Selasa, 30 Maret 2010

PROSES PEMBESARAN

Proses pembesaran (size enlargement) adalah suatu pekerjaan untuk mengubah benda yang berukuran kecil menjadi benda yang berukuran lebih besar. Sebagai contoh misalnya dari serbuk menjadi butir-butir kecil atau dari butir-butir kecil menjadi tablet dan sebagainya.


Proses pembesaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Flokulasi (Flocculation)

Fusi (Fusion) : Aglomerisasi, Nodulasi

Pengompakkan (Compacting) : Briket, Pelet, Tablet, Granulasi


Kadang-kadang ukuran linear juga dimasukkan ke dalam proses pembesaran. misalnya pembuatan barang-barang plastik dengan jalan mencetak butir-butir pasir, atau dari butir-butir pasir itu dibuat benang plastik yang panjang dan sebagainya. Proses ini dinamakan pencetakan (molding) dan ekstrusi (Extrusi)

Tugas 1 :

  1. Buatlah rangkuman dari materi buku Alat Industri Kimia
  2. Tema tentang Alat untuk Proses Pembesaran

Tugas 2 :
  1. Bagi Absen Ganjil tambahkan materi tentang proses pembesaran pada industri air minum
  2. Bagi Absen Genap tambahkan materi tentang proses pembesaran pada industri IPAL
  3. Kedua tugas paling lambat diposting tanggal 17 April 2010

Kamis, 25 Maret 2010

TENTANG TAUBAT

Para ulama mengatakan bahwa taubat dari perbuatan dosa adalah wajib. Apabila perbuatan dosa itu tidak menyangkut dengan sesama manusia maksudnya hanya dosa antara sesorang dengan Allah Ta’ala, maka harus memenuhi tiga syarat yaitu :
  1. Menghentikan perbuatan dosa itu.
  2. Menyesal atas perbuatan itu
  3. Berketetapan hati untuk tidak mengulangi lagi perbuatan dosa itu selama-lamanya.

Dan apabila perbuatan dosa itu menyangkut dengan sesama manusia maka harus memenuhi empat syarat yaitu tiga syarat seperti yang tersebut di atas ditambah dengan satu syarat yaitu harus menyelesaikan urusannya itu kepada yang bersangkutan


Jika itu ada kaitannya dengan harta atau yang serupa maka ia harus mengembalikannya. Jika itu ada kaitannya dengan sumpah, tuduhan dan yang serupa maka ia harus minta maaf. Dan jika itu ada kaitannya dengan umpat-mengumpat maka ia harus minta dihalalkannya.

Seseorang yang berbuat dosa harus segera bertaubat, bila ia bertaubat hanya dari sebagian dosa saja maka yang diampuni juga hanya sebagian dari dosanya saja dan yang lain masih tetap (tidak diampuni)

Banyak sekali ayat Al-Qur’an, hadits nabi dan kesepakatan para ulama yang mewajibkan kita untuk segera bertubat

Allah Ta’ala berfirman :… Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung (An-Nuur, 24 : 31)

Allah Ta’ala berfirman : Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Huud, 11 : 3)

Allah Ta’ala berfirman : Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). (At-Tahriim,66 : 8)

Dari Abu Hurairah ra. berkata: “saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: Demi Allah, sesungguhnya saya membaca istighfar dan bertaubat kepada-Nya lebih dari tujuh puluh kali setiap harinya”. (Riwayat Bukhari)

Dari Al-Agharr bin Yassar Al-Muzanny ra berkata, Rasulullah SAW bersabda : “Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah dan mohonlah ampun kepadaNya karena sesungguhnya saya bertaubat seratus kali setiap harinya ”

Sungguh Rasulullah seorang yang makhsum akan tetapi beliau masih bertaubat kepada Allah setiap harinya, maka sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk senantiasa bertaubat pula kepada Allah, karena disadari maupun terlena kita mekakukan khilaf dan dosa.

Taubat yang paling baik adalah ketika kita berbuat dosa, maka bersegera untuk beristighfar, agar kita segera diampuni oleh Allah tanpa harus menunggu waktu-waktu lain yang lebih bermustajabah.


Riwayat lain juga menyebutkan bahwa beristighfar dapat pula :

  1. Hidup menjadi Barokah
  2. Memberikan jalan keluar dari kesulitan dan kesempitan
  3. Sangat mudah diturunkannya hujan(Rahmad) dari Allah
  4. Melapangkan rezeki
  5. Kemudahan dikarunia Putra/Putri dari Allah bagi yang sudah menikah namun belum memilikinya, dengan cara membacanya minimal 100x tiap harinya.
Referensi : Kitab Riyadhus Shalihin

Sabtu, 20 Maret 2010

COURSE OF LINE PERMODELAN SISTEM

Dalam perkuliahan ini, diharapkan mahasiswa memahami tentang ruang lingkup bahasan permodelan system serta faktor-faktor yang dapat dikendalikan sehingga dapat mengendalikan system secara efektif.

Pertemuan :
1. System Thinking
2. Konsep System
3. Macam-Macam System
4. Cybernetics
5. Pendekatan System
6. Soft System Methodology
7. System Modeling
8. UTS
9. Methodologi Penyeldikan Operasional
10. Mathematical Modelling
11. Pengenalan Permasalahan & Model Deterministic Static dan Dinamik
12. Pengenalam Permasalahan dan Model Probalistik
13. Pengenalan Permasalahan dan Model Antrian
14. Penegenalan Permasalahan dan Model Simulasi
15. Validasi dan Verifikasi
16. UAS

Referensi :

-Bodily. S.E, Modefrn Decision Making, McGraw-Hill, 1985
-Checkland. P. and Scholes. J., Soft System Methodoly in Action, john Wiley, 1990
-Coyle. R.G, system Dinamic Modelling, A Practical Approach, Chapman and Hall, 1996
-Daellenbach. Hans.G. System and Decision making, A. management Science Approach. John Wiley. 1996
-Giordano.F.R.M.D. Weir and W.O.Fox, A first Course in Matehematical Modelling, Second Edition, Brooks Cole Publishing Company,1997
-Murthy, D.N.P, Page. M.W and Rodin, E.Y., mathematical Modelling, Pergamon Press,1990
-Pidd.M., System Modelling, John Wiley,1985
-Schoderbek.P.P, management System, Business Publications,1985
-Simatupang. T.M, Permodelan Sistem, Penerbit Nindita, 1985

Surabaya, 4 Maret 2010
Dosen Pembina


Onny Fahamsyah, ST.MT

Minggu, 14 Maret 2010

COURSE OF LINE CALCULUS II

Dalam perkuliahan kalkulus dirancang bagi mahasiswa yang memerlukan banyak pengetahuan tentang matematika. Dengan harapan materi ini dapat membantu dalam mencapai tingkat penguasaan rata-rata. adapun dibawah ini ditampilkan kisi-kisi perkuliahan selama semester genap ini :

  1. Fungsi Transenden : Fungsi Logaritma dan Eksponen
  2. Invers Fungsi Trigonometri dan Fungsi Hiperbolik
  3. Integral Fungsi Transenden : Integral Fungsi Logaritma dan Eksponen , Integral Invers
  4. Fungsi Trigonometri dan Integral Fungsi Hiperbolik
  5. Integral dengan Subtitusi Fungsi Trigonometri
  6. Integral Fungsi rasional
  7. Integral tak wajar pada selang hingga
  8. Integral tak wajar pada selang tak hingga
  9. Penggunaan Integral tak tentu : Persamaan Differensial dan Penggunaannya
  10. Persamaan Differensial Linier Tingkat satu dan Penggunaannya
  11. UTS
  12. Penggunaan Integral Tentu : Luas Daerah diBidang, Volume Benda Pejal di Ruang (Metode Cincin, Metode Kulit Tabung, Metode Irisan Sejajar)
  13. Penggunaan Integral Tentu : Panjang Busur Kurva dan Permukaan Benda Putar dan Momen dan Pusat Massa
  14. Pemodelan Masalah Teknik Industri Menggunakan Persamaan Differensial dan Integral
  15. Pemodelan Masalah Teknik Industri Menggunakan Persamaan Differensial dan Integral
  16. UAS

Daftar Referensi :
  1. Spiegel. Murray R, KALKULUS LANJUTAN, Erlangga, Jakarta, 1984
  2. Leithold. Louis, KALKULUS DAN ILMU UKUR ANALITIK, Erlangga, 1993


Surabaya, 24 Februari 2010

Dosen Pembina


Onny Fahamsyah, ST, MT