Jumat, 30 September 2022

Oksidimetri - Permanganometri

OKSIDIMETRI

Oksidimetri adalah suatu titrasi yang berlangsung karena adanya perubahan bilangan oksidasi dari zat yang bereaksi, yaitu suatu oksidator dan reductor. Jadi pada oksidimetri selalu terjadi reaksi oksidasi dan reaksi reduksi (redoks).

Reaksi oksidasi dan reaksi reduksi.

1.) Reaksi oksidasi adalah reaksi yang terjadi karena adanya pelepasan elektron atau reaksi yang terjadi karena adanya penaikan bilangan oksidasi dari suatu zat

Contoh : Na -----> Na+  +  1e

2.) Reaksi reduksi adalah reaksi yang terjadi karena adanya pengikatan elektron atau reaksi yang terjadi karena adanya penurunan bilangan oksidasi

Contoh : Cl₂ + 2e ------> 2Cl-


Oksidator dan reduktor.

  1. Oksidator adalah : suatu zat yang dapat mengoksidasi zat lain
  2. Reduktor adalah : suatu zat yang dapat mereduksi zat lain


Pada reaksi tersebut Fe++ bertindak sebagai reduktor karena Fe++ mereduksi MnO4- dan MnO4- bertindak sebagai oksidator karena MnO, mengoksidasi Fe++

Sehingga dapat disimpulkan bahwa, oksidator mengalami reaksi reduksi

sedangkan reduktor mengalami reaksi oksidasi.

Sama dengan pada acidi alkalimetri, pada oksidimetri untuk mengetahui titik akhir titrasi juga digunakan indicator. 

Pada titrasi ini ekivalen oksidator sama dengan ekivalen reduktor, sehingga berlaku Rumus :

V oksidator X N oksidator = V reduktor x N reduktor


Jika pada acidi alakalimetri cara perhitungannya didasarkan pada mek asam = mek basa, maka pada oksidimetri ini perhitungannya didasarkan pada mek oksidator = mek reduktor.

Analisa kuantitatif yang termasuk dalam oksidimetri adalah :

  1. Permanganometri
  2. lodometri
  3. lodimetri

PERMANGANOMETRI

Permananometri adalah analisa oksidimetri, dimana yang digunakan sebagai larutan standarnya adalah larutan kalium permanganate (KMnO4), dimana larutan ini bertindak sebagai oksidator, sehingga zat yang akan ditentukan bertindak sebagai reduktor, Titrasi ini dilakukan dalam suasana asam encer.


Pada titrasi ini MnO4- bertindak sebagai oksidator, sedangkan H2O2 sebagai reduktor.

Beberapa reduktor yang dapat ditentukan secara permanganometri adalah :

1. Senyawa Besi:

Fe²+ -----> Fe³+  + e


2. Senyawa Oksalat :

C2O4²- -------> 2 CO2 + 2e


3. Senyawa Sulfit :

SO3²- + H₂O ------> SO²-  + 2H+  + 2 e


4. Senyawa Asam Oksalat :

H₂C2O4  ----> 2 CO₂ + 2H+  + 2 e


Untuk mengetahui jumlah mek oksidator dan jumlah mek reduktor ditentukan oleh banyaknya elektron yang dilepas oleh reduktor atau banyaknya elektron yang diikat oleh oksidator.

Contoh Pada reaksi diatas :

1 mol MnO4 = 5 mek

1 mol H₂O2 = 2 mek

Pada analisa secara permanganometri ini tidak diperlukan indicator, karena larutan Kalium Permanganat disamping sebagai larutan standar juga bertindak sebagai indicator (self indicator).

Kelaksanaan Titrasi Redoks


Indikator Redoks

Ada beberapa macam indikator yang dapat digunakan dalam titrasi redoks :

  1. Suatu zat berwarna dapat bekerja sebagai indikator sendiri. Misalnya larutan kalium permanganat demikian tua warnanya, hingga suatu kelebihan yang kecil pereaksi ini dalam suatu titrasi dengan mudah dapat diketahui.
  2. Sebuah indikator spesifik adalah suatu zat yang bereaksi dengan cara yang khusus dengan salah satu pereaksi dalam suatu reaksi untuk menghasilkan suatu warna. Contoh-contoh adalah kanji yang membentuk warna biru tua dengan iodium, dan ion tiosianat yang membentuk warna merah dengan ion besi (III).
  3. Indikator luar, atau uji noda, suatu waktu dipergunakan, apabila tidak dapat diperoleh indikator dalam. Ion feri sianida digunakan untuk meneliti adanya ion besi (II) dengan pembentukan besi (II) feri sianida (biru Turnbull) di atas sebuah piring noda di luar bejana titrasi.
  4. Potensial redoks dapat diikuti selama titrasi dan titik ekivalennya ditemukan dari perubahan yang besar dari potensial pada kurva titrasi. Prosedur demikian disebut titrasi secara potensiometrik, dan kurva titrasi dapat digambarkan dengan tangan atau dicatat secara otomatik.
  5. Akhirnya suatu indikator yang sendirinya mengalami oksidasi-reduksi dapat digunakan. Kita akan menunjuk zat demikian sebagai suatu indikator indeks yang benar, dan dengan pereaksi demikianlah sisa pembicaraan kita akan berurusan

2 komentar: