Rabu, 10 Oktober 2018

Kunjungan Industri ke PT. Sosro, Gianyar


Agenda Kegiatan dari Scorpion Travel

Perjalanan dimulai pukul 23.15, empat bus mulai berangkat meninggalkan halaman SMK Negeri 5 Surabaya.

Sholat shubuh di daerah Situbondo, namun sebelumnya tersiar ada gempa yang berpusat di Timur laut Situbondo dan terasa getarannya hingga Surabaya.

Di depan Masjid

Pengumuman BMKG

Perjalanan dilanjutkan, saat memasuki hutan Baluran nampak mentari mengintip di balik bebukitan, suatu pandangan eksotik di tengah view vegetasi pepohonan

sunrise

Makan pagi di Grafika restauran Banyuwangi sekaligus mandi dan berganti pakaian.

Tidak sampai 30 menit perjalanan sudah memasuki gerbang pelabuhan Ketapang untuk penyeberangan.

pukul 11.00 Wib sudah memasuki Gilimanuk, dengan keterampilan sopir yang telah menguasai medan menjadi perjalanan terasa nyaman.

(lagak seperti tamu negara)

Pukul 13.30 memasuki wisata Tanah Lot, dengan deburan ombak yang menggelegar dipadu dengan turis lokal dan asing yang berswafoto.




Tidak lama mengamati keindahan alam, makan siang di Agung Bali Restauran yang berlokasi tidak jauh dari lokasi wisata hingga pukul 16.00 wib




Selanjutnya menuju penginapan untuk chek-in, namun bus parkir di areal terbuka Kuta Centre Park, kemudian penumpangnya diangkut menggunakan komotra-shuttle ke Hotel Pop di areal Legian-Kuta. Sampai di hotel pukul 18.30 Wita.

Komotra




Setelah mandi dan sholat, rombongan guru mencari makanan dan ditemuinya sate kambing/ ayam serta nasi goreng.




Untuk menjaga ketertiban dan batas waktu Free Time buat siswa, maka rombongan guru menyisir hingga ke pantai Kuta pada pukul 22.15, namun tidak ditemui siswa di tempat tersebut.

Tetapi saat tim travel menyisir pantai kuta pukul 23.15 ditemukan sekitar 20 siswa, namun telah digiring masuk hotel semuanya.

Tidak lama merebahkan badan pada kasur empuk hotel, pintu kamar ada yang mengetuk dan setelah dibuka ternyata ada siswi yang mengirimi martabak-terang bulan, sebuah "konpensasi" pulang agak malam bersama bude-nya yang domisili di Denpasar.


Selama di Legian untuk mengetahui waktu sholat dengan mem-Browsing internet.


Rombongan pukul 09.00 Wita sudah sampai perusahaan PT. Sinar Sosro Gianyar, Bali. 


Mewakili manajemen sekolah pak Meiyanto memberikan sambutan.

(memberikan souvenir kepada mbak Dian- HRD)

Beberapa produk dari perusahaan :







Setelah penjelasan dalam auditorium dilanjutkan dengan plant tour


Foto bersama di depan perusahaan



Selanjutnya makan siang di Arjuna, sekaligus berbelanja. Bagi yang laki-laki diangkut satu bus untuk melaksanakan Sholat Jum'at di Masjid Sat Brimob Polda Bali. sebuah pengalaman sebelum masuk markas harus digeledah dulu badan dan tas bawaannya.

Selama perjalanan wisata dipandu oleh Guide Mbok Eka dan bergantian dengan Mbok Ani dengan rangkuman materinya :

Upacara yang dilakukan di Bali :
  1. Upacara Dewayadna, menyembah banyak dewa
  2. Upacara Manusiayadna, untuk yang masih hidup. misalnya : megegendong, ngepus puser,  satu bulan tujuh hari, bayi usia tiga bulanan sudah boleh nginjak tanah, diberi nama. seperti khitanan, pernikahan, dan kelahiran, tedak sinten seperti di Jawa.
  3. Upacara pepatah/ pangur, potong gigi untuk mengurangi enam sifat negatif pada manusia. 
  4. Butayadnya, upacara agar tidak diganggu penunggu suatu tempat. Butokala
  5. Pitrayadnya untuk orang yang sudah mati, misalnya ngaben

Nama-nama orang disesuaikan Kasta 
Brahmana:
Ida Bagus, Ida Ayu, Tjokorda
Ksatria :
Anak Agung, Gusti
Waisya :
Dewa, Desa
Sudra, namanya banyak :
Wayan-Wayah-tua, Putu, Gede- paling besar laki, Ni Luh- perempuan
Made-Madya- anak tengah, Nengah utk Karangasem, Kadek
Nyoman-enom, anak termuda, Komang
Ketut-anak paling terakhir

Bali berasal dari Bebali, yaitu pulau sesaji. sembahyangnya tiga kali sehari.

Makanan khas Ayam betutu, Lonte (Lontong sate)

Puja mandala, bangunan yang didirikan berjajar antara masjid, gereja katolik, Wihara, gereja protestan dan pura

Kurusetra merupakan pekuburan bagi orang hindu sebelum bisa di Ngaben.

Ngaben untuk pembekalan bagi yang telah mati. Asal kata Api mendapatkan imbuhan Nga-an menjadi Ngapian, untuk memudahkan sebutan menjadi Ngaben
Api yang dimaksud adalah api alami pembakaran, juga termasuk api doa yang dibacakan pedande.

Hari upacara pengabenan ditentukan oleh pedande, selama menunggu jenazahnya ditaruh seketnem/ gazebo, dan mayat diawetkan dengan formalin atau es batu.

Sebelum upacara perpisahan, disamping jenazah diberi makanan dan sesaji seperti saat masih hidup.

Bila sudah siap, maka jenazahnya dimandikan dan lubang tubuh ditutup dengan kaca, melati, daun bidara dengan maksud akan dilahirkan kembali/ reinkarnasi. Bila lahir kembali bisa lebih cakep.

Selanjutnya upacara perpisahan, keluarga yang telah dikumpulkan.

Hari raya Nyepi, catur brata :
  1. Amati geni, mematikan api
  2. Amati karya, tidak boleh beraktivitas. kecuali gawat darat/ rumah sakit tapi ijin dari pecalang.
  3. Amati lelungan, tidak boleh bepergian
  4. Amati Lelenguan, melakukan puasa. bagi wisatawan boleh ke Bali tapi tidak boleh keluar penginapan. Jaringan internet juga dimatikan dari pusatnya.
Sehari sebelum Nyepi dilaksanakan pawai ogoh-ogoh (menyeramkan) untuk mengusir sifat negatif.

Jenis-jenis tarian :
  1. Tarian Pendet untuk penyambutan
  2. Tarian Barong dan Kecak untuk sakral, tapi bisa untuk pertunjukkan
  3. Tari cenderawasih merupakan tarian kreasi baru.




Perjalanan melewati tol Bali Mandara yang diresmikan oleh presiden SBY. Nampak dari kejauhan patung Garuda Wisnu Kencana yang merupakan tertinggi kedua setelah patung di China, sedangkan patung Liberty menempati posisi ketiga.


Di pantai Pandawa menikmati keriangan siswa yang berguyur dengan air laut yang berdeburan, juga sesekali melihat siswa yang menyewa kanoe untuk di dayung hingga ke tengah laut.

Selepas itu, perjalanan di pusat perbelanjaan Karang Kurnia untuk membeli oleh-oleh, tas rajut rotan, gantungan kunci dan pie susu.

Dilanjutkan ke pantai Kuta untuk membuat Video drone dan menikmati sunset


Malam harinya setelah makan, penampilan elekton per-kelas menambah kemeriahan acara malam itu.


Sebuah gubahan lagu dipandu cahaya Flazz handphone dipersembahkan untuk mengiringi masa purna tugas bu Alifa "Cintaku tetap abadi"

Bagi yang merasakan sebagai siswa maupun yang telah menjadi rekan kerja.

maka, semua Bapak Ibu guru yang telah purnatugas telah menunaikan kwajibannya dengan paripurna dan sempurna.

sehingga tidak bisa dituliskan dengan kata, tapi inspirasinya menjadikan kami harus berkata, "Kami bangga telah menjadi muridnya, untuk selamanya"

Sabtu pagi  setelah sholat shubuh segera bergegas ke pantai Kuta untuk menikmati deburan ombak disertai segarnya udara pagi. 




Suatu fenomena alam pada guratan pasir pantai yang membentuk seperti jemari tanaman.



Agenda selanjutnya menyaksikan tarian Barong sampai pukul 11.00. Tarian ini menunjukkan kebaikan melawan keburukan.






Mampir ke Jogger 11.30-12.45, dengan desain kata-kata sebagai icon produknya. membeli kaos, souvenir magnet, dan dompet kotak pensil.

Makan siang di Rumah Makan Tamansari daerah Bedugul dengan menu nasi goreng dan pisang keju sebagai pengisi perut yang badan sudah mulai meriang terkena dinginnya suhu dataran tinggi dengan ketinggian 1300 m dpl. 

Suhu siang hari 23 celsius, sedangkan suhu malam hari mencapai 18 celsius.

Bedugul berasal dari kata Bedug (alat pemanggil waktu sholat orang muslim) dan Tukul merupakan alat penanda ibadah orang hindu. Persentase warga daerah ini 60 persen hindu, 40 persen islam.

Bedugul merupakan produsen sayur mayur terbesar di daerah Bali, cocok dengan kondisi alamnya.

Sebelum masuk ke lokasi, menyempatkan lebih dahulu sholat di masjid Al-Hidayah, yang bangunannya nampak megah bila dilihat dari tepi danau.


(Latar belakang danau)

Menikmati keindahan tengah danau  Bratan dengan bukit yang menghijau sebagai latar belakangnya, rasanya sepadan dengan biaya sewa boat sebesar Rp. 150.000,- untuk dinaiki empat orang. (Pak Mei, Pak Lutfi, Pak Onny dan Pak Arif)




Selepas Bedugul perjalanan selanjutnya berbelanja ke Krisna membeli kacang, dodol, sarung dan daster. 

Selanjutnya perjalanan ke Gilimanuk, tepat pukul 21.00 wita sudah sampai di dermaga sisi Pulau Bali tersebut.

Pukul 22.00 sudah mencapai Ketapang dan langsung menuju rumah makan chen-chen dengan menu aneka lauk ikan laut.

Setelah itu pukul 23.00 perjalanan dilanjutkan menuju kota Surabaya. dan tepat pukul 04.00 saat kumandang adzan shubuh rombongan sampai ke SMK Negeri 5 Surabaya dengan selamat.

Alhamdulillah, Sukses dan Lancar






Tidak ada komentar:

Posting Komentar