MENGHADAPI GLOBALISASI

Dalam perkembangannya, system hirarki yang kuno secara bertahap akan digantikan oleh sekumpulan keahlian non-hirarki yang lebih fleksibel, cepat, dan responsive; tepatnya sesuai yang diinginkan oleh klien. Seiring dengan dipercepatnya laju perubahan oleh globalisasi, pimpinan perusahaan perlu mengembangkan dan memahami pentingnya kecermatan dalam budaya, ekonomi, politik dan manajemen yang memungkinkannya untuk memperoleh manfaat yang kompetitif dibanding lainnya.

Perubahan berdampak terhadap nilai dan fungsi produk, menjadi :

1. Lebih multifungsi dan kompleks
2. Mempunyai waktu yang lebih cepat dalam transportasi dan pengiriman
3. Harga yang semakin murah, tetapi mutu tetap terjamin
4. Perkembangan nilai produk semakin cepat
5. Kadaluarsa semakin cepat, sehingga membutuhkan inovasi
6. Mempunyai kualitas tinggi dan keandalan
   

Maka, Pola pikir yang membangun juga bertujuan untuk mewujudkan budaya perusahaan yang dapat berpadu dengan budaya nasional dan pada gilirannya dapat diarahkan menjadi “multi-domestik”. Memiliki staff yang terdiri atas campuran berbagai bangsa dalam hal ini cenderung lebih memudahkan untuk menuju “Dimensi Global”.

Manajer global tidaklah dilahirkan, melainkan berkembang melalui pemahaman atas budaya nasional, mereka harus dapat berbicara dalam berbagai bahasa asing, dan harus siap menghadapi ketidakpastian serta resiko-resikonya.

Pada akhirnya memahami kekuatan, keterbatasan, organisasi beserta personelnya. Mengetahui kebutuhan beserta permintaan aneh di luar dugaan dan senantiasa belajar untuk memecahkan masalah sebelum masalah itu terjadi.

Menggunakan perlengkapan kepemimpinan yang tepat serta gaya manajemen yang efektif dan mampu memberikan inspirasi, disamping itu pula memahami apa yang dilakukan pesaing beserta gelombang perubahannya, maka bawalah gelombang kecil dan besar dalam setiap langkah anda.

Bagaimanapun perubahan haruslah dilakukan secara sistematis, kolaboratif, dan strategis. Jadikanlah kemampuan social, kemampuan berbahasa, serta kecerdasan emosional dan verbal sebagai bahan pertimbangan. Periksalah dengan cermat, hukum, serta kerangka pemikiran politik, ekonomi serta tidak mengesampingkan pula pelayanan terhadap klien anda.