storage (FB, Instagram, dsb)
  10. Multilevel Delivery dengan menggunakan WA grup
  11. Abad 21, kurikulum K-13 mempunyai tiga pilar, yaitu pilar pendidikan karakter, pilar literasi, Pilar Kompetensi
  12. Kaidah ilmu pengetahuan harus diuji publik, sebelum dikonsumsi publik. sehingga karya tersebut kuat dilihat dari segala penjuru
  13. Hati-hati dalam mengambil sumber, agar tidak terkena plagiarisme
  14. Untuk menghasilkan siswa yang baik, maka harus improve semuanya, tidak ada dalil kebetulan untuk kesuksesan
  15. Aristoteles menyebut 1% Kecerdasan dan 99 % effort/usaha
  16. Cita-cita yang bertingkat, melalui benchmarking dengan membandingkan yang lebih baik kita samakan.
  17. Perbaikan yang berkelanjutan/ continous improvement
  18. Literasi yang paling basic, membaca, menulis dan hitung.
  19. Literasi numerical, sosial, ekonomi dan agama
  20. Lierasi Digital / ICT tanpa menggunakan kertas, Ilmu tidak disembunyikan namun harus dibagikan dengan mudah lewat IT. Semakin memberi, maka semakin bertambah keilmuwan.
  21. Kompetensi meliputi Kritikal, kreatif, kolaboratif.
  22. Kurikulum SD dengan tematik dengan mengkolaborasikan beberapa KD
  23. SMK tuntutannya HOTS dan berbasis STEM
  24. STEM terintegrasi dengan beberapa sistem ilmu
  25. Tahapan integrasi otomasi dengan ICT
  26. Tahapan Internet of things, semua kehidupan dikendalikan aplikasi internet
  27. Youtuber merupakan ICT literasi
  28. Bagaimana cara beradaptasi ? adalah dengan learning/ belajar
  29. Pembelajaran berbasis STEM, contohnya adalah beberapa kelompok yang mendesain jembatan untuk dicari yang paling kuat dalam menahan beban.
  30. Literasi diukur secara global : Bahasa, nemerik dan sains. 
  31. Finlandia nomer satu secara dunia berdasarkan PISA Prancis atau TIMMS Belanda
  32. PISA 2015-2016 Singapura peringkat 1, Indonesia pada Zona Merah dengan urutan 62 dari 70 Negara
  33. Jadilah manusia pembelajar, Individual responsibility, sebagai guru mendidik adalah tanggung jawab pribadi dengan memotivasi hadiah-hukuman, 
  34. Motivasi ekstrinsik kepada siswa bukan karena hadiah-hukuman, tapi kemampuan dari dalam dirinya yang meledak-meledak
  35. Abad 21, dalam taksonomi blom harus mampu meng-creat atau menciptakan. misalnya : ayam geprek, goreng, bakar; dan aneka jenis minuman kopi dengan kreasinya.
  36. Bila menulis buku : Untuk siapa, perilaku spesifik, syarat yang harus dipenuhi, batas minimal KKM berapa ?



Kamis, 07 Februari 2019

Rapat Anggota Tahunan KPRI "Usaha Bersama"

SMK Negeri 5 Surabaya
Kamis, 07 Februari 2019
Pukul 14.00 wib


  1. Seremoni pembukaan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mengheningkan cipta
  2. Narasi pembukaan tentang UU Perkoperasian No. 25 Tahun 1992. 
  3. Tahun 1982 dibentuk koperasi guru dan karyawan SMKN 5 Surabaya, dengan nama "Usaha Bersama"
Sambutan Ketua Koperasi Usaha Bersama :
  1. Direncanakan RAT tahun depan akan dilaksanakan ke Pulau Lombok
  2. Pengurus dirampingkan dari lima orang menjadi tiga orang, yaitu : Ketua, Sekretaris, dan Bendahara

Sambutan Pembina Koperasi :

  1. Selamat atas kinerja pengurus koperasi 
  2. Rencananya Bapak Kepala Sekolah bergabung menjadi anggota koperasi bila administrasi gaji sudah dipindah ke SMK Negeri 5 pada bulan Maret besok.

Sambutan dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Surabaya :
  1. Keanggotaan bersifat sukarela
  2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
  3. Pembagian SHU secara adil
  4. Pemberian barang jasa, misalnya simpanan
  5. Kemandirian milik anggota, pemerintah hanya monitoring
  6. Pendidikan perkoperasian, yaitu sertifikat kompetensi bagi pengawas
  7. Kerjasama antar koperasi, misalnya sesama koperasi antar sekolah 
  8. Pemenuhan legalitas formal, belum punya sertifikasi nomer induk koperasi, segera diminta. 
  9. Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Khusus, NPWP belum ada
  10. Rapat Anggota Tahunan wajib dilaporkan ke Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Surabaya, alamat Siola lantai 3

Pengesahan Rencana Kerja/ Rencana Anggaran Pendapatan Belanja secara aklamasi

Rapat Anggota dipimpin Ketua Koperasi :
  1. Hadir 149 anggota dari total 162 (melebihi  kuorum 2/3)
  2. Pembacaan tata tertib tidak ada perubahan
  3. Ada tiga orang yang macet/ tidak mampu membayar hutangnya.
  4. Dari neraca ada kenaikan dari simpanan untuk uang saku tur/ wisata.

Laporan Pengawas :
  1. Berdasarkan pengamatan bahwa koordinasi berjalan dengan tertib

Hasil Rapat :
  1. Dana Pengurus menjadi 11 persen, dari awalnya yang 12,5 persen
  2. Besaran 1,5 persennya dimasukan ke jasa pinjaman, sehingga menjadi 41,5 persen
  3. Terpilih dan disahkan Pengurus dan Pengawas KPRI Usaha Bersama : 
  • Ketua : Bpk. Arif Santoso (Matematika)
  • Sekretaris : Ibu Kussaini (B. Inggris)
  • Bendahara : Bpk. Teguh (Matematika)
  • Pengawas : Bpk. Joni (Bangunan)





Digital Abbe Refractometer



Refraktometer Abbe adalah refraktometer untuk mengukur indeks bias cairan, padatan dalam cairan atau serbuk dengan indeks bias dari 1,300 sampai 1,700 dan persentase padatan 0 sampai 95%, 

Alat untuk menentukan indeks bias minyak, lemak, gelas optis, larutan gula, dan sebagainnya, indeks bias antara 1,300 dan 1,700 dapat dibaca langsung dengan ketelitian sampai 0,001 dan dapat diperkirakan sampai 0,0002 dari gelas skala di dalam.

Baca Pula : Pengertian
Lihat pula : Video  Tutorial
Lihat pula : Using an Abbe Refractometer


Indeks bias adalah perbandingan kecepatan cahaya dalam udara dengan kecepatan cahaya dalam zat tersebut. 

Indeks bias berfungsi untuk identifikasi zat kemurnian, suhu pengukuran dilakukan pada suhu 20oC dan suhu tersebut harus benar-benar diatur dan dipertahankan karena sangat mempengaruhi indeks bias. 

Harga indeks bias dinyatakan dalam farmakope Indonesia edisi empat dinyatakan garis (D) cahaya natrium pada panjang gelombang 589,0 nm dan 589,6 nm. 

Umumnya alat dirancang untuk digunakan dengan cahaya putih. 

Alat yang digunakan untuk mengukur indeks bias adalah refraktometer ABBE. Untuk mencapai kestabilan, alat harus dikalibrasi dengan menggunakan plat glass standart. (Dogra, S.K ,1990)

Brix adalah jumlah zat padat semu yang larut (dalam gr) setiap 100 gr larutan. Biasanya yang sering menggunakan % brix antara lain larutan gula (sucrose) dan larutan garam (NaCl). 

Sebagai contoh misalnya brix nira = 16, artinya bahwa dari 100 gram nira, 16 gram merupakan zat padat terlarut dan 84 gram adalah air.

Rabu, 06 Februari 2019

ASWAJA & Ke-NU-an



Pengertian Ahlussunnah Wal Jama’ah

Perkataan Ahlussunnah wal jama’ah berasl dari bahasa Arab, terdiri dari kata-kata :
Ahlun artinya Keluarga, Famili.
Sunnah artinya Jalan, tabiat, perilaku kehidupan
Jama’ah artinya Sekumpulan

Sedangkan menurut istilah Ahlussunnah berarti penganut sunnah Nabi SAW. Dan al-Jama’ah berarti penganut sehabat-sahabat Nabi.

Sebagaimana dirumuskan oleh Syaikh Abdul Qodir Al Jailani dalam kitabnya Al -Ghunyah :

فعلى ا لمؤمن اتباع السنة والجماعة فالسنة مالسنة رسول الله ص م والجماعة مااتفق فى خلافة الأمة اربعة الخلفاء الرشدين المهديين رضي الله عنهم وان لايكاثر اهل البدع ولايدينهم ولا يسلم عليهم (مثل الثرادع عشرين)


Jadi yang dimaksud dengan kaum Ahlussunnah wal jama’ah ialah kaum yang menganut I’tiqod dan amaliyah Nabi Muhammad SAW dan sahabat-sahabatnya. I’tiqod dan amaliyah Nabi SAW dan sahabat-sahabatnya telah termaktub dalam Al Qur’an dan Sunnah Rasul secara terpencar-pencar, belum tersusun rapi dan teratur. Kemudian dikumpulkan dan dirumuskan dengan rapi oleh seorang ulama besar “Syaikh Abu Hasan Al Asy’ari” (Basrah, 260-324 H)

      Hasil rumusan beliau itu kemudian terwujud berupa kitab Tauhid, yang dijadikan pedoman bagi kaum Ahlussunnah wal jama’ah. Karena itu kaum Ahlussunnah wal jama’ah disebut juga ka
 Asy’ariyah.
      

Imam Al-Asy’ari mempunyai seorang murid yang bernama Abu Mansur Al-Maturidi yang kemudian terkenal sebagai ulama dalam bidang yang sama (Ushuluddin) dan beri’tiqod Ahlussunnah wal jama’ah.

Dalam bidang Furu’iyah (Fiqih) ada empat madzhab yang diakui ijtihadnya oleh umat Islam seluruh dunia dan hasil ijtihadnya itu diikuti terus menerus oleh sebagian besar ulama di seluruh dunia.

Empat madzhab dalam bidang fiqih dimaksud adalah madzhab Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hambali.



Bertolak dari hal tersebut, maka pengertian Ahlussunnah wal jama’ah adalah golongan umat Islam yang dalam bidang Tauhid (Ushul) mengikuti ajaran Imam Al-Asy’ari dan Imam Al Maturidi, sedangkan dalam bidang fiqih (furuq) mengikuti salah satu madzhab yang empat.

Mengapa Kaum Muslimin Harus Bermadzhab

Menurut rumusan Syaikh Abdul Qodir Al Jailani diatas mengenai ta’rif Ahlussunnah wal jama’ah, maka dapat kita fahami, bahwa bagi umat Islam dewasa ini harus mengikuti para ulama Ahlussunnah wal jama’ah (Ulama Mujtahidin) yang meneruskan I’tiqod amaliyah Nabi SAW. dan sahabat-sahabatnya, yang mengambil hukum-hukum dari Al Qur’an, Hadist, Ijma’, dan Qiyas. Tidak boleh langsung dari Al Qur’an dan Hadist, karena banyak ayat-ayat Al Qur’an dan hadist yang tampak satu sama lain bertentangan.

Oleh karena itu kita tidak berani menetapkan hukum dengan mengambil langsung dari Al Qur’an dan Hadist Nabi SAW. Sebab kita tidak boleh menafsirkan Al -Qur’an dengan ra’yu (pendapat sendiri).

Tegasnya, dalam menetapkan hukum kita harus berdasar pada kitab-kitab para ulama yang bahan-bahannya diambil dari Al Qur’an dan Hadist Nabi yang telah disusun oleh ulama ahli tafsir.

Sampai di sini dapat kita simpulkan, bahwa kaum muslimin harus mengikuti (taqlid) pada salah satu dari empat madzhab.



Siapakah Yang Tergolong Ahlussunnah Wal Jama’ah

Untuk mengetahui siapa yang tergolong Ahlussunnah wal jama’ah, kita perlu mengingat kembali pengertian Ahlussunnah wal jama’ah, yaitu mereka yang mengikuti Sunnah Rasul dan I’tiqod para sahabat. Mereka mengikuti I’tiqod, amal ibadah, serta perjuangannya untuk menjunjung tinggi agama Islam dan umatnya. Mereka itulah yang akan mendapatkan keridloan Allah SWT. dan mendapatkan kebahagiaan yang besar di akhirat kelak.

Mereka yang tergolong dalam dalam Ahlussunah wal jamaah ini dapat di rinci menjadi beberapa kelompok, sebagaimana keterangan Syaikh Abdul Qodir Al Baghdadi dalam kitabnya Al Farqu bainal Firoq yang diberi taktiq oleh Muhammad Muhyiddin Abdul Hamid, dalam bab Ahlussunah Wal Jamaah menjelaskan bahwa kelompok-kelompok dalam Ahlussunah wal jama’ah ada delapan, yang garis besarnya sebagai berikut:

  1. Golongan ulama dibidang Tauhid dan Kenabian, hukum-hukum janji dan ancaman, pahala dan dosa, syarat-syarat ijtihad, imamah dan za’amah. Juga ulama mutakallimin yang bebas dari segala penyelewengan hawa nafsu dan kesesatan.
  2. Kelompok imam-imam ilmu fiqih, baik kelompok ahli hadist maupun kelompok ahli  ro’yi yang didalam usuluddin mempercayai madzhab-madzhab sifatiyyah tentang Allah di dalam sifat-Nya yang azali, dan bebas dari pendirian Qadariyah dan Mu’tazilah.
  3. Kelompok yang mengerti tentang khabar-khabar dan sunnah-sunnah Nabi SAW dan pandai membedakan antara yang shohih dan yang tidak shohih serta tidak mencampurnya sedikitpun.
  4. Kelompok yang ahli dalam bidang adab (Kesusastraan Arab), nahwu, shorof dan mengikuti jalan-jalan yang ditempuh oleh tokoh-tokoh ahli bahasa, seperti al Kholil, Abu Amr bin Al A’la, Imam Sibawaih, Al Farra, Al Akhfashy, Al Asmu’i, Al Mazini, Abu Ubaid dan semua ahli nahwu baik dari Basrah maupun dari Kufah, yaitu mereka yang tidak mencampuri faham-faham Ahlussunnah wal jama’ah.
  5. Kelompok yang ahli dalam berbagai bacaan Al Qur’an, Tafsir ayat Al Qur’an serta ta’wil-ta’wilnya, sesuai dengan madzhab Ahlussunnah wal jama’ah.
  6. Kelompok orang-orang zuhud dari kalangan sufi, yaitu mereka yang telah mendapatkan basirah lalu bersikap sederhana dan berusaha mendapatkan khabar dan berita, tetapi setelah itu mereka melakukan I’tibar ridlo dengan apa yang ditentukan dan apa yang mudah diperoleh.
  7. Kelompok perjuang-pejuang Islam dalam menghadapi orang-orang kafir, berjuang melawan musuh-musuh kaum muslimin dan melindungi benteng-benteng pertahanan kaum muslimin serta melindungi keluarga besar kaum muslimin ala Ahlussunnah wal jama’ah.
  8. Kelompok rakyat (awam) yang beri’tiqad pada pendirian yang benar dari ulama Ahlussunnah wal jama’ah di dalam bab-bab keadilan dan tauhid, janji dan ancaman, dan mereka kembali pada ulama ini dalam pengajaran agama dan mengikutinya dalam segala macam yang menyangkut halal haram dan terhindar dari I’tiqad ahli hawa nafsu dan ahli kesesatan.
Itulah mereka yang tergolong dalam Ahlussunnah wal jama’ah dan keseluruhannya merupakan pemilik agama yang lurus. Merekalah yang mendapatkan jaminan untuk masuk surga

Timbulnya Golongan Ahlussunnah Wal Jama’ah

Semua agama besar di dunia pernah mengalami nasib yang sama yaitu umatnya akan terpecah dalam beberapa aliran atau golongan, yang masing-masing mempunyai kepercayaan yang berlainan. Di dalam hadist Rosululloh SAW yang diriwayatkan Imam Thobroni Beliau bersabda bahwa : 

"Kaum Yahudi akan terpecah menjadi 71 firqoh, Kaum Nasrani 72 firqoh, sedangkan umatku akan terpecah menjadi 73 firqoh. Yang selamat di antara mereka hanya satu, sedangkan yang lainnya akan celaka. Siapakah yang selamat itu Ya Rosul ? Nabi menjawab: Ahlussunnah wal jama’ah. Sahabat bertanya lagi: Apakah Ahlussunnah wal jama’ah itu ? Nabi menjawab: Orang yang mengamalkan apa yang aku perbuat dan para sahabatku."

Menurut sebagian ulama, firqoh yang sesat dan binasa itu terbagi dalam 7 kelompok:

  1. Kaum Syi’ah                     22 Aliran
  2. Kaum Khowarij                20 Aliran
  3. Kaum Mu’tazilah              20 Aliran
  4. Kaum Murjiah                     5 Aliran
  5. Kaum Najariyah                  3 Aliran
  6. Kaum Jabariyah                  1 Aliran
  7. Kaum Musyabihah 1 Aliran 
 ( Jumlah  Total : 72 Aliran )


Sedangkan sebagian ulama lain, firqoh yang sesat itu terbagi dalam 6 (eman) golongan yang masing-masing terpecah menjadi 12 bagian. Enam golongan tersebut adalah:

  1. Kaum Khowarij                      
  2. Kaum Jabariyyah
  3. Kaum Rofidloh                       
  4. Kaum Qadariyah
  5. Kaum Musyabihah                  
  6. Kaum Mu’attilah
Golongan Khawarij mempunyai I’tiqad ingkar kepada sabahat Ali ra. Mereka berani mengkafirkan sahabat Ali dan membunuhnya. Mereka juga beri’tiqad bahwa orang yang melakukan dosa besar menjadi kafir.

Golongan Syiah dalam mahabbah dan menghormati Sahabat Ali ra. Melampui batas, sehingga beri’tiqad bahwa yang berhak menjadi khalifah pertama adalah Sahabat Ali.

Golongan Murjiah beri’tiqad bahwa yang terpenting beriman, walaupun melakukan dosa besar tidak apa-apa.

Golongan Jabariyyah beri’tiqad bahwa manusia tidak bisa berikhtiyar apa-apa, ibadah atau tidak, masuk syurga atau nereka semua terpaksa. Mereka juga beri’tiqad bahwa ilmu Allah itu hadist.

Golongan Musyabihah beri’tiqad bahwa Allah berjisim.

Golongan Mu’tazilah beri’tiqad bahwa Allah tidak menciptakan amal perbuatan manusia, sebaliknya manusia sendirilah yang menciptakan amalnya. Bahwa Allah tidak punya sifat jaiz. Juga beri’tiqad bahwa Al Qur’an itu hadist, bahwa syurga dan neraka belum terwujud, dan bahwa orang-orang mukmin tidak mungkin dapat melihat Allah besuk di akhirat.

Golongan Najriyah beri’tiqad bahwa Allah tidak Qidam, bahwa Kalamulloh hadist.


Sebagai reaksi dari timbulnya firqoh-firqoh tersebut, muncullah golongan Ahlussunnah wal jama’ah pada abad 3 H. dipelopori oleh Syaikh Abu Hasan Al Asy’ari dan Syaikh Abu Mansur Al Maturidi. Akhirnya Ahlussunnah wal jama’ah disebarkan oleh ulama-ulama lain ke seluruh penjuru dunia.

........................................................................................................................................................................................................

Ke-Nu-an




Latar Belakang Berdirinya Nadlatul ‘Ulama

Jam’iyah Nahdlatul Ulama berdiri pada tanggal 16 Rajab 1344 H., bertepatan dengan 31 Januari 1926 M. di Surabaya.Pendirinya adalah KH. Wahab Hasbullah, KH. Hasyim Asy’ari, KH. Bisri Jombang, KH. Ridwan Semarang dll.

Latar belakang berdirinya Nahdlatul Ulama, tidak bisa dilepaskan dari keadaan Umat Islam Indonesia saat itu, hal ini dapat dilihat dari dua sisi.

Pertama, Umat Islam Indonesia pada saat itu sedang berada dalam cengkraman kaum penjaja Belanda, sehingga ketentraman umat Islam dalam menjalankan ibadah banyak terganggu, sebab hak-hak mereka dirampas oleh kaum penjajah. 

Kedua, munculnya gerakan pembaruan Islam yang berfaham wahabi, dengan menentang tradisi umat Islam yang sudah sejak lama ada di Indonesia, sebagai warisan dari para wali. Mereka beranggapan bahwa keislaman masayarakat Nusantara waktu itu belum sempurna, karen penuh dengan praktek-praktek tahayul, bid’ah dan khurafat. Tuduhan syirik pun tak jarang dialamatkan pada umat islam Indonesia yang berpegang pada tradisi. Bukan hanya itu, mereka juga telah membentuk kekuatan melalui pendirian organisasi-organisasi yang berfaham Wahabi.

Selain kedua faktor yang terjadi di Indonesia tadi, ada juga faktor internasional, yaitu; kebijakan Raja Abdul Aziz bin Suud (Saudi Arabia) yang mematenkan satu faham keagamaan saja, yaitu wahabi, dengan melakukan pelarangan bermadzab, larangan berziarah ke makam Syuhada’ dan makam Rosulullah (Bahkan mereka bermaksud menghancurkan kubah hijau makan Rosulullah SAW di Madinah), berdoa, bertawasul dilarang keras, tidak boleh membc sholawat Dalailul Khoirot sebab kesemuanya dipandang sirik dan bid’ah. Parahnya lagi, Raja ini bermaksud mengadakan Muktamar Khilafah untuk mengukuhkan dirinya, menggantikan daulah Usmaniyah, sebagai pusat kekuasaan Islam.Umat Islam dari seluruh dunia diundang, termasuk juga Indonesia.



Delegasi Indonesia diwakili oleh tokoh Syarikat Islam, Muhammadiyah dan dari kalangan Pesantren.Namun dari kalangan Pesantren, ditolak, sebab tidak mewakili organisasi. Padahal kalangan Pesantren sangat berkepentingan dalam muktamar itu, mereka akan mengusulkan kepada raja Suud, agar memberikan kebebasan dalam bermadzhab. Olah karena itu, KH. Wahab Hasbullah, mengumpulkan tokoh-tokoh Pesantren se-Jawa dan Madura, yang menghasilkan keputusan untuk membentuk komite Hijaz sebagai utusan resmi dari kalangan Pesantren.



KH.Hasyim Asyari menyarankan agar Komite Hijaz ini tidak hanya untuk sekedar urusan Muktamar saja, tetapi dikembangkan menjadi organisasi permanen untuk memperjuangkan dan melestarikan ajaran Islam Ahlus-sunnah wal-jama’ah. Akhirnya usulan tersebut dispakati oleh para ulama yang hadir dalam pertemuan tersebut dengan suara bulat, dan dibentuklah Jam’iyah Nahdlatul Ulama, pada tanggal 16 Rajab 1344 H. atau 31 Januari 1926 M.

Dengan demikian, Organisasi NU ini, berdiri untuk mempertahankan ajaran Islam Ahlus-sunnah wal-jama’ah yang mengakui dan mengikuti madzhab, juga sebagai bentuk perlawanan terhadap kaum kolonial Belanda dalam perjuangan kemerdekaan.

Selain itu, berdirinya NU merupakan ujung dari perjalanan dan perkembangan gagasan yang muncul di kalangan para kyai. Seab, sebelum lahir Nahdlatul Ulama, terlebih dahulu muncul organisasi para pedagang yang bernama Nahdlatut Tujjar (tahun 1918), kelompok diskusi Tashwirul Afkar (1922) dan gerakan pendidikan Nahdlatul Wathan.

Bentuk dan Sistem Organisasi Nahdlotul Ulama
Tujuan Nahdlatul Ulama

Dalam pasal 5 Anggaran Dasar Nahdlatul Ulama dikatakan bahwa : “ Tujuan Nahdlatul Ulama adalah berlakunya ajaran Islam yang menganut faham Ahlus-Sunnah wal-Jama’ah dan menurut salah satu dari madzhab empat untuk terwujudnya tatanan masyarakat yang demokratis dan berkeadilan demi kemaslahata dan kesejahteraan umat”.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka Nahdlatul Ulama melaksanakan ikhtiar-ikhtiar sebagai berikut :

Dibidang Agama, dengan mengupayakan terlaksananya ajaran ahlus-sunah wal-jamaah dan menurut madzhab empat, dengan melaksanakan dakwah islamiyah dan amar ma’ruf nahi munkar.

Dibidang Pendidikan, pengajaran dan kebudayaan. Mengupayakan terwujudnya pendidikan, pengajaran dan pengembangan kebudayaan yang sesuai dengan ajaran Islam untuk membina umat.

Dibidang Sosial. Mengupayakan kesejahteraan lahir-batin rakyat Indonesia.

Dibidang Ekonomi. Mengusahakan pembangunan ekonomi untuk pemerataan kesempatan berusaha dan menikmati pemangunan, dengan penguatan ekonomi kerakyatan..

Mengembangkan usaha-usaha lain yang bermanfaat bagi masyarakat banyak guna terwujudnya khaira umma.

Struktur keorganisasian Nahdlatul ‘Ulama

Struktur organisasi Nahdlatul Ulama terdiri dari :

Pengurus Besar, Berkedudukan di ibukota Negara
Pengurus Wilayah, berkdudukan di ibukota propinsi
Pengurus Cabang, berkdudukan di ibukota kabupaten/kota
Pengurus Cabang Istimewa, berkedudukan di luar negeri
Pengurus Majlis Wakil cabang, berkedudukan di ibukota kecamatan
Pengurus Ranting, berkedudukan di ibukota kelurahan

(Gedung MWC NU Rungkut - di Kedung Asem)

Adapun, kepengurusan Nahdlatul ulama terdiri dari :
Mustasyar; penasehat yang terdapat di tiap tingkat kepengurusan (kecuali tingkat ranting)


(KH. MAIMUN ZUBAIR - MUSTASYAR PBNU)


Syuriyah; adalah pimpinan tertinggi nahdlatul Ulama


(KH. MIFTACHUL AHYAR - SYURIAH PBNU)


Tanfidziah; adalah pelaksana kebijakan organisasi

(KH. Prof. Dr. SAID AQIL SIRAODJ - TANFIDZ PBNU)

(KH. Dr. MUHIBBIN ZUHRI - TANFIDZ PCNU SURABAYA)


Perangkat Organisasi Nahdlatul Ulama’
Perangkat organisasi Nahdlatul ‘Ulama terdiri atas :

Lembaga Adalah perangkat departemen organisasi Nahdlotul Ulama’ yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan Nahdlotul Ulama’, khususnya yang berkaitan dengan bidang tertentu. Lembaga-lembaga tersebut adalah :

Lembaga Dakwah Nahdlotul Ulama’(LDNU) bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlotul Ulama’ dibidang penyiaran agama islam Ahlussunah Wal Jama’ah.

Lembaga pendidikan Ma’arif Nahdlotul Ulama’ (LP. MA”ARIF. NU) bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlotul Ulama’ dibidang pendidikan dan pengajaran, baik formal maupun non formal selain pondok pesantren.




Lembaga Sosial Mabarot Nahdlotul Ulama’ (LS MABAROT NU) bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlotul Ulama’ di bidang sosial dan kesehatan.

Lembaga Perekonomian Nahdlotul Ulama’ (LP. NU) bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlotul Ulama’ di bidang pengembangan ekonomi warga Nahdlotul Ulama’.

Robithoh Ma’had (RMI) bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlotul Ulama’ di bidang pengembangan pondok pesantren.

Lembaga Kemasyarakatan Keluarga Nahdlotul Ulama’ (LKKNU) bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlotul Ulama’ di bidang kemaslahatan keluarga, kependidikan dan lingkungan hidup.

Lembaga Tamir Masjid Indonesia (LTMI) bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlotul Ulama’ di bidang pengembangan dan kemakmuran masjid.

Lembaga kajian dan pengembangan sumber daya manusia (LAKPESDAM) bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlotul Ulama’ dalam bidang kajian dan pengembangan sumber daya manusia.

Lembaga Seni Budaya Nahdlotul Ulama’ (LESBUMI NU) bertugas melajsanakan kebijakan Nahdlotul Ulama’ di bidang seni dan budaya.

Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlotul Ulama’ (LPBH NU) bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlotul Ulama’ di bidang Penyuluhan dan bantuan hokum.

Jamiatul Quro’wal hiuffad bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlotul Ulama’ di bidang pengembangan seni baca dan metode pengajaran dan hafalan Al Qur’an.

Lajnah Adalah perangkat organisasi Nahdlotul Ulama’ untuk melaksanakan program Nahdlotul Ulama’ yang memerlukan penanganan khusus.

        Lajnah Falaqiyah bertugas mengurus masalah hisab dan ru’yah.



Lajnah Ta’lif Wanafsir bertugas di bidang penerjemahan, penyusunan dan penyebaran kitab-kitab menurut faham Ahlussunah Wal Jama’ah.

Lajnah Auqof bertugas menghimpun dan mengelola tanah serta bangunan yang diwakafkan kepada Nahdlotul Ulama’.

Lajnah Waqof Infaq dan Shodaqoh bertugas menghimpun, mengelola dan mentasarufkan zakat, infaq, dan shodaqoh.

Lajnah Bahtsul Masail Diniyah, bertugas menghimpun, membahas dan memecahkan masalah maudzuiyah dan waqiiyah yang harus segera mendapat kepastian hokum.

Badan Otonom Adalah perangkat organisasi Nahdlotul Ulama’ yang berfungsi membantu melaksanakan kebijakan Nahdlotul Ulama’, khususnya yang berkaitan dengan kelompok masyarakat tertentu yang beranggotakan perseorangan.

Jam’iyah ahli thoriqoh mu’tabaroh annahdiyah, badan otonom yang menghimpun pengikut aliran thoriqoh yang Mukhtabar di lingkungan Nahdlotul Ulama’.

Muslimat Nahdlotul Ulama’ (Mulimat NU) menghimpun anggota perempuan Nahdlotul Ulama’.

Fatayat Nahdlotul Ulama’ (Fatayat NU) menghimpun anggota perempuan muda Nahdlotul Ulama’.

Gerakan Pemuda Ansor (GP ANSOR) menghimpun anggota pemuda Nahdlotul Ulama’

Ikatan Pelajar Nahdlotul Ulama’ (IPNU) menghimpun pelajar, santri, dan mahasiswa laki-laki.


Ikatan Pelajar Putri Nahdlotul Ulama’ (IPPNU) menghimpun pelajar, santri dan mahasiswa perempuan.

Ikatan Sarjana Nahdlotul Ulama’ (ISNU) menghimpun para sarjana dan kaum intelektual di kalangan Nahdlotul Ulama’. 

Pagar Nusa menghimpun para anggota Nahdlotul Ulama’dalam bidang bela diri pencak silat.