Selasa, 09 Februari 2010

AVICENA, BAPAKNYA PARA DOKTER

Avicena, begitu para pakar kedokteran Amerika dan Eropa menyebutnya. Ia adalah tokoh terkemuka di bidang kedokteran, hidup di abad 10. Nama lengkapnya Abu Ali al-Husain ibn Abdullah ibn Sina

Ibnu Sina lahir pada tahun 981 di Afsana, kota kecil dekat Bukhara, tempat ahli hadits terkemuka bernama Bukhari. Sejak kecil Ibnu Sina terkenal amat bersungguh-sungguh dalam belajar dan memang tidak ada ilmuwan sukses yang tidak belajar keras.

Bayangkan, Ibnu Sina kecil sudah mempelajari ilmu kedokteran sejak usia 10 tahun, di usia itu pula ia telah hafal 6666 keseluruhan ayat Al-Qur’an. Bahkan sebelumnya Ibnu Sina telah menggeluti matematika dan ilmu logika dari seorang guru terkemuka, Abu Abdallah Natili, yang juga filsuf terkenal.

Nah, ini yang menarik. Masa remaja Ibnu Sina dilalui dengan teramat manis. Manis bukan lantaran sang ortu membuatkan pesta raya, tetapi justru di usia itulah Ibnu Sina dipercaya dan berhasil mengobati hingga sembuh Raja Bukhara saat itu, Nooh ibn Mansoor. Padahal banyak tabib dan ahli senior tak berhasil mengobatinya.

Raja begitu gembira, Ibnu Sina dimintanya agar sudi tinggal bersamanya di istana Raja. Namun Ibnu Sina secara halus menolaknya. “Bukan aku yang menyembuhkan, tetapi Allah.” Dan Ibnu Sina memohon untuk diperbolehkan tinggal di perpustakaan kerajaan.

Ibnu Sina makin luas wawasannya, ia pun menjadi ahli matematika, filsuf, dan astronomi. Selain itu, ia juga seorang pustakawan dan psikiater yang handal.

Semangat belajar Ibnu Sina memang tak terkalahkan. Sepeninggal ayahandanya, Ibnu Sina makin sering berkelana, mencari ilmu dan mengajar ke mana saja. Ibnu Sina pernah “kuliah” di Jurjan, sebuah kota di Timur Tengah. Di sini ia berguru ke seorang sastrawan dan ulama besar Abu Raihan al-Biruni.

Ibnu Sina masih melanjutkan kuliahnya ke Ravy dan Hamadan kemudian Iran. Di sepanjang perjalanannya ia banyak melahirkan karya besar. Paling tidak ada dua buku referensi dunia dari Ibnu Sina yang amat tersohor.

Kitab al-Qanun fi al-Tibb,
yang diterjemahkan menjadi The Canon, adalah buku rujukan ilmu kedokteran dunia hingga sekarang. Di dalamnya tertulis ensiklopedia jutaan item pengobatan dan jenis obat-obatan. Konsep penyembuhan sistematis dan bekelanjutan juga diperkenalkan Ibnu Sina. Bahkan ia pula yang mencatat dan memperkenalkan anatomi tubuh manusia secara lengkap untuk pertama kalinya. Ibnu Sina adalah orang yang pertama kali memisah-misahkan serta merinci seluruh bagian-bagian tubuh, misalnya mata, telinga. Ketika itu, Ibnu Sina juga telah menyimpulkan, setiap tubuh manusia, dari ujung rambut hingga ujung kaki saling berhubungan, dirumuskannya pula, kesehatan fisik dan kesehatan jiwa saling terkait dan saling mendukung.

Ibnu Sina pula yang mengenalkan dunia kedokteran pada ilmu yang sekarang diberi nama patologi dan farmakologi

Ada lagi satu kitab Ibnu Sina yang amat besar pengaruhnya pada dunia kedokteran. Asy-Syifa’ yang dalam bahasa latin diterjemahkan menjadi “Sanatio”

Itulah Ibnu Sina, karya-karya besarnya begitu berjasa dalam membuka cakrawala dunia kedokteran. Ia meninggal pada 1073, di Hamadan. Amal jariyahnya mengalir tiada henti. Sudah semestinya generasi muslim cendekia saat ini harus belajar keras mengejar ketertinggalannya.

Di sadur dari : Mercusuar Dunia, Abu Nawas Mengguncang Dunia, Kisah-kisah Teladan buat Anakku.

1 komentar: