Jumat, 07 Juli 2023

Proses Bisnis Bidang Industri Kimia

Capaian Pembelajaran

Memahami proses bisnis bidang kimia analisis secara menyeluruh termasuk laboratorium kimia analisis, industri yang melibatkan kimia analisis, perawatan peralatan kimia analisis, dan pengelolaan sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi dan kearifan lokal.

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini, siswa diharakan mampu :

  1. memahami karakteristik industri kimia;
  2. memahami bahan kimia komoditas;
  3. memahami bahan kimia adi (fine chemicals);
  4. memahami bahan kimia khusus;
  5. memahami perawatan peralatan kimia analisis;
  6. memahami penelitian dan pengembangan bahan kimia;
  7. menjelaskan sumber daya manusia lokal dalam bidang industri kimia;
  8. menjelaskan potensi yang dimiliki dalam bidang industri kimia;
  9. menjelaskan kearifan lokal dalam bidang industri kimia; serta
  10. merancang bisnis industri kimia.

Profil Pelajar Pancasila

  1. Mandiri 
  2. Kreatif

Modul 

Pernahkah kamu mengamati di sekelilingmu penuh dengan barang-barang yang diproduksi dengan proses kimia di industri kimia? Sadarkah kamu, bahwa ternyata banyak peluang bisnis yang memungkinkan untuk dikembangkan di bidang kimia termasuk yang melibatkan kimia analisis?

Tahukah kamu karakteristik dan proses yang terjadi di industri kimia? Produk apa sajakah yang dihasilkan dari industri kimia? Apakah kamu tahu peluang bisnis dalam bidang kimia analisi? Bagaimanakah pengelolaan sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi dan kearifan lokal dalam bidang industri kimia? 

Beberapa pertanyaan tersebut, dapat kamu temukan jawabannya pada materi berikut. Simaklah dengan saksama.

Di berbagai bidang industri tentu memiliki karakteristiknya masing-masing. Dalam bidang industri kimia, karakteristiknya dipaparkan sebagai berikut. Sumber Daya Fundamental dan Cabang Produksi Industri Kimia, Karakteristik Industri Kimia, Perkembangan industri di negara-negara Barat dari awal revolusi industri hingga saat ini menunjukkan pola geografis tertentu. Sebuah pengamatan secara umum menunjukkan bahwa industri selalu berkembang di sepanjang jalur transportasi berupa jalan, sungai, daerah pesisir, dan juga di sepanjang jalur kereta api. Untuk cabang-cabang industri, umumnya berada di daerah dengan ketersediaan sumber daya dan transportasi. Beberapa kebutuhan pendirian industri kimia diuraikan sebagai berikut.

a. Sumber daya pendirian pabrik industri

Air, energi, dan tenaga kerja terampil adalah sumber daya penting untuk semua industri kimia. Berdasarkan hal tersebut, pabrik kimia umumnya didirikan di dekat sungai. Contohnya, Sandoz dan BASF yang terletak di tepian sungai Rhine. Hal ini karena konsumsi harian air untuk proses reaktor kimianya melebihi jumlah yang digunakan untuk aktivitas masyarakat di kota besar.

b. Konsentrasi geografis

Pendirian letidak pabrik industri, juga memperhatikan faktor lainnya sepertipemasok dan pengguna produknya. Letidak pabrik setiap industri berbeda-beda bergantung pada karakteristiknya. Begitu juga dengan letidak pabrik industri batu bara, besi, atau produsen otomotif berbeda dengan industri kimia. Ketiga pabrik tersebut, memiliki letak pola geografis industri yang sama.

Kekuatan pendorong lain yang menyebabkan konsentrasi geografis umumnya dilakukan oleh industri kecil/menengah berteknologi tinggi dalam sektor bioteknologi atau teknologi genomik. Industri ini lebih fleksibel dalam hal tempat produksi karena lebih mudah berpindah ke negara lain. Hal ini dilakukan apabila menemukan iklim politik yang terlalu represif atau kondisi kerja yang lebih bagus di tempat lain. Oleh karena itu, kekuatan pendorong bukan berdasarkan jaringan produksi, melainkan lingkungan politik dan ekonomi.

Keterampilan pelengkap

Akumulasi keterampilan pelengkap dalam wilayah tertentu menjadi daya tarik menarik bagi para ilmuwan dan pelaku pasar lainnya. Melalui cara ini, Irlandia dalam waktu singkat telah membentuk inti bioteknologi. Namun, banyak ilmuwan meninggalkan Eropa dan bergabung dengan tim peneliti di Amerika Serikat. Hal ini karena tim peneliti di Amerika tersebut, menemukan infrastruktur ekonomi dan akademik yang lebih baik.

Saat ini, sistem akademik suatu negara menjadi faktor penentu bagi pendirian industri. Selain itu, pendanaan yang tinggi dalam suatu teknologi juga diperlukan. Contohnya, kerjasama antara industri, politik, dan ilmu pengetahuan adalah inisiatif ChemSite di wilayah Emscher, Lippe Jerman. Berbagai upaya berbeda tersebut, digabungkan untuk menciptakan lapangan kerja yang inovatif dan menarik investor. Inisiatif ini didukung oleh infrastruktur yang tersedia dan jaringan logistik industri kimia.

D. Terintegrasi dengan jaringan produk lain

Setelah memilih lokasi, perusahaan atau unit bisnis khusus akan pindah ke tempat lain dengan pertimbangan kebijakan pajak, iklim politik, atau tenaga kerja yang lebih murah. Industri kimia yang besar juga terintegrasi. Artinya, jaringan produk yang memiliki karakteristik sama akan bergabung dan dikombinasikan. Misalnya pabrik elektrolisis klorin-alkali atau kilang minyak. Secara fisik tidak terdapat produk tunggal yang dapat diproduksi, misalnya hanya klorin, hidrogen, dan soda kaustik secara bersamaan, dan beberapa fraksi hidrokarbon secara sendiri-sendiri. Produk gabungan berasal dari bahan kimia terkait, dibuat dalam satu proses reaksi yang sesuai oleh perlakuan fisik dan kimia lebih lanjut.

Ketika hukum fisik dan batasan teknis digunakan untuk menentukan produk dan lokasi produksi yang ideal, pertimbangan yang sama dari produk dan lokasi produksi juga ditentukan oleh alasan sosial politik dan ekonomi. Hal ini umum terjadi dalam kasus konglomerasi geografis. Jadi, di industri kimia, konsentrasi geografis hanya terjadi di beberapa daerah, disertai dengan industri yang terkait secara vertikal dan horizontal di sekitarnya seperti pemasok dan pelanggan.

E. Aspek pemasaran

Untuk aspek pemasaran, berkaitan dengan konsentrasi kekuatan pasar yang besar. Pemasok dan industri transformasi akan tertarik ke wilayah tersebut dan memulai proses percepatan keterampilan dan membangun hubungan saling menguntungkan. Hal ini merupakan salah satu alasan industri kimia dapat menjadi bisnis inti andalan bangsa.

F. Sumber daya fundamental

Beberapa sumber daya fundamental dalam bidang industri kimia dijabarkan sebagai berikut.

  1. Air, sebagai sumber daya fundamental untuk proses kimia, juga berfungsi sebagai sumber energi listrik. Energi listrik tenaga air umumnya ditemukan di pegunungan, daerah hujan, dan industri yang menghasilkan barang yang membutuhkan metode energi intensif seperti elektrolisis bauksit untuk aluminium. Banyak dari industri tersebut telah ditutup karena alasan ekologis atau mengubah produksinya. Air yang tidak memadai dan energi yang tidak murah, industri kimia tidak dapat beroperasi atau akan mengalami masalah ekonomi.
  2. Minyak dan gas alam, Sumber daya penting kedua adalah minyak dan gas alam yakni sebagai alternatif batu bara untuk negara-negara seperti Afrika Selatan karena dapat ditambang dengan biaya rendah. Hidrokarbon dan batubara berfungsi sebagai dasar dari semua kimia organik dan tentu sebagai pasokan energi. Sebelum dan selama Perang Dunia II, proses fundamental terutama didasarkan pada asetilena (etina) dan produk dekomposisi kalsium karbida apabila diolah dengan air. Kemudian dengan sumber yang lebih murah (minyak mentah dan gas alam), etilen (etena) mengambil alih posisi ini untuk diubah menjadi produk lain. Oleh karena itu, saat ini industri kimia sebagian besar didasarkan pada etilena dan hanya sedikit yang berdasarkan asetilena. Hal tersebut dari proses cracking hidrokarbon, bukan dari dekomposisi karbida. Industri kimia bergantung pada sumber daya minyak dan gas. Hal ini karena sebagian besar pasokan berasal dari daerah dengan stabilitas politik dan ekonomi yang rendah. Oleh sebab itu, industri ini menjadi rentan. Jaringan pipa untuk minyak dan gas alam dilengkapi dengan sistem perpipaan lebih lanjut untuk gas industri, seperti nitrogen, oksigen, dan hidrogen, sedangkan gas lain diangkut dalam tanki khusus bertekanan tinggi.
3) Garam natrium klorida
Sumber daya fundamental lainnya yakni garam natrium klorida. Tanpa klorin, industri kimia tidak dapat beroperasi. Klorin memiliki reaktivitas yang tinggi. Selain itu, sebagian besar senyawa dari klorin bermanfaat dalam industri kimia. Selain itu, klorin memiliki produksi elektrolitik yang sederhana.

2. Karakteristik Fundamental Industri Kimia
Cabang yang berbeda dalam bidang kimia, seperti farmasi, bioteknologi, dan industri kimia klasik akan mengikuti tren tertentu dan berkembang sesuai karakteristiknya sendiri. Pada umumnya, tren yang sedang terjadi yakni ketidakseimbangan dari struktur industri seperti pada Gambar 1.1. Terdapat pergeseran ke industri konglomerat yang lebih besar, namun di sisi lain untuk bahan spesialisnya hanya ceruk kecil dan fleksibel. Hal ini terjadi bersamaan dengan proses globalisasi.


Pasar nasional Eropa masih terlalu terfragmentasi dan tidak cukup besar untuk kapasitas produksi yang tersedia. Akan tetapi, kapasitas yang berlebihan juga dapat menyebabkan erosi margin keuntungan yang signifikan. Akibatnya, hanya terdapat dua jalan keluar yaitu fusions dan merger. Kedua hal tersebut untuk mengurangi biaya dengan skala ekonomi atau menciptakan margin yang lebih tinggi melalui produksi spesialis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar