Hidup laksana buku harian....
Ada lembaran-lembaran yang dipenuhi oleh ribuan kesalahan
Namun, masih ada lembaran yang bersih untuk memulai yang baru pula.
Saat ruh ditiupkan dalam janin....
Saat itu pula takdir melekat membersamainya.
Letih mengandung dan timangan sang bunda, melengkapi tumbuhnya kecerdasan setiap insan yang telah dilahirkan.
Peralihan alam kandungan menuju dunia, mengajarkan kepada siapapun yang hidup arti perjuangan.
Ketika dawai kehidupan mulai dipetik.....
Irama alam akan bersenandung mengiringi gerak pijak kaki melangkah.
Ayo bergerak......
Ayo menapak.....
Ayo berbuat, karena diam bukanlah ciri manusia yang telah berjanji untuk memegang teguh amanah dari Yang Maha Suci.
Harapan dan cita-cita bukan pemanis kata saat balita berucap...
Tapi tujuan yang harus diupayakan.
Anak-anakku...
Biarkan harapan-harapan itu bergerak lincah menembus cakrawala
Biarkan pula sayap-sayap kehidupan menerbangkan cita-cita tinggi menggapai Alpha Centaury.
Angkat sauh-mu, layari samudera membelah horizon hingga kau memilih dimana saatnya engkau harus menepi
Anak-anak yang dibesarkan oleh zaman....
Saat engkau menjadi api,
Janganlah menjadi api Namrudz yang membakar Nabi-mu.
Tapi jadilah suluh yang menyala, memberikan petunjuk bagi yang berputus asa.
Saat menjadi angin,
Jangan engkau menjadi gelombang yang menghadirkan bencana.
Jadilah pembawa benang sari bertemu dengan putik, untuk mengawali sebuah kehidupan.
Saat menjadi air,
Jangan kau kirim bah yang menghanyutkan semua yang ada.
Tapi kirimkan kesejukan bagi orang yang sedang dahaga.
Saat menjadi tanah.
Kubur semua aib orang-orang sekelilingmu.
Pijak kaki-mu di atas tanah, menandai engkau harus merendah.
Tali Rebana mempunyai kehidupan sendiri...
Walau lagu yang sama sedang disenandungkan.
Berikanlah hati, namun jangan sampai menguasai
Karena tangan-tangan kehidupan yang akan mencukupi.
Ayo bergerak......
Ayo menapak.....
Ayo berbuat, karena diam bukanlah ciri manusia yang telah berjanji untuk memegang teguh amanah dari Yang Maha Suci.
Harapan dan cita-cita bukan pemanis kata saat balita berucap...
Tapi tujuan yang harus diupayakan.
Anak-anakku...
Biarkan harapan-harapan itu bergerak lincah menembus cakrawala
Biarkan pula sayap-sayap kehidupan menerbangkan cita-cita tinggi menggapai Alpha Centaury.
Angkat sauh-mu, layari samudera membelah horizon hingga kau memilih dimana saatnya engkau harus menepi
Anak-anak yang dibesarkan oleh zaman....
Saat engkau menjadi api,
Janganlah menjadi api Namrudz yang membakar Nabi-mu.
Tapi jadilah suluh yang menyala, memberikan petunjuk bagi yang berputus asa.
Saat menjadi angin,
Jangan engkau menjadi gelombang yang menghadirkan bencana.
Jadilah pembawa benang sari bertemu dengan putik, untuk mengawali sebuah kehidupan.
Saat menjadi air,
Jangan kau kirim bah yang menghanyutkan semua yang ada.
Tapi kirimkan kesejukan bagi orang yang sedang dahaga.
Saat menjadi tanah.
Kubur semua aib orang-orang sekelilingmu.
Pijak kaki-mu di atas tanah, menandai engkau harus merendah.
Tali Rebana mempunyai kehidupan sendiri...
Walau lagu yang sama sedang disenandungkan.
Berikanlah hati, namun jangan sampai menguasai
Karena tangan-tangan kehidupan yang akan mencukupi.
From Jogja
Memori di kelas
Kreasi dari XI Kimia Industri 1
Tahun 2019 - 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar