Kamis, 04 Mei 2023

Kunjungan Pocari dan Herborist

Boarding Room 

Kamis (04/05/2023) berangkat dari SMKN 5 Surabaya, tiga rombongan bus menuju pabrik Pocari sweat Pasuruan dan Herborist Bali.

Keberangkatan terdiri dari siswa kimia analisa kelas XII yang didampingi oleh para guru pengajar jurusan kimia analisa.

Pukul 13.30 sampai di lokasi, tepatnya PT. Anugerah Indah Otsuka, Kejayan - Pasuruan. Kunjungan pertama diarahkan ke pabrik Soyjoy yang kebetulan masih beroperasi. Pemaparan dilakukan pada ruang animasi yang menjelaskan tentang manfaat kedelai hingga menjadi jajanan Soyjoy. Proses pembuatan meliputi :

  • Mixing and Flavouring (pencampuran bahan dan pemberian rasa) 
  • Baking (pemanggangan) 
  • Cooling (pendinginan) 
  • Pillow Sealing (pembungkusan dengan kemasan silver) 
  • Packaging (pengepakkan).

Tampak proses yang steril menggunakan kecanggihan peralatan, terkhusus conveyor yoyo yang bisa naik turun setelah proses baking 

Biji kedelai 🤭

Berikutnya mengunjungi pembuatan Pocari sweat, yang sebelumnya dijelaskan tentang Company profil di ruang diversity 


Proses Pembuatan Pocari Sweat :

  1. Resin / Bijih Plastik sebagai bahan pembuatan kemasan P.E.T, dibawah pengawasan QC yang ketat. 
  2. Injection Preform Resin dipanaskan dan dicetak menjadi preform / calon botol.
  3. Blowing Proses Preform ditutup dengan suhu dan tekanan tertentu, dicetak menjadi botol.
  4. Filling Proses Pengisian larutan Pocari sweat pada suhu kamar kedalam botol dan dilanjutkan dengan proses capping (penutupan).
  5. Labeling Proses Pemberian label pocari sweat pada botol.
  6. Inspeksi Secara otomatis dengan menggunakan kamera pengawas, untuk memberikan jaminan kualitas yang tinggi.
  7. Produk Hasil akhir telah jadi berbentuk Minuman Ringan Pocari Sweat.
  8. Pengemasan Produk dikemas kedalam karton dan disusun otomatis oleh mesin.
  9. Distribusi yang telah lulus uji kualitas dapat dikirim ke konsumen





Makan malam pukul 19.30 di rumah makan Balidua-Situbondo, dengan menu yang pas di lidah mengisi perut yang telah keroncongan semenjak siang tadi.

Perjalanan menuju ke Ketapang ditempuh dengan suasana hening, karena lampu kabin dimatikan untuk memberikan kesempatan istirahat. Namun karena padatnya kendaraan di Ketapang menyebabkan antrian hingga 1.5 jam.

Di atas Ferry Puttre Komeng perjalanan satu jam lancar, namun yang sedikit berbeda adalah setelah sampai Gilimanuk semua penumpang dinaikkan kedalam bus saat masih di atas geladak kapal. Karena jarak antar kendaraan sempit, maka penumpangnya agak kesulitan naiknya.

04.45 WITA bus telah menginjak ke daratan Gilimanuk Bali. Menuju ke Tanah Lot dengan jarak tempuh sekitar tiga jam perjalanan.

07.45 WITA sampai di resto Kurnia Seafood Bali, setelah mandi langsung menikmati makan pagi dengan menu menyesuaikan lidah. Ada kangkung, sawi, telur, dan Beefsteak daging sapi.

