Rabu, 21 Desember 2022

REFLEKSI PPL AKSI 1

 JURNAL REFLEKSI GURU 

Sekolah : SMK Negeri 5 Surabaya 

Mata Pelajaran : Azas Teknik Kimia 

Materi : Neraca Massa dengan reaksi kimia 

Nama Guru : Onny Fahamsyah ,ST.,MT 

Kelas : XI KI 1

Tanggal : 09 dan 12 Desember 2022 


Video PPL 1 :

https://youtu.be/IwuG_GkaV9A


Video PPL 2 :

https://youtu.be/I1GetrvwHxU


Bagaimana anda memaknai pengetahuan yang didapatkan pada praktik pembelajaran inovatif hari ini ?

  • Pengetahuan tentang penyusunan perangkat pembelajaran, mulai dari masalah tentang minat belajar peserta didik rendah dan pemilihan solusi pembelajaran model Problem Based Learning dapat diterapkan beserta pemahaman sintak-sintaknya.
  • Mengetahui kondisi peserta didiknya dalam ranah kognitif dengan memberikan pretes dan postest setelah pembelajaran
  • Mengetahui minat belajar peserta didik yang hendak dicapai solusinya dengan testimoni lesan peserta didik dan pengisian angket
  • Untuk mengetahui penilaian ranah afektif dan psikomotorik dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung, terkhusus pada kerja kelompok, presentasi, dan diskusi tanya jawab

Bagaimana perasaan anda selama melaksanakan proses praktik pembelajaran inovatif hari ini ?

  • Pembelajaran sangat menyenangkan, karena peserta didik mengikutinya dengan antusias
  • Antusias ini bisa terjadi karena materi, video, dan LKPD dapat tersaji dengan mudah pada web blog guru. Sedangkan semua siswa memiliki gadget beserta paket datanya
  • Di akhir pembelajaran, peserta didik memberikan kesimpulan bahwa pembelajaran tersebut menyenangkan dan dapat diterima dengan mudah, maka membuat kepuasan tersendiri pagi guru pengajar 

Ceritakan hal-hal positif yang terjadi dari praktik pembelajaran inovatif anda hari ini ?

  • Peserta didik hadir tepat waktu
  • Ketua kelas memimpin doa sebelum dan sesudah Pembelajaran, sebagai pembelajaran dari segi leadership
  • Bersama-sama berdiri dengan khidmat menyanyikan lagu Indonesia Raya, sebagai wujud Cinta Tanah Air
  • Semua Peserta didik membawa gadget beserta paket data di dalamnya, sehingga memudahkan mengakses materi pembelajaran, LKPD, video motivasi, kuis dan angket
  • Peserta didik aktif dalam diskusi, presentasi, dan tanya jawab 

Ceritakan hal-hal yang dapat menghambat praktik pembelajaran inovatif Anda pada hari ini ?

  • Bila peserta didik tidak membawa gadget, atau tidak memiliki paket data. maka akan kesulitan mengikuti pembelajaran
  • Bila ada peserta didik yang tidak masuk, sebetulnya akan menghambat dalam penguasaan materi pembelajaran. Akan tetapi bila rekannya yang masuk mampu mentransformasikan maka tidak menjadi kendala. karena semua materi telah tersaji dalam web blog guru

Apakah pembimbingan yang dilakukan dosen dan guru pamong dalam pengembangan Perangkat pembelajaran menginspirasi dalam melakukan perbaikan ?

  • Sangat menginspirasi
  • Terutama dalam pemahaman sintak model pembelajaran PBL 
  • Dalam evaluasi pembelajaran, menjadi sarana yang komprehensif untuk menilai capaian pembelajaran dan menjawab permasalahan yang sedang dihadapi
  • Perangkat pembelajaran yang telah dibimbing selayaknya menjadi referensi dalam menyusun perangkat pembelajaran lainnya 

Ceritakan ide-ide yang muncul setelah Anda melaksanakan praktik pembelajaran inovatif hari ini ?

  • Setiap awal pembelajaran sebaiknya telah tersaji konten materi lengkap pada web blog guru
  • Konten web blog dapat lebih disempurnakan setiap waktu, sehingga menjadi literasi digital yang terbuka
  • Pada saat presentasi kelompok sebaiknya disyuting, agar gesture dan performance-nya menjadi referensi bagi penampilan yang prima saat presentasi di depan kelas

Ceritakan kesimpulan yang Anda dapatkan setelah praktik pembelajaran inovatif hari ini ? 

  • Pembelajaran inovatif model PBL ini dapat meningkatkan minat belajar peserta didik pada mata pelajaran azas teknik kimia
Saran dari Dosen, Guru Pamong, sesama rekan dalam forum refleksi :
  1. untuk meningkatkan minat belajar peserta didik dapat diubah orientasi masalahnya dengan video yang merangsang nalar kritis peserta didik
  2. melakukan pengacakan ulang terhadap komposisi kelompok

Jurnal Mengajar dan Kasus Pelaksanaan Praktik Mengajar

  1. edit video memakai software Filmora gratisan, sehingga branded-nya muncul setiap tayangan video

Penayangan Video :

  1. Gambar Sekolah
  2. Masuk Kelas
  3. Pengambilan profil guru dari kepala hingga ujung kaki
  4. Running text setiap tahap
  5. Soroti peserta didik sedang presentasi
  6. objek yang dijelaskan guru, yang dishooting
  7. Jangan mensyuting belakang siswa


Lampiran :

Materi pertememuan pertama :

https://onnyfahamsyah.blogspot.com/2022/12/modul-materi-neraca-massa-dengan-reaksi.html


Materi pertemuan ke dua :

https://onnyfahamsyah.blogspot.com/2022/12/bahan-baku-dan-bahan-penunjang.html


kuisioner angket minat siswa :

https://forms.gle/bWqXifB8qorTgp8u9

Hasil Kuisioner :

https://docs.google.com/spreadsheets/d/1yYRcksJfUzh6kImU9b2PcFVDj7fwiuSz/edit?usp=share_link&ouid=115164317136479851468&rtpof=true&sd=true 

Pembahasan :

Dari pertemuan pertama didapatkan minat peserta didik : 61, 09 %

Dari pertemuan kedua didapatkan mintat peserta didik : 67, 18 %


Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi

  • SMK NEGERI 5 SURABAYA
  • Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.167-169, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285
Lingkup pendidikan

  • Sekolah Menengah Kejuruan
Tujuan yang ingin dicapai

  • Meningkatkan minat belajar peserta didik
Penulis

  • Onny Fahamsyah
Tanggal

  1. Jumat, 09 desember 2022
  2. Senin, 12 Desember 2022

  • Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini. 
  • Tantangan : Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,
  • Aksi : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
  • Refleksi Hasil dan dampak : Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Jawab : 

Situasi : 
Tantangan :
Aksi
Refleksi Hasil dan Dampak

Jumat, 16 Desember 2022

Spektrometri Nyala

Flame Photometer. Selama tahun 1980-an Bowling Barnes, David Richardson, John Berry dan mengembangkan Robert Hood instrumen untuk mengukur konsentrasi rendah natrium dan kalium dalam suatu larutan. Mereka menamakan instrumen ini sebagai Flame Photometer. Flame Prinsip Panjang Photometer didasarkan pada pengukuran intensitas cahaya yang dipancarkan ketika logam dimasukkan ke dalam nyala api.

gelombang warna memberikan informasi tentang elemen dan warna nyala yang kemudian memberikan informasi tentang jumlah elemen yang ada dalam sampel.

Flame Photometer adalah salah satu cabang atomic absorption spectroscopy. la juga dikenal sebagai flame emission spectroscopy. Saat ini, telah menjadi alat yang diperlukan di bidang kimia analitik. Flame Photometer dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi ion logam tertentu seperti natrium, kalium, litium, kalsium, dan cesium dll. Dalam spektra nyala api, ion logam digunakan dalam bentuk atom. The International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC) untuk Nomenklatur Spektroskopi telah menyebut teknik ini sebagai flame atomic emission spectrometry (FAES). (Sumber : Study and Score)

Prinsip Flame Photometer

Prinsip Flame Photometer adalah pengaktifan elektron pada atom oleh energi panas dari api. Elektron menjadi tidak stabil dan mengeluarkan energi yang dihasilkan dibuah menjadi arus listrik yang dapat diukur pada Flame Photometer.

Jika suatu larutan yang mengandung suatu garam logam (atau sesuatu senyawa logam) dihembuskan ke dalam suatu nyala (misalnya asetilena yang terbakar di udara), dapatlah terbentuk uap yang mengandung atom-atom logam itu. Beberapa atom logam dalam gas ini dapat dieksitasi ke tingkatan energi yang cukup tinggi untuk memungkinkan pemancaran radiasi yang karakteristik dari logam tersebut; misalnya warna kuning karakteristik mewarnai nyala oleh sebab senyawa natrium. Inilah dasar spektroskopi emisi nyala (FES) yang dulu dirujuk sebagai fotometri nyala. Tetapi, jumlah jauh lebih besar dari atom logam bentuk gas itu normalnya tetap berada dalam keadaan tak tereksitasi, atau dengan perkataan lain, dalam keadaan dasar.

Atom-atom keadaan dasar ini mampu menyerap energi cahaya yang panjang gelombang resonansinya khas untuknya, yang pada umumnya adalah panjang gelombang radiasi yang akan dipancarkan atom-atom itu bila tereksitasi dari keadaan dasar. Jadi jika cahaya dengan panjang gelombang resonansi itu dilewatkan nyala yang mengandung atom-atom yang bersangkutan, maka sebagian cahaya itu akan diserap, dan jauhnya penyerapan akan berbanding lurus dengan banyaknya atom keadaan dasar

yang berada dalam nyala. Inilah asas yang mendasari spektroskopi serapan atom (AAS). Spektrokopi fluoresensi atom (AFS) didasarkan pada pemancaran-ulang energi yang diserap oleh atom-atom bebas.

Prosedur dengan mana atom-atom logam gas itu dihasilkan dalam nyala, dapatlah diringkas sebagai berikut. Bila suatu larutan yang mengandung senyawa yang cocok dari logam yang akan diselidiki itu dihembus ke dalam nyala, terjadilah peristiwa berikut secara berturutan dengan cepat :

  1. Pengisatan pelarut yang meninggalkan residu padat; 
  2. Penguapan zat padat dengan disosiasi menjadi atom-atom penyusunnya, yang mula-mula akan berada dalam keadaan dasar; 
  3. Beberapa atom dapat tereksitasi oleh energi termal (dari) nyala ke tingkatan-tingkatan energi yang lebih tinggi, dan mencapai kondisi dalam mana mereka akan memancarkan energi.

Jadi Spektrum emisi yang dihasilkan terdiri dari garis-garis yang berasal dari atom atau ion yang tereksitasi.  


FOTOMETER NYALA

Sebuah fotometer nyala dapat dibandingkan dengan sebuah absorpsiometer foto listrik dan intensitas radiasi terfilter dari nyala itu diukur dengan sebuah desektor fotolistrik. Filter yang ditaruh antara nyala dan detektor, meneruskan hanya suatu garis kuat dari unsur itu. 

Detektor yang paling sederhana dan paling murah adalah sebuah sel lapisan-barier jika cukup energi mencapai sel tak diperlukan penguatan (amplifikasi) ataupun suplai tenaga luar, dan cukup diperlukan sebuah galvanometer yang peka. 

Sel lapisan barier mempunyai koefisien temperatur yang tinggi, oleh karena itu harus ditaruh di bagian yang sejuk dalam fotometer itu. Dalam beberapa hal presisi ditingkatkan dengan penggunaan suatu standar-dalam dan dus filter dan pada umumnya digunakan dua fotosel (satu untuk standar dan satu untuk anu); rangkaian elektronik dapat dirancang untuk menghasilkan pembacaan langsung dari angka banding intensitas-intensitas garis itu. Fotometer nyala dimaksudkan terutama untuk analisis natrium dan kalium dan juga untuk kalsium dan litium, yakni, unsur-unsur yang mempunyai spektrum nyala yang mudah tereksitasi, dengan intensitas yang cukup untuk dideteksi dengan sebuah fotosel. 

Denah sebuah fotometer nyala yang sederhana ditunjukkan dalam Gambar XXII. 9. Udara dengan tekanan tertentu dilewatkan ke dalam suatu pengatom dan sedotan akan menarik larutas contoh ke dalam pengatom di mana larutan itu bergabung dengan aliran udara sebagai suatu kabut halus dan mengalir ke dalam pembakar. Di sini dalam sebuah bilik pencampur kecil, udara bertemu dengan gas bakar yang disuplai ke dalam pembakar pada tekanan tertentu dan campuran itu dinyalakan. 

Radiasi dari nyala yang terjadi dilewatkan sebuah lensa, dan kemudian lewat diagram iris, dan akhirnya ke sebuah filter optis yang meneruskan hanya radiasi yang karakteristik unsur yang diselidiki, ke dalam fotosel. Keluaran dari dalam fotosel itu diukur pada galvanometer yang sesuai. Nyala itu dikitari dengan sebuah cerobong untuk melindunginya terhadap angin. Jalan optis dari cerobong ke fotosel dikurung dalam kotak yang kedap cahaya.



Minggu, 11 Desember 2022

Bahan Baku dan Bahan Penunjang

KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi



Tujuan Pembelajaran

  1. Melalui LKPD bahan baku dan bahan penunjang dalam suatu industri kimia peserta         didik secara berkelompok mampu menghitung berat bahan masuk dengan benar.
  2. Melalui diskusi kelompok peserta didik mampu berkolaborasi menghitung komposisi bahan baku dan bahan penunjang berdasarkan data hasil analisis bahan         bersangkutan dengan tepat
  3. Melalui presentasi peserta didik mampu menentukan kebutuhkan bahan baku berdasarkan data hasil analisis bahan bersangkutan dengan benar. (komunikasi)


Pretes

https://quizizz.com/join?gc=46010155


Instrumen Penilaian

https://drive.google.com/file/d/1m51th1yQv4HEggrcmAgWlp5T5c6qvmWQ/view?usp=share_link


Orientasi Masalah

https://www.youtube.com/watch?v=e_bhlzdBfoA


Modul Bahan Ajar

https://drive.google.com/file/d/1Ou2_I879rnpdCcSFRcqM9XKTzIiw-TfA/view?usp=share_link


LKPD

https://drive.google.com/file/d/1eGp8OgrKxtcmK1UCaYosdAEUJZ_AvCRh/view?usp=share_link


Lagu Indonesia Raya

https://www.youtube.com/watch?v=DhyDhaCynGw


Angket

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLScracMu3J4lMSzt80y6JD27bJTIdB8kkjhMbhb7-znEj1jcQA/viewform


RPP

https://drive.google.com/file/d/1HEtsOiJlmgZV_QnP9kQqfJqDE3fT4X-H/view?usp=share_link


Post test

https://quizizz.com/join?gc=10817323


youtube :

https://youtu.be/fLZ69FxbJF4

Sabtu, 10 Desember 2022

Workshop Evaluasi & Penguatan IKM


Pukul 06.30 wib berangkat tiga bus menuju hotel Purnama, Batu. Dalam kegiatan Workshop dan penguatan IKM

Tepat 09.15 sampai lokasi. www.purnamahotel.com selanjutnya menuju ke Wulandari Hall


Sambutan Ketua Panitia :

  1. Laporan pelaksanaan disusun sesuai rundawn.
  2. Malam nanti mentality hill
  3. Diikuti oleh 135 guru dan tendik
  4. Ada 7 guru yang ijin, karena sakit dan penugasan lainnya
Sambutan Kepala SMK Negeri 5 Surabaya :
  1. IKM mandiri berubah yang akan dilaksanakan, sehingga perlu evaluasi dan penambahan
  2. Narasumber tetap dengan Bu. Peni agar dapat berjalan dengan baik
  3. Setiap semester akan dilaksanakan workshop, Juli dan Desember 2023
  4. IKM bermacam-macam : jalan, belum jalan, jalan belum kuat. 
  5. SMK di Jatim yang mandiri berubah tidak melakukan evaluasi, syukurlah di SMK NEGERI 5 SURABAYA selalu melakukan evaluasi 
  6. Ada presentasi dari narasumber hasil Diklat praktek baik (Pak Thoyib, Pak Syafik, Bu. Yekti)
Diseminasi hasil Diklat Praktek Baik :
Strategi & Miskonsepsi

Pemateri Utama :
Evaluasi dan Penguatan 


Pemerintah memberikan pertanyaan pemantik





Motivasi Building :
  • Serving Other
  • No Transaksional
  • Daya angkat kesuksesan orang lain 

Senin, 05 Desember 2022

UKOM - PPG

Ekstraksi Padat - Cair

Kegiatan Pendahuluan

  1. Salam
  2. Berdoa
  3. Absen
  4. Indonesia Raya

Kegiatan Inti

Fase  :

  1. Menentukan Pertanyaan Mendasar
  2. Mendesain Perancangan Proyek
  3. Menyusun Jadwal
  4. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek
  5. Melakukan Penilaian
  6. Mengevaluasi pengalaman 

Penutup 

Materi LPTK  :

https://drive.google.com/drive/folders/15aYlzA4EnSIJNXSUruTZUTl1ubsYLl23












Kunci Ukom :

https://drive.google.com/file/d/1_SFNP0g_x0pTwo5fCkhsK4xWcGT9Ovxy/view?usp=drivesdk

Sabtu, 03 Desember 2022

Persiapan UP PPG

Link dari LPTK :

https://drive.google.com/drive/folders/15aYlzA4EnSIJNXSUruTZUTl1ubsYLl23


Rekaman persiapan UP dan cara jawab soal :

https://drive.google.com/drive/folders/1hMmbauEDE3w2eABnWZkoBDuWWZrqHF2u?usp=sharing


Sikap Nasionalisme

Menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan

yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya,

ekonomi, dan politik bangsanya dalam mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,


Mempertahankan persatuan, kesatuan, serta kepentingan

dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan

bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan dalam

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

menilai, dan mengevaluasi peserta didik


Sikap Patriotisme 

Menjunjung tinggi keunggulan bangsa Indonesia dalam

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

menilai, dan mengevaluasi peserta didik.


Mengembangkan sikap rela berkorban untuk kepentingan

negara dan bangsa dalam mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta

didik.


Sikap menghargai perbedaan

Menciptakan persamaan derajad, persamaan hak dan

kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan

suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,

kedudukan sosial, dan warna kulit dalam mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan,


Sikap mengutamakan kepentingan bersama.

Mengkarakteristikkan keputusan yang diambil harus dapat

dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang

Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia,

nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan

dan kesatuan kepentingan bersama dalam mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik.


Menciptakan persamaan derajad, persamaan hak dan

kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan

suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,

kedudukan sosial, dan warna kulit dalam mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik.


Sikap mengutamakan kepentingan bersama

6. Mengkarakteristikkan keputusan yang diambil harus dapat

dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang

Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia,

nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan

dan kesatuan kepentingan bersama dalam mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik.


Sikap mempertahankan kekayaan alam Indonesia.

Mempertahankan kekayaan alam Indonesia dalam

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

menilai, dan mengevaluasi peserta didik.


Mengapresiasi kekayaan budaya bangsa lain sehingga

memperkuat jati diri bangsa Indonesia dalam mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik.


9. Menunjukkan keberanian dalam membela kebenaran dan

keadilan pada proses mendidik,mengajar, membimbing,

mengarahkan,melatih, menilai dan mengevaluasi peserta

didik.


10. Mengembangkan pribadi yang taat serta menghormati

hukum dan aturan pada proses mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan

mengevaluasi peserta didik.


11. Mengatakan benar atau salah sesuai dengan yang

sebenarnya dalam mendidik,mengajar, membimbing,

mengarahkan,melatih, menilai dan mengevaluasi peserta

didik.


12. Menampilkan perilaku yang bijaksana meskipun dalam

situasi yang sulit pada proses mendidik,mengajar,

membimbing, mengarahkan,melatih, menilai dan

mengevaluasi peserta didik.


Sikap disiplin 

13. Memberikan penghargaan atau hukuman kepada

peserta didik sesuai tata tertib sekolah dalam mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan,


Sikap penuh panggilan jiwa.

14. Menampilkan sikap senang dan nyaman dalam mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik.


Sikap samapta. 

15. Menunjukkan sikap kesiap-siagaan dalam proses

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

menilai, dan mengevaluasi peserta didik.


Sikap kesepenuhhatian.

16. Menampilkan tanggapan sebagaimana yang dihayati

peserta didik dalam mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta

didik.


17. Merancang berbagai usaha untuk menuntaskan

pekerjaan dalam mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta

didik


Sikap kemurahhatian. 

18. Menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap kebutuhan

peserta didik dalam mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta

didik.


19. Mendeteksi situasi yang membutuhkan bantuan dalam

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

menilai, dan mengevaluasi peserta didik.


Mendemonstrasikan sikap tanggung jawab pribadi

terhadap situasi yang membutuhkan bantuan dalam

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

menilai, dan mengevaluasi peserta didik.


Keterampilan berpikir tingkat tinggi

1. Disajikan narasi pembelajaranan dasar kimia analisis

kualitatif guru mampu merumuskan indikator capaian

pembelajaran yang menstimulasi berpikir tinggi.


5. Disajikan gambar kondisi minyak goreng , peserta mampu

merumuskan aspek-aspek yang mempengaruhi kualitas

minyak dengan keterampilan berpikir tinggi.


Disajikan gambar proses evaporasi, peserta mampu menghitung total uap air yang terdistribusi

Disajikan narasi paparan kasus yang berhubungan dengan

terjadinya endapan, peserta mampu merumuskan prosedur

terjadinya endapan dengan keterampilan berpikir tinggi.


9. Disajikan narasi pembelajaranan dasar kimia analisis

kualitatif, peserta mampu merumuskan indikator capaian

pembelajaran yang menstimulasi berpikir tinggi.


Teknologi pembelajaran abad 21

2. Disajikan beberapa jenis media pembelajaran, guru

mampu mengkategorikan sumber belajar untuk menstimulasi

berpikir tingkat tinggi


Dinarasikan contoh bahwa guru memanfaatkan YouTube

untuk sumber diskusi analisis zat padat, guru dapat

mengevaluasi kelemahan memanfaatkan YouTube sebagai

sumber belajar


Dinarasikan kesulitan siswa dalam mengintepretasikan

data hasil presentasi video, guru dapat merumuskan

cara/metode memaksimalkan video sebagai media

pembelajaran


Disajikan media pembelajaran gambar prosedur analisis

konduktometri, guru dapat menunjukkan bagian yang dapat

dimaksimalkan menfasilitasi berpikir kritis


10. Melalui paparan contoh video simulasi praktikum kimia,

guru mampu menganalisis kekurangan fitur video


Analisis potensiometri 

49. Dinarasikan urutan proses analisis sampel secara

potensiometri secara acak, peserta didik dapat mengurutkan

dengan tepat


Analisis konduktometri 

52. Disajikan data analisis sampel dengan konduktometer,

peserta didik dapat mengukur daya hantar listrik suatu

larutan dengan metode konduktometri


Analisis spektrofotometri 

53. Disajikan data analisis secara spektrofotometri, peserta

didik dapat menghitung kadar zat dalam sampel tersebut


Analisis Permanganometri 

54. Disajikan data hasil uji total organik pada beberapa

sampel limbah cucian, peserta didik dapat menganalis

kandungan bahan organik dalam limbah cair


Analisis gravimetri 

41. Diberikan data analisis titrasi asam basa, peserta dapat

mengolah data untuk menentukan kadar suatu zat dalam

sampel


Analisis kromatografi (kertas, kolom, lapis tipis, gas)

55. Disajikan fasa gerak dan fasa diam suatu metode

kromatografis, peserta didik dapat mengidentifikasi jenis

kromatografinya


Analisis gugus fungsi senyawa organik

11. Diberikan data tentang sifat-sifat suatu senyawa organik,

peserta didik dapat memprediksi gugus fungsi senyawa

tersebut


Analisis bilangan iod, bilangan peroksida dan bilangan penyabunan dalam sampel

12. Diberikan data bilangan penyabunan suatu

minyak/lemak, peserta didik dapat menentukan jumlah NaOH

yang diperlukan berdasarkan reaksi saponifikasi


Analisis kadar air, abu, protein, lemak, karbohidrat, serat kasar, bahan tambahan makanan, minyak atsiri, dan vitamin

13. Disajikan data tentang analisis kadar air dalam bahan

makanan, peserta didik dapat menghitung kadar airnya


Analisis mikrobiologi dalam bahan alam dan produk industri dengan metoda TPC

14. Disajikan tabel jumlah koloni mikroba, peserta didik dapat

menghitung mikroba menggunakan metode TPC


Pemeriksaan coliform dan identifikasi bakteri E. Coli.

15. Disajikan suatu jenis mikroba tertentu,peserta didik dapat

mengidentifikasi jenis media yang tepat untuk pertumbuhan

mikroba tertentu


Metode analisis kimia untuk fasa padat

47. Dinarasikan prosedur analisis zat padat dengan

kandungan tertentu, peserta mampu menklasifikasikan

kandungan tersebut sebagai zat padat yang tersuspensi,

total atau terlarut


Alat Pelindung Diri (APD) 

16. Dinarasikan suatu kejadian di laboratorium, peserta didik

dapat memahami dan menggunakan APK (Alat Pelindung

Diri) dalam kegiatan analisis laboratorium


Statistika dalam

perhitungan analisis hasil

pengujian

17. Disajikan data hasil analisis perhitungan, peserta didik

dapat melakukan uji hipotesis (ANOVA) terhadap pengaruh

faktor yang dikendalikan


Validasi dan verifikasi metode

18. Peserta didik dapat mengevaluasi hasil validasi metode

uji yang baru dikembangkan


Teknik Sampling 19. Disajikan data tentang suatu pabrik mie instan yang

memproduksi sejumlah kemasan kecil per hari yang berada

dalam suatu karton yang berisi sejumlah kemasan kecil,

peserta didik dapat menghitung jumlah karton yang dibuka


K3 di Laboratotium Analitik

20. Diberikan kasus suatu kebakaran dengan sesuatu

penyebab, peserta didik dapat menentukan cara

menanganinya


Alat pengalir fluida

(pompa dan kompresor)

27. Disajikan gambar pompa, peserta didik dapat

menerapkan alat pengalir fluida (pompa) dalam proses

industri kimia dengan tepat.


Alat pereaksi (reaktor)

 28. Dinarasikan proses pembuatan senyawa kimia lengkap

dengan kondisi operasinya, peserta didik dapat menerapkan

alat pereaksi (reaktor) yang tepat digunakan dalam proses

tersebut.


Pembuatan garam dapur, soda, dan asam klorida

29. Peserta didik dapat menerapkan pembuatan garam

dapur, soda, dan asam klorida


Pengolahan limbah padat non B3

30. Dinarasikan produksi limbah dalam suatu industri kimia,

peserta didik dapat menganalisis pengolahan limbah padat

non B3 yang tepat


Pengolahan minyak bumi 

31. Dinarasikan salah satu peralatan dalam proses

pengolahan minyak bumi, peserta didik mampu menganalisis

alat yang tepat digunakan dalam proses tersebut


60. Dinarasikan salah satu peralatan dalam proses

pengolahan minyak bumi, peserta didik mampu menganalisis

alat yang tepat digunakan dalam proses tersebut


Neraca massa dalam unit proses atau operasi teknik kimia dengan dan tanpa reaksi kimia.

21. Peserta didik dapat menerapkan perhitungan neraca

massa dalam unit proses atau operasi teknik kimia dengan

dan tanpa reaksi kimia.


Neraca energi dalam unit proses atau operasi teknik kimia dengan dan tanpa reaksi kimia

22. Peserta didik dapat menerapkan perhitungan neraca

energi dalam unit proses atau operasi teknik kimia dengan

dan tanpa reaksi kimia.


23. Peserta didik dapat menerapkan perhitungan neraca

energi dalam unit proses atau operasi teknik kimia dengan

dan tanpa reaksi kimia."

Peralatan distilasi jenis

menara isian berukuran

kecil


24. Dinarasikan suatu proses pemisahan komponen-

komponen dalam suatu campuran hasil produksi pabrik

kimia, peserta didik dapat menerapkan peralatan distilasi

jenis menara isian berukuran kecil sesuai SOP


Peralatan penukar panas sederhana.

25. Disajikan gambar alat penukar panas sederhana, peserta

didik dapat menunjukkan bagian-bagian alat penukar panas

tersebut

57. Disajikan ilustrasi neraca massa dalam unit proses

evaporasi, peserta mampu menentukan kandungan air pada

material padat


Peralatan kristalisasi 

26. Dinarasikan proses suatu industri kimia, peserta didik

dapat menerapkan peralatan kristalisasi mengikuti SOP

dalam proses tersebut.

Link tutorial YouTube : https://youtu.be/8wHVhCVxS7o

UKIN https://drive.google.com/drive/folders/1YCaqJZIgsMbqACmE45y7MtiJxPQPT7uJ

UP https://drive.google.com/drive/folders/1-1Os_zAeN0ijHaoGA5yjFwQDwjL_4J-t

 Soal :

Seorang siswa diminta untuk mengidentifikasi masalah yang mereka hadapi, lalu masalah itu didiskusikan dalam kelompok untuk mendapatkan solusinya.

Ilustasi ini berkaitan dengan perkembangan ....

A. kemampuan kognitif

B. kemampuan interaksional

C. kemampuan integrasi diri

D. kemampuan komunikatif


Pernyataan berikut yang menjelaskan makna istilah kognitif adalah….

A. kemampuan berkomunikasi

B. Kemampuan untuk memecahkan masalah

C. kemampuan berinteraksi

D. kemampuan untuk mengintegrasikan diri


Kemampuan berfikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika tapi masih terkait dengan obyek-obyek bersifat konkrit merupakan ciri-ciri kemampuan anak berusia

A. 0 - 2 tahun

B. 2 -- 7 tahun

C. 7 -- 11/12 tahun

D. 11/12/ -- 14/15 tahun


Menggunakan potongan sapu lidi, kelereng, globe, gambar-gambar yang menyangkut pembelajaran IPA serta IPS sebagai media adalah sesuai dengan tahapan perkembangan berfikir anak yang dikenal sebagai tahapan

A. Anak memahami bilangan dan angka tetapi masih terkait dengan obyek bersifat kongkrit (operasional konkrit)

B. Pengamatan dan penginderaan yang intensif terhadap lingkunganya (sensomotor)

C. Dominasi pengamatan bersifat egosentris

D. Kemampuan mengoperasikan kaidah logika yang tidak terikat lagi dengan obyek yang bersifat konkrit (operasional formal)


Kemampuan peserta didik untuk membina hubungan dan kemampuan memotivasi diri termasuk kecerdasan….

A. Kognitif

B. Sosial

C. Emosional

D. moral


Seorang peserta didik selalu ingin mendominasi dalam suatu kelompok belajar. Dia tidak memberi kesmpatan anggota lain untuk mengemukakan pendapat. Jika teman lain yang memimpin dan mengendalikan jalannya diskusi, ia memisahkan diri dan cenderung belajar sendiri.

Peserta didik tersebut mengalami permasalahan dalam perkembangan

A. sosial-emosional

B. kognitif

C. moral

D. spritual


Peserta didik telah memiliki yang memiliki moralitas benar-benar diinternalisasikan dan tidak didasarkan pada standar-standar orang lain. Dia mengenal tindakan moral alternatif, menjajaki pilihan-pilihan, dan kemudian memutuskan berdasarkan suatu kode moral pribadi.

Hal ini merupakan contoh perilaku moral-spritual pada tahapan ...

A. penalaran pascakonvensional

B. penalaran konvensional

C. penalaran prakonvensional

D. penalaran interkonvensional


Lanjutan soal :

https://www.jalurppg.id/2021/04/100-soal-ppg-terbaru-2021-2022.html

Jumat, 02 Desember 2022

Spektrofotometer

Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu objek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet.

Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan.

Nilai absorbansi dari cahaya yang diserap sebanding dengan konsentrasi larutan di dalam kuvet

Spektrofotometer dibagi menjadi dua jenis yaitu spektrofotometer single-beam dan spektrofotometer double-beam

Perbedaan kedua jenis spektrofotometer tersebut hanya pada pemberian cahaya, di mana pada single-beam, cahaya hanya melewati satu arah sehingga nilai yang diperoleh hanya nilai absorbansi dari larutan yang dimasukan

Berbeda dengan single-beam, pada spektrofotometer double-beam, nilai blanko dapat langsung diukur bersamaan dengan larutan yang diinginkan dalam satu kali proses yang sama.

Prinsipnya adalah dengan adanya chopper yang akan membagi sinar menjadi dua, di mana salah satu melewati blanko (disebut juga reference beam) dan yang lainnya melewati larutan (disebut juga sample beam).

Dari kedua jenis spektrofotometer tersebut, spektrofotometer double-beam memiliki keunggulan lebih dibanding single-beam, karena nilai absorbansi larutannya telah mengalami pengurangan terhadap nilai absorbansi blanko.

Selain itu, pada single-beam, ditemukan juga beberapa kelemahan seperti perubahan intensitas cahaya akibat fluktuasi voltase.

Link materi  :

https://docs.google.com/presentation/d/1HihglM2lzKo411zd5tY8mJNEI3W3govF/edit?usp=drivesdk&ouid=115164317136479851468&rtpof=true&sd=true

MODUL MATERI NERACA MASSA DENGAN REAKSI



Tujuan Pembelajaran : Melalui model pembelajaran Problem Based Learning dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar, mengolah informasi, diharapkan peserta didik terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat :

  1. Melalui LKPD neraca massa dalam unit proses atau operasi teknik kimia dengan reaksi     kimia peserta didik secara berkelompok mampu menentukan pereaksi                     
  2. Melalui diskusi kelompok peserta didik mampu menghitung yield dan konversi dengan tepat
  3. Melalui presentasi peserta didik mampu menyajikan hasil proses pencampuran pada reactor berdasarkan perhitungan neraca massa pada unit proses dengan reaksi kimia dengan benar.
  4. Melalui tanya jawab sesama peserta didik mampu menganalisis dan mengevaluasi data hasil proses pencampuran pada reaktor dengan reaksi kimia dengan tepat

Pretes :

https://quizizz.com/join?gc=39047723


Intrumen Penilaian :


Orientasi Masalah :

https://youtu.be/jlLhE02o1lQ


Modul Materi Ajar :

https://drive.google.com/file/d/1onNkn2F04PTDnzKNzto2fVoaMVtKIu4t/view?usp=sharing


LKPD : 


Lagu Indonesia Raya :

https://www.youtube.com/watch?v=DhyDhaCynGw 


Angket

https://forms.gle/BTdTyc2EhUU3fgZ68


RPP

https://drive.google.com/file/d/1gXVTrNikC3lxdTYP-1cG-pAdph0HiHk5/view?usp=share_link


Youtube 15 menit

https://youtu.be/IwuG_GkaV9A


Youtube part 1

https://www.youtube.com/watch?v=AvsMr-vfYI0

part 2

https://www.youtube.com/watch?v=yjprrTwMTYo&feature=youtu.be

Part 3

https://www.youtube.com/watch?v=RWgpt1fsSTk&feature=youtu.be

Rabu, 30 November 2022

Modul Ektraksi Padat - Cair

UNIT PROSES EKSTRAKSI PADAT CAIR

Lagu Indonesia Raya 

https://youtu.be/DhyDhaCynGw


Kompetensi Dasar & Indikator Pencapaian Kompetensi


Tujuan Pembelajaran :

Dengan kegiatan diskusi dalam materi ekstraksi padat-cair sokletasi ini diharapkan peserta didik terlibat aktif, disiplin dan tanggung jawab melalui :

  1. Setelah berdiskusi dan mencari informasi dari buku ajar dan internet, peserta didik mampu menjelaskan prinsip kerja ekstraksi padat cair dengan benar
  2. Setelah berdiskusi dan mencari informasi dari buku ajar dan internet, peserta didik mampu menjelaskan desain peralatan ektraksi padat cair dengan benar
  3. Setelah berdiskusi dan mencari informasi dari buku ajar dan internet, peserta didik mampu menganalisis fungsi dan jenis peralatan ekstraksi padat – cair dengan teliti
  4. Setelah berdiskusi dan mencari informasi dari buku ajar dan internet, peserta didik mampu memutuskan langkah-langkah pengoperasian ekstraksi soklet melalui SOP dengan benar
  5. Setelah berdiskusi dan mencari informasi dari buku ajar dan internet mampu membandingkan hasil produk ektraksi dengan standar SNI dengan benar
  6. Setelah berdiskusi dan mencari informasi dari buku ajar dan internet, peserta didik mampu menemukan desain mandiri rangkaian peralatan ektraksi padat - cair dari bahan yang ada dengan benar
  7. Setelah berdiskusi dan mencari informasi dari buku ajar dan internet, peserta didik mampu menggabungkan bagian desain rangkaian peralatan ektraksi padat - cair dengan benar
  8. Setelah berdiskusi dan mencari informasi dari buku ajar dan internet, peserta didik mampu merangkai peralatan ektraksi padat - cair berdasarkan desain yang telah ditemukan dengan benar

Materi :

https://drive.google.com/file/d/1uoRCaOncNlhGlU9rHyJT4VjXtLZJ8uO5/view?usp=drivesdk


LKPD :

https://drive.google.com/file/d/1-1XsZtFv5R7jnh2kzImF5CEXtiiUtVuo/view?usp=drivesdk


Quiziz :

https://quizizz.com/join?gc=51380683

 

 

sokhlet


Jumat, 25 November 2022

Analisa Cara Optik

Optical Emission Spectroscopy (OES) adalah teknik analisa yang banyak digunakan untuk menentukan komposisi unsur dari berbagai logam. Bagian dari spektrum elektromagnetik yang digunakan pada OES meliputi spektrum tampak (visible) dan sebagian spektrum ultraviolet. Dalam rentang panjang gelombang, bagian spektrum yang digunakan antara 130 nanometer sampai sekitar 800 nanometer 

Cara Kerja : 

Didalam perangkat OES terdapat tiga kompon utama, yaitu sumber listrik, sistem optic dan sistem komputer.

Sumber listrik disini untuk merangsang atom dalam sample logam sehingga akan memancarkan cahaya karakter atau Emisi Optik. Hal ini memerlukan pemanasan pada sebagian kecil daerah sample hingga ribuan derajat Celsius dengan menggunakan sumber listrik tegangan tinggi pada alat spectrometer melalui elektroda. Perbedaan potensial listrik antara sample dan elektroda menghasilkan pelepasan listrik, pelepasan listrik ini melewati sample, memanaskan dan menguapkan material di permukaan dan menarik atom material, yang kemudian memancarkan garis emisi karakteristik elemen (element characteristic emission lines).

