Senin, 27 September 2021

TERMODINAMIKA TEKNIK KIMIA 1

SCOPE of TERMODINAMICS

Mempelajari properti properti termodinamika (temperatur, tekanan,volume) yang mempengaruhi proses kimia, Termodinamika adalah ilmu fisika yang mempelajari panas, kerja, dan suhu, serta hubungannya dengan energi, radiasi, dan sifat fisik materi.

Tentang : Force, temperatur, volume, pressure, work, energy, heat, :

Force : interaksi apapun yang dapat menyebabkan sebuah benda bermassa mengalami perubahan gerak, baik dalam bentuk arah, maupun konstruksi geometris

Temperature : suhu sebagai kekuatan pendorong untuk transfer energi sebagai panas, Satuan suhu celsius adalah derajat celsius yang ukurannya sama dengan kelvin. namun suhu pada skala celsius adalah 273,15 derajat lebih rendah dari pada skala kelvin. 

Volume : Menentukan perubahan usaha atau tekanan. 

Pressure : Tekanan yang diberikan oleh fluida pada suatu permukaan didefinisikan sebagai gaya normal yang diberikan oleh fluida per satuan luas permukaan. 

Work : Kerja yang dilakukan setiap kali suatu gaya bekerja melalui suatu jarak. 

Energy : Hukum kekekalan energi secara umum tidak diakui sebagai bentuk energi, tetapi dianggap sebagai cairan yang tidak dapat dihancurkan yang disebut kalori. 

Heat : Konsep suhu sebagai kekuatan pendorong untuk transfer energi sebagai panas.

soal latihan

Eksperimen Joule merupakan suatu bentuk percobaan yg dilakukan untuk mengukur suatu perubahan energi dalam pada saat gas memuai keadaan isotermal

Internal energi adalah total energi yang dikandung dalam sebuah sistem dengan mengecualikan energi kinetik pergerakan sistem sebagai satu kesatuan dan energi potensial sistem akibat gaya-gaya dari luar. Ketika temperatur naik q = delta energi kinetik. Ketika fase berubah q = delta energi potensial

Suatu proses dikatakan reversible apabila arahnya dapat dibalik pada setiap titik dengan peluang yang sangat kecil

Kapasitas kalor atau kapasitas panas (biasanya dilambangkan dengan kapital C, sering dengan subskripsi) adalah besaran terukur yang menggambarkan banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat (benda) sebesar jumlah tertentu (misalnya 10C).











HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA DAN KONSEP DASAR 

A. Eksperimen Joule 

Pemahaman tentang kalor dewasa ini dan hubungannya dengan kerja telah berkembang secara pesat sejak pertengahan abad kesembilan belaspemahaman ini adalah banyak eksperimen James P. Joule (1818-1889), dilakukan di ruang bawah tanah rumahnya dekat Manchester, Inggris, selama dekade setelah 1840.

Dalam elemen-elemen esensialnya, eksperimen Joule cukup sederhana, tetapi dia mengambil yang rumit tindakan pencegahan untuk memastikan akurasi. Dalam rangkaian pengukuran yang paling terkenal, ia menempatkan sejumlah air, minyak, dan merkuri dalam wadah berinsulasi dan mengaduk cairan tersebut dengan pengaduk berputar. Jumlah kerja yang dilakukan pada fluida oleh pengaduk diukur secara akurat, dan perubahan suhu cairan dicatat dengan cermat. 

Dia menemukan bahwa untuk setiap cairan, jumlah kerja yang diperlukan adalah tetap per satuan massa. untuk setiap derajat kenaikan suhu yang disebabkan dengan pengadukan, dan bahwa suhu asli cairan dapat dipulihkan dengan transfer panas melalui kontak sederhana dengan benda yang lebih dingin. Dengan demikian Joule dapat menunjukkan dan meyakinkan bahwa ada hubungan kuantitatif antara kerja dan kalor dan, oleh karena itu, kalor adalah suatu bentuk dari energi 

B. Energi Dalam Dalam percobaan dilakukan oleh Joule, energi ditambahkan ke fluida sebagai usaha, tetapi adalah usaha dipindahkan dari fluida adalah sebagai panas. Apa yang terjadi pada energi ini antara penambahannya dengan dan perpindahan dari fluida? Konsep rasionalnya adalah dalam setiap fluida, ada energi dalam bentuk lain,energi tersebut disebutsebagai energi dalam. Energi dalam suatu zat tidak termasuk energi yang dihasilkan dari gerakan makroskopisnya. Melainkan mengacu pada energi dalam molekul ke substansi. Karena gerakan molekul yang nonstop, gerakan molekul tersebut menghasilkan energi kinetic, kecuali untuk molekul monoatomik, mereka juga memiliki energi kinetic dari rotasi dan getaran molekulnya. 

Penambahan panas pada suatu zat meningkatkan aktivitas molekuler ini, dan menyebabkan peningkatan energi dalam. Usaha yang dilakukan pada zat tersebut dapat memiliki persamaan efek, seperti yang ditunjukkan oleh Joule. Energi dalam suatu zat juga termasuk energi potensial yang dihasilkan dari antarmolekul. Pada skala submolekul energi dikaitkan dengan electron dan inti atom, dan dengan energi ikatan yang dihasilkan dari gaya yang menahan atom bersama-sama sebagai molekul. 

Bentuk energi ini dinamai dengan energi dalam untuk membedakannya dari energi kinetik dan potensial energi yang terkait dengan suatu zat karena posisi atau gerakan makroskopisnya, yang dapat dianggap sebagai bentuk energi eksternal. Energi dalam, tidak memiliki definisi termodinamika yang pasti.Dan tidak dapat diukur secara langsung serta tidak ada parameternya. Akibatnya, nilai mutlaknya tidak dapat diketahui. Namun, hal ini bukan kekurangan dalam analisis termodinamika, karena hanya perubahan energi dalam saja yang dapat diukur.

lanjutan materi : hukum pertama termodinamika dan konsep dasar



soal



Sabtu, 25 September 2021

Materi Bahasa Indonesia

Pengertian Karya Tulis Ilmiah :

Menurut Brotowidjoyo, Karya ilmiah meurpakan karangan ilmu pengetahuan yang menampilkan fakta dan dibuat menggunakan metodologi penulisan yang benar.

Makalah merupakan karya ilmiah yang menyajikan sebuah masalah yang penyelesaiannya mengandalkan berbagai macam data yang ada di lapangan. 

Karya ilmiah ini bersifat empiris dan juga objektif. Dalam penyajiannya, makalah biasanya dipresentasikan dalam sebuah kegiatan seminar. 

Artikel Dalam konteks jurnalistik, pengertian karya ilmiah artikel merupakan karya ilmiah yang memuat pendapat subjektif pembuatnya mengenai sebuah peristiwa ataupun masalah tertentu, sedangkan jika dipandang dari sudut pandang ilmiah, artikel dapat diartikan sebagai karya tulis yang sengaja dirancang untuk dimuat dalam jurnal ataupun kumpulan artikel yang dibuat dengan memperhatikan kaidah penulisan ilmiah dan mengikuti pedoman ilmiah yang berlaku.

Ciri - ciri bahasa ilmiah

Sifat bahasa yang dinamis dan universal menjadikan bahasa menjadi alat komunikasi yang paling efektif di dalam hubungan komunikasi. Begitu pula dalam menyusun karya tulis ilmiah diperlukan kata perkata sehingga terbentuk kalimat yang dituangkan dalam bahasa ilmiah. Peran bahasa sangat penting di dalam kehidupan. Bahasa merupakan alat komunikasi antar anggota masyarakat. Bahasa menjadi sarana yang penting dalam sebuah komunikasi. Tanpa bahasa, orang kesulitan untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu di seluruh nusantara terbukti dapat menjadi bahasa pemersatu di seluruh Indonesia. 

Widjono (2005:11-17) menjelaskan fungsi bahasa Indonesia : 

Bahasa sebagai sarana komunikasi 

Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi antaranggota masyarakat. Fungsi tersebut digunakan dalam berbagai lingkungan, tingkatan, dan kepentingan yang beraneka ragam, dan komunikasi sosial, dan komunikasi budaya. Untuk itu, Anda diberi pengetahuan dan ketrampilan menggunakan berbagai ragam bahasa yang dapat mendukung pengembangan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap ilmiahnya.

Manusia tidak dapat hidup seorang diri. Dalam memenuhi kebutuhannya setiap orang memerlukan kerjasama dengan orang lain. Kebutuhan manusia sangat banyak dan beraneka ragam. Mereka perlu berkomunikasi dalam berbagai lingkungan di tempat mereka berada: antaranggota keluarga-komunikasi keluarga, antaranggota masyarakat-komunikasi sosial, antarlembaga dalam lingkungan kerja-komunukasi kerja, atar pengusaha dalam lingkungan bisnis-komunikasi bisnis, antarilmuwan-komunikasi ilmiah, dan sebagainya.

Fungsi Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai Bahasa Nasional. 

  1. Lambang kebangsaan yang normal. 
  2. Lambang identitas nasional. 
  3. Alat pemersatu berbagai suku bangsa. 
  4. 4. Alat perhubungan antar budaya dan antar daerah. 


Fungsi Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai Bahasa Negara. 

  1. Bahasa resmi kenegaraan. 
  2. Bahasa pengantar di dalam pendidikan. 
  3. Alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan percakapan dan pelaksanaan pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah. 
  4. Alat penghubung antar warga masyarakat daerah. 


Fungsi bahasa daerah 

  1. Lambang kebanggaan daerah. 
  2. Lambang identitas daerah. 
  3. Alat penghubung antar warga masyarakat daerah. 


Fungsi bahasa asing 

  1. Alat penghubung antar bangsa. 
  2. Alat pembantu pengembangan bahasa Indonesia menjadi bahasa modern. 
  3. Alat pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk pembangunan nasional.


Pengetahuan tentang ejaan yang disempurnakan merupakan kunci keberhasilan mahasiswa dalam menyusun kalimat dengan benar sehingga pada saatnya nanti dapat menyusun sebuah karya ilmiah. 

Ejaan yang disempurnakan merupakan rambu-rambu mahasiswa dalam menulis karya ilmiah. Dengan begitu, kesalahan ejaan dapat dihindarkan sehingga menghasilkan karya yang memuaskan, baik dari segi substansi maupun dari segi tata bahasanya. 

SISTEMATIKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
Adapun sistematika dalam penulisan karya tulis ilmiah ini sebagai berikut.
1. Bagian Pembuka, Bagian pembuka dalam karya ilmiah terdiri dari :
a. Sampul Sampul harus dibuat sesuai dengan aturan standar dalam tatacara penulisan sampul. Mulai dari font hurufnya, jenis huruf, warna cover, dan lain-lain yang sudah diatur masingmasing perguruan tinggi.
b. Halaman judul. Halaman judul dalam karya tulis harus sudah menncirikan identitas siapa penulisnya, asal universitas (logo universitas), judul di tulis dengan huruf kapital.
c. Halaman pengesahan. Halaman pengesahan dalam karya tulis ilmiah terdiri dari nama penulis, pembimbing, tanggal karya tersebut dibuat. Lembar pengesahan sangat penting dan wajib dalam penyusunan makalah. Lembar pengesahan dibuat dengan tujuan bahwa makalah yang sudah dibuat sebagai bukti bahwa makalah telah disetujui atau disahkan. Lembar pengesahan diletakkan pada bagian depan makalah. Lebih tepatnya sebelum halaman kata pengantar. Halaman pengesaham memuat tanggal karya ilmiah maupun nama penguji.
d. Kata pengantar. Kata pengantar dalam karya tulis ilmiah dapat diawali dengan kalimat yang dapat mengantarkan pembaca untuk tertarik terhadap masalah yang diangkat, menjelaskan ketertarikan atas karya ilmiah yang dibuat.

Halaman dalam kata pengantar ini juga dapat dimanfaatkan pula untuk menyampaikan rasa terima kasih pembuat karya ilmiah Praktek Akhir / Praktek Kerja Lapang kepada mereka (baik individu maupun  instansi) dan pihak  tertentu  yang  telah membantu  dalam praktek sampai terselesaikannya Karya Ilmiah Praktek Akhir / Praktek Kerja Lapang. Apabila jumlah yang harus mendapat ucapan terima kasih banyak, maka harus diatur sedemikian rupa sehingga kata pengantar tidak bertele-tele.

Ucapan terma kasih yang pertama ditujukan kepada direktur/rektor, ketua jurusan, dosen pembimbing dan seterusnya kepada instansi dan pihak lain yang mendukung praktek.

e. Daftar isi Daftar isi  merupakan salah satu petunjuk bagi pembaca tentang nomor halaman dan topik dalam karya tulis ilmiah.
Daftar isi memuat judul besar (Bab), judul kecil (Sub-Bab), Sub Sub Bab) dengan nomor halamannya. Jika judul kecil juga dimuat, maka judul kecil itu ditempatkan lebih masuk di bawah judul yang lebih besar.
f. Abstrak Abstrak merupakan sebuah ringkasan isi dari sebuah karya tulis ilmiah yang ditujukan untuk membantu seorang pembaca agar dapat dengan mudah dan cepat untuk melihat tujuan dari penulisannya.
Berikut ini adalah beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam penulisan abstrak :
  1. Jumlah kata maksimal dalam suatu abstrak berkisar antara 100-250 kata tergantung dari ketentuan jumlah kata yang telah ditentukan sebelumnya.
  2. Identitas penulis: nama lengkap (biasanya tanpa gelar), nama institusi asal, alamat email
  3. Bbagian-bagian dari suatu abstrak yang biasanya terdiri dari : latar belakang, rumusan, pendekatan atau metode, hasil yang diperoleh, dan kesimpulan
  4. Kata kunci (keywords).
2. Pendahuluan a. Latar belakang masalah. Latar belakang masalah merupakan uraian hal-hal yang menyebabkan perlunya dilakukan penelitian terhadap sesuatu masalah atau problematika yang muncul dapat ditulis dalam bentuk uraian paparan,atau poin-poinnya saja.

