Kamis, 26 Desember 2019

Gerhana Matahari Cincin


Bersama Ais dan Abil melihat Gerhana Matahari Cincin di Masjid Al-Akbar Surabaya


Kamis, 26/12/2019 jam 11.00 sampai di lokasi yang sudah ramai dipenuhi oleh orang-orang yang ingin melihat proses terjadinya gerhana matahari




Dengan kacamata dan teropong yang telah disediakan oleh Lembaga Falakiyah PWNU Jawa Timur




Setelah sholat dhuhur dirangkai dzikir dan sholat Bakdiyah. Dilanjutkan istighotsah.

Videotron di dalam masjid

Sholat Gerhana Matahari dimulai pukul 12.30 wib dengan Imam dan Khotib oleh : Ustadz H. A. Muzakky,. S.THi. Al-Hafidz.

Berfoto bersama sang Imam & Khotib

Materi Khotbah :
Saat terjadi Gerhana, Rasulullah memperintahkan untuk memperbanyak istighfar, agar terhindar dari berbagai bencana

Rasulullah melaksanakan sholat gerhana matahari yang terakhir tanggal 5 Dzulqo'dah tahun 10 Hijriyah, kurang empat bulan sebelum beliau wafat.

Gerhana merupakan tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang Ulul Albab

Semoga aktivitas yang dilaksanakan dengan sholat gerhana, dapat menghapus dosa, mengangkat derajat dan diwafatkan dalam keadaan Chusnul Khotimah

Serba-serbi :
Kehadiran Bu. Khofifah (Gubenur Jatim) menambah antusias masyarakat untuk melihat gerhana matahari


Hikmah yang bisa disimpulkan :
  1. Mengisi liburan dengan kegiatan positif
  2. Menjelaskan fenomena gerhana dengan pemahaman sederhana kepada anak-anak
  3. Menyandarkan ilmiah dengan ilmu agama
  4. Mengikatkan jiwa sang anak untuk mencintai masjid sebagai sarana ibadah dan edukasi
  5. Memperkenalkan pejabat publik dan tokoh agama, diantaranya : Gubernur, Imam dan Khotib
  6. Memanfaatkan "kualitas waktu" kebersamaan anak-anak, dengan mengisi fikiran dan nuraninya dengan nutrisi ilmiah, religi dan karakter
  7. Rokaat Pertama Imam membaca Surat Al-Haqqah
  8. Rokaat Kedua Imam membaca Surat Al-Maarij
Mengutip Al-Qur'anulkarim Miracle The Reference, tentang dua Surah tersebut :

TAFSIR IBNU KAŠIR
QS Al-Haqqah, 69 : 1

Al-Hāqqah merupakan salah satu nama dari hari Kiamat. Sebab di dalamnya menjadi terealisasilah segala janji dan ancaman. Karena itu, Allah mengagungkan segala urusan yang ada di dalamnya sehingga berfirman dalam ayat berikutnya, "Dan tahukah kamu apakah hari Kiamat itu ?"

Kemudian, pada ayat-ayat selanjutnya Allah Swt. mengemukakan tentang hancurnya umat-umat yang mendustakan hari Kiamat serta keadaan ketika mereka disiksa, ada kaum Tsamud yang disiksa dengan suara Pekikan dan gempa Bumi. Ada kaum 'Ad, dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin, bahkan diterangkan kaum 'Ad mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong (lapuk).

Demikianlah Allah memberikan gambaran sebagai bahan peringatan bagi umat-umat yang datang kemudian, juga termasuk sebagai peringatan akan datangnya Al-Haqqah ini. (Al Mişbāh Al Munir fi Tahzib Tafsir Ibnu Kasir, 1999: 1135)

ASBABUNNUZUL
QS Al-Ma'ārij, 70 : 1-2

Diriwayatkan Ibnu Abi Hatim, dari As-Saddi, berkenaan dengan sikap Nadhir bin Harits yang memohon kepada Allah untuk menyegerakan azab-Nya jika Al-Qur'an itu adalah wahyu dari-Nya, "Maka, hujanilah kami dengan batu dari langit."

Sebagaimana yang dikisahkan dalam surah Al-Anfāl ayat ke-32, dan siksa-nya menimpa dia pada saat Perang Badar. (HR An Nasa'i dan Abu Hatim)

Ada riwayat lain juga yang menjelaskan, ketika turun ayat 1 ini, orang-orang bertanya, "Kepada siapakah siksaan itu turun?" Kemudian, Allah menurunkan ayat 2 sebagai jawabannya. (Asbabun Nuzul; Studi Pendalaman A/-Qur'an: 835).

TAFSIR IBNU KAŠIR
Firman Allah Swt. "Seseorang bertanya tentang azab yang pasti terjadi"

dalam ayat tersebut, terdapat peluluhan yang ditunjukan oleh huruf ba'. Seolah-olah ayat tersebut menyatakan kalimat berikut, seorang penanya yang tergesa-gesa menanyakan tentang azab yang pasti terjadi.

Hal ini seperti firman Allah, "Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. (QS Al-Hajj, 22: 47).

Maksudnya adalah azab Allah yang pasti terjadi dan tak dapat dielakkan. Mengenai firman Allah, Seseorang bertanya tentang azab yang pasti terjadi Al-Aufi mengatakan bahwa Ibnu Abbas berkata, "Itu adalah pertanyaan orang kafir tentang azab Allah. Dan azab itu pasti menimpa diri mereka."

Mengenai firman Allah, Seseorang bertanya. Ibnu Abi Najih mengatakan bahwa Mujahid berkata, "Seseorang menghendaki datangnya azab yang pasti terjadi di akhirat. Dia berkata, 'Itu adalah perkataan mereka,"Ya Allah, jika betul (Al-Qur an) ini, dialah yang benar dari sisi Engkau, Maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih." (QS Al-Anfal, 8: 32).

Maksud firman Allah, Yang pasti terjadi, Bagi orang-orang kafir, adalah disediakan bagi orang-orang kafir.

Maksud firman Allah Swt., Yang tidak seorang pun dapat menolaknya adalah tidak ada yang bisa menolaknya jika Allah sudah menghendaki keberadaannya. (AI Mişbāh Al Munir fi Tahżib Tafsir Ibnu Kašir, 1999: 1139)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar