Jumat, 02 September 2022

Tumbuhan Bertasbih

A. Penelitian Mencengangkan Prof. Brown

Entah sengaja atau tidak, Prof. Brown telah melakukan penelitian untuk membuktikan bahwa ajaran agama Islam, terutama yang termuat dalam ayat-ayat Allah, benar adanya.

Tumbuh-tumbuhan yang merupakan makhluk Allah ternyata takut dan selalu berdzikir kepada-Nya, sebuah bukti bahwa sesuatu yang diwahyukan puluhan abad silam adalah benar.

Bagaimana Prof. Brown membuktikan hal tersebut ?

Hal ini seperti didasarkan pada penelitian ilmiah yang dipublikasikan oleh sebuah majalah sains terkenal, Journal of Plant Molecular Biologies. Majalah populer itu menyebutkan bahwa sekelompok ilmuwan yang mengadakan penelitian mendapatkan suara halus yang keluar dari sebagian tumbuhan yang tidak bisa didengar oleh telinga biasa. Suara tersebut berhasil disimpan dan direkam dengan sebuah alat perekam tercanggih yang pernah ada.

Selama hampir tiga tahun, para ilmuwan meneliti fenomena yang mencengangkan ini berhasil menganalisis denyut atau detak suara tersebut sehingga menjadi isyarat-isyarat yang bersifat cahaya elektrik dengan sebuah alat canggih bernama Oscilloscope. 

Akhirnya, para ilmuwan tersebut bisa menyaksikan denyutan cahaya elektrik itu berulang lebih dari 1000 kali dalam satu detik. Luar biasa Para ilmuwan ini tercengang dan takjub.

Prof. William Brown yang memimpin para pakar sains untuk mengkaji fenomena tersebut mengisyaratkan setelah dicapainya hasil bahwasanya tidak ada penafsiran ilmiah atas fenomena tersebut. Padahal, seperti diakui oleh profesor bahwa pihaknya telah menyerahkan hasil penelitian mereka kepada universitas-universitas serta pusat-pusat kajian di Amerika juga Eropa, tetapi semuanya tidak sanggup menafsirkan fenomena menakjubkan tersebut. 

Alih-alih ingin memberikan analisis dan kajiannya, malah penemuan suara tersebut membuat semua yang mendengar serta menyaksikan dibuat tercengang diam. Sehingga, membuat lidah mereka seolah-olah tertegun tanpa bisa berkomentar apapun.

Pada kesempatan terakhir, fenomena tersebut dihadapkan dan dikaji oleh para pakar dari Britania, dan di antara mereka ada seorang ilmuwan muslim yang berasal dari India.

Setelah lima hari mengadakan kajian dan penelitian, ternyata para ilmuwan dari Inggris tersebut angkat tangan. Mereka tidak memiliki teori apa pun dalam keilmuan mereka terkait fenomena tersebut. Bahkan, analisis mereka buntu untuk menduga dan memecahkan fenomena yang menurutnya baru pertama kali terlihat dalam perspektif keilmuannya.

Di tengah-tengah kebingungan dan kebuntuan itu, muncullah seorang ilmuwan muslim dari India, yang bisa memecahkan kode sekaligus misteri fenomena tersebut.

Dengan penuh percaya diri, sang ilmuwan muslim tersebut mengatakan, "Kami umat Islam tahu tafsir dan makna dari fenomena ini, bahkan semenjak 1400 tahun yang lalu!" 

Apa yang dikatakan oleh ilmuwan muslim tersebut sontak membuat para ilmuwan yang sudah buntu tersebut terperanjat. Mereka tersentak dengan pernyataan tersebut, dan meminta dengan sangat untuk menunjukkan tafsir dan makna dari kejadian itu.


Dengan suara lantang, maka sang ilmuwan muslim itu segera menyitir firman Allah berikut:"...Dan, tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya, Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun." (QS. al-Isra' [17]: 44).

Usai membacakan ayat tersebut, sang ilmuwan muslim segera mengajukan satu pertanyaan, "Tidaklah suara denyutan halus tersebut, melainkan lafal jalalah (nama Allah) sebagaimana tampak dalam layar?"

Maka, keheningan dan keheranan yang luar biasa menghiasi aula ilmuwan muslim tersebut berbicara. Ini merupakan satu mukjizat dari sekian banyak mukjizat agama yang dilahirkan ribuan tahun silam. 

Salah satu ayat al-Qur'an yang dibawa oleh nabi ribuan tahun silam ini mengabarkan kepada kita bahwa segala sesuatu yang ada di bumi ini bertasbih kepada Allah, Tuhan semesta alam. Dan kebenaran kabar ayat suci tersebut terbukti kebenarannya secara ilmiah saat ini

Usai mendengar penjelasan tersebut, Prof. Brown menjadi penanggung jawab penelitian ini menemui ilmuwan muslim. Prof. Brown secara khusus menemui Ilmuwan muslim tersebut guna mendiskusikan tentang agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. 1400 tahun lalu sebelum fenomena ini terjadi. 

Maka, ilmuwan muslim itu pun menerangkan kepadanya tentang Islam. Tak lupa, memberikan hadiah al-Qur`an dan terjemahannya kepada sang profesor

Selang beberapa hari setelah itu, Prof. William Brown mengadakan ceramah di Universitas Carnich-Miloun. Dalam ceramah yang ditunggu-tunggu dan dihadiri ratusan orang ini, ia menyatakan hasil penelitiannya selama ini. Ia berkata :

“Dalam hidupku, aku belum pernah menemukan fenomena semacam ini selama 30 tahun menekuni pekerjaan ini, tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang pengkajian yang sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini. Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian alam yang bisa menafsirkannya. Akan tetapi, satu-satunya tafsir yang bisa kita temukan adalah dalam al-Qur'an. Hal ini tidak memberikan pilihan lain buatku, selain mengucapkan syahadatain, 'Aku bersaksi bahwa tidak ada Ila melainkan Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya!" 

Seorang profesor ini telah mengumumkan Islamnya di hadapan para hadirin yang sedang terperangah mendengar penjelasan tersebut 

Buku : The Miracle of Science; H. M. Yusuf bin Abdurrahman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar