Selasa, 22 Oktober 2019

Hari Santri : Santri Unggul, Indonesia Makmur


Memperingati Hari Santri, 22 Oktober 2019 yang bertemakan "Santri Unggul, Indonesia Makmur". 

Dengan menyentuh segmentasi siswa setingkat SMK di perkotaan dengan khas millenial beserta dinamikanya, maka tahun ini nuansa santri ala Nahdliyin dipadukan dengan penguasaan teknologi ke-kinian.

Pukul 06.30 pengkondisian kehadiran siswa memasuki Masjid Darul Ilmi dengan membaca Sholawat Nariyah hingga pukul 07.00.

Dilanjutkan dengan sholat dhuha empat rokaat dua kali salam dan sholat sunnah hajat serta dzikir setelah sholat yang dipimpin oleh Bp. Onny Fahamsyah.


Selanjutnya Istighotsah yang dipimpin oleh Bp. Sulton Asmuni.


Dengan iringan suara syahdu menambah khusyuk suasana doa yang dipimpin Bp. Al-Fithrah Arufa untuk mendoakan para pahlawan, khususnya para pahlawan kyai dan santri dalam Resolusi Jihad

Tiga jam pelajaran pertama usai, maka siswa melanjutkan ke kelas atau bengkel untuk mendapatkan pelajaran berikutnya. Tak lupa, siswa harus berganti dari sarung ke celana seragam sekolah.


Bagi siswa yang terjadwal jam pelajaran 4,5,6 mereka hadir ke masjid dengan memakai sarung dan kopyah menyaksikan prosesi pelantikan pengurus Sie Kerohaniaan Islam Periode 2019-2020


Bp. Al-Fithrah melantik pengurus SKI

Dilanjutkan Pembacaan sholawat Nabi Muhammad yang dipandu oleh siswa SKI hingga Mahalul Qiyam



Stemba bersholawat juga menampilkan  : Turi Putih, Ya Hanana, Sholawat Tibbil Qulub, Subhanallah wal hamdulillah, ya lal wathon dan seterusnya



Sholat dhuhur berjamaah, dilanjutkan dengan menonton film yang bertemakan santri.









Setelah istirahat siang, berikutnya adalah bedah video dengan pembedah Bp. Onny Fahamsyah.





Hasil Bedah Video :
  1. Bahwa harus siap dalam menghadapi perubahan, dan siap dalam menentukan tujuan hidup.
  2. Revolusi Industri 4.0 menjadikan kehidupan berada dalam genggaman HP/ gadget. Pesan ojek, makanan, hingga pembelajaran bimbel dan usaha pribadi bisa dipasarkan dengan mudah melalui online
  3. Kehidupan santri yang terikat dalam masjid dan asrama membuat mental terbentuk secara mandiri dan rutin dalam beribadah secara jamaah
  4. Kehidupan santri di pesantren membentuk sikap toleransi, sosial, egaliter. Sehingga bila ada yang sakit maka rekan-rekanlah yang paling lebih dulu membantu terapinya.
  5. Model pembelajaran "sorogan" membuat kyai akan mengenal betul santrinya satu-persatu, sekaligus santri akan berlatih  kesiapan mental dan pengetahuan 
  6. Bila dalam menghapal dan memahami ilmu mengalami kesulitan, berkemungkinan masih seing melakukan maksiyat

Setelah sholat ashar berjamaah, dilanjutkan dengan talkshow menceritakan kehidupan pesantren oleh Bp. Al-Fitrah Arufa dan Bp. Sulton Asmuni.



Sedangkan untuk lomba pembuatan video dan foto masih dalam proses penilaian.

Diakhir acara, pukul 16.30 sesi foto bersama







Pemenang Lomba :

Lomba Mewarnai
  1. Juara pertama : ananda Hafiz
  2. Juara kedua : ananda Vino
  3. Juara ketiga : ananda Abil
  4. Juara harapan : ananda Sabrina
  5. Juara harapan : ananda Afifah
  6. Juara harapan : ananda Nafisa

Lomba Menulis Khot
  1. Juara pertama : ananda Vanes
  2. Juara kedua : ananda Aisyah
  3. Juara ketiga : ananda Eliana
  4. Juara harapan : ananda Agis
  5. Juara harapan : ananda Toni

Lomba Wudlu
  1. Juara pertama : ananda zivana
  2. Juara kedua : ananda Aisyah
  3. Juara ketiga : ananda Vanes
  4. Juara harapan : ananda Defano

Lomba Adzan
  1. Juara pertama : ananda Fajar
  2. Juara kedua : ananda Ibram
  3. Juara ketiga : ananda Alfan

Nominator Lomba
  1. Ananda Nazril
  2. Ananda Faraz
  3. Ananda Zafran
  4. Ananda Juna
  5. Ananda Abdillah
  6. Ananda Viano


Tidak ada komentar:

Posting Komentar