Rabu, 18 Januari 2023

Best Practice

Nama : Onny Fahamsyah

No. UKG : 201500485367

Instansi : SMK Negeri 5 Surabaya 

Tujuan yang ingin dicapai :

Aksi 1 :

Meningkatkan minat belajar peserta didik dalam mata pelajaran Azas Teknik Kimia pada materi Neraca Massa Dengan Reaksi Kimia Sub Materi Reaksi pembatas, berlebih, yield dan konversi

Aksi 2

Meningkatkan keterampilan berfikir HOTS peserta didik dalam mata pelajaran Operasi Teknik Kimia pada materi Ektraksi Padat Cair dengan menggunakan Sokhlet

Tanggal :

aksi 1

  • Pertemuan 1, Jumat 09 Desember 2022
  • Pertemuan 2, Senin 12 Desember 2022

aksi 2 

  • Pertemuan 1, Selasa 3 Januari 2023
  • Pertemuan 2, Kamis 5 Januari 2023


Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini

Aksi 1

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah :

  1. Peserta didik dalam memahami perhitungan neraca massa tanpa reaksi dan neraca massa dengan reaksi cenderung berdiam diri dan tidak aktif dalam mengerjakan soal-soal perhitunga. Saat apersepsi banyak yang lupa terhadap materi / praktikum sebelumnya. 
  2. Peserta didik tidak banyak berlatih dengan teman atau mandiri untuk mengulangi pelajaran, memasukan angka pada rumus perhitungan masih salah disertai satuan-satuannya, sekaligus cara perhitungan perkalian dan pembagian pecahan. 
  3. Peserta didik kurang memiliki rasa peduli atau komitemen terhadap tugas yang diberikan. Bila dalam kerja kelompok, terjadi kecenderungan untuk bergantung pada rekan yang bisa diandalkan (berupaya menyontek hasil pekerjaan rekannya)

Aksi 2

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah :

  1. Guru kurang senang terhadap perkembangan materi dengan berbasis HOTS dan cenderung status quo (masih melaksanakan pembelajaran berbasis LOTS dan MOTS)
  2. Guru masih menganggap bahwa pembelajaran HOTS adalah tentang membahas soal yang rumit, sulit, susah dinalar, lebih susah dari biasanya, komunikasi, kerja sama dan kepercayaan diri
  3. Peserta  didik masih pragmatis terhadap materi yang dipelajari. hanya terampil pada bidang vokasi yang diinginkan
  4. Stigma yang menganggap belajar itu harus menyenangkan dan tidak harus   menyulitkan peserta didik


Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat


setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara dengan guru, kepala sekolah, serta pakar. Maka beberapa tantangan yang terjadi, yaitu :

Aksi 1 
  1. Guru tidak banyak mengetahui strategi pembelajaran yang inovatif untuk menarik minat belajar peserta didik
  2. Peserta didik malu bertanya bila mengalami kesulitan belajar
  3. Penggunaan media pembelajaran belum maksimal
  4. Guru kurang mengetahui karakter dan latar belakang peserta didik
  5. Beberapa peserta didik kurang aktif dalam kegiatan diskusi dan mengalami kejenuhan
  6. Motivasi belajar peserta didik bisa muncul dari luar diri mereka, seperti dari guru, sekolah, keluarga, dan lingkungan. 

Aksi 2

  1. Dalam pelajaran praktikum, guru langsung melakukan praktek dan kurang memberikan penjelasan materi dan apersepsi  
  2. Guru tidak menyampaikan Indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, motivasi, dan penilaian
  3. Hampir tidak pernah melakukan pembahasan terkait soal - soal HOTS

Siapa Saja yang terlibat :

  1. Saya sendiri sebagai guru mata pelajaran teknik kimia
  2. Peserta didik Kelas XI Ki1 dan XII KI2 sebagai sampel
  3. Kepala Sekolah (Drs. Heru Mursanyoto, MM) selaku penanggung jawab
  4. Ketua Jurusan Kimia Industri (Herman Supratiyo, S.Si. Gr) selaku pengarah
  5. Guru Observer : Meiyanto, S.Pd, MM; Dinas Surya Trikorawati, S.Pd; Chaidaroh, S.Pd
  6. Siswa atas nama Indra dan Aksalah yang membantu kameramen dan edit video

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini


Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut :

Aksi 1
  1. Berkaitan dengan penggunaan media : Guru harus kreatif dalam memilih media ajar yang baik dan tepat. Guru dapat menggunakan media pembelajaran berupa pengamatan langsung terhadap gambar-gambar video proses industri kimia yang menggunakan reaksi kimia, guru juga dapat menggunakan media berbasis TPACK yang di ambil dari YOUTUBE. Kemudian materi dapat ditayangkan melalui web blog guru sehingga dapat memudahkan peserta didik dan guru untuk memahami dan menyampaikan materi pembelajaran.
  2. Berkaitan dengan penggunaan strategi pembelajaran : Perlunya pemetaan untuk mengetahui kesiapan, minat dan profil belajar murid sehingga murid mampu memaksimalkan kemampuannya dalam belajar. Dengan diawali apersepsi dengan motivasi 
  3. Berkaitan dengan Penggunaan model pembelajaran : Dalam hal ini guru menggunakan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran yang digunakan adalah model problem based learning (PBL) yang terdiri dari 5 fase/tahapan, yaitu : Mengorientasikan peserta didik pada masalah, Mengorganisasikan peserta didik, Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok, Mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan terakhir, Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
  4. Berkaitan dengan Penilaian : Guru harus melakukan penilaian secara keseluruhan baik dari ranah kognitif, afektif dan psikomotor yang dituangkan dalam instrumen yang lengkap mulai dari kisi-kisi soal, indikator ketercapaian, dan rubrik penilaian.
  5. Berkaitan dengan suasana kelas : Guru dapat mendesain ruang kelas dengan baik, mulai dari kebersihan, kerapihan, keindahan, serta posisi tempat duduk, sehingga peserta didik dapat merasa nyaman dan termotivasi untuk belajar. Terkhusus saat mereka berdiskusi menyelesaikan LKPD dan Presentasi di depan kelas
  6. Mengetahui minat belajar peserta didik yang hendak dicapai solusinya dengan testimoni lesan peserta didik dan pengisian angket
  7. Untuk mengetahui penilaian ranah afektif dan psikomotorik dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung, terkhusus pada kerja kelompok, presentasi, dan diskusi tanya jawab

Aksi 2
  1. Strategi yang digunakan tentang meningkatkan keterampilan berfikir HOTS pada peserta didik secara berjenjang, dari soal mudah ke soal yang sulit, Memberikan banyak latihan-latihan soal terkait materi yang diajarkan melalui tugas kelompok dan dituangkan dalam LKPD. Dapat juga memberikan soal-soal kognitif melalui aplikasi quizis sehingga murid merasa lebih antusias mengerjakan latihan soal dan tentunya lebih menyenangkan. 
  2. Berkaitan dengan penggunaan media : Guru menggunakan media ajar yang baik dan tepat, berupa pengamatan langsung terhadap gambar alat ekstraksi menggunakan sokhlet juga dapat menggunakan media berbasis TPACK berupa video yang diambil dari YOUTUBE. Kemudian materi dapat ditayangkan melalui web blog guru sehingga dapat memudahkan peserta didik dan guru untuk memahami dan menyampaikan materi pembelajaran.
  3. Berkaitan dengan Penggunaan model pembelajaran : Dalam hal ini guru menggunakan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran yang digunakan adalah model project based learning (PjBL) yang terdiri dari 6 fase/tahapan, yaitu : Penentuan pertanyaan mendasar, Mendesaian perencanaan proyek, Menyusun jadwal, Monitor peserta didik dan kemajuan proyek, Melakukan penilaian, Mengevaluasi pengalaman
  4. Berkaitan dengan Penilaian : Guru harus melakukan penilaian secara keseluruhan baik dari ranah kognitif, afektif dan psikomotor yang dituangkan dalam instrumen yang lengkap mulai dari kisi-kisi soal, indikator ketercapaian, dan rubrik penilaian. Serta rangkaian desain alat, peralatan hasil karya peserta didik, hingga hasil produk ekraksi masing-masing alat
  5. Berkaitan dengan suasana kelas : Guru dapat mendesain ruang kelas dengan baik, mulai dari kebersihan, kerapihan, keindahan, serta posisi tempat duduk, sehingga peserta didik dapat merasa nyaman dan termotivasi untuk belajar. Terkait dengan pengujian dan penilaian proyek alat buatan peserta didik dilakukan pada tempat yang terbuka demi pertimbangan safety karena menggunakan perapian

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut


Dampak dari Pelaksanaan Aksi 1  
  1. Dampak dari penggunaan media berbasis TPACK yang diimplementasikan dalam bentuk gambar dan video pembelajaran yang dapat diakses melalui web blog guru secara umum dapat dikatakan efektif dan sudah dapat membuat peserta didik lebih semangat dan tidak mudah bosan dalam mengikuti proses pembelajaran mata pelajaran Azas Teknik Kimia pada materi Neraca Massa Dengan Reaksi Kimia Sub Materi Reaksi pembatas, berlebih, yield dan konversi melalui gambar dan video pembelajaran yang disajikan di web blog guru, kemudian peserta didik mencatat hal-hal penting dari pengamatannya tersebut. Lalu guru membentuk kelompok untuk berdiskusi dan murid menyelesaikan tugas yang diberikan guru pada lembar kerja (LKPD) kemudian mereka masing-masing kelompok mempresentasikannya ke depan kelas. Diakhir pembelajaran guru dan peserta didik melakukan refleksi dan tanya jawab dan diakhiri dengan mengerjakan soal evaluasi melaui platform quiziz yang harus diselesaikan oleh murid, dari hasil evaluasi tersebut diperoleh hasil peserta didik yang mendapatkan nilai melampaui KKM 80 seluruh 36 peserta didik, Dengan hasil rata-rata kelas nilainya 80 
  2. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning membuat peserta didik lebih termotivasi untuk belajar dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional yang selama ini sering digunakan (teacher center). Hal ini terlihat dari indikator keaktifan murid yang meningkat dibandingkan dengan sebelum menggunakan model PBL, melalui survei kuisioner minat belajar masing-masing peserta didik 
  3. Dampak menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dan menggunakan media berbasis TPACK bagi guru adalah dapat membantu menyampaikan materi lebih mudah dan kegiatan pembelajarannya tidak monoton-menjenuhkan dalam proses pembelajaran berlangsung. Dengan menggunakan strategi tersebut respon dari lingkungan sekitar yaitu peserta didik, teman sejawat, dosen pembimbing dan guru pamong memberikan respon positif. Diantaranya :
  • Untuk kegiatan pembelajaran secara keseluruhan sudah menyesuaikan antara RPP dengan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.
  • Penyajian materi sudah baik dan suara juga bagus. Walaupun ada sedikit kekurangan pada saat pengambilan video, yaitu Posisi kamera mensyuting bagian belakang peserta didik serta uraian guru saat menulis di papan tulis belum terlihat dengan jelas.
  • Pada saat peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dari kerja kelompoknya guru jangan terlalu berperan aktif untuk mengarahkan, beri kesempatan peserta didik menyampaikan sendiri presentasi mereka dengan bahasa mereka sendiri, kemudian guru memberikan penguatan terhadap hasil presentasi tersebut.
  • Respon dari peserta didik mereka menyukai kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan karena kegiatannya seru dan menantang serta tidak membosankan bagi mereka.
Dampak dari Pelaksanaan Aksi 2
  1. Dampak dari penggunaan media berbasis TPACK yang diimplementasikan dalam bentuk gambar dan video pembelajaran yang dapat diakses dari web blog guru secara umum dapat dikatakan efektif dan sudah dapat membuat peserta didik lebih semangat dan tidak mudah bosan dalam mengikuti proses pembelajaran Meningkatkan keterampilan berfikir HOTS peserta didik dalam mata pelajaran Operasi Teknik Kimia pada materi Ektraksi Padat Cair dengan menggunakan Sokhlet melalui gambar dan video pembelajaran yang disajikan di web blog guru, kemudian peserta didik mencatat hal-hal penting dari pengamatannya tersebut. Lalu guru membentuk kelompok untuk berdiskusi dan peserta didik menyelesaikan tugas yang diberikan guru pada lembar kerja (LKPD) kemudian mereka masing-masing kelompok mempresentasikannya kedepan kelas. Diakhir pembelajaran guru dan peserta didik melakukan refleksi dan tanya jawab dan diakhiri dengan mengerjakan soal evaluasi yang harus diselesaikan oleh murid, dari hasil evaluasi tersebut diperoleh hasil peserta didik yang mendapatkan nilai melampaui KKM 80 sebanyak 35 orang peserta didik, dengan nilai rata-rata kelas 85
  2. Penggunaan model pembelajaran Project Based Learning membuat peserta didik lebih termotivasi untuk belajar dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional yang selama ini sering digunakan. Hal ini terlihat dari indikator keaktifan murid yang meningkat dibandingkan dengan sebelum menggunakan model PjBL, Dampak menerapkan model pembelajaran Project Based Learning dan menggunakan media berbasis TPACK bagi guru adalah dapat membantu guru menyampaikan materi lebih mudah dan kegiatan pembelajarannya menyenangkan. Dalam proses pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan strategi tersebut respon dari lingkungan sekitar yaitu peserta didik, teman sejawat, kepala sekolah, dosen pembimbing dan guru pamong memberikan respon positif. Diantaranya :
  • Untuk kegiatan pembelajaran secara keseluruhan sudah sinkron antara RPP dengan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.
  • Penyajian materi sudah baik dan suara juga bagus. namun narasi tentang profil sekolah terlalu panjang durasinya 
  • Respon dari peserta didik mereka menyukai kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan
  • Peserta didik merasa tertantang dalam menyelesaikan Project tugas, walaupun mengalami suatu kegagalan tetapi tetap mencoba alternatif lain hingga berhasil
  • Peserta didik merasa terasah dalam memunculkan kreativitasnya
  • Saat merangkai peralatan, mereka mengetahui bahwa plat kaleng tidak bisa dilas karena bisa melubanginya, hingga mendapatkan solusi menyambung antar partisi dengan solder listrik
  • Rangkaian peralatan bisa didesain dari botol plastik dan selang plastik, dengan botol pemanasnya dari botol kaca siswa minuman energi
  • Pada suatu rangkaian kelompok tertentu, selang produk ekstraksi dari sokhlet ternyata mendapatkan tekanan dari botol pemanas, sehingga terjadi balikan lagi masuk ke sokhlet (kajian teori dari hukum termodinamika, Vapour Liquid Equilibrium - Liquid Liquid Equilibrium)
  • Secara garis besar, desain produk peralatan peserta didik dapat diimplementasikan di masyarakat umum
Rencana Tindak Lanjut :
  1. Menyusun Penelitian Tindakan Kelas dari Hasil Aksi ke-2, yaknik pembelajaran PjBL pada Meningkatkan keterampilan berfikir HOTS peserta didik dalam mata pelajaran Operasi Teknik Kimia pada materi Ektraksi Padat Cair dengan menggunakan Sokhlet
  2. Menyusun portofolio guru dalam mempersiapkan ujian Kinerja
  3. Mempersiapkan diri dalam menghadapi UP

Contoh :

1 komentar: