Jumat, 11 November 2022

Gravimetri

Dalam analisis gravimetri, zat yang akan ditetapkan diubah terlebih dahulu menjadi suatu endapan yang tidak larut kemudian dikumpulkan dan ditimbang, misalnya konsentrasi perak dalam sampel logam dapat ditetapkan secara gravimetri dengan cara mula-mula melarutkan sampel tersebut dalam asam nitrat kemudian kedalam larutan tersebut ditambahkan ion klorida secara berlebihan sehingga semua ion perak yang ada dalam larutan mengendap sebagai perak klorida. Setelah dilakukan pencucian, endapan perak klorida dikeringkan dan akhirnya ditimbang.

Gravimetri dapat digunakan dalam analisis kadar air. Kadar air bahan bisa ditentukan dengan cara gravimetri evolusi langsung ataupun tidak langsung. Bila yang diukur ialah fase padatan dan kemudian fase gas dihitung berdasarkan padatan tersebut maka disebut gravimetri evolusi tidak langsung.

Kelebihan Gravimetri yaitu : Pengotor yang terdapat didalam sampel dapat diketahui. Untuk menghilangkan pengotor pada sampel tersebut dilakukan dengan proses pencucian endapan. Mudah dalam proses pengerjaannya.

Berikut ini adalah tahapan atau langkah-langkah dalam melakukan analisis gravimetri :

  1. Pelarutan sampel.
  2. Pengendapan.
  3. Penyaringan.
  4. Pencucian.
  5. Pengeringan.
  6. Penimbangan.
  7. Perhitungan.
Persyaratan pada analisa Gravimetri adalah Zat yang ditentukan harus dapat diendapkan secara terhitung (99%)

Endapan yang terbentuk harus cukup murni dan dapat diperoleh dalam bentuk yang cocok untuk pengolahan selanjutnya.

Endapan terjadi ketika suatu larutan ditambah zat terlarut hingga larutan mencapai titik jenuhnya. Hal ini terjadi ketika Qc > Ksp. Ksp merupakan hasil kali kelarutan, s, yang sudah merupakan ketetapan. Sedangkan Qc adalah hasil perhitungan dengan kondisi tertentu.

Pengendapan bertujuan untuk memisahkan air dari partikel-partikel padat dalam air dengan memanfaatkan gaya gravitasi. Padatan yang berat jenisnya lebih besar daripada air akan mengendap di dasar bak. Absorbsi merupakan penyerapan bahan-bahan tertentu yang terlarut dalam air.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses pengendapan, yaitu : pH larutan, suhu pengendapan, konsentrasi pengendap, waktu pengendapan, dan kecepatan pengadukan (Sukarsono dkk., 1966 : 55 ).

Cara mencuci endapan : 
  1. Menyaring sampai larutan habis, lalu memasukkan endapan kedalam penyaring. Kemudian menuangkan cairan pencuci pada endapan dan dibiarkan mengalir habis, lalu diberikan lagi cairan pencuci, begitu seterusnya dan diulang beberapa kali 
  2. Menyaring dengan dekantasi (mengenaptuangkan).


Dekantasi adalah sebuah proses yang dilakukan untuk memisahkan campuran larutan dan padatan yang paling sederhana yaitu dengan menuangkan cairan secara perlahan sehingga endapan tertinggal di bagian dasar bejana



Tidak ada komentar:

Posting Komentar