Pada proses pelepasan listrik dapat menghasilkan dua bentuk pelepasan listrik, berupa busur nyala yang merupakan peristiwa on/off yang mirip seperti sambaran petir atau berupa percikan (spark) yang merupakan peristiwa multi pelepasan (multi-discharge)  dimana tegangan elektroda dinyalakan dan dimatikan. Kedua mode operasi ini digunakan tergantung pada elemen yang diukur dan akurasi yang diperlukan.

Komponen yang kedua adalah sistem optic. Cahaya multiple optical emission lines dari sample yang diuapkan, dikenal sebagai plasma masuk ke spectrometer. Sebuah diffraction grading pada spectrometer memisahkan cahaya yang masuk menjadi panjang gelombang elemen khusus dan detector yang sesuai akan mengukur intensitas cahaya untuk setiap panjang gelombang. Intensitas yang diukur berbanding lurus dengan konsentrasi offset elemen dalam sample.

Komponen ketiga adalah sistem komputer. Sistem komputer menerima intensitas terukur dan memproses data melalui kalibrasi yang telah ditentukan untuk menghasilkan konsentrasi unsur. User interface memastikan minimal intervensi operator dengan hasil yang ditampilkan dengan jelas yang dapat dicetak atau disimpan sebagai referensi.


Cahaya terpolarisasi melewati larutan yang bersifat optis aktif maka arah polarisasi cahaya akan berputar. Peristiwa ini disebut rotasi optik. Peristiwa rotasi optik dijumpai salah satunya pada gula. Pengukuran rotasi optik dapat dimanfaatkan dalam bidang kesehatan yaitu untuk menganalisis spesifikasi bahan obat dan produk obat. Selain itu, pengukuran rotasi optik dalam bidang kimia digunakan untuk memeriksa kualitas minyak atsiri.

Rotasi optik dapat diukur salah satunya dengan polarimeter. Polarimeter mulai dikenalkan pada tahun 1840. Polarimeter ini bekerja berdasar prinsip polarisasi cahaya. Berkas cahaya alami dilewatkan polarisator menjadi cahaya terpolarisasi linier. Kemudian cahaya ini dilewatkan pada analisator. 

Bila analisator diputar maka intensitas cahaya yang keluar dari analisator berubah. Perubahan ini tergantung posisi sumbu polarisasi analisator. Bila sumbu polarisasi analisator sejajar sumbu polarisasi polarisator maka intensitas cahaya yang keluar analisator maksimal. Sebaliknya jika sumbu polarisasi polarisator tegak lurus sumbu polarisasi analisator maka intensitas cahaya yang keluar analisator minimal. Oleh karena itu arah polarisasi cahaya ditentukan dengan memutar analisator sampai ditemukan intensitas cahaya yang maksimal. 

Pengukuran rotasi optik secara visual sulit dilakukan, untuk mengatasinya digunakan bantuan sensor cahaya dan komputer. Sensor cahaya yang terhubung dengan komputer digunakan untuk mendeteksi intensitas cahaya yang keluar dari analisator. Susunan alat pada penelitian ini adalah berkas cahaya laser dilewatkan polarisator kemudian melewati analisator. Berkas cahaya yang keluar dari analisator ditangkap oleh sensor cahaya yang terhubung dengan komputer. Analisator kemudian diputar secara manual dan sudut putaran analisator diinputkan ke komputer. Komputer kemudian membaca intensitas berkas cahaya yang keluar dari analisator

Percobaan-percobaan yang terdapat dalam fasal ini menggambarkan beberapa prinsip ini yang diterapkan pada analisa kimia. Semua percobaan dapat dikerjakan dengan spektrofotometer yang sederhana yang menjangkau daerah yang terlihat dari spektrum.

Penentuan mangan dalam baja

Mn dalam baja dapat ditentukan secara spektrofotometri sesudah dioksidasikan menjadi ion permanganat yang berwarna ungu. Baja dilarutkan dalam asam nitrat dan dioksidasikan dengan kalium periodat :

2Mn²+ + 5IO4- + 3H₂O2 -------2MnO4- + 5IO3- + 6H+

Karena ada ion besi(III) yang berwarna kuning, ditambahkan asam fosfat supaya terbentuk kompleks besi fosfat yang tidak berwarna.

Bila baja berisi krom atau nikel, warna ion-ion ini akan mengganggu dalam penentuan mangan. Gangguan itu dapat dihilangkan dengan penambahan unsur-unsur ini dalam larutan baku dengan jumlah yang kira-kira sama dengan jumlah yang terdapat dalam cuplikan. Sebagai pilihan lain, suatu contoh dapat disertakan dalam seluruh prosedur, kecuali untuk oksidasi periodatnya dan dengan demikian digunakan sebagai suatu blangko dalam memasang spektrofotometer untuk pembacaan absorbans nol. Pada petunjuk di bawah ini, baja yang berisi mangan dengan kadar yang diketahui dan berisi nikel dan kobal dalam jumlah yang kira-kira sama seperti dalam zat contoh, digunakan sebagai larutan baku.

Mula-mula percobaan memerlukan penentuan kurva transmitan spektral untuk mencari pada panjang gelombang berapa analisanya dapat dilakukan. Untuk meneliti hukum Beer kemudian dilakukan dengan mengukur daya absorpsi larutan permanganat pada beberapa konsentrasi yang berbeda. Zat yang tak diketahui ditentukan dengan membandingkannya dengan grafik hukum Beer.

(disadur dari beberapa literatur)

quis : https://quizizz.com/join?gc=30945035