Pada bagian ini dikemukakan :
  1. Pentingnya masalah masalah yang akan dibahas,
  2. Telaah pustaka yang telah ada tentang teknologi yang berhubungan dengan masalah yang dibahas,
  3. Manfaat praktis hasil bahasan,
  4. Perumusan masalah pokok yang dibahas secara eksplisit. Biasakan perumusan masalah dalam bentuk pertanyaan
Dalam bagian latar belakang ini diharapkan penulis menuliskan sebab-sebab ia memilih judul atas permasalahan tersebut. Alasanalasan yang dapat dikemukakan antara lain :
  1. Pentingnya masalah tersebut diteliti karena akan membantu pelaksanaan yang lebih efektif misalnya, atau akan dicari pemecahannya karena berbahaya apabila tidak. Jadi pentingnya diadakan penelitian,
  2. Menarik minat peneliti karena dari pengalamannya peneliti mendapatkan gambaran bahwa hal itu sangat menarik,
  3. Sepanjang sepengetahuan peneliti belum ada orang yang meneliti masalah tersebut. Latar belakang masalah menguraikan alasan-alasan mengapa masalah dan/atau pertanyaan penelitian serta tujuan penelitian menjadi fokus penelitian. Dalam latar belakang masalah secara tersurat harus jelas subtansi permasalahan (akar permasalahan) yang dikaji dalam penelitian atau hal yang menimbulkan pertanyaan penelitian, yang akan dilakukan untuk menyiapkan skripsi. Secara operasional permasalahan penelitian yang dimaksud harus gayut (relevan) dengan rumusan masalah dan/atau pertanyaan penelitian yang diajukan. Pokok isi uraian latar belakang masalah hendaknya mampu meyakinkan pihak lain, terutama pembimbing dan penguji.
Dengan kata lain, unsur yang perlu diketengahkan dalam latar belakang masalah penelitian sekurang-kurangnya memuat hal-hal berikut :
  1. Penjelasan dan/atau alasan mengapa masalah dan/atau pertanyaan penelitian yang diteliti itu penting dan menarik untuk diteliti,
  2. Beberapa bukti bahwa masalah yang diajukan belum ada jawaban atau pemecahan yang memuaskan. Harus dijelaskan bahwa masalah yang diajukan/diteliti belum pernah diteliti oleh siapapun, dan jika ini merupakan penelitian ulang (replikasi) harus dijelaskan alasannya mengapa hal itu dilakukan,
  3. Kedudukan masalah yang diteliti dalan konteks permasalahan yang lebih luas dengan memperhatikan perkembangan bidang yang dikaji. Dalam hal ini para penulis sebaiknya menyadari bahwa pemilihan masalah harus didasarkan atas minat dan penghayatan sendiri. Alasan pemilihan masalah yang paling tepat adalah adanya kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi.
Menurut Winarno memilih masalah adalah mendalami masalah itu,sehingga harus dilakukan secara lebih sestematis dan intensif. Selanjutnya Winarno dikatakan bahwa setelah studi eksploratoris ini penulis menjadi jelas terhadap masalah yang dihadapi,dari aspek historis, hubungannya dengan ilmu yang lebih luas,situasi dewasa ini dan kemungkinan-kemungkinan yang akan datang dan lain-lainnya,
  1. Mengetahui dengan pasti apa yang akan diteliti,
  2. Tahu dimana/kepada siapa informasi dapat diperoleh,
  3. Tahu bagaimana cara memperoleh data atau informasi,
  4. Dapat menentukan cara yang tepat untuk menganalisis data,
  5. Tahu bagaimana harus mengambil kesimpulan serta memnfaatkan hasil
b. Perumusan masalah Perumusan masalah atau research questions atau disebut juga sebagai research problem, diartikan sebagai suatu rumusan yang mempertanyakan suatu fenomena, baik dalam kedudukannya sebagai fenomena mandiri, maupun dalam kedudukannya sebagai fenomena yang saling terkait diantara fenomena yang satu dengan yang lainnya, baik sebagai penyebab maupun sebagai akibat Sugiyono (hal. 56) menjelaskan bahwa Rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian ini berdasarkan penelitian menurut tingkat eksplansi. Abdul Muntalib menjelaskan bahwa rumusan masalah ini pada hakikatnya adalah deskriptip tentang ruang lingkup masalah, pembatasan dimensi dan analisis variabel yang tercakup didalamnya. Dengan demikian rumusan masalah tersebut sekaligus menunjukkan fokus pengamatan didalam proses penelitian.

c. Pembahasan/pembatasan masalah
Pembatasan masalah menurut Nana Sudjana (2004: 35) adalah menetapkan satu atau dua masalah dari kemungkinan yang telah diidentifikasikan serta ruang lingkungnya.
d. Tujuan penelitian. Tujuan penelitian adalah menjelaskan tujuan umum penelitian. Rumusan tujuan konsisten dengan masalah pokok penelitian atau konsisten dengan makna judul penelitian (Nana Sudjana, 2004:35).

kalimat efektif :

Ketegasan

Yang dimaksud dengan ketegasan adalah memberi penekanan pada ide pokok kalimat. Kalimat efektif adalah kalimat yang ide pokoknya menonjol. Untuk memberi ketegasan dalam kalimat dapat dilakukan denagn cara-cara berikut ini.

Meletakkan kata yang ditonjolkan di awal kalimat
  • Buku itu sudah saya baca.
  • Saya sudah membaca buku itu.
  • Sudah saya baca buku itu.
Membuat urutan kata secara bertahap
  • Pertemuan itu dihadiri oleh camat, lurah, gubernur, dan bupati.
  • Keluarga itu terdiri dari ibu, dua anak, dan ayah.
Kedua contoh kalimat tersebut sebaiknya sebagai berikut
  • Pertemuan itu dihadiri oleh gubernur, bupati, camat, dan lurah.
  • Keluarga itu terdisri dari ayah, ibu, dan dua anak.
Menggunakan partikel –lah untuk memberi penekanan pada ide pokok.
  • Tolong keluarlah
  • Tolonglah keluar
  • Tolong bawalah

Kehematan

Kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakan kata, ungkapan, atau frasa yang dipandang tidak perlu. Kehematan bukan berarti harus menghilangkan kata-kata, ungkapan, atau frasa yang dapat memperjelas kalimat. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan  untuk memenuhi kehematan kalimat, yaitu sebagai berikut.

Menghindari unsur yang sama pada kalimat majemuk
  • Saya tidak suka makan roti dan saya tidak suka makan ubi.
  • Karena dia tidak diundangan, dia tidak datang.
      Kalimat tersebut dapat diperbaiki dengan menghilangkan unsur kata yang sama.
  • Saya tidak suka makan roti dan ubi.
  • Karena tidak diundang, dia tidak datang.
Menghindari kesinoniman dalam satu kalimat
  • Dia hanya memiliki satu mobil saja.
  • Ayah berolah raga agar supaya sehat.
  • Adik sejak dari kemarin belum pulang.

Ketiga kalimat di atas tidak efektif  karena ada dua kata yang bersinonim. Perbaikannya sebagai berikut.
  • Dia hanya memiliki satu mobil.
  • Dia memiliki satu mobil saja.
  • Ayah berolah raga agar sehat
  • Ayah berolah raga supaya sehat
  • Adik sejak kemarin belum pulang.
  • Adik dari kemarin belum pulang.
Menghindari penjamaan kata-kata yang bermakna jamak.
  • Beberapa pedagang-pedangang kaki lima itu ditangkap petugas ketertiban kota.
  • Daftar nama-nama peserta pelatihan segera dikumpulkan.
  • Para hadirin sekalian dimohon berdiri.
  • Sekelompok mahasiswa-mahasiswa sedang berdiskusi.
Keempat contoh kalimat di atas tidak efektif  karena tiap-tiap kalimat ada bentuk pengulangan pada kata-kata yang bermakna jamak, yaitu beberapa, daftar, para, sekelompok. Perbaikan keempat kalimat di atas sebagai berikut.
  • Beberapa pedagang kaki lima itu ditangkap petugas ketertiban kota.
  • Pedagang-pedagang kaki lima itu ditangkap petugas ketertiban kota.
  • Daftar nama pesrta pelatihan segera dikumpulkan.
  • Nama-nama peserta pelatihan segera dikumpulkan.
  • Sekelompok mahasiswa sedang berdiskusi.
  • Mahasiswa-mahasiswa sedang berdiskusi.

Kevariasian dalam Kalimat Efektif

KEVARIASIAN dalam kalimat efektif adalah upaya penulis menggunakan berbagai pola kalimat dan jenis kalimat untuk menghindari kejenuhan atau kemalasan pembaca terhadap teks karangan ilmiah. 

Fungsi utama kevariasian ini adalah menjaga perhatian dan minat baca terhadap teks ilmiah berlanjut bagi pembaca. Pada dasarnya kevariasian adalah upaya penganekaragaman pola, bentuk, dan jenis kalimat agar pembaca tetap termotivasi membaca dan memahami teks sebuah karangan ilmiah. 

Agar kevariasi dapat menjaga motivasi pembaca terhadap teks, penulis perlu memperhatikan hal-hal berikut. 
  1. Awal kalimat tidak selalu dimulai dengan unsure subjek, tetapi kalimat dapat dimulai dengan predikat dan keterangan sebagai variasi dalam penataan pola kalimat. 
  2. Kalimat yang panjang dapat diselingi dengan kalimat yang pendek. 
  3. Kalimat berita dapat divariasikan dengan kalimat Tanya, kalimat perintah, dan kalimat seruan. 
  4. Kalimat aktif dapat divareiasikan dengan kalimat pasif. 
  5. Kalimat tunggal dapat divariasikan dengan kalimat majemuk. 
  6. Kalimat tak langsung dapat divariasikan dengan kalimat langsung. 
  7. Kalimat yang diuraikan dengan kata-kata dapat divariasikan dengan tampilan gambar,bagan,grafik, kurva, matrik, dan lain-lain. 
  8. Apa pun bentuk kevariasian yang dilakukan oleh penulis jangan sampai mengubah atau keluar dari pokok masalah yang dibicarakan

Perhatikanlah contoh kalimat dengan variasinya, berikuti ini : 
  1. Dari renungan itu seorang manajer menemukan suatu makna, suatu realitas yang baru, suatu kebenaran yang menjadi ide sentral yang menjiwai bisnisnya ke depan. 
  2. Seorang ahli Inggris mengemukakan bahwa seharusnya tidak dibangun pelabuhan samudera. Namun, pemerintah tidak memutuskan demikian. Memang cukup banyak mengendorkan semangat kalau melihat keadaan di Indonesia belahan Timur meskipun fasilitas pengangkutan laut dan udara sudah banyak dibangun. 

Variasi kalimat dengan kata berawalan me- dan berawalan di-. 

B. Penalaran dalam Kalimat Efektif PENALARAN reasoning adalah proses mental dalam mengembangkan pikiran logis nalar dari beberapa fakta atau prinsip KBBI,2005:772. 

Hal yang diutamakan dalam penalaran adalah proses berpikr logis dan bukan dengan perasaan atau bukan pengalaman. Penalaran tidak akan tercapai jika tidak didukung oleh kesatuan dan kepaduan kalimat. 

Dalam penalaran alur berpikirlah yang ditonjolkan agar kalimat dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dipahami dengan benar dan tepat sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman atau salah kaprah. 

  1. Kesatuan pikiran akan logis jika didukung atau dikaitkan dari gabungan unsur atau fungsi kalimat. Hubungan logis dalam kalimat dapat dilihat melalui kaitan antarunsur dan kaitan antarbagian kalimat. Hubungan logis dalam kalimat terdiri atas tiga jenis hubungan berikut. Hubungan logis koordinatif adalah hubungan setara di antara bagian-bagian kalimat dalam kalimat majemuk setara. Hubungan logis koordinatif ini ditandai dengan konjungsi dan, serta, tetapi, atau, melainkan, sedangkan, padahal. Contoh : Mobil itu kecil tetapi pajaknya sangat besar. 
  2. Hubungan logis korelatif adalah hubungan saling kait di antara bagian kalimat. Hubungan korelatif ini ditandai oleh konjungsi berikut. Hubungan penambahan : baik….maupun, tidak hanya..., tetapi juga…….. Hubungan perlawanan : tidak….., tetapi….., bukan……., melainkan Hubungan pemilihan : apakah…., atau….., entah….entah…… Hubungan akibat : demikian…..sehingga, sedemikian rupa……sehingga Hubungan penegasan : jangankan…..,…..pun….. 
  3. Hubungan logis subordinatif adalah hubungan kebergantungan di antara induk kalimat dan anak kalimat. Contoh : Dosen itu tidak masuk karena rumahnya kebanjiran. Hubungan subordinatif dalam kalimat majemuk tak setara bertingkat cukup banyak hubungan antara induk kalimat dan anak kalimat yang ditandai dengan konjungsi- konjungsi berikut. a. Hubungan waktu : ketika,setelah, sebelum, b. Hubungan syarat : jika,, kalau, jikalau, c. Hubungan pengandaian : seandainya andaikan,andai kata, d. Hubungan tujuan : untuk, agar,supaya, e. Hubungan perlawanan : meskipun,walaupun, kendatipun, f. Hubungan pembandingan : seolah-olah, seperti, daripada, alih-alih, g. Hubungan sebab : sebab,karena, oleh sebab,lantaran, h. Hubungan hasil akibat : sehingga, maka, sampai sampai i. Hubungan alat : dengan, tanpa j. Hubungan cara : dengan, tanpa, k. Hubungan pelengkap : bahwa, untuk, apakah, l. Hubungan keterangan : yang, m. Hubungan perbandingan : sama….dengan, lebih….daripada, berbeda…..dari 
Contoh kalimat yang salah karena tidak logis salah nalar :
a. Di antara masalah nasional yang penting itu mencantumkan masalah MPKT dalam pendidikan (SALAH)

Di antara masalah pendidikan nasional itu tercantum masalah MPKT dalam pendidikan (BENAR) 

b. Untuk mengetahui baik buruk pribadi seseorang dapat dilihat dari tingkah lakunya sehari-hari. (SALAH)

Baik buruk pribadi seseorang dapat dilihat dari pribadinya sehari-hari. (BENAR) 

c. PT Gudang Garam termasuk lima penghasil terbesar devisa negara tahun 2010. (SALAH)

PT Gudang Garam termasuk lima besar penghasil devisa negara tahun 2010. (BENAR) 

d. Meskipun dia datang terlambat, namun dia dapat menyelesaikan masalah itu. (SALAH)

Meskipun datang terlambat, dia dapat menyelesaikan masalah itu. (BENAR)

Dia datang terlamat, namun dapat menyelesaikan masalah itu. (BENAR )

e. Dia membantah bahwa bukan dia yang korupsi tetapi staf keuangan perusahaan. (SALAH) 

Dia menyatakan bahwa bukan dia yang korupsi melainkan staf keuangan perusahaan. (BENAR).

PARAGRAF

Dalam suatu karangan memerlukan beberapa paragraf untuk menjelaskan kalimat-kalimat menjadi sebuah karangan.

Dalam satu paragraf terdiri dari satu gagasan utama dan beberapa gagasan penjelas. 

Satu paragraf minimal memerlukan empat kalimat untuk menyambung satu gagasan utama dan beberapa gagasan penjelas. 

Kemudian, satu paragraf dengan paragraf lainnya saling membentuk satu kohesi dan koherensi. Berkaitan dengan itu, paragraf mempunyai beberapa pengertian diantaranya : 
  1. Paragraf adalah karangan mini. Artinya, semua unsur karangan yang panjang ada dalam paragraf,
  2. Paragraf adalah satuan bahasa tulis yang terdiri atas beberapa kalimat yang tersusun secara runtut, logis, dalam satu kesatuan ide yang tersusun secara lengkap, utuh, dan padu, 
  3. Paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang terdiri atas sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan pikiran utama sebagai pengendalinya dan pikiran penjelas sebagai pendukungnya, dan
  4. Paragraf yang terdiri atas satu kalimat berarti tidak menunjukkan ketuntasan atau kesempurnaan (Widjono, 2005:161).

Ciri-ciri paragraf :
  1. Kalimat pertama bertakuk ke dalam lima ketukan spasi untuk jenis karangan biasa. Misalnya surat, dan delapan ketukan untuk jenis karangan ilmiah formal, misalnya : makalah, skripsi, thesis, dan disertasi. Karangan berbentuk lurus yang tidak bertakuk (Block Style) ditandai dengan jarak spasi meregang, satu spasi banyak daripada jarak antarbaris lainnya.
  2. Paragraf menggunakan pikiran utama(gagasan utama) yang dinyatakan dalam kalimat topik
  3. Setiap paragraf menggunakan sebuah kalimat topik dan selebihnya merupakan kalimat pengembang yang berfungsi menjelaskan, menguraikan, atau menerangkan pikiran utama yang ada dalam kalimat topik
  4. Paragraf menggunakan pikiran penjelas (gagasan penjelas) yang dinyatakan dalam kalimat penkelas. Kalimat ini berisi detail-detail kalimat topik. Paragraf bukan kumpulan kumpulan kalimat-kalimat topik. Paragraf hanya berisi satu kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas berisi detail yang sangat spesifik, dan tidak mengulang pikiran penjelas lainnya

Pikiran utama dinyatakan dalam kalimat topik. Pikiran utama menurut Widjono (2005:1) yaitu topik yang dikembangkan menjadi sebuah paragraf. Dalam paragraf, pikiran utama berfungsi sebagai pengendali keseluruhan paragraf. 

Begitu menentukan pikiran utama danmengekspresikannya dalam kalimat topik, penulis terikat oleh pikiran tersebut sampai akhir paragraf.

Paragraf yang berisi analisis, klasifikasi, deduktif, induktif sebaiknya menggunakan kalimat topik. Namun, harus disadari bahwa tidak semua paragraf harus menggunakan kalimat topik.

Paragraf narasi atau deskripsi menggunakan kalimat yang sama kedudukannya, tidak ada yang lebih utama. Oleh karena itu, paragraf yang demikian tidak diharuskan menggunakan kalimat utama.

Syarat-syarat sebuah paragraf yang baik memenuhi beberapa kriteria :

a. Kesatuan paragraf
Setiap paragraf hanya berisi satu pikiran. Dalam satu paragraf tidak akan dijumpai kalimat yang tidak ada hubungannya dengan kalimat diluar topik pembicaraan. Sebagai Contoh kalimat berikut.

1). Pada hari Sabtu dan Minggu, anak-anak SDIT Nurhidayah mengadakan Persami di Kampung Karet Karangpandan. 2) Jam 07.00 tepat anak-anak sudah masuk dalam bus masing-masing sesuai dengan pembagian kelompok. 3) Kurang lebih satu jam, anak-anak SDIT Nurhidayah sudah sampai di lokasi perkemahan. 4) Setelah berhasil mendirikan tenda, anak-anak mengikuti acara pembukaan peerkemahan. 5)Perkemahan persami SDIT Nurhidayah dibuka oleh Kepala sekolah. 6) Anak-anak dengan sangat gembira mengikuti acara perkemahan sampai dengan penutupan. 7) Hari Minggu anak-anak kembali ke rumah dengan kondisi sehat dan ceria. 

Pada paragraf (1-7) di atas menunjukkan kesatuan pikiran. 

Hal ini berbeda dengan kalimat berikut.
1). Pada hari Sabtu dan Minggu, anak-anak SDIT Nurhidayah mengadakan Persami di Kampung Karet Karangpandan. 2) Jam 07.00 tepat anak-anak sudah masuk dalam bus masing-masing sesuai dengan pembagian kelompok. 3) Kurang lebih satu jam, anak-anak SDIT Nurhidayah sudah sampai di lokasi perkemahan. 4) Setelah berhasil mendirikan tenda, anak-anak mengikuti acara pembukaan perkemahan. 5) Perkemahan persami SDIT Nurhidayah dibuka oleh Kepala sekolah. 6) anak-anak dengan sangat gembira mengikuti acara perkemahan sampai dengan penutupan. 7) Hari Minggu anak-anak kembali ke rumah dengan kondisi sehat dan ceria. 8) Hari Sabtu anak-anak kelas 4 SDIT Nurhidayah mengikuti acara mabit di sekolah. 9) Acara mabit diadakan untuk meningkatkan keimanan dan ketagwaan anak. 10) Acara Mabit dipimpin oleh wakil kurikulum SDIT Nurhidayah.

Paragraf (1-10) di atas menunjukkan adanya ketidak satuan pikiran. Kalimat (1-6) menunjukkan hubungan antar kalimat. Sedangkan kalimat (8-10) menunjukkan hubungan yang tidak sesuai dengan topik dalam satu paragraf yaitu tentang acara perkemahan. Maka dalam kalimat (1-10) tidak ada struktur dan maknanya.

b. Kepanduan
Suatu paragraf dinyatakan memiliki kepanduan apabila dibangun dengan kalimat-kalimat yang berhunbungan logis.

Pikiran-pikiran dinyatakan dalam paragraf dengan struktur dan
makna. Seperti contoh berikut.
1) Salah satu fasilitas ponsel yang paling menarik bagipelanggannya adalah layanan pesan singkat (SMS). 2) SMS merupakan bentuk pesan tertulis yang dapat dikirim ke lawan tutur. 3)SMS cenderung menggunakan bahasa singkat yang penuh dengan akronim. Meskipun begitu, antarpartisipan dapat memahami pesan yang penuh akronim tersebut dengan memahami konteks tuturnya. 4)SMS dapat menghemat biaya daripada berbicara lewat telepon. 5) Pengguna ponsel dapat memilih fasilitas yang dapat berfungsi sebagai layanan pesan singkat (short message service atau SMS), internet, musik, game, video, kamera, penyimpanan data, dan sebagainya. 6) Selain memiliki fungsi tersebut di atas, ponsel digunakan untuk menunjukkan status sosial, mode, kemodernan, dan kesuksesan.



Hasil Penelitian 
Hasil penelitian adalah merumuskan semua proses yang didapat dalam sebuah penelitian. Mulai dari awal sampai dengan akhir proses penelitian beserta hasil dan persoalan. Hasil penelitian dapat diisi dengan : (a) Jabaran varibel penelitian, (b) Hasil penelitian, (3) Pengajuan hipotesis, dan (4) Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya

Penutup 
Pada bagian penutup dapat dirumuskan berupa kesimpulan dan saran. Kesimpulan adalah suatu proposisi (kalimat yang disampaikan) yang diambil dari beberapa premis (ide pemikiran) dengan aturan-aturan inferensi (yang berlaku).Kesimpulan merupakan sebuah gagasan yang tercapai pada akhir pembicaraan.  Saran adalah sebuah solusi yang ditujukan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Saran harus bersifat membangun, mendidik, dan secara objektif dan sesuai dengan topik yang dibahas

Bagian Penunjang 
Bagian penunjang dapat disi dengan: (1) daftar pustaka, (2) lampiran- lampiran antara lain instrumen penelitian, dan (3) daftar tabel





DAFTAR PUSTAKA 
Arikunto, S (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta 
Asrul Wiyanto. 2004. Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: Grasindo. 
Dendy Sugono. 1990. Bahasa Indonesia dengan benar. Jakarta: PT. Priastu 
Pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Ejaan Yang Disempurnakan. Jakarta : Balai Pustaka
Widjono HS. 2005. Bahasa Indonesia. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo 
Lamuddin Finoza. 2001. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia 
Nazir, Mohammad (1999). Metode Penelitiaan. Jakarta: Erlangga 
Ramlan. 2000. Paragraf. Yogyakarta: CV Karyono 
Sudjana, Nana. 2004. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung: Sinar Baru Algensindo. 




SUMBER INTERNET 
http://tonkin069.wordpress.com/kuliah/psikologipendidikan/bab-i-pengertian-kedudukan-danmetode-metode-dalam-psikologi/, didownload pada Senin, 13 Desember 2021 pukul 20.30 wib










Senin, 13 September 2021

Wisata Keluarga ke Batu

Menyempatkan liburan akhir pekan bersama keluarga besar penghulu Kedung Asem ke kota Batu yang terdiri dari :

  1. Ibu Tumiyati
  2. Ibu Juanda
  3. Keluarga Lik Minto
  4. Keluarga Onny Fahamsyah
  5. Keluarga Yuliana
  6. Keluarga Pujianto
  7. Keluarga Tyas
Dengan tiga armada mobil berangkat hari Sabtu, 11 September 2021 untuk menginap di hotel Arjuna, Jl. Panglima Sudirman - Batu


Sesampainya menjelang isya, disambut dengan hujan deras yang mengguyur di sekitaran hotel yang dekat dengan alun-alun Batu, sehingga tiada sempat bisa menikmati susu sapi segar di sana

Acara diisi dengan membeli pop mie, nasi goreng dan tahu Sumedang di pinggir jalan, lalu disantap dengan lahap di dalam kamar hotel. Karena fasilitas tidak menyediakan makan malam

Suasana kamar

Esoknya, makan pagi harus dengan reservasi menu. Karena selama pandemi tidak melayani cara Buffett

Abil menu nasgor pentol

Menu reservasi yang tersedia misalnya : Nasi goreng dan Rawon. Sedangkan omelette, tahu goreng petis serta kupasan jeruk buah dari hotel langsung.


Sedangkan fasilitas outdoor dilengkapi taman bermain untuk anak-anak seperti ayunan, jungkat jungkit, namun untuk kolam renang tidak beroperasi selama pandemi.


Setelah check-out hari Ahad bakda dhuhur, dilanjutkan ke pasar wisata Songgoriti untuk beli oleh-oleh karena semua destinasi wisata di Batu masih ditutup selama pandemi. Di sini menyempatkan membeli bibit mangga Mahatir seharga Rp. 50.000,- dan sate kelinci dengan harga seporsi Rp. 25.000,-/10 tusuk