Kamis, 14 Januari 2021

Creating the future from the future

Mencermati kehidupan IPNU-IPPNU di Kecamatan Rungkut membutuhkan pendekatan kajian ilmiah untuk proses analisanya hingga advice-saran.

Organisasi ini mengemban tugas berat yaitu untuk melakukan proses pemberdayaan kader dan pengembangan potensi sumber daya manusia pada masyarakat luas pada umumnya agar dapat memberikan sumbangsih perannya dalam kehidupan kebangsaan, kenegaraan, kemasyarakatan, dan keagamaan di berbagai pentas yang ditemui

Maka melalui diskursus yang ada, menjadikan wadah untuk melakukan "benchmarking" penolokukuran atas ketercapaian prestasinya, begitupula re-enggineering untuk segera memperbaiki diri agar organisasi tetap pada survival - advance pada era-nya.

Trendwatching adalah Pengamatan atas trend perubahan lingkungan dengan menggunakan Analisis Lingkungan Makro, yaitu : politik dan hukum, ekonomi, teknologi, sosial

Politik dan hukum : peraturan tentang ormas dan juga peraturan pemerintah terhadap dampak pandemi Covid-19

  1. UU ormas
  2. AD/ART NU
  3. PD-PRT IPNU - IPPNU
  4. Perwali

Ekonomi : daya beli masyarakat terhadap pemenuhan kebutuhan pokok, inflasi

  1. Kebutuhan pokok masih stabil tersedia
  2. Bank Indonesia (BI) menyampaikan inflasi 2020 tercatat rendah sejalan permintaan yang belum kuat dan pasokan yang memadai. (21/1/2021)

Teknologi : kemajuan teknologi memberikan peluang besar bagi organisasi untuk melakukan improvement terhadap operasinya

  1. Menurut riset platform manajemen media sosial HootSuite dan agensi marketing sosial We Are Social bertajuk "Global Digital Reports 2020", hampir 64 persen penduduk Indonesia sudah terkoneksi dengan jaringan internet.

Sosial : mencakup tradisi, nilai, trend sosial, psikologi, pertumbuhan penduduk, dan harapan masyarakat

Analisis Lingkungan Mikro, ada lima kekuatan yang mempengaruhi organisasi berdasar Porter’s Five Force yang merupakan sebuah alat bantu dan metode yang sangat tepat dalam menganalisa situasi organisasi 

  1. Threat of New Entrants : (Ancaman pendatang baru), contohnya : kelompok remaja yang menghabiskan waktu kongkow pada warkop, game online, ataupun organisasi yang beridiologi "radikal" dan intoleran tapi justeru banyak peminatnya (HTI, FPI)
  2. Bargaining Power of Suppliers : "pemasok" kader selama ini berasal dari keluarga yang secara kultural NU, sehingga saat anak tokoh NU tersebut enggan beraktivitas IPNU-IPPNU, maka organisasi menjadi lemah dalam sistem kaderisasi. Dibutuhkan alternatif "pemasok kader" dari Kaum pendatang, kos, alumnus sekolah SMA/SMK dan perguruan tinggi
  3. Threat of Substitute Products or Services : melakukan diversifikasi kegiatan ataupun kemasan program yang mengikuti trend ke-kinian. Misalnya pengajian bukan hanya pada masjid, mushola, atau rumah anggota. Tapi juga pada ruang terbuka umum misalnya : Kebun Bibit Wonorejo (konsep Erasmus)
  4. Bargaining Power of Buyers : Kader PAC IPNU - IPPNU yang batas usia idealnya 20-30 tahun, akan menjadi "rebutan" potensial untuk pimpinan ranting, ataupun adventurer pada Pimpinan Cabang, hingga PMII, belum lagi migrasi menjadi kader Ansor-Banser / Fatayat
  5. Rivalry Among Existing Competitors : Bagaimana menampilkan "wajah" IPNU-IPPNU tetap menarik dan menjadi idola bagi kader di usianya ?

SWOT Analysis

Strengths :

  1. Memiliki kekompakan pengurus
  2. Mempunyai dukungan dari pengurus MWC NU Rungkut
  3. Harmonisasi dengan pengurus cabang dan ranting-rantingnya
  4. Kemudahan dalam menggunakan akses gedung dan fasilitas MWC NU Rungkut
  5. Keadaan Wilayah Rungkut dan sekitarnya : Kampus UPN, Kampus Taruna, Pertokoan, Kawasan Industri, Apartemen, masjid - mushola, lapangan sepak bola, lapangan futsal, lapangan badminton, sekolah dalam naungan Maarif - NU, makam yang ditempati acara haul dan selamatan desa,
  6. Keadaan sosial budaya di Rungkut dan sekitarnya : banyak komunitas Yasin - Tahlil, Ziaroh, grup banjari, memperingati hari besar Islam dengan acara komunal misalnya : Muludan, Halal bi halal, Penyembelihan qurban pada Idul adha, 
Weaknesses :
  1. Pendanaan kegiatan berasal dari pengajuan proposal, karena sebagian besar pengurus adalah mahasiswa dan pelajar
  2. Belum memiliki wadah berwirausaha untuk sumber dana organisasi

Opportunites :
  1. Membuka PKPT pada kampus dan sekolah naungan NU di wilayah Rungkut
  2. Mengadakan makesta pada kampus dan sekolah naungan NU di wilayah Rungkut
  3. Pelatihan jurnalistik, selanjutnya membuat : catatan dokumenter tentang histori tokoh masyarakat dan tempat-tempat bersejarah di Rungkut, membuat konten berita yang menarik pada platform online
  4. Even bakat seni : Lomba Kaligrafi, dai, MTQ, banjari, stand-up comedy
  5. Even olahraga : badminton cup, futsal bareng, 
  6. Menjalin komunikasi organisasi dengan penyewa gedung MWC untuk makesta 
  7. Membantu dukungan makesta dari eksternal dalam : penyedia konsumsi, pemateri, d.l.s.b
  8. Membuka kuota peserta dari rungkut untuk diikutkan makesta dari penyewa gedung MWC
  9. Memperbanyak silaturahim kepada alumni dan senior untuk saling berbagi nasehat, dan jaringan pendanaan
  10. Membuat penggalangan dana lewat device virtual yang bisa bekerjasama dengan gopay, ovo, linkaja, d.l.s.b
Sedekah online via linkaja


Threats :
  1. Daring-Online bisa mengurangi silaturahim dan kekompakan antar anggota
  2. Harga paket data / wifi berpengaruh terhadap "dompet" kawula muda
  3. Orientasi pendidikan atau pekerjaan sehingga mengurangi aktivitas organisasi

Envisioning

Pemilihan Strategi

Pengikut : 448


  1. Keberanian untuk tampil pada device online menunjukkan posisioning organisasi
  2. Program satu pekan satu posting (sakan-sating), dengan mengkaryakan semua bidang dan lembaga
  3. Membuat postingan yang menarik agar mendongkrak tampilan dan like bisa mencapai 60% dari pengikut (follower)
  4. Membuat Crisis Center untuk menampung permasalahan dan saran dari berbagai stakeholder/ pemangku kepentingan 
  5. Membuat study club untuk membahas analisa organisasi untuk rekomendasi pengambilan keputusan
  6. Mengadakan Pengkaderan dan Pendistribusian kader untuk diproyeksikan pada jenjang kaderisasi di semua level tingkatan
  7. Membuat agenda rutinan yang melibatkan PAC dan Ranting se-Rungkut
  8. Membuat even berdasarkan penggolongan jenjang sekolah : SMP, SMA/K, PT
  9. Membuka Pimpinan Komisariat pada kampus : UPN Veteran Jatim, STID/STIT Taruna, 
  10. Memudahkan penggalangan dana kegiatan melalui layanan : oyo, gopay, linkaja