Sabtu, 21 Januari 2023

PTK

 PENDAHULUAN

Menurut Ki Hajar Dewantara, sebuah pendidikan berlangsung dalam tiga lingkungan, yaitu dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan dalam masyarakat, atau lebih dikenal dengan sebutan Tri Pusat Pendidikan. 

Dari ketiga lingkungan pendidikan tersebut, lingkungan sekolah adalah satu-satunya lingkungan belajar yang terbentuk secara formal. Mendidik merupakan tugas utama bagi orangtua kepada anaknya. Akan tetapi tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orangtua dalam keluarga, terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam keterampilan. Sekolah adalah sebuah lembaga formal yang dirancang untuk pengajaran peserta didik atau murid di bawah pengawasan pendidik atau guru.

Sebagai suatu lembaga formal, tentu sekolah mempunyai aturan-aturan dan tujuan yang jelas, salah satunya dalam hal pemberlakuan kurikulum yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan suatu pendidikan. Kurikulum berisi rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk pendidikan tertentu. Tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang diinginkan.

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti pada tiga tahun terakhir di kelas XII Kimia Industri SMK Negeri 5 Surabaya, dapat diketahui bahwa terdapat permasalahan dalam pembelajaran di kelas tersebut, diantaranya hasil belajar peserta didik rendah pada beberapa kompetensi dasar mapel Operasi Teknik Kimia. 

Salah satu kompetensi dasar dengan nilai rendah adalah Neraca Massa dan Energi, dan setelah dilakukan observasi lebih dalam pada kompetensi dengan hasil belajar rendah guru hanya melakukan metode ceramah dengan hanya menerangkan pada peserta didik, dan banyak peserta didik yang masih sulit memahami materi pelajaran. 

Hal ini dapat terlihat saat peserta didik diberikan pertanyaan oleh guru, hanya beberapa peserta didik saja yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal. Proses pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher-center) masih banyak diterapkan oleh para guru di kelas. Pembelajaran yang demikian lebih mementingkan hasil daripada proses pembelajaran itu sendiri, sehingga pembelajaran terkesan monoton dan menjenuhkan. 

Oleh karena itu proses pembelajaran yang masih berpusat pada guru sudah seharusnya diubah menjadi proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Untuk memulai perubahan tersebut, guru perlu menerapkan suatu model pembelajaran inovatif yang dapat membantu peserta didik untuk memahami materi ajar dan aplikasi serta relevansinya dalam kehidupan sehari-hari.

Alternatif yang bisa digunakan untuk memecahkan masalah pembelajaran kimia adalah dengan menggunakan Scientific Approach (Pendekatan Ilmiah). Pendekatan ini merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam implementasi kurikulum 2013

Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses pembelajaran dilakukan melalui pendekatan ilmiah, yaitu pembelajaran yang mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya, mencoba/ mengumpulkan data, mengasosiasi/menalar, dan mengkomunikasikan.

Salah satu model pembelajaran yang memakai pendekatan ilmiah, salah satunya adalah model Project Based Learning (PBL). model project based learning (PjBL) yang terdiri dari 6 fase/tahapan, yaitu : Penentuan pertanyaan mendasar, Mendesaian perencanaan proyek, Menyusun jadwal, Monitor peserta didik dan kemajuan proyek, Melakukan penilaian, Mengevaluasi pengalaman

Adapun rancangan pembelajaran inovatif dalam hal ini dimaknai sebagai aktivitas persiapan pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan unsur-unsur pembelajaran terbaru di abad 21 dan terintegrasi dalam komponen maupun tahapan pembelajaran yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Unsur-unsur pembelajaran terbaru yang dimaksud, antara lain; TPACK (technological, pedagogical, content knowledge) sebagai kerangka dasar integrasi teknologi dalam proses pembelajaran,  HOTS (Higher Order Thinking Skills), Tuntutan Kompetensi Abad 21 atau 4C (Comunication, Collaboration, Critical Thinking, Creativity), kemampuan literasi, dan unsur-unsur lain yang terintegrasi dalam komponen maupun tahapan rencana pembelajarannya.

Model pembelajaran Project Based Learning dengan pendekatan TPACK diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu penelitian tindakan kelas ini disusun dengan judul PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PjBL UNTUK  MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN  OPERASI TEKNIK KIMIA.


METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan selama dua siklus. Setiap siklus terdiri dari beberapa tahap diantaranya perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi tindakan dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah peserta didik Kelas XII Kompetensi Keahlian Kimia Industri 2 SMK Negeri 5 Surabaya Provinsi Jawa Timur yang berjumlah 35 orang

Model pembelajaran yang digunakan adalah Project Based Learning, desain pembelajaran yang dilakukan adalah membuat media pembelajaran dari web blog guru berupa konten video yang dapat membuat peserta didik untuk menganalisa permasalahan yang ada dan tentunya berkaitan dengan materi saat pertemuan itu. Peserta didik secara berkelompok menyelesikan proyek masalah yang ada dan tertulis dalam Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Pada akhir kegiatan inti peserta didik mempresentasikan dan saling memberikan tanggapan hasil dari kelompok lain. Pada kegiatan penutup guru memberikan penguatan dan peserta didik merefleksi kegiatan pembelajaran di setiap akhir pertemuan. Evaluasi dilakukan di akhir pembelajaran untuk mengetahui hasil pembelajaran dalam setiap siklusnya. 

Data yang terkumpul dianalisis dengan cara kuantitatif. Data tentang hasil belajar dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif. Analisis statistik deskriptif, digunakan untuk mendeskripsikan hasil belajar dalam bentuk nilai tertinggi, terendah, dan persentase ketuntasan hasil belajar. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah bila terjadi peningkatan hasil belajar pada mapel Operasi Teknik Kimia dari siklus I ke siklus selanjutnya melalui model pembelajaran Project Based Learning (PBL).

1 komentar:

  1. https://drive.google.com/file/d/14IVCsXElgH2fsa5JnYUXQ8S0lMmC9KgU/view?usp=drivesdk

    BalasHapus