Senin, 01 Februari 2010

Arti Penting Kualitas

Dunia bisnis saat ini telah dihadapkan pada persaingan global, dengan salah satu ciri yang menonjol adalah berkembangnya teknologi informasi yang sangat cepat. Hal ini menjadikan siapa saja pelaku bisnis dapat dengan mudah mengakses informasi bisnis tanpa dibatasi ruang dan waktu. Bagi konsumen, mereka dengan leluasa mendapatkan informasi pasar, memiliki banyak preferensi produk, dan bisa menentukan pilihan produk yang berkualitas sesuai yang mereka harapkan. Dengan demikian pada saat sekarang dan masa mendatang konsumen akan memegang peran yang sangat strategis. Oleh karena itu tidak ada pilihan lain bagi perusahaan yang ingin bertahan dalam persaingan global selain harus bisa menghasilkan produk berkualitas yang bisa diterima konsumen.
Menurut Al-Ries [1996] dalam Majalah Manajemen [2003] suatu survey yang telah di lakukan terhadap para manajer di Amerika, hasilnya sebanyak 80% manajer di Amerika berpendapat bahwa kualitas akan menjadi sumber fundamental keunggulan bersaing abad 21. Sedangkan ketika 455 manajer senior pada industri elektronika ditanya apa yang menjadi faktor utama keberhasilan bersaing, “kualitas” merupakan jawaban yang menduduki peringkat pertama. Sebesar 87% menempatkan kualitas sebagai faktor terpenting keberhasilan perusahaan mereka.
Evan dan Dean (2003) menyebutkan bahwa perusahaan-perusahaan di USA yang menggunakan prinsip-prinsip dasar kualitas telah memperoleh kenaikan kinerja. Beberapa di antaranya adalah :
  1. Texas Nameplate Company dengan jumlah pekerja kurang dari 70 orang, selama 3 tahun telah mampu menaikkan pangsa pasar, sebelumnya kurang dari 3% menjadi 5%, mengurangi kecacatan pencatatan rekening dari 3,65% menjadi 1%, dan menaikkan waktu pengiriman dari 95% menjadi 98%
  2. ST Microelectronics, Inc., wilayah Amerika mengurangi hari yang hilang dari 1,01 per pekerja menjadi 0,65 selama 3 tahun, 74% di bawah rata-rata industry dan menaikkan kepuasan pekerja dalam 8 hari dari 10 kategori.
  3. Solar Turbines, Inc., cabang Caterpillar Inc.,mengurangi siklus pengembangan produk baru. Dari 39 bulan menjadi 22 bulan, klaim terhadap jaminan mengalami penurunan signifikan, dan pendapatan pekerja naik 61%.
  4. Dana Corporation-Spicer Driveshaft Division menurunkan tingkat kecacatan internal lebih dari 75%. Tingkat perputaran pekerja di bawah 1% dan nilai tambah ekonomi naik dari 15 juta Dollar menjadi 35 juta Dollar selama 2 tahun.
  5. Operations Manajement International, Inc., merealisasikan rata-rata pertumbuhan pendapatan tahunan sebesar 15%, sedangkan pesaing papan atas turun 4,5%, sementara itu 88% klien industri menyatakan bahwa perusahaan melebihi harapan.
Manfaat dan Motivasi Penerapan Manajemen Kualitas
Fenomena yang saat ini sudah lazim terjadi adalah investasi dalam manajemen kualitas merupakan hal yang esensial untuk mempertahankan kelangsungan hidup, meningkatkan penjualan, dan pangsa pasar.
Menurut Russel (1996) kualitas memiliki beberapa peran penting bagi perusahaan dalam konteks persaingan, yaitu :
  1. Meningkatkan reputasi perusahaan, perusahaan yang mampu menghasilkan produk berkualitas dan bisa diterima masyarakat, sebutan sebagai perusahaan yang mengedapankan kualitas akan melekat pada perusahaan tersebut. Jika hal ini bisa dipertahankan secara konsisten, perusahaan tersebut akan memiliki reputasi perusahaan di mata konsumen yang meningkat
  2. Menurunkan biaya, peningkatan kualitas yag dilakukan perusahaan seringkali mengakibatkan pembengkakan biaya atau antara peningkatan kualitas dengan biaya uang memilki korelasi searah. Jika demikian yang terjadi, bisa diduga biaya pengembangan produk akan besar. Efek selanjutnya adalah produk harus diberi harga mahal. Hal ini terjadi karena perusahaan tidak melibatkan konsumen dalam menentukan ukuran kualitas produk. Mestinya perusahaan berorientasi pada kepuasan konsumen dengan terlebih dahulu mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen, baru kemudian menterjemahkannya ke dalam spesifikasi produk, langkah seperti ini akan menghemat biaya karena produk diterima baik oleh konsumen.
  3. Meningkatkan pangsa pasar, konsumen saat ini semakin rasional yang hanya akan memilih produk berkualitas dengan harga yang wajar atau bahkan rendah. Jika perusahaan mampu memenuhi kualitas produk dengan harga rendah, pangsa pasar akan meningkat.
  4. Pertangungjawaban produk, pencapaian kualitas produk yang diterima konsumen akan membawa implikasi meningkatnya budaya kualitas konsumen. Perusahaan yang telah menghasilkan produk berkualitas dan diterima konsumen, akan selalu berusaha menunjukkan pertanggungjawaban dan mempertahankan kualitas dengan cara menentukan disain, proses, dan penyampaian produk.
  5. Memiliki dampak internasional, kualitas telah menjadi bahasa bisnis global, jika kualitas produk diterima konsumen dan dipertahankan secara konsisten dan terus menerus, maka akan membawa dampak semakin dikenalnya produk tersebut dalam lingkup yang semakin luas di tingkat internasional.
  6. Penampilan produk atau layanan, produk akan mudah dikenal konsumen jika kualitas produk telah teruji dari waktu ke waktu. Produk yang mampu secara konsisten memenuhi keinginan konsumen, maka konsumen akan semakin percaya, akrab, familiar, dengan produk tersebut. Jika hal itu telah tercipta,penampilan produk atau layanan tersebut akan menjadi ikon yang menjadi daya tarik
  7. Mewujudkan kualitas yang dinilai penting. Idealnya penentuan spesifikasi produk dilakukan setelah mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen, serta atribut produk yang dinilai penting oleh konsumen. Dengan demikian perusahaan yang berobsesi terhadap kualitas hanya akan mewujudkan kualitas yang dinilai penting oleh konsumen.
Sedangkan untuk sukses daam pasar global saat ini dan yang akan datang, perusahaan harus beroperasi menurut prinsip-prinsip manajemen kualitas dengan karakteristik berikut ini :
  • Komitmen secara total terhadap peningkatan nilai konsumen, investor, dan pekerja secara terus menerus.
  • Perusahaan memahami bahwa dorongan pasar berarti bahwa kualitas didefinisikan oleh konsumen, bukan oleh perusahaan.
  • Komitmen terhadap pengarahan orang dengan perbaikan terus menerus dan komunikasi.
  • Pengakuan bahwa pertumbuhan berkelanjutan memerlukan pencapaian yang simultan empat sasaran sepanjang waktu : kepuasan konsumen, kepemimpinan biaya,sumber daya manusia yang efektif, dan integrasi dengan pemasok.
  • Komitmen terhadap perbaikan fundamental menyangkut pengetahuan,keterampilan, penyelesaian masalah, dan kerja tim.
Referensi : Nursya’bani Purnama, MANAJEMEN KUALITAS Perspektif Global.

1 komentar: