Jumat, 23 April 2010

KEIKUTSERTAAN MASYARAKAT DALAM PROSES AMDAL

Dalam peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 diperhatikan pula keterlibatan, peran serta, dan atau hak masyarakat yang akan terkena dampak. Hal-hal penting yang perlu diketahui sehubungan dengan keterlibatan masyarakat dalam Amdal sebagai berikut :

Wakil masyarakat dan warga masyarakat yang terkena dampak dilibatkan sebagai unsur komisi penilai amdal

Sebelum Amdal dilaksanakan, seriap usaha atau kegiatan wajib diumumkan kepada masyarakat. Dala waktu 30 hari, masyarakat berhak mengajukan saran, pendapat, dan tanggapan tentang rencana usaha atau kegiatan tersebut

Warga masyarakat yang berkepentingan wajib dilibatkan dalam proses penyusunan kerangka acuan analisis dampak lingkungan (ka-andal), rencana pengelolaan lingkungan (RKL), dan rencana pemantauan lingkngan (RPL)

Semua dokumen amdal, saran, pendapat dan tanggapan masyarakat yang berkepentingan, serta kesimpulan komisi penilai awal dan keputusan kelayakan lingkungan terbuka untuk diketahui masyarakat umum.

Untuk kelancaran pelaksanaan PP 27 Tahun 1999, khususnya yang berkaitan dengan kejelasan tentang peran serta masyarakat, Bapedal mengeluarkan Keputusan Kepala Bapedal No. 8 Tahun 2000 tentang keterlibatan Masyarakat dan keterbukaan informasi dalam proses Amdal. Dalam lampirannya disebutkan bahwa maksud dan tujuan peran serta masyarakat dalam proses Amdal adalah untuk melindungi kepentingan dan memberdayakan masyarakat dqlam pengambilan keputusan serta menciptakan transparansi dan suasana kemitraan yang setara antara semua pihak.

Dengan adanya pelibatan masyarakat sejak dini dan keterbukaan dokumen, diharapkan sejak awal masyarakat sudah mengetahui apa manfaat, resiko, dan konsekuensi yang akan terjadi sehingga masyarakat bersama-sama dengan pemerintah dapat mempersiapkan diri dalam menerima resiko maupun peluang positifnya.

TUGAS untuk XII GB :

1. Tulis Kelas/Nama/No.Induk

2. Bila anda dilibatkan pimpinan proyek pembangunan dalam penjaringan informasi keterlibatan masyarakat dalam proses Amdal, maka carilah keterangan tentang manfaat, resiko, dan konsekuensi dari proyek pembangunan yang akan dilaksanakan

3. Bagi yang punya absen ganjil, berkaitan dengan pembangunan di areal daratan misalnya : pertokoan, rusun, gedung pemerintahan, dll

4. Bagi yang punya absen genab, berkaitan dengan pembangunan di areal perairan misalnya : Dermaga Peti Kemas, Pelabuhan, Jembatan, dsb

5. Paling lambat posting tanggal 20 Mei 2010

3 komentar:

  1. Moch Sugiharto
    XI AV 2 /7


    A.empat prinsip yang dapat digunakan dalam menangani masalah limbah. Ke empat prinsip tersebut lebih dikenal dengan nama 4R yang meliputi:

    1. Reduce (Mengurangi); sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak limbah yang dihasilkan.
    2. Reuse (Memakai kembali); sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi limbah.
    3. Recycle (Mendaur ulang); sebisa mungkin, barang-barang yg sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan limbah menjadi barang lain.
    4. Replace (Mengganti); teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang yang hanya bisa dipakai sekalai dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan, misalnya, ganti kantong keresek kita dengan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidak bisa didegradasi secara alami.(Moch Sugiharto XI AV 2 /7)



    B.Pengelompokan limbah B3 berdasarkan sifatnya :

    1. Flamable (mudah terbakar). Buangan ini apabila dekat dengan api/sumber api, percikan, gesekan mudah menyala dalam waktu yang lama baik selama pengangkutan, penyimpanan, atau pembuangan.

    2. Explosive (mudah meledak), yaitu buangan yang melalui reaksi kimia menghasilkan gas dengan cepat, suhu, tekanan tinggi mampu merusak lingkungan. Penanganan secara khusus selama pengumpulan, penyimpanan, maupun pengangkutan.

    3. Corrosive (menimbulkan karat), yaitu limbah dengan pH < 2 atau pH > 12,5 karena dapat bereaksi dengan buangan lain, dapat menyebabkan karat baja/besi

    4. Buangan pengoksidasi (oxidizing waste), yaitu buangan yang dapat menyebabkan pembakaran karena melepaskan oksigen atau buangan peroksida (organic) yang tidak stabil dalam suhu tinggi

    5. Buangan penyebab penyakit (infectious waste), yaitu dapat menularkan penyakit.

    6. Buangan beracun (toxic waste), yaitu buangan berkemampuan meracuni, melukai, menjadikan cacat sampai membunuh mahluk hidup dalam jangka panjang ataupun jangka pendek.

    Untuk tujuan penanganan, komposisi kimia dari setiap limbah harus ditentukan di laboratorium dengan tujuan untuk dapat menentukan tingkat potensi toksisitasnya beserta pengaruhnya terhadap kesehatan manusia. Sebagai contoh kandungan B3 yang dominan dalam pestisida adalah As, Cl – Hidrokarbon, CN, Pb, Hg, Zn, senyawa Organik(Moch Sugiharto XI AV 2 /7)

    harap maklum bila jawaban saya kurang berkenan di hati :D

    BalasHapus
  2. Nama : Robi Pramana Kusuma
    Kelas : XII GB 3
    No : 06


    Manfaat dan Kekhawatiran tentang Bendungan

    Beberapa tujuan dan manfaat lain yang di harapkan adalah :
    • Irigasi untuk pertanian (suplai makanan)
    Daerah kota besar sangat tergantung pada air yang disimpan dalam penampungan selama arus tinggi dan digunakan selama periode curah hujan rendah. Hal ini sangat penting bagi daerah-daerah kering dunia.

    • Pengontrol Banjir
    Bendungan dan waduk dapat digunakan secara efektif untuk mengatur kadar sungai dan banjir bendungan hilir dengan menyimpan sementara volume banjir dan melepaskannya kemudian..

    • Hydropower
    Ketersediaan energi sangat penting bagi pembangunan sosio-ekonomi suatu negara. Hal ini sangat menguntungkan untuk menggunakan energi yang bersih, efisien, dapat diandalkan dan terbarukan. Tenaga air memenuhi semua persyaratan ini.

    • Rekreasi
    Daya tarik wisata waduk merupakan manfaat yang signifikan, di samping
    tujuan lain sebuah bendungan. Hal ini sangat signifikan di daerah di mana terjadi kelangkaan air.


    Sementara bendungan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat, dampaknya terhadap lingkungan meliputi:

    • Pemukiman Kembali dan relokasi
    Pembangunan waduk/bendungan akan menyebabkan adanya relokasi terhadap pemukiman warga. Bahkan tidak hanya pemukiman, tapi juga persawahan, saluran irigasi, dan industri. Sehingga pembangunan harus diimbangi denhgan proses relokasi yang memadai.

    • Dampak sosial ekonomi
    Sebuah waduk/bandungan akan menciptakan sebuah lingkungan yang baik untuk transmisi penyakit yang berhubungan dengan air. Maka dari itu, perlu diadakannya sebuah perbaikan sistem sanitasi serta program-program kesehatan bagi warga sekitar.

    • Keprihatinan Lingkungan
    Pengelolaan sumber daya air berdampak pada siklus air alami. skala dampak tergantung pada ukuran aktual dan kondisi alam daerah yang akan dikembangkan dan tingkat pembangunan. Kekhawatiran tentang isu-isu lingkungan dan pelaksanaan langkah-langkah mitigasi, adalah unsur penting dalam perencanaan sebuah proyek.
    Ini termasuk: pembersihan vegetasi di daerah yang akan kebanjiran, tingkat multi outlet
    struktur untuk mengoptimalkan suhu air hilir dan kualitas, ketentuan untuk
    migrasi ikan dan organisme air lainnya, dan peraturan operasional untuk mengatur
    hilir arus pada saat-saat kritis untuk melindungi habitat bagi reproduksi atau rute migrasi.

    • Masalah Sedimentasi
    tingkat sedimentasi bervariasi untuk setiap masing-masing bendungan dan sungai, akhirnya semua waduk mengembangkan kapasitas penyimpanan air berkurang karena pertukaran ruang penyimpanan untuk sedimen. [2] berkurang kapasitas penyimpanan hasil kemampuan menurun untuk menghasilkan listrik tenaga air, mengurangi ketersediaan air untuk irigasi, dan jika dibiarkan unaddressed, akhirnya dapat mengakibatkan berakhirnya bendungan dan sungai.

    • Keamanan aspek
    Untuk memastikan agar manfat dari bendungan selalu dapat diandalkan, pemilik
    harus memiliki rencana yang komprehensif untuk operasi, pemeliharaan dan rehabilitasi. Sehingga ketika usia bendungan menjadi lebih tua, keamanan menjadi salah satu hal yang sangat diperhatikan. Hal ini memerlukan perhatian yang lebih dalam bentuk inspeksi, evaluasi, modifikasi dan upgrade.

    BalasHapus
  3. ACHMAD SAIFUL RIZAL10 Juni 2010 pukul 21.38

    nama : achmad saiful rizal
    kelas : XII GB1
    absen : 04

    manfaat :

    mempercepat perkembangan teknologi yang ada, maka akan berakibat pada pembangunan daerah yang pesat. contoh : jembatan SURAMADU.

    resiko ;

    terjadi bencana sosial, akan terjadi banyak perpindahan penduduk besar2an dari desa ke kota, beranggapan bahwa di kota potensi sukses lebih besar....

    sebenarnya itu bukan hanya kesalahan pihak2 tertentu saja, tetapi kesalahan keseluruhan dari sistem yang ada, karena sistem2 yang mengatur tidak pernah mempertimbangkan apa yang terjadi. karena rusaknya suatu masalh itu karena keterhubungan dengan yang lainnya. saling berkaitan dan saling mempengaruhi....

    sekian trima kasih.

    BalasHapus