Bersamaan Bu. Dinas membagikan vitamin omega tiga pro untuk menambah stamina dan daya tahan tubuh

Perjalanan dilanjutkan menuju tanah Lot yang kebetulan saat itu air laut pasang, jadi menikmati keindahan alam dari batas pagar yang aman. Anak-anak tidak bisa melihat air mata suci dan ular suci

Melewati Watu Bolong terbentuk secara alami namun tidak membuat semua batu terkikis, hanya di bagian tengahnya saja


Pukul 11.00 WITA dilanjutkan ke Herborist l, dalam perjalanan pemandu menyampaikan budaya Bali 

Catur warna / kasta tatanan kehidupan :

  • Brahmana, Pendeta, Mpu, Pedande. Namanya : Ida Ayu atau Ida Bagus
  • Ksatria yang merupakan keturunan raja. Namanya : Tjokorda Gede, Tjokorda Istri. Anak Agung Gede. Anak Agung Istri
  • Waisya yang merupakan prajurit/pegawai : I Dewa, I Gusti, I Gusti Ayu
  • Sudra yang merupakan golongan rakyat biasa, dengan gelar penamaan :
  1. Pertama : Wayan, Putu, Ni Luh, Gede
  2. Kedua : Nengah, Made, Kadek
  3. Ketiga : Nyoman, Komang
  4. Keempat : Ketut 
  5. Bila anak ke Lima, maka balik ke pertama menjadi : Wayan Balik
  • Kakak laki disebut dengan Bli, bila cakep menjadi Bli Kentir. 
  • Kakak perempuan disebut mbok, bila cakep menjadi Mbok jegeg. Cantik sekali : Mbok Jegeg Meketek-ketek
  • Uang disebut Pipis
  • Salam om Swasti astu, mudah-mudahan kita baik dalam lindungan Tuhan 
  • Baik adalah Su, bila baik - baik menjadi SuSu
  • Terimakasih disebut matur suksema
  • Terimakasih kembali disebut Mewali
  • Makan disebut Ngajeng
Bila orang kasta rendah berbicara kasar ke kasta lebih tinggi maka akan kena sanksi adat.

Demografi Bali :

Bali terdiri 8 Kabupaten dan satu kotamadya

Denpasar

Nama Denpasar sendiri terdiri dari dua kata yaitu “den” yang berarti utara dan “pasar” yang berarti pasar yang merupakan tempat yang disukai oleh Raja Pemecutan.

(Nama ini diberikan pada taman yang terletak di utara pasar. Kini taman tersebut menjadi Jaya Sabha, rumah jabatan untuk Gubernur Bali)

Terdapat pantai Sanur yang berasal dari kata Syahdu-Syahnur yang berarti romantis dengan ombak tenang bisa melihat sunrise dan sunset cocok untuk honeymoon maupun orang tua yang ingin suasana tenang.

Turis asing senang melihat petani yang membajak sawah dengan sapi atau kerbau secara alami, sedangkan mereka sudah bosan dengan kecanggihan teknologi (traktor)

Hotel Balibeach (1967) nomor kamar 327 dipercaya tempatnya Nyi Roro Kidul, walaupun pengunjungnya banyak tapi kamar tersebut tidak boleh ditempati. Hotel pernah terbakar tapi khusus di kamar tersebut tidak terbakar sama sekali

Masyarakat di sini mempercayai Nyi Roro Kidul sebagai istri Bung Karno, atau ada yang menganggap Bung Karno sebagai saudara angkat Nyi Roro Kidul. Karena dalam ruang tersebut ada foto-fotonya.

Desa Batu Bulan - Gianyar

Dari kata Batu : Teguh, Bulan : Bersinar
Dengan harapan warganya memiliki keteguhan hati namun bersinar. Daerah ini termasuk desa Seni dengan masyarakatnya banyak membuat patung batu sesuai dengan pesanannya. Turis Eropa membelinya dengan jumlah banyak dan dikirim dengan kargo.

Pada musim kemarau, patung disirami dengan air agar cepat tumbuh lumut sebagai pelindung batu sekaligus menunjukkan patung seakan dibuat sudah lama.

Desa Celup, Sukawati - Gianyar 

Desa kerajinan perhiasan emas dan perak, bukan berdasarkan berapa gram, tetapi berdasarkan tingkat kesulitan cara pembuatannya

Desa Sukawati

Berdasarkan dari kata Suka-Hati, setiap pertigaan dan perempatan ada patung agar pengendara berhati-hati

Patung Bayi (Patung Brahma Lerare)

Brahma saat bersemedi berubah wujud menjadi bayi, karena bayi belum memiliki dosa.


Namun patung tersebut bertujuan untuk mengurangi kecelakaan. Karena pada pertigaan tersebut sering terjadi kecelakaan disebabkan melajukan kendaraannya dengan cepat

Bedugul memiliki suhu 24 celsius, malam hari 12 celsius, puncaknya 8 celsius. Atap rumahnya dari seng atau asbes agar kondisinya hangat.

Bedugul memiliki ketinggian 1200 meter merupakan perkebunan sayuran dan buah strawberry. Dan dapat terlihat Gunung Agung yang merupakan tertinggi di Bali 

Bedugul dari kata Bedug dan Kukul, Bedug di masjid dan Kukul ada di Pura. Sehingga daerah ini berdampingan agama Islam dan Hindu.

Cerita lain Bedugul :

Ada raksasa Sindurama tinggal di danau Tamlingan yang memiliki kedalaman 97 meter. Raksasa ini gemar minum air danau. Lama kelamaan airnya habis, lalu pindah ke danau Beratan. 

Namun karena melihat banyak pertapa akhirnya Sindhurama membuat istana emas diberi nama Candikuning di sekitar danau Beratan 

Raksasa ini setiap malam bulan purnama menculik gadis desa, hingga banyak gadis desa habis. Warga akhirnya melaporkan kepada Raja, selanjutnya Raja mengutus Patih Tumpah untuk menumpasnya.

Patih Tumpah memohon petunjuk ke para pendeta. Lalu diminta bertapa di Batunyeh dan mendapatkan senjata sakti Busur dan panah. 

Saat bulan purnama Sindhurama muncul lalu dipanahlah kemaluannya hingga tersungkur. Bukitnya disebut bukit Sangkur. 

Setelah tersungkurnya Sindurama semua warga bersorak dengan kata Bedogol (orang yang tersungkur)

Terinspirasi dari cerita raksasa Sindurama, seniman Bali membuat ukiran mirip alat vital pria

Kabupaten Badung terkaya di Bali karena di dalamnya terdapat : Kuta, Jimbaran, Bandar Udara Ngurah Rai dan banyak hotel 

Bunga Kamboja dipakai untuk ibadah, karena bunga ini tidak mengenal musim sehingga selalu ada. Secara ekonomi bagi Kamboja kering harganya 100ribu perkilo untuk pembuatan dupa. Sedangkan bagi turis dipakai untuk aroma message 

Belanda menanam Kamboja (Flumeria) untuk pemakaman serdadunya yang mati dalam pertempuran, sehingga bunga Kamboja yang rontok di tanah pemakaman tidak menyebabkan areal menjadi menyengat

Siswa Bali bagi perempuan rambutnya harus dikepang dua (sesuai perda).

Setiap hari Kamis anak sekolah, pegawai negeri dan swasta memakai pakaian adat Bali sesuai pergub saat Gubernur I Wayan Koster 

Rumah adat Bali identik dengan pintu gerbang sempit bertujuan hemat (tidak boros) disimbulkan sebagai bibir 

90 persen pemeluk agama Hindu, sehingga setiap rumah memiliki pura keluarga. (Menyembah Tuhan dan doa para leluhur) Disimbolkan sebagai kepala. Diletakan bagian paling timur rumah, sebagai sujud syukur diberi umur yang panjang karena masih melihat matahari terbit.

Bila sudah beranjak remaja putri tidurnya sebelah barat, remaja putra sebelah Utara.

Orang tua, kakek nenek, balita tidurnya sebelah selatan

Sebelah timur pura keluarga, dibuatkan balai pendopo untuk upacara, seperti meninggal maka jenazahnya ditempatkan di Balai Upacara 

Membuat bangunan tidak boleh lebih tinggi dari batas suci yaitu Pura Besakih (30 meter)

Jalan Tol Bali Mandara (Aman, Damai, dan Sejahtera) Panjangnya 12,7 km, diresmikan oleh presiden SBY tahun 2011, Menteri BUMN saat itu Bapak Dahlan Iskan. 

Dari pintu Nusa Dua, sebelah kanan pada pagi hari tampak sunrise. Pelabuhan Benoa

Sedangkan pada sebelah kiri tampak patung Garuda Wisnu Kencana dengan ketinggian 121 Meter, yang diresmikan oleh Presiden Jokowi dan tampak pula areal Bandara Ngurah Rai

Duta Mangrove adalah Christian Ronaldo yang menanam bakau di Bali

Herborist 

Herborist berawal dari sebuah pengalaman 'Kecantikan dari Alam' yang berangkat dari kearifan lokal masyarakat Bali. merupakan inspirasi dari keindahan dan kecantikan yang terjalin kedalam budaya dan unsur-unsur alam khas Bali. Berpadu kedalam serangkaian produk perawatan kecantikan yang unik dan memanjakan.


Produksi Kopi :

Mengawali pemrosesan biji kopi di daerah Tabanan Bali tahun 2016, Black Eye Coffee & Roastery memilih biji Arabica & Robusta terbaik untuk memproduksi berkualitas.

Berlokasi di kompleks "Educational Tourism" Secret Garden Village, Black Eye Coffee & & Roastery berbagi pengetahuan mengenai kopi yang baik dan bertujuan mempopulerkan kopi asli Indonesia ke level yang lebih luas.


Black Eye Coffee & Roastery memilah biji-biji kopi berkualitas, sebagian besar tumbuh di dataran tinggi sehingga menghasilkan biji kopi yang lebih kaya akan rasa. Dipetik pada tingkat kematangan sempurna, diolah dengan orientasi pada kualitas dengan metode roasting medium untuk mempertahankan dan menonjolkan karakter rasa, serta melakukan metode cupping berulang untuk mendapatkan rasa terbaik dari masing-masing daerah kopi tersebut berasal.

INDONESIA KOPI LUWAK BALI

Berasal dari biji kopi yang telah difermentasi di dalam pencernaan Luwak, menyebabkan kadar asam, kafein dan proteinnya berkurang sehingga aman untuk pencernaan.


Terkenal sebagai salah satu kopi paling mewah & ekslusif di dunia, memiliki rasa dan aroma khas yang berbeda dengan kopi lainnya. Black Eye kopi Luwak berasal dari luwak liar di perkebunan kopi Arabica Bali, memiliki rasa buah & daun dengan sedikit rasa asam dan pahit yang seimbang serta sedikit rasa manis jeruk.

Makan siang di Rumah Makan Tamansari, Bedugul.

Pemiliknya berparas cantik yang sekilas mirip Luna Maya (kata orang-orang) dengan ramah menyapa pengunjung yang sedang menikmati menu makanan. 

Menu yang dinikmati saat itu berupa nasi goreng yang diberi sambel matcha dan sate lilit. Ada juga pepesan dan kudapan berupa bubur mutiara dan salad buah.

Budaya Bali 

Bali artinya kembali.
Sebutan lain adalah Banten, artinya persembahan suci. Dalam Bahasa Inggrisnya adalah offerings atau sesajen

Sesajen dalam sehari sekali saja dengan tulus ikhlas. Namun bila tidak mampu juga tidak apa-apa.

Sajen sederhana disebut canangsari, berupa janur yang dibentuk segiempat, bulat, segitiga d.l.l. dengan jepitan lidi. Tapi bisa dipakai jepretan.


Selanjutnya diberi bunga pacar air. Harganya bunga ini perkilonya 50ribu dengan aneka warna.

Di atas bunga diberi irisan pandan wangi, sekilonya harganya 10ribu.

Orang Bali mempersembahkan sesajen tujuan menetralisir kekuatan negatif menjadi positif. 

Untuk sembahyang ada tiga kali, berasal dari air suci dari pendeta, dupa, dan bunga kamboja. Serta memakai adat Bali dengan memilih warna putih yang mengartikan kesucian

Pada waktu purnama, anak sekolah memakai adat Bali dan membawa peralatan sembahyang. Setelah 15 hari waktunya tilem dengan bersekolah memakai adat Bali dan alat sembahyang.

Ikat kepala dengan udeng (pria), mengikat fikiran untuk fokus pada menyembah Tuhan

Selendang dipakai wanita untuk mengikat ulu hati, untuk fokus perasaan pada menyembah Tuhan.

Orang Bali beragama Nusantara yang disebut "Tirta" seperti air yang mengalir.

Menjelang pemilu tahun 1955 pemerintah melakukan pendataan terkait status beragama masyarakat di Indonesia. Akhirnya agama "Tirta" yang lebih dekat dengan agama Hindu menjadikan status beragama bagi masyarakat Bali dengan kitab sucinya yang bernama Weda

Hindhu Bali menyembah satu Tuhan, Sang Ida Hyang Widhi Wasa. Mereka mengenal Dewa berasal dari bahasa sansekerta "Dev" yang berarti Sinar Tuhan. 

Sinar Tuhan dalam perwujudan Trimurti, yaitu : Brahma, Wisnu, dan Syiwa

Namun ada beberapa perbedaan dengan agama Hindu yang pusatnya di India, diantaranya :
  • Hindu India hanya melakukan peribadatan satu dewa yang menjadi pengikutnya, misalnya kuil Syiwa bagi penyembah Syiwa. Sedangkan Hindu Bali melakukan peribadatan kepada semuanya
  • Hindu India menyebut tempat ibadahnya dengan Kuil, sedangkan di Bali menyebutnya dengan Pura, yang berasal dari bahasa Jawa Kuno memiliki arti "Benteng"
  • Hanya di Bali mengenal Hari Raya Kuningan, Galungan, Nyepi.

Ngaben berasal dari kata Ngabuin, artinya menjadikan abu. Bagi yang meninggal belum memiliki biaya upacara maka jasadnya dikebumikan terlebih dahulu. Bila sudah ada biaya maka makamnya dibongkar lalu dibakar.

Untuk Upacara keagamaan menggunakan kalender saka, bila ada yang meninggal maka meminta petunjuk ke pendeta untuk menentukan hari baik. 

"Ngaben langsung" bisa dilakukan bagi golongan menengah ke atas, paling cepat dilakukan dua hari menuggu petunjuk pendeta.

Sedangkan bagi yang belum memiliki biaya, maka ikut Ngaben Massal yang tidak lebih dari lima tahun. Karena kepercayaan orang Bali yang meninggal lima tahun belum di-Ngaben maka Rohnya menjadi Roh jahat.

Bagi raja yang meninggal proses Ngabennya menunggu satu tahun, karena golongan yang tidak memiliki biaya akan diikutsertakan tanpa biaya. Karena biayanya ditanggung oleh keluarga raja

Mengapa dibakar, karena dalam tubuh manusia terdapat pancamahabuta, terdiri :
  • Tanah
  • Api
  • Air
  • Udara
  • Eter/angkasa
Dengan membakarnya akan mempercepat kembali ke asalnya masing-masing menuju alam Syiwa (Panglebur)

Mengapa biayanya besar ?
  • Biaya keranda 
  • Bentuk kepala lembu ada yang berlapis emas
  • Pembakaran bisa pakai kompor, ada yang dari kayu kopi
  • Setelah proses pembakaran 3 jam, lalu dibilas dengan air tujuh rupa, dan mengumpulkan tulangnya. Lalu diupacarakan kembali
  • Selanjutnya dihaluskan dan abunya dibungkus kafan untuk di buang ke laut 
Bagi Raja, biayanya bisa menembus 1,7 M karena beberapa alat upacaranya berlapis emas dan kain beludru 

Danau Beratan Bedugul 

Perjalanan berikutnya menuju Ulun Danu Beratan, sekalian melaksanakan sholat Jamak Qoshor di masjid dekat danau tersebut.

Lingkungan yang banyak orang muslim di sekitarnya membuat nuansa seperti di kampung halaman, apalagi ada resto yang menawarkan menu ayam Taliwang dan Betutu disertai kibaran bendera NU.

Berikutnya masuk ke area wisata sambil mengecek murid apakah ada yang bermain speed boat, karena cuaca saat itu mendung hujan rintik-rintik hingga permukaan danau hampir tidak kelihatan.



Pukul 17.00 - 18.00 WITA mampir ke Joger, teringat dengan Abil yang sengaja tidak dipamiti, sehingga ingin memberikan oleh-oleh ikonik tapi bermanfaat. Pengamatan langsung tertuju pada jam tangan bertuliskan Joger.


Jam tangan analog ini mempunyai tanda waktu 24 jam, sehingga memudahkan Abil belajar urutan waktu

Di Joger membeli kacamata gelap untuk plesir ke pantai agar tidak silau mata terkena sinar matahari, karena kemarin saat berangkat lupa membawa dari rumah. 

"Kalau ada orang Bali atau orang yang sudah sering ke Bali mengaku bahwa dia belum kenal atau belum pernah ke Joger, itu sih masih Normal. Kalau ada orang yang sama sekali belum pernah ke Bali, tapi ngaku-ngaku bahwa dia sudah pernah ke Joger, itu kemungkinan Abnormal. Dan kalau ada orang yang sama sekali belum pernah ke Bali, tetapi sudah bisa cerita tentang Joger secara detail & benar, berarti orang itu Paranormal, he... he... he."

Hotel Mega Bali

Rombongan menginap di Hotel Mega Bali - Jimbaran, langsung makan malam dengan menu sayur lodeh ikan asin.

Fasilitas dilengkapi dengan kolam renang yang malam hari sempat dipakai renang murid dengan gembira

Makan pagi dengan menu rawon dan buah pisang raja. Selanjutnya menuju ke pertunjukan tarian Barong.

Tarian Barong

Diceritakan ibu Pandawa, yaitu Dewi Kunti dalam pengarah ilmu hitam. Yang ingin mempersembahkan Sahadewa anaknya kepada Dewi Durga, istrinya Dewa Syiwa

Istri Syiwa berparas cantik dengan nama Dewi Parwati, bila marah berwujud menyeramkan Dewa Durga

Barong mengambil cerita dari kisah Calon Arang

Sahadewa yang diberi anugerah dari Dewa Syiwa sehingga kebal tidak bisa dicabik oleh Dewi Durga. Mengetahui bahwa kesaktian Sahadewa dari Dewa Syiwa, maka Dewi Durga minta Sahadewa mengembalikannya ke alam Syiwa (suaminya)

Setelah Dewi Durga pergi, ternyata memiliki murid yang sangat sakti bernama Kalika. Kalika meminta anugerah Dewa Syiwa yang dimiliki Sahadewa, namun tidak diberikannya. Sehingga terjadi pertarungan sengit selamanya, karena keduanya memiliki kesaktian yang seimbang.

Inti cerita bahwa selama ada kehidupan pertarungan baik dan buruk akan selalu ada

Rwa-Bhineda yaitu keseimbangan alam, sehingga perbedaan selalu ada.

Konsep Rwa-Bhineda tergantung pada keseimbangan antara dua unsur yang berlawanan yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan, seperti baik-buruk, siang-malam, panas-dingin, dan sebagainya. 

Keseimbangan dalam kehidupan merupakan sebuah konsep yang sangat mendasar dalam kehidupan di Bali.

Tarian Keris

Penarinya laki-laki dalam pengaruh kesurupan yang menancapkan kerisnya ke tubuhnya, akan tetapi kebal dan kerisnya menjadi bengkok.

Dalam satu area tarian Barong - Sukawati, sekarang berdiri pusat belanja Cening Bagus dengan Pie susu yang merupakan produksi langsung dari pabriknya. Memungkinkan harganya lebih murah.

Disini sekalian belanja pie susu dan jajanan sumping rasa ayam dan udang bekal oleh-oleh yang di Surabaya.

Makan siang di Krisna - Blangsinga sekalian menikmati kembali deburan air terjunnya. Dengan ketinggian 15 meter 


Dikarenakan banyak murid cewek yang ikut turun maka bertanggung jawab mendampingi mereka hingga kembali lagi ke atas bus.




Pukul 15.30 WITA sudah berada di bus menuju perjalanan ke pantai Melasti. Karena deburan ombaknya tidak terlalu tinggi maka cocok untuk prewedding 

Pantai Melasti 

Mengambil nama dari Upacara Melasti yang merupakan upacara pengambilan tirta suci di tengah samudera atau sumber mata air. Upacara itu dimaknai sebagai pembersihan alam semesta termasuk bumi pertiwi dan seisinya.






Ahad, 07/05/2023

Setelah sarapan pagi perjalanan menuju "Karang Kurnia" sekedar juga membeli oleh-oleh. Pie susu dan carangmas



Sangeh

Nama Sangeh diyakini masyarakat sekitar terkait erat dengan Hutan Pala, yang berasal dari dua kata “Sang” yang berarti orang dan “Ngeh” yang berarti melihat, atau orang yang melihat. 


Konon kayu-kayu Pala dalam perjalanan dari Gunung Agung di Bali Timur menuju perjalanan ke Bali Barat, tapi karena ada orang yang melihat, pohon-pohon tersebut berhenti di tempat yang sekarang dikenal sebagai Sangeh.

Selain terkenal dengan 600 ekor kera abu ekor panjang (Macaca fascicularis) yang jinak, Sangeh juga dikenal karena adanya kawasan hutan homogen seluas 10 hektar berisikan hutan Pala (Dipterocarpus trinervis) yang berumur ratusan tahun, serta adanya Pura Bukit Sari peninggalan Kerajaan Mengwi pada abad ke 17 serta adanya Pohon Lanang Wadon (dari luar tampak seperti kemaluan wanita namun bila dilihat dari dalam seperti kemaluan pria)


Masyarakat sekitar menganggap kera-kera di Sangeh sebagai jelmaan Prajurit Putri yang dianggap sebagai kera suci, sehingga keberadaan mereka tak boleh diganggu karena mereka dianggap membawa berkah bagi masyarakat Sangeh. 


Seperti layaknya kehidupan manusia Bali, mereka mempunyai 3 kelompok atau Banjar, masing-masing Banjar Timur, Banjar Tengah dan Banjar Barat dimana setiap banjar memiliki pemimpin kelompok.

Dalam kehidupan kelompok para kera juga mengenal persaingan antara pejantan untuk memperebutkan menjadi Raja dan masing-masing kelompok akan memperebutkan wilayah kekuasaan di Banjar Tengah yang memiliki sumber makanan terbanyak.

Setiap cerita dan penjelasan di bus 2 dalam perjalanan ini dipandu oleh guide Tjokorda Istri Intan dari Sukawati 

Makan siang di Soka Indah - Tabanan, sekaligus menikmati keindahan pantainya.

Di sela-sela bebatuan tampak seekor ikan buntal sendirian sambil bernafas, ingat bahwa ikan ini beracun akhirnya saya jepit dengan dua sandal untuk saya bawa ke laut kembali. 


Ternyata ikan ini tidak mau ketengah laut, dan tetap masih berada di daerah pesisir. Setelah bowsing internet ikan ini ternyata hidup pada air payau atau tawar. Kebetulan tadi sempat ada aliran air sungai kecil menuju ke laut, sehingga dimungkinkan sekitarnya merupakan air payau

Menjelang Maghrib sudah sampai ke pelabuhan Gilimanuk, menaiki Ferry Sumber Berkat II yang bersamaan Abil sedang video call sehingga mengeplorasi mulai : nama pelabuhan Gilimanuk, melewati Palka penghubung antara kapal dengan daratan, katrol jangkar, katrol Palka, APAR, toilet, tempat sholat, tempat duduk penumpang, anjungan nahkoda, penjual makanan minuman, dan yang menarik adalah orang-orang yang mengapung dengan berharap mendapat lemparan uang dari penumpang. Dalam momen ini terlihat raut muka Abil takjub bercampur kasihan.

Agenda terakhir setelah makan malam di Chen-Chen Ceria Banyuwangi hingga sampai di SMKN 5 Surabaya pukul 02.15 wib



Tidak ada komentar:

Posting Komentar