Sabtu, 30 Maret 2019

Peringatan Isro' Mi'roj Nabi Muhammad SAW




Bertempat di Masjid As-Salafiyah, Kedung Asem, Rungkut Kota Surabaya
Mulai Bakda Isya

Sengajanya penceramah adalah KH. Musthofa Bisri (Gus Mus), namun karena beliau "gerah" maka digantikan oleh KH. Achmad Chazim Mabrur (Rois Syuriah PCNU Rembang)

Risalah Mauidhotul Chasanah :

Saat Gus Dur wafat, yang takziyah banyak hingga harus dibatasi dan dijaga ketat. Kecuali Gus Mus yang bisa diperbolehkan masuk.

Namun Gus Mus diikuti oleh seorang santri, sehingga santri itupun bisa masuk ke pemakaman.

Intinya, bila mengikuti kyai maka akan dimudahkan dalam hidup.

Mbah Hasyim Asy'ari pernah dawuh :
"Sopo sing gelem ngopeni NU, dak akoni dadi santriku."

Yang paling ayem tenterem adalah Gusti Allah, dengan berdoa setelah sholat fardlu, namun lebih baik saat sholat tahajud.

Kakanda Gus Mus, yakni KH. Cholil dawuh :
Di Mekkah ada banyak tempat mustajab, dengan berdoa "ora dungo njaluk sugih, nanging yen butuh mesthi ono/ keturutan/ kecukupan."

Akeh wong duwe wedhus, nanging ora wani dhahar sate wedhus; ana wong duwe pabrik gula, nanging ora wani ngunjuk wedang gulo.

Duwit lima juta iso cukup, nanging sepuluh juta ora cukup. Pilih endi ?

Bayi yang lahir, kemudian diadzani dan iqomah telinganya InsyaAllah anak tersebut dijaga dari perzinahan dalam hidupnya. Kemudian diaqiqohi dan walimatul tasmiyah (pemberian nama)

Rasulullah dalam Perjalanan Isro' Mi'roj mendapatkan oleh-oleh berupa sholat.

kata "oleh-oleh" secara umum adalah sangat menyenangkan bila memperolehnya.

Maka Sholat lima waktu apakah "oleh-oleh" yang menyenangkan ?

Bila "menyenangkan", apakah seharusnya ditambah ?

Sholat adalah "sowan" kepada Gusti Allah, mestinya menyenangkan dan harus ditambah.

Memaknai sholat bukan kwajiban, tetapi kesempatan. Orang yang sholatnya diperbaiki, maka hidupnya semakin ditata baik oleh Allah.

Pada umumnya kekurangan dalam melaksanakan sholat, ternyata setelah takbirotul Ihrom fikirannya "ngelambyar"

Satu-satunya ibadah yang harus menghadap Allah dengan arah kiblat adalah sholat. Beda dengan puasa, zakat dan thawaf.

Oleh karena menghadap Allah dalam sholat perlu tata krama dan cara berpakaiannya.

Saat duduk tawaruk, salam pertama adalah wajib, salam kedua adalah sunnah. Namun saat menoleh ke kanan dan ke kiri cukup wajahnya saja, jangan sampai dadanya ikut menoleh (dada tetap menghadap qiblat) karena bisa membatalkan sholat

Untuk memperbaiki sholat :
  1. Sregrep ngaji
  2. Kumpul wong sing apik, sregep sholat

Bila ada imam mengantuk sampai menjelang salam tertidur, Bagaimana solusinya ?

bila makmum mendahului salamnya imam, maka sholatnya batal. oleh sebab itu maka harus diniatkan mufaroqoh "keluar" dari jamaah lalu salam.

Bila makmum masbuk tidak wajib baca fatichah, hanya sedapatnya.

Bila masbuk masih mengikuti rukuknya imam, maka terhitung mengikuti satu rakaat

Dalam Masjid, mestinya orang yang mencari kotak amal untuk shodaqoh memakmurkan masjid, bukan kotak amal yang mendatangi jamaah saat sholat (jum'at)

Di Masjidil Harom, tidak ada kotak yang mendatangi jamaah tetapi jamaah yang mencari kotak amal.

Bila dalam sujud yang pertama ada kertas yang menempel pada dahi, maka segera dihilangkan kertas tersebut pada duduk diantara dua sujud. Karena bila kertas masih menempel di dahi lalu bersujud bisa membatalkan sholat.

Sholat yang diimami orang yang stres/ majnun/ gila, maka sholat seluruh makmum menjadi batal semua.

Bila ada imam lupa ternyata berhadats dan sholat telah usai, maka sholat makmumnya tetap SAH. Hanya imamnya saja yang wajib mengulang.

Bila ada imamnya ingin membatalkan sholat karena sesuatu hal (misalnya kemaluannya digigit semut, dan tidak kuat menahannya) maka cukup menoleh kebelakang dan pergi. Sehingga makmum yang di belakangnya maju menggantikannya untuk meneruskan sholat.

Gallery Foto :








Tidak ada komentar:

Posting Komentar