Minggu, 25 Juni 2023

TEKSTIL

Klasifikasi Bahan-bahan tekstil 

Bahan utama tekstil adalah serat yang diklasifikasikan berdasarkan sumber bahan berasal, terdapat empat sumber utama yaitu: hewan (wol, sutra), tanaman (kapas, rami, jute), mineral (asbes, glass fibre), dan sintetis (nilon, poliester, akrilik).

Pembukaan dan penumpukkan kain (pile up) 

Kain kapas atau rayon mentah (grey) biasanya berbentuk lipatan–lipatan dan gulungan dengan panjang tertentu kurang lebih 50-300 meter. Pile up merupakan proses menumpuk gulungan kain pada kereta kain (palet) dengan cara membuka gulungan kain tersebut sampai memenuhi kapasitas palet. Kapasitas palet sekitar 2000-2500 meter. Panjang kain pada palet tidak boleh melebihi kapasitas yang diperkenankan, panjang kain yang melebihi kapasitas palet menyebabkan tumpukan kain terlalu tinggi sehingga tumpukan mudah roboh, penumpukan harus rapi, sejajar, tegak, dan tidak miring. Pekerjaan membuka dan menumpuk kain meliputi tahapan tahapan pekerjaan pengisian kartu proses, penumpukkan kain, dan pemberian kode. 

Penyambungan kain (sewing) 

Kain di atas palet harus disambungkan satu dengan lainnya menjadi satu kesatuan sehingga pada saat proses tidak akan terputus. Proses penyambungan kain dilakukan dengan mesin obras khusus sambung agar menghasilkan sambungan yang kuat, rata, dan tidak menyisakan ujung kain. Untuk memperkuat sambungan agar tahan terhadap tarikan, maka pada saat menyambung dengan mesin obras bagian tepi kain diberi kain tepis yang berwarna. Kain tepis ini berfungsi untuk memperkuat sambungan, mencegah tepi kain melipat, dan mengetahui batas antar gulungan

Pemeriksaan kain (inspecting) 

Kain grey yang telah disambung perlu dilakukan pemeriksaan (inspecting) untuk mengetahui panjang dan lebar kain atau adanya cacat kain, kotoran dan logam yang menempel sehingga siap untuk diproses lebih lanjut. Proses pemeriksaan dilakukan menggunakan mesin inspecting yang dilengkapi dengan alat penghitung panjang, detektor logam dan meja pemeriksa. Penghitung panjang berfungsi untuk mengetahui panjang tiap gulungan kain dan kebenaran antara panjang yang tertulis pada kain dengan panjang hasil inspecting. Jika terjadi perbedaan panjang, kain tersebut dilepaskan dari sambungan dan diberi keterangan. Detektor logam berfungsi untuk mendeteksi adanya logam pada kain. Alat ini akan berbunyi apabila terdapat logam pada kain. Pemerikasaan juga bertujuan untuk memisahkan kainkain yang panjangnya tidak memenuhi kriteria. 


Prosedur penghilangan kanji dengan cara perendaman

Kanji dapat dihilangkan dengan cara merendam kain dalam air panas pada suhu 35- 40o C selama 24 jam. Selanjutnya dicuci dengan air panas dilanjutkan dengan air dingin. Penghilangan kanji dengan cara perendaman dapat dilakukan untuk jenis kanji yang mudah larut dalam air seperti gom, dekstrin, CMC, PVA dan lain-lain.


Prosedur penghilangan kanji dengan asam encer 

Asam dapat menghidrolisa kanji menjadi glukosa yang larut dalam air, sehingga mudah dihilangkan dalam proses pencucian. Jenis asam yang banyak digunakan dalam proses penghilangan kanji adalah asam sulfat (H2SO4) encer, asam klorida (HCl) encer dan asam asetat (CH3COOH) encer. Kain direndam dalam larutan asam encer pada suhu sekitar 30o C selama 1½-2 jam, selanjutnya dicuci dengan air panas dilanjutkan air dingin.


Prosedur penghilangan kanji dengan enzim 

Enzim dapat digunakan untuk menghilangkan kanji dari kain dengan cara merendamnya selama 6-8 jam. Perendaman dapat dilakukan dengan cara kain digulung, ditutup plastik selanjutnya dimasukan ke dalam suatu ruang kemudian diputar. Kanji akan berubah menjadi gula yang larut dalam air,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar