Senin, 22 Oktober 2018

PERINGATAN HARI SANTRI 2018


Momentum peringatan Hari Santri tahun 2018 disambut dengan gegap gempita oleh siswa-siswi SMK Negeri 5 Surabaya, terbukti di teras serambi depan masjid telah digelar berbagai kitab kuning yang diajarkan di pondok pesantren dan hasil karya lomba karikatur.

kitab kuning khas pesantren

hasil kaligrafi karikatur

Diawali dengan sholat dhuha dan hajat bersama, dirangkai wirid dan doa yang dipimpin oleh ustadz Muchammad Sofyan Hadi, M.Pd.I.

Selanjutnya sarasehan dengan dimoderatori pak Onny Fahamsyah menghadirkan tiga panelis yang pernah mengenyam pendidikan di dunia pesantren, yaitu :

  1. Ustadz Sofyan yang pernah mengenyam di pesantren Gunung anyar, Wadung Asri, Purwoasri-Pasuruan, hingga Langitan Tuban. dalam materinya berintikan dalam menuntut ilmu yang penting mendapat Ridlonya orang tua dan guru. Seperti kisahnya saat mendapatkan perintah dari sang kakek untuk bertemu dan berjabat tangan dengan  seorang kyai sekaligus mengharap ridlo dan doanya, perintah tersebut nampak sepele namun saat harus merealisasikan beliau butuh waktu tujuh hari dan harus rela tidur di bawah bedug masjid, dan di dekat corong speaker agar bisa bangun lebih awal dan bisa segera bertemu dengan kyai yang dimaksud.
  2. Panelis berikutnya adalah Ustadz Sulthon Asmuni yang pernah mengenyam dunia pesantren sejak Madrasah Tsanawiyah, di mulai di Ponpes Jabal Nur, Geluran Sidoarjo yang diasuh oleh KH. Husein Rifa'i, dilanjutkan ke Lirboyo Kediri, hingga ke Sidogiri Pasuruan. dalam kisahnya ada kejenuhan dalam bertahun-tahun mempelajari ilmu agama saja, namun dengan kesabaran dan senantiasa dalam upaya terus memperdalam keilmu-an agamanya berbuah manis dalam kehidupan selanjutnya. Khususnya berperan dalam kehidupan di masyarakat  
  3. Panelis ketiga yang memiliki keunikan tersendiri adalah ustadz Al-Fithrah Arufa, pria asal Kendari Sulawesi Tenggara ini selepas SMP di kota asalnya, berniat kuat untuk melanjutkan di dunia pesantren. Kisah perjalanan dalam menuntut ilmu dimulai saat menginjakkan kakinya di Jawa dengan nyantri di Ponpes KH. Husein Rifa'i. Dengan logat khas Kendari sedangkan bacaan pembelajarannya ala Jawa membuat kesulitan di awal-awal mondoknya, acapkali cambukan dari gurunya mengiringi sikap tegas dalam membetulkan cara membaca bacaan Al-qur'annya. Perjalanan mondok-nya dilanjutkan ke Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo yang didirikan oleh Almaghfurlah KH. As'ad Syamsul Arifin Situbondo. Dengan pembelajaran menggunakan Bahasa Madura membuat adaptasi yang kesekian kalinya, belum lagi saat melanjutkan program Magister di UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta membuat pria ini sarat akan pengalaman.
Dari sarasehan yang digelar dapat diambil hikmah pembelajaran : senantiasa mengharap Ridlo orang tua dan guru, Dalami terus ilmu tanpa rasa bosan, dan mampu Adaptasi dimanapun  berada. ( RDA )

Ucapan Hari Santri 2018 dari santri pelajar putra



Ucapan Hari Santri 2018 dari santri pelajar putri



Bakda Sholat dhuhur dilanjutkan dengan pengajian Ta'limul Muta'allim yang diasuh oleh Ustadz Muchammad Sofyan Hadi, M.Pd.I. adapun materinya :
  1. Tradisi luhur pesantren, sebelum mengaji diawali dengan doa.
  2. Ilmu tidak masuk pada hati yang kafir, atau kufur kepada Allah
  3. Berdoa kepada Rasulullah hingga orang tua, karena sohibul ilmu harus dikirimi doa dan fatihah. Agar beliau Ridlo ilmunya kita ambil manfaatnya.
  4. Di sekolah belum bisa membangun karakter karena awal pembelajaran belum ada penghormatan terhadap pemilik ilmu
  5. Pesantren antara kyai dan santri duduk bersama di bawah karena kyai juga menghormati kitab yang dibawa oleh santri
  6. Menurut Imam Ghozali : Pujian Allah terhadap Dzat-Nya, Allah memuji makhluk, Pujian makhluk kepada Allah, Pujian makhluk kepada Makhluk. kita makhluk memuji Allah karena pertolongan Allah
  7. Manusia pada hakikatnya septic-tank berjalan sehingga banyak aib dan kotoran, tapi Allah menutupi dengan badan. 
  8. Orang bisa memahami ilmu termasuk pertolongan Allah
  9. Allah telah memuliakan manusia dengan ilmu dan amal, mengungguli seluruh alam.
  10. Alam adalah selain Allah dan manusia, manusia bisa lebih mulia daripada malaikat
  11. Ilmu bertempat pada qolbu.
  12. Nabi Muhammad adalah junjungan orang Arab dan Ajam/ selain Arab. 
  13. Rasulullah adalah kotanya ilmu, dan Sahabat Ali adalah pintunya. dan Sahabat-sahabat yang lain adalah sumber-sumber ilmu dan hikmah (kebaikan-kebaikan dibalik ketentuan)
  14. Menuntut ilmu hukumnya fardlu untuk setiap orang Islam laki-laki dan perempuan sampai mati.
  15. Tidak diwajibkan setiap orang Islam untuk menuntut semua ilmu, tapi diwajibkan menuntut ilmu yang akan dijalani.
  16. Seutama-utama ilmu adalah ilmu yang akan dijalani.
  17. Seutama-utama amal adalah menjaga tingkah laku/ ber-akhlaq
  18. Bila siswa SMK tapi lebih kurang ajar terhadap orang tua dan orang lain, maka sejatinya gagal dalam menuntut ilmu
  19. Buku "keleleran" dan tidak mau mengambilnya, maka terjadinya penurunan akhlaq
  20. Ilmu yang diwajibkan terhadap hal yang dibebankan, misalnya sholat, mau tidak mau harus dijalani
  21. Ilmu ada dua macam, riwayat Imam Syafii. yaitu ilmu fiqih untuk memahami agama, dan kedua ilmu kesehatan untuk memahami badan. dan apapun selain dua tersebut merupakan tambahan.
  22. Adapun tafsir tentang ilmu adalah suatu sifat yang menjadikan tampak jelas dengannya. misalnya ilmu tentang sholat, sebelumnya belum jelas namun setelah berilmu semuanya tampak menjadi kelas.
  23. Tanpa ilmu maka kita tidak tahu apa-apa
  24. Sesungguhnya orang yang mencari ilmu, tidak akan mendapat ilmu dan manfaatnya, kecuali dengan mengagungkan ilmu dan gurunya.
  25. Bentuk memulyakan ilmu misalnya jangan sampai buku-buku diremehkan/ kemleleran. dan guru pengajarnya dimulyakan pula
  26. Tidak ada mantan/ bekas guru, selamanya akan tetap diri kita sebagai murid dan beliau adalah guru-guru kita.
  27. Guru TK merupakan runtutan ilmu yang menjadikan orang menjadi bisa membaca beraneka macam ilmu. bila memutus hubungan dengan guru-guru sejak dari TK, maka sesungguhnya sama dengan memutus keberkahan dan kemanfaatan ilmu.
  28. Siswa ketemu gurunya dan pura-pura tidak kenal merupakan adab yang bejat.
  29. Siapa yang memulyakan orang tuanya, pasti hidupnya enak.
  30. Siapa yang memulyakan gurunya, pasti menjadi ahli ilmu hingga anak keturunannya.
  31. Namun banyak murid yang menggunjing gurunya, bila suka dengan gurunya maka dijalani namun bila tidak suka cukup diam.
  32. Bila ingin berhasil maka menghormati guru.
  33. Closing Statement : Jangan puas menjadi santri "syeikh google/ youtube", namun ilmu harus bersanad tentang gurunya, dan tetap hadir dalam majlis ilmu dengan gurunya; dan selamanya membangun kesadaran untuk menuntut ilmu hingga akhir hayat

Agenda bakda ashar dilanjutkan dengan pengumunan pemenang lomba karikatur, Lomba yang pengumpulannya sejak seminggu lalu telah menetapkan dua hasil terbaik

Hasil Karikatur Hari Santri 2018


Sertifikat Lomba





Tidak ada komentar:

Posting Komentar