Jumat, 17 Juni 2022

Ke Semarang - Jogja

Guna meningkatkan rasa kebersamaan dalam keluarga besar SMK Negeri 5 Surabaya, mengadakan perjalanan wisata ke Semarang dan Yogyakarta. 

Dengan menumpang tiga bus, Berangkat dari stemba pukul 06.30  (17/6/2022) menuju ke masjid Agung Semarang untuk melaksanakan sholat Jumat

Pada gerbang masjid terdapat tulisan dua kalimat syahadat dan pada bidang datar tersebut tertulis huruf Arab Melayu “Sucining Guni Gapuraning Gusti” yang artinya kemauan dan upaya yang tulus membawa ke arah ridha Allah.

Profil : Masjid Agung Jawa Tengah

Menyimak isi khotbah tentang kedamaian dan ketenangan jiwa dengan tercukupinya kebutuhan jasmani dan rohani. Sekaligus rasa syukur untuk menghilangkan kegelisahan hati.

Bakda Jumatan, satu rombongan menuju kunjungan ke SMK Negeri 7 Semarang. Sedangkan dua bus menuju Dusun Semilir yang menempuh jarak 36 KM (44 menit)

Pukul 15.00 sampai ke Dusun Semilir dengan tiket masuk Rp. 35.000,- dengan menikmati wahana Prosotan sebagai Iconnya. Dengan merogoh kocek Rp. 15.000,-


Spot Foto di Dusun Semilir :

Hutan Bambu

Ala Eropa

Perancis

Kota Air - Venezia

Penginapan malam ini di Hotel Quest dekat simpang lima. (Link Hotel Quest)

Setelah dinner diacarakan penyerahan tali asih bagi Bu. Peni yang telah purnatugas, dan Pak Widodo serta Bu. Christina yang diangkat ASN-PPPK ke sekolah lain.





Kemesraan

Pukul 09.30 tiba di terminal bus daerah Bandungan. Untuk selanjutnya berganti naik shuttle menuju lokasi Candi Gedong songo



Tiket masuk 15.000,- dengan menikmati 9 candi dan areal spot foto ayanaz



Pukul 12.30 sampai di Eling bening yang merupakan areal wisata Rawa Pening





Dengan spot foto di atas punggung patung naga mengingatkan cerita Baru Klinting


Makan siang di restoran Menara di Daerah Tuntang, daerah ini mengingatkan pada Kapitulasi Tuntang. Penyerahan VOC kepada Inggris. (Klik sejarah Kapitulasi Tuntang)

Acara berikutnya mengunjungi Lawang Sewu dan Kota Lama Semarang

Di kota lama menyusuri taman Sri Gunting, dan toko menjual barang-antik.

Toko barang antik




Malam kedatangan tamu istemewa, yakni Bu Prof. DR. Zumrotul yang pernah mengisi taushiyah maulid nabi Muhammad SAW di musholla As-Suyudi.


Sejurus berikutnya mengajak kami menikmati menu bakmi Jawa di depan Balaikota Semarang. Hadir menyusul suami beliau pak Agung.



Tokoh yang peduli dengan sejarah, menjadi asyik untuk berdiskusi. Malam itu mengkaji sosok Ki Ageng Pandanaran dan Kyai Sholeh Darat.

Ki Ageng Pandanarang sebagai Bupati Pertama Semarang merupakan putra dari Sultan Kedua Kesultanan Demak, Adipati Unus

Putera dari Pandanarang I, merupakan Pandanaran II yang merupakan Sunan Bayat di Jabalkat

Diskusi merambah proses islamisasi di tanah Jawa yang dimulai dari pesisir pantai. Sedangkan keyakinan orang Jawa masih kuat di daerah pedalaman dan pegunungan, termasuk bukti sejarah Candi Gedong songo di gunung Ungaran.

Di penghujung pertemuan, beliau mengajak kami untuk berziarah ke makam kyai Sholeh Darat bakda Shubuh.



Akhirnya usulan ziarah dapat terlaksana, dalam ziarah ini mendapat riwayat bahwa Kyai Sholeh Darat merupakan ulama besar dari Semarang yang pernah menjadi ulama di Hejaz. 

Atas prakarsa Kyai Girikosoemo beliau pulang ke tanah air. Dikarenakan susahnya mengurus administrasi perjalanan, kyai Sholeh Darat dimasukan dalam gentong kapal.



Beliau adalah Mursyid Tarekat Syadzilyah sekaligus Guru dari Hadratusyaikh KH. Hasyim Asy'ari (NU) dan Kyai Ahmad Dahlan (Muhammadiyah)

Dan yang masyhur pula adalah guru spiritual dari RA. Kartini. Lewat korespondensi surat menyurat dengan sang kyai terinspirasilah buku "Habis gelap terbitlah terang"


Jam 08.00 berangkat menuju Jogjakarta dan langsung makan Siang di Resto Kenes dilanjutkan belanja Bakpia Pathok 25 oleh-oleh khas Jogja

Dilanjutkan menuju ke Malioboro, di sini masuk ke rumah pintar dengan htm Rp. 20.000,-






1 komentar:

  1. https://docs.google.com/document/d/1jkEp7PElKpFkIlxw9GwJeTG_OmAYMLzi/edit?usp=drivesdk&ouid=115164317136479851468&rtpof=true&sd=true

    BalasHapus