Senin, 30 September 2019

Renang di Pondok Candra


Walaupun pada hari libur, tetapi ada tugas dari sekolah untuk mendampingi siswa yang melaksanakan Diklat Ekskul KIR SMK Negeri 5 Surabaya dan permohonan Khotmil Qur'an dari warga.


Sesibuk apapun, sejauh apapun pergi, keluarga merupakan tempat pulang. Uang dan "popularitas" tak mampu membayar kebersamaan dengan keluarga.

Momentum bersama keluarga tetap harus diupayakan, kondisi capek dan mengantuk karena semaleman sulit tidur dikerubuti nyamuk di selasar depan technopark. tidak membuat surut untuk bisa berlibur bersama keluarga.

Keluarga bukanlah hanya sekedar status, 
Keluarga berbicara tentang kasih, pengorbanan dan kebersamaan.


Ahad, 29 September 2019 pukul 09.00, setelah mendampingi Diklat KIR dan Khotmil Qur'an di Kampung Tambak Medokan Ayu, lalu meluncur ke kolam renang pondok candra-Sidoarjo.

Liburan terbaik bukanlah soal kemewahan, tetapi soal kebersamaan di tengah keluarga tercinta.



Melihat perkembangan Ais berenang gaya bebas dan katak yang bisa mencapai lima meter, bagitu pula Abil yang mulai berani mengapung dan mengerak-gerakkan kakinya. Membuat rasa penat dan kantuk sedikit terobati.


Kebahagiaan saat mereka bermain papan luncur dan berkejaran di kolam, sangat asyik untuk dilihat pula di pinggir kolam.  Tapi dasar kantuk tidak bisa tertahan akhirnya tertidur dengan telanjang dada, bersandar dengan lengan di bawah kursi taman.



Kehangatan dalam keluarga tidak diukur dari ukuran luas rumahnya, tapi luasnya kebahagiaan yang menempati.

Semoga kebersamaan keluarga tetap terjalin, karena merupakan permata penyejuk jiwa.

Ya Allah, jadikanlah keluarga kami sebuah keluarga yang selalu ada di jalan-Mu, bertaqwa kepada-Mu dan beriman kepada-Mu.

Kita akan selalu mendapatkan cinta di tengah keluarga, cinta tanpa syarat, cinta yang menerima apa adanya.

Sabtu, 28 September 2019

Diklat Ekskul KIR 2019


Sabtu, 28 September 2019 pukul 10.30 semua panitia dan peserta sudah berkumpul di lapangan bola untuk persiapan Apel Pembukaan



Dalam Apel pembukaan, amanat pembina KIR adalah :

Bahwa anggota KIR harus dapat mengemban sikap disiplin, kreatif, dan tanggung jawab.

Setelah apel, acara mengikuti ketentuan yang telah disusun panitia. Pelaksanaan Diklat berlangsung hingga Ahad Siang, 29 September 2019

Penyampaian tata tertib

Materi : LKTI oleh mbak Tutik (alumni)

Pembuatan Maket kerja kelompok






Apel Pembukaan






Acara pada Ahad, 29 September 2019
Persiapan Caraka Malam




Sholat Shubuh berjamaah

Senam pagi


Makan pagi

Tim Konsumsi

Sabtu, 21 September 2019

Kajian Tematik : Alam Nasyroh


Ustadz DR. Muhammad Yahya, Ph.D
Nurul Hayat, Sabtu 21 September 2019


Kemiripan dengan Ad-Dhuha dan Syarh hampir sama, sehingga para Sahabat Nabi membacanya digabung. isinya bentuk kemudahan dan kemurahan yang diberikan Allah.

Ad-Dhuha : kenikmatan Allah yang diberikan Nabi - Nabi terdahulu, termasuk Nabi Muhammad sebelum diangkat menjadi Rasul.

As-Syarh : kenikmatan yang diberikan Allah sebelum dan setelah diangkat menjadi Nabi

Surat dibuka dengan kata tanya : kalimat negasi tanya untuk penguatan.
Misalnya : ortu memberi uang, tapi anaknya koq tidak membeli buku.

Allah sudah meluaskan dada nabi Muhammad.
Maksud dari Nasyroh, Bila ada daging kita putuskan, (mengoperasi) dirujukan pada peristiwa dada Nabi Muhammad dibelah malaikat saat diasuh oleh Halima Sakdiyah, dan menjelang Isro' mikroj

Ahli tafsir menafsiri "operasi" adalah seperti doa Nabi Musa saat akan berdakwah ke Fira'un yang merupakan politikus ulung. Dengan kemampuan berargumentasi bisa menyesakkan/ menyempitkan dada yang mendengarnya.
Sehingga mohon butuh kelapangan dada. untuk mampu menyampaikan dakwahnya.

(Doa Nabi Musa)

Bila kata "laka" didahulukan, maka maknanya spesial. Sehingga khusus untuk Nabi Muhammad. Karena tingginya derajad Nabi Muhammad di hadapan Allah. dan Menunjukkan Cinta-Nya Allah dibanding Nabi-nabi yang lain

Hati, menurut Imam Tirmidzi, adalah berlapis seperti bawang, yaitu : Sodrun, Qolbun, Fuadun, Lubbun.

Sodrun : tempatnya hati. Al-qur'an ditempatkan pada hati orang mukmin.

Tempat makrifat dan ilmu, sehingga sudah masuk ke sodrun. Semakin banyak ilmu semakin mudah dalam menghadapi kesumpekan.

Ada yang wadahnya yang besar, ada yang Sempit : maka cepat marah, sensitif, berpengaruh pada sikapnya

Luasnya dada berkaitan besar dan dalam. Lapang dada, pengetahuan dimasukkan terus menjadi ilmu, dimasukkan terus hingga ke dalam akan menjadi iman.

Bila orang tidak dapat hidayah, maka semakin sumpek

Kepasrahan orang beriman, menjadikan hatinya lapang.

Abdullah bin Ubay bin Salul, bila dilihat fisiknya, orang lain akan terganggu-kagum. Tapi Al-Qur'an  menggambarkan seperti kayu bagus, tapi kosong dalamnya, dan tidak bisa berdiri sendiri dan harus disandarkan. Suka Menipu Rasulullah dan menyakiti Rasulullah. Dan termasuk orang munafik

Saat meninggal, anaknya Abdullah bin Ubay minta gamis Rasulullah untuk kafannya dan memohon Rasulullah mensholatinya.
Umar bin Khattab memprotesnya, tapi Rasulullah tetap memilih untuk memohonkan ampunan kepada Abdullah bin Ubay walau dirinya seorang munafik.

Orang yang memikirkan duniawi, Seperti mendaki ke langit terus-menerus,  namun tidak mengetahui apa yang sebenarnya dicari. Namun nafasnya terengal-engal kehabisan oksigen.

Seharusnya urutannya : Islam, Iman, Ihsan. Namun awalnya memiliki iman, bukan ke takwa namun ke kufur

Banyak belajar ilmu hadits tapi tidak masuk ke hati.

Handzolah datang ke Abu Bakar, saat di majelis Nabi seperti surga dan neraka di depan matanya. Namun saat kumpul anak isteri semuanya akan hilang.

Namun Rasulullah menjawab, bahwa iman ada saatnya.

Hati dibikin bersih oleh Allah, namun harus dirawat dengan iman. Jangan dirawat dengan maksiyat.

Layafqohun, mengetahui ilmu tapi tidak bisa menjadi hidayah

Iman memberikan cahaya dalam hati, saat menghadapi masalah

Wizro maknanya beban, seperti dosa saat diakhirat dengan beban yang berat tanggungannya.

Himr, beban yang masih bisa ditanggung. Seperti ibu yang mengandung, walaupun tampak berat namun bisa menanggungnya.

Wizr beban yang berat dan saking beratnya untuk ditanggung.

Wizr/ Beban berat Rasulullah, adalah :
  1. Wahyu, saat wahyu lama tidak diturunkan lagi. Sehingga isteri Abu Lahab mencelanya. menjadi Qoulan Tsaqila/ perkataan yang berat. Zaid bin Tsabit saat pahanya ditindih paha Rasulullah saat menerima wahyu. Rasanya sangat berat.
  2. Mikir umatnya
  3. Tugasnya sebagai Nabi yang terakhir
Saking beratnya mikir kejahilian di Mekkah, beliau tahanuts di gua hiro.

Bila Orang mempunyai beban berat masih urusannya sendiri.

Sedangkan bagi yang lebih luas, maka harus lebih luas dalam memikirkan dakwah dan masyarakat

Anqodho, ibaratnya punggung hingga bunyi gemeretak dan merunduk.

Saat Rasulullah ditinggal wafat putranya, sehingga menjadi olokan Abu Lahab bahwa nama dan keturunannya akan habis. Namun justeru Allah meninggikan nama dan derajad Rasulullah, yaitu :
  1. Dilapangkan dada
  2. Diangkat bebannya
  3. Ditinggikan penyebutannya. Setiap Asma Allah disebut, diikuti nama Rasulullah.
  4. Nama yang paling banyak digunakan sedunia adalah Muhammad.
  5. Namama Muhammad paling banyak disebut. Karena masing-masing daerah adzan dan sholat, dan majelis sholawatan.
  6. Allah mengucapkan sholawat kepada Rasulullah sebagai ampunan dan Rahmad.
  7. Siapa yang mencintai Rasulullah, maka seperti mencintai Allah
Tidak ada Nabi yang ditunjukkan kesuksesan dakwah selain Rasulullah. Hanya dalam waktu 23 tahun, bisa menyaksikan keimanan para sahabat dan Madinah Munawaroh.

Saat Fathul Makkah, orang kafir Qurays khawatir akan pembalasan umat islam, tapi Rasulullah mengucapkan :
La yatriba alaikum yaum, karena syarhus shudur.

Tidak ada orang yang diberikan beban dan cobaan melebihi Rasulullah, Namun beban Rasulullah semuanya dituntaskan oleh Allah SWT.

Karena sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Seperti dua sisi mata uang.

Bila Makrifat hanya untuk tertentu, Namun Nakiroh, revernya ke semuanya. Dibuat umum

Nakiroh bila diulang, maka banyak kemudahan dan jalan keluar.

Ujian yang ada, tujuannya untuk mengikat hati kepada Allah.

Membuat hati menjadi kecil, untuk membutuhkan sesuatu dzat yang Maha Besar.

Fatimah mengemis kepada Allah, yahauyya qoyum, birohmatika astaghits. Sehingga selalu meminta Apapun hanya kepada Allah


Bila telah selesai menyelesaikan satu aktivitas, maka segera lakukan aktivitas berikutnya sampai terlihat hasilnya.

Sesuatu terasa berat saat tidak melakukan. sehingga expertis akan didapatkan bila terus learning by doing.

Seperti menulis skripsi dengan target 200 halaman, maka kuncinya adalah dimulai traiying dan terus dicoba.

Satu kesulitan akan Allah berikan dua kemudahan. Yaitu Keep traying dan mengkaitkan-berharap kepada Allah dengan seutuhnya.

Main : Sadari kesulitan pasti ada jalan keluar.
Body : Keep traying, yaitu usaha. Menebang pohon dengan kapak kecil. Lama-kelamaan pohon bisa tumbang
Soul : Hati tetap kepada Allah.

Allah menjadi Rabb, yang telah menciptakan, merawat, dan memberi kehidupan.

Dalam perang Khandaq, hati orang islam ada ditenggorokan karena saking takutnya.

Salman yang mengusulkan parit hanya untuk menahan sementara.

Namun justru yang membuat teknik kemenangan adalah angin puting beliung. Sesuatu yang tidak pernah dibayangkan pertolongan dari Allah.

Bila usaha digantungkan pada usaha, maka yang muncul adalah ego dan kesombongan saat berhasil.

Studi kasus, studi kasus, dirumuskan, lalu diselesaikan.

Allah adalah Guru dalam Al-Qur'an

Imam Ahmad bin Hambal, tidak akan berhenti untuk istirahat sebelum dipastikan kaki kita sudah menginjak surganya Allah

Doa Nabi Yusuf :





Senin, 16 September 2019

Analisa Minyak Bumi


Analisa Minyak Bumi bertujuan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian pada proses dan operasi pengilangan untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.