Saat Ramadan dan Syawal, banyak usaha yang laris manis khususnya menjelang takjil dan lebaran. Misalnya martabak mie, es blewah, souvenir lebaran.........dst
Menurut kalian, usaha apa yang bisa dikembangkan pada bulan Ramadhan atau Lebaran. Jelaskan dengan metode (5W + 1 H) dan Analisis SWOT
Uraian dikirimkan pada kolom komentar dibawah ini disertai Nama, Kelas, No. Absen
Berikut adalah contoh perencanaan usaha es buah menggunakan metode 5W + 1H dan analisis SWOT:
BalasHapusMetode 5W + 1H Usaha Es Buah
1. What (Apa)
Usaha penjualan es buah segar yang terdiri dari campuran buah-buahan, sirup, susu, dan es batu. Produk ini cocok dinikmati di cuaca panas dan bisa ditawarkan dalam berbagai varian rasa dan topping.
2. Why (Mengapa)
Cuaca tropis di Indonesia membuat minuman segar selalu diminati.
Modal awal relatif kecil.
Proses pembuatan mudah dan cepat.
Permintaan tinggi, terutama di dekat sekolah, kampus, atau pusat keramaian.
3. Who (Siapa)
Target pasar: Pelajar, mahasiswa, pekerja, dan masyarakat umum.
Pelaku usaha: Pemilik bisa menjalankan sendiri atau mempekerjakan karyawan.
Pemasok: Pedagang buah lokal, pasar tradisional, atau distributor grosir.
4. Where (Di mana)
Lokasi strategis: Dekat sekolah, kampus, perkantoran, pasar, atau pinggir jalan ramai.
Bisa juga secara online via ojek online/delivery platform.
5. When (Kapan)
Buka setiap hari, terutama pada siang hingga sore hari (jam 10.00 – 17.00).
Musim panas dan bulan puasa biasanya penjualan meningkat.
6. How (Bagaimana)
Siapkan peralatan (gerobak, blender, tempat es, wadah buah).
Beli bahan baku segar setiap hari.
Promosikan melalui media sosial dan promosi diskon di awal.
Jaga kualitas rasa dan kebersihan.
Analisis SWOT Usaha Es Buah
Strengths (Kekuatan)
Modal kecil dan bahan baku mudah didapat.
Proses pembuatan mudah dan tidak memerlukan keahlian khusus.
Produk disukai banyak kalangan.
Fleksibel: bisa dijual di gerobak, kedai, atau online.
Weaknesses (Kelemahan)
Produk tidak tahan lama (harus habis dalam sehari).
Ketergantungan pada cuaca (kurang laku saat hujan).
Persaingan tinggi.
Opportunities (Peluang)
Bisa dikembangkan jadi franchise.
Inovasi menu (variasi topping, buah, atau es kekinian).
Peluang kerja sama dengan aplikasi delivery.
Threats (Ancaman)
Harga buah bisa fluktuatif tergantung musim.
Persaingan dengan produk sejenis (es campur, minuman boba, dll).
Regulasi atau penertiban PKL di tempat umum.
Ide usaha kue kering
HapusMetode 5W + 1H
1. What (Apa)
Menjual aneka kue kering khas Lebaran seperti nastar, kastengel, putri salju, lidah kucing, dan kue semprit.
2. Who (Siapa)
Target pasar adalah ibu rumah tangga, pekerja kantoran, mahasiswa, dan siapa saja yang ingin menyajikan atau mengirim bingkisan saat Lebaran.
3. When (Kapan)
Usaha dimulai sejak awal Ramadhan sampai mendekati Lebaran, terutama 2 minggu menjelang hari raya (biasanya pada saat inilah minat pangsa pasar sangat tinggi).
4. Where (Di mana)
Diproduksi dari rumah, dijual melalui media sosial, toko online, bazar Ramadhan, atau secara langsung ke lingkungan sekitar.
5. Why (Mengapa)
Karena kue kering adalah salah satu hidangan khas Lebaran yang banyak dicari, tetapi tidak semua orang sempat membuat sendiri.
6. How (Bagaimana)
Menyiapkan resep dan bahan, membuat kue dalam jumlah besar, mengemas dalam toples menarik, lalu dipasarkan lewat online dan offline.
Analisis SWOT
Strengths (Kekuatan):
Kue kering awet dan tahan lama
Banyak peminat terutama menjelang Lebaran
Bisa dikreasikan dalam rasa dan bentuk
Weaknesses (Kelemahan):
Produksi butuh waktu dan tenaga
Kualitas harus dijaga agar tetap renyah dan enak
Persaingan cukup tinggi
Opportunities (Peluang):
Bisa dijadikan hampers atau paket bingkisan
Potensi pasar online sangat luas
Bisa berkembang menjadi bisnis musiman tahunan
Threats (Ancaman):
Kenaikan harga bahan baku saat Ramadhan
Cuaca lembab bisa membuat kue melempem
Risiko produk tidak laku atau kelebihan stok
Metode 5W + 1H:
BalasHapus1. What (Apa): Menjual takjil kekinian seperti es boba kurma, es buah segar, puding susu, atau camilan seperti martabak mini, risol, dan pastel.
2. Who (Siapa): Target pasarnya masyarakat umum, khususnya anak muda, pekerja, atau keluarga yang ingin berbuka puasa dengan menu praktis dan segar.
3. When (Kapan): Paling ramai saat sore hari menjelang waktu berbuka puasa (jam 16.00 - 18.00) sepanjang bulan Ramadhan.
4. Where (Dimana): Bisa buka stand di pinggir jalan strategis, area perumahan, dekat masjid, atau sistem pre-order online.
5. Why (Mengapa): Takjil adalah kebutuhan utama saat berbuka puasa. Produk kekinian lebih menarik dan disukai generasi muda.
6. How (Bagaimana): Membuat variasi menu takjil yang unik, menggunakan kemasan menarik, harga terjangkau, dan promosi lewat media sosial.
- Strength (Kekuatan)
Modal relatif kecil, bahan baku mudah didapat, dan permintaan tinggi setiap hari saat Ramadhan.
- Weakness (Kelemahan)
Produk hanya tahan sebentar (harus fresh), persaingan pedagang takjil sangat tinggi.
- Opportunity (Peluang)
Kreativitas dalam menu kekinian bisa menarik banyak pelanggan, bisa dikembangkan menjadi usaha kuliner tetap.
- Threat (Ancaman)
Cuaca buruk (hujan) bisa mengurangi pembeli, adanya produk serupa dengan harga lebih murah.
What (Apa): Usaha yang bisa dikembangkan adalah bisnis makanan tradisional seperti kue lebaran, atau makanan penutup lainnya yang populer selama Ramadhan dan Lebaran.
BalasHapusWho (Siapa): Target pasar utama adalah keluarga Muslim yang merayakan Ramadhan dan Lebaran, serta orang-orang yang mencari makanan tradisional selama musim ini.
When (Kapan): Usaha ini dapat dimulai sejak bulan Ramadhan hingga Lebaran, dengan puncak penjualan pada akhir Ramadhan dan awal Lebaran.
Where (Di mana): Lokasi usaha bisa di pusat-pusat perbelanjaan, pasar tradisional, atau bahkan secara online untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.
Why (Mengapa): Karena permintaan makanan tradisional meningkat selama Ramadhan dan Lebaran, menjadikannya kesempatan yang baik untuk mendapatkan keuntungan.
How (Bagaimana): Dengan mempersiapkan rencana bisnis yang matang, mencari bahan baku berkualitas, dan mempromosikan produk melalui media sosial dan iklan lokal.
Analisis SWOT
Strengths (Kekuatan):
Permintaan Tinggi: Selama Ramadhan dan Lebaran, permintaan untuk makananal sangat tinggi.
Keunikan Produk: Makanan tradisional memiliki keunikan dan cita rasa yang sulit ditemukan di tempat lain.
Weaknesses (Kelemahan):
Persaingan Ketat: Banyak penjual yang menawarkan produk serupa, sehingga persaingan bisa sangat ketat.
Keterbatasan Bahan Baku: Ketergantungan pada bahan baku lokal yang mungkin tidak selalu tersedia dalam jumlah yang cukup.
Opportunities (Peluang):
Ekspansi Pasar: Memanfaatkan pasar online untuk menjangkau lebih banyak konsumen.
Kolaborasi dengan Tokoh Publik: Bekerja sama dengan masyarakat atau influencer untuk mempromosikan produk.
Threats (Ancaman):
Perubahan Selera Konsumen: Selera konsumen yang berubah bisa mempengaruhi penjualan.
Regulasi Pemerintah: Perubahan regulasi terkait makanan dan keamanan makanan bisa mempengaruhi operasional usaha.
Dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada, serta mengatasi kelemahan dan ancaman yang mungkin muncul, usaha makanan tradisional ini dapat berkembang dengan baik selama Ramadhan dan Lebaran.
Hapus1. What (Apa?)
Pudot adalah puding sedot, makanan penutup berbahan dasar susu, agar-agar, dan perasa buah atau cokelat yang dikemas dalam botol kecil.
2. Who (Siapa?)
Target pasar pudot adalah anak-anak, remaja, hingga dewasa yang menyukai makanan manis dan praktis. Produsennya bisa UMKM, pelaku usaha rumahan, atau pebisnis kuliner kecil-menengah.
3. Where (Di mana?)
Pudot bisa dijual di sekolah, kantin, warung, toko kue, pasar, bazar, atau secara online lewat media sosial dan marketplace.
4. When (Kapan?)
Cocok dijual kapan saja, terutama saat cuaca panas atau di waktu istirahat dan acara keluarga.
5. Why (Mengapa?)
Karena pudot adalah jajanan kekinian yang unik, praktis, menyegarkan, dan mudah dibuat dengan modal kecil namun menguntungkan.
6. How (Bagaimana?)
Dibuat dengan mencampur bahan seperti susu, gula, agar-agar bubuk, dan perasa, lalu direbus, dituang ke dalam botol, dan didinginkan. Dijual dengan harga terjterjangka
Analisis SWOT Pudot:
1. Strengths (Kekuatan):
Inovatif dan unik (puding sedot).
Bahan mudah didapat dan murah.
Modal kecil, untung lumayan.
Disukai semua usia.
2. Weaknesses (Kelemahan):
Daya tahan terbatas (perlu pendingin).
Tidak bisa dikirim jarak jauh tanpa alat khusus.
Rentan terhadap perubahan rasa jika penyimpanan buruk.
3. Opportunities (Peluang):
Tren makanan unik terus meningkat.
Bisa dijadikan oleh-oleh atau makanan event.
Peluang franchise atau reseller.
4. Threats (Ancaman):
Banyak kompetitor dengan produk serupa.
Kenaikan harga bahan baku.
Perubahan selera konsumen.
Kue Kering Lebaran (termasuk Nastar)
BalasHapus- What (Apa): Memproduksi dan menjual berbagai jenis kue kering Lebaran, termasuk nastar, kastengel, putri salju, dan lainnya. Bisa dijual satuan atau dalam kemasan menarik.
- Who (Siapa): Target pasarnya sangat luas, mulai dari individu yang ingin membeli untuk konsumsi sendiri hingga perusahaan yang ingin memberikan hampers kepada karyawan atau klien.
- When (Kapan): Usaha ini paling ramai satu hingga dua bulan sebelum Lebaran. Persiapan produksi perlu dilakukan jauh-jauh hari.
- Where (Di mana): Penjualan bisa dilakukan secara online melalui media sosial atau marketplace, maupun offline melalui toko kue, pasar, atau event bazar.
- Why (Mengapa): Kue kering merupakan makanan khas Lebaran yang selalu dicari, dan nastar adalah salah satu yang paling populer.
- How (Bagaimana): Membutuhkan keterampilan dalam membuat kue, bahan baku berkualitas, pengemasan yang menarik, dan strategi pemasaran yang efektif.
Analisis SWOT Kue Kering Lebaran:
- Strengths (Kekuatan): Permintaan tinggi, margin keuntungan yang baik, potensi untuk inovasi rasa dan kemasan.
- Weaknesses (Kelemahan): Persaingan tinggi, membutuhkan keterampilan dan waktu dalam pembuatan, perlu manajemen persediaan yang baik.
- Opportunities (Peluang): Inovasi rasa dan varian kue, penjualan online, kerjasama dengan perusahaan untuk hampers.
- Threats (Ancaman): Fluktuasi harga bahan baku, perubahan tren, munculnya kompetitor baru
Melidatul Aulia 12 TKI 2 / 05
BalasHapusUsaha yang Bisa Dikembangkan di Bulan Ramadan atau Lebaran: Jualan Es Buah
Penjelasan dengan Metode 5W + 1H:
1. What (Apa):
Usaha berjualan es buah segar sebagai takjil berbuka puasa.
2. Why (Mengapa):
Karena es buah sangat digemari masyarakat saat berbuka puasa karena menyegarkan dan sehat. Permintaan meningkat drastis di bulan Ramadan.
3. Who (Siapa):
Target pasar adalah semua kalangan, terutama keluarga, pekerja, dan pelajar yang sedang menjalankan ibadah puasa.
4. Where (Di mana):
Dijual di pinggir jalan yang ramai, dekat masjid, sekolah, atau bisa juga sistem pre-order via media sosial.
5. When (Kapan):
Setiap hari selama bulan Ramadan, terutama menjelang waktu berbuka (pukul 16.00 - 18.30 WIB).
6. How (Bagaimana):
Modal awal digunakan untuk membeli bahan-bahan seperti buah segar, sirup, es batu, cup, dan plastik. Es buah dijual dengan harga terjangkau (misalnya Rp5.000 per porsi).
Analisis SWOT Usaha Jualan Es Buah:
Strengths (Kekuatan):
Menyegarkan dan sehat.
Bahan mudah didapat dan relatif murah.
Disukai semua kalangan.
Modal kecil dengan potensi keuntungan tinggi.
Weaknesses (Kelemahan):
Produk tidak tahan lama, harus dijual dalam hari yang sama.
Bergantung pada cuaca (kurang laku saat hujan).
Opportunities (Peluang):
Permintaan tinggi selama Ramadan.
Bisa dikembangkan jadi bisnis tetap dengan variasi minuman dingin lainnya.
Potensi kerja sama dengan ojek online (GoFood/GrabFood).
Threats (Ancaman):
Persaingan tinggi dengan penjual takjil lainnya.
Kualitas buah bisa cepat menurun jika tidak disimpan dengan baik.
1. What (Apa?)
BalasHapusUsaha jualan hampers Lebaran, isinya bisa makanan kering (kue, snack), minuman, perlengkapan ibadah, atau produk kecantikan & perawatan tubuh.
2. Why (Kenapa?)
Di momen Lebaran, banyak orang ingin kasih hadiah ke teman, keluarga, atau relasi kerja sebagai bentuk silaturahmi. Tapi mereka nggak punya waktu buat nyiapin sendiri, jadi mereka cari hampers yang udah ready.
3. Who (Siapa?)
Target pasarnya:
-Individu (buat teman, keluarga)
-Kantor (buat relasi kerja, klien)
-Komunitas atau organisasi
4. Where (Di mana?)
Bisa jualan dari rumah, pakai media sosial (Instagram, TikTok, Shopee, Tokopedia). Promosi juga bisa lewat WhatsApp atau grup-grup komunitas.
5. When (Kapan?)
Mulai dari minggu ke-2 Ramadhan sampai H-2 Lebaran. Bahkan bisa buka pre-order dari awal Ramadhan biar produksi nggak mepet.
6. How (Bagaimana?)
-Tentuin konsep hampers (klasik, mewah, Islami, lucu, dll)
-Bikin beberapa varian harga (budget - premium)
-Cari supplier barang yang isinya bakal dimasukin
-Desain packaging menarik
-Foto produk dan promosi di medsos
-Terima order & atur pengiriman
Analisis SWOT
S - Strength (Kekuatan):
Kebutuhan tahunan yang terus ada.Bisa bikin produk unik & personal (custom).Modal fleksibel sesuai kapasitas produksi
W - Weakness (Kelemahan):
Musiman (puncaknya cuma pas Lebaran).Harus punya sense of design/branding yang oke.Persaingan tinggi, harus kreatif biar beda
O - Opportunity (Peluang):
Bisa kerja sama dengan brand kecil lain buat isi hampers.Bisa dikembangkan jadi usaha gift box untuk momen lain (ulang tahun, wisuda, pernikahan).Banyak orang lebih suka beli daripada repot bikin sendiri
T - Threat (Ancaman):
Kompetitor yang udah punya nama atau followers banyak.Harga bahan atau isi hampers naik mendadak.Kesalahan pengiriman atau kerusakan barang bikin pelanggan kecewa
Analisis Usaha Es Manado
BalasHapusMetode 5W + 1H =
- What: Usaha Es Manado menjual minuman segar khas Sulawesi Utara.
- Why: Potensi pasar luas, keunikan produk, dan kesehatan.
- Who: Target pasar semua kalangan usia.
- Where: Lokasi penjualan di gerobak atau booth strategis.
- When: Waktu operasional fleksibel.
- How: Proses produksi bersih dan berkualitas.
Analisis SWOT
Kekuatan
- Produk unik dan menyegarkan
- Bahan baku segar dan alami
Kelemahan
- Ketergantungan pada bahan baku
- Mudah ditiru
Peluang
- Pasar minuman segar luas
- Tren minuman sehat
Ancaman
- Persaingan ketat
- Perubahan selera konsumen
Pengembangan usaha makanan kekinian seperti mochi, cake, dimsum saat bulan Ramadhan atau Lebaran menggunakan metode 5W + 1H dan Analisis SWOT:
BalasHapusMetode 5W + 1H
1. What (Apa?)
Usaha yang bisa dikembangkan adalah usaha makanan kekinian, seperti mochi, cake, dimsum, atau camilan kekinian lainnya yang digemari masyarakat terutama saat Ramadhan dan menjelang Lebaran.
2. Why (Mengapa?)
Karena saat Ramadhan dan Lebaran, kebutuhan konsumsi meningkat baik untuk berbuka puasa, sahur, maupun sebagai bingkisan (hampers) Lebaran. Makanan kekinian sangat digemari karena unik, praktis, dan bisa menjadi ide oleh-oleh atau hantaran.
3. When (Kapan?)
Bulan Ramadhan sekitar jam (15.00-menjelang berbuka puasa) adalah waktu yang sangat potensial karena antusiasme masyarakat terhadap makanan meningkat.
4. Where (Di mana?)
Usaha ini bisa dijalankan dari rumah (home-based business), lewat toko online (Instagram, Shopee, TikTok), bazar Ramadhan, atau lewat reseller.
5. Who (Siapa?)
Target pasar adalah anak muda, ibu rumah tangga, pekerja kantoran, hingga kalangan umum yang mencari menu berbuka, sahur praktis, atau hampers Lebaran.
6. How (Bagaimana?)
- Buat produk makanan menarik (variasi rasa, packaging unik)
- Pasarkan lewat media sosial, promosi bundling atau hampers
- Jual sistem pre-order untuk mengatur stok dan produksi
- Kolaborasi dengan influencer atau food blogger untuk memperluas jangkauan pasar
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)
1. Strengths (Kekuatan):
- Produk kekinian dan menarik minat anak muda
- Modal relatif kecil (bisa produksi dari rumah)
- Permintaan meningkat selama Ramadhan dan Lebaran
- Bisa dijual online dan offline
2. Weaknesses (Kelemahan):
- Produk makanan cepat basi jika tidak dikelola dengan baik
- Persaingan tinggi di pasar kuliner
- Butuh keahlian di bidang produksi makanan dan pemasaran digital
3. Opportunities (Peluang):
- Tren hampers dan makanan kekinian meningkat
- Banyak platform untuk promosi (media sosial, marketplace)
- Bisa dikembangkan menjadi bisnis jangka panjang (tidak hanya musiman)
4. Threats (Ancaman):
- Perubahan selera konsumen yang cepat
- Risiko kenaikan harga bahan baku menjelang Lebaran
- Regulasi atau perizinan usaha makanan (terutama jika ingin berkembang besar)
Analisis 5W+1H untuk usaha gorengan isi ayam:
BalasHapus1. What (Apa):
Usaha kuliner yang menjual gorengan isi ayam, yaitu camilan berbahan dasar adonan goreng (seperti risoles, pastel, atau tahu isi) yang diisi dengan daging ayam berbumbu.
2. Who (Siapa):
Pelaku usaha: Individu, UMKM, atau kelompok usaha kuliner.
Target pasar: Pelajar, mahasiswa, pekerja, dan masyarakat umum yang mencari camilan murah dan mengenyangkan.
3. When (Kapan):
Dapat dijalankan setiap hari, terutama pada waktu sarapan (pagi), jam istirahat siang, dan sore menjelang malam.
4. Where (Di mana):
Lokasi strategis seperti depan sekolah/kampus, perkantoran, pasar, atau bisa juga secara online dengan sistem pre-order dan pengantaran.
5. Why (Mengapa):
Karena gorengan adalah makanan yang sangat populer dan digemari masyarakat Indonesia. Inovasi dengan isian ayam memberikan nilai tambah dari segi rasa dan kandungan gizi.
6. How (Bagaimana):
Menyiapkan resep dan bahan (adonan kulit, isian ayam).
Memproduksi dalam jumlah harian untuk menjaga kesegaran.
Menjual langsung atau melalui sistem pre-order dan kerja sama dengan ojek online.
Promosi melalui media sosial dan mulut ke mulut.
Analisis SWOT untuk usaha gorengan isi ayam:
---
S (Strengths / Kekuatan):
-Harga terjangkau, cocok untuk semua kalangan.
-Rasa familiar dan digemari banyak orang.
Isian ayam menambah nilai gizi dibanding gorengan biasa.
-Mudah diproduksi dengan bahan baku yang mudah didapat.
-Fleksibel pemasaran, bisa dijual langsung atau lewat online.
---
W (Weaknesses / Kelemahan):
-Mudah basi jika tidak disimpan dengan baik.
-Persaingan tinggi dengan banyak penjual gorengan lainnya.
-Ketergantungan pada cuaca, karena hujan bisa menurunkan penjualan di tempat terbuka.
-Persepsi "makanan tidak sehat" oleh sebagian konsumen.
---
O (Opportunities / Peluang):
-Inovasi rasa dan varian isi, seperti ayam pedas, keju, jamur, dll.
-Kolaborasi dengan ojek online untuk memperluas jangkauan.
-Kemasan modern dan higienis bisa meningkatkan citra produk.
-Tren makanan praktis dan kekinian yang terus berkembang.
---
T (Threats / Ancaman):
-Harga bahan baku naik, terutama ayam dan minyak goreng.
Isu kesehatan, seperti kolesterol atau minyak jelantah.
-Munculnya kompetitor baru dengan harga lebih murah atau promo menarik.
-Perubahan kebijakan, misalnya pelarangan jualan di area tertentu
sayla setia febrianti XII TKI 2/31
BalasHapus1. What (Apa?)
Menjual es blewah untuk berbuka puasa
2. Why (Mengapa?)
Karena selama bulan Ramadhan, minuman dingin sering dicari oleh orang orang. Banyak orang yang
tidak sempat membuat karena kesibukan, sehingga memilih membeli minuman diluar.
3. When (Kapan?)
pada saat bulan Ramadhan, khususnya menjelang waktu berbuka puasa (sekitar pukul 15.00-18.00).
4. Where (Di mana?)
Bisa di depan rumah, pinggir jalan strategis, atau secara online melalui media sosial.
5. Who (Siapa?)
Pelaku usaha bisa dilakukan oleh individu dan berkelompok. Target pasar adalah masyarakat umum, pekerja kantoran, mahasiswa, dan keluarga yang ingin berbuka tanpa repot.
6. How (Bagaimana?)
-Menyiapkan menu yang populer dan terjangkau.
-Mengatur sistem pre-order lewat WhatsApp atau media sosial.
-Menjaga kualitas, kebersihan, dan kecepatan layanan.
Analisis SWOT
1. Strengths (Kekuatan):
-Permintaan tinggi selama bulan Ramadhan.
-Bisa dikerjakan dari rumah.
2. Weaknesses (Kelemahan):
-Persaingan tinggi antar penjual takjil.
-Ketergantungan pada cuaca (jualan outdoor bisa terganggu hujan).
3. Opportunities (Peluang):
-Bisa memperluas pasar ke layanan online.
-Membangun pelanggan tetap untuk usaha kuliner jangka panjang.
4. Threats (Ancaman):
-Fluktuasi harga bahan pokok.
-Ketatnya persaingan harga dan kualitas.
-Perubahan kebijakan daerah (misalnya larangan berjualan di trotoar).
Produk: Kastengel
BalasHapusMetode 5W + 1H
1. What (Apa?)
Usaha pembuatan dan penjualan kue kastengel, yaitu kue kering berbahan dasar keju yang populer saat momen Lebaran.
2. Why (Mengapa?)
Karena kastengel termasuk salah satu kue yang paling diminati sebagai suguhan atau hantaran Lebaran. Permintaan meningkat tajam menjelang hari raya.
3. Who (Siapa?)
Target pasar:
- Ibu rumah tangga
- Karyawan/pekerja yang tidak sempat membuat sendiri
- Kalangan menengah ke atas yang mencari produk premium atau hampers
4. Where (Di mana?)
- Produksi bisa dilakukan di rumah (home industry)
- Penjualan bisa melalui online (Instagram, Shopee, WhatsApp, Tokopedia) dan offline (titip di toko oleh-oleh, pasar, atau bazar Ramadhan)
5. When (Kapan?)
- Mulai promosi sejak 2–3 minggu sebelum Ramadhan
- Puncak penjualan sekitar seminggu sebelum Lebaran
6. How (Bagaimana?)
- Produksi: dengan resep homemade, rasa keju premium, dan kemasan menarik
- Promosi: gunakan media sosial, testimoni pelanggan, sistem pre-order
- Penjualan: buka paket eceran dan hampers, tawarkan diskon untuk pembelian lebih dari 3 toples
Analisis SWOT Usaha Kastengel saat Ramadhan/Lebaran
1. Strengths (Kekuatan)
- Kastengel adalah kue klasik yang selalu dicari saat Lebaran
- Bisa dibuat dengan modal kecil namun harga jual tinggi
- Variasi rasa atau topping bisa menambah daya tarik (keju coklat, keju almond)
2. Weaknesses (Kelemahan)
- Produk rentan hancur saat pengiriman
- Persaingan tinggi dengan banyak produsen lain
- Umur simpan terbatas, harus memperhatikan kualitas bahan dan pengemasan
3. Opportunities (Peluang)
- Tren hampers Lebaran sedang naik daun
- Banyak orang memilih membeli daripada membuat sendiri
- Bisa dikembangkan menjadi usaha tahunan, tidak hanya saat Lebaran
4. Threats (Ancaman)
- Harga bahan baku seperti keju bisa naik menjelang Lebaran
- Kue lain seperti nastar atau putri salju bisa menjadi pesaing utama
- Risiko pengiriman (kue rusak, keterlambatan) jika tidak dikelola dengan baik
Usaha yang Bisa Dikembangkan di Bulan Ramadan/Lebaran:
BalasHapusEs Pisang Ijo
Penjelasan 5W + 1H
1. What (Apa yang dijual?)
Produk yang dijual adalah Es Pisang Ijo, yaitu makanan khas Makassar yang terbuat dari pisang raja matang yang dibungkus dengan adonan tepung berwarna hijau (adonan dari tepung beras, santan, dan pewarna alami daun pandan), lalu dikukus dan disajikan dengan sirup merah, susu kental manis, dan es serut. Es Pisang Ijo ini sangat cocok untuk takjil karena rasanya manis, segar, dan mengenyangkan.
2. Why (Mengapa memilih usaha ini?)
• Es Pisang Ijo termasuk takjil yang populer di bulan Ramadan.
• Banyak orang mencari menu berbuka puasa yang manis dan menyegarkan.
• Modal pembuatan relatif kecil, bahan-bahan mudah didapatkan.
• Bisa dijual dengan harga terjangkau dan tetap untung besar.
• Bisa dikreasikan dengan topping tambahan seperti keju parut, meses, atau kacang.
3. Where (Di mana usahanya dilakukan?)
• Dijual di depan rumah (buka lapak kecil di halaman rumah).
• Dijual di stand/bazar pasar Ramadan.
• Dijual online lewat WhatsApp, Instagram, ShopeeFood, atau GoFood dengan sistem pre-order.
4. When (Kapan usaha dijalankan?)
• Setiap hari selama bulan Ramadan.
• Jam operasional mulai dari pukul 14.00 (setelah dzuhur) sampai menjelang waktu berbuka (sekitar jam 18.00).
• Untuk sistem pre-order, bisa dibuka pesanan dari pagi dan diambil sore hari.
5. Who (Siapa yang menjalankan usaha?)
• Usaha ini bisa dijalankan oleh individu (perseorangan).
• Bisa juga bersama keluarga atau teman untuk membagi tugas (misalnya ada yang buat, ada yang promosi, ada yang antar pesanan).
6. How (Bagaimana cara menjalankannya?)
Persiapan:
Membeli bahan baku: pisang raja, tepung beras, santan, daun pandan, gula, sirup merah, es batu, susu kental manis.
Produksi:
Membuat adonan hijau, membungkus pisang, mengukusnya, lalu menyiapkan pelengkap seperti sirup dan es serut.
Penjualan:
Membuka lapak sederhana di rumah, menitipkan di warung, dan promosi lewat media sosial.
Promosi:
Membuat poster sederhana, upload ke WhatsApp Story, Instagram Story, dan grup WhatsApp RT/RW. Bisa juga menawarkan diskon untuk pembelian banyak.
Analisis SWOT
1. Strength (Kekuatan)
-Menu populer untuk berbuka puasa.
-Rasa manis dan segar, disukai semua usia
-Modal kecil, bahan mudah didapat
-Mudah dibuat dan tidak butuh alat khusus
2. Weakness (Kelemahan)
-Mudah basi kalau tidak disimpan di suhu dingin.
-Harus cepat dijual dalam sehari (tidak tahan lama).
-Ada banyak penjual takjil lain yang menjadi pesaing.
3. Opportunity (Peluang)
-Permintaan tinggi saat Ramadan.
-Bisa inovasi menu: topping keju, coklat, kacang.
-Bisa memperluas pasar lewat online delivery.
4. Threat (Ancaman)
-Cuaca hujan atau dingin bisa menurunkan minat beli es.
-Harga bahan pokok seperti pisang dan santan bisa naik menjelang lebaran.
-Persaingan ketat di pasar Ramadan.
Usaha yang bisa dikembangkan pada bulan Ramadhan/lebaran : Usaha jualan sayur matang
BalasHapusBerikut oenjelasan dengan metode 5W+1H
1. What (Apa?)
Jualan sayur matang adalah usaha menjual makanan siap santap, seperti aneka lauk dan sayur untuk sahur dan buka puasa. Contohnya: sayur lodeh, ayam goreng, orek tempe, sambal, sop, dan tumisan.
2. Who (Siapa?)
Target pasar:
• Ibu rumah tangga yang tidak sempat masak
• Anak kos
• Pekerja kantoran
• Warga perumahan yang ingin makanan cepat saji untuk sahur/buka
Pelaku usaha bisa:
1. Individu
2. UMKM rumahan
3. Katering kecil
3. When (Kapan?)
Selama bulan Ramadhan, terutama:
• Menjelang buka puasa (sekitar jam 3–6 sore)
• Menjelang sahur (bisa jual frozen food atau pre-order sahur)
4. Where (Di mana?)
• Jualan dari rumah (dengan sistem pre-order/pick-up)
• Titip jual di warung/toko
• Buka lapak di pinggir jalan/tempat ramai
• Jual via online delivery (WhatsApp, GoFood/GrabFood, Instagram)
5. Why (Mengapa?)
1. Banyak orang sibuk atau lelah berpuasa, jadi malas masak
2. Praktis dan hemat waktu
3. Bisa jadi pilihan hemat dibanding beli makanan resto
4. Tingkat kebutuhan makanan meningkat saat Ramadhan
6. How (Bagaimana?)
• Siapkan menu harian atau mingguan
• Bisa sistem pre-order atau ready stock
• Jaga kualitas rasa & kebersihan
• Pasarkan lewat media sosial, grup WA kompleks, atau tetangga sekitar
• Bisa tambah layanan antar (delivery)
Analisis SWOT untuk usaha jualan sayur matang saat Ramadhan:
S (Strengths / Kekuatan)
• Tingginya permintaan makanan siap saji saat Ramadhan, terutama untuk sahur dan berbuka.
• Praktis dan hemat waktu bagi konsumen yang sibuk atau tidak sempat masak.
• Menu bisa berubah-ubah setiap hari, membuat pelanggan tidak bosan.
• Cocok dijual secara offline maupun online (pre-order, delivery).
W (Weaknesses / Kelemahan)
• Ketahanan makanan terbatas, cepat basi jika tidak segera dikonsumsi.
• Persaingan tinggi dengan pedagang lain, khususnya menjelang buka puasa.
• Butuh tenaga ekstra dan waktu panjang untuk masak banyak menu setiap hari.
• Perlu menjaga kualitas rasa & konsistensi agar pelanggan tetap loyal.
O (Opportunities / Peluang)
• Bisa kerja sama dengan ojol/delivery service untuk jangkauan lebih luas.
• Menyediakan paket sahur dan buka harian/berlangganan.
• Bisa jualan frozen food atau menu siap goreng/saji untuk stok sahur.
T (Threats / Ancaman)
• Risiko makanan tidak habis terjual (kerugian).
• Komplain pelanggan jika makanan basi, asin/kurang enak, atau pelayanan lambat.
• Ketergantungan pada kondisi cuaca (jika jualan di luar ruangan).
• Kemungkinan ada pesaing dengan harga lebih murah atau promosi lebih menarik.
Usaha: Gorengan & Makanan Takjil Tradisional
BalasHapusAnalisis 5W + 1H
1. What (Apa)?
Menjual aneka gorengan dan makanan takjil tradisional yang biasa dikonsumsi saat berbuka puasa.
2. Why (Mengapa)?
Makanan takjil ini sudah jadi tradisi dan sangat dicari karena praktis, enak, dan murah. Rasanya juga cocok untuk semua kalangan, dari anak-anak sampai orang tua.
3. Who (Siapa)?
Target pasar: semua kalangan, terutama warga sekitar, pelajar, pekerja, dan pengguna jalan menjelang berbuka.
4. When (Kapan)?
Paling laris dijual antara pukul 15.00 – 18.30 selama bulan Ramadan.
5. Where (Di mana)?
Bisa dijual di depan rumah, pinggir jalan strategis, dekat masjid, atau titip di warung dan bazar Ramadan.
6. How (Bagaimana)?
-Produksi dari rumah setiap pagi/sore.
-Jual langsung atau melalui sistem titip jual.
-Kemasan kertas/kotak ramah lingkungan.
-Promosi via grup WhatsApp, story IG/WA, dan spanduk kecil.
-Bisa juga buat sistem paket takjil (misal: 3 gorengan + kolak).
Analisis SWOT
Strengths (Kekuatan):
-Produk sangat familiar & disukai semua kalangan.
-Modal kecil, margin cukup besar.
-Bahan mudah didapat dan bisa dibuat sendiri.
Weaknesses (Kelemahan):
-Tidak tahan lama (harus dijual cepat).
-Produk harus fresh agar tetap enak.
Kurang eksklusif/terkesan "biasa" jika tidak dikemas menarik.
Opportunities (Peluang):
-Bisa berkembang jadi katering harian atau warung makan setelah Ramadan.
-Potensi repeat order dari pelanggan tetap.
-Dapat dikembangkan jadi brand makanan khas tradisional.
Threats (Ancaman):
-Persaingan tinggi, apalagi di daerah ramai.
-Harga bahan naik menjelang Lebaran.
-Cuaca atau kondisi jalan bisa menghambat penjualan offline.
*Metode 5W + 1H:*
BalasHapus1. What (Apa): Produk yang dikembangkan adalah Paket Parcel Lebaran, yang berisi berbagai macam barang, seperti makanan, kue kering, buah-buahan, cokelat, sirup, dan barang-barang lain yang cocok untuk diberikan sebagai hadiah atau oleh-oleh Lebaran.
*Metode 5W + 1H:*
BalasHapus1. What (Apa): Produk yang dikembangkan adalah Paket Parcel Lebaran, yang berisi berbagai macam barang, seperti makanan, kue kering, buah-buahan, cokelat, sirup, dan barang-barang lain yang cocok untuk diberikan sebagai hadiah atau oleh-oleh Lebaran. Paket ini bisa disesuaikan dengan preferensi konsumen, misalnya paket mewah, paket sederhana, atau paket yang lebih personal.
2. Why (Mengapa): Memberikan parcel adalah tradisi yang sudah ada di Indonesia, dan menjadi simbol kebersamaan dan saling berbagi saat Lebaran. Banyak orang mencari parcel sebagai hadiah untuk keluarga, teman, dan kolega. Oleh karena itu, usaha ini bisa sangat menguntungkan, mengingat tingginya permintaan selama Lebaran.
3. Who (Siapa): Target pasar utama adalah individu yang ingin memberikan hadiah Lebaran kepada keluarga, teman, atau kolega, serta perusahaan yang mencari bingkisan untuk karyawan atau klien mereka. Usaha ini juga bisa menarik bagi konsumen yang mencari hadiah praktis dan menarik.
4. Where (Di mana): Produk ini bisa dijual secara offline melalui toko atau kios di tempat yang ramai pengunjung, seperti pusat perbelanjaan, pasar, atau pasar Ramadhan. Selain itu, penjualan online melalui platform e-commerce atau media sosial juga bisa menjadi saluran utama, mempermudah konsumen untuk memesan dari rumah.
5. When (Kapan): Produk ini paling banyak diminati menjelang Lebaran, terutama di minggu terakhir Ramadhan, ketika banyak orang mulai mempersiapkan hadiah Lebaran dan mencari parcel untuk diberikan. Namun, bisa juga menyediakan pemesanan lebih awal atau pre-order untuk mengantisipasi lonjakan permintaan.
6. How (Bagaimana) :
• Penyediaan Produk : Menyediakan beberapa jenis paket parcel dengan berbagai isi, seperti paket kue kering, paket makanan khas Lebaran (seperti rendang atau ketupat), atau paket dengan barang-barang premium seperti buah-buahan segar, cokelat, dan teh. Pastikan kualitas produk yang dikemas dalam parcel tetap terjaga.
• Penjualan Online dan Offline : Parcel Lebaran bisa dipasarkan melalui platform e-commerce atau media sosial untuk menjangkau konsumen lebih luas. Penggunaan sistem pre- order juga bisa membantu untuk mempersiapkan stok lebih awal dan memastikan kualitas pengiriman.
• Pemasaran : Gunakan foto menarik dan deskripsi produk yang jelas di media sosial dan platform jual beli. Penawaran khusus seperti diskon bundle atau pengiriman gratis bisa menarik minat konsumen. Selain itu, bisa juga melakukan promosi melalui influencer atau rekomendasi dari pelanggan sebelumnya.
• Kemasan : Pastikan kemasan parcel Lebaran menarik dan sesuai dengan tema Lebaran. Kemasan yang rapi dan estetik dapat meningkatkan daya tarik parcel, sehingga menjadi pilihan utama bagi konsumen yang ingin memberikan hadiah yang berkesan.
*Analisis SWOT :*
1. Strengths (Kekuatan) :
• Permintaan yang Stabil : Parcel Lebaran adalah produk yang selalu dibutuhkan saat Lebaran. Tradisi memberikan hadiah dan parcel membuat usaha ini memiliki pasar yang besar.
• Mudah Dikustomisasi : Parcel Lebaran bisa dikustomisasi sesuai dengan anggaran atau kebutuhan konsumen, mulai dari paket sederhana hingga paket premium dengan berbagai pilihan produk.
• Mudah Disalurkan : Bisa dipasarkan baik secara offline di tempat-tempat ramai maupun online untuk menjangkau lebih banyak konsumen dari berbagai daerah.
2. Weaknesses (Kelemahan)
Hapus• Ketergantungan pada Musiman : Permintaan parcel Lebaran sangat bergantung pada bulan Ramadhan dan Lebaran. Setelah Lebaran, permintaan akan menurun drastis.
• Persaingan yang Ketat : Banyaknya usaha yang menyediakan parcel Lebaran dengan berbagai variasi bisa meningkatkan tingkat persaingan dan menekan harga jual.
• Pengelolaan Stok: Pengelolaan stok parcel harus dilakukan dengan hati- hati, mengingat barang-barang di dalam parcel bisa memiliki tanggal kedaluwarsa atau rentan rusak.
3. Opportunities (Peluang) :
• Penjualan Online : Dengan semakin banyak orang berbelanja online, usaha ini bisa berkembang pesat jika dijual melalui platform e-commerce atau media sosial. Menyediakan pengiriman gratis atau promosi khusus bisa menjadi nilai tambah.
• Inovasi Produk : Menawarkan paket parcel dengan tema khusus, seperti parcel ramah lingkungan, parcel sehat, atau parcel premium untuk konsumen yang lebih memilih barang-barang berkualitas tinggi.
• Bekerja Sama dengan Perusahaan : Menyediakan layanan pengadaan parcel Lebaran untuk perusahaan yang ingin memberikan bingkisan kepada karyawan atau klien mereka.
• Custom Parcel: Memberikan layanan kustomisasi untuk parcel, misalnya dengan menambahkan nama penerima atau memilihkan produk tertentu sesuai dengan preferensi penerima.
4. Threats (Ancaman):
• Fluktuasi Harga Bahan Baku: Kenaikan harga bahan baku seperti buah, cokelat, dan barang-barang lainnya bisa mempengaruhi harga jual parcel dan mengurangi margin keuntungan.
• Persaingan Harga: Persaingan harga yang ketat dengan kompetitor lain yang menawarkan produk serupa bisa mempengaruhi penjualan dan profitabilitas.
• Kualitas Kemasan: Pengiriman parcel yang tidak rapi atau rusak dapat merusak reputasi usaha, sehingga harus memastikan pengemasan yang baik agar produk tetap aman sampai ke konsumen
OCTAVIA AYU RAMADHANI 12TKI2/18
BalasHapusBerikut contoh jawaban tugas "Analisis Peluang Usaha di Bulan Ramadhan atau Lebaran" menggunakan metode 5W+1H dan analisis SWOT:
---
Usaha yang dikembangkan: Es Pisang Ijo
Metode 5W+1H:
•1. What (Apa?)
Usaha berjualan Es Pisang Ijo, takjil yang menyegarkan dan populer saat berbuka puasa.
•2. Why (Mengapa?)
Karena Es Pisang Ijo sangat diminati saat bulan Ramadan, rasanya manis dan segar, cocok untuk berbuka.
•3. Who (Siapa?)
Usaha ini bisa dijalankan oleh pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, atau siapa saja yang ingin menambah penghasilan.
•4. Where (Di mana?)
Bisa dijual di depan rumah, pinggir jalan, dekat masjid, pasar takjil, atau secara online via media sosial.
•5. When (Kapan?)
Selama bulan Ramadan, khususnya sore hari menjelang buka puasa.
•6. How (Bagaimana?)
Membuat Es Pisang Ijo dalam jumlah banyak, dikemas menarik, lalu dijual langsung atau diantar ke pembeli.
---
~Analisis SWOT:
•Strength (Kekuatan):
Bahan mudah didapat, cara pembuatan mudah, digemari banyak orang.
•Weakness (Kelemahan):
Tidak tahan lama, harus disimpan di tempat dingin agar tetap segar.
•Opportunity (Peluang):
Banyak orang mencari menu takjil yang unik dan menyegarkan, bisa dijual online.
•Threat (Ancaman):
Banyak pesaing yang menjual takjil serupa, harga bahan pokok bisa naik.
Usaha Pisang Coklat
BalasHapusAnalisis dengan Metode 5W + 1H
1. What (Apa)?
Usaha pisang coklat merupakan bisnis makanan ringan berbahan dasar pisang yang dibalut kulit lumpia dan diberi isian coklat, kemudian digoreng hingga renyah.
2. Why (Mengapa)?
• Pisang coklat adalah camilan populer di Indonesia, terutama di bulan Ramadhan.
• Bisa dikembangkan dengan berbagai variasi rasa (keju, kacang, stroberi, dll.).
• Modal usaha relatif kecil dengan keuntungan yang menjanjikan.
3. Who (Siapa)?
Target pasar utama adalah keluarga, anak-anak, pekerja kantoran, dan mahasiswa yang mencari camilan berbuka puasa.
4. Where (Di mana)?
Dijual langsung di tempat strategis seperti depan rumah, dekat masjid, atau area sekitar jalanan.
5. When (Kapan)?
Waktu penjualan terbaik adalah sore hari menjelang berbuka
6. How (Bagaimana)?
• Menyiapkan bahan baku berkualitas (pisang matang, coklat leleh, kulit lumpia).
• Memasarkan produk melalui media sosial dengan foto menarik dan promo spesial Ramadhan.
Analisis SWOT Usaha Pisang Coklat
1. Strengths (Kelebihan):
• Bahan baku mudah didapat dan murah.
• Proses produksi sederhana dan tidak memerlukan alat mahal.
• Produk memiliki daya tarik universal, bisa dinikmati semua kalangan.
• Bisa dikembangkan dengan berbagai varian rasa dan kemasan.
2. Weaknesses (Kelemahan):
• Produk siap makan tidak tahan lama, harus segera dikonsumsi.
• Persaingan cukup tinggi dengan usaha makanan ringan lainnya.
• Membutuhkan strategi pemasaran agar dikenal luas.
3. Opportunities (Peluang):
• Momen Ramadhan dan Lebaran meningkatkan permintaan camilan manis.
• Bisa dijual dalam bentuk frozen untuk memperluas pasar.
• Potensi pengembangan ke bisnis waralaba atau kemitraan.
4. Threats (Ancaman):
• Fluktuasi harga bahan baku seperti pisang dan coklat.
• Munculnya pesaing dengan inovasi lebih menarik.
• Perubahan selera konsumen yang bisa berdampak pada permintaan produk.
Nama Usaha: Jualan Dessert Box Kurma Premium
BalasHapus1. Metode 5W + 1H
What (Apa): Menjual dessert box berbahan dasar kurma, seperti tiramisu kurma, puding kurma susu, atau brownies kurma.
Why (Mengapa): Kurma identik dengan bulan Ramadan, namun masih jarang dikreasikan menjadi dessert kekinian. Cocok untuk berbuka puasa, praktis, dan menarik untuk anak muda maupun keluarga.
Where (Di mana): Bisa dijual secara online (Instagram, WhatsApp, Shopee) dan menitipkan di toko kue atau bazar takjil.
When (Kapan): Mulai dijalankan H-1 bulan Ramadan sampai H+7 Lebaran.
Who (Siapa): Target pasarnya adalah ibu rumah tangga, pekerja kantoran, anak muda, dan pelaku diet sehat yang ingin berbuka dengan manis tapi tetap bergizi.
How (Bagaimana): Modal awal digunakan untuk membeli bahan berkualitas dan kemasan menarik. Promosi dilakukan lewat media sosial, kolaborasi dengan influencer lokal, dan diskon paket hampers Lebaran.
2. Analisis SWOT
Strengths (Kekuatan):
Produk unik dan kekinian.
Menggunakan bahan sehat (kurma) yang disukai saat Ramadan.
Tampilan menarik dan cocok dijadikan hampers.
Weaknesses (Kelemahan):
Perlu pendingin agar tahan lama.
Kurangnya kesadaran pasar terhadap dessert berbasis kurma.
Opportunities (Peluang):
Minat terhadap produk sehat dan unik terus meningkat.
Ramadan dan Lebaran adalah momen spesial yang cocok untuk kado dan berbagi.
Threats (Ancaman):
Kompetitor dari dessert box lain yang sudah punya pelanggan tetap.
Harga kurma yang bisa naik saat Ramadhan
Nama: Muhammad Akmal Attallah
Kelas: 12 TKI 2
No. Absen: 08
Analisis 5W + 1H Usaha Kolak
BalasHapus1. What (Apa): Usaha menjual Kolak, yaitu hidangan penutup tradisional Indonesia yang manis dan berbasis santan, dengan berbagai varian isian seperti pisang, ubi, labu, dan lain-lain.
2. Why (Mengapa):
- Kolak merupakan salah satu hidangan takjil yang sangat populer dan dicari selama bulan Ramadan untuk berbuka puasa.
- Rasanya yang manis dan gurih dari santan sangat disukai oleh banyak orang.
- Permintaan yang tinggi selama Ramadan dan Syawal dapat menghasilkan keuntungan yang signifikan.
- Proses pembuatan kolak relatif mudah dan bahan-bahannya mudah didapatkan.
3. Who (Siapa): Target pasar utama adalah masyarakat umum, terutama umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa, keluarga, individu yang mencari takjil praktis, serta orang-orang yang ingin menikmati hidangan kolak tradisional.
4. Where (Di Mana): Lokasi penjualan yang strategis sangat penting, seperti:
- Pinggir jalan atau area ramai menjelang waktu berbuka puasa.
- Dekat masjid atau tempat ibadah.
- Pasar Ramadan atau bazar takjil.
- Perumahan atau area perkantoran.
- Penjualan secara daring (online) melalui media sosial atau platform pesan antar makanan.
5. When (Kapan): Waktu penjualan yang paling efektif adalah menjelang waktu berbuka puasa selama bulan Ramadan dan juga selama perayaan Idul Fitri (Syawal) sebagai hidangan pelengkap.
6. How (Bagaimana):
- Produksi: Membuat kolak dengan rasa yang nikmat dan berbagai macam isian untuk menarik minat konsumen. Menjaga kualitas bahan baku dan kebersihan proses pembuatan.
- Pemasaran: Promosi melalui media sosial (Instagram, Facebook, WhatsApp). Membuat spanduk atau banner yang menarik. Menawarkan harga yang kompetitif. Memberikan promo khusus (misalnya, beli tiga gratis satu). Bekerja sama dengan platform pesan antar makanan.
- Penjualan: Melayani pelanggan dengan ramah dan cepat. Mengemas kolak dengan baik agar mudah dibawa dan menarik. Menerima pembayaran tunai dan non-tunai (jika memungkinkan).
Analisis SWOT Usaha Kolak
1. Strengths (Kekuatan):
- Kolak adalah hidangan takjil yang sangat dikenal dan digemari selama Ramadan.
- Pasar yang besar dan spesifik, yaitu orang yang berpuasa dan mencari takjil.
- Permintaan yang meningkat secara signifikan selama bulan Ramadan dan Syawal.
- Proses pembuatan yang relatif sederhana dan bahan baku mudah didapatkan.
- Dapat dikembangkan dengan rasa yang khas manis-gurih dan berbagai varian isian untuk menarik lebih banyak konsumen.
2. Weaknesses (Kelemahan):
- Penjualan sangat bergantung pada bulan Ramadan dan Syawal. Penjualan di luar musim ini cenderung menurun drastis.
- Banyak penjual kolak dadakan muncul selama bulan Ramadan.
- Waktu penjualan efektif hanya beberapa jam menjelang berbuka puasa.
- Resep kolak relatif sederhana dan mudah ditiru oleh pesaing.
- Kolak umumnya tidak tahan lama dan harus segera dikonsumsi.
3. Opportunities (Peluang):
- Memanfaatkan platform media sosial dan pesan antar makanan untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
- Mengembangkan varian kolak yang lebih modern atau unik (misalnya, dengan tambahan topping kekinian).
- Bekerjasama dengan pedagang makanan lain atau komunitas untuk memperluas jangkauan.
- Menawarkan paket kolak dengan minuman atau makanan lain sebagai menu berbuka puasa yang lengkap.
4. Threats (Ancaman):
- Banyaknya penjual musiman yang menawarkan produk serupa.
- Perubahan tren makanan dan minuman yang dapat mengurangi minat pada kolak tradisional.
- Fluktuasi harga bahan baku seperti santan, pisang dan ubi-ubian dapat mempengaruhi biaya produksi.
- Cuaca buruk dapat mempengaruhi minat pembeli untuk keluar rumah membeli takjil.
Nama: Nabila Juharil Inayah
Kelas: XI TKI 2
Absen: 10
Analisis 5W+1H usaha lumpia
BalasHapus1.What (Apa) :
usaha menjual lumpia dengan isian sayur, ayam, atau rebung. Disajikan hangat sebagai camilan gurih untuk takjil Ramadhan atau sebagai hidangan saat Lebaran.
2.Why (Mengapa) :
-Camilan praktis & mengenyangkan, disukai oleh semua kalangan
-Bisa disiapkan dalam jumlah besar dengan bahan bahannya yang mudah didapatkan
-Bisa dijual matang atau versi frozen (beku)
3.When (Kapan) : Cocok dijual mulai dari awal Ramadhan sampai menjelang Lebaran. Paling laku dijual sekitar pukul 15.00–18.00 saat orang mencari takjil untuk berbuka puasa. Versi frozen, bisa ditawarkan seminggu menjelang Lebaran.
4.Where (Di mana) : Bisa dijual Dari rumah (dengan sistem preorder atau pesan antar), Di pinggir jalan atau depan rumah (gerobak / meja kecil), Bazar takjil Ramadhan, dan Online melalui WhatsApp, Instagram, atau marketplace lokal.
5.Who (Siapa) :
Pelaku usaha: ibu rumah tangga, remaja, mahasiswa, siapa saja.
Target pasar: tetangga, pekerja kantoran, pemburu takjil, keluarga muda, remaja dan pengguna sosial media lokal.
6.How (Bagaimana) :
Produksi: dibuat dengan berbagai macam isian (sayur, ayam, rebung dll), goreng, lalu lumpia dibungkus, dan disajikan hangat
Pemasaran: buat foto menarik, testimoni pelanggan, tawarkan paket hemat, dan gunakan jasa antar
Inovasi: sediakan varian pedas, keju, atau versi frozen untuk disimpan di kulkas.
Analisis SWOT :
Strengths (Kekuatan) :
- Modal kecil & bisa dimulai dari dapur rumah
- Bisa dijual matang atau frozen
- Mudah dikreasikan (varian isian) dan bahan bahannya mudah didapatkan
Weaknesses(Kelemahan) :
- Tidak tahan lama jika tidak difrozen
- Butuh stok kulit lumpia segar
- Rentan overproduksi kalau tidak atur sistem preorder
Opportunities (Peluang)
- dapat masuk pasar hampers Lebaran (isi snack goreng)
- dapat masuk bisnis frozen food lokal
- Banyak peluang reseller dan dropshipper
Threats (Ancaman)
- Harga minyak goreng naik saat Ramadhan
- Kompetitor di sekitar banyak (persaingan harga)
- Cuaca hujan bisa mengganggu penjualan outdoor
MEISYA APRILIANI WULANDARI 11TKI 2/04
BalasHapusUsaha yang Bisa Dikembangkan: Usaha Hampers Lebaran Kekinian dan Personal
1. Metode 5W + 1H
- What (Apa) ?
Usaha yang dikembangkan adalah Hampers Lebaran Kekinian, yaitu paket hadiah yang dikemas secara estetik dan menarik, biasanya berisi kue kering, makanan ringan, minuman, perlengkapan ibadah, bahkan produk kecantikan atau kebutuhan rumah tangga. Hampers ini diberikan sebagai bentuk silaturahmi, ucapan terima kasih, atau hadiah kepada keluarga, sahabat, dan kolega.
- Why (Mengapa) ?
Karena tradisi berbagi dan memberi hadiah saat Lebaran merupakan budaya yang sangat melekat di masyarakat Indonesia. Di bulan Ramadan, biasanya masyarakat lebih konsumtif karena adanya Tunjangan Hari Raya (THR), sehingga daya beli pun meningkat.
- Who (Siapa) ?
Target pasar usaha ini cukup luas, mulai dari:
1. Karyawan kantoran yang ingin memberikan hampers kepada rekan kerja atau atasan.
2. Perusahaan yang ingin mengirim hampers ke klien atau mitra bisnis.
3. Individu yang ingin mengirim hampers ke keluarga atau sahabat.
- When (Kapan) ?
Waktu terbaik menjalankan usaha ini adalah:
1. 2–3 minggu sebelum Ramadan, untuk promosi dan pengenalan produk.
2. Saat bulan Ramadan, terutama minggu ke-2 hingga minggu terakhir, karena ini adalah puncak minat beli masyarakat menjelang Lebaran.
- Where (Di mana) ?
Usaha ini dapat dilakukan dari rumah atau skala rumahan (home industry), dan tidak membutuhkan tempat fisik (offline store). Penjualan dilakukan secara online melalui:
1. Media sosial (Instagram, TikTok, Facebook).
2. Marketplace (Shopee, Tokopedia).
3. Aplikasi pesan antar (GoSend, GrabExpress, J&T, dll).
- How (Bagaimana) ?
Langkah-langkah menjalankan usaha ini:
1. Tentukan konsep hampers (minimalis, mewah, islami, lucu, eco-friendly, dll).
2. Siapkan beberapa varian isi dan tema untuk memudahkan konsumen memilih.
3. Beli bahan baku (isi hampers dan perlengkapan kemasan) dari pemasok lokal.
4. Buat katalog digital dan unggah ke media sosial dengan foto-foto menarik.
5. Lakukan promosi lewat konten kreatif, endorsement, giveaway, dan diskon khusus.
6. Gunakan sistem pre-order untuk meminimalisir risiko stok berlebih.
7. Pastikan pengemasan rapi dan aman untuk pengiriman jarak jauh.
2. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)
- Strengths (Kekuatan):
Produk relevan dengan momen Lebaran. Memberi hampers sudah menjadi tradisi, sehingga pasti ada permintaan pasar.
1. Tampilan menarik dan bisa dipersonalisasi. Orang senang membeli produk yang bisa disesuaikan dengan keinginan dan tampak eksklusif.
2. Bisa dijalankan dari rumah. Tidak memerlukan tempat usaha besar atau toko fisik.
- Weaknesses (Kelemahan):
1. Musiman : Usaha ini hanya ramai saat Ramadan dan Lebaran, setelah itu permintaan akan menurun drastis.
2. Butuh modal awal : Untuk membeli stok, kemasan, dan promosi awal.
3. Persaingan tinggi : Karena banyak pelaku usaha lain yang menjual hampers juga, harus punya ciri khas untuk menonjol.
- Opportunities (Peluang):
1. Gaya hidup berbagi semakin meningkat. Apalagi di era digital, orang suka mengabadikan dan memamerkan hampers yang mereka terima di media sosial.
2. Dukungan teknologi, platform online sangat membantu pemasaran dan transaksi.
- Threats (Ancaman):
1. Perubahan tren : Konsumen mudah bosan, sehingga harus terus berinovasi dalam kemasan dan isi hampers.
2. Masalah pengiriman : Saat menjelang lebaran, ekspedisi sering overload,
Usaha yang Dikembangkan: Jualan Es Blewah
BalasHapus5W + 1H:
1. What (Apa):
Menjual es blewah sebagai minuman segar untuk berbuka puasa.
2. Why (Mengapa):
Es blewah sangat diminati karena segar, sehat, dan mudah dibuat. Banyak orang mencari minuman pelepas dahaga saat berbuka puasa.
3. Who (Siapa):
Target pasar adalah masyarakat umum, terutama mereka yang sedang menjalankan ibadah puasa, termasuk anak-anak, remaja, dan dewasa.
4. Where (Di mana):
Dijual di depan rumah, pinggir jalan yang ramai, atau di pasar takjil Ramadan.
5. When (Kapan):
Setiap hari selama bulan Ramadan, mulai pukul 15.00 hingga waktu berbuka.
6. How (Bagaimana):
Menyediakan bahan segar seperti blewah, sirup, es batu, dan gula. Dikemas dalam cup plastik dan dijual dengan harga terjangkau (sekitar Rp5.000 – Rp7.000 per cup).
Analisis SWOT:
1. Strengths (Kekuatan):
•> Bahan mudah didapat
•> Modal kecil
•> Proses pembuatan mudah dan cepat
•> Banyak diminati saat puasa
2. Weaknesses (Kelemahan):
•> Daya tahan minuman pendek (harus segera dikonsumsi)
•> Musiman, hanya ramai saat Ramadan
3. Opportunities (Peluang):
•> Banyak peminat minuman segar saat puasa
•> Bisa dijual secara online melalui aplikasi
4. Threats (Ancaman):
•>Banyak pesaing yang juga menjual minuman serupa
•> Cuaca hujan bisa menurunkan penjualan
•> Analisis 5W + 1H
BalasHapus- What (Apa):
Usaha penjualan kue kering khas Lebaran seperti nastar, kastengel, putri salju, dan lainnya.
- Why (Mengapa):
Karena saat bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri, permintaan kue kering meningkat tajam. Kue kering menjadi bagian penting dalam menyambut tamu saat Lebaran.
• Who (Siapa):
Target pasar adalah ibu rumah tangga, pekerja, dan keluarga yang ingin menyajikan kue khas Lebaran tanpa harus repot membuatnya.
- Where (Di mana):
Penjualan bisa dilakukan secara online (media sosial, marketplace) dan offline (jualan di rumah atau menitipkan ke toko oleh-oleh).
- When (Kapan):
Usaha dimulai sejak awal Ramadhan hingga H-2 Lebaran.
- How (Bagaimana):
Produksi dilakukan secara rumahan dengan menjaga kualitas dan kebersihan. Promosi dilakukan melalui media sosial, testimoni pelanggan, serta paket-paket menarik.
•> Analisis SWOT
- Strength (Kekuatan):
Produk kue kering sangat familiar dan disukai masyarakat. Proses produksi bisa dilakukan dari rumah dengan modal kecil.
- Weakness (Kelemahan):
Banyak pesaing dengan produk serupa, perlu keunikan dari segi rasa, bentuk, atau kemasan.
- Opportunity (Peluang):
Permintaan tinggi menjelang Lebaran. Bisa dijadikan langganan tahunan.
- Threat (Ancaman):
Fluktuasi harga bahan baku dan kemungkinan persaingan harga dari produsen besar.
Ide usaha gorengan yang dikembangkan khusus pada bulan Ramadhan dengan metode 5W+1H dan analisis SWOT.
BalasHapusl> Metode 5W + 1H
1. What (Apa)?
Usaha ini akan menjual berbagai macam gorengan khas Indonesia yang digemari sebagai menu takjil berbuka puasa. Beberapa contoh gorengan yang bisa dijual antara lain:
a. Bakwan
b. Tempe Mendoan
c. Tahu Isi
d. Risol
e. Dadar Jagung
Selain gorengan biasa, bisa juga ditawarkan varian inovatif atau kekinian untuk menarik perhatian.
2. Why (Mengapa)?
Bulan Ramadhan secara signifikan meningkatkan permintaan akan makanan dan minuman untuk berbuka puasa, termasuk gorengan sebagai menu takjil yang praktis dan digemari. Gorengan sudah menjadi bagian dari tradisi berbuka puasa di Indonesia.
3. Who (Siapa)?
Target Pasar Utama yaitu masyarakat umum yang menjalankan ibadah puasa, keluarga, individu, dan komunitas yang mencari takjil untuk berbuka.
3. Where (Di Mana)?
Biasanya pedagang menjualkan dagangan nya dekat dengan masjid atau tempat ibadah yang ramai saat menjelang berbuka. Juga bisa di pinggir jalan utama atau area perkampungan yang mudah dijangkau.
4. When (Kapan)?
Fokus utama nya adalah selama bulan Ramadhan, terutama menjelang waktu berbuka puasa (biasanya mulai sore hari).
5. How (Bagaimana)
a. Produksi:
-Memastikan kualitas bahan baku yang segar.
-Menjaga kebersihan dan kualitas proses pembuatan.
-Memiliki resep yang lezat dan konsisten.
b. Pemasaran:
-Memasang spanduk atau banner yang menarik.
-Memberikan pelayanan yang ramah dan cepat.
c. Operasional:
-Menentukan harga yang kompetitif dan menguntungkan.
-Mengelola keuangan dengan baik.
-Memastikan ketersediaan stok bahan baku.
l> Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)
BalasHapus1. Strengths (Kekuatan):
-Bulan Ramadhan menciptakan permintaan yang sangat tinggi untuk takjil, termasuk gorengan.
-Usaha gorengan umumnya tidak memerlukan modal awal yang terlalu besar dibandingkan jenis usaha makanan lain.
-Gorengan disukai oleh berbagai kalangan usia.
2. Weaknesses (Kelemahan):
-Banyak penjual gorengan dadakan muncul selama bulan Ramadhan.
-Penjualan efektif hanya terjadi beberapa jam menjelang berbuka.
-Jika tidak dijaga, kualitas dan kebersihan produk bisa menurun, seperti gorengan terkena lalat dan sudah menjadi dingin.
3. Opportunities (Peluang):
-Menciptakan varian gorengan baru atau memberikan sentuhan modern pada gorengan tradisional.
-Memanfaatkan platform online untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.
-Jika kualitas dan pelayanan baik, dapat membangun pelanggan setia.
4. Threats (Ancaman):
-Banyaknya penjual musiman yang menawarkan produk serupa.
-Kenaikan harga minyak goreng, tepung, dan bahan baku lainnya dapat mengurangi keuntungan.
-Pesaing menawarkan produk yang sama dengan harga yang lebih rendah.
Nama : Alsi Devi Surlina Sari
BalasHapusAbsen : 07
Kelas : XI KA - 1
Perencanaan Usaha Es Pisang Ijo
**Metode 5W + 1H**
1. What (Apa)
Usaha ini bergerak di bidang kuliner dengan menjual produk Es Pisang Ijo, yaitu makanan penutup khas Makassar yang terdiri dari pisang yang dibalut adonan hijau dari tepung, disajikan dengan sirup merah, susu kental manis, dan es serut. Produk ini disukai karena rasanya yang manis, segar, dan cocok untuk iklim tropis.
2. Why (Mengapa)
Usaha Es Pisang Ijo memiliki potensi besar karena:
- Daya tarik cita rasa khas dan tampilan menarik.
- Harga terjangkau dan bisa dinikmati semua kalangan.
- Modal usaha tidak terlalu besar.
- Bisa menjadi pilihan camilan maupun takjil, terutama saat Ramadan.
- Berpotensi menjadi usaha yang berkelanjutan dan berkembang.
3. Who (Siapa)
- Pemilik usaha: Individu atau kelompok pengusaha UMKM.
- Target pasar: Anak-anak, remaja, mahasiswa, dan orang dewasa yang menyukai camilan manis dan segar.
- Pemasok: Pedagang pisang lokal, toko bahan kue, dan penyedia es serut.
4. Where (Di mana)
Usaha dapat dijalankan di lokasi strategis seperti:
- Dekat sekolah, kampus, atau perkantoran.
- Di pinggir jalan atau area ramai.
- Bisa juga secara online melalui platform pemesanan makanan seperti GrabFood dan GoFood.
5. When (Kapan)
- Waktu operasional: Setiap hari, terutama dari siang hingga sore hari (11.00–18.00).
- Persiapan usaha membutuhkan waktu sekitar 1–2 bulan untuk uji coba produk, penyediaan alat, dan promosi awal.
- Cocok dijalankan sepanjang tahun, terutama pada musim panas atau bulan Ramadan.
6. How (Bagaimana)
- Persiapan: Membeli peralatan masak, bahan baku, dan perlengkapan jualan seperti meja, banner, atau gerobak.
- Proses produksi: Pisang direbus, dibalut adonan hijau, dikukus, lalu disajikan dengan campuran sirup, susu, dan es serut.
- Strategi pemasaran: Menggunakan media sosial (Instagram, TikTok), promosi mulut ke mulut, diskon pembukaan, dan layanan pesan antar.
- Pengelolaan: Usaha dijalankan secara mandiri atau dengan bantuan 1–2 karyawan. Pembukuan sederhana dilakukan untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran.
Analisis SWOT Usaha Es Pisang Ijo :
1. Strengths (Kekuatan)
- Makanan khas yang memiliki cita rasa unik.
- Bahan baku murah dan mudah diperoleh.
- Proses produksi mudah dan tidak memerlukan teknologi canggih.
- Modal usaha relatif kecil dan risiko kerugian rendah.
2. Weaknesses (Kelemahan)
- Produk tidak tahan lama dan cepat meleleh.
- Ketergantungan terhadap kondisi cuaca.
- Pasar lokal mungkin cepat jenuh jika tidak ada inovasi.
- Persaingan ketat dengan produk jajanan lain.
3. Opportunities (Peluang)
- Minat masyarakat terhadap jajanan khas daerah yang tinggi.
- Bisa dikembangkan menjadi usaha franchise.
- Potensi pengembangan produk dengan berbagai varian rasa dan toping.
- Bisa menjangkau pasar yang lebih luas melalui platform digital.
4. Threats (Ancaman)
- Persaingan dengan produk dessert kekinian.
- Fluktuasi harga bahan baku.
- Tren pasar yang cepat berubah.
- Munculnya produk tiruan dengan harga lebih murah.
PERENCANAAN USAHA GORENGAN DENGAN METODE 5W + 1H DAN ANALISIS SWOT :
BalasHapusI. Perencanaan Usaha Gorengan dengan Metode 5W + 1H
1. What (Apa)?
Usaha ini bergerak di bidang kuliner jajanan ringan, khususnya penjualan gorengan seperti tempe goreng, tahu isi, bakwan, pisang goreng, dan sejenisnya. Produk ini sangat digemari masyarakat karena harganya yang terjangkau dan cocok untuk camilan kapan saja.
2. Why (Mengapa)?
Alasan memilih usaha gorengan antara lain karena membutuhkan modal yang relatif kecil, bahan bakunya mudah didapat, memiliki permintaan pasar yang tinggi, serta potensi keuntungan harian yang cukup besar. Usaha ini juga cocok dijalankan secara mandiri atau bersama keluarga.
3. Who (Siapa)?
Pelaku usaha adalah individu atau kelompok (UMKM). Target pasar mencakup masyarakat umum seperti pelajar, pekerja, hingga ibu rumah tangga. Pemasok bahan baku berasal dari pasar tradisional atau toko bahan makanan. Jika usaha berkembang, bisa melibatkan karyawan seperti penjaga stand, penggoreng, dan kasir.
4. Where (Di mana)?
Lokasi usaha sebaiknya berada di tempat strategis seperti pinggir jalan, dekat sekolah, kampus, perkantoran, pasar, atau tempat keramaian lainnya. Usaha juga bisa dijalankan dari rumah dengan sistem pre-order atau layanan pesan antar (delivery).
5. When (Kapan)?
Waktu operasional biasanya dimulai dari pukul 10.00 pagi hingga 18.00 sore, atau bisa disesuaikan dengan waktu ramai pengunjung. Persiapan seperti belanja dan menyiapkan bahan dilakukan di pagi hari, dan penjualan dilakukan siang hingga sore hari.
6. How (Bagaimana)?
Langkah awal adalah melakukan survei lokasi, membeli peralatan seperti wajan, kompor, dan etalase, serta menyiapkan bahan baku. Gorengan dibuat dan digoreng langsung saat berjualan agar tetap hangat dan segar. Pemasaran dilakukan melalui media sosial, spanduk, atau promosi mulut ke mulut. Pencatatan keuangan dilakukan setiap hari untuk mengetahui keuntungan dan kerugian usaha.
II. Analisis SWOT Usaha Gorengan
1. Strengths (Kekuatan):
- Modal kecil, potensi untung besar.
- Produk mudah dibuat dan cepat dijual.
- Bahan baku mudah ditemukan.
- Diminati berbagai kalangan.
- Fleksibel dalam lokasi penjualan.
2. Weaknesses (Kelemahan):
- Tingkat persaingan tinggi.
- Produk cepat basi jika tidak habis.
- Terpengaruh cuaca (jualan outdoor terkendala saat hujan).
- Perlu menjaga kebersihan dan kualitas minyak goreng.
3. Opportunities (Peluang):
- Peluang mengembangkan merek sendiri atau sistem franchise.
- Bisa bekerja sama dengan layanan pemesanan makanan online seperti GoFood atau GrabFood.
- Dapat dikombinasikan dengan penjualan minuman atau jajanan lain.
4. Threats (Ancaman):
- Harga bahan pokok seperti minyak dan tepung bisa naik.
- Masyarakat mulai sadar akan makanan sehat, gorengan bisa dianggap tidak sehat.
- Kebijakan pemerintah terhadap pedagang kaki lima atau pengaturan zona usaha.
Usaha: Jualan Es Pisang Ijo di Bulan Ramadhan
BalasHapus1. What (Apa)
Menjual es pisang ijo, yaitu takjil khas yang terbuat dari pisang yang dibalut adonan tepung berwarna hijau, disajikan dengan kuah santan dan sirup manis.
2. Why (Mengapa)
Es pisang ijo banyak diminati saat berbuka karena menyegarkan, mengenyangkan, dan khas Ramadhan. Banyak masyarakat mencarinya menjelang buka puasa.
3. Who (Siapa)
Usaha ini bisa dijalankan oleh pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, atau siapa saja yang ingin menambah penghasilan selama bulan Ramadhan.
4. Where (Di mana)
Bisa dijual di depan rumah, di pinggir jalan ramai, dekat masjid, di pasar Ramadhan, atau dipromosikan melalui media sosial dan aplikasi pemesanan makanan.
5. When (Kapan)
Dimulai dari awal Ramadhan hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri. Waktu penjualan yang paling efektif adalah sore hari menjelang buka puasa.
6. How (Bagaimana)
Dengan membuat es pisang ijo sendiri, menghitung modal dan keuntungan, serta mempromosikan melalui media sosial. Kemasan juga bisa dibuat menarik agar pembeli tertarik.
Analisis SWOT
1. *Strength (Kekuatan)
- Bahan mudah didapat.
- Modal kecil, untung besar.
- Banyak peminat saat Ramadhan.
2. Weakness (Kelemahan)
- Cepat basi jika tidak disimpan dengan baik.
- Persaingan tinggi dengan penjual lain.
3. Opportunity (Peluang)
- Bisa dikembangkan dengan varian rasa.
- Dapat dijual secara online untuk menjangkau lebih banyak konsumen.
4. Threat (Ancaman)
- Cuaca hujan bisa menurunkan minat beli.
- Harga bahan baku bisa naik saat Ramadhan.
Nama: Agnes Fitria
BalasHapusKelas: XI-KA1
No. Absen: 01
Usaha: Takjil dan Minuman Segar (es buah dan puding susu)
Metode 5W + 1H:
1. What (Apa):
Menjual takjil dan minuman segar seperti es buah, puding susu, es blewah, dan kurma.
2. Why (Mengapa):
Menu ini sangat diminati saat Ramadan untuk berbuka puasa karena menyegarkan dan praktis. Modalnya kecil, proses pembuatan cepat, dan bisa dijual di rumah atau secara online.
3. Who (Siapa):
Target konsumen: Anak sekolah, mahasiswa, pekerja, ibu rumah tangga, dan masyarakat umum.
Pelaku usaha bisa dilakukan sendiri atau dengan bantuan keluarga.
4. Where (Di mana):
Lokasi strategis seperti dekat masjid, sekolah, kampus, perumahan, atau pinggir jalan. Bisa juga dijual lewat platform online seperti WhatsApp, Instagram, atau GoFood.
5. When (Kapan):
Mulai dijual 1-2 minggu sebelum Ramadan dan terus berlanjut sampai Lebaran. Waktu penjualan ideal pukul 15.00 - 18.30 saat orang bersiap berbuka.
6. How (Bagaimana):
Produksi dilakukan setiap hari dengan bahan segar. Kemasan menarik dan higienis. Promosi melalui media sosial, grup WhatsApp, atau brosur di lingkungan sekitar.
Analisis SWOT:
Strengths (Kekuatan):
Modal kecil dan bisa dikerjakan dari rumah.
Produk sangat diminati saat Ramadan.
Tidak membutuhkan keterampilan khusus.
Weaknesses (Kelemahan):
Tidak tahan lama (harus habis di hari yang sama).
Penjualan sangat bergantung pada cuaca dan waktu buka puasa.
Opportunities (Peluang):
Permintaan tinggi menjelang buka puasa.
Bisa dikembangkan menjadi usaha tetap setelah Ramadan.
Bisa berinovasi dengan varian rasa dan topping kekinian.
Threats (Ancaman):
Banyak pesaing yang juga menjual takjil.
Harga bahan pokok bisa naik saat Ramadan.
Persaingan dari produk serupa di aplikasi online.
Analisis Peluang Usaha di Bulan Ramadhan menggunakan metode 5W + 1H dan SWOT
BalasHapusUsaha : Es Buah
Metode 5W + 1H :
1. What (Apa)?
Usaha menjual es buah, minuman segar berisi potongan buah-buahan dengan sirup dan es batu.
2. Why (Mengapa)?
Karena es buah sangat digemari saat berbuka puasa untuk menghilangkan dahaga dan memberikan energi.
3. Who (Siapa)?
Usaha ini bisa dilakukan oleh pelajar, ibu rumah tangga, atau siapa saja yang ingin mencari penghasilan tambahan di bulan Ramadhan.
4. Where (Di mana)?
Bisa dijual di depan rumah, dekat masjid, sekolah, atau di area ramai lainnya.
5. When (Kapan)?
Setiap hari selama bulan Ramadhan, terutama menjelang waktu berbuka puasa.
6. How (Bagaimana)?
Menyediakan berbagai jenis buah segar, mempersiapkan wadah saji, dan menawarkan harga terjangkau. Bisa juga dipromosikan lewat media sosial.
Analisis SWOT :
- Strengths (Kekuatan) :
- Modal kecil
- Bahan mudah didapat
- Banyak peminat saat puasa
- Weaknesses (Kelemahan) :
- Tidak tahan lama (cepat basi)
- Perlu es batu dan penyimpanan dingin
- Opportunities (Peluang) :
- Bisa dikembangkan jadi usaha tetap
- Potensi pesanan untuk acara buka bersama
- Threats (Ancaman) :
- Persaingan tinggi
- Cuaca hujan bisa mengurangi minat beli
pengembangan usaha burger mini selama bulan Ramadan menggunakan metode 5W + 1H dan Analisis SWOT:
BalasHapus1. What (Apa)
Pengembangan usaha burger mini selama Ramadan adalah strategi bisnis untuk meningkatkan penjualan dengan menyesuaikan produk, promosi, dan waktu operasional sesuai dengan kebutuhan pasar saat bulan puasa. Misalnya, menyediakan paket takjil, promo buka puasa, atau varian rasa baru.
2. Why (Mengapa)
Bulan Ramadan merupakan momen penting karena:
A. Permintaan makanan meningkat saat waktu berbuka puasa.
B. Banyak konsumen mencari makanan praktis, lezat, dan terjangkau.
C. Peluang untuk memperkenalkan produk ke pasar yang lebih luas.
D. Momen promosi dan penjualan meningkat karena tradisi berbagi makanan.
3. Who (Siapa)
Pelanggan utama: Masyarakat umum yang berpuasa, terutama anak muda, pekerja kantoran, dan keluarga.
Pihak internal: Pemilik usaha, karyawan, dan mitra pemasok bahan makanan.
4. Where (Di mana)
A. Lokasi strategis seperti pinggir jalan, dekat masjid, area perumahan, dan pusat keramaian selama Ramadan.
B. Penjualan online melalui aplikasi makanan seperti GoFood, GrabFood, ShopeeFood.
5. When (Kapan)
A. Fokus pada waktu menjelang berbuka (pukul 16.00 – 19.00).
B. Selama 30 hari Ramadan, dengan puncak penjualan biasanya di 10 hari terakhir menjelang Lebaran.
6. How (Bagaimana)
1. Menyediakan menu spesial Ramadan, seperti burger mini isi kurma, daging rendang, atau sambal khas.
2. Mengadakan promo bundling, seperti “Paket Berkah Berdua” atau “Takjil Spesial Burger Mini”.
Analisis SWOT
Strengths (Kekuatan)
Produk unik dan praktis, cocok untuk menu takjil/buka puasa.
1. Harga terjangkau dengan porsi pas.
2. Mudah dikemas dan dijual dalam bentuk paket.
3. Bisa dijual di banyak tempat (fleksibel secara lokasi).
Weaknesses
1. (Kelemahan)
Daya tahan makanan terbatas (harus segera dikonsumsi).
2. Butuh persiapan ekstra saat permintaan meningkat tajam.
Threats (Ancaman)
1. Banyaknya kompetitor yang juga menawarkan makanan khas Ramadan.
2. Risiko bahan baku mahal atau langka karena permintaan tinggi.
Terimakasih
Usaha: Sewa Baju Muslim & Kebaya Lebaran (Online/Offline)
BalasHapusMetode 5W + 1H
What (Apa)?
Usaha penyewaan baju muslim, gamis kekinian, baju koko, dan kebaya lebaran untuk dipakai saat silaturahmi, foto keluarga, atau bukber.
Who (Siapa)?
Target: remaja, pasangan muda, ibu-ibu, dan keluarga yang ingin tampil kece tapi hemat.
When (Kapan)?
Fokus di bulan Ramadhan (terutama 2 minggu menjelang Lebaran) dan bisa diperpanjang sampai habis lebaran.
Where (Dimana)?
Bisa buka secara online (Instagram, Shopee, TikTok Shop) dan offline (rumahan, kios, atau pop-up store).
Why (Mengapa)?
Banyak orang ingin tampil maksimal di momen Lebaran tapi gak semua mau beli baju baru karena mahal. Sewa baju jadi solusi ekonomis dan praktis.
How (Bagaimana)?
Koleksi baju dipajang di katalog digital. Sistem booking online, fitting bisa by appointment. Setiap baju dicuci dan disterilkan setelah pemakaian.
Analisis SWOT
Strengths (Kekuatan):
1. Modal bisa kecil (mulai dari koleksi pribadi/secondhand).
2. Bisa dijalankan dari rumah.
3. Banyak peminat karena baju lebaran biasanya hanya dipakai 1x.
Weaknesses (Kelemahan):
1. Harus rajin rawat dan cuci baju.
2. Risiko kerusakan saat pemakaian.
3. Ukuran dan model terbatas.
Opportunities (Peluang):
1. Bisa dikembangkan jadi usaha tahunan (sewa baju kondangan, wisuda, dll).
2. Potensi kolaborasi dengan fotografer atau MUA.
3. Bisa buka layanan antar-jemput baju.
Threats (Ancaman):
1. Saingan dengan baju-baju murah di marketplace.
2. Pelanggan bisa cancel mendadak.
3. Cuaca lembap bisa bikin baju cepat rusak kalau gak dirawat.
Perencanaan Usaha Dimsum Mentai dalam Bulan Ramadhan dan Lebaran
BalasHapus—Metode 5W + 1H
1. What (Apa)?
Usaha ini menjual makanan ringan berupa dimsum mentai—dimsum kukus/goreng yang disajikan dengan saus mentai (mayonnaise dan saus pedas khas Jepang). Cocok sebagai takjil atau hidangan ringan saat buka puasa dan camilan saat Lebaran.
2. Why (Mengapa)?
Dimsum mentai populer karena rasanya gurih dan creamy, mudah disukai berbagai kalangan. Di bulan Ramadhan, banyak orang mencari menu praktis, lezat, dan kekinian untuk berbuka puasa atau oleh-oleh Lebaran.
3. Who (Siapa)?
- Target konsumen:
Remaja, dewasa muda, dan ibu rumah tangga.
- Pesaing:
Pedagang makanan ringan lainnya (seperti takjil tradisional, gorengan, atau jajanan Korea/Jepang).
- Mitra potensial:
Ojek online, reseller rumahan, atau influencer makanan.
4. Where (Di mana)?
Dapat dijalankan dari rumah (home-based business), bazar Ramadhan, atau secara online melalui platform seperti GoFood, GrabFood, dan Instagram.
5. When (Kapan)?
Momentum terbaik adalah selama bulan Ramadhan hingga seminggu setelah Lebaran, ketika permintaan makanan siap saji dan oleh-oleh meningkat.
6. How (Bagaimana)?
- Produksi: Siapkan bahan segar, proses dimsum dan saus mentai sendiri untuk menekan biaya.
- Penjualan: Gunakan media sosial untuk promosi, tawarkan paket berbuka puasa, diskon Ramadhan, atau hampers Lebaran.
- Pengiriman: Kerjasama dengan kurir lokal atau sistem pre-order untuk efisiensi pengiriman.
—Analisis SWOT
1. Strengths (Kekuatan)
- Produk kekinian yang sudah populer.
- Rasa khas dan cocok di lidah banyak orang.
- Modal awal relatif rendah.
- Mudah dibuat dalam jumlah besar.
- Bisa disimpan frozen untuk tahan lama.
2. Weaknesses (Kelemahan)
- Dimsum mentai bukan makanan utama, lebih cocok untuk camilan.
- Ketahanan produk terbatas jika tanpa pengemasan yang tepat.
- Ketergantungan pada rasa saus mentai, jika tidak pas bisa kurang menarik.
3. Opportunities (Peluang)
- Ramadhan dan Lebaran meningkatkan minat beli makanan siap saji dan oleh-oleh.
- Bisa dikembangkan menjadi hampers atau paket Ramadhan.
- Banyak konsumen mencari makanan unik sebagai menu buka puasa.
- Tren makanan Asia (Jepang/Korea) sedang digemari.
4. Threats (Ancaman)
- Persaingan tinggi dari makanan ringan lain.
- Harga bahan bisa naik saat Ramadhan.
- Cuaca panas bisa memengaruhi daya tahan makanan.
- Ketergantungan pada jasa pengiriman online bisa berdampak jika ada kendala teknis/logistik.
Perencanaan Usaha Risol :
BalasHapusMetode 5W + 1H
•What (Apa)?
Usaha penjualan risol dengan berbagai isian, seperti risol mayo, risol sayur, risol ayam pedas, dan risol cokelat. Risol ini cocok sebagai camilan berbuka puasa (takjil), suguhan Lebaran, atau isi hampers.
•Who (Siapa)?
Target pasar mencakup ibu rumah tangga, pekerja kantoran, mahasiswa, dan siapa saja yang membutuhkan camilan praktis, khususnya selama Ramadan dan menjelang Lebaran.
•When (Kapan)?
Waktu terbaik untuk menjalankan usaha ini adalah selama bulan Ramadan hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri. Produksi bisa dimulai sejak pagi hari, dan penjualan difokuskan menjelang waktu berbuka (sekitar pukul 15.00–18.00), atau pre-order untuk stok frozen.
•Where (Di mana)?
Lokasi penjualan bisa di rumah (sistem pre-order atau online), di dekat masjid, area perkantoran, kampus, atau buka booth di pasar takjil. Bisa juga dijual melalui aplikasi ojek online.
•Why (Mengapa)?
Risol adalah camilan populer yang praktis, mengenyangkan, dan digemari banyak orang. Rasanya yang variatif membuatnya cocok untuk takjil maupun hidangan Lebaran. Peluang cuan besar karena bahan bakunya cukup murah dan bisa disiapkan dalam bentuk frozen.
•How (Bagaimana)?
- Produksi dilakukan secara rumahan dengan menjaga kebersihan dan rasa.
- Promosi dilakukan melalui media sosial, grup WhatsApp, dan marketplace.
- Penjualan dilakukan dengan sistem pre-order dan bisa juga dijual langsung menjelang berbuka.
- Variasi rasa dibuat untuk menarik lebih banyak konsumen.
- Menyediakan dalam bentuk frozen untuk konsumen yang ingin stok camilan selama Ramadan dan Lebaran.
Analisis SWOT Usaha Risol
•Strengths (Kekuatan):
- Camilan yang familiar dan disukai banyak orang.
- Modal relatif kecil dan bahan baku mudah diperoleh.
- Bisa disajikan dalam kondisi matang atau frozen.
- Varian rasa bisa menyesuaikan selera pasar.
•Weaknesses (Kelemahan):
- Membutuhkan waktu dan tenaga untuk produksi manual.
- Tidak tahan lama jika tanpa pengawet.
- Perlu perhatian pada pengemasan agar tetap menarik dan higienis.
•Opportunities (Peluang):
- Tingginya permintaan makanan praktis selama Ramadan.
- Bisa dijadikan hampers atau parcel Lebaran.
- Berpeluang ekspansi ke toko oleh-oleh atau katering.
•Threats (Ancaman):
- Persaingan dengan penjual camilan lain yang menjamur di bulan Ramadan.
- Kenaikan harga bahan baku saat Ramadan bisa menekan margin.
- Perubahan tren makanan atau selera pasar.
Metode 5W + 1H
BalasHapus1. What (Apa)
Usaha yang akan dijalankan adalah penjualan makanan cepat saji berupa kebab dengan berbagai varian isi seperti daging sapi, ayam, dan keju, serta tambahan minuman ringan.
2. Why (Mengapa)
Permintaan makanan cepat saji semakin meningkat, terutama di kalangan pelajar dan pekerja. Kebab adalah makanan praktis, lezat, dan memiliki nilai jual yang cukup tinggi dengan modal relatif kecil.
3. Who (Siapa)
Usaha ini dijalankan oleh individu atau tim kecil, ditujukan untuk konsumen umum, khususnya pelajar, mahasiswa, dan pekerja kantoran.
4. Where (Di mana)
Lokasi usaha dilakukan di area strategis seperti dekat sekolah, kampus, perkantoran, atau pusat keramaian seperti pasar malam atau bazar.
5. When (Kapan)
Usaha dimulai sesuai dengan kesiapan modal dan peralatan, dengan waktu operasional fleksibel, biasanya dari siang hingga malam hari.
6. How (Bagaimana)
Usaha dimulai dengan mempersiapkan peralatan (gerobak, kompor, freezer), bahan baku, dan strategi pemasaran seperti promosi melalui media sosial, diskon awal pembukaan, dan kerja sama dengan ojek online untuk pemesanan.
Analisis SWOT
1. Strengths (Kekuatan)
• Modal awal relatif kecil
• Bahan baku mudah didapat
• Produk disukai berbagai kalangan
• Proses pembuatan cepat dan praktis
2. Weaknesses (Kelemahan)
• Persaingan tinggi dengan usaha sejenis
• Ketergantungan pada lokasi strategis
• Terbatasnya kapasitas produksi saat ramai
3. Opportunities (Peluang)
• Meningkatnya tren makanan cepat saji
• Potensi franchise ke depannya
• Kolaborasi dengan layanan delivery online
4. Threats (Ancaman)
• Perubahan tren makanan
• Harga bahan baku yang fluktuatif
• Regulasi pemerintah terkait makanan jalanan
Usaha takjil modern
BalasHapus1. What (Apa)?
Usaha jualan takjil modern dengan sentuhan kekinian, seperti es buah mix topping jelly boba, martabak mie mozzarella, atau churros kurma dengan saus coklat.
2. Who (Siapa)?
Target pasar: anak muda, keluarga muda, karyawan yang mencari takjil cepat saji dan kekinian untuk buka puasa.
3. When (Kapan)?
Setiap hari selama bulan Ramadan, mulai pukul 15.00 sampai waktu berbuka puasa.
4. Where (Di mana)?
Lokasi strategis seperti depan masjid, depan minimarket, pinggir jalan ramai, atau lewat sistem pre-order online via WhatsApp dan Instagram.
5. Why (Mengapa)?
Banyak orang tidak sempat memasak atau ingin mencoba makanan baru yang berbeda dari takjil tradisional. Sentuhan kekinian menarik perhatian, terutama anak muda.
6. How (Bagaimana)?
Kreasikan menu unik, murah, dan menarik visualnya.
Gunakan kemasan ramah lingkungan yang lucu dan eye-catching.
Jual lewat lapak kaki lima dan promosi lewat media sosial.
Bisa juga sistem open pre-order untuk efisiensi.
Usaha: Penjualan Toples
BalasHapusPenjelasan Usaha Toples Menjelang Hari Raya (5W + 1H)
1. What (Apa)
Usaha penjualan toples adalah kegiatan menjual wadah makanan (biasanya berbahan plastik, kaca, atau akrilik) yang sering digunakan untuk menyimpan kue kering atau makanan ringan saat hari raya.
2. Why (Mengapa)
Permintaan toples meningkat tajam menjelang hari raya karena masyarakat banyak menyajikan kue atau camilan untuk tamu. Toples menjadi kebutuhan yang tidak bisa dilewatkan.
3. Who (Siapa)
• Pelaku usaha: Individu, UMKM, atau toko perabot.
• Target pasar: Ibu rumah tangga, keluarga, dan masyarakat umum yang merayakan hari raya.
4. When (Kapan)
Musim penjualan paling tinggi terjadi 2–4 minggu menjelang hari raya idul fitri, ketika masyarakat mulai mempersiapkan sajian untuk tamu.
5. Where (Di mana)
• Penjualan bisa dilakukan di pasar tradisional, toko perabot, bazar, hingga secara online melalui media sosial, e-commerce, dan marketplace.
6. How (Bagaimana)
• Menyediakan berbagai jenis dan ukuran toples (unik, menarik, dan fungsional).
• Menawarkan paket bundling (misalnya isi 3, 4, 5 dan 6 toples) atau dikemas cantik untuk hampers.
• Promosi melalui media sosial dan diskon menjelang hari raya.
• Kolaborasi dengan produsen kue kering atau hampers.
Analisis SWOT Usaha Penjualan Toples Menjelang Hari Raya
Strengths (Kekuatan)
- Permintaan tinggi saat hari raya
- Modal awal relatif kecil- Produk tahan lama dan tidak mudah rusak
Weaknesses (Kelemahan)
- Musiman (tinggi hanya menjelang hari raya)
- Persaingan harga ketat
- Ketergantungan pada tren desain
Opportunities (Peluang)
- Bisa dikembangkan jadi bisnis hampers
- Penjualan online memperluas jangkauan pasar
- Kolaborasi dengan UMKM kue
Threats (Ancaman)
-Persaingan dari toko besar dan marketplace
- Perubahan selera konsumen- Kenaikan harga bahan baku atau ongkir
Nama: Azarya Endra Yustiawan
BalasHapusKelas: XI KA 1
Absen: 21
Usaha yang dikembangkan: Es Kopyor
Peluang usaha es kopyor dapat dijelaskan menggunakan pendekatan 5H+1W (What, Why, Who, When, Where, How):
What (apa)
Es kopyor adalah minuman segar berbahan dasar daging kelapa kopyor atau imitasi kopyor (dari agar-agar), disajikan dengan sirup dan es batu. Es ini populer sebagai pelepas dahaga, terutama saat cuaca panas atau bulan Ramadan.
Why (Mengapa)
-Permintaan tinggi, terutama saat bulan puasa sebagai takjil berbuka.
-Kelapa kopyor asli langka dan mahal, sehingga es kopyor sintetis menjadi alternatif yang ekonomis dan mudah dibuat
Who (Siapa)
Target pasar: Masyarakat umum, terutama anak-anak, remaja, dan keluarga yang mencari minuman segar, serta konsumen takjil saat Ramadan.
Pelaku usaha: Cocok untuk UMKM, ibu rumah tangga, atau siapa saja yang ingin memulai bisnis kuliner dengan modal terjangkau
Where (Di mana)
Lokasi strategis: Pinggir jalan, depan rumah, pasar, area sekolah, pusat keramaian, atau melalui sistem pre-order dan pesanan online
How (Bagaimana)
-Produksi: Es kopyor asli menggunakan daging kelapa kopyor, sedangkan es kopyor sintetis dibuat dari agar-agar, santan, gula, dan sirup cocopandan.
-Peralatan: Blender, panci, wadah es, gelas plastik, mesin cup sealer untuk kemasan menarik dan higienis.
-Pemasaran: Promosi melalui media sosial, spanduk, dan penawaran khusus saat Ramadan atau event tertentu.
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) memberikan gambaran menyeluruh tentang peluang usaha es kopyor. Berikut penjelasan berdasarkan sumber relevan
Strengths (Kekuatan)
Tidak semua tempat menyediakan es kopyor, sehingga produk ini memiliki daya tarik tersendiri bagi konsumen yang ingin mencoba sesuatu yang berbeda
Weakness (kelemahan)
Harga relatif tinggi: Es kopyor asli cenderung lebih mahal dibandingkan es krim atau minuman es lain, sehingga bisa membatasi segmen pasar
Opportunities (Peluang)
Meningkatnya minat konsumen terhadap produk lokal dan autentik membuka peluang besar untuk memperkenalkan es kopyor sebagai alternatif minuman segar yang khas Indonesia
Threats (Ancaman)
Selera konsumen yang cepat berubah dapat membuat es kopyor hanya menjadi tren sesaat jika tidak ada inovasi berkelanjutan
Nama: Cahyaning Lintang Panjerrino
BalasHapusKelas: XI KA1
Absen: 23
Usaha yang dikembangkan jajanan Es Manado
1) What (Apa)
Usaha menjual Es Manado, yaitu minuman khas berbahan dasar buah sirsak, kelapa muda, susu kental manis, es batu dengan tambahan berbagai macam jelly yang manis dan segar.
2) Who (Siapa)
Minuman ini bisa dikonsumsi semua orang yang lagi cari minuman seger, terutama anak sekolah, orang kerja, dan keluarga.
3) When (Kapan)
Saat bulan Ramadan, khususnya sore hari menjelang buka puasa (jam 3 sampai Maghrib) minuman ini bisa dijadikan pilihan untuk melegakan dahaga.
4) Where (Di mana)
Bisa dijual depan rumah, di pinggir jalan yang ramai, dekat masjid, atau lewat media sosial dan aplikasi pesan antar.
5) Why (Mengapa)
Karena saat bulan puasa, banyak orang mencari takjil yang seger dan manis. Es Manado belum banyak yang jual, jadi peluangnya bagus.
6) How (Bagaimana):
Siapkan bahan-bahan segar, bikin Es Manado dalam cup atau botol, lalu jual secara langsung atau online. Bisa juga kasih promo biar makin menarik.
Analisis SWOT
1) Strengths (Kekuatan)
a) Rasanya enak, segar, dan unik
b) Disukai semua kalangan
c) Bahan mudah didapat dan murah
2) Weaknesses (Kelemahan):
a) Harus selalu disimpan dingin
b) Tidak tahan lama, jadi harus dijual cepat
3) Opportunities (Peluang)
a) Banyak peminat minuman segar saat Ramadan
b) Bisa dikembangkan jadi usaha tetap
c) Bisa ditambah varian topping atau kemasan kekinian
4) Threats (Ancaman)
a) Cuaca hujan bisa bikin pembeli turun
b) Saingan dari penjual takjil dan minuman lain
Nama : Callaluna Queency Tajmahendra
BalasHapusKelas : IX KA 1
No. Absen : 24
Perencanaan Usaha Pisang Coklat
Metode 5W + 1H
1. What (Apa)
- Usaha yang dijalankan adalah berjualan pisang coklat (cemilan pisang yang dibalut kulit lumpia dan diisi coklat, kemudian digoreng garing). Cocok dijual sebagai takjil di bulan Ramadhan.
2. Why (Mengapa)
- Karena pisang coklat sangat disukai berbagai kalangan, mudah dibuat, dan bahan-bahannya murah serta mudah diperoleh. Selain itu, jajanan ini praktis untuk berbuka puasa.
3. Who (Siapa)
- Usaha ini bisa dijalankan oleh pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, atau siapa saja yang ingin menambah penghasilan selama bulan Ramadhan.
4. Where (Dimana)
- Lokasi penjualan bisa dilakukan di depan rumah, pinggir jalan strategis, dekat masjid, sekolah, atau bisa juga dijual secara online lewat media sosial.
5. When (Kapan)
- Usaha ini cocok dimulai dari awal Ramadhan sampai menjelang Lebaran, khususnya saat sore hari menjelang berbuka (jam 15.00–18.00).
6. How (Bagaimana)
- Membuat pisang coklat: pisang dipotong kecil, diberi coklat batang/leleh, dibungkus kulit lumpia, lalu digoreng.
- Promosi dilakukan melalui media sosial dan banner kecil di tempat jualan.
- Bisa juga menerima pesanan dalam jumlah banyak untuk berbuka bersama.
Analisis SWOT
1. Strengths (Kekuatan)
- Bahan baku murah dan mudah didapat
- Proses pembuatan mudah dan cepat
- Banyak digemari semua kalangan
- Modal kecil tapi keuntungan besar
2. Weaknesses (Kelemahan)
- Tidak tahan lama, sebaiknya dikonsumsi dalam beberapa jam
- Jika digoreng terlalu lama bisa gosong dan rasanya pahit
- Kurang menarik tanpa variasi topping atau kemasan
3. Opportunities (Peluang)
- Permintaan tinggi saat bulan Ramadhan
- Bisa dikembangkan menjadi berbagai varian isi (keju, meses, green tea)
- Potensi dijual secara online (GoFood, GrabFood, dll)
4. Threats (Ancaman)
- Persaingan dengan penjual takjil lain
- Cuaca buruk bisa menghambat penjualan di luar ruangan
- Kenaikan harga bahan baku
Usaha: Hampers Lebaran Kekinian
BalasHapusNama: Az zahra Nur Salsabila
Kelas: XI KA1
No. Absen: 19
5W + 1H:
What (Apa):
Usaha hampers lebaran berisi makanan ringan, kue kering, dan pernak-pernik khas Idul Fitri yang dikemas cantik dan kekinian.
Why (Mengapa):
Karena banyak orang ingin memberikan hadiah kepada keluarga, teman, dan rekan kerja menjelang Idul Fitri, namun tidak punya waktu atau ide untuk menyiapkannya sendiri.
Who (Siapa):
Target pasar adalah individu, pekerja kantoran, dan pelaku bisnis yang ingin memberikan ucapan selamat lebaran secara praktis namun tetap berkesan.
Where (Dimana):
Dipasarkan secara online (melalui Instagram, TikTok, WhatsApp, dan marketplace), serta bisa juga dijual di bazar Ramadhan.
When (Kapan):
Usaha dimulai sejak pertengahan Ramadhan hingga menjelang Idul Fitri.
How (Bagaimana):
Dengan merancang paket hampers berisi produk lokal dan handmade, bekerja sama dengan UMKM, dan promosi lewat media sosial menggunakan konten menarik serta sistem pre-order.
Analisis SWOT:
Strengths (Kekuatan):
1. Permintaan tinggi saat Ramadhan dan Lebaran
2. Bisa dijalankan dari rumah
3. Modal awal relatif kecil dengan sistem pre-order
Weaknesses (Kelemahan):
1. Persaingan tinggi
2. Butuh kreativitas dalam kemasan dan promosi
3. Bergantung pada musim (musiman)
Opportunities (Peluang):
1. Bisa berkembang menjadi bisnis hampers untuk berbagai momen lain (ulang tahun, tahun baru, dll)
2. Potensi kolaborasi dengan bisnis lokal lain
Threats (Ancaman):
1. Harga bahan pokok naik saat Ramadhan
2. Perubahan tren konsumen yang cepat
3. Resiko keterlambatan pengiriman hampers
Nama : Danielle Anisa rhamadani
BalasHapusKelas / Absen : 11 KA-1/28
contoh usaha yang bisa dikembangkan saat bulan Ramdhan atau lebaran salah satunya adalah makanan kekinian, yaitu jualan Dimsum (Dimsum Frozen / siap makan).
>> Penjelasan 5W + 1H dan analisis SWOT :
5W + 1H: Dimsum Kekinian Selama Ramadhan
1. What (Apa)
Usaha penjualan dimsum, baik dalam bentuk langsung siap dimakan maupun Frozen (dibawa pulang dan disimpan untuk sahur). Dimsum ini bisa dikreasikan dengan berbagai varian seperti dimsum mozzarella, dimsum ayam pedas, dimsum carbonara, dan lain-lain.
2. Why (Mengapa)
- Dimsum termasuk makanan ringan yang digemari banyak orang.
- Cocok dijadikan camilan buka puasa atau sahur praktis.
3. Who (Siapa)
- Target konsumen: anak anak, Remaja, orang dewasa, keluarga muda, ibu rumah tangga.
- Pelaku usaha: UMKM, pengusaha kuliner pemula, atau penjual takjil musiman.
4. When (Kapan)
- Waktu berjualan yang ideal:
- Sore hari : menjelang buka puasa (16.00–18.00) untuk varian yang siap makan.
- Pagi sampai malam untuk varian frozen, bisa dijual online/offline.
5. Where (Di mana)
- Dekat masjid, perumahan, pasar takjil, atau depan minimarket.
- Online: ShopeeFood, GrabFood, GoFood, via WhatsApp.
6. How (Bagaimana)
- Produksi: Beli bahan baku (kulit dimsum, ayam, udang, keju, dll), atau beli frozen lalu dikreasikan.
- Pengemasan: Gunakan box mika cantik sesuai kebutuhan.
- Pemasaran: Manfaatkan media sosial
>>> Analisis SWOT Usaha Dimsum Kekinian di Bulan Ramadhan
Strengths (Kekuatan)
- Modal relatif kecil dan mudah dibuat.
- Diminati berbagai kalangan usia.
Weaknesses (Kelemahan)
- Produk basah, perlu penyimpanan yang tepat.
- Persaingan cukup banyak di pasar takjil.
Opportunities (Peluang)
- Pasar takjil sangat ramai di bulan Ramadhan.
- Bisa dikembangkan jadi bisnis berkelanjutan (pasca-Ramadhan).
Threats (Ancaman)
- Harga bahan baku bisa naik menjelang Lebaran.
- Konsumen bisa bosan jika tidak ada inovasi varian.
Nama : Zulfa Nur Setiyono
BalasHapusKelas:XI KA 1/35
contoh usaha yg bisa dikembangkan saat bulan ramadhan /lebaran ,salah satunya adalah "TAKJIL BOX"
- *What (Apa):* Menjual paket takjil siap saji berisi 2–3 jenis takjil dari daftar di atas (misal: kolak + agar-agar + kurma coklat) dalam 1 box cantik.
- *Why (Mengapa):* supaya orang tidak repot untuk memilih satu-satu dan bisa langsung berbuka dengan makanan lengkap. Praktis dan menarik.
- *Who (Siapa):* Targetnya anak kost, pekerja, ibu rumah tangga yang sibuk, atau orang yang mau ngasih ke tetangga/panti.
- *Where (Di mana):* hanya online delivery via WA/Instagram.
- *When (Kapan):* Dari jam 15.00 sampai menjelang buka puasa (Maghrib), selama bulan Ramadan.
- *How (Bagaimana):* menyiapkan menu harian berganti-ganti, bikin kemasan yg rapi, dan dipasarkan lewat story WA dan medsos.
*Analisis SWOT:*
- *Strengths (Kekuatan):*
- Produk variasi, tidak membosankan
- Packaging menarik
- Banyak orang butuh menu komplit buat buka puasa
- *Weaknesses (Kelemahan):*
- Perlu stok lebih banyak dan variasi
- Butuh tenaga ekstra untuk kemas satu-satu
- *Opportunities (Peluang):*
- Bisa dipaketin buat buka bersama atau donasi
- *Threats (Ancaman):*
- Bahan cepat basi
- Saingan banyak kalau packagingnya tidak berbeda
Metode 5W + 1H
BalasHapus1. What (Apa)
— Apa yang akan dijual pada bulan Ramadhan? Usaha jual Es Buah sangat menarik minat masyarakat saat bulan Ramadhan. Produk ini sangat cocok dinikmati saat bulan Ramadhan karena disajikan saat dingin dan terdapat berbagai topping yang menarik.
2. Why (Mengapa)
— Kenapa harus Es Buah? Produk ini bahan - bahannya mudah dicari dan variatif sekali isinya. Memiliki minat yang tinggi dikalangan masyarakat muslim yang melaksanakan puasa.
3. Who (Siapa)
— Siapa yang akan beli? Es buah memiliki banyak minat dari berbagai kalangan masyarakat, seperti pelajar, mahasiswa, pekerja, dll. Pemasok utama bahannya adalah penjual buah.
4. Where (Dimana)
— Dimana kita dapag berjualan? Kita dapat menyewa tempat untuk berjualan, kita juga harus memperhatikan lokasinya dan tempatnya.
5. When (Kapan)
— Kapan kita dapat berjualan? Kita dapat berjualan di mulai dari pukul 15.00 - 17.00.
6. How (Bagaimana)
— Bagaimana kita berjualan? Kita dapat berjualan dimulai dari menyiapkan tempatnya, meja, dan peralatan yang digunakan. Kita juga dapat berpromosi melalui media sosial, serta kita juga dapat membuat variasi topping yang macam - macam.
Analisis SWOT
1. Strengths (Kekuatan)
— Modal yang digunakan relatif kecil, bahan - bahan yang mudah di dapat serta peminatnya yang tinggi saat bulan Ramadhan.
2. Weakness (Kelemahan)
— Produk ini tidak dapat tahan lama dikarenakan mengandung buah - buahan, dan apabila disajikan esoknya akan terasa tidak enak karena tidak fresh.
3. Opportunity (Peluang)
— Kita bisa mendapat peluang pendapatan yang besar apabila kita dapat menjual es buah dengan topping yang variatif, sehingga dapat menarik mata penjual.
4. Threats (Ancaman)
— Banyak sekali pesaing yang jualan dengan produk serupa, sehingga kita harus variatif dalam berjualan.
1. What (Apa)
BalasHapusUsaha pembuatan dan penjualan *kue kering* khas Lebaran seperti nastar, kastengel, putri salju, dan lidah kucing.
2. Why (Mengapa)
Karena saat Ramadan dan menjelang Lebaran, permintaan kue kering meningkat pesat untuk sajian tamu, hantaran, dan hampers. Kue kering juga tahan lama dan mudah dipasarkan.
3. Who (Siapa)
Target pasar: Ibu rumah tangga, pekerja kantoran, pelajar, bahkan UMKM yang butuh hampers.
Pelaku usaha: Individu, keluarga, atau tim kecil yang punya keterampilan membuat kue.
4. Where (Di mana)
Produksi bisa dilakukan di rumah. Penjualan bisa dilakukan secara offline di rumah, pasar, bazar, atau online melalui media sosial, marketplace, dan aplikasi pesan-antar.
5. When (Kapan)
Paling tepat dimulai 2-3 minggu sebelum Ramadan untuk promosi, produksi bisa maksimal di minggu ke-2 hingga akhir Ramadan. Saat Lebaran, kue kering sangat diminati.
6. How (Bagaimana)
- Riset resep kue yang sesuai selera pasar.
- Produksi dengan kualitas rasa dan kemasan yang menarik.
- Promosi lewat media sosial, menawarkan paket hampers, sistem pre-order untuk stok terbatas.
- Memberikan diskon atau bonus pembelian untuk menarik pelanggan.
ANALISIS SWOT
1. Strengths (Kekuatan)
- Kue kering awet, cocok untuk stok.
- Modal usaha terjangkau.
- Variasi rasa bisa disesuaikan selera pelanggan.
- Cocok untuk gift atau hantaran.
2. Weaknesses (Kelemahan)
- Persaingan sangat ketat, banyak penjual kue musiman.
- Kualitas harus konsisten agar pelanggan tidak kecewa.
- Butuh kemasan yang menarik agar dilirik.
3. Opportunities (Peluang)
- Permintaan tinggi menjelang Lebaran.
- Bisa dijual dalam paket hampers, menambah nilai jual.
- Pasar digital terbuka luas lewat media sosial dan marketplace.
4. Threats (Ancaman)
- Fluktuasi harga bahan baku seperti tepung, telur, dan mentega saat Ramadan.
- Trend makanan bisa berubah cepat.
- Jika promosi kurang gencar, sulit bersaing dengan brand yang lebih dikenal.
Nama : Ayashi Sentya Angelita
BalasHapusKelas : XI KA 1
Absen : 17
Berikut adalah contoh perencanaan usaha gorengan dan pisang aroma yang dikembangkan saat bulan Ramadhan dan Lebaran dengan pendekatan 5W + 1H dan analisis SWOT:
» 5W + 1H (What, Why, When, Where, Who, How) Usaha Gorengan dan Pisang Aroma:
1. What (Apa)
Usaha menjual gorengan dan pisang aroma sebagai makanan ringan untuk berbuka puasa. Produk bisa berupa bakwan, tahu isi, risoles, tempe mendoan, dan pisang aroma isi cokelat atau keju.
2. Why (Mengapa)
Karena gorengan dan pisang aroma sangat diminati masyarakat saat berbuka puasa. Rasanya gurih dan manis cocok untuk mengganjal perut setelah seharian berpuasa. Modalnya juga relatif kecil tapi berpeluang untung besar.
3. When (Kapan)
Mulai pukul 15.00 hingga menjelang Magrib (saat orang mencari takjil). Juga bisa tetap buka setelah Tarawih atau menjelang Lebaran untuk stok camilan keluarga.
4. Where (Di mana)
Di depan rumah, pinggir jalan yang ramai, dekat masjid, pasar takjil.
5. Who (Siapa)
Dijalankan oleh perorangan. Bisa melibatkan ibu rumah tangga, anak muda, atau siapa pun yang ingin punya penghasilan tambahan.
6. How (Bagaimana)
Produksi: Membuat sendiri dengan resep andalan.
Pemasaran: Lewat media sosial (WhatsApp, Instagram, TikTok), spanduk di depan rumah, atau bergabung di komunitas jualan takjil.
Penjualan: Sistem pre-order dan jual langsung.
Inovasi: Tambahkan varian isi baru (pisang aroma matcha, bakwan pedas, dll).
» Analisis SWOT Usaha Gorengan & Pisang Aroma
Strengths (Kekuatan):
• Modal kecil, bahan mudah didapat
• Cepat laku, cocok untuk semua kalangan
• Resep mudah dibuat, bisa dikerjakan di rumah
• Margin keuntungan cukup tinggi
Weaknesses (Kelemahan):
• Tidak tahan lama (harus habis di hari yang sama)
• Rentan berminyak jika tidak dimasak dengan benar
• Persaingan tinggi di pasar takjil
Opportunities (Peluang):
• Tingginya permintaan makanan ringan saat Ramadhan
• Bisa dikembangkan jadi usaha tetap pasca-Ramadhan
• Potensi pesanan untuk acara bukber, pengajian, atau hampers lebaran
Threats (Ancaman):
• Harga bahan pokok bisa naik saat Ramadhan
• Cuaca (hujan) bisa mengurangi jumlah pembeli
• Saingan yang menjual lebih murah atau punya tempat lebih strategis
ROIHANATA LAIYINUN FARIL HAMRA
BalasHapusXI TKI2/21
Ide Usaha: Penjualan Dimsum Mentai sebagai Takjil dan Menu Berbuka Puasa
METODE 5W + 1H:
── .✦ What (Apa): Menawarkan produk Dimsum Mentai, yaitu dimsum kukus atau goreng yang disiram dengan saus mentai (campuran mayones, telur ikan kod, dan bumbu lain yang dipanggang atau dibakar sebentar). Variasi bisa ditambahkan dengan berbagai jenis isian dimsum (ayam, udang, kepiting) dan topping tambahan (abon, nori).
── .✦ Why (Mengapa):
1. Tren Kuliner: Saus mentai sedang populer di kalangan masyarakat, terutama anak muda. Menggabungkannya dengan dimsum yang sudah dikenal luas menciptakan daya tarik tersendiri.
2. Cocok sebagai Takjil dan Menu Berbuka: Dimsum berukuran kecil dan mudah disantap, menjadikannya pilihan praktis untuk takjil. Rasanya yang gurih dan lezat juga cocok sebagai hidangan pembuka atau bahkan lauk saat berbuka puasa.
3. Potensi Keuntungan Ramadan: Bulan Ramadan meningkatkan aktivitas konsumsi makanan, terutama menjelang berbuka. Ini adalah peluang besar untuk meningkatkan penjualan.
4. Inovasi Produk: Menawarkan variasi rasa dan topping pada Dimsum Mentai dapat menarik lebih banyak pelanggan.
── .✦ Who (Siapa): Target pasar meliputi: Anak muda dan dewasa, keluarga, mahasiswa dan pekerja, pengguna platform online.
── .✦ Where (Di Mana):
1. Online:
Platform media sosial (Instagram, TikTok) untuk promosi dan pemesanan, Aplikasi pesan antar makanan (GoFood, GrabFood, ShopeeFood).
2. Offline (jika memungkinkan):
Booth atau stand di bazaar Ramadan, dekat masjid, atau lokasi keramaian menjelang berbuka puasa, Penjualan di rumah dengan sistem pre-order atau takeaway, Kerjasama dengan warung makan atau kafe yang ingin menambah menu takjil.
── .✦ When (Kapan): Waktu yang paling tepat adalah selama bulan Ramadan, terutama menjelang waktu berbuka puasa. Persiapan bisa dimulai beberapa minggu sebelum Ramadan untuk promosi dan pengadaan bahan baku. Potensi penjualan juga bisa dilanjutkan setelah Ramadan meskipun mungkin tidak setinggi saat bulan puasa.
── .✦ How (Bagaimana):
1. Persiapan Produk:
Mencari supplier dimsum berkualitas atau membuat dimsum sendiri untuk menjaga kualitas dan harga, Memastikan ketersediaan bahan baku saus mentai (mayones, telur ikan kod, bumbu), Mengembangkan variasi rasa dan topping yang menarik.
2. Pengemasan: Menggunakan kemasan yang menarik, praktis, dan menjaga kualitas produk (misalnya wadah plastik dengan penutup).
3. Pemasaran:
Membuat konten visual yang menarik (foto dan video) di media sosial, Menawarkan promo khusus Ramadan (misalnya paket takjil, diskon jam tertentu), Bekerjasama dengan influencer lokal untuk promosi, Memberikan pelayanan yang cepat dan ramah.
4. Penjualan dan Distribusi:
Menerima pesanan secara online dan mengatur pengiriman melalui aplikasi atau kurir pribadi, Melayani penjualan langsung di booth atau stand, Memastikan proses pembuatan dan pengiriman higienis.
ROIHANATA LAIYINUN FARIL HAMRA
BalasHapusXI TKI2/21
ANALISIS SWOT :
── .✦ Strengths (Kekuatan):
Produk yang sedang tren, Cocok untuk momen Ramadan, Fleksibilitas penjualan: Bisa dijual secara online dan offline, Potensi variasi produk: Bisa dikembangkan dengan berbagai isian dan topping.
── .✦ Weaknesses (Kelemahan):
Persaingan: Banyak penjual makanan lain yang juga menawarkan menu takjil, Keterbatasan waktu penjualan: Puncak penjualan hanya terjadi menjelang berbuka puasa, Kualitas bahan baku: Perlu menjaga kualitas bahan baku agar rasa tetap konsisten, Perlu kehati-hatian dalam pengiriman: Saus mentai bisa mudah rusak jika tidak ditangani dengan benar.
── .✦ Opportunities (Peluang):
Peluang untuk meningkatkan volume penjualan, Potensi kerjasama dengan platform online: Memperluas jangkauan pasar, Inovasi menu: Mengembangkan menu Dimsum Mentai dengan cita rasa unik atau edisi spesial Ramadan, Paket bundling: Menawarkan paket Dimsum Mentai dengan minuman atau takjil lain.
── .✦ Threats (Ancaman):
Munculnya pesaing dengan produk serupa: Perlu inovasi terus-menerus agar tetap unggul, Perubahan selera konsumen: Tren kuliner bisa berubah dengan cepat, Kenaikan harga bahan baku: Dapat mempengaruhi biaya produksi dan harga jual, Regulasi dan perizinan: Perlu memastikan usaha memenuhi persyaratan yang berlaku.
Saskia Tabina Khanza
BalasHapusXI TKI 2
Jualan aneka ragam es pada saat bulan puasa
(contohnya: es kopyor, es teler, es buah)
Metode 5W + 1H
1. What (Apa): Usaha yang dikembangkan adalah bermacam-macam es yang bisa meliputi es buah, es blewah, es kelapa muda, es serut, es campur, es teler, es cincau, dan berbagai jenis es segar lainnya. Variasi es ini bisa disesuaikan dengan selera pasar, seperti menggunakan bahan-bahan alami dan organik.
2. Who (Siapa): Target pasar adalah masyarakat umum yang ingin membeli takjil untuk berbuka puasa. Terutama keluarga, kelompok yang mengadakan acara buka puasa bersama, atau individu yang ingin membeli es segar untuk konsumsi pribadi. Usaha ini juga dapat menarik perhatian anak-anak karena variasi rasa yang menarik.
3. Where (Di mana): Usaha ini dapat dilakukan di lokasi-lokasi strategis seperti pasar ramadhan, kawasan perumahan, dekat masjid, atau area dengan banyak kegiatan buka puasa bersama. Selain itu, usaha ini bisa dijalankan secara online melalui aplikasi pengantaran makanan.
4. When (Kapan): Usaha ini akan sangat laris pada bulan Ramadan, khususnya menjelang waktu berbuka puasa. Namun, es juga bisa dijual pada hari-hari biasa atau saat Lebaran untuk merayakan dengan keluarga, jadi permintaan bisa berlanjut hingga hari raya.
5. Why (Mengapa): Es adalah pilihan minuman yang sangat disukai saat berbuka puasa karena menyegarkan dan memberikan energi setelah seharian berpuasa. Selain itu, varian rasa yang beragam dapat menarik perhatian konsumen yang ingin mencoba sesuatu yang baru dan berbeda.
6. How (Bagaimana):
• Proses Bisnis: Menyiapkan berbagai bahan untuk membuat es, seperti buah-buahan segar, es serut, sirup alami, susu, kelapa muda, dan lainnya. Produk bisa dijual dalam bentuk siap saji atau dalam kemasan.
• Pemasaran: Menggunakan media sosial untuk mempromosikan berbagai varian es, menawarkan paket es untuk buka puasa bersama, dan menawarkan promosi atau diskon khusus.
• Pengantaran: Menggunakan platform pengantaran makanan atau menyediakan layanan antar langsung ke rumah pelanggan untuk meningkatkan kenyamanan.
Analisis SWOT
1. Strengths (Kekuatan):
- Variasi Produk: Banyak pilihan es yang bisa ditawarkan, mulai dari es buah, es teler, hingga es kelapa muda. Ini bisa menarik berbagai segmen pasar.
- Harga Terjangkau: Usaha es relatif murah untuk diproduksi dan bisa dijual dengan harga yang terjangkau, membuatnya populer di kalangan semua lapisan masyarakat.
- Musiman: Memiliki permintaan yang tinggi di bulan Ramadan, yang bisa menjadi puncak keuntungan.
2. Weakness(Kelemahan):
- Ketergantungan pada Cuaca: Penjualan es sangat bergantung pada cuaca panas. Pada musim hujan atau cuaca dingin, permintaan bisa menurun.
- Keterbatasan Waktu: Usaha ini lebih laris di bulan Ramadan dan Lebaran, jadi ada risiko penurunan permintaan setelah periode tersebut.
• Kualitas Bahan Baku: Memerlukan pasokan bahan baku yang segar dan berkualitas. Jika kualitas bahan menurun, hal ini bisa mempengaruhi rasa dan kepuasan pelanggan.
3. Opportunities (Peluang):
- Produk Musiman: Es bisa dipasarkan sebagai produk khas bulan Ramadan dan Lebaran yang bisa meningkatkan daya tarik pasar.
- Inovasi Menu: Bisa menciptakan varian es baru, seperti es sehat dengan yogurt atau es dengan topping unik untuk menarik perhatian pelanggan.
- Pemasaran Digital: Memanfaatkan platform sosial media atau aplikasi pengantaran untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.
4. Threats (Ancaman):
- Persaingan yang Ketat: Banyak penjual es di pasar selama bulan Ramadan, jadi ada risiko kompetisi yang sangat ketat.
- Kenaikan Harga Bahan Baku: Harga buah atau bahan baku lainnya yang naik selama Ramadan bisa mempengaruhi margin keuntungan.
- Keterbatasan Pasar: Bisnis ini bisa sulit bertahan di luar musim Ramadan dan Lebaran, kecuali jika dilakukan diversifikasi produk atau penawaran spesial lainnya.
Dimas Adyansah Putra 11KA1 (29)
BalasHapusBerikut penjelasan tentang bagaimana mengembangkan usaha es pisang ijo menggunakan pendekatan 5W+1H dan analisis SWOT:
5W + 1H
1. What (Apa)
Apa yang ingin dikembangkan?
Usaha es pisang ijo yang awalnya berskala kecil ingin dikembangkan menjadi lebih besar, misalnya membuka cabang, memperluas pasar, atau meningkatkan brand awareness.
2. Why (Mengapa)
Mengapa usaha ini perlu dikembangkan?
Karena es pisang ijo memiliki potensi pasar luas, rasanya digemari banyak orang, bahan bakunya mudah didapat, dan margin keuntungan cukup tinggi.
3. Who (Siapa)
Siapa yang terlibat dalam pengembangan usaha?
Pemilik usaha, tim produksi, tim pemasaran, mitra (jika ada), serta pelanggan yang menjadi target pasar.
4. Where (Di mana)
Di mana usaha ini bisa dikembangkan?
Bisa dimulai dari kota tempat usaha berdiri, lalu merambah ke daerah lain dengan membuka cabang, food stall, atau lewat platform online (GoFood, GrabFood, ShopeeFood, dll).
5. When (Kapan)
Kapan pengembangan bisa dilakukan?
Setelah bisnis stabil, keuangan cukup, dan pasar menunjukkan respon positif. Misalnya 6 bulan – 1 tahun setelah usaha berjalan dan mendapat feedback baik.
6. How (Bagaimana)
Bagaimana cara mengembangkannya?
A. Meningkatkan kualitas rasa & kemasan
B. Membuat branding yang menarik
C. Menjual lewat platform online
D. Membuka franchise atau cabang
E. Mengikuti event kuliner atau pop-up booth
F. Promosi di media sosial secara konsisten
Analisis SWOT Usaha Es Pisang Ijo :
1. Strengths (Kekuatan)
A. Rasa yang unik dan khas daerah
B. Bahan baku mudah dan murah
C. Proses pembuatan sederhana
D. Banyak disukai berbagai kalangan
2. Weaknesses (Kelemahan)
A. Tidak tahan lama (harus segera dikonsumsi)
B. Rentan terhadap cuaca (musim hujan, dingin, dll)
C. Kurangnya inovasi bisa membuat bosan
D. Butuh pendingin atau freezer untuk distribusi
3. Opportunities (Peluang)
A. Tren makanan tradisional yang kembali populer
B. Potensi pasar anak muda dan pecinta jajanan lokal
C. Bisa dikreasikan dengan topping atau rasa baru
D. Potensi masuk ke pasar kuliner modern atau cafe
4. Threats (Ancaman)
A. Persaingan dari jajanan sejenis
B. Bahan baku bisa naik harga sewaktu-waktu
C. Perubahan selera pasar yang cepat
D. Masalah kesehatan (jika tidak higienis)
Demikian penjelasan dari saya Dimas Adyansah Putra 11KA1. Sekian terimakasih ..
Berikut penjelasan tentang bagaimana mengembangkan usaha es pisang ijo menggunakan pendekatan 5W+1H dan analisis SWOT:
BalasHapus5W + 1H
1. What (Apa)
Apa yang ingin dikembangkan?
Usaha es pisang ijo yang awalnya berskala kecil ingin dikembangkan menjadi lebih besar, misalnya membuka cabang, memperluas pasar, atau meningkatkan brand awareness.
2. Why (Mengapa)
Mengapa usaha ini perlu dikembangkan?
Karena es pisang ijo memiliki potensi pasar luas, rasanya digemari banyak orang, bahan bakunya mudah didapat, dan margin keuntungan cukup tinggi.
3. Who (Siapa)
Siapa yang terlibat dalam pengembangan usaha?
Pemilik usaha, tim produksi, tim pemasaran, mitra (jika ada), serta pelanggan yang menjadi target pasar.
4. Where (Di mana)
Di mana usaha ini bisa dikembangkan?
Bisa dimulai dari kota tempat usaha berdiri, lalu merambah ke daerah lain dengan membuka cabang, food stall, atau lewat platform online (GoFood, GrabFood, ShopeeFood, dll).
5. When (Kapan)
Kapan pengembangan bisa dilakukan?
Setelah bisnis stabil, keuangan cukup, dan pasar menunjukkan respon positif. Misalnya 6 bulan – 1 tahun setelah usaha berjalan dan mendapat feedback baik.
6. How (Bagaimana)
Bagaimana cara mengembangkannya?
A. Meningkatkan kualitas rasa & kemasan
B. Membuat branding yang menarik
C. Menjual lewat platform online
D. Membuka franchise atau cabang
E. Mengikuti event kuliner atau pop-up booth
F. Promosi di media sosial secara konsisten
Analisis SWOT Usaha Es Pisang Ijo :
1. Strengths (Kekuatan)
A. Rasa yang unik dan khas daerah
B. Bahan baku mudah dan murah
C. Proses pembuatan sederhana
D. Banyak disukai berbagai kalangan
2. Weaknesses (Kelemahan)
A. Tidak tahan lama (harus segera dikonsumsi)
B. Rentan terhadap cuaca (musim hujan, dingin, dll)
C. Kurangnya inovasi bisa membuat bosan
D. Butuh pendingin atau freezer untuk distribusi
3. Opportunities (Peluang)
A. Tren makanan tradisional yang kembali populer
B. Potensi pasar anak muda dan pecinta jajanan lokal
C. Bisa dikreasikan dengan topping atau rasa baru
D. Potensi masuk ke pasar kuliner modern atau cafe
4. Threats (Ancaman)
A. Persaingan dari jajanan sejenis
B. Bahan baku bisa naik harga sewaktu-waktu
C. Perubahan selera pasar yang cepat
D. Masalah kesehatan (jika tidak higienis)
Demikian penjelasan dari saya Cannavaro Rizky Wicaksono 11KA1 Absen 25. Sekian terimakasih ..
Penjualan Es Jeruk
BalasHapusMetode 5W + 1H:
What (Apa):
Menjual minuman es jeruk segar. Bisa berupa es jeruk murni, es jeruk dengan tambahan nata de coco, selasih, atau varian rasa jeruk lainnya.
Why (Mengapa):
1. Minuman Segar Pelepas Dahaga: Setelah seharian berpuasa, es jeruk menjadi pilihan minuman yang sangat menyegarkan dan digemari untuk berbuka.
2. Praktis dan Cepat: Pembuatannya relatif mudah dan cepat, cocok untuk melayani banyak pembeli dalam waktu singkat.
3. Harga Terjangkau: Bahan baku jeruk umumnya relatif terjangkau, memungkinkan penjualan dengan harga yang menarik bagi konsumen.
4. Potensi Keuntungan: Dengan modal yang tidak terlalu besar dan permintaan tinggi, potensi keuntungan cukup menjanjikan.
5. Cocok untuk Cuaca Panas: Bulan Ramadhan di Indonesia seringkali jatuh pada musim kemarau atau cuaca panas, sehingga minuman dingin seperti es jeruk sangat diminati.
Who (Siapa):
Target konsumen utama adalah:
1. Orang-orang yang berpuasa dan mencari minuman segar untuk berbuka.
2. Masyarakat umum yang ingin menikmati minuman dingin dan sehat.
3. Pembeli di pasar Ramadhan, pinggir jalan, atau acara-acara komunitas.
4. Keluarga yang ingin menyediakan minuman segar di rumah saat Lebaran.
Where (Di Mana):
Lokasi penjualan yang strategis meliputi:
1. Pinggir Jalan: Terutama di lokasi yang ramai menjelang waktu berbuka puasa.
2. Dekat Masjid atau Mushola: Tempat berkumpulnya orang setelah salat Tarawih atau saat menunggu berbuka.
3. Acara-acara Komunitas atau Bazaar: Keramaian dapat menarik banyak pembeli.
4. Online (dengan sistem pre-order atau delivery): Memanfaatkan media sosial atau aplikasi pesan antar.
When (Kapan):
Waktu operasional yang paling efektif adalah:
1. Selama Bulan Ramadhan: Terutama beberapa jam sebelum waktu berbuka puasa hingga setelah Tarawih.
2. Saat Lebaran: Bisa dijual di sekitar area perumahan atau tempat wisata yang ramai dikunjungi.
How (Bagaimana):
1. Persiapan: Memastikan ketersediaan jeruk segar, es batu, air, gula (atau pemanis lain), gelas atau kemasan, dan peralatan seperti pemeras jeruk.
2. Produksi: Membuat es jeruk segar sesuai pesanan atau menyiapkan dalam wadah besar. Menjaga kebersihan dan kualitas rasa sangat penting.
Analisis SWOT:
Strengths (Kekuatan):
1. Permintaan Pasar Tinggi: Bulan Ramadhan dan Lebaran menciptakan permintaan yang signifikan untuk produk ini.
2. Potensi Keuntungan Menarik: Margin keuntungan bisa dioptimalkan dengan produksi sendiri.
3. Fleksibilitas Lokasi dan Skala: Bisa dijalankan dari rumah dengan modal kecil.
Weaknesses (Kelemahan):
1. Persaingan Tinggi: Banyak penjual musiman yang bermunculan selama Ramadhan dan Lebaran.
2. Keterbatasan Waktu Penjualan (Takjil): Penjualan takjil hanya efektif beberapa jam sebelum berbuka.
3. Keterbatasan Daya Tahan Produk (Takjil): Takjil umumnya memiliki masa simpan yang singkat.
4. Ketergantungan pada Cuaca (Penjualan Offline): Cuaca buruk dapat mempengaruhi jumlah pembeli.
5. Manajemen Stok dan Produksi: Perlu perencanaan yang baik agar tidak kekurangan atau kelebihan stok.
Opportunities (Peluang):
1. Penjualan Online: Memanfaatkan platform digital untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
2. Inovasi Produk: Menawarkan varian takjil dan kue kering yang unik dan menarik.
3. Kerjasama: Bermitra dengan platform ojek online untuk pengiriman atau dengan toko/warung untuk titip jual.
Threats (Ancaman):
1. Munculnya Pesaing Baru: Banyaknya penjual musiman dapat menurunkan pangsa pasar.
2. Perubahan Selera Konsumen: Perlu terus memantau tren dan preferensi konsumen.
3. Kenaikan Harga Bahan Baku: Dapat mempengaruhi biaya produksi dan margin keuntungan.
4. Persaingan Harga: Pesaing mungkin menawarkan harga yang lebih rendah.
5. Regulasi dan Perizinan (Jika Skala Besar): Perlu memperhatikan aspek legalitas jika usaha berkembang.
- Penjualan Es Manado di bulan Ramadhan
BalasHapusMetode 5W + 1H :
1. What (Apa)
Usaha es manado adalah bisnis kuliner yang menjual minuman segar berbahan dasar buah-buahan segar yang dicampur sirup, susu, es serut, dan terkadang nata de coco atau jelly. Produk ini sangat diminati saat Ramadan sebagai takjil berbuka puasa.
2. Why (Mengapa)
Karena es manado sangat menyegarkan dan dinilai cocok sebagai pelepas dahaga saat berbuka puasa. Selain itu, bahan bakunya mudah didapat dan proses pembuatannya relatif mudah serta memiliki nilai keuntungan yang cukup tinggi.
3. Who (Siapa)
Usaha ini dapat dijalankan oleh siapa saja, baik individu, ibu rumah tangga, mahasiswa, hingga pelaku UMKM. Target pasarnya adalah masyarakat umum, terutama umat Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa.
4. When (Kapan)
Puncak penjualan terjadi selama bulan Ramadan, khususnya menjelang waktu berbuka (sekitar pukul 16.00–18.00). Namun, usaha ini juga bisa berjalan di luar Ramadan dengan mengatur strategi penjualan yang tepat.
5. Where (Di mana)
Lokasi strategis seperti depan rumah, pinggir jalan yang ramai, dekat masjid, sekolah, kampus, atau area perkantoran. Bisa juga dipasarkan secara online melalui media sosial dan aplikasi pemesanan online.
6. How (Bagaimana)
Dimulai dengan menyiapkan modal kecil untuk bahan-bahan pembuatan es manado dan perlengkapan. Lalu membuat variasi menu es manado, menetapkan harga, memilih lokasi jualan, dan mempromosikan produk. Bisa juga memakai sistem pre-order atau pemesanan secara online.
Analisis SWOT :
S - Strengths (Kekuatan):
• Bahan baku mudah didapat dan terjangkau.
• Proses produksi simpel dan cepat.
• Sangat diminati saat cuaca panas ketika bulan puasa.
• Bisa dijalankan dari rumah dengan modal minimalis.
W - Weaknesses (Kelemahan):
• Membutuhkan bahan-bahan yang segar setiap harinya
• Persaingan cukup tinggi, terutama saat di bulan Ramadan.
• Ketergantungan pada cuaca (kurang diminati saat hujan/dingin).
O - Opportunities (Peluang):
• Tren konsumsi makanan sehat dan segar meningkat.
• Potensi ekspansi ke minuman sehat atau franchise kecil.
• Penjualan online mempermudah untuk lebih memperluas jangkauan pelanggan.
T - Threats (Ancaman):
• Adanya kenaikan harga buah-buahan saat musim tertentu (biasa disebut dengan musim buah).
• Perubahan cuaca ekstrem yang bisa mengurangi minat beli pelanggan.
• Munculnya pesaing baru dengan harga atau variasi yang lebih inovatif dan menarik.
- Penjualan Es Manado di bulan Ramadhan
HapusMetode 5W + 1H :
1. What (Apa)
Usaha es manado adalah bisnis kuliner yang menjual minuman segar berbahan dasar buah-buahan segar yang dicampur sirup, susu, es serut, dan terkadang nata de coco atau jelly. Produk ini sangat diminati saat Ramadan sebagai takjil berbuka puasa.
2. Why (Mengapa)
Karena es manado sangat menyegarkan dan dinilai cocok sebagai pelepas dahaga saat berbuka puasa. Selain itu, bahan bakunya mudah didapat dan proses pembuatannya relatif mudah serta memiliki nilai keuntungan yang cukup tinggi.
3. Who (Siapa)
Usaha ini dapat dijalankan oleh siapa saja, baik individu, ibu rumah tangga, mahasiswa, hingga pelaku UMKM. Target pasarnya adalah masyarakat umum, terutama umat Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa.
4. When (Kapan)
Puncak penjualan terjadi selama bulan Ramadan, khususnya menjelang waktu berbuka (sekitar pukul 16.00–18.00). Namun, usaha ini juga bisa berjalan di luar Ramadan dengan mengatur strategi penjualan yang tepat.
5. Where (Di mana)
Lokasi strategis seperti depan rumah, pinggir jalan yang ramai, dekat masjid, sekolah, kampus, atau area perkantoran. Bisa juga dipasarkan secara online melalui media sosial dan aplikasi pemesanan online.
6. How (Bagaimana)
Dimulai dengan menyiapkan modal kecil untuk bahan-bahan pembuatan es manado dan perlengkapan. Lalu membuat variasi menu es manado, menetapkan harga, memilih lokasi jualan, dan mempromosikan produk. Bisa juga memakai sistem pre-order atau pemesanan secara online.
Analisis SWOT :
S - Strengths (Kekuatan):
• Bahan baku mudah didapat dan terjangkau.
• Proses produksi simpel dan cepat.
• Sangat diminati saat cuaca panas ketika bulan puasa.
• Bisa dijalankan dari rumah dengan modal minimalis.
W - Weaknesses (Kelemahan):
• Membutuhkan bahan-bahan yang segar setiap harinya
• Persaingan cukup tinggi, terutama saat di bulan Ramadan.
• Ketergantungan pada cuaca (kurang diminati saat hujan/dingin).
O - Opportunities (Peluang):
• Tren konsumsi makanan sehat dan segar meningkat.
• Potensi ekspansi ke minuman sehat atau franchise kecil.
• Penjualan online mempermudah untuk lebih memperluas jangkauan pelanggan.
T - Threats (Ancaman):
• Adanya kenaikan harga buah-buahan saat musim tertentu (biasa disebut dengan musim buah).
• Perubahan cuaca ekstrem yang bisa mengurangi minat beli pelanggan.
• Munculnya pesaing baru dengan harga atau variasi yang lebih inovatif dan menarik.
~Metode 5W + 1H
BalasHapus1. What (Apa)?
•Menjual berbagai jenis takjil seperti es buah, kolak pisang, es blewah, puding susu, dan makanan ringan seperti pastel, martabak mini, dan risol mayo.
2. Who (Siapa)?
•Target pasar: masyarakat sekitar, pekerja yang pulang menjelang buka puasa, mahasiswa, hingga ibu rumah tangga yang tidak sempat masak.
3. When (Kapan)?
•Setiap hari selama bulan Ramadan, khususnya pukul 15.30–18.00 (menjelang buka puasa).
4. Where (Di mana)?
•Lokasi strategis seperti pinggir jalan, dekat masjid, area kos-kosan, sekolah, kantor, atau area perumahan.
•Bisa juga menerima pesanan online via WhatsApp dan GrabFood/GoFood.
5. Why (Mengapa)?
•Karena banyak orang mencari takjil praktis, cepat, dan enak untuk berbuka puasa tanpa harus masak sendiri.
6. How (Bagaimana)?
•Menyiapkan menu takjil sederhana dengan bahan mudah didapat
•Menjual dengan gerobak kecil, meja lipat, atau sistem pre-order harian
•Promosi lewat grup WhatsApp RT, IG Story, status WA, dan spanduk kecil
•Menawarkan paket hemat (misalnya beli 3 gratis 1)
~Analisis SWOT
Strengths (Kekuatan):
•Modal kecil, bahan mudah didapat
•Permintaan tinggi dan rutin setiap hari
•Bisa dimulai dari dapur rumah dan dijual langsung
Weaknesses (Kelemahan):
•Produk cepat basi (umur simpan pendek)
•Cuaca bisa memengaruhi penjualan (hujan sepi pembeli)
•Butuh disiplin waktu produksi tiap sore
Opportunities (Peluang):
•Potensi repeat order dari pelanggan tetap
•Bisa dikembangkan menjadi usaha catering atau minuman kekinian setelah Ramadan
•Kolaborasi dengan ojek online atau reseller
Threats (Ancaman):
•Persaingan banyak (penjual takjil sangat ramai di jalanan)
•Harga bahan pokok fluktuatif selama Ramadan
•Kemungkinan makanan tidak laku dan jadi rugi
What (Apa):
BalasHapusUsaha: Menjual kue kering yang populer saat Lebaran, seperti nastar, putri salju, kacang mede, dan lain-lain.
Produk: Berbagai macam kue kering dengan kualitas tinggi, menggunakan bahan-bahan premium, serta dikemas dengan menarik agar tampak istimewa untuk Lebaran.
Why (Mengapa):
Permintaan Musiman: Setiap Lebaran, ada lonjakan permintaan terhadap kue kering, terutama yang sudah menjadi tradisi di banyak keluarga.
Kesempatan Bisnis: Dengan semakin tingginya konsumsi kue kering pada musim Lebaran, ini menjadi peluang untuk memanfaatkan tren tersebut, dan menjadikannya sebagai usaha yang menguntungkan.
Meningkatkan Pendapatan: Banyak orang yang mencari alternatif pendapatan tambahan dengan memanfaatkan musim Lebaran.
Who (Siapa):
Target Pasar:
Keluarga yang merayakan Lebaran, terutama ibu rumah tangga yang ingin menyediakan kue kering bagi tamu mereka.
Individu yang ingin memberikan oleh-oleh kepada keluarga atau teman-teman.
Pengusaha atau toko-toko yang membutuhkan pasokan kue untuk dijual kembali.
Pemilik Usaha: Bisa dimulai oleh pengusaha kecil atau menengah yang memiliki keahlian dalam membuat kue kering.
When (Kapan):
Waktu Penjualan:
Persiapan bisa dimulai sebulan atau lebih sebelum Lebaran, dan penjualan dilakukan intensif beberapa minggu menjelang Hari Raya.
Penjualan dapat berlanjut hingga beberapa hari setelah Lebaran, mengingat banyak orang yang masih menyimpan kue untuk dimakan bersama keluarga.
Where (Di Mana):
Tempat Penjualan:
Toko fisik, pasar tradisional, atau melalui outlet online (website atau platform e-commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, atau Shopee).
Bisa juga dijual melalui Instagram atau media sosial lain yang memungkinkan transaksi langsung.
How (Bagaimana):
Pemasaran: Gunakan media sosial untuk mempromosikan kue kering dengan foto dan video yang menggugah selera. Tawarkan berbagai paket dengan harga terjangkau atau diskon untuk pembelian dalam jumlah banyak.
Produksi: Memastikan kualitas kue kering tetap terjaga dengan bahan baku yang segar dan proses produksi yang higienis. Pertimbangkan untuk memperluas produksi jika permintaan meningkat.
Distribusi: Pengiriman bisa dilakukan menggunakan jasa kurir atau pengantaran langsung kepada pelanggan lokal.
Analisis SWOT
Strengths (Kekuatan):
Produk yang sudah dikenal: Kue kering adalah produk yang populer saat Lebaran, sehingga sudah memiliki pasar yang jelas.
Peluang Musiman: Permintaan yang sangat tinggi menjelang Lebaran memberikan peluang keuntungan besar.
Bahan Premium: Menggunakan bahan berkualitas tinggi untuk menciptakan kue yang enak dan berbeda dari yang lain.
Branding dan Packaging: Kemasan yang menarik bisa menjadi nilai tambah, sehingga produk tampak lebih premium dan menarik bagi konsumen.
Weaknesses (Kelemahan):
Persaingan Ketat: Banyak penjual kue kering, baik yang besar maupun kecil, sehingga pasar sangat kompetitif.
Tergantung pada Musim: Bisnis ini cenderung bergantung pada musim Lebaran dan bisa turun drastis di luar musim tersebut.
Keterbatasan Sumber Daya: Jika permintaan meningkat pesat, kapasitas produksi yang terbatas bisa menjadi hambatan.
Opportunities (Peluang):
Meningkatnya Permintaan: Setiap tahun, permintaan kue kering saat Lebaran selalu meningkat, apalagi dengan semakin banyaknya orang yang beralih ke belanja online.
Kerjasama dengan Toko atau Event: Menjalin kerja sama dengan toko-toko atau menjadi penyedia kue untuk event-event besar selama Lebaran.
Ekspansi Produk: Menawarkan variasi produk lain, seperti kue basah atau camilan khas Lebaran lainnya, untuk memperluas pasar.
Threats (Ancaman):
Harga Bahan Baku: Fluktuasi harga bahan baku seperti mentega, tepung, dan gula dapat mempengaruhi margin keuntungan.
Persaingan dari Usaha Serupa: Banyak usaha serupa yang menjual kue kering dengan harga lebih murah atau promosi lebih menarik.
Perubahan Selera Konsumen: Jika konsumen mulai mencari alternatif kue Lebaran yang lebih sehat atau berbeda, hal ini bisa mempengaruhi permintaan.
● Metode 5W + 1H:
BalasHapus1. What (Apa) :
Usaha penjualan paket hampers lebaran berisi makanan ringan, kue kering, dan produk kreatif seperti kartu ucapan personal atau lilin aromaterapi.
2. Who (Siapa) :
Target pasarnya adalah anak muda, orang kantoran, dan keluarga yang ingin mengirim bingkisan ke orang tersayang.
3. When (Kapan) :
Dimulai dari minggu ke-2 bulan Ramadan hingga H-1 Lebaran.
4. Where (Di mana) :
Dijual secara online melalui Instagram, TikTok Shop, dan marketplace (Shopee/Tokopedia), serta sistem preorder.
5. Why (Mengapa) :
Karena saat Lebaran, banyak orang ingin berbagi atau mengirim hadiah, namun tidak semua sempat membuat sendiri. Paket hampers praktis dan menarik.
6. How (Bagaimana) :
Buat tim kecil untuk produksi dan pengemasan, gunakan media sosial untuk promosi, terima preorder, dan kerja sama dengan jasa kurir untuk pengiriman.
● Analisis SWOT
A. Strengths (Kekuatan) : Produk menarik dan sesuai trend : cocok untuk semua kalangan : bisa dikustom.
B. Weaknesses (Kelemahan) : Persaingan tinggi, modal awal untuk stok dan promosi.
C. Opportunities (Peluang) : Kebutuhan masyarakat untuk berbagi saat Lebaran meningkat : trend hampers semakin populer.
D. Threats (Ancaman) : Persaingan harga dan kualitas : pengiriman bisa terhambat saat puncak arus mudik.
berikut adalah contoh perencanaan usaha ayam geprek menggunakan metode 5W+1H dan analisis SWOT untuk usaha ayam geprek di Surabaya:
BalasHapusPerencanaan Usaha Ayam Geprek (Singkat)
Nama Usaha: [Tentukan Nama Usaha, contoh: "Geprek Maknyus Surabaya"]
Metode 5W+1H (Singkat)
* What (Apa): Ayam geprek dengan berbagai level pedas dan pilihan topping/pendamping (nasi, tahu, tempe, sayur).
* Why (Mengapa): Popularitas ayam geprek yang tinggi di kalangan masyarakat Surabaya, potensi keuntungan dengan harga terjangkau.
* Who (Siapa): Pelajar, mahasiswa, pekerja kantoran, keluarga, pecinta makanan pedas di Surabaya.
* Where (Di Mana): Dekat sekolah/kampus, area perkantoran, pinggir jalan ramai, perumahan, potensi penjualan online via platform delivery di Surabaya.
* When (Kapan): Siang dan malam hari (jam makan), pengembangan usaha bertahap.
* How (Bagaimana):
* Produksi: Beli ayam, marinasi, goreng tepung, ulek sambal, geprek, tambahkan topping. Jaga kualitas dan rasa.
* Pemasaran: Spanduk, media sosial (Instagram fokus area Surabaya), promosi delivery online, promo menarik (level pedas tertentu, paket hemat).
* Operasional: Pesanan cepat, jaga kebersihan, stok bahan baku, layanan ramah.
* Keuangan: Anggaran awal (gerobak/tempat, bahan baku), harga jual kompetitif, catat pemasukan-pengeluaran.
Analisis SWOT (Singkat)
* Strength (Kekuatan): Rasa pedas yang digemari, harga relatif terjangkau, proses pembuatan cepat.
* Weakness (Kelemahan): Persaingan ketat dengan penjual ayam geprek lain di Surabaya, ketergantungan pada kualitas bahan baku (ayam, cabai).
* Opportunity (Peluang): Permintaan tinggi untuk makanan pedas di Surabaya, potensi variasi menu (ayam geprek keju, mozzarella, dll.), kerjasama dengan ojek online.
* Threat (Ancaman): Kenaikan harga bahan baku, munculnya pesaing baru dengan inovasi, perubahan selera konsumen.
Nama Usaha: Es Jus Buah
BalasHapus- Metode 5W+1H
1. What (Apa):
Jenis produk yang dijual adalah es jus buah dengan variasi buah segar (misalnya melon, semangka, mangga) yang disajikan dengan sirup dan es batu.
2. Why (Mengapa): Es jus buah menjadi pilihan minuman yang menyegarkan dan sehat untuk berbuka puasa, serta memiliki potensi keuntungan yang baik karena diminati banyak orang di bulan puasa.
3. Who (Siapa): Target pasar utama adalahmasyarakatkhususnya yang sedang berpuasa dan mencari minuman segar untuk berbuka.
4. When (Kapan): Jualan dilakukan selama bulan puasa, terutama pada sore hari menjelang berbuka puasa.
5. Where (Di Mana): Lokasi jualan didepan rumah sendiri dengan menggunakan tenda/gerobak.
6. How (Bagaimana):
Persiapan: Siapkan buah-buahan segar, blender, gelas, es, gula (opsional), dan tempat berjualan.
Pemasaran: Buat promosi menarik dengan spanduk, poster, atau media sosial untuk menarik minat pembeli.
Proses Jualan: Buat jus buah dengan variasi rasa, sajikan dengan es, dan berikan pelayanan yang baik.
Harga: Tentukan harga yang sesuai dengan kualitas dan variasi rasa jus buah.
Pengemasan: Gunakan kemasan yang menarik dan higienis, seperti gelas plastik dengan tutup atau botol plastik.
Promosi: Berikan diskon atau promo menarik, seperti paket jus buah dengan camilan.
- Analisis SWOT
1. Kekuatan (Strengths):
Jus buah yang dibuat dengan buah segar dan berkualitas akan menjadi kekuatan utama.
Harga yang sesuai dengan kantong konsumen akan menarik lebih banyak pelanggan.
menawarkan berbagai kombinasi buah untuk memenuhi selera konsumen.
2. Kelemahan (Weaknesses):
Ketersediaan bahan baku bisa terpengaruh oleh musim buah.
Jus buah yang tidak disimpan dengan baik akan cepat rusak.
Banyaknya pedagang lain yang menjual jus buah dapat menjadi tantangan.
3. Peluang (Opportunities):
Masyarakat semakin sadar akan pentingnya konsumsi makanan dan minuman sehat.
Promosi melalui media sosial dapat menjangkau lebih banyak konsumen. Inovasi produk seperti jus buah dengan gula rendah atau jus buah yang dikemas lebih praktis.
4. Ancaman (Threats):
Banyak pedagang lain yang menjual jus buah.
Fluktuasi harga buah dapat memengaruhi biaya produksi.
Penjualan Risol Mayo dan sejenisnya dengan beberapa variasi es yang sangat mungkin untuk diminum pada bulan Ramadhan.
BalasHapusMetode 5W + 1H
What (apa)
Usaha Penjualan risol mayo dan penjualan beberapa variasi es seperti es buah, es kopyor, dan es lumut sangat memungkinkan untuk dijual pada saat bulan Ramadhan, dan juga bahan dari pembuatan es dan juga risol mayo mudah ditemukan.
2.Who (siapa)
Usaha ini bisa dijalankan oleh siapa saja dengan target pasar anak muda yang mungkin sudah bosan berbuka dengan jenis gorengan mendoan dan orang cina islam terkadang berbuka dengan risol mayo dan juga beberapa variasi es yang digunakan untuk pendamping risol
3.Why (mengapa)
Karena menurut saya risol mayo adalah cemilan yang jarang ditemukan di beberapa penjual gorengan mendoan padahal bahan bahan dari risol mayo juga mudah ditemukan di pasar dengan jarangnya risol mayo ditemukan di beberapa penjual gorengan. Ini bisa menjadi penjualan dengan daya saing yang rendah.
4.When (kapan)
Penjualan yang tepat untuk usaha ini tepat di jam sebelum berbuka puasa (pukul 15:30-17:00).
5.Where (dimana)
Lokasi strategis seperti di pinggir jalan, di perkantoran dan lokasi strategis lainnya, untuk risol mayo dan variasi es bisa dipasarkan melalui sosial media.
6.How (Bagaimana)
Memulai dengan modal seadanya dengan membeli bahan bahan yang digunakan dalam penjualan untuk variasi es pada saat mulai usaha lebih baik hanya sedikit variasi es yang dibuat agar tidak menekan biaya modal.
Analisa SWOT
Strength (Kekuatan)
-bahan baku mudah ditemukan
-modal bisa kecil tergantung variasi es
-dengan menjual beberapa jenis varian risol mayo banyak peminat di bulan Ramadhan
Weakness(Kelemahan)
-Daya saing meningkat pada saat bulan ramadhan karena mengetahui banyak nya peminat banyak yang berbondong bondong menjual dengan hal yang serupa
-Selalu menjaga kualitas produk karena risol mayo mudah terkontaminasi kehigienisan nya dari serangga yang terbang
Opportunities (Peluang)
-Risol mayo bisa divariasi dengan isian lain agar tidak membosankan seperti menambahkan keju atau jamur
-Dengan bahan baku yang tergolong murah dan harga jual yang terjangkau dan bisa dikelola dengan baik
-dan memiliki visual yang menarik dengan kulit luar yang kriuk dan dalam yang lumer dengan isian risol mayo
-Dengan kreasi variasi es yang menarik memiliki rasa dan visual yang terlihat menyegarkan sehingga dapat melepas dahaga setelah selesai menunaikan ibadah puasa
Threats (Ancaman)
-Pada saat bulan Ramadhan mungkin ada beberapa bahan yang naik karena banyak nya peminat
-Adanya saingan baru yang melihat peluang usaha ini dan menjual dengan harga yang lebih terjangkau
-Keamanan pangan yang ada dan selalu menjaga kebersihan
-Konsumen yang sadar akan kesehatan dan menghindari makanan yang digoreng
Nama Usaha : Bubur Mutiara
BalasHapusMetode 5W + 1H
1. What (Apa)
Usaha penjualan Bubur Mutiara, yaitu bubur manis tradisional yang terbuat dari sagu mutiara, kuah santan, gula dan terkadang ditambahkan daun pandan untuk aroma. Bubur mutiara biasa disajikan sebagai takjil untuk berbuka puasa.
2. Who (Siapa)
Target pasar adalah kelompok masyarakat yang membutuhkan takjil praktis, manis, dan terjangkau untuk berbuka puasa. Mereka biasanya terdiri dari individu yang memiliki rutinitas padat, sehingga memilih membeli makanan jadi dibanding memasak sendiri.
3. When (Kapan)
• Paling cocok dijalankan selama Bulan Ramadhan
• Waktu penjualan terbaik: sore hari menjelang berbuka (sekitar pukul 15.00–18.00 WIB).
• Bisa dilanjutkan hingga lebaran untuk keperluan konsumsi keluarga atau pesanan dalam jumlah besar.
4. Where (Di mana)
• Di sekitar kompleks perumahan, depan masjid, pasar takjil, atau pinggir jalan yang ramai
• Bisa juga dilakukan secara online/delivery melalui media sosial dan aplikasi ojek online.
5. Why (Mengapa)
• Bubur mutiara termasuk makanan favorit saat berbuka karena manis dan lembut
• Bahan bakunya murah dan mudah didapatkan
• Pembuatan sederhana dan bisa diproduksi dalam skala rumahan
6. How (Bagaimana)
• Mulai dengan modal kecil, sekitar Rp100.000–300.000 untuk membeli bahan baku seperti sagu mutiara, gula, santan, daun pandan, dan kemasan.
• Jual dalam porsi kecil (Rp5.000–10.000) per cup.
• Promosi bisa lewat media sosial, grup WhatsApp, dan papan nama kecil di depan rumah
Analisis SWOT
• Strengths (Kekuatan)
- Bahan Baku Murah dan Mudah Didapat
Sagu mutiara, santan, dan gula merah cukup murah dan mudah ditemukan di pasar.
- Daya Tarik Visual dan Rasa
Warna merah muda dari mutiara dan rasa manis-gurih dari santan membuatnya menarik.
• Weaknesses (Kelemahan)
- Ketahanan Produk Terbatas
Bubur mudah basi, apalagi jika tidak disimpan dalam suhu dingin.
- Ketergantungan pada Cuaca
Jika hujan deras, jumlah pembeli yang datang ke pasar takjil bisa menurun.
• Opportunities (Peluang)
- Peningkatan Konsumsi Saat Ramadhan
Banyak orang mencari menu berbuka yang manis dan ringan.
- Penjualan Online dan Pre-order
Bisa memperluas jangkauan dengan menjual lewat media sosial atau aplikasi pesan antar.
• Threats (Ancaman)
- Harga Bahan Pokok Tidak Stabil
Kenaikan harga santan, gula, atau mutiara bisa mengurangi margin keuntungan.
- Penurunan Daya Beli Masyarakat
Jika ekonomi sedang lesu, konsumen bisa lebih memilih takjil yang lebih murah atau membuat sendiri di rumah.
Ide Usaha: Katering Makanan dan Minuman Berbuka Puasa serta Parsel Lebaran
BalasHapus1.What (Apa)?
- Menyediakan layanan katering makanan dan minuman untuk berbuka puasa (takjil, hidangan utama, minuman segar) serta membuat dan menjual parsel Lebaran dengan berbagai pilihan isi (kue kering, makanan ringan, minuman, perlengkapan ibadah, dll.).
2.Who (Siapa)?
- Target pasar utama adalah keluarga, perkantoran, masjid, komunitas, dan individu yang tidak sempat memasak atau ingin berbagi kebahagiaan Lebaran melalui parsel.
3.Why (Mengapa)?
- Pada bulan Ramadhan, banyak orang mencari kemudahan dalam menyediakan hidangan berbuka. Tradisi berbagi parsel saat Lebaran juga sangat kuat di Indonesia, termasuk di Surabaya.
4.When (Kapan)?
- Usaha ini sangat relevan selama bulan Ramadhan hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri (Lebaran). Persiapan dapat dimulai beberapa minggu sebelum Ramadhan tiba.
5.Where (Di mana)?
- Operasi dapat dilakukan dari rumah dengan memanfaatkan dapur sendiri atau menyewa dapur komersial jika skala besar. Pemasaran dapat dilakukan secara daring (media sosial, aplikasi pesan, marketplace) dan luring (penawaran langsung ke lingkungan sekitar, kerjasama dengan masjid atau kantor).
6.How (Bagaimana)?
- Persiapan: Menentukan menu berbuka puasa yang menarik dan bervariasi, menyusun paket parsel dengan berbagai pilihan harga dan isi, menyiapkan bahan baku, peralatan masak dan pengemasan.
- Produksi: Memasak dan mengemas makanan serta menata parsel dengan menarik dan rapi. Menjaga kualitas dan kebersihan produk sangat penting.
- Pemasaran: Mempromosikan produk melalui media sosial, grup komunitas, platform online, dan menawarkan kerjasama dengan pihak lain. Membuat katalog atau daftar menu yang jelas dan menarik.
- Distribusi: Mengatur sistem pengiriman atau pengambilan pesanan yang efisien. Bisa menggunakan layanan antar daring atau mengatur jadwal pengiriman sendiri.
- Pelayanan Pelanggan: Memberikan pelayanan yang ramah dan responsif terhadap pertanyaan dan pesanan pelanggan. Mengelola umpan balik untuk perbaikan di masa depan.
Analisis SWOT Usaha Katering dan Parsel Ramadhan/Lebaran:
1.Strengths (Kekuatan):
- Permintaan Tinggi: Bulan Ramadhan dan Lebaran secara tradisional meningkatkan permintaan akan makanan, minuman, dan hadiah.
- Fleksibilitas: Dapat disesuaikan dengan modal dan skala usaha yang berbeda.
- Potensi Keuntungan Besar: Margin keuntungan bisa cukup baik jika pengelolaan biaya efektif.
- Kreativitas: Peluang untuk berinovasi dalam menu dan isi parsel.
- Dukungan Budaya: Tradisi yang kuat mendukung konsumsi produk-produk terkait Ramadhan dan Lebaran.
2.Weaknesses (Kelemahan):
- Persaingan Tinggi: Banyaknya penjual makanan dan parsel musiman.
- Keterbatasan Waktu: Puncak permintaan hanya terjadi dalam periode waktu yang singkat.
- Ketergantungan pada Bahan Baku: Kenaikan harga bahan baku dapat mempengaruhi keuntungan.
- Manajemen Logistik: Pengiriman yang tepat waktu dan menjaga kualitas makanan selama pengiriman menjadi tantangan.
- Kebutuhan Modal Awal: Membutuhkan modal untuk bahan baku, kemasan, dan pemasaran.
3.Opportunities (Peluang):
- Pasar Daring yang Luas: Memanfaatkan platform online untuk menjangkau lebih banyak pelanggan di Surabaya.
- Kerjasama: Berkolaborasi dengan masjid, kantor, atau komunitas untuk promosi dan penjualan.
- Diversifikasi Produk: Menawarkan variasi menu dan isi parsel yang unik dan menarik.
- Personalisasi: Menyediakan layanan kustomisasi parsel sesuai permintaan pelanggan.
- Fokus pada Kualitas: Menawarkan produk dengan kualitas terbaik untuk membangun reputasi.
4.Threats (Ancaman):
- Munculnya Pesaing Baru: Persaingan yang semakin ketat menjelang Ramadhan dan Lebaran.
- Perubahan Selera Konsumen: Perlu terus memantau tren dan preferensi pelanggan.
- Kenaikan Harga Bahan Baku: Fluktuasi harga bahan baku dapat mengurangi keuntungan.
- Isu Keamanan dan Kebersihan Pangan: Penting untuk menjaga standar kualitas dan keamanan produk.
- Keterlambatan Pengiriman: Dapat menyebabkan kekecewaan pelanggan.
Achmad Jalil Al Fithroh XI TKI 1/01
BalasHapusIde: Hampers makanan, takjil, produk lokal / souvenir
What: hampers atau bingkisan untuk momentum bulan Ramadhan dan hari raya Idul fitri berisi makanan & produk lokal, dikemas bernuansa timur tengah atau bisa custom design dengan biaya tambahan.
Why: Tingginya permintaan hampers saat hari hari besar dalam rangka memperingati seperti halnya momen lebaran, ramadhan sehingga sedang trend.
Who: Keluarga, pekerja, UMKM, organisasi, kelembagaan dan perusahaan.
Where: Produksi rumahan, industri kecil, dijual online via WA & medsos juga direct selling dengan beberapa distributor sebagai reseller/dropshipper.
When: Kurang dari seminggu ramadan sampai H+7 Lebaran.
How: Sistem pre-order (jika design custom) , produksi manual, pengemasan ramah lingkungan, pengiriman langsung non delay dan free ongkir jika masih satu provinsi
Analisis SWOT:
Strengths: Unik, trending musiman, bisa custom dan free ongkir.
Weaknesses: Biaya operasional baik produksi non produksi lebih tinggi, butuh waktu.
Opportunities: Tren produk meningkat khususnya tahun ini, meskipun produk trending musiman, namun hari besar di Indonesia cukup banyak dengan beragam budaya dan agama, jadi cocok dikembangkan untuk berbagai momentum.
Threats: Banyak pesaing, murah, bersifat musiman yang sangat beresiko bagi produsen/penjual.
Usaha yang Bisa Dikembangkan pada Bulan Ramadhan atau Lebaran: Es Teh Bunga Dan Rempah
BalasHapusAnalisi 5W 1H
1. What (Apa)
- Idea Bisnis: Es Teh Bunga Dan Rempah
- Penjelasan Usaha: Es teh Bunga Dan Rempah adalah minuman yang sangat populer di Indonesia, terutama selama bulan Ramadhan dan lebaran. Minuman ini juga memiliki banyak manfaat untuk Kesehatan, selain itu minuman ini mudah dibuat dan bahan-bahannya relatif murah, sehingga cocok untuk dikembangkan sebagai usaha. Bahan Baku usaha seperti Bunga rosella Dan Bunga telang mudah ditemukan Dan diolah sehingga supplier Dan number daya bahan Baku akan mudah didapatkan.
2. Who (Siapa)
- Pemilik Usaha: Seorang wirausahawan yang ingin memanfaatkan kesempatan bisnis selama Ramadhan dan lebaran, juga mampu melihat potensi pasar Dan permintaan serta minat masyarakat
- Target Pasar: Masyarakat yang merayakan Ramadhan dan lebaran, serta pecinta minuman dingin, penggiat minuman herbal dengan penghasilan Rp500.000 - Rp4.000.000
3. When (Kapan)
- Waktu Peluncuran: mendekati Bulan Ramadhan hingga akhir Syawal.
- Penjelasan: Pada periode ini, permintaan untuk minuman seperti es teh Bunga Dan Rempah meningkat tajam karena cuaca yang panas dan kebutuhan untuk menyegarkan diri setelah berbuka puasa. selain itu branding minuman herbal yang berkhasiat untuk Kesehatan juga mampu menarik minat masyarakat.
4. Where (Di mana)
- Lokasi Usaha: Di pasar takjil, kawasan kuliner, atau di dekat tempat ibadah dan pusat perbelanjaan.
- Penjelasan: Memilih lokasi yang strategis akan membantu menjangkau lebih banyak konsumen, terutama saat jam-jam sibuk seperti saat berbuka puasa dan saat lebaran. Pemilihan tempat seperti pasar takjil mampu menambah daya beli konsumen, ditambah trend berburu takjil yang marak di sosial media mampu menjadi kesempatan penjualan secara langsung.
5. Why (Mengapa)
- Alasan Pemilihan jenis usaha: Es teh Bunga Dan Rempah memiliki daya tarik khusus selama Ramadhan dan lebaran karena minuman yang sering dihidangkan untuk menyegarkan diri setelah berbuka puasa dan saat berkumpul dengan keluarga dan teman.
- Penjelasan: Selain itu, es teh Bunga Dan Rempah juga mudah disukai oleh semua kalangan, baik anak-anak maupun dewasa.
6. How (Bagaimana)
- Rencana Pelaksanaan:
1. Menentukan bahan baku berkualitas tinggi seperti teh berkualitas, Bunga segar, Rempah pilihan dan gula pasir.
2. Mengembangkan resep yang lezat dan konsisten. Dengan menentukan standar Dan mencatat resep
3. Membuat strategi pemasaran yang efektif, seperti media sosial dan promosi lokal.
4. Menyediakan pelayanan yang dan responsif.
5. Mengatur logistik dan distribusi dengan baik untuk memastikan ketersediaan produk kapan saja.
- Penjelasan: Dengan perencanaan yang matang, usaha es teh Bunga Dan Remoah dapat berkembang pesat selama Ramadhan dan lebaran.
Analisis SWOT
HapusStrengths (Kekuatan):
1. Permintaan Tinggi: Selama Ramadhan dan lebaran, permintaan untuk es teh Bunga Rempah meningkat.
2. Biaya Produksi Rendah: Bahan-bahan es teh Bunga Dan Rempah relatif murah.
3. Daya Tarik Herball: Es teh Bunga Dan rempah adalah minuman herbal tradisional yang disukai banyak orang.
Weaknesses (Kelemahan):
1. Persaingan Ketat: Banyak penjual es teh di pasaran, sehingga persaingan bisa sangat ketat.
2. Keterbatasan Waktu: Permintaan Usaha mengalami peningkatan berlangsung selama Ramadhan dan lebaran.
Opportunities (Peluang):
1. Pasar yang Luas: Ramadhan dan lebaran adalah yang dinantikan oleh banyak orang, seperti momen mencari takjil sehingga potensi pasar sangat besar.
2. Diversifikasi Produk: Dapat mengembangkan variasi rasa atau produk turunan seperti jus teh buah Dan Produk bubuk instan.
Threats (Ancaman):
1. Perubahan Selera Konsumen: Selera konsumen bisa berubah seiring waktu, sehingga perlu inovasi terus-menerus.
2. Regulasi Pemerintah: Ada kemungkinan pemerintah memberlakukan aturan baru yang mempengaruhi usaha kecil dan menengah.
Dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada, serta mengatasi kelemahan dan ancaman yang mungkin muncul, usaha es teh Bunga Dan Rempah.
Usaha yang bisa dikembangkan saat Ramadhan atau Lebaran beserta penjelasan dengan metode 5W+1H dan Analisis SWOT:
BalasHapusUsaha : Jualan Es Oyen saat Ramadhan
A. Metode 5W + 1H
1) What ( Apa ? )
—> Es Oyen, sering juga disebut Es Campur Oyen, merupakan salah satu minuman penutup khas Indonesia yang memikat lidah dengan kombinasi tekstur dan rasa. Sajian es serut lembut berpadu sirup manis kolang‑kaling merah muda, potongan alpukat lembut, kelapa muda segar, dan biji mutiara kenyal yang menggoda selera sempurna mengembalikan tenaga setelah seharian berpuasa. Dengan harga terjangkau dan margin menguntungkan, Es Oyen bukan hanya menyegarkan hati dan lidah, tapi juga mendongkrak omzet bisnis takjil sepanjang Ramadan.
2) Who ( Siapa ? )
—> Target pasarnya adalah seluruh kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Cocok untuk konsumen yang mencari takjil sehat dan menyegarkan seperti jamaah yang menunggu berbuka puasa (remaja & dewasa), keluarga muda & ibu-ibu yang membeli untuk berbuka, pelanggan kantor/pegawai : Pesan antar paket buka bersama.
3) When ( Kapan ? )
—> Usaha ini cocok dikembangkan selama bulan Ramadan pada waktu mendekati berbuka puasa sekitar mulai jam 15.00–17.00, puncak penjualan biasanya 17.00–18.00 sebelum azan Maghrib.
4) Where ( Dimana ? )
—> Bisa dijual di gerai kaki lima di depan masjid, perumahan, kampus, pasar Ramadan, food stall di jalan protokol yang sering dilewati pengendara yang pulang kerja atau secara online via media sosial (Instagram,Facebook, Tiktok), platform delivery (GoFood, GrabFood, ShopeeFood) dan WhatsApp/Telegram broadcast list untuk promosi dan pemesanan.
5) Why ( Mengapa ? )
—> Karena saat Ramadan, orang mencari makanan yang segar, sehat dan praktis untuk takjil. Es Oyen adalah pilihan praktis, menarik secara visual, dan menyehatkan. Harga terjangkau, cocok untuk berbagai kalangan
6) How ( Bagaimana ? )
—> Modal awal digunakan untuk membeli bahan baku seperti buah segar, kolang kaling, sirup, susu, wadah saji, serta alat penyimpanan dingin. Promosi dilakukan melalui media sosial seperti konten Instagram Reels/TikTok: behind‑the‑scene pembuatan Es Oyen, review pelanggan, diskon GoFood/GrabFood voucher Ramadan, WhatsApp blast: paket promo keluarga dan dari mulut ke mulut. Penyajian bisa dalam cup plastik dengan harga terjangkau ( Rp. 8.000 — Rp. 12.000/cup) dapat juga paket bundling 5 gelas seharga Rp 35.000 — Rp. 55.000) dan juga loyalty card : cap setiap pembelian, free 1 gelas setelah 10 cap.
B) Analisis SWOT
• Strengths (Kekuatan) :
→ 1. Kesegaran usai berpuasa dan rasa yang menarik
2. Tampilan Instagrammable menarik perhatian dan mudah dipromosikan di media sosial
3. Biaya bahan relatif terjangkau dan mudah didapat dengan harga yang wajar.
4. Tradisi buka bersama dan berburu takjil mendongkrak penjualan selama Ramadan.
• Weaknesses (Kelemahan) :
→ 1. Ketergantungan pada bahan segar yang harus dijaga kesegarannya; mudah rusak jika stok berlebih.
2. Es serut mudah meleleh, memengaruhi tekstur jika penanganan atau distribusi kurang cepat.
3. Persaingan penjual takjil lain yang tinggi
4. Operasional Waktu Singkat
• Opportunities (Peluang) :
→ 1. Pre‑order & delivery memudahkan pembeli dan menambah volume penjualan.
2. Inovasi Produk seperti tambahan topping unik
3. Partisipasi event ramadan & nazaar memberi visibilitas lebih besar.
4. Banyak masyarakat mencari takjil sehat dan praktis.
• Threats (Ancaman) :
→ 1. Hujan atau cuaca ekstrem dapat menurunkan minat beli minuman dingin di lokasi outdoor.
2. Kenaikan harga buah atau gula dapat memengaruhi harga jual dan margin keuntungan.
3. Persaingan harga yang lebih murah
Ide Usaha : Penjualan dimsum mentai yang dikemas sebagai hampers atau hantaran lebaran.
BalasHapusBerikut ini merupakan penjelasan bagaimana cara mengembangkan usaha dimsum mentai dengan menggunakan metode 5W + 1H dan analisis SWOT :
• Penjelasan Menggunakan Metode 5W + 1H :
1. What (Apa?)
Mengembangkan usaha dimsum mentai menjadi produk hampers lebaran yang menarik dan siap saji dapat dilakukan dengan mengemas secara eksklusif dan mendesain box hampers dengan khas bernuansa lebaran. Serta menghadirkan banyak varian rasa dimsum dan saus yang beragam.
2. Why (Mengapa?)
Karena hampers makanan kekinian seperti dimsum mentai sedang tren, terutama saat momen lebaran sebagai hadiah praktis dan berkesan. Ini bisa meningkatkan penjualan dan menjangkau pasar baru.
3. Who (Siapa?)
Target pasar daripada dimsum mentai yang dijadikan hampers adalah anak muda, ibu rumah tangga, dan pekerja kantoran yang ingin memberikan hampers unik dan praktis kepada teman, keluarga, rekan kerja dan sebagainya.
4. Where (Di mana?)
Promosi dan penjualan dilakukan secara online melalui media sosial seperti Instagram,Tiktok, Shopee, Whatsapp dan lain sebagaimana. Dapat dilakukan di toko offline jika ada dengan memasang banner atau poster yang berisikan penawaran menarik.
5. When (Kapan?)
Dapat mulai menawarkan pada saat awal puasa dengan mengupload poster di media sosial tentang hampers dimsum mentai. Kemudian membuka Pre-Order mulai dari 2–4 minggu sebelum lebaran, karena pada saat itu orang mulai mencari hampers untuk dikirim ke kerabat atau rekan kerja.
6. How (Bagaimana?)
- Membuat paket hampers dengan isi dimsum frozen / dimsum mentai + saus + kartu ucapan.
- Mendesain kemasan yang menarik bernuansa lebaran dan packaging yang aman saat pengiriman.
- Melakukan promosi/penawaran khusus Ramadan, seperti diskon atau bundling.
- Memastikan kualitas rasa dan layanan tetap terjaga dengan melakukan sistem Pre-Order agar semua orderan yang masuk dibuat fresh dan sudah pasti terjual semua sehingga tidak menimbulkan kerugian.
• Penjelasan Menggunakan Analisis SWOT :
1. Strengths (Kekuatan):
- Produk kekinian: Dimsum mentai banyak diminati oleh banyak kalangan terutama oleh anak muda dan keluarga.
- Praktis dan fleksibel: Bisa dijual dalam bentuk frozen (beku), jadi mudah dikirim dan tahan lama.
- Rasa variatif: Bisa dikreasikan dengan berbagai topping mentai, mozzarella, atau spicy mayo, keju, chili powder, parsley dan lain sebagainya.
- Kemasan menarik: Bisa dibuat cantik dan eksklusif dengan desain khusus ramadhan untuk menarik pembeli hampers.
2. Weaknesses (Kelemahan):
- Pengiriman sensitif: Produk frozen butuh kemasan khusus (cooling pack atau vacuum) agar tetap segar. Dengan menggunakan ekspedisi yang mempunyai alat pendingin dan jaminan sampai dihari yang sama.
- Daya tahan terbatas: Tidak tahan lama dibandingkan kue kering atau makanan kering lainnya. Oleh karena itu dimsum tidak dapat dikirim ke lokasi yang jauh karena produk akan berpotensi basi/busuk.
3. Opportunities (Peluang):
- Tren hampers meningkat: Banyak orang ingin mengirimkan hampers unik saat lebaran.
- Pasar online luas: Menjual dan mempromosikan lewat Instagram, Whatsapp, Shopee, dan TikTok dengan mengupload poster promosi atau langsung membuka Pre-Order dengan menawarkan pilihan paket.
- Custom hampers: Menawarkan pilihan isi dimsum dengan berbagai rasa, pilihan saus yang beranekaragam, kartu ucapan, dan desain kemasan sesuai permintaan.
4. Threats (Ancaman):
- Banyak pesaing: Produk sejenis seperti dimsum, sushi bake, atau frozen food lain juga bersaing.
- Cuaca panas: Merupakan salah satu faktor yang dapat mempercepat kerusakan makanan saat pengiriman jika ekspedisi yang dipilih tidak memiliki pendingin.
- Kenaikan harga bahan: Saat mendekati lebaran semua harga bahan baku meningkat seperti daging ayam, udang, bumbu-bumbu, saus mentai, dan kemasan.
Berikut adalah penjelasan tentang salad buah dengan menggunakan metode 5W + 1H Usaha Salad Buah
BalasHapusWhat (Apa)
Usaha yang dapat dikembangkan salah satunya adalah Salad buah makanan yang sehat dan dapat dikonsumsi kapan pun bahkan saat berbuka puasa maupun di hari lebaran.
Who (Siapa)
Pelaku Usaha: salad buah dapat dibuat oleh siapa saja, baik ibu rumah tangga, koki sampai anak anak yang ingin mencoba membuat makanan sehat.
Target Pasar : semua kalangan masyarakat dari anak kecil hingga dewasa
Why (Mengapa)
Salad buah disukai karena rasanya yang segar dan sehat. Untuk memenuhi kebutuhan protein dan vitamin tubuh kita selama puasa. salad buah juga dapat menjadi hidangan yang lezat dan sehat untuk disajikan di berbagai acara.
When (Kapan)
Salad buah dapat disajikan sebagai hidangan pembuka, hidangan utama, camilan sehat bahkan dapat di jadikan sebagai hidangan buka puasa. Salad buah juga dapat disajikan di berbagai acara, seperti pesta, pernikahan, atau bahkan di kantor sebagai makanan sehat.
Where (Di mana)
Salad buah dapat ditemukan di berbagai tempat, seperti restoran, kafe, supermarket, atau di rumah.
Lokasi Strategis : pasar, depan sekolah, kampus, kantor
How (Bagaimana)
Salad buah dapat dibuat dengan cara memotong buah-buahan segar menjadi beberapa potongan kecil, seperti ( melon, semangka, nanas, naga, anggur, dll ) dapat mencampurnya dengan susu atau yogurt dan keju sebagai topping tambahan. Sajikan dengan mangkuk dan nikmati
Analisis SWOT Usaha Salad Buah
Kekuatan (Strengths)
Salad buah memiliki rasa yang segar dan sehat, dapat dibuat dengan siapa saja dengan sederhana menggunakan buah-buahan segar, menjadi hidangan yang dapat disesuaikan dengan selera dan kebutuhan.
Kelemahan (Weaknesses) Salad buah memerlukan buah-buahan segar yang berkualitas baik. Buah dapat menjadi mahal jika buah yg digunakan langka atau musiman. kualitas saus atau dressing yg digunakan dapat mempengaruhi rasa serta cara penyimpanan buah dan saus agar tetap terjaga kualitasnya.
Peluang (Opportunities)
Inovasi resep salad buah dapat membuat hidangan ini menjadi lebih menarik dan lezat. Pemasaran online dapat membantu meningkatkan permintaan akan salad buah.
Ancaman (Threats) Persaingan dengan hidangan lain yang sejenis. Ketersediaan bahan-bahan yang digunakan. Perubahan selera konsumen dapat mempengaruhi permintaan akan salad buah.
Metode 5W + 1H untuk Usaha Sago Mangga
BalasHapusWhat (apa)?
Sago mangga adalah makanan penutup (dessert) yang sangat di gemari oleh berbagai kalangan. Biasanya berisi mangga potong dadu, jeruk, sagu, santan, dan susu. Memiliki cita rasa segar dari jeruk dan potongan mangga berpadu dengan creamy dari susu dan santan yang membuat orang yang memakannya ketagihan.
Why (kenapa) ?
Karena saat Ramadhan, masyarakat mencari takjil atau menu berbuka yang segar, manis, dan mengenyangkan. Sago mangga sangat cocok dengan kebutuhan tersebut. Selain itu, dessert ini sedang tren di media sosial, sehingga memiliki daya tarik visual untuk promosi.
When (kapan)
waktu paling ideal membuka usaha ini ketika selama bulan ramadhan berlangsung, terutama sore hari menjelang buka puasa kisaran jam 15.00-17.00
Where (dimana)
Dijalankan dari rumah, stand di pinggir jalan, atau bisa melalui sistem pre-order online via WhatsApp, Instagram, dan layanan pesan-antar seperti GoFood atau GrabFood.
Who (siapa)
Target pasar: orang yang sedang ngabuburit, ibu rumah tangga (IRT), mahasiswa, pecinta dessert kekinian, keluarga muda, Mahasiswa/karyawan yang berbuka di kos/kontrakan.
Pelaku usaha: siapa saja, terutama ibu rumah tangga, mahasiswa, atau pemilik UMKM.
How (Bagaimana):
• Produksi dilakukan di rumah dengan menjaga kebersihan dan rasa.
• Gunakan kemasan bening (cup atau bowl) yang menarik secara visual.
• Promosikan di media sosial dengan foto dan video yang menggoda.
• Bisa dijual secara satuan, bundling (paket 3–5 cup), atau bahkan dalam ukuran besar untuk keluarga.
Analisis SWOT untuk Usaha Sago Mangga
Strengths (Kekuatan):
• Bahan baku mudah didapat dan terjangkau.
• Rasa segar dan manis cocok sebagai takjil.
• Mudah divariasikan (dengan topping lain seperti jelly, biji selasih, atau keju).
• Menarik secara visual (warna mangga cerah, cocok untuk promosi online).
Weaknesses (Kelemahan):
• Daya tahan produk terbatas (tidak tahan lama).
• Harus disimpan dingin, jadi perlu penanganan khusus untuk pengiriman.
• Persaingan dengan jenis takjil lain yang lebih umum (es buah, kolak, dll).
Opportunities (Peluang):
• Dessert kekinian yang bisa dijual juga setelah Ramadhan.
• Bisa dijadikan produk signature dan dikembangkan ke menu lain seperti sago stroberi atau sago durian.
• Bisa menjangkau pasar lebih luas melalui sistem delivery dan reseller.
Threats (Ancaman):
• Ketergantungan pada musim buah mangga (jika tidak tersedia, biaya bisa naik).
• Risiko kesegaran jika tidak disajikan dalam waktu cepat.
• Cuaca hujan atau sejuk bisa menurunkan minat pada minuman dingin.
FIESYA EKA SAFITRI XI TKI1/23
BalasHapusMetode 5W + 1H
1. What (Apa?)
Usaha katering makanan sahur dan buka puasa. Menyediakan paket makanan untuk individu, keluarga, atau perusahaan yang ingin memesan makanan sahur/buka secara praktis.
2. Who (Siapa?)
Target pasar:
Keluarga sibuk yang tidak sempat masak, Anak kos, Pekerja kantoran, Komunitas atau instansi yang mengadakan buka puasa bersama
3. When (Kapan?)
Usaha ini sangat cocok dijalankan selama bulan Ramadhan, dari awal puasa sampai menjelang Lebaran.
Puncaknya terjadi pada minggu terakhir Ramadhan, ketika banyak orang sudah mulai sibuk persiapan Lebaran.
4. Where (Di mana?)
Bisa dijalankan dari rumah atau dapur produksi kecil.
Promosi dan pemesanan bisa dilakukan secara online melalui media sosial, WhatsApp, atau marketplace.
5. Why (Mengapa?)
Karena banyak orang ingin praktis selama bulan puasa.
Katering menawarkan solusi hemat waktu, tenaga, dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan gizi saat puasa.
6. How (Bagaimana?)
Menyusun menu sahur dan buka yang variatif, Menyediakan layanan pesan antar, Menggunakan media sosial untuk promosi dan menerima pemesanan, Memberikan paket hemat mingguan atau bulanan
*Analisis SWOT*
Strengths (Kekuatan):
Permintaan tinggi saat Ramadhan.
Bisa dimulai dengan modal kecil.
Fleksibel dan mudah disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
Weaknesses (Kelemahan):
Usaha musiman, hanya ramai saat Ramadhan.
Perlu tenaga ekstra untuk produksi dan pengantaran.
Persaingan dengan usaha sejenis cukup tinggi.
Opportunities (Peluang):
Bisa berkembang jadi bisnis katering tetap setelah Ramadhan.
Potensi kerjasama dengan masjid, kantor, atau komunitas.
Bisa menambahkan menu khusus Lebaran (ketupat, opor, kue kering).
Threats (Ancaman):
Kenaikan harga bahan pokok menjelang Lebaran.
Resiko makanan basi jika tidak dikemas dan dikirim dengan baik.
Ketergantungan pada cuaca (hujan bisa menghambat pengiriman).
Metode 5W + 1H untuk usaha Katering.
BalasHapusWhat (apa)?
Usaha katering makanan saat Ramadan dengan menyediakan makanan berbuka puasa seperti nasi box, lauk pauk ddan takjil (es buah, gorengan, dll) secara pre-order.
Why (mengapa)?
Karena pada saat ramadhan biasanya banyak orang yang sibuk bekerja dan tidak sempat memasak sendiri, sehingga meraka mencari solusi yang praktis dan cepat. Di bulan Ramadhan permintaan makanan siap saji meningkatkan apalagi saat berbuka puasa.
Who (siapa)?
Target pasar : Ibu rumah tangga, mahasiswa, perkerja, penyelenggara acara berbuka puasa bersama.
Where (dimana)?
Di pasarkan melalui online (WhatsApp, Instagram, Marketplace makanan) dan diproses di rumah.
When (kapan)?
Selama bulan Ramadhan, menjelang waktu berbuka.
How (bagaimana)?
Dengan menyusun menu yang variatif, mempromosikan melalui media sosial dan testimoni pelanggan, bekerjasama dengan jasa pengantaran makanan.
Analisa SWOT untuk usaha Katering
Strength (kekuatan):
• Modal relatif kecil.
• Permintaan tinggi.
• fleksibel, bisa disesuaikan dengan kapasitas produksi.
Weakness (kelemahan):
• Persaingan tinggi.
• Resiko basi.
• Tergantung kesepakatan pengantaran.
Opportunities (peluang):
• Kemungkinan pelanggan membeli kembali dan pelanggan tetap.
• Bisa dikembangkan menjadi bisnis tetap.
• Peluang berkolaborasi dengan UMKM lokal
Threats(ancaman):
• Tergantung pada jasa pengiriman.
• Harga bahan baku naik menjelang ramadhan.
• Pembusukan makanan karena cuaca panas.
Ide Usaha: Bisnis Takjil dan Kue Kering Lebaran
BalasHapus📌 Metode 5W + 1H
What (Apa): Menjual takjil (makanan dan minuman untuk berbuka puasa) selama bulan Ramadhan dan kue kering menjelang Lebaran.
Why (Mengapa): Permintaan terhadap takjil meningkat signifikan saat Ramadhan, dan kue kering menjadi sajian khas saat Lebaran.
Who (Siapa): Target pasar meliputi masyarakat umum yang menjalankan ibadah puasa dan merayakan Lebaran, serta pelaku usaha yang membutuhkan pasokan takjil atau kue kering.
Where (Di mana): Penjualan dapat dilakukan di lokasi strategis seperti dekat masjid, pasar Ramadhan, atau melalui platform online dan media sosial.
When (Kapan): Selama bulan Ramadhan untuk takjil, dan menjelang Lebaran untuk kue kering.
How (Bagaimana): Produksi dapat dilakukan sendiri atau bekerja sama dengan produsen lokal. Penjualan dapat dilakukan secara langsung atau melalui sistem pre-order online.
Analisis SWOT
Strengths (Kekuatan)
Permintaan Tinggi: Takjil dan kue kering memiliki permintaan yang tinggi selama Ramadhan dan Lebaran.
Modal Terjangkau: Memulai usaha ini tidak memerlukan modal besar, terutama jika memulai dari rumah.
Variasi Produk: Beragam pilihan takjil dan kue kering memungkinkan penyesuaian dengan selera pasar.
Weaknesses (Kelemahan)
Ketahanan Produk: Beberapa takjil dan kue kering memiliki masa simpan yang pendek.
Persaingan Tinggi: Banyaknya pelaku usaha serupa dapat meningkatkan persaingan.
Ketergantungan Musiman: Penjualan cenderung tinggi hanya selama Ramadhan dan Lebaran.
Opportunities (Peluang)
Penjualan Online: Meningkatnya penggunaan platform online membuka peluang penjualan yang lebih luas.
Kemitraan: Bekerja sama dengan pelaku usaha lain, seperti katering atau toko oleh-oleh, dapat memperluas jangkauan pasar.
Threats (Ancaman)
Fluktuasi Harga Bahan Baku: Kenaikan harga bahan baku dapat mempengaruhi margin keuntungan.
Perubahan Selera Konsumen: Tren makanan yang berubah-ubah dapat mempengaruhi permintaan.
Kondisi Ekonomi: Situasi ekonomi yang tidak stabil dapat mempengaruhi daya beli konsumen.
Inovasi Produk: Mengembangkan varian baru atau kemasan menarik dapat meningkatkan daya tarik produk.
Tips Sukses
Promosi Efektif: Manfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk dengan foto menarik dan penawaran khusus.
Kualitas Konsisten: Pastikan kualitas produk tetap terjaga untuk membangun kepercayaan pelanggan.
Pelayanan Pelanggan: Berikan pelayanan yang ramah dan responsif untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
Evaluasi Berkala: Lakukan evaluasi rutin terhadap penjualan dan feedback pelanggan untuk perbaikan berkelanjutan.
A. 5W + 1H – Usaha Kue Sarang Semut
BalasHapus1. What (Apa)?
Usaha jualan kue sarang semut, baik dalam bentuk loyang besar, potongan kecil, atau versi mini (cupcake) yang cocok untuk takjil, oleh-oleh, atau hampers Lebaran.
2. Why (Mengapa)?
- Kue sarang semut punya rasa khas dan nostalgia yang banyak disukai.
- Teksturnya unik, bisa jadi pembeda dari kue lain.
- Bisa dijual sebagai jajanan berbuka, camilan Lebaran, atau isi hampers.
- Tahan beberapa hari tanpa pengawet jika disimpan dengan benar.
3. Who (Siapa)?
- Masyarakat umum (penggemar kue tradisional)
- Anak muda pencinta jajanan unik
- Pekerja atau keluarga yang butuh takjil siap makan
- Orang yang cari kue untuk hantaran atau hampers Lebaran
4. Where (Di mana)?
- Produksi dari rumah (home bakery)
- Pemasaran via media sosial, WhatsApp, bazar Ramadan, atau titip di warung/kafe
5. When (Kapan)?
- Mulai awal Ramadan (untuk takjil & buka puasa)
- Meningkatkan produksi menjelang Syawal (untuk hampers & oleh-oleh)
6. How (Bagaimana)?
- Produksi kue sarang semut setiap hari/sesuai pesanan
- Buat variasi ukuran: utuh, slice, atau mini
- Promosi via IG, WA, TikTok, dan mulut ke mulut
- Bisa ditawarkan dalam box hampers bersama kue kering atau minuman ringan
- Pengemasan menarik: mika premium, toples mini, atau dus kraft kekinian
B. Analisis SWOT – Usaha Kue Sarang Semut
1. Strengths (Kekuatan):
- Rasa khas dan unik, banyak disukai lintas generasi
- Tidak mudah hancur dan tahan disimpan beberapa hari
- Bisa dijual dalam berbagai bentuk dan ukuran
- Produksi tidak terlalu sulit, bisa dikerjakan sendiri
2. Weaknesses (Kelemahan):
- Proses karamelisasi butuh ketelitian
- Jika overbake, bisa keras; kalau kurang, tidak mengembang sempurna
- Harus dijaga konsistensi rasa dan tekstur
3. Opportunities (Peluang):
- Bisa jadi andalan hampers Lebaran
- Bisa dikreasikan dengan topping (keju atau cokelat).
- Jarang yang menjual khusus kue sarang semut, jadi bisa jadi ciri khas brand
4. Threats (Ancaman):
- Persaingan dengan kue kekinian dan kue kering Lebaran
- Fluktuasi harga bahan seperti gula dan telur
- Harus dikelola dengan baik agar tetap fresh saat dikirim
Nama : Kirana Fitri Sazyuli
BalasHapusKelas / Absen : XI TKI-2 / 03
Usaha Takjil saat Ramadhan : Usaha Smoothies Buah
📎 Metode 5W + 1H Usaha Smoothies Buah
What (Apa)
Usaha ini adalah kegiatan menjual smoothies buah, yaitu minuman buah-buahan segar yang diblender menjadi minuman dingin yang menyegarkan. Biasanya, smoothies terdiri dari satu atau beberapa jenis buah seperti mangga, pisang, stroberi, semangka, atau alpukat yang dicampur dengan bahan tambahan seperti susu rendah lemak, yogurt, atau madu. Pilihan ideal bagi konsumen yang mencari takjil sehat dan lezat karena kaya akan vitamin dan serat
Who (Siapa)
Pemilik Usaha : Usaha ini dapat dijalankan oleh siapa saja, mulai dari pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, hingga pelaku usaha kecil dan menengah.
Target pasar : dari usaha ini sangat luas, khususnya masyarakat dan generasi muda yang cenderung mencari takjil kekinian yang sehat. Selain itu, keluarga muda dan individu yang sadar akan pentingnya gizi seimbang juga menjadi target utama dari bisnis ini.
When (Kapan)
Waktu terbaik untuk menjalankan usaha ini adalah selama bulan Ramadhan, terutama pada sore hari menjelang waktu berbuka puasa antara pukul 3 sore (15.00) hingga menjelang Maghrib (18.00). Potensial juga untuk dilanjutkan setelah Ramadhan sebagai usaha minuman sehat jangka panjang.
Where (Di mana)
Usaha ini bisa dijalankan dari rumah, dijajakan di pinggir jalan yang ramai, dibuka stand di pasar takjil, atau ditawarkan secara online melalui media sosial dan aplikasi pesan antar. Lokasi strategis seperti dekat masjid, tempat kerja, atau lingkungan perumahan padat penduduk juga sangat potensial. Penjualan online juga sangat efektif untuk menjangkau konsumen yang tidak sempat keluar rumah saat sore hari.
Why (Mengapa)
Alasan utama menjalankan usaha ini karena tren makanan dan minuman sehat sedang meningkat pesat di masyarakat. Smoothies buah memenuhi kriteria tersebut, yakni sehat, menyegarkan, dan memiliki tampilan yang menarik. Di bulan Ramadhan, banyak orang yang mencari takjil yang tidak hanya enak tapi juga bergizi untuk menjaga stamina selama berpuasa.
How (Bagaimana)
Untuk memulai usaha ini, pelaku usaha perlu menyiapkan blender berkualitas, bahan buah segar, bahan tambahan seperti madu, susu, dan yogurt, serta kemasan gelas atau botol yang menarik dan higienis. Promosi dapat dilakukan melalui media sosial dengan menampilkan visual produk yang menggugah selera. Penjual juga bisa menawarkan berbagai varian rasa agar pelanggan tidak bosan dan terus tertarik untuk mencoba varian lainnya.
📎 Analisis SWOT Usaha Smoothies Buah
Strengths (Kekuatan)
• Sehat dan menyegarkan, sangat cocok untuk takjil.
• Tren gaya hidup sehat sedang naik daun, cocok untuk semua kalangan.
• Varian rasa bisa dikembangkan, tidak membosankan.
• Tampilan menarik secara visual, mudah dipasarkan lewat media sosial.
• Bahan baku alami dan mudah diperoleh, terutama di pasar lokal.
Weaknesses (Kelemahan)
• Butuh pendingin atau freezer agar bahan tetap segar.
• Buah cepat rusak, sehingga harus dikelola dengan baik.
• Biaya produksi lebih tinggi dibandingkan minuman instan.
• Smoothies memiliki masa simpan yang pendek dan harus dikonsumsi segera.
Opportunities (Peluang)
• Pasar luas dari anak-anak sampai dewasa, terutama mereka yang menghindari gula atau minuman berpengawet.
• Bisa dikembangkan menjadi usaha tetap setelah Ramadhan, misalnya membuka gerai smoothies sehat.
• Kolaborasi dengan influencer atau food vlogger untuk promosi.
• Menjadi salah satu menu minuman kekinian di tempat nongkrong atau acara buka puasa bersama.
Threats (Ancaman)
• Persaingan dengan minuman instan dan minuman manis lainnya (es campur, es teh manis, dll.).
• Harga bisa dianggap mahal oleh sebagian konsumen yang lebih memilih takjil murah.
• Cuaca ekstrem seperti hujan lebat bisa mengurangi jumlah pelanggan.
• Jika tidak dikelola higienis, produk mudah basi dan menurunkan kepercayaan konsumen.
A. Usaha Gorengan metode 5W + 1H
BalasHapus1. What (Apa) :
Usaha gorengan adalah jenis bisnis kuliner yang fokus pada penyajian berbagai jenis makanan yang digoreng. Beberapa contoh produk yang biasanya ditawarkan oleh usaha ini termasuk:
- Bakwan
- Pisang goreng
- Tahu isi
- Lumpia
- dll
2. Why (Mengapa) :
Untuk memenuhi kebutuhan makanan cepat saji yang dicari oleh masyarakat, gorengan sering kali dianggap sebagai pilihan yang mudah dan cepat untuk dinikmati oleh semua kalangan, terutama saat dibulan ramadhan. Selain itu, variasi rasa dan jenis yang ditawarkan membuat gorengan semakin menarik dikalangan masyarakat.
3. Who (Siapa) :
Palaku usaha : individu/ kelompok (UMKM)
Target Pasar : semua kalangan terutama yang menjalankan ibadah puasa.
4. Where (Dimana) :
Lokasi usaha bisa sangat bervariasi, biasa nya dekat masjid, depan rumah atau ditepi jalan yang ramai di kunjungi oleh banyak masyarakat.
5. When (Kapan) :
Jam operasional setiap hari, biasanya dari siang hingga sore hari menjelang ramadhan.
6. How (Bagaimana) :
- Bahan-bahan harus dicuci, dipotong, dan disiapkan dengan baik sebelum digoreng. Penggorengan dilakukan dengan teknik khusus untuk memastikan makanan matang sempurna dan memiliki cita rasa yang optimal.
- Setelah matang, gorengan disajikan dalam piring disertai dengan pelengkap seperti saus atau bahan pelengkap seperti cabai. Penyajian yang menarik dapat meningkatkan daya tarik produk.
- Kebersihan peralatan dapur dan tempat penyajian juga diperhatikan untuk memastikan kualitas produk dan keamanan makanan.
- Pemilik usaha juga perlu mengelola keuangan dengan baik, termasuk pengelolaan biaya bahan baku, serta ketersediaan bahan untuk memastikan keberlanjutan usaha.
B. Analisis SWOT Usaha Gorengan
1. Strengths (Kekuatan) :
- Produk yang bervariasi
- Cita Rasa yang Unik dan Menarik
- Kebersihan dan Higienis
- Lokasi Strategis (Terletak di area yang mudah dijangkau oleh pelanggan)
2. Weaknesses (Kelemahan) :
- Persaingan Ketat : Di area yang sama, banyak usaha serupa yang menawarkan produk serupa, sehingga persaingan bisa sangat ketat.
- Ketergantungan pada Bahan Baku.
3. Opportunities (Peluang) :
- Mengembangkan produk baru atau variasi rasa yang baru pada gorengan.
- Memanfaatkan media sosial dan platform digital untuk mempromosikan produk dan menjangkau pelanggan yang lebih luas (contoh gofood, grabfood, shopeefood, dst).
- Kolaborasi Bekerja sama dengan restoran atau kafe lain untuk menawarkan paket makanan atau menu khusus.
4. Threats (Ancaman) :
- Kenaikan harga bahan baku, seperti minyak goreng, gula, tepung dll.
- Munculnya pesaing yang menawarkan produk serupa dengan harga yang lebih rendah.
Berikut ini adalah sebuah contoh perencanaan usaha warung makanan menggunakan metode 5W + 1H dan analisis SWOT usaha warung makanan 5W + 1H: 1. What (apa) Usaha berfokus pada penjualan makanan seperti, rawon, sate ayam, kare ayam, dan nasi bungkus yang sangat cocok untuk di nikmati sebagai makanan utama. 2. Who (siapa) Target pasarnya terutama untuk pekerja rantau, mahasiswa, keluarga 3. Where (dimana) Di jual di pinggir jalan, di dekat perkampungan atau daerah dekat dengan kost mahasiswa 4. When (kapan) Usaha ini bisa buka setiap pagi untuk orang yang sedang mencari sarapan siap santap, tetapi jika pada saat bukan ramadhan bisa buka di jam 3 pagi yaitu waktu saur yang akan menambah target penjualan 5. Why (menggapa) Karena saat ramadhan terutama pada waktu saur, banyak sekali orang yang membutuhkan makanan untuk saur tetapi tidak banyak waktu untuk memasak terlebih dahulu 6. How (Bagaimana) Di awali dengan memilih tempat yang akan di jadikan lapak usah, setelah itu memilih menu apa dan berapa jenis menu yang akan di masak untuk hari ini. Memasak dengan melibatkan keluarga atau karyawan. Berjualan melibatkan via online seperti via gofood dan shopee food Analisa SWOT warung makanan: - Strengths (Kekuatan) Pemilihan menu yang beragam dan bergantian setiap hari memiliki potensi yang baik. Serta pemilihan bahan baku yang di gunakan. - Weaknesses (Kelemahan): Memiliki banyak sekali persaingan yang tinggi. Membuatkan koefisien waktu dan tenaga agar makan yang di hilangkan bisa matang sempurna di pagi hari. - Opportunities (Peluang) Tidak hanyak saat bulan ramadhan tetapi memiliki banyak di setiap pagi hari yaitu penyedia untuk orang orang yang tidak memiliki waktu untuk masak atau untuk orang yang tidak ingin ribet Threats (Ancaman): Kenaikan harga sembako, kenaikan harga bumbu bumbu seperti cabai dan bawang yang tidak bisa di prediksi
HapusNama: Moch Ilham Kurniawan
BalasHapusKelas: XI TKI-2
Absen: 06
✳️ Objek Usaha: Ikan Bakar
Bulan Ramadan dan Idul Fitri merupakan momentum yang tidak hanya memiliki nilai religius, tetapi juga berdampak signifikan terhadap aktivitas ekonomi masyarakat. Selama periode ini, terjadi peningkatan konsumsi makanan, terutama menjelang waktu berbuka puasa (iftar) dan saat hari raya. Fenomena tersebut menciptakan peluang besar bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sektor kuliner. Salah satu usaha yang berpotensi besar adalah penjualan ikan bakar, karena selain bernilai gizi tinggi, ikan bakar juga termasuk kuliner yang sangat diterima oleh masyarakat lintas usia dan lapisan sosial. Kajian ini akan membahas potensi pengembangan usaha ikan bakar dengan pendekatan 5W+1H serta analisis SWOT yang disertai estimasi keuangan sebagai bagian dari penilaian kelayakan usaha.
💼 Analisis 5W + 1H
1. What (Apa yang dijual?)
Produk utama dari usaha ini adalah ikan bakar, yang dibuat dari ikan segar seperti nila, lele, gurame, dan patin, yang telah dimarinasi dengan bumbu khas nusantara. Produk disajikan dalam bentuk paket lengkap yang terdiri dari ikan bakar, nasi putih, sambal, lalapan, kerupuk, dan minuman (opsional). Konsumen dapat memilih tingkat kepedasan serta jenis ikan sesuai preferensi. Produk dikemas secara higienis menggunakan wadah food-grade dan daun pisang untuk mempertahankan aroma alami.
2. Why (Mengapa usaha ini dijalankan?)
Usaha ini dijalankan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan makanan sehat, bergizi, dan praktis selama bulan Ramadan dan Lebaran. Ikan sebagai sumber protein berkualitas tinggi sangat dianjurkan untuk dikonsumsi setelah berpuasa. Selain itu, data konsumsi nasional menunjukkan bahwa permintaan akan makanan siap saji meningkat hingga 40% selama Ramadan, dan masyarakat cenderung mencari kuliner lokal yang nyaman di lidah serta mudah diperoleh.
3. Who (Siapa target pasarnya?)
Target pasar mencakup berbagai segmen, mulai dari individu pekerja, mahasiswa, hingga keluarga. Selain itu, kelompok sosial seperti komunitas pengajian, instansi pemerintah atau swasta, dan rumah tangga besar yang mengadakan buka puasa bersama atau open house saat Lebaran juga menjadi target utama. Strategi pemasaran juga diarahkan kepada konsumen digital melalui platform pemesanan makanan daring seperti GoFood, ShopeeFood, dan GrabFood.
4. Where (Di mana usaha ini dijalankan?)
Usaha ini akan dijalankan secara offline dan online. Lokasi fisik berada di dekat kawasan permukiman padat penduduk atau pusat keramaian seperti masjid besar dan pasar Ramadan. Selain itu, sistem pemesanan daring memungkinkan distribusi lebih luas dengan memanfaatkan jasa kurir makanan. Proses produksi dilakukan dari rumah atau dapur sentral yang sudah memiliki standar kebersihan dan keamanan pangan.
5. When (Kapan usaha ini beroperasi?)
Usaha beroperasi dari H-1 Ramadan hingga H+3 Idul Fitri. Jam operasional harian dimulai dari pukul 15.00 hingga 20.00 WIB, dengan fokus utama pada penyediaan menu berbuka puasa. Pada malam takbiran dan hari H Lebaran, operasional diarahkan pada pesanan khusus dalam bentuk paket keluarga atau hantaran.
6. How (Bagaimana proses produksinya?)
Produksi dimulai dengan pengadaan bahan baku segar dari pasar pagi, dilanjutkan dengan marinasi selama 3 jam menggunakan bumbu rempah. Ikan kemudian dibakar secara langsung di atas bara arang kelapa untuk menghasilkan aroma khas. Proses ini membutuhkan keterampilan pengolahan agar ikan matang merata tanpa gosong. Produk yang selesai dimasak dikemas dan dikirim ke konsumen. Usaha menerapkan prinsip FIFO (First In First Out) untuk menjaga kualitas bahan baku
Lanjutan uraian sebelumnya:
BalasHapus🧮. Analisis SWOT
1. Strengths (Kekuatan)
Usaha ikan bakar memiliki beberapa keunggulan kompetitif. Pertama, produk ini memiliki nilai gizi tinggi, mengandung protein hewani dan omega-3 yang penting untuk tubuh, khususnya setelah berpuasa seharian. Kedua, biaya produksinya relatif murah namun memiliki nilai jual tinggi. Sebagai ilustrasi, untuk memproduksi 30 porsi ikan bakar, diperlukan:
•> Ikan segar 30 ekor x Rp10.000 = Rp300.000
•> Nasi, lalapan, sambal per porsi Rp5.000 x 30 = Rp150.000
•> Bahan bakar (arang) dan bumbu: Rp50.000
•> Kemasan dan plastik Rp100.000
Total biaya produksi harian = Rp600.000
Dengan harga jual Rp25.000 per porsi, maka pendapatan kotor per hari adalah Rp25.000 x 30 = Rp750.000, sehingga potensi laba kotor harian adalah Rp150.000.
2. Weaknesses (Kelemahan)
Usaha ini memiliki beberapa kendala internal, antara lain ketergantungan pada ketersediaan ikan segar. Jika pasokan terganggu, kualitas produk bisa menurun. Selain itu, teknik membakar ikan membutuhkan keterampilan tinggi agar hasilnya konsisten. Pekerja tidak terlatih dapat menyebabkan produk tidak matang sempurna atau gosong, yang berdampak langsung pada kepuasan pelanggan. Bila ditambah biaya tenaga kerja harian sebesar Rp100.000, maka margin keuntungan akan turun menjadi hanya Rp50.000 per hari.
3. Opportunities (Peluang)
Konsumsi makanan selama Ramadan meningkat drastis, terutama pada sore hari menjelang buka puasa. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan RI, konsumsi makanan siap saji meningkat hingga 30–50% pada bulan Ramadan. Ini membuka peluang untuk memperluas pasar, terutama dengan sistem pre-order dan pemesanan digital. Selain itu, adanya kebiasaan memberikan hantaran makanan saat Lebaran dapat dimanfaatkan untuk menjual paket khusus dengan harga premium, misalnya Rp40.000 per paket, yang menghasilkan margin lebih besar.
4. Threats (Ancaman)
Ancaman utama berasal dari fluktuasi harga bahan pokok, terutama menjelang Lebaran. Jika harga ikan melonjak menjadi Rp13.000 per ekor, maka biaya produksi meningkat menjadi Rp390.000 hanya untuk ikan. Ditambah bahan lain, total biaya bisa menyentuh Rp700.000. Jika volume penjualan tetap (30 porsi), maka laba turun menjadi hanya Rp50.000 per hari. Selain itu, banyaknya kompetitor di sektor makanan selama Ramadan membuat pasar menjadi sangat kompetitif, sehingga diperlukan inovasi rasa, kualitas layanan, dan strategi promosi agresif untuk mempertahankan pangsa pasar.
Usaha ikan bakar selama Ramadan dan Idul Fitri merupakan peluang bisnis yang sangat potensial karena didukung oleh perilaku konsumsi masyarakat yang meningkat tajam pada periode tersebut. Berdasarkan pendekatan 5W + 1H, usaha ini memiliki struktur operasional yang jelas, pasar yang luas, serta sistem distribusi fleksibel. Sementara itu, analisis SWOT menunjukkan bahwa usaha ini layak secara finansial dan strategis, dengan catatan manajemen risiko dan pengendalian mutu dijalankan secara optimal. Dengan perencanaan yang tepat, usaha ikan bakar dapat menjadi salah satu bentuk UMKM yang berkontribusi terhadap ketahanan ekonomi dan pelestarian kuliner lokal.
Ide Usaha: Katering Makanan dan Minuman Berbuka Puasa serta Hidangan Lebaran
BalasHapus1.What (Apa)?
- Menyediakan layanan katering makanan dan minuman khusus untuk berbuka puasa (takjil, hidangan utama, minuman segar) serta hidangan khas Lebaran (ketupat, opor ayam, rendang, kue kering).
2.Why (Mengapa)?
- Peningkatan Permintaan: Banyak orang yang tidak memiliki waktu atau tenaga untuk memasak sendiri, terutama saat berpuasa atau mempersiapkan perayaan Lebaran.
- Tradisi: Berbagi makanan dan minuman saat berbuka puasa dan menyajikan hidangan istimewa saat Lebaran adalah tradisi yang kuat.
- Kenyamanan: Layanan katering menawarkan kemudahan dan kepraktisan bagi konsumen.
3.Who (Siapa)?
- Target pasar meliputi: Keluarga dan individu yang sibuk. Perusahaan atau kantor yang mengadakan acara buka puasa bersama. Orang-orang yang ingin berbagi makanan dengan sesama (misalnya, untuk masjid atau panti asuhan). Perantau yang tidak sempat memasak hidangan Lebaran khas kampung halaman.
4.Where (Di mana)?
- Lokasi operasional bisa dari rumah, dapur komersial skala kecil, atau bekerja sama dengan platform pemesanan makanan daring. Area pemasaran bisa mencakup lingkungan sekitar, media sosial, atau melalui kerjasama dengan komunitas dan organisasi.
5.When (Kapan)?
- Usaha ini sangat relevan selama bulan Ramadhan (untuk menu berbuka) dan menjelang serta saat Hari Raya Lebaran (untuk hidangan khusus Lebaran). Persiapan dan promosi dapat dimulai beberapa minggu sebelum Ramadhan.
6.How (Bagaimana)?
- Perencanaan Menu: Susun menu yang menarik, bervariasi, dan sesuai dengan selera pasar. Pertimbangkan paket hemat untuk berbuka puasa dan pilihan hidangan Lebaran yang beragam.
- Pengadaan Bahan Baku: Pastikan ketersediaan bahan baku berkualitas dengan harga yang kompetitif. Jalin kerjasama dengan pemasok terpercaya.
- Proses Produksi: Jaga kualitas dan kebersihan dalam proses memasak dan pengemasan. Jika memungkinkan, tawarkan opsi pengemasan yang menarik dan praktis.
- Pemasaran dan Promosi: Manfaatkan media sosial (Instagram, Facebook), aplikasi pesan instan, dan kerjasama dengan influencer lokal. Tawarkan promo khusus Ramadhan dan Lebaran.
- Layanan Pemesanan dan Pengiriman: Sediakan sistem pemesanan yang mudah (online atau offline) dan opsi pengiriman yang handal ( kami mengirim atau bekerja sama dengan layanan kurir).
Analisis SWOT Usaha Katering Makanan dan Minuman Ramadhan & Lebaran:
1.Strengths (Kekuatan):
- Permintaan Tinggi: Ada peningkatan permintaan signifikan selama Ramadhan dan Lebaran.
- Fleksibilitas Menu: Dapat menyesuaikan menu dengan selera dan anggaran pelanggan.
- Potensi Keuntungan: Margin keuntungan yang baik jika dikelola dengan efisien.
- Pemasaran Lokal: Lebih mudah menjangkau target pasar di sekitar lokasi usaha.
- Peluang Kemitraan: Bisa bekerja sama dengan masjid, kantor, atau komunitas.
2.Weaknesses (Kelemahan):
- Persaingan Tinggi: Banyaknya penjual makanan musiman.
- Keterbatasan Waktu: Periode penjualan yang relatif singkat.
- Manajemen Stok: Perlu pengelolaan stok bahan baku yang cermat untuk menghindari pemborosan.
- Keterampilan Memasak: Membutuhkan kemampuan memasak yang baik dan konsisten.
- Potensi Kenaikan Harga Bahan Baku: Harga bahan baku bisa meningkat menjelang hari raya.
3.Opportunities (Peluang):
- Inovasi Menu: Menawarkan menu yang unik dan berbeda dari pesaing.
- Pemasaran Digital: Memanfaatkan platform online untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
- Paket Bundling: Menawarkan paket makanan dan minuman yang menarik.
- Kerjasama dengan Aplikasi Pesan Antar: Memperluas jangkauan pasar melalui platform daring.
- Permintaan Acara Khusus: Melayani pesanan untuk acara buka puasa bersama skala besar atau acara keluarga saat Lebaran.
4.Threats (Ancaman):
- Munculnya Pesaing Baru: Pesaing baru dapat dengan mudah muncul selama musim ini.
- Perubahan Selera Konsumen: Perlu terus memantau tren dan preferensi konsumen.
- Keterlambatan Pengiriman: Dapat merusak reputasi usaha.
- Isu Kebersihan dan Kualitas: Penting untuk menjaga standar kebersihan dan kualitas produk.
Nama : Dea Ayu Nuraini
BalasHapusKelas : XI TKI 1
Absen : 18
Usaha yang dapat dikembangkan saat Ramadhan atau lebaran : Usaha sop Buah
What (apa) : sop buah adalah hidangan penutup koktail khas Indonesia . Minuman dingin dan manis ini terbuat dari buah-buahan potong dadu, seperti melon , melon , nanas , pepaya , labu , nangka dan kolang kaling ( buah Arenga pinnata ), dicampur dengan es serut atau es batu, dan dimaniskan dengan gula cair atau sirup
Why ( mengapa) : saat bulan ramadhan menu sop buah sudah menjadi list terfavorit untuk hidangan pembukaan saat berbuka
Who (siapa) : target pasarnya adalah orang orang yang baru pulang kerja, ataupun para remaja yang suka ngabuburit berburu takjil
Where (dimana) : usaha ini bisa dijual di bazar ramadhan, ataupun di pinggir jalan
When (kapan) : waktu terbaik untuk menjual Sop buah yaitu selama satu bulan ramadhan
How (bagaimana) : untuk memulai usaha ini kita harus menyiapkan jenis jenis buah-buahan yang segar, seperti; melon, semangka, alpukat, dan pir. tak juga kolang Kaling, dan jangan lupa sirup dan susu kental manis
Analisis SWOT:
Strengths (kekuatan) : produk yang menyegarkan, menyehatkan, dan juga mempunyai daya peminat yang banyak
weakness (kelemahan) : potensi kerugian akibat buah mudah busuk dan saingan ada di mana mana
opportunities (peluang) : peminatan sop buah yang tinggi saat Ramadhan
threats (ancaman) : buah mudah busuk dan banyaknya para pesaing
Nama : R. Dimas Nugroho Indra Putra
BalasHapusKelas : XI - TKI 2
Absen : 16
Ide Usaha Ringkas: Katering Sehat Praktis Ramadan
* Why: Banyak orang sibuk butuh makanan sahur dan berbuka yang sehat dan praktis.
* What: Paket makanan sehat, bergizi, variatif untuk sahur dan berbuka (opsi vegetarian/diet khusus). Takjil dan minuman sehat sebagai tambahan.
* Who: Pekerja kantoran, mahasiswa, keluarga sibuk, individu. Potensi kerjasama dengan kantor/kampus.
* Where: Dapur rumahan/komersial, pemasaran dan pemesanan daring, pengiriman ojek daring/kurir.
* When: Persiapan sebelum Ramadan, puncak permintaan saat Ramadan (sahur/berbuka), potensi lanjut setelah Lebaran.
* How: Menu menarik, bahan baku berkualitas, proses bersih, pemasaran online, sistem pesan/bayar mudah, pengiriman efisien, pelayanan baik.
Analisis SWOT :
* Strengths: Sesuai kebutuhan, potensi untung, menu fleksibel, pemasaran daring mudah, bisa berkembang.
* Weaknesses: Persaingan tinggi, kapasitas terbatas awal, manajemen waktu ketat, tergantung bahan baku, potensi masalah kirim.
* Opportunities: Tren sehat, kerjasama, diversifikasi produk (hampers), teknologi (aplikasi), perluas area.
* Threats: Pesaing baru, perubahan selera, harga bahan baku naik, regulasi makanan, isu kepercayaan.
Kesimpulan Kritis Ringkas:
Katering sehat Ramadan potensial karena kebutuhan pasar, tapi persaingan ketat.
Berikut ini adalah sebuah contoh perencanaan usaha warung makanan menggunakan metode 5W + 1H dan analisis SWOT
BalasHapususaha warung makanan 5W + 1H:
1. What (apa)
Usaha berfokus pada penjualan makanan seperti, rawon, sate ayam, kare ayam, dan nasi bungkus yang sangat cocok untuk di nikmati sebagai makanan utama.
2. Who (siapa)
Target pasarnya terutama untuk pekerja rantau, mahasiswa, keluarga
3. Where (dimana)
Di jual di pinggir jalan, di dekat perkampungan atau daerah dekat dengan kost mahasiswa
4. When (kapan)
Usaha ini bisa buka setiap pagi untuk orang yang sedang mencari sarapan siap santap, tetapi jika pada saat bukan ramadhan bisa buka di jam 3 pagi yaitu waktu saur yang akan menambah target penjualan
5. Why (menggapa)
Karena saat ramadhan terutama pada waktu saur, banyak sekali orang yang membutuhkan makanan untuk saur tetapi tidak banyak waktu untuk memasak terlebih dahulu
6. How (Bagaimana)
Di awali dengan memilih tempat yang akan di jadikan lapak usah, setelah itu memilih menu apa dan berapa jenis menu yang akan di masak untuk hari ini. Memasak dengan melibatkan keluarga atau karyawan. Berjualan melibatkan via online seperti via gofood dan shopee food
Analisa SWOT warung makanan:
- Strengths (Kekuatan)
Pemilihan menu yang beragam dan bergantian setiap hari memiliki potensi yang baik. Serta pemilihan bahan baku yang di gunakan.
- Weaknesses (Kelemahan):
Memiliki banyak sekali persaingan yang tinggi. Membuatkan koefisien waktu dan tenaga agar makan yang di hilangkan bisa matang sempurna di pagi hari.
- Opportunities (Peluang)
Tidak hanyak saat bulan ramadhan tetapi memiliki banyak di setiap pagi hari yaitu penyedia untuk orang orang yang tidak memiliki waktu untuk masak atau untuk orang yang tidak ingin ribet
Threats (Ancaman):
Kenaikan harga sembako, kenaikan harga bumbu bumbu seperti cabai dan bawang yang tidak bisa di prediksi
Usaha yang dapat dikembangkan saat Ramadhan atau lebaran : Usaha Es Blewah
BalasHapusWhat (apa) : Es blewah adalah minuman segar tradisional Indonesia yang terbuat dari buah blewah, es batu, dan bahan tambahan lain. Minuman ini populer, terutama saat bulan Ramadan.
Why ( mengapa) : Blewah memiliki kandungan air yang tinggi, sehingga sangat cocok untuk dijadikan minuman segar. Popularitas es blewah di Indonesia tidak terlepas dari rasanya yang enak dan menyegarkan
Who (siapa) : target pasarnya adalah semua kalangan masyarakat , mulai dari anak anak hingga dewasa.
Where (dimana) : Target Penjualan Usaha ini berlokasi di tempat-tempat yang starategis. Contohnya Bazar ramadhan atau pinggir jalan.
When (kapan) : waktu terbaik untuk menjual Es blewah saat menjelang berbuka puasa. Start jam 15.00
How (bagaimana) : Untuk memulai usaha menjual es blewah, harus menyiapkan alat dan bahan bahan yang digunakan, Minuman ini terbuat dari buah blewah yang memiliki rasa manis dan segar, dipadukan dengan es batu, sirup, dan bahan tambahan lainnya. dan juga mempertimbangkan kualitas produk, lokasi usaha, dan strategi pemasaran.
Analisis SWOT:
Strengths (kekuatan) : Minuman segar yang disukai berbagai kalangan,menyegarkan,dan Harga yang terjangkau.
weakness (kelemahan) : potensi kerugian akibat buah mudah busuk dan persaingan ada di mana mana, dan buah blewah sangat susah untuk di cari karena buah blewah ada musim tertentu untuk memanennya.
opportunities (peluang) : Permintaan tinggi: Es blewah sangat dicari saat cuaca panas dan waktu berbuka puasa.
Bahan baku melimpah: Blewah banyak tersedia dan relatif murah di musim panas.
threats (ancaman) : Banyak penjual es blewah bermunculan, terutama saat Ramadan.Persaingan harga dan lokasi bisa mempengaruhi penjualan.
Saya mengambil salah satu contoh usaha Es Pisang Ijo, salah satu takjil favorit.
BalasHapus✿. 🍧 Usaha: Es Pisang Ijo 🖇 𓏼 ⠖
📌Analisis 5W + 1H
ᨘ໑▸ What (Apa?)
Usaha berjualan Es Pisang Ijo, minuman segar khas Makassar yang terdiri dari pisang yang dibalut adonan tepung hijau, disajikan dengan sirup dan es serut.
ᨘ໑▸ Why (Mengapa?)
Karena saat Ramadan, banyak orang mencari takjil yang segar dan mengenyangkan. Es Pisang Ijo termasuk salah satu pilihan favorit yang menyejukkan saat berbuka.
ᨘ໑▸ Where (Di mana?)
Bisa dijual di depan rumah, pasar dadakan Ramadan, pinggir jalan ramai, depan masjid, atau melalui pemesanan online via GoFood/GrabFood.
ᨘ໑▸ When (Kapan?)
Selama bulan Ramadan, khususnya menjelang waktu berbuka puasa (pukul 16.00–18.30). Juga bisa dikembangkan saat Syawal untuk acara keluarga.
ᨘ໑▸ Who (Siapa?)
Target pasarnya adalah masyarakat umum, terutama orang yang sedang berpuasa dan mencari takjil, serta anak-anak hingga dewasa.
ᨘ໑▸ How (Bagaimana?)
Produksi dilakukan dari rumah dengan bahan sederhana. Promosi bisa lewat media sosial, spanduk kecil di depan rumah, atau aplikasi pengantar makanan. Gunakan kemasan menarik dan higienis.
📌 Analisis SWOT
- ⎙ » Strengths (Kekuatan)
ᨘ໑▸ Produk segar dan menyegarkan.
ᨘ໑▸ Bahan mudah didapat dan murah.
ᨘ໑▸ Mudah dibuat dan tidak memerlukan alat mahal.
ᨘ໑▸ Disukai berbagai kalangan usia.
- ⎙ » Weaknesses (Kelemahan)
ᨘ໑▸ Tidak tahan lama (harus disajikan segera).
ᨘ໑▸ Bergantung pada cuaca (lebih laris saat panas).
ᨘ໑▸ Perlu es batu dan sirup dalam jumlah cukup.
- ⎙ » Opportunities (Peluang)
ᨘ໑▸ Permintaan tinggi selama Ramadan.
ᨘ໑▸ Bisa dikembangkan menjadi paket usaha (franchise kecil).
ᨘ໑▸ Bisa dijual via online delivery.
- ⎙ » Threats (Ancaman)
ᨘ໑▸ Persaingan tinggi dari takjil lain seperti kolak, es buah, gorengan.
ᨘ໑▸ Bahan baku seperti pisang bisa naik harga.
ᨘ໑▸ Cuaca hujan dapat menurunkan minat beli.
Usaha: Jualan Paket Takjil dan Makanan Lebaran
BalasHapusMetode 5W + 1H
What (Apa?)
Menjual paket takjil (makanan ringan untuk berbuka puasa) selama Ramadhan dan makanan khas Lebaran seperti ketupat, opor ayam, rendang, kue kering, dll.
Why (Mengapa?)
Permintaan makanan meningkat selama Ramadhan dan menjelang Lebaran. Banyak orang mencari makanan praktis untuk berbuka dan menjamu tamu saat Lebaran.
When (Kapan?)
Mulai dari awal Ramadhan hingga H-1 Lebaran. Waktu puncak: minggu terakhir Ramadhan.
Where (Di mana?)
Bisa dilakukan di rumah dengan sistem pre-order online, atau buka stand di pinggir jalan, pasar takjil, atau dekat masjid.
Who (Siapa?)
Target pasar: masyarakat muslim yang merayakan ramadhan dan lebaran. Terutama seperti mahasiswa, pekerja kantoran, dan keluarga.
• How (Bagaimana?)
Promosi lewat media sosial (Instagram, WhatsApp, TikTok, dll).
• Menyediakan menu paket dengan harga terjangkau.
• Sistem pre-order untuk menghindari sisa makanan.
• Kerja sama dengan ojek online untuk pengantaran.
Analisis SWOT
Strengths (Kekuatan):
• Permintaan tinggi saat Ramadhan dan Lebaran.
• Bisa dimulai dari rumah dengan modal kecil.
• Menu bisa dibuat variatif dan menarik.
• Bisa menjangkau banyak orang dengan promosi online.
Weaknesses (Kelemahan):
• Persaingan tinggi, banyak penjual makanan musiman dan kekinian.
• Ketergantungan pada waktu (musiman, hanya ramai saat Ramadhan).
• Butuh manajemen waktu dan stok bahan yang baik.
Opportunities (Peluang):
• Bisa dikembangkan jadi usaha tahunan (catering harian setelah Ramadhan).
• Potensi repeat order jika rasa enak dan pelayanan bagus.
• Bisa kolaborasi dengan UMKM lain (kue lebaran, minuman herbal, dll).
Threats (Ancaman):
• Fluktuasi harga bahan pokok menjelang Lebaran.
• Ketatnya persaingan harga dan kualitas.
• Risiko makanan cepat basi jika tidak dikelola dengan baik.
Usaha : Martabak Manis/Terang Bulan
BalasHapusMetode 5W + 1H
• What (Apa): Produk yang ditawarkan adalah martabak manis dengan berbagai varian rasa, seperti cokelat, keju, kacang, dan isian kreatif lainnya. Produk ini bisa disajikan dalam ukuran mini atau reguler untuk menarik berbagai segmen pasar.
• Who (Siapa): Target pasar mencakup anak muda, keluarga, dan penggemar kuliner yang mencari camilan manis. Selain itu, dapat juga menyasar pelanggan yang mencari takjil saat bulan Ramadan.
• Where (Di mana): Lokasi usaha sebaiknya berada di tempat strategis, seperti dekat sekolah, kampus, pusat perbelanjaan, atau area yang ramai dikunjungi orang, terutama saat sore hingga malam hari.
• When (Kapan): Waktu operasional yang ideal adalah dari sore hingga malam hari, terutama menjelang berbuka puasa di bulan Ramadan, ketika permintaan takjil meningkat.
• Why (Mengapa): Pelanggan memilih produk ini karena rasa yang unik, variasi yang banyak, dan harga yang terjangkau. Selain itu, pengalaman menikmati martabak manis yang hangat dan fresh juga menjadi daya tarik tersendiri.
• How (Bagaimana): Pemasaran dapat dilakukan melalui media sosial, seperti Instagram dan TikTok, dengan menampilkan foto dan video menarik dari produk. Selain itu, promosi di lokasi, seperti diskon atau paket spesial, juga dapat menarik perhatian pelanggan.
Analisis SWOT Martabak Manis/Terang Bulan
— Strengths (Kekuatan):
1) Rasa yang bervariasi dan inovatif.
2) Bahan baku yang mudah didapat dan relatif murah.
3) Proses pembuatan yang cepat dan efisien.
— Weaknesses (Kelemahan):
1) Persaingan yang ketat dari usaha serupa.
2) Ketergantungan pada musim atau momen tertentu, seperti bulan Ramadan.
3) Keterbatasan dalam hal modal untuk ekspansi.
— Opportunities (Peluang):
1) Tren makanan manis yang terus meningkat di kalangan konsumen.
2) Potensi untuk memperluas jangkauan pasar melalui layanan pengantaran.
3) Peluang untuk berkolaborasi dengan influencer kuliner.
— Threats (Ancaman):
1) Perubahan selera konsumen yang cepat.
2) Fluktuasi harga bahan baku yang dapat mempengaruhi profitabilitas.
3) Munculnya pesaing baru dengan inovasi yang menarik.
Usaha: Puding Boba, Es Susu Kurma, Roti Sobek Isi Coklat dan Kolak Kekinian
BalasHapus1. What (Apa?)
Menjual aneka takjil kekinian seperti puding boba, es susu kurma, roti sobek isi coklat, dan kolak kekinian yang dikemas menarik.
2. Who (Siapa?)
Usaha ini bisa dijalankan oleh pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, atau siapa pun yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan selama Ramadhan.
3. When (Kapan?)
Dimulai sejak awal bulan Ramadhan hingga hari terakhir puasa. Waktu jualan ideal dimulai dari jam 3 sore hingga menjelang magrib (buka puasa).
4. Where (Di mana?)
Bisa dijual di depan rumah, pinggir jalan ramai, dekat masjid, atau secara online melalui WhatsApp, Instagram, dan marketplace lokal.
5. Why (Mengapa?)
Karena saat Ramadhan, permintaan terhadap makanan untuk berbuka puasa meningkat tajam. Takjil adalah makanan ringan yang sangat dicari orang.
6. How (Bagaimana?)
Mulai dengan membuat sample produk, mengambil foto yang menarik, mempromosikannya lewat media sosial dan menawarkan pre-order. Bisa juga ikut bazar Ramadhan lokal.
Kali ini saya akan ambil contoh Martabak Mie, karena cukup unik dan digemari banyak orang sebagai takjil.
BalasHapus⸻
Usaha: Martabak Mie
Metode 5W + 1H
• What (Apa?)
Usaha berjualan Martabak Mie, yaitu mie instan yang diolah dengan telur, bumbu, dan sayuran, lalu digoreng dalam bentuk martabak.
• Why (Mengapa?)
Karena mudah dibuat, bahan murah, dan sangat diminati saat berbuka puasa karena rasanya gurih dan mengenyangkan.
• Where (Di mana?)
Bisa dijual di depan rumah, pinggir jalan, depan masjid, atau lewat online seperti WhatsApp, Instagram, GoFood, atau GrabFood.
• When (Kapan?)
Selama bulan Ramadan, terutama sore hari menjelang buka puasa (sekitar jam 15.30–18.30). Juga bisa dijual saat malam takbiran dan Lebaran.
• Who (Siapa?)
Target pasar adalah anak-anak, remaja, dan orang dewasa yang mencari camilan atau takjil murah dan enak.
• How (Bagaimana?)
Produksi bisa dilakukan dari rumah. Promosi lewat media sosial dan tetangga sekitar. Gunakan kemasan menarik dan bersih.
⸻
Analisis SWOT
Strengths (Kekuatan)
• Mudah dibuat dan hemat biaya.
• Rasa gurih cocok untuk semua umur.
• Bahan baku mudah didapat (mie instan, telur, daun bawang, dsb).
• Waktu produksi cepat.
Weaknesses (Kelemahan)
• Harus disajikan hangat agar enak.
• Tidak tahan lama (tidak bisa disimpan terlalu lama).
• Bisa cepat bosan jika tidak ada variasi.
Opportunities (Peluang)
• Permintaan tinggi saat Ramadan.
• Bisa dikreasikan jadi martabak mie pedas, keju, kornet, dll.
• Potensi pelanggan setia jika rasa enak dan harga terjangkau.
Threats (Ancaman)
• Banyak pesaing yang juga jualan takjil sejenis.
• Harga bahan bisa naik saat Ramadan.
• Cuaca hujan bisa mengurangi pembeli di luar rumah.
⸻
Kalau kamu ingin ide usaha lain seperti souvenir lebaran atau aneka puding, tinggal bilang ya, nanti aku bantu buatkan juga!
Usaha: Jualan Es Blewah dan Takjil Kekinian
BalasHapusPenjelasan dengan Metode 5W + 1H
1. What (Apa?)
Menjual es blewah dan takjil kekinian (seperti puding, kolak, salad buah, risol mayo) dalam kemasan menarik.
2. Why (Mengapa?)
Karena saat Ramadan, masyarakat sangat membutuhkan makanan dan minuman segar untuk berbuka puasa. Es blewah dan takjil selalu dicari menjelang Maghrib, dan minuman segar sangat cocok dengan suasana berbuka.
3. When (Kapan?)
Usaha ini dijalankan selama bulan Ramadan, terutama dari jam 3 sore hingga menjelang Maghrib. Pada hari-hari menjelang Lebaran, usaha bisa bergeser ke hampers takjil atau makanan lebaran.
4. Where (Di mana?)
Bisa di depan rumah, di pinggir jalan yang ramai, depan masjid, atau melalui sistem pre-order online via WhatsApp, Instagram, atau TikTok.
5. Who (Siapa?)
Usaha ini bisa dijalankan oleh pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, atau siapa saja yang ingin mendapat penghasilan tambahan di bulan Ramadan.
6. How (Bagaimana?)
Membuat produk dengan kualitas rasa dan kebersihan yang baik, dikemas menarik, lalu dipromosikan lewat media sosial, flyer, atau kerjasama dengan ojek online.
Analisis SWOT
Strength (Kekuatan)
Modal kecil, bahan mudah didapat, permintaan tinggi saat Ramadan, bisa dibuat sendiri di rumah.
Weakness (Kelemahan)
Ketergantungan pada waktu tertentu (sore hari), produk tidak tahan lama, persaingan cukup tinggi.
Opportunity (Peluang)
Tren takjil kekinian di media sosial, bisa dikembangkan menjadi hampers Lebaran, atau dikembangkan ke minuman segar lain setelah Ramadan.
Threat (Ancaman)
Cuaca yang tidak menentu (hujan), banyak pesaing dengan harga lebih murah, atau pelanggan lebih me beli di minimarket.
Berjualan Risol Mayo
BalasHapus5W + 1H (What, Who, When, Where, Why, How)
1. What (Apa)
Usaha yang dikembangkan adalah jualan risol mayo. Risol mayo adalah camilan berisi isian seperti telur, sosis, dan mayones, dibungkus kulit risol dan digoreng. Cita rasanya gurih dan creamy, cocok untuk menu takjil atau camilan saat kumpul keluarga.
2. Who (Siapa)
Target pasarnya adalah:
- Anak muda dan pelajar
- Ibu rumah tangga
- Karyawan atau pekerja yang ingin berbuka dengan camilan
- Keluarga yang mencari hidangan praktis untuk buka puasa atau sajian Lebaran
3. When (Kapan)
Usaha ini cocok dimulai sejak awal Ramadan, terutama sore hari menjelang berbuka (pukul 15.00 – 18.00) dan menjelang Hari Raya Idul Fitri sebagai hantaran atau sajian keluarga.
4. Where (Di mana)
- Bisa dijual di depan rumah, di pinggir jalan ramai, dekat masjid, atau pasar takjil
- Bisa juga dijual secara online via WhatsApp, Instagram, atau aplikasi seperti ShopeeFood/GoFood
5. Why (Mengapa)
- Risol mayo adalah camilan populer yang disukai banyak orang
- Mudah dibuat dan memiliki margin keuntungan yang cukup besar
- Banyak dicari saat Ramadan sebagai menu takjil atau oleh-oleh Lebaran
6. How (Bagaimana) Produksi risol mayo dalam jumlah sedang setiap hari dengan bahan segar
- Kemasan menarik, bisa ditambah stiker brand
- Promosi melalui media sosial dan penawaran bundling (misalnya: beli 5 gratis 1)
- Menyediakan opsi frozen risol mayo untuk dikirim ke luar kota
Analisis SWOT Usaha Risol Mayo saat Ramadan dan Lebaran
1. Strengths (Kekuatan)
Risol mayo memiliki rasa yang gurih dan creamy, disukai oleh berbagai kalangan, baik anak-anak maupun dewasa. Proses pembuatannya cukup sederhana dan tidak membutuhkan peralatan khusus. Selain itu, bahan bakunya mudah ditemukan dan relatif murah, sehingga memberikan peluang keuntungan yang besar. Risol juga fleksibel, bisa dijual dalam bentuk matang maupun frozen.
2. Weaknesses (Kelemahan)
Karena menggunakan mayones dan telur, risol mayo memiliki daya tahan yang cukup pendek jika tidak disimpan dengan benar. Produk ini juga harus digoreng sesaat sebelum disajikan agar tetap enak, sehingga membutuhkan tenaga ekstra saat mendekati waktu berbuka. Persaingan di pasar takjil juga cukup tinggi, terutama dengan camilan serupa.
3. Opportunities (Peluang)
Saat Ramadan, banyak orang mencari takjil yang praktis namun tetap mengenyangkan, sehingga risol mayo menjadi pilihan yang menarik. Usaha ini juga bisa dikembangkan menjadi produk frozen yang dapat dikirim ke luar kota. Menjelang Lebaran, risol mayo juga bisa dikemas menjadi hampers atau paket makanan yang dijual sebagai bingkisan keluarga.
4. Threats (Ancaman)
Harga bahan baku seperti telur, minyak, dan mayones bisa naik selama bulan Ramadan. Selain itu, cuaca panas dan proses pengiriman bisa memengaruhi kualitas produk jika tidak dikemas dengan baik. Kompetitor dari jenis makanan lain seperti gorengan, kue kering, atau takjil tradisional juga bisa menjadi tantangan.
ZALFA AULIA SALSABILA Xl TKI 2/34
BalasHapususaha:berjualan juice buah buahan
5W+1H (what, who, when, where, why, how)
1.what (apa)
Jus buah adalah minuman yang terbuat dari buah-buahan yang dihaluskan atau diproses untuk mengambil sari-sarinya.
2.why(mengapa)
Jus buah diminum karena mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin, mineral, antioksidan, dan serat, yang baik untuk menjaga kesehatan tubuh dan meningkatkan daya tahan tubuh.
3.when(kapan)
Jus buah dapat dinikmati kapan saja, baik sebagai minuman penyelegar di pagi hari, camilan sehat di antara jam makan, atau sebagai minuman penutup setelah makan.
4.where (dimana)
Jus buah dapat dibuat di rumah dengan bahan-bahan segar, atau dapat dibeli di berbagai tempat seperti toko makanan, restoran, atau warung-warung kecil.
5.who (siapa)
Siapa pun dapat menikmati jus buah, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, dan juga dapat menjadi pilihan bagi mereka yang ingin menjaga kesehatan atau memiliki kondisi medis tertentu.
6.how (bagaimana)
Jus buah dibuat dengan menghaluskan atau memproses buah-buahan menjadi sari, dapat dilakukan dengan menggunakan blender, juicer, atau dengan memeras buah secara manual.
Analisis Swot
1.Strengths (Kekuatan)
1. Meningkatkan asupan gizi
Jus memungkinkan tubuh Anda menyerap nutrisi dengan cepat tanpa harus terlebih dahulu memecah serat dan komponen lain yang ditemukan di seluruh makanan.
Selain itu, jus memungkinkan Anda mengonsumsi lebih banyak vitamin dan mineral daripada yang mungkin Anda lakukan melalui diet biasa.
Jika Anda tidak makan banyak buah dan sayuran utuh, Anda mungkin kekurangan nutrisi penting.
2. Mendukung sistem kardiovaskular (jantung dan darah)
Ada beberapa bukti bahwa mengonsumsi jus buah dan sayuran murni dapat meningkatkan kadar oksida nitrat dalam darah.
Oksida nitrat membantu menjaga pembuluh darah Anda tetap lentur dan sehat dengan bertindak melebarkannya dan mengurangi tekanan darah.
2.Weaknesses(Kelemahan)
1. Kalori yang berlebihan
Semua buah dan sayuran memiliki kalori, tetapi diimbangi oleh berbagai jaringan dan serat.
Sangat penting untuk mengontrol ukuran porsi Anda karena segelas 8 ons jus mengandung antara 100 dan 180 kalori.
2. Terlalu banyak gula Gula membuat sebagian besar kalori dalam jus buah. Karena jus kekurangan serat untuk menurunkan penyerapan gula, Anda sering mengalami lonjakan gula darah setelah meminumnya. Strategi terbaik untuk mengurangi asupan gula adalah dengan mengonsumsi jus yang seluruhnya atau sebagian besar terbuat dari sayuran.
3. Kekurangan serat dan protein Konsumsi jus saja berpotensi menyebabkan malnutrisi karena semua jenis jus (termasuk jus sayuran) memiliki serat atau protein yang sangat sedikit atau bahkan tidak sama sekali.
3.Opportunities (Peluang)
Minat Konsumen yang Tinggi:
Masyarakat semakin menyukai jus buah karena dianggap sehat dan mudah dikonsumsi.
Manfaat Kesehatan:
Jus buah mengandung vitamin dan nutrisi yang baik untuk tubuh.
Kemudahan Pembuatan dan Pemasaran:
Jus buah mudah dibuat dan dipasarkan melalui berbagai saluran, termasuk online dan offline.
Pertumbuhan Pasar:
Industri jus buah dan sayur mengalami pertumbuhan yang signifikan.
4.Threats (Ancaman)
Persaingan Ketat: Banyak pesaing yang menawarkan berbagai jenis minuman, termasuk jus buah,.
Harga Bahan Baku yang Tidak Stabil: Harga buah-buahan dapat fluktuatif, yang dapat memengaruhi harga jual jus.
Perubahan Selera Konsumen: Konsumen mungkin memiliki preferensi rasa yang berbeda dan mudah bosan dengan menu yang itu-itu saja,
Keterbatasan Pengiriman: Jika bisnis tidak memiliki lokasi fisik atau hanya menjual online, maka pengiriman mungkin terbatas ke beberapa daerah.
Hambatan Masuk Rendah: Industri jus buah memiliki hambatan masuk yang rendah, sehingga banyak pemain baru yang dapat memasuki pasar dengan mudah.
Berikut adalah contoh perencanaan usaha sate usus menggunakan metode 5W 1H dan analisis SWOT:
BalasHapusPerencanaan Usaha Sate Usus
5W 1H
- What (Apa)? Usaha yang akan dijalankan adalah jualan sate usus.
- Why (Kenapa)? Sate usus merupakan makanan yang memiliki permintaan tinggi, terutama di Indonesia. Selain itu, usaha ini memiliki potensi keuntungan yang baik
- Who (Siapa)? Target pasar adalah masyarakat umum, terutama yang menyukai makanan pedas dan gurih.
- When (Kapan)? Usaha akan dimulai segera setelah persiapan selesai.
- Where (Di mana)? Usaha akan dijalankan di lokasi strategis, seperti di pinggir jalan atau di pasar.
- How (Bagaimana)? Usaha akan dijalankan dengan sistem gerobak.
Analisis SWOT
- Strengths (Kekuatan):
- Bahan baku mudah didapat dan relatif murah.
- Resep sate usus yang unik dan lezat.
- Harga jual yang terjangkau.
- Weaknesses (Kelemahan):
- Persaingan di bidang kuliner cukup ketat.
- Membutuhkan modal awal yang relatif kecil.
- Opportunities (Peluang):
- Meningkatnya permintaan makanan siap saji.
- Tren kuliner yang beragam dan menarik.
- Threats (Ancaman):
- Perubahan selera konsumen.
- Kenaikan harga bahan baku.
Kesimpulan
Perencanaan usaha sate usus menggunakan metode 5W 1H dan analisis SWOT dapat membantu Anda dalam meminimalkan risiko dan memaksimalkan peluang keberhasilan usaha
- IDE USAHA: Hampers Sehat untuk Buka Puasa
BalasHapus- Analisis 5W + 1H
1. What (Apa)
Usaha pembuatan dan penjualan hampers buka puasa yang berisi makanan dan minuman sehat, seperti kurma premium (organik/varian khusus), minuman herbal/infused water siap saji, snack buah kering tanpa gula tambahan, kue-kue tradisional rendah gula, dan produk UMKM lokal berkualitas.
2. Who (Siapa)
- **Target Pasar**: Keluarga menengah ke atas, profesional muda, perusahaan yang ingin memberikan hadiah untuk karyawan atau relasi bisnis.
- **Pengelola**: Wirausahawan yang memahami tren makanan sehat dan memiliki jaringan dengan produsen makanan berkualitas.
3. Where (Dimana)
- Pemasaran utama melalui platform digital (Instagram, TikTok, marketplace)
- Outlet fisik di pusat perbelanjaan atau area strategis
- Penjualan B2B langsung ke perusahaan
4. When (Kapan)
- Perencanaan dan persiapan: 2-3 bulan sebelum Ramadhan
- Promosi awal: 1 bulan sebelum Ramadhan
- Penjualan utama: Selama Ramadhan hingga H-3 Lebaran
- Penjualan khusus THR perusahaan: 2 minggu sebelum Lebaran
5. Why (Mengapa)
- Tren kesehatan semakin meningkat, termasuk di bulan Ramadhan
- Kebutuhan hadiah yang bermakna dan bermanfaat saat Lebaran
- Kesibukan masyarakat yang membutuhkan solusi praktis untuk buka puasa
- Nilai tambah melalui konsep kemasan yang ramah lingkungan
6. How (Bagaimana)
- Bermitra dengan produsen makanan sehat lokal untuk mendapatkan produk berkualitas
- Menciptakan kemasan yang estetik, praktis, dan ramah lingkungan
- Membangun narasi marketing tentang manfaat buka puasa dengan makanan sehat
- Menawarkan personalisasi hampers untuk kebutuhan korporat
- Layanan pengiriman yang tepat waktu dan aman
Analisis SWOT
1. Strengths (Kekuatan)
- Menawarkan alternatif dari hampers konvensional yang umumnya tinggi gula dan pengawet
- Konsep kesehatan yang selaras dengan semangat Ramadhan untuk mengendalikan nafsu
- Desain kemasan yang dapat disesuaikan untuk berbagai segmen pasar
- Kombinasi produk yang unik dan sulit ditiru kompetitor
2. Weaknesses (Kelemahan)
- Harga jual relatif tinggi karena bahan berkualitas
- Umur simpan produk sehat yang lebih pendek
- Membutuhkan rantai pasok yang kompleks untuk menjaga kualitas
- Modal awal yang cukup besar untuk kemasan dan stok produk
3. Opportunities (Peluang)
- Peningkatan kesadaran konsumen tentang pola makan sehat
- Tren pemberian hadiah yang lebih bermakna dan personal
- Permintaan pasar korporat untuk hadiah karyawan dan relasi bisnis
- Potensi ekspansi ke pasar internasional (negara Muslim lainnya)
5. Threats (Ancaman)
- Kompetitor yang meniru konsep dengan harga lebih rendah
- Fluktuasi harga bahan baku makanan sehat
- Perubahan preferensi konsumen yang cepat
- Tantangan logistik selama periode puncak permintaan
Strategi Implementasi
1. **Fase Pra-Ramadhan**:
- Riset produk dan uji coba kombinasi hampers
- Membangun hubungan dengan supplier
- Mempersiapkan strategi pemasaran dan materi promosi
2. **Fase Awal Ramadhan**:
- Peluncuran kampanye pemasaran intensif
- Penawaran early bird untuk pemesanan awal
- Aktivasi media sosial dengan konten edukatif tentang buka puasa sehat
3. **Fase Puncak (Mid-Ramadhan)**:
- Fokus pada penjualan korporat untuk hadiah Lebaran
- Penawaran paket bundling untuk pembelian dalam jumlah besar
- Program referral untuk pelanggan yang sudah membeli
4. **Fase Jelang Lebaran**:
- Penyesuaian paket untuk kebutuhan mudik dan silaturahmi
- Promosi flash sale untuk stok terbatas
- Evaluasi untuk persiapan tahun berikutnya
Berikut adalah contoh ide usaha yang bisa dikembangkan selama Ramadan atau Lebaran dengan menu "Udang Keju" menggunakan metode 5W+1H dan Analisis SWOT:
BalasHapusIde Usaha: "Udang Keju Ramadan"
*5W + 1H:*
1. *What (Apa usaha yang ditawarkan?)*
- Menu "Udang Keju" yang lezat dan unik, dengan udang segar dan keju yang meleleh, disajikan dalam kemasan yang menarik.
2. *Why (Mengapa usaha ini potensial?)*
- Menu "Udang Keju" memiliki rasa yang lezat dan unik, sehingga bisa menarik perhatian konsumen.
- Selama Ramadan atau Lebaran, banyak orang mencari menu yang spesial dan lezat untuk berbuka puasa atau sebagai hidangan lebaran.
3. *Who (Siapa target pasar dan pelaku usaha?)*
- *Target Pasar:* Keluarga yang ingin menikmati hidangan yang lezat dan unik selama Ramadan atau Lebaran.
- *Pelaku Usaha:* Usaha kecil dan menengah yang fokus pada kuliner dan layanan pengiriman makanan.
4. *When (Kapan waktu terbaik menjalankannya?)*
- Usaha ini sangat potensial selama bulan Ramadan, terutama menjelang waktu berbuka puasa, atau selama Lebaran sebagai hidangan spesial.
5. *Where (Di mana lokasi usaha?)*
- *Online:* Melalui platform pesan antar makanan dan media sosial.
- *Offline:* Booth atau stand di dekat masjid, pasar, atau area perumahan.
6. *How (Bagaimana strategi eksekusinya?)*
- Menawarkan menu "Udang Keju" dengan kualitas bahan yang tinggi dan penyajian yang menarik.
- Menggunakan media sosial untuk promosi dan menerima pesanan.
- Mengutamakan kualitas dan kebersihan makanan.
Analisis SWOT:
*Strengths (Kekuatan):*
- Menu "Udang Keju" yang lezat dan unik.
- Kualitas bahan yang tinggi dan penyajian yang menarik.
- Bisa disesuaikan dengan kebutuhan konsumen, seperti ukuran porsi atau kemasan.
*Weaknesses (Kelemahan):*
- Persaingan yang ketat dengan usaha sejenis.
- Ketergantungan pada bahan baku yang segar dan berkualitas.
*Opportunities (Peluang):*
- Meningkatnya permintaan makanan yang lezat dan unik selama Ramadan atau Lebaran.
- Potensi kerja sama dengan komunitas atau organisasi keagamaan untuk distribusi makanan.
*Threats (Ancaman):*
- Perubahan cuaca yang dapat mempengaruhi ketersediaan bahan baku.
- Persaingan harga dengan usaha lain yang menawarkan produk serupa.
Dengan menawarkan menu "Udang Keju" yang lezat dan unik, Kita bisa memenuhi kebutuhan konsumen yang mencari hidangan spesial selama Ramadan atau Lebaran. Selain itu, Kita juga bisa meningkatkan pendapatan dan mengembangkan usaha Kita.
Salsa Billa Novi Wulandari 12 TKI-1/34
BalasHapusUsaha : Berjualan Salad Buah
5W+1H (what, who, when, where, why, how)
- What (Apa): Menjual salad buah dengan berbagai variasi rasa dan pilihan topping. Bisa berupa salad buah kemasan atau salad buah yang disajikan langsung.
- Who (Siapa): Sasaran pasar bisa beragam, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua. Bisa juga menyasar segmen tertentu seperti pelaku diet sehat, penggemar buah, atau konsumen di area tertentu (sekolah, kantor, gym).
- When (Kapan): Waktu penjualan bisa disesuaikan dengan permintaan pasar. Bisa setiap hari, di jam-jam tertentu (misalnya jam istirahat kantor atau sekolah), atau pada event-event tertentu (acara kampus, bazaar). Perlu mempertimbangkan musim buah tertentu untuk memaksimalkan keuntungan.
- Where (Dimana): Lokasi penjualan bisa berupa gerobak, kios, toko, online (e-commerce, delivery service), atau kombinasi dari beberapa lokasi. Pemilihan lokasi sangat penting untuk menjangkau target pasar.
- Why (Mengapa): Salad buah menawarkan alternatif makanan sehat dan menyegarkan, cocok untuk mereka yang ingin menjaga pola makan atau sekadar menikmati camilan yang lezat. Usaha ini memiliki potensi keuntungan yang baik jika dikelola dengan strategi yang tepat.
- How (Bagaimana): Proses produksi meliputi pemilihan buah yang berkualitas, pencucian dan pemotongan buah, pencampuran dengan saus (jika ada), pengemasan (jika perlu), dan pemasaran (promosi, penjualan). Penting untuk menjaga kebersihan dan kualitas produk.
Analisis SWOT
Strengths (Kekuatan):
- Produk Sehat: Salad buah merupakan produk yang sehat dan menyegarkan, sesuai dengan tren gaya hidup sehat.
- Bahan Baku Mudah Didapat: Buah-buahan umumnya mudah didapat di pasar tradisional maupun modern.
- Modal Relatif Kecil: Memulai usaha ini bisa dimulai dengan modal yang relatif kecil, terutama jika menggunakan skala usaha rumahan.
- Fleksibel: Usaha ini relatif fleksibel dalam hal lokasi penjualan dan jam operasional.
- Potensi Pasar Luas: Pasar untuk salad buah cukup luas, menjangkau berbagai kalangan usia dan preferensi.
Weaknesses (Kelemahan):
- Mudah Rusak: Buah-buahan mudah rusak dan memiliki masa simpan yang terbatas.
- Ketergantungan pada Musim: Kualitas dan harga buah dapat dipengaruhi oleh musim.
- Persaingan: Kemungkinan adanya pesaing yang menjual produk serupa.
- Manajemen Stok: Membutuhkan manajemen stok yang baik untuk menghindari kerugian akibat buah yang rusak.
- Keterampilan Pemasaran: Pemasaran yang efektif diperlukan untuk menarik pelanggan.
Opportunities (Peluang):
- Tren Gaya Hidup Sehat: Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat menjadi peluang besar.
- Pengembangan Produk: Dapat mengembangkan variasi produk, seperti salad buah dengan tambahan yogurt, granola, atau biji-bijian.
- Kerjasama: Bermitra dengan cafe, restoran, atau katering untuk memasok produk.
- Ekspansi Online: Memanfaatkan platform online untuk memperluas jangkauan pasar.
- Event & Promosi: Ikut serta dalam event-event tertentu untuk meningkatkan brand awareness.
Threats (Ancaman):
- Perubahan Harga Bahan Baku: Kenaikan harga buah dapat mempengaruhi harga jual dan profitabilitas.
- Persaingan yang Ketat: Munculnya pesaing baru dengan strategi pemasaran yang agresif.
- Tren Konsumen yang Berubah: Pergeseran tren konsumen ke produk lain.
- Regulasi: Peraturan terkait keamanan pangan dan izin usaha.
- Musim Panen: Harga buah akan cenderung lebih murah saat musim panen, namun akan lebih mahal di luar musim panen.
Perencanaan Usaha Lumpia: Metode 5W 1H & Analisis SWOT
BalasHapusA. Metode 5W 1H
- What (Apa): Memproduksi dan menjual lumpia basah dan lumpia goreng dengan berbagai varian rasa (misalnya, ayam, udang, sayuran). Target pasar adalah masyarakat umum di Pasuruan, khususnya di sekitar lokasi usaha.
- Who (Siapa): Usaha ini akan dikelola oleh [Nama Pemilik Usaha] dan dibantu oleh [Jumlah] karyawan. Target konsumen adalah keluarga, anak muda, dan pekerja kantoran yang mencari camilan praktis dan lezat.
- When (Kapan): Usaha akan dimulai pada [Tanggal Mulai Usaha]. Jam operasional direncanakan pukul [Jam Buka] hingga [Jam Tutup]. Hari operasional: setiap hari.
- Where (Di mana): Lokasi usaha akan berada di [Alamat Usaha], Pasuruan, Jawa Timur. Lokasi dipilih karena [Alasan pemilihan lokasi, misalnya: dekat dengan pusat keramaian, akses mudah, harga sewa terjangkau].
- Why (Mengapa): Usaha lumpia dipilih karena memiliki potensi pasar yang besar, bahan baku mudah didapatkan, dan proses produksinya relatif sederhana. Keuntungan yang diharapkan adalah [Besaran Keuntungan yang Diharapkan].
- How (Bagaimana): Usaha akan dijalankan dengan sistem [Sistem Penjualan, misalnya: langsung di tempat, delivery order, kerjasama dengan pihak ketiga]. Promosi akan dilakukan melalui [Metode Promosi, misalnya: media sosial, brosur, spanduk]. Kualitas produk akan dijaga dengan menggunakan bahan baku berkualitas dan proses produksi yang higienis.
B. Analisis SWOT
Strengths (Kekuatan):
- Rasa lumpia yang unik dan lezat.
- Harga yang kompetitif.
- Lokasi usaha yang strategis.
- Proses produksi yang efisien.
- Kualitas bahan baku yang terjamin.
- Layanan pelanggan yang ramah.
Weaknesses (Kelemahan):
- Kurangnya pengalaman dalam manajemen usaha.
- Modal usaha yang terbatas.
- Ketergantungan pada bahan baku lokal.
- Belum memiliki brand recognition yang kuat.
- Potensi persaingan yang tinggi.
Opportunities (Peluang):
- Meningkatnya permintaan akan camilan.
- Potensi ekspansi ke berbagai varian produk.
- Kemudahan akses pemasaran online.
- Kerjasama dengan pihak lain (misalnya, kafe, restoran).
- Peluang mengikuti event-event kuliner.
Threats (Ancaman):
- Perubahan harga bahan baku.
- Persaingan dari usaha lumpia lain.
- Perubahan tren kuliner.
- Kondisi ekonomi yang tidak stabil.
- Bencana alam atau wabah penyakit.
-
Metode 5W + 1H
BalasHapus1. What (Apa)?
Usaha yang dijalankan adalah penjualan es blewah, yaitu minuman segar berbahan dasar buah blewah, air, gula, dan es batu, sering ditambah sirup atau susu. Minuman ini populer saat bulan puasa karena menyegarkan dan cocok sebagai takjil (makanan pembuka saat berbuka).
2. Why (Mengapa)?
Karena pada bulan puasa, kebutuhan akan minuman segar meningkat drastis. Es blewah menjadi pilihan favorit masyarakat karena rasanya manis, menyegarkan, dan harganya terjangkau. Usaha ini memiliki potensi keuntungan tinggi dengan modal kecil.
3. Who (Siapa)?
Target konsumennya adalah masyarakat yang menjalankan ibadah puasa, terutama keluarga, pekerja, atau anak muda yang mencari takjil di sore hari. Pelakunya bisa siapa saja, terutama pelaku UMKM atau individu yang ingin memulai usaha musiman.
4. Where (Di mana)?
Lokasi strategis adalah di pinggir jalan, dekat masjid, pasar takjil, kompleks perumahan, atau sekolah/kampus. Bisa juga dijalankan secara online via pesan antar (GoFood/GrabFood).
5. When (Kapan)?
Usaha ini paling cocok dijalankan selama bulan Ramadhan, terutama mulai dari pukul 15.00 hingga waktu berbuka puasa (sekitar pukul 18.00).
6. How (Bagaimana)?
- Persiapkan bahan-bahan: blewah, sirup, gula, air, es batu, dan kemasan (gelas plastik/lid cup).
- Produksi es blewah dalam jumlah sedang-sesuai permintaan.
- Jual di lokasi strategis atau via media sosial dan platform online.
- Berikan promosi seperti beli 5 gratis 1 atau diskon di hari pertama buka.
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)
Strengths (Kekuatan):
- Bahan baku mudah didapat dan murah.
- Modal kecil, risiko rendah.
- Minuman favorit saat Ramadhan.
- Proses pembuatan sederhana.
Weaknesses (Kelemahan):
- Musiman, hanya laku saat bulan puasa.
- Tidak tahan lama (minuman cepat basi jika tidak disimpan baik).
- Persaingan tinggi di pasar takjil.
Opportunities (Peluang):
- Bisa dikembangkan jadi bisnis minuman musiman lain (es buah, es campur).
- Peluang menjangkau konsumen online/delivery.
- Dapat memperluas ke usaha makanan ringan berbuka puasa.
Threats (Ancaman):
- Cuaca buruk (hujan) bisa menurunkan penjualan.
- Persaingan harga dan kualitas dari pedagang lain.
- Kenaikan harga bahan baku secara mendadak.
Usaha gorengan selama bulan Ramadhan memiliki potensi keuntungan yang signifikan karena meningkatnya permintaan makanan takjil. Berikut analisisnya menggunakan metode 5W + 1H dan analisis SWOT:
BalasHapus5W + 1H
- What (Apa): Usaha gorengan yang menjual berbagai macam gorengan seperti pisang goreng, ubi goreng, bakwan, tempe mendoan, dan lain sebagainya, yang biasanya menjadi pilihan takjil berbuka puasa.
- Who (Siapa): Target pasarnya beragam, mulai dari individu, keluarga, hingga pedagang makanan lain yang membutuhkan stok gorengan untuk dijual kembali.
- When (Kapan): Usaha ini paling optimal beroperasi selama bulan Ramadhan, terutama menjelang waktu berbuka puasa. Waktu operasional dapat disesuaikan dengan jam ramai pembeli, biasanya mulai sore hingga menjelang maghrib.
- Where (Di mana): Lokasi usaha yang strategis sangat penting, misalnya di dekat masjid, tempat ramai, atau area perumahan padat penduduk. Pilihan lain adalah berjualan secara online melalui platform pesan antar makanan.
- Why (Mengapa): Tingginya permintaan gorengan sebagai takjil selama Ramadhan menciptakan peluang pasar yang besar. Gorengan juga relatif mudah dibuat dan bahan bakunya mudah didapat.
- How (Bagaimana): Usaha ini dapat dijalankan dengan berbagai skala, mulai dari skala rumahan hingga skala besar. Perlu diperhatikan kualitas gorengan, kebersihan, dan pelayanan yang baik untuk menarik pelanggan. Strategi pemasaran juga penting, misalnya melalui promosi di media sosial atau kerjasama dengan pedagang lain.
Analisis SWOT
Strengths (Kekuatan):
- Permintaan tinggi: Tingginya permintaan gorengan selama Ramadhan.
- Modal relatif rendah: Modal awal yang dibutuhkan relatif terjangkau.
- Proses produksi sederhana: Relatif mudah untuk dipelajari dan diproduksi.
- Bahan baku mudah didapat: Bahan baku gorengan mudah ditemukan di pasaran.
- Keuntungan cepat: Potensi keuntungan yang besar dalam waktu singkat.
Weaknesses (Kelemahan):
- Mudah ditiru: Resep dan cara pembuatan gorengan relatif mudah ditiru pesaing.
- Ketergantungan pada musim: Keuntungan hanya terfokus pada bulan Ramadhan.
- Resiko kerusakan: Gorengan mudah basi jika tidak disimpan dengan baik.
- Keterbatasan kapasitas produksi: Usaha rumahan mungkin sulit memenuhi permintaan tinggi.
- Dependensi pada tenaga kerja: Jika dilakukan sendiri, akan membatasi waktu dan kapasitas produksi.
Opportunities (Peluang):
- Ekspansi menu: Menawarkan variasi menu gorengan yang lebih beragam dan menarik.
- Pengembangan kemasan: Kemasan yang menarik dan praktis dapat meningkatkan daya tarik.
- Kerjasama dengan pihak lain: Kerjasama dengan pedagang lain atau platform pesan antar makanan.
- Promosi online: Memanfaatkan media sosial untuk promosi dan penjualan.
- Diversifikasi produk: Menawarkan produk lain seperti minuman atau makanan pendamping.
Threats (Ancaman):
- Persaingan: Banyaknya penjual gorengan lain yang juga memanfaatkan momen Ramadhan.
- Fluktuasi harga bahan baku: Kenaikan harga bahan baku dapat mengurangi keuntungan.
- Perubahan tren: Perubahan tren makanan dapat mengurangi minat konsumen.
- Kondisi cuaca: Cuaca buruk dapat mempengaruhi penjualan.
- Regulasi: Peraturan terkait keamanan pangan dan perizinan usaha.
Ide usaha kue kering
BalasHapusMetode 5W + 1H
1. What (Apa)
Menjual aneka kue kering khas Lebaran seperti nastar, kastengel, putri salju, lidah kucing, dan kue semprit.
2. Who (Siapa)
Target pasar adalah ibu rumah tangga, pekerja kantoran, mahasiswa, dan siapa saja yang ingin menyajikan atau mengirim bingkisan saat Lebaran.
3. When (Kapan)
Usaha dimulai sejak awal Ramadhan sampai mendekati Lebaran, terutama 2 minggu menjelang hari raya (biasanya pada saat inilah minat pangsa pasar sangat tinggi).
4. Where (Di mana)
Diproduksi dari rumah, dijual melalui media sosial, toko online, bazar Ramadhan, atau secara langsung ke lingkungan sekitar.
5. Why (Mengapa)
Karena kue kering adalah salah satu hidangan khas Lebaran yang banyak dicari, tetapi tidak semua orang sempat membuat sendiri.
6. How (Bagaimana)
Menyiapkan resep dan bahan, membuat kue dalam jumlah besar, mengemas dalam toples menarik, lalu dipasarkan lewat online dan offline.
Analisis SWOT
Strengths (Kekuatan):
Kue kering awet dan tahan lama
Banyak peminat terutama menjelang Lebaran
Bisa dikreasikan dalam rasa dan bentuk
Weaknesses (Kelemahan):
Produksi butuh waktu dan tenaga
Kualitas harus dijaga agar tetap renyah dan enak
Persaingan cukup tinggi
Opportunities (Peluang):
Bisa dijadikan hampers atau paket bingkisan
Potensi pasar online sangat luas
Bisa berkembang menjadi bisnis musiman tahunan
Threats (Ancaman):
Kenaikan harga bahan baku saat Ramadhan
Cuaca lembab bisa membuat kue melempem
Risiko produk tidak laku atau kelebihan stok
Mengembangkan Usaha Risol : Analisis 5W+1H dan SWOT
BalasHapus5W+1H untuk Usaha Risol :
- What (Apa): Membuka usaha risol dengan variasi rasa Mayones/Mentai dengan isian bervariasi : Sosis,telur,kornet serta fokus pada kualitas dan kebersihan.
- Why (Kenapa): Risol mayo merupakan camilan populer yang diminati banyak orang, dan memiliki potensi pasar yang luas.
- Who (Siapa): Target pasar adalah semua kalangan, dengan penekanan pada pecinta camilan dan makanan ringan.
- When (Kapan): Memulai usaha saat ini, memanfaatkan momen Ramadhan untuk meningkatkan penjualan. Dan untuk waktu Penjualan yang tepat ialah ketika menjelang berbuka puasa.
- Where (Dimana): Lokasi strategis seperti Bazar Ramadhan dan Pasar Tradisional.
- How (Bagaimana): Memproduksi risol dengan resep dan bahan baku berkualitas, serta menggunakan teknik pemasaran yang efektif.
Analisis SWOT untuk Usaha Risol Mayo:
Strengths (Kekuatan):
- Rasa yang lezat dan beragam: Menawarkan berbagai macam rasa seperti mayones/mentai dan isian seperti telur,sosis,kornet untuk memuaskan selera konsumen.
- Harga yang terjangkau: Menawarkan harga yang kompetitif dan sesuai dengan daya beli masyarakat.
- Kemudahan produksi: Proses produksi relatif mudah dan tidak memerlukan peralatan khusus.
- Kemasan yang menarik: Membuat kemasan yang menarik dan praktis untuk meningkatkan daya tarik produk.
Weaknesses (Kelemahan):
- Masa simpan yang pendek: Risol ini mudah basi dan harus dikonsumsi dalam waktu singkat.
- Persaingan yang ketat: Banyak penjual risol di pasaran, sehingga perlu strategi yang tepat untuk bersaing.
- Keterbatasan modal: Membutuhkan modal awal untuk memulai usaha, terutama untuk membeli bahan baku dan peralatan.
- Kurangnya promosi: Promosi yang kurang efektif dapat menghambat pertumbuhan usaha.
Opportunities (Peluang):
- Meningkatnya permintaan camilan: Permintaan camilan meningkat, terutama saat di bulan Ramadhan .
- Tren makanan kekinian: Membuat variasi rasa dan isian yang sesuai dengan tren makanan kekinian.
- Peningkatan penggunaan media sosial: Memanfaatkan media sosial untuk promosi dan penjualan.
- Kemudahan akses bahan baku: Bahan baku mudah didapatkan di pasaran.
Threats (Ancaman):
- Perubahan selera konsumen: Konsumen mungkin bosan dengan rasa yang monoton, sehingga perlu inovasi dan variasi.
- Kenaikan harga bahan baku: Kenaikan harga bahan baku dapat mempengaruhi harga jual dan profitabilitas.
- Munculnya pesaing baru: Munculnya pesaing baru dapat mengurangi pangsa pasar.
Andrian Pramana Putra/XII TKI1/05
Ide Usaha: Parfum Karakter Islami Custom
BalasHapusMetode 5W + 1H
• What (Apa)?
Usaha penjualan parfum dengan konsep unik: setiap botol diberi nama karakter Islami (misal: Yusuf, Maryam, Khadijah, Umar) dengan aroma yang disesuaikan. Parfum bisa custom nama dan ucapan, cocok untuk hampers Ramadhan dan Lebaran.
• Why (Mengapa)?
Karena parfum adalah barang yang disukai banyak orang, dan di bulan Ramadhan/Lebaran orang cenderung membeli hadiah atau hampers. Konsep Islami + custom memberikan nilai tambah dan keunikan yang tidak dimiliki produk lain.
• When (Kapan)?
Dimulai 2 minggu sebelum Ramadhan hingga 1 minggu setelah Lebaran (musim hampers dan hadiah).
• Where (Di mana)?
Pemasaran online melalui media sosial, marketplace (Shopee, Tokopedia), dan promosi di masjid/musala lokal atau bazar Ramadhan.
• Who (Siapa)?
Target pasar: remaja hingga dewasa, terutama yang suka memberi hadiah atau hampers bernuansa Islami. Bisa juga sebagai cendera mata komunitas/pengajian.
• How (Bagaimana)?
Menjual melalui pre-order, menawarkan varian aroma dengan desain eksklusif dan nama-nama Islami. Bisa juga menambahkan kata-kata motivasi Islami di kemasannya. Modal kecil bisa dimulai dari reseller atau kerja sama dengan pembuat parfum lokal.
Analisis SWOT
1. Strengths (Kekuatan):
- Unik dan belum banyak pesaing.
- Personal dan bernuansa Islami, cocok dengan momen Ramadhan.
- Bisa jadi hampers eksklusif.
- Modal awal terjangkau.
2. Weaknesses (Kelemahan):
- Perlu promosi kuat agar orang paham konsepnya.
- Jika tidak dipasarkan dengan baik, bisa dianggap "parfum biasa".
3. Opportunities (Peluang):
- Tren hampers dan kado personal sedang naik.
- Masyarakat makin menyukai produk bernuansa Islami dan custom.
4. Threats (Ancaman):
- Kompetitor parfum umum yang sudah terkenal.
- Ketergantungan pada momen Ramadhan/Lebaran, kurang laku di luar musim.
Analisis pengembangan usaha makanan kekinian seperti cireng isi ayam saat bulan Ramadhan menggunakan metode 5W + 1H dan Analisis SWOT :
BalasHapus1. What (Apa)
Pengembangan usaha makanan kekinian, yaitu cireng isi ayam, dengan varian rasa menarik dan strategi promosi khusus selama bulan Ramadhan.
2. Why (Mengapa)
- Cireng isi ayam merupakan camilan populer yang digemari berbagai kalangan.
- Bulan Ramadhan menjadi momen strategis karena tingginya permintaan makanan ringan untuk berbuka puasa.
- Usaha ini bisa menjadi sumber pendapatan tambahan yang menjanjikan.
3. Who (Siapa)
- Target pasar: Remaja, pekerja, ibu rumah tangga, dan masyarakat umum yang mencari takjil atau camilan berbuka.
- Pelaku usaha: UMKM, pedagang rumahan, atau pengusaha kuliner pemula.
4. When (Kapan)
- Fokus penjualan selama bulan Ramadhan (khususnya sore menjelang berbuka).
- Dapat diperluas di luar Ramadhan jika mendapat respon pasar yang positif.
5. Where (Di mana)
- Lokasi strategis seperti pinggir jalan, dekat masjid, bazar Ramadhan, komplek perumahan, atau secara online (GoFood, GrabFood, Instagram, WhatsApp).
6. How (Bagaimana)
- Menyediakan cireng isi ayam dengan variasi rasa (pedas, keju, BBQ, dll).
- Kemasan menarik dan higienis.
- Promosi lewat media sosial, diskon, sistem pre-order, dan kolaborasi dengan influencer lokal.
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)
1. Strengths (Kekuatan)
- Produk familiar dan digemari masyarakat.
- Modal awal relatif kecil.
- Mudah dibuat dan dikreasikan dengan berbagai isian.
- Cocok sebagai menu takjil.
2. Weaknesses (Kelemahan)
- Daya tahan produk terbatas (tidak tahan lama).
- Persaingan tinggi di bulan Ramadhan.
- Perlu jaga kualitas dan konsistensi rasa.
3. Opportunities (Peluang)
- Permintaan makanan ringan meningkat saat Ramadhan.
- Bisa dikembangkan menjadi usaha tetap (tidak hanya musiman).
- Peluang branding dan loyalitas pelanggan dengan kualitas baik.
- Potensi ekspansi ke varian frozen food.
4. Threats (Ancaman)
- Banjirnya produk sejenis dari pesaing.
- Harga bahan baku bisa naik selama Ramadhan.
- Ketergantungan pada cuaca (misalnya hujan saat waktu jualan sore hari).
Metode 5W + 1H untuk Usaha Kurma Ramadan:
BalasHapus- What (Apa): Menjual kurma berbagai jenis dan kualitas, baik dalam kemasan satuan maupun grosir, mungkin juga produk turunan seperti kue atau minuman berbahan dasar kurma.
- Who (Siapa): Target pasar meliputi masyarakat muslim yang menjalankan ibadah puasa Ramadan, keluarga yang mempersiapkan Lebaran, serta individu yang mencari oleh-oleh atau hadiah. Bisa juga menyasar toko-toko kue atau penjual makanan lainnya sebagai reseller.
- When (Kapan): Mulai memasarkan produk beberapa minggu sebelum Ramadan hingga beberapa hari setelah Lebaran. Puncak penjualan biasanya terjadi menjelang dan selama Ramadan.
- Where (Di mana): Bisa melalui toko fisik (pasar, mall, toko oleh-oleh), online shop (marketplace, website pribadi, media sosial), atau kombinasi keduanya.
- Why (Mengapa): Kurma merupakan buah yang sangat identik dengan bulan Ramadan dan Lebaran, memiliki nilai religius dan nutrisi yang baik, serta memiliki permintaan pasar yang tinggi selama periode tersebut.
- How (Bagaimana): Melalui strategi pemasaran yang tepat, seperti promosi di media sosial, kerjasama dengan influencer, menawarkan paket menarik, menjaga kualitas produk, dan memberikan pelayanan yang baik.
Analisis SWOT Usaha Kurma Ramadan:
Strengths (Kekuatan):
- Tinggi permintaan: Kurma sangat laris di bulan Ramadan dan menjelang Lebaran.
- Nilai religius: Kurma memiliki nilai religius yang kuat bagi umat Muslim.
- Nilai gizi: Kurma kaya akan nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan.
- Variasi produk: Tersedia berbagai jenis kurma dengan rasa dan harga yang bervariasi.
- Kemudahan penyimpanan: Kurma relatif mudah disimpan dalam jangka waktu tertentu.
Weaknesses (Kelemahan):
- Harga fluktuatif: Harga kurma bisa berubah-ubah tergantung pasokan dan permintaan.
- Persaingan tinggi: Banyak penjual kurma yang bermunculan saat Ramadan.
- Kemungkinan kerusakan: Kurma bisa rusak jika tidak disimpan dengan benar.
- Ketergantungan pada musim: Penjualan kurma terkonsentrasi pada periode tertentu.
- Perlu manajemen stok yang baik: Agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan stok.
Opportunities (Peluang):
- Peningkatan penjualan online: Meningkatnya penggunaan e-commerce memberikan peluang untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
- Inovasi produk: Menciptakan produk turunan kurma yang unik dan menarik (misalnya, minuman kurma, kue kurma, dll.).
- Kerjasama dengan pihak lain: Kerjasama dengan toko kue, restoran, atau penyedia paket hampers.
- Ekspansi pasar: Menjangkau pasar di luar kota atau bahkan luar negeri.
- Promosi kreatif: Menggunakan strategi pemasaran yang inovatif dan menarik.
Threats (Ancaman):
- Persaingan harga: Penjual lain mungkin menawarkan harga yang lebih murah.
- Kualitas produk pesaing: Produk pesaing mungkin memiliki kualitas yang lebih baik.
- Perubahan tren: Permintaan kurma mungkin menurun jika ada tren makanan lain yang lebih populer.
- Resiko kerusakan barang: Kerusakan barang selama pengiriman terutama jika penjualan online.
- Fluktuasi nilai tukar: Jika kurma diimpor, fluktuasi nilai tukar mata uang asing dapat mempengaruhi harga jual.
Pengembangan usaha Parsel Lebaran dengan metode 5W+1H dan Analisis SWOT
BalasHapus1. Metode 5W+1H
What (Apa)
Produk yang ditawarkan: Parsel Lebaran yang berisi berbagai macam produk, seperti:
- Makanan: Kurma, kue kering, dan makanan ringan lainnya.
- Minuman: Teh, kopi, dan minuman lainnya.
- Souvenir: Hiasan, dekorasi, dan souvenir lainnya yang sesuai dengan tema Lebaran.
Keunikan produk: Parsel Lebaran yang ditawarkan dapat dibuat dengan tema dan desain yang unik dan menarik, seperti parsel dengan tema keluarga, teman, atau kerabat.
Who (Siapa)
Target pasar: Masyarakat Indonesia yang merayakan Lebaran dan ingin mengirimkan parsel kepada keluarga, teman, atau kerabat.
Segmentasi pasar:
- Demografis: Usia 25-50 tahun, pendapatan sedang hingga tinggi.
- Psikografis: Orang yang peduli dengan keluarga dan teman, serta ingin menunjukkan perhatian dan kasih sayang melalui parsel Lebaran.
Analisis target pasar:
- Kebutuhan: Parsel Lebaran yang unik, menarik, dan berkualitas.
- Preferensi: Produk yang halal, aman, dan sesuai dengan tradisi Lebaran.
When (Kapan)
- Waktu operasional: Usaha ini akan dijalankan beberapa minggu sebelum Lebaran dan akan berakhir setelah Lebaran.
- Strategi pemasaran: Usaha ini akan melakukan pemasaran secara intensif beberapa minggu sebelum Lebaran untuk meningkatkan penjualan.
Where (Di mana)
- Lokasi usaha: Usaha ini akan dijalankan secara online melalui platform e-commerce dan media sosial, serta offline melalui toko fisik di daerah yang strategis.
- Strategi distribusi: Usaha ini akan menggunakan jasa pengiriman untuk mengirimkan parsel kepada pelanggan.
Why (Mengapa)
- Tujuan usaha: Usaha ini dijalankan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin mengirimkan parsel Lebaran kepada orang yang dicintai.
- Manfaat usaha: Usaha ini dapat membantu meningkatkan penjualan dan pendapatan brand produk lain, serta memenuhi kebutuhan pelanggan yang menginginkan paket produk dengan harga yang lebih terjangkau.
How (Bagaimana)
Strategi pemasaran:
- Menggunakan platform e-commerce dan media sosial untuk memasarkan produk.
- Menawarkan harga yang kompetitif dan promo yang menarik.
- Menyediakan layanan pengiriman yang cepat dan aman.
Strategi produksi:
- Membuat produk parsel yang unik dan menarik.
- Menggunakan bahan-bahan yang berkualitas dan aman.
- Mengawasi kualitas produk untuk memastikan kesesuaian dengan standar.
Analisis SWOT
Kekuatan (Strengths)
1. Produk yang unik: Parsel Lebaran yang ditawarkan dapat dibuat dengan tema dan desain yang unik dan menarik.
2. Jaringan pemasaran: Usaha ini dapat menggunakan platform e-commerce dan media sosial untuk memasarkan produk.
3. Harga yang kompetitif: Usaha ini dapat menawarkan harga yang kompetitif dan promo yang menarik untuk meningkatkan penjualan.
4. Kualitas produk: Usaha ini dapat mengawasi kualitas produk untuk memastikan kesesuaian dengan standar.
Kelemahan (Weaknesses)
1. Ketergantungan pada musim: Usaha ini sangat tergantung pada musim Lebaran, sehingga penjualan mungkin menurun di luar musim Lebaran.
2. Biaya pengiriman: Biaya pengiriman parsel dapat menjadi biaya yang signifikan dan mempengaruhi keuntungan.
Peluang (Opportunities)
1. Pertumbuhan e-commerce: Pertumbuhan e-commerce di Indonesia dapat meningkatkan penjualan parsel Lebaran secara online.
2. Kemitraan dengan supplier: Usaha ini dapat menjalin kemitraan dengan supplier untuk mendapatkan harga yang lebih kompetitif.
3. Pengembangan produk: Usaha ini dapat mengembangkan produk parsel yang lebih variatif dan menarik baik dari segi komponen maupun desainnya
4. Pemasaran digital: Usaha ini dapat menggunakan pemasaran digital untuk meningkatkan partisipasi dan permintaan konsumen.
Ancaman (Threats)
1. Persaingan: Persaingan di pasar parsel Lebaran dapat menjadi ancaman bagi usaha ini.
2. Perubahan musim: Perubahan musim dapat mempengaruhi penjualan parsel Lebaran.
3. Keterlambatan pengiriman: Keterlambatan pengiriman dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan.
4. Perubahan kebijakan: Perubahan kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi usaha ini.
Analisis pengembangan usaha minuman kekinian seperti Es Manado saat bulan Ramadhan menggunakan metode 5W + 1H dan analisis SWOT:
BalasHapus• Analisis 5W + 1H
1. What (Apa):
Es Manado adalah minuman segar berbasis santan, sirup, buah-buahan, dan keju yang populer karena tampilannya yang menarik dan rasa manis-gurih yang menyegarkan. Cocok sebagai takjil saat berbuka puasa.
2. Why (Mengapa):
- Saat Ramadhan, minuman segar sangat dicari untuk buka puasa.
- Es Manado menawarkan rasa unik dan tampilan estetik, cocok dengan tren minuman kekinian.
- Potensi besar karena konsumsi meningkat saat bulan puasa.
3. Who (Siapa):
- Target pasar: Remaja, keluarga muda, ibu rumah tangga, dan pengguna media sosial.
- Pelaku usaha: UMKM, penjual takjil musiman, atau kafe kecil.
- Konsumen yang senang mencoba menu baru atau viral.
4. When (Kapan):
- Paling laris selama bulan Ramadhan, terutama sore hari menjelang Maghrib (jam 4–6 sore).
- Bisa dijual musiman atau dilanjutkan bila permintaan tetap tinggi setelah Ramadhan.
5. Where (Di mana):
- Lokasi strategis seperti bazar Ramadhan, dekat masjid, sekolah, kampus, atau tempat keramaian.
- Penjualan juga bisa dilakukan secara online (GoFood, GrabFood, Instagram, TikTok Shop).
6. How (Bagaimana):
- Produksi dilakukan dengan resep standar dan kebersihan tinggi.
- Penyajian menarik (kemasan cup estetik, topping warna-warni).
- Promosi lewat media sosial dengan konten visual (foto, video “menu buka puasa”).
- Menawarkan bundling atau paket hemat untuk keluarga.
• Analisis SWOT
1. Strengths (Kekuatan):
- Rasa segar dan manis cocok sebagai takjil.
- Tampilannya menarik dan fotogenik, cocok untuk media sosial.
- Bahan baku mudah ditemukan dan terjangkau.
- Bisa diproduksi dengan modal kecil.
2. Weaknesses (Kelemahan):
- Daya tahan pendek (karena berbahan santan dan es).
- Rentan terhadap kontaminasi jika tidak higienis.
- Perlu kemasan khusus agar tetap dingin saat pengantaran.
3. Opportunities (Peluang):
- Tren berbagi takjil dan buka puasa bersama (bisa jadi peluang pesanan partai besar).
- Bisa dikembangkan ke berbagai varian (Es Manado Cokelat, Matcha, dll).
- Kolaborasi dengan influencer kuliner atau selebgram lokal.
- Berpotensi viral karena tampilannya.
4. Threats (Ancaman):
- Banyak pesaing minuman segar selama Ramadhan (Es Buah, Es Teler, dll).
- Perubahan cuaca (jika hujan atau dingin, penjualan bisa turun).
- Persaingan harga dan promosi dari kompetitor yang lebih besar.
- Tren minuman cepat berganti.
Usaha: Kue Kering Putri Salju
BalasHapus● Metode 5W + 1H
1. What (Apa?)
Usaha jual kue kering Putri Salju, yaitu kue berbentuk bulan sabit, bertekstur lembut, dan ditaburi gula halus, yang populer saat Lebaran.
2. Why (Mengapa?)
Putri Salju adalah salah satu kue paling dicari saat Lebaran karena rasanya ada sensasi dingin, manis, lembut.
3. Who (Siapa?)
Target konsumen meliputi pekerja kantoran, dan keluarga yang ingin menyajikan kue khas Lebaran tanpa harus repot membuat sendiri.
4. Where (Di mana?)
Penjualan bisa dilakukan dari rumah & melalui media sosial (Instagram& WhatsApp), marketplace (Shopee).
5. When (Kapan?)
Produksi idealnya dimulai dari awal atau pertengahan Ramadhan.
6. How (Bagaimana?)
Produksi kue dilakukan sendiri atau bersama tim kecil. Promosi dilakukan lewat media sosial, testimoni pelanggan, dan penawaran pre-order. Pengiriman bisa dilakukan langsung atau melalui jasa kurir.
● Analisis SWOT
1. Strengths (Kekuatan)
- Disukai berbagai kalangan manusia
- Tahan lama (tidak mudah basi)
- Biaya produksi cukup rendah jika dibuat dalam skala besar.
2. Weaknesses (Kelemahan)
- Gampang remuk saat pengiriman (jika tidak hati-hati)
- Sudah banyak di pasaran luar
3. Opportunities (Peluang)
- Dapat dijual secara offline, online dan dikirim ke luar kota.
- Bisa dikembangkan menjadi bisnis langganan tahunan.
- Potensi repeat order dari pelanggan.
4. Threats (Ancaman)
- Kenaikan bahan baku menjelang ramadhan.
- Cuaca panas bisa memengaruhi kualitas penyimpanan.
- Banyak pesaing yang sudah punya pelanggan.
1. Usaha Es Buah Segar Ramadhan/Lebaran
BalasHapus- What (Apa): Menjual berbagai jenis es buah segar dengan varian rasa dan isian yang menarik, disesuaikan dengan selera konsumen selama Ramadhan dan Lebaran. Bisa menawarkan ukuran cup, botol, atau bahkan galon untuk acara-acara besar.
- Who (Siapa): Sasaran pasarnya cukup luas, mulai dari individu yang ingin berbuka puasa dengan minuman segar, hingga keluarga yang mengadakan acara buka bersama atau pesta Lebaran. Anak-anak dan remaja juga menjadi target pasar yang potensial.
- When (Kapan): Usaha ini paling menguntungkan selama bulan Ramadhan, terutama saat menjelang berbuka puasa dan selama hari-hari Lebaran. Permintaan cenderung menurun setelah Lebaran.
- Where (Dimana): Lokasi strategis sangat penting. Bisa berupa gerobak di tempat ramai seperti pasar takjil, area perkantoran, atau perumahan. Bisa juga melalui sistem pre-order dan delivery online melalui aplikasi pesan antar makanan.
- Why (Mengapa): Minuman segar sangat diminati selama Ramadhan dan Lebaran, terutama di daerah tropis seperti Indonesia. Es buah menawarkan kesegaran dan variasi rasa yang disukai banyak orang.
- How (Bagaimana): Perlu memperhatikan kualitas bahan baku, kebersihan dan higienitas proses pembuatan, serta kreativitas dalam penyajian dan pemasaran. Kecepatan pelayanan juga penting, terutama selama jam-jam ramai.
Analisis SWOT:
- Strengths (Kekuatan): Minuman menyegarkan yang cocok untuk cuaca panas, permintaan tinggi selama Ramadhan dan Lebaran, relatif mudah dibuat dan dijual, potensi keuntungan yang besar jika dikelola dengan baik.
- Weaknesses (Kelemahan): Bahan baku mudah rusak, membutuhkan manajemen persediaan yang baik, persaingan tinggi, terutama di lokasi-lokasi strategis. Ketergantungan pada musim Ramadhan dan Lebaran.
- Opportunities (Peluang): Inovasi rasa dan varian es buah (misalnya, es buah kolak, es buah kurma), kemasan yang menarik, promosi melalui media sosial, kerjasama dengan penyedia layanan antar.
- Threats (Ancaman): Perubahan tren minuman, munculnya pesaing baru, fluktuasi harga bahan baku, cuaca yang tidak mendukung (hujan).
Analisis 5W+1H Jualan Dimsum Mentai saat Ramadhan
BalasHapusWhat (Apa)Menjual dimsum dengan topping saus mentai, cocok untuk menu berbuka puasa atau camilan malam setelah tarawih.
Why (Mengapa) Karena saat Ramadhan, orang-orang mencari makanan yang praktis, lezat, dan mengenyangkan untuk berbuka atau takjil. Dimsum mentai menawarkan rasa gurih, creamy, dan disukai banyak kalangan.
Who (Siapa) Target pasar: anak muda, keluarga, pekerja kantoran, mahasiswa, dan ibu rumah tangga. Juga cocok untuk komunitas yang sering berbuka puasa bersama.
Where (Dimana)Bisa dijual secara online (melalui WhatsApp, Instagram, ShopeeFood, GrabFood) atau offline di depan rumah, bazar Ramadhan, food court, atau titik keramaian menjelang buka puasa.
When (Kapan)Waktu paling efektif: sore hari menjelang berbuka puasa (16.00–18.30) dan malam setelah tarawih (20.00–22.00).
How (Bagaimana) Produksi dimsum homemade atau kerja sama dengan supplier. Tawarkan paket berbuka (paket hemat, paket sharing), promo bundling, dan sistem pre-order untuk menghindari sisa stok. |
Faktor Analisis SWOT:
Strengths (Kekuatan) Produk unik dan kekinian (mentai sedang tren). •Modal relatif kecil.
• Proses produksi cepat dan mudah.
• Bisa dikreasikan dengan berbagai varian rasa (keju, pedas, original).
•Cocok untuk berbuka karena ringan tapi mengenyangkan.
Weaknesses (Kelemahan)
•Dimsum harus dijaga kesegarannya (tidak tahan lama).
•Membutuhkan keahlian membuat saus mentai yang enak.
•Persaingan ketat dengan takjil lain yang lebih umum (gorengan, kolak).
Opportunities (Peluang)
•Tingginya permintaan makanan praktis saat Ramadhan.
•Bisa dijual dalam bentuk frozen untuk stok sahur atau berbuka.
•Tren makanan mentai masih terus naik di sosial media.
•Potensi repeat order tinggi kalau rasa memuaskan.
Threats (Ancaman)
•Perubahan selera pasar yang cepat.
•Banyaknya kompetitor makanan serupa.
• Cuaca panas bisa mempercepat basi jika tidak disimpan baik.
• Risiko operasional saat bahan baku naik (seperti harga seafood atau daging ayam).
5W + 1H tentang Bakso
BalasHapus1. What (Apa)
Bakso adalah makanan khas Indonesia berupa bola-bola daging yang biasanya terbuat dari daging sapi, ayam, ikan, atau campuran dengan tepung dan bumbu, disajikan dengan kuah kaldu gurih.
2. Who (Siapa)
Bakso dibuat dan dijual oleh berbagai kalangan, dari pedagang kaki lima, UMKM, sampai restoran besar. Konsumennya adalah semua lapisan masyarakat dari anak-anak hingga orang dewasa.
3. Where (Dimana)
Bakso dijual di banyak tempat, seperti gerobak keliling, warung pinggir jalan, restoran, kantin, pasar malam, hingga supermarket dalam bentuk frozen food.
4. When (Kapan)
Bakso bisa dinikmati kapan saja, baik untuk makan siang, makan malam, maupun camilan sore. Biasanya, bakso juga disajikan untuk hidangan saat hari raya idul fitri.
5. Why (Mengapa)
Karena rasanya enak, gurih, mengenyangkan, dan memiliki banyak variasi rasa serta isi yang menarik sehingga selalu diminati banyak orang.
6. How (Bagaimana)
Bakso dibuat dengan cara mencampurkan daging yang sudah dihaluskan dengan tepung, bumbu, dan air es, dibentuk bulat, lalu direbus atau dikukus hingga matang. Setelah itu biasanya disajikan dengan kuah kaldu, mie, tahu, dan sayuran.
Analisis SWOT Bakso :
1. Strengths (Kekuatan):
- Popularitas tinggi: Bakso adalah salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia dari berbagai usia dan latar belakang. Selain itu, bakso juga sudah dikenal di berbagai macam negara.
- Varian produk beragam: Ada banyak jenis bakso, seperti daging sapi, ayam, ikan, bakso urat, bakso isi keju, bakso pedas, dll.
- Harga terjangkau
- Fleksibilitas penyajian penyajian: Bisa dijual dengan berbagai cara, seperti di warung, gerobak keliling, kedai, bahkan online dan frozen food.
2. Weaknesses (Kelemahan):
- Isu kesehatan: Kasus penggunaan bahan berbahaya (seperti boraks, formalin) bisa menurunkan kepercayaan konsumen. Selain itu, konsumsi bakso yang berlebihan juga tidak baik bagi kesehatan.
- Persaingan ketat: Banyak penjual bakso dengan harga dan varian yang hampir sama, sehingga kompetisi sangat tinggi.
3. Opportunities (Peluang):
- Inovasi produk: Membuat baksi dengan berbagai macam varian, seperti baksi beranak, bakso mozarela, bakso lava, dll.
- Mengembangkan bakso sebagai makanan beku (frozen food) untuk pasar nasional dan ekspor.
4. Threats (Ancaman):
- Perubahan tren kuliner: Munculnya tren makanan kekinian bisa mengurangi minat terhadap bakso.
- Kenaikan harga daging atau bahan lainnya bisa menekan margin keuntungan.
- Regulasi ketat: Peraturan baru soal keamanan pangan, halal, dan kesehatan bisa menjadi hambatan untuk produsen kecil.
Analisis dengan metode 5W+1H dan SWOT pada usaha nasi goreng:
BalasHapusAnalisis 5W+1H:
1. What (apa)
Nasi goreng merupakan makanan berbahan dasar nasi yang digoreng dengan tambahan bumbu penyedap, sayuran, saus, dll.
2. Who (siapa)
Target pasar dari usaha ini adalah semua kalangan yang mencari makanan berat pada sore atau malam hari.
3. Why (mengapa)
-Nasi goreng merupakan makanan populer di Indonesia dengan harga terjangkau
-Nasi goreng memiliki bahan baku yang mudah didapatkan
4. When (kapan)
Waktu penjualan yang baik adalah sore hari hingga malam hari
5. Where (dimana)
Dijual di tempat yang strategis, seperti didekat SPBU, area sekitar jalanan, dll.
6. How (bagaimana)
Dengan menyiapkan bahan baku yang berkualitas namun dengan harga terjangkau dan juga pemilihan lokasi yang strategis untuk tempat berdagang.
Analisis SWOT:
1. Strenghts (kelebihan)
-Bahan baku yang mudah didapat
-Memiliki harga yang terjangkau
-Proses produksi yang sederhana
2. Weaknesses (kekurangan)
-Produk kurang tahan lama
3. Opportunities (peluang)
-Banyak diminati oleh para pekerja yang baru saja pulang dari pekerjaan
-Terdapat beberapa orang yang lapar tetapi malas untuk memasak pada malam hari
4. Threats (ancaman)
-Banyaknya para pesaing yang berjualan nasi goreng
Berikut adalah analisis usaha yang bisa dikembangkan selama bulan Ramadhan atau Lebaran menggunakan metode 5W + 1H dan Analisis SWOT:
BalasHapus---
1. 5W + 1H
What (Apa jenis usahanya)?
Usaha yang cocok dikembangkan:
- Makanan & Minuman : Menjual gorengan (tahu isi, ote ote, menjes) dan varian es seperti (es buah, es blewah, es kopyor)
Why (Mengapa usaha ini menguntungkan)?**
- Tingginya permintaan selama Ramadhan & Lebaran, banyak dicari untuk takjil.
Who (Siapa target pasar)?
- Keluarga, (ibu rumah tangga, anak-anak, orang tua).
- Profesional, (karyawan yang tidak punya waktu masak).
When (Kapan waktu terbaik menjalankannya)?
- Awal Ramadhan : Persiapan takjil & makanan berbuka.
- Pertengahan Ramadhan : Persiapan takjil, makanan berbuka.
- Minggu terakhir Ramadhan : untuk camilan berbuka
Where (Di mana lokasi usaha)?
- Online : Marketplace (Instagram, WhatsApp)
- Offline : Pasar tradisional, depan rumah, atau gerai pop-up.
How (Bagaimana cara menjalankannya)?
- Kualitas : Pastikan rasa tetap enak walau dingin (untuk makanan), dan tetap berasa manis dan segar (untuk minuman).
---
2. Analisis SWOT
Strengths (Kekuatan):
✅ Permintaan tinggi & pasti.
✅ Bisa dijalankan dengan modal kecil (misal: makanan rumahan).
✅ Bisa dikombinasikan online & offline.
Weaknesses (Kelemahan):
❌ Persaingan ketat (banyak pelaku usaha serupa).
❌ Ketergantungan pada momen (hanya over laris saat Ramadhan/Lebaran).
Opportunities (Peluang):
- banyaknya peminat saat lebaran.
Threats (Ancaman):
⚠️ Harga bahan baku naik mendekati Lebaran.
⚠️ Banyak pesaing menawarkan harga murah.
⚠️ Perubahan tren konsumen (misal: lebih suka makanan sehat).
---
Kesimpulan & Rekomendasi:
- Manfaatkan pemasaran digital (WhatsApp, Instagram story).
- Jaga kualitas & pelayanan untuk repeat order tahun depan.
NAMA=ALLYA BABBY RIRIN ANDREANI
BalasHapusKELAS=12 TKI-1
Usaha Kue Parcelan Ramadan & Lebaran
•PENJELASAN DENGAN METODE 5W + 1H
-What (Apa)?
Usaha membuat dan menjual paket parcel berisi aneka kue kering (nastar, kastengel, putri salju, lidah kucing, dll) dalam kemasan cantik untuk hadiah atau konsumsi saat Lebaran.
-Why (Mengapa)?
Tradisi memberi parcel atau hampers saat Ramadan dan Lebaran sangat kuat di Indonesia. Banyak orang ingin memberikan bingkisan ke keluarga, teman, atau rekan kerja tanpa repot membuat sendiri.
-Who (Siapa)?
Target pasar: individu yang ingin memberi hadiah, perusahaan yang ingin mengirim parsel untuk karyawan atau mitra bisnis, dan komunitas-komunitas sosial yang mengadakan bagi-bagi bingkisan.
-When (Kapan)?
Usaha ini mulai ramai dari minggu kedua Ramadan hingga H-2 sebelum Idul Fitri.
-Where (Di mana)?
Produksi bisa dikerjakan dari rumah dengan dapur bersertifikasi layak (jika mau skala besar). Pemasaran lewat Instagram, WhatsApp, TikTok, marketplace (Shopee, Tokopedia), bahkan buka booth di bazar Ramadan.
-How (Bagaimana)?
Membuat beberapa pilihan paket kue parcelan dengan harga bervariasi (low, medium, premium). Menggunakan kemasan menarik seperti box eksklusif, pita, kartu ucapan. Menerapkan sistem pre-order agar produksi lebih terkontrol dan mengurangi risiko kue basi atau rusak.
•ANALISIS SWOT USAHA KUE PARCELAN
-Strengths (Kekuatan)
Parcel kue adalah kebutuhan musiman yang sangat dicari menjelang Lebaran.
Potensi margin keuntungan lebih besar karena menjual dalam bentuk paket bundling.
Variasi produk bisa menyesuaikan segmen pasar (dari ekonomis hingga premium).
Bisa menonjolkan keunikan dari sisi packaging atau varian kuenya.
-Weaknesses (Kelemahan)
Membutuhkan modal awal lebih besar untuk stok bahan dan kemasan.
Butuh kreativitas tinggi dalam desain paket supaya beda dari pesaing.
Risiko kue rusak atau hancur saat pengiriman.
-Opportunities (Peluang)
Tren kirim hampers/parsel makin naik tiap tahun, terutama untuk hadiah korporat.
Bisa memperluas bisnis ke jasa kustomisasi kartu ucapan dan personalisasi hampers.
Bisa berlanjut ke bisnis hampers tahunan lain (Natal, Tahun Baru, Imlek).
-Threats (Ancaman)
Persaingan ketat, banyak usaha hampers musiman bermunculan.
Ketergantungan pada pengiriman pihak ketiga (ekspedisi) yang bisa berdampak pada kualitas produk.
Fluktuasi harga bahan baku seperti butter, telur, gula menjelang Lebaran.
Keysa Intania XII TKI 1/23
BalasHapusBerikut adalah contoh perencanaan usaha kue nastar menggunakan metode 5W + 1H dan analisis SWOT:
• Metode 5W + 1H Usaha Kue Nastar
1. What
Kue nastar adalah kue kering berbentuk bulat kecil yang diisi dengan selai nanas. Biasanya disajikan saat perayaan seperti Lebaran, Natal, atau Imlek di Indonesia.
2. Who
Kue ini dibuat oleh para pembuat kue rumahan, bakery, hingga produsen makanan skala besar. Konsumennya adalah masyarakat umum, dari anak-anak hingga orang dewasa.
3. Where
Kue nastar banyak ditemukan di rumah-rumah saat hari raya, toko kue, pasar tradisional, supermarket, hingga dijual online.
4. When
Biasanya populer saat momen spesial seperti Idul Fitri, Natal, dan Tahun Baru Imlek. Namun, ada juga yang menjualnya sepanjang tahun.
5. Why
Karena rasanya yang manis, lembut, dengan kombinasi renyah dari kulit kue dan asam-manis dari isi nanas, serta menjadi bagian dari tradisi dan simbol kehangatan keluarga.
6. How
Caranya: membuat adonan dari campuran mentega, gula, tepung terigu, dan telur. Lalu adonan dibentuk bulat, diisi selai nanas, dipanggang dalam oven hingga matang dan berwarna keemasan.
Analisa Swot Kue Nastar
•Strengths (kekuatan)
Rasa khas dan disukai banyak orang, Identik dengan perayaan besar (punya nilai tradisional dan emosional), Mudah dikreasikan dengan varian baru (keju, cokelat, matcha, dsb)
•Weaknesses (kelemahan)
Daya simpan terbatas dibanding kue kering lain jika tidak disimpan dengan benar, Bahan isian (selai nanas) cukup merepotkan dalam pembuatan, Harga jual bisa tinggi karena bahan premium
•Opportunities (peluang)
Permintaan tinggi saat musim perayaan, Bisa dikembangkan untuk pasar ekspor sebagai kue khas Indonesia, Tren makanan handmade/artisan semakin naik daun
•Threats (ancaman)
Persaingan dengan produk kue modern lain (seperti cookies impor), Risiko bahan baku mahal (mentega, nanas), Ketergantungan musiman (ramai hanya saat hari raya)
1. What (Apa?)
BalasHapusBisnis katering khusus menyediakan menu makanan untuk berbuka puasa dan sahur selama bulan Ramadhan. Bisa melayani individu, keluarga, hingga korporat yang memesan paket harian atau mingguan.
2. Why (Mengapa?)
Selama Ramadhan, banyak orang ingin praktis dalam urusan makanan karena sibuk bekerja, beribadah, atau ingin fokus pada kegiatan religius. Permintaan makanan praktis, enak, dan sehat meningkat tajam.
3. Who (Siapa?)
Target pasar: pekerja kantoran, keluarga sibuk, mahasiswa, atau individu yang tinggal sendiri. Juga bisa menyasar perusahaan untuk paket berbuka bersama (bukber).
4. When (Kapan?)
Dimulai sekitar 1 minggu sebelum Ramadhan untuk promosi, dan aktif penuh selama 30 hari Ramadhan. Puncaknya saat 1-2 minggu terakhir menjelang Lebaran.
5. Where (Di mana?)
Operasional dari dapur rumah atau sewa dapur bersama (cloud kitchen). Distribusi fokus di area padat penduduk, perkantoran, dan perumahan.
6. How (Bagaimana?)
• Membuat menu harian variatif (sehat, tradisional, kekinian).
• Menerima pre-order harian/mingguan via WhatsApp, Instagram, atau marketplace makanan.
• Menyediakan opsi delivery sendiri atau bekerja sama dengan ojek online (GoFood/GrabFood/ShopeeFood).
• Promosi melalui media sosial, grup WhatsApp, dan komunitas lokal.
Analisa SWOT
BalasHapus1. Strengths (Kekuatan)
- Permintaan tinggi saat Ramadhan
- Modal awal bisa kecil (gunakan dapur rumah)
- Menu bisa dikembangkan kreatif sesuai tren
2. Weaknesses (Kelemahan)
- Usaha musiman (terbatas waktu)
- Ketergantungan pada logistik (antar tepat waktu)
- Persaingan banyak, harus beda dari kompetitor
3. Opportunities (Peluang)
- Tren masyarakat urban yang serba praktis
- Bisa berkembang jadi bisnis tahunan (katering harian, event)
- Kolaborasi dengan UMKM lain (jualan takjil, dessert)
4. Threats (Ancaman)
- Kompetitor dengan harga banting dan promo besar
- Risiko inflasi bahan makanan mendekati Lebaran
- Cuaca buruk atau masalah pengiriman
Ilyas Septian A.R XII TKI 1 / 20
BalasHapus### **Analisis Usaha Kurma di Bulan Ramadhan & Lebaran**
Kurma adalah salah satu produk yang paling laris selama Ramadhan dan Lebaran. Berikut penjelasan detailnya menggunakan **5W + 1H** dan **Analisis SWOT**:
---
## **1. Penjelasan dengan Metode 5W + 1H**
### **What (Apa itu usaha kurma?)**
- **Produk**:
- Kurma segar (Ajwa, Medjool, Sukari, dll.)
- Kurma kemasan (brand lokal/import)
- Kurma olahan (coklat kurma, stuffed kurma, sirup kurma)
- Paket takjil atau parcel Lebaran berisi kurma
### **Why (Mengapa kurma laris di Ramadhan/Lebaran?)**
- **Sunnah Nabi**: Dianjurkan untuk berbuka dengan kurma.
- **Tingginya permintaan**: Masyarakat banyak membeli kurma untuk berbuka puasa dan hadiah Lebaran.
- **Simbol kemewahan & kesehatan**: Kurma premium sering dijadikan parcel mewah.
### **Who (Siapa target pasar & pemain usaha kurma?)**
- **Target Pasar**:
- Keluarga muslim yang berbuka puasa.
- Konsumen yang mencari parcel Lebaran.
- Restoran/katering yang menyediakan takjil.
- **Pemain Usaha**:
- Importir kurma (langsung dari Timur Tengah).
- Reseller lokal (pasar tradisional & online).
- UMKM pengolah kurma (stuffed dates, coklat kurma).
### **When (Kapan waktu terbaik menjual kurma?)**
- **Awal Ramadhan**: Penjualan kurma untuk konsumsi harian.
- **Pertengahan Ramadhan**: Promosi parcel kurma.
- **Minggu terakhir Ramadhan**: Lonjakan pembelian untuk hadiah Lebaran.
### **Where (Di mana tempat terbaik menjual kurma?)**
- **Offline**: Pasar, toko oleh-oleh, depan masjid, supermarket.
- **Online**: Shopee, Tokopedia, Instagram, TikTok (via dropship/reseller).
### **How (Bagaimana strategi menjual kurma?)**
- **Buat varian unik**: Kurma isi almond, coklat, atau kemasan eksklusif.
- **Harga kompetitif**: Bandingkan harga dengan kompetitor.
- **Promosi paket**: "Beli 3 gratis 1" atau bundling dengan madu.
- **Pemasaran digital**: Gunakan konten "manfaat kurma" di Instagram/TikTok.
---
## **2. Analisis SWOT Usaha Kurma**
### **Strengths (Kekuatan):**
✅ **Permintaan stabil & tinggi** selama Ramadhan.
✅ **Margin keuntungan besar**, terutama kurma premium.
✅ **Bisa dijual online & offline** dengan mudah.
### **Weaknesses (Kelemahan):**
❌ **Ketergantungan impor** (harga fluktuatif).
❌ **Masa simpan terbatas** (kurma basi jika disimpan lama).
❌ **Banyak pesaing** (reseller & pedagang besar).
### **Opportunities (Peluang):**
🔍 **Kurma olahan** (seperti coklat kurma) belum banyak saingan.
🔍 **Parcel Lebaran premium** dengan kurma + madu laris.
🔍 **Ekspor kurma** jika bisa produksi lokal (contoh: kurma tropis).
### **Threats (Ancaman):**
⚠️ **Harga kurma impor naik** jika nilai tukar Rupiah melemah.
⚠️ **Banyak produk kurma oplosan** (kurma campur rendah kualitas).
⚠️ **Peraturan impor ketat** bisa pengaruhi pasokan.
---
Landano Mesi Alrizky Aviansyah_XII TKI 1_26
BalasHapusPerencanaan Usaha Martabak Mini
Metode 5W+1H:
What (Apa?)
Usaha yang akan dijalankan adalah berjualan martabak mini dengan berbagai varian rasa, seperti cokelat, keju, kacang, green tea, red velvet, hingga topping kekinian lainnya.
Why (Mengapa?)
Karena permintaan pasar terhadap camilan praktis dan kekinian sangat tinggi. Selain itu, usaha ini membutuhkan modal yang relatif kecil namun memiliki peluang keuntungan yang besar. Martabak mini juga digemari oleh berbagai kalangan usia, sehingga pasarnya luas.
Who (Siapa?)
Target pasar utamanya adalah anak-anak, remaja, mahasiswa, keluarga muda, hingga pekerja kantoran. Pengelola usaha adalah pemilik sendiri, dengan dibantu oleh satu orang asisten untuk membantu produksi dan melayani pembeli.
Where (Di mana?)
Lokasi usaha akan ditempatkan di area strategis, seperti dekat sekolah, kampus, pusat perkantoran, pasar tradisional, atau area kuliner yang ramai pengunjung.
When (Kapan?)
Usaha akan beroperasi setiap hari, dengan jam buka mulai dari pukul 14.00 hingga 21.00, mengikuti waktu ramai orang mencari camilan di sore hingga malam hari.
How (Bagaimana?)
Usaha ini dijalankan dengan menyiapkan peralatan seperti gerobak atau kios kecil, cetakan martabak mini, kompor gas, serta perlengkapan dapur lainnya. Promosi dilakukan melalui media sosial, memberikan promo spesial untuk pembelian pertama, dan mengandalkan promosi dari mulut ke mulut. Fokus utama adalah menjaga kualitas rasa, kebersihan, dan memberikan pelayanan yang ramah.
---
Analisis SWOT Usaha Martabak Mini
Kekuatan (Strengths):
Usaha ini memerlukan modal kecil dengan bahan baku yang mudah ditemukan. Varian rasa yang beragam membuat produk lebih menarik. Selain itu, produk martabak mini mudah untuk dipasarkan, baik secara langsung maupun online.
Kelemahan (Weaknesses):
Persaingan di bisnis martabak cukup tinggi, dan lokasi yang kurang strategis bisa sangat memengaruhi penjualan. Selain itu, usaha ini bisa terdampak musim hujan jika tempat jualan tidak terlindungi dengan baik.
Peluang (Opportunities):
Usaha martabak mini memiliki potensi besar untuk dikembangkan, seperti membuka cabang atau menawarkan konsep franchise. Produk ini juga dapat dikombinasikan dengan minuman kekinian atau dikemas dalam bentuk paket hemat. Peluang lain adalah memanfaatkan platform ojek online seperti GoFood dan GrabFood untuk memperluas pasar.
Ancaman (Threats):
Tren makanan cepat sekali berubah sehingga perlu terus berinovasi. Selain itu, adanya kenaikan harga bahan baku atau kemunculan kompetitor baru dengan inovasi rasa dan konsep menarik bisa menjadi ancaman serius.
1. Analisis 5W + 1H
BalasHapus• What (Apa)?
- Produk: Es degan (kelapa muda) dengan variasi topping dan inovasi rasa:
- Varian: Es degan original, es degan susu kurma, es degan jelly kelapa, atau es degan campur (alpukat, nata de coco).
- Paket: Jual per cup atau paket keluarga (1 liter).
• Why (Mengapa)?
~ Alasan Pasar:
- Minuman segar sangat dicari saat berbuka puasa.
- Kelapa muda mengandung elektrolit alami (baik untuk pengganti cairan tubuh).
- Tren minuman sehat dan alami sedang naik.
•Who (Siapa Target Konsumen)?
~ Utama:
- Keluarga muslim yang berbuka puasa.
- Anak muda pencinta minuman instagramable.
~ Sekunder:
- Pedagang takjil yang ingin reseller.
- Kantor yang pesan untuk karyawan.
• When (Kapan Waktu Terbaik)?
- Jam Penjualan: 15.00–18.00 (menjelang buka puasa).
- Puncak Ramadan: Minggu kedua hingga akhir Ramadan (konsumen sudah mulai bosan dengan takjil monoton).
• Where (Di Mana Menjual)?
~ Online: Via Instagram/TikTok (pre-order + delivery).
~ Offline:
- Gerobak di lokasi strategis (dekat masjid, pasar, atau perumahan).
- Kerjasama dengan warung makan atau kafe.
How (Bagaimana Cara Menjalankan)?
~ Bahan Baku:
- Sumber kelapa muda dari petani lokal (untuk harga lebih murah).
~ Inovasi:
- Kemasan cup aesthetic dengan stiker "Ramadan Special".
- Pakai sedotan kayu atau cup ramah lingkungan.
~ Harga:
- Rp 8.000–15.000/cup (tergantung topping).
2. Analisis SWOT
~ Strengths (Kekuatan):
- Alami & Sehat: Dibanding minuman kemasan, es degan lebih unggul di segi kesehatan.
- Harga Terjangkau: Modal rendah (kelapa muda mudah didapat di Indonesia).
- Momen Tepat: Ramadan adalah waktu ideal untuk jualan minuman segar.
~ Weaknesses (Kelemahan):
- Ketergantungan Musim: Kelapa muda bisa mahal di luar musim panen.
- Daya Tahan Singkat: Harus habis dalam 3–4 jam setelah dibuat.
- Kompetitor: Banyak penjual es kelapa biasa (perlu diferensiasi).
~ Opportunities (Peluang):
× Kolaborasi:
- Bundling dengan takjil lain (misal: "Paket Buka Puasa: Es Degan + Kurma").
- Kerjasama dengan influencer micro lokal.
× Ekspansi Produk:
- Tambahkan varian premium (misal: es degan madu atau matcha).
~ Threats (Ancaman):
- Perubahan Harga: Fluktuasi harga kelapa muda.
- Imitasi: Peserta mudah meniru jika produk sukses.
3. Strategi Pengembangan
1. Diferensiasi Produk:
- Beri nama unik (contoh: "Degan Surga" atau "Ice Coco Paradise").
- Tambahkan topping eksklusif (sejak chia seed atau selasih).
2. Pemasaran Kreatif:
- Konten video proses pembuatan di TikTok/Reels.
- Promo "Buy 1 Get 1" di hari tertentu.
3. Efisiensi:
- Siapkan bahan dasar (kelapa muda) di pagi hari untuk hindari antrean.
4. Estimasi Modal & Keuntungan
- Modal Awal: ±Rp 2–3 juta (gerobak, bahan baku, kemasan).
- Harga Jual: Rp 10.000/cup (modal ±Rp 4.000/cup).
- Target Penjualan: 50 cup/hari = Rp 500.000/hari (untung ±Rp 300.000/hari).
Perencanaan Usaha Es Buah
BalasHapus5W + 1H
What (Apa?)
Usaha yang akan dijalankan adalah berjualan es buah, yaitu campuran berbagai macam buah segar yang diberi es batu, sirup, dan susu kental manis.
Why (Mengapa?)
Karena minuman segar seperti es buah banyak diminati, terutama di daerah panas atau saat musim kemarau. Selain itu, es buah dianggap sehat dan menyegarkan, sehingga peluang pasarnya cukup luas.
Who (Siapa?)
Target pasar usaha ini adalah anak-anak, remaja, dan orang dewasa, terutama mereka yang mencari minuman sehat dan menyegarkan. Pelaku usaha bisa individu atau tim kecil.
Where (Di mana?)
Lokasi yang dipilih sebaiknya tempat ramai seperti dekat sekolah, kampus, pasar, atau jalan utama. Usaha ini juga bisa dikembangkan dengan layanan pesan antar lewat aplikasi seperti GoFood atau GrabFood.
When (Kapan?)
Usaha ini idealnya dimulai menjelang atau saat musim panas. Waktu operasional paling efektif adalah dari siang sampai sore hari, saat orang-orang mencari minuman penyegar.
How (Bagaimana?)
Caranya adalah dengan membuat stand kecil yang menarik, menyediakan bahan baku segar setiap hari, menawarkan menu beragam es buah, menjaga harga tetap terjangkau, serta melakukan promosi di media sosial dan memberikan diskon saat pembukaan.
---
Analisis SWOT
Strengths (Kekuatan)
Usaha es buah memiliki kekuatan karena bahan bakunya mudah ditemukan, modal awalnya relatif kecil, proses pembuatan sederhana, dan produknya sesuai dengan tren hidup sehat.
Weaknesses (Kelemahan)
Kelemahannya terletak pada ketergantungan bahan baku yang mudah busuk, produk tidak bisa disimpan lama, serta banyaknya pesaing serupa yang menawarkan produk dengan harga mirip.
Opportunities (Peluang)
Peluang yang dimiliki antara lain adanya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap makanan-minuman sehat, kesempatan membuka cabang atau sistem franchise, dan potensi pasar yang besar di wilayah panas atau saat ada acara-acara besar.
Threats (Ancaman)
Ancaman yang mungkin dihadapi adalah persaingan ketat di pasar, perubahan musim ke musim hujan yang mengurangi permintaan, serta fluktuasi harga buah-buahan yang bisa mempengaruhi biaya produksi.
Ide usaha Es Teler creamy
BalasHapusMetode 5W + 1H
1. What (Apa)
Menjual Es teler dengan beberapa macam isian yaitu potongan alpukat, nangka, kelapa muda yang dipadukan dengan sirup, santan kelapa, susu kental manis dan es serut atau es batu.
2. Who (Siapa)
Target pasar adalah mulai dari kalangan remaja sampai paruh bayah, terutama mahasiswa, pelajar, dan orang yang akan berbuka puasa
3. When (Kapan)
Usaha dimulai sejak 5 hari sebelum hari puasa pertama di mulai agar saat bulan romadon tiba pembeli sudah tau tempat dimana menjual kita berjualan es teler. Usaha ini berjalan sampai akhir puasa(biasanya pada saat inilah minat pangsa pasar sangat tinggi). Bisa juga lanjut sampai terus dan menjadi usaha tetap
4. Where (Di mana)
Berjualan di sekitar jalan yang ramai orang cari takjil, dan bisa di jual belikan melalui grab food, shopee food, dan sebagai nya
5. Why (Mengapa)
Karena es teler adalah minuman yang segar dan beraneka macam isi nya, minuman ini pun cocok di minum saat panas dan saat berbuka puasa
6. How (Bagaimana)
Menyiapkan resep dan bahan dalam jumlah besar, mengemas dalam gelas cup yang menarik, lalu diberikan lebel atau stiker dan dipasarkan lewat online dan offline.
Analisis SWOT
Strengths (Kekuatan):
Es teler adalah minuman yang segar dan berisi anekah macam buah yang segar dan mempuntai rasa yang enak, apalagi bisa di tambah toping seperti durian, dan es cream vanila yang membuat rasanya lebih nikmat dan banyak di aukai setiap orang.
Weaknesses (Kelemahan):
Penyajian nya harus fresh langsung pada saat konsumen membeli, dan juga memerlukan kulkas untuk menyimpan buah" Itu, apalagi buah tidak bisa bertahan lebih dari 5 hari nanti akan menguranggi rasa segar buah.
Opportunities (Peluang):
Bisa dijadikan menu saat ada acara maupun acara buka bersama
Threats (Ancaman):
Kenaikan harga bahan baku saat Ramadhan
Cuaca dingin membuat orang jarang membeli es
Risiko produk tidak laku atau kelebihan stok
Muncul pesaing
FERDY ARIYANTO XI TKI 1 Absen 22
BalasHapusUsulan Usaha: Paket Takjil dan Hampers Lebaran Kekinian
Penjelasan dengan 5W + 1H
Komponen
Penjelasan
What (Apa?)
Usaha menjual paket takjil berbuka puasa dan hampers lebaran berisi makanan ringan, kurma premium, kue kering, atau produk lokal khas.
Why (Mengapa?)
Tingginya kebutuhan orang untuk berbagi, memberi hadiah, dan mempermudah buka puasa praktis. Banyak orang sibuk dan memilih membeli daripada membuat sendiri.
Who (Siapa?)
Target pasar: pekerja kantoran, ibu rumah tangga, anak muda, komunitas, serta perusahaan yang butuh hampers untuk mitra.
Where (Di mana?)
Bisa dijual secara online (Shopee, Instagram, WA, TikTok) dan offline di bazar Ramadan, car free day, dekat masjid, atau mall.
When (Kapan?)
Mulai dari 2 minggu sebelum Ramadan hingga puncaknya seminggu sebelum Idul Fitri.
How (Bagaimana?)
Membuat paket menarik, kerja sama dengan vendor makanan/minuman lokal, menggunakan desain kemasan yang estetik dan menawarkan pre-order. Promosi lewat media sosial dengan sistem reseller/dropship untuk memperluas jangkauan.
Analisis SWOT Aspek Penjelasan
Strengths (Kekuatan)
Tingginya permintaan musiman. Produk fleksibel (bisa custom). Potensi repeat order. Modal awal tidak terlalu besar.
Weaknesses (Kelemahan)
Persaingan banyak. Ketergantungan pada momen tertentu (Ramadan-Lebaran). Risiko makanan cepat basi.
Opportunities (Peluang)
Tren hampers semakin berkembang. Banyak orang memilih solusi praktis. Potensi kolaborasi dengan UMKM lokal atau influencer.
Threats (Ancaman)
Fluktuasi harga bahan baku (seperti kurma, cokelat). Krisis ekonomi bisa membuat daya beli menurun. Risiko pengiriman hampers terlambat.
Andi Muhhammad Hairil Al Fariz XI TKI 1 Absen 6
BalasHapusUsaha Ramadhan: Jualan Takjil Kekinian (Contoh: Dessert Box Kurma, Es Kopi Susu Kurma, Jelly Mangga Susu)
⸻
Alasan Mengapa Usaha Ini Cocok di Bulan Ramadhan Saja:
1. Kebutuhan Buka Puasa (Takjil) Tinggi:
Selama Ramadhan, umat Islam berpuasa dari subuh hingga maghrib. Saat berbuka, makanan dan minuman manis sangat dicari untuk mengembalikan energi setelah seharian berpuasa.
2. Kebiasaan Konsumtif saat Buka Bersama:
Banyak orang mencari takjil praktis dan enak untuk dimakan sendiri atau disajikan saat acara buka bersama keluarga atau komunitas.
3. Produk Musiman = Rasa Eksklusif:
Produk yang hanya dijual selama Ramadhan terasa spesial dan meningkatkan minat beli karena sifatnya terbatas.
4. Modal dan Operasional Ringan:
Bisa dimulai dari rumah, dengan bahan baku sederhana (susu, jelly, kurma, kopi, buah), dan tidak membutuhkan alat produksi mahal.
5. Pasar Luas dan Fleksibel:
Bisa dijual secara offline (gerobak depan rumah, pasar kaget, masjid) maupun online (GoFood, Instagram, WhatsApp, TikTok).
⸻
Metode 5W + 1H
1. What (Apa):
Usaha takjil kekinian yang menjual makanan dan minuman manis khas Ramadhan seperti:
• Es kopi susu kurma
• Dessert box kurma dan keju
• Jelly mangga susu
• Es cincau susu kekinian
2. Why (Mengapa):
Karena masyarakat sangat mencari menu takjil yang manis, segar, dan praktis untuk buka puasa. Takjil kekinian memiliki daya tarik visual tinggi dan mudah dipromosikan lewat media sosial.
3. Who (Siapa):
Target pasar adalah ibu rumah tangga, pekerja kantoran, mahasiswa, dan remaja yang ingin menikmati takjil praktis dan kekinian.
4. When (Kapan):
Hanya selama bulan Ramadhan, terutama sore hari pukul 15.00–18.00 menjelang waktu berbuka.
5. Where (Di mana):
Bisa dijual:
• Dari rumah (dengan promosi online dan sistem pre-order)
• Di pinggir jalan (lokasi strategis dekat masjid, perumahan, kampus, kantor)
• Via delivery online
6. How (Bagaimana):
• Buat resep takjil yang unik dan menarik
• Desain kemasan yang Instagramable
• Promosi di Instagram, WhatsApp Story, TikTok
• Terima pesanan harian dan sistem bundling (paket hemat)
• Kolaborasi dengan ojek online untuk pengantaran
⸻
Analisis SWOT
Strengths (Kekuatan):
• Modal kecil, mudah dijalankan dari rumah
• Bahan baku mudah didapat
• Permintaan tinggi selama Ramadhan
• Produk bisa divariasikan (inovatif & kreatif)
Weaknesses (Kelemahan):
• Usaha bersifat musiman
• Daya simpan makanan/minuman pendek
• Persaingan tinggi di pasar takjil
Opportunities (Peluang):
• Bisa viral di media sosial jika kemasan dan tampilan menarik
• Potensi repeat order setiap hari selama Ramadhan
• Bisa dijadikan awal bisnis kuliner jangka panjang
Threats (Ancaman):
• Ketergantungan pada cuaca (kalau hujan, jualan sepi)
• Bahan segar mudah rusak jika tidak dikelola dengan baik
• Jika promosi kurang maksimal, bisa kalah bersaing
CHELLA ARFANYA XI TKI 1 /16
BalasHapusUsaha yang Bisa Dikembangkan Saat Ramadan dan Lebaran: Usaha Minuman Segar Kekinian (Contoh: Es Buah Susu Jelly, Es Blewah Yakult, dll)
Penjelasan dengan Metode 5W + 1H
1. What (Apa?)
Usaha minuman segar kekinian berupa es buah susu jelly, es blewah yakult, es teh tarik cincau, dan varian minuman dingin lainnya yang cocok untuk berbuka puasa.
2. Why (Mengapa?)
Karena saat Ramadan, banyak orang mencari minuman segar dan manis untuk membatalkan puasa. Minuman ini juga mudah dibuat, cepat laku, dan disukai semua kalangan.
3. Who (Siapa?)
Target pasar adalah masyarakat umum, terutama anak-anak, remaja, dan orang dewasa yang mencari takjil atau minuman saat buka puasa.
4. When (Kapan?)
Usaha ini paling laris dari awal Ramadan hingga menjelang Lebaran, khususnya sore hari menjelang waktu berbuka.
5. Where (Di mana?)
Dijual di depan rumah, pinggir jalan, area perumahan, dekat masjid, sekolah, atau melalui pemesanan online via WhatsApp dan media sosial.
6. How (Bagaimana?)
Menyiapkan bahan minuman dalam jumlah besar, menyajikannya dalam gelas plastik estetik atau botol, membuat promo bundling hemat, dan memasarkan lewat media sosial serta spanduk atau banner di tempat jualan.
●Analisis SWOT
1. Strengths (Kekuatan):
Produk disukai semua kalangan
Bahan mudah didapat dan murah
Keuntungan cepat karena produk laku setiap hari
2. Weaknesses (Kelemahan):
Tidak tahan lama, harus dijual habis hari itu juga
Persaingan tinggi, banyak penjual takjil sejenis
Tergantung cuaca (kurang laku saat hujan)
3. Opportunities (Peluang):
Bisa dikembangkan menjadi brand minuman tetap
Potensi kerja sama dengan ojek online (GoFood/GrabFood)
Bisa buka cabang kecil di banyak lokasi
4. Threats (Ancaman):
Bahan pokok bisa naik harganya saat Ramadan
Jika salah jaga kebersihan, bisa cepat basi
Persaingan harga dengan penjual minuman lain
BalasHapusJudul: Analisis Peluang Usaha Minuman Sehat Berbasis Herbal
1. Latar Belakang
Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat mendorong permintaan akan produk minuman sehat. Minuman herbal seperti jamu, infused water, dan teh rempah mulai digemari berbagai kalangan, terutama di kalangan milenial dan pekerja kantoran.
2. Deskripsi Usaha
Nama usaha: Herbalicious Drink
Produk: Minuman sehat berbahan dasar herbal seperti kunyit, jahe, serai, dan daun mint dalam bentuk siap minum (bottle-to-go).
Target pasar: Usia 18–45 tahun, tinggal di perkotaan, peduli kesehatan.
3. Analisis SWOT
Strengths (Kekuatan): Produk alami, tren gaya hidup sehat, bahan baku lokal.
Weaknesses (Kelemahan): Perlu edukasi pasar, masa simpan pendek.
Opportunities (Peluang): Dapat bekerja sama dengan gym, klinik kesehatan, dan marketplace.
Threats (Ancaman): Banyak pesaing di sektor minuman sehat, fluktuasi harga bahan baku.
4. Analisis Pasar
Segmentasi Pasar: Mahasiswa, pekerja kantoran, ibu rumah tangga modern.
Strategi Pemasaran: Digital marketing (Instagram, TikTok), diskon pembelian pertama, sistem pre-order.
5. Analisis Finansial Sederhana
Modal awal: Rp10.000.000
Harga jual per botol: Rp15.000
Biaya produksi per botol: Rp8.000
Laba per botol: Rp7.000
Target penjualan: 50 botol/hari
Perkiraan laba bulanan: Rp10.500.000 (belum termasuk biaya operasional)
6. Kesimpulan
Usaha minuman sehat berbasis herbal memiliki peluang besar jika dijalankan dengan strategi pemasaran yang tepat dan menjaga kualitas produk. Potensi keuntungan cukup menarik, dengan modal awal relatif
Usaha yang bisa dikembangkan pada bulan Ramadan atau Lebaran selain takjil adalah usaha minuman segar sehat seperti “Es Buah Herbal” yaitu kombinasi buah segar dan minuman herbal (misal: sari jahe, kayu manis, atau madu). Ini memadukan tren gaya hidup sehat dengan budaya berbuka puasa.
BalasHapusPenjelasan Metode 5W + 1H
1. What (Apa):
Usaha minuman segar sehat “Es Buah Herbal” untuk takjil berbuka puasa.
2. Why (Mengapa):
Masyarakat semakin sadar akan pentingnya kesehatan, terutama saat puasa. Minuman ini bisa menghidrasi, menyegarkan, dan memberi manfaat kesehatan.
3. Who (Siapa):
Target pasar: anak muda, keluarga, dan pekerja yang mencari takjil sehat dan segar.
4. When (Kapan):
Selama bulan Ramadan, terutama dari jam 3 sore sampai waktu berbuka (Maghrib). Penjualan juga bisa dilanjutkan pada Lebaran.
5. Where (Di mana):
Di pinggir jalan strategis, dekat masjid, pusat keramaian, bazar Ramadan, atau lewat delivery online (GrabFood/GoFood).
6. How (Bagaimana):
Membuat booth sederhana, menyediakan berbagai variasi buah + herbal, menggunakan kemasan ramah lingkungan. Promosi melalui media sosial dan kerja sama dengan food influencer lokal.
Analisis SWOT
Strengths (Kekuatan):
• Menyajikan minuman sehat yang kekinian.
• Modal kecil dengan bahan lokal.
• Bisa dikreasikan dalam banyak varian rasa dan warna menarik.
Weaknesses (Kelemahan):
• Daya tahan minuman terbatas (harus disimpan dingin).
• Perlu edukasi pasar tentang manfaat herbal.
• Risiko cuaca (kurang laku saat hujan).
Opportunities (Peluang):
• Gaya hidup sehat makin diminati.
• Bisa dikembangkan jadi brand tetap pasca-Ramadan.
• Berpotensi masuk ke pasar katering buka bersama atau paket hampers.
Threats (Ancaman):
• Banyak kompetitor minuman takjil lain.
• Harga buah musiman bisa naik drastis.
• Permintaan bisa menurun pasca-Ramadan.
1. What (Apa yang dijual?)
BalasHapusProduk yang dijual adalah Es Pisang Ijo, yaitu makanan khas Makassar yang terbuat dari pisang raja matang yang dibungkus dengan adonan tepung berwarna hijau (adonan dari tepung beras, santan, dan pewarna alami daun pandan), lalu dikukus dan disajikan dengan sirup merah, susu kental manis, dan es serut. Es Pisang Ijo ini sangat cocok untuk takjil karena rasanya manis, segar, dan mengenyangkan.
2. Why (Mengapa memilih usaha ini?)
– Es Pisang Ijo termasuk takjil yang populer di bulan Ramadan.
– Banyak orang mencari menu berbuka puasa yang manis dan menyegarkan.
– Bisa dijual dengan harga terjangkau dan tetap untung besar.
3. Where (Di mana usahanya dilakukan?)
– Dijual di depan rumah (buka lapak kecil di halaman rumah).
– Dijual online lewat WhatsApp, Instagram, dengan sistem pre – order.
4. When (Kapan usaha dijalankan?)
– Setiap hari selama bulan Ramadan.
– Untuk sistem pre-order, bisa dibuka pesanan dari pagi dan diambil sore hari.
5. Who (Siapa yang menjalankan usaha?)
– Usaha ini bisa dijalankan oleh individu (perseorangan).
– Bisa juga bersama keluarga atau teman untuk membagi tugas (misalnya ada yang buat, ada yang promosi, ada yang antar pesanan).
6. How (Bagaimana cara menjalankannya?)
Persiapan:
Membeli bahan baku: pisang raja, tepung beras, santan, daun pandan, gula, sirup merah, es batu, susu kental manis.
Produksi:
Membuat adonan hijau, membungkus pisang, mengukusnya, lalu menyiapkan pelengkap seperti sirup dan es serut.
Penjualan:
Membuka lapak sederhana di rumah, atau di pinggir jalan dan promosi lewat media sosial.
Promosi:
Membuat poster sederhana, upload ke WhatsApp Story, Instagram Story dan bisa juga menawarkan diskon untuk pembelian banyak.
Analisis SWOT ;
1. Strength (Kekuatan)
– Menu populer untuk berbuka puasa.
– Rasa manis dan segar, disukai semua usia
– Modal kecil, bahan mudah didapat
2. Weakness (Kelemahan)
– Mudah basi kalau tidak disimpan di suhu dingin.
– Harus cepat dijual dalam sehari (tidak tahan lama).
3. Opportunity (Peluang)
– Permintaan tinggi saat Ramadan.
– Bisa memperluas pasar lewat online delivery.
4. Threat (Ancaman)
– Cuaca hujan atau dingin bisa menurunkan minat beli es.
– Harga bahan pokok seperti pisang dan santan bisa naik menjelang lebaran.
Judul Usaha: Usaha Martabak Mini sebagai Takjil di Bulan Ramadan
BalasHapusMartabak mini adalah makanan ringan yang populer dan banyak digemari. Teksturnya yang lembut dengan isian atau topping seperti cokelat, keju, kacang, dan meses membuatnya cocok dijadikan menu takjil saat Ramadan. Usaha ini bisa dijalankan dari rumah atau di lokasi strategis seperti pasar takjil, depan masjid, atau pinggir jalan.
Metode 5W + 1H
1. What (Apa yang akan dijual?):
Menjual martabak mini dengan berbagai varian rasa sebagai takjil untuk berbuka puasa.
2. Why (Mengapa usaha ini dipilih?):
Karena martabak mini sangat digemari oleh berbagai kalangan, mudah dibuat, dan memiliki peluang keuntungan besar saat bulan Ramadan. Selain itu, modal usaha terjangkau dan bahan-bahannya mudah didapatkan.
3. Who (Siapa target pasarnya?):
Target pasar adalah masyarakat umum, terutama keluarga, anak-anak, pelajar, mahasiswa, dan pekerja yang mencari takjil praktis dan lezat saat menjelang berbuka puasa.
4. When (Kapan usaha dijalankan?):
Usaha dijalankan selama bulan Ramadan, khususnya setiap sore hari sekitar pukul 15.00 hingga waktu Magrib. Penjualan bisa ditingkatkan menjelang akhir Ramadan saat permintaan takjil meningkat.
5. Where (Di mana usaha ini dilakukan?):
Usaha bisa dilakukan dari rumah dengan sistem pre-order atau di tempat ramai seperti depan rumah, pasar Ramadan, atau dekat masjid.
6. How (Bagaimana cara menjalankannya?):
-Membeli bahan dasar seperti tepung terigu, telur, susu, mentega, dan topping (keju, cokelat, kacang, dll).
-Menggunakan cetakan martabak mini dan kompor gas.
-Menjual martabak dalam kemasan menarik (kertas food grade atau mika).
-Promosi dilakukan melalui spanduk kecil, WhatsApp, Instagram, dan platform lokal seperti Facebook Marketplace.
Analisis SWOT
Strengths (Kekuatan):
-Makanan yang umum disukai dan mudah diterima pasar.
-Bahan baku terjangkau dan mudah diperoleh.
-Modal awal kecil, peralatan sederhana.
Bisa divariasikan topping dan harga sesuai selera pasar.
Weaknesses (Kelemahan):
-Banyak kompetitor menjual produk serupa.
-Ketergantungan pada alat masak langsung di tempat (harus hangat saat disajikan).
-Tergantung cuaca (penurunan penjualan jika hujan).
Opportunities (Peluang):
-Permintaan tinggi terhadap takjil selama Ramadan.
-Bisa dikembangkan menjadi usaha tetap di luar bulan Ramadan.
-Berpotensi menjangkau pembeli dari luar daerah dengan sistem pre-order.
-Bisa dijadikan produk hampers Lebaran.
Threats (Ancaman):
-Harga bahan pokok yang bisa naik menjelang Ramadan.
-Persaingan harga yang ketat di pasar takjil.
-Perubahan selera konsumen yang cepat.
-Risiko makanan tidak habis terjual karena bersifat cepat saji.
Amalia maharani 11ka1/8
BalasHapusJudul :analisis peluang usaha dimsum mentah
Penjelasan tentang 5w+1h
What (Apa): Menawarkan produk Dimsum Mentai,
yaitu dimsum kukus atau goreng yang disiram dengan saus mentai (campuran mayones, telur ikan kod, dan bumbu lain yang dipanggang atau dibakar sebentar). Variasi bisa ditambahkan dengan berbagai jenis isian dimsum (ayam, udang, kepiting) dan topping tambahan (nori).
(abon, nori).
Why (Mengapa):
1. Tren Kuliner: Saus mentai sedang populer di kalangan masyarakat, terutama anak muda. Menggabungkannya dengan dimsum yang sudah dikenal luas menciptakan daya tarik tersendiri.
2. Cocok sebagai Takjil dan Menu Berbuka: Dimsum berukuran kecil dan mudah disantap, menjadikannya pilihan praktis untuk takjil. Rasanya yang gurih dan lezat juga cocok sebagai hidangan pembuka atau bahkan lauk saat berbuka puasa.
3. Potensi Keuntungan Ramadan: Bulan Ramadan meningkatkan aktivitas konsumsi makanan, terutama menjelang berbuka. Ini adalah peluang besar untuk meningkatkan penjualan.
4. Inovasi Produk: Menawarkan variasi rasa dan topping pada Dimsum Mentai dapat menarik lebih banyak pelanggan.
Who (Siapa): Target pasar meliputi: Anak muda dan dewasa, keluarga, mahasiswa dan pekerja, pengguna platform online.
Where(dimana)
1. Online:
Platform media sosial (Instagram, Tik Tok) untuk promosi dan pemesanan, Aplikasi pesan antar makanan (GoFood,
GrabFood, ShopeeFood).
2. Offline (jika memungkinkan):
Booth atau stand di bazaar Ramadan, dekat masjid, atau pinggir jalan
How (Bagaimana):
Dimsum mentai dibuat dengan cara mengukus atau menggoreng dimsum, kemudian disiram dengan saus mentai yang telah disiapkan. Saus mentai biasanya dibuat dengan mencampur mayonaise, saus sambal, dan tobiko.
Ide Usaha:
BalasHapus"Paket Takjil & Sajian Lebaran Praktis" – Analisis Mendalam dan Strategi Pengembangan
Penjelasan Rinci dengan Metode 5W + 1H
1. What (Apa yang Ditawarkan?)
Usaha ini menyediakan dua jenis produk utama:
- Paket Takjil Berbuka Puasa, berisi makanan dan minuman khas Ramadhan seperti kolak pisang, es buah, kurma, gorengan (pisang goreng, bakwan), bubur kacang hijau, dan minuman segar (sirup markisa, es blewah).
- Paket Sajian Lebaran, mencakup hidangan tradisional seperti ketupat, opor ayam, rendang, semur daging, sambal goreng ati, serta aneka kue kering (nastar, putri salju, kastengel).
Kedua paket ini dikemas secara praktis, higienis, dan siap saji, dengan pilihan ukuran (small, medium, large) untuk kebutuhan individu atau keluarga. Beberapa varian bisa disesuaikan dengan permintaan, seperti versi pedas, vegan, atau paket hemat.
2. Why (Mengapa Usaha Ini Menjanjikan?)
Ramadhan dan Lebaran adalah momen di mana permintaan akan makanan siap saji melonjak karena:
- Kesibukan Konsumen: Banyak keluarga atau perantau yang tidak memiliki waktu untuk memasak sendiri.
- Tren Konsumsi Online: Masyarakat semakin terbiasa memesan makanan via platform digital.
- Nilai Praktis dan Kebersamaan: Orang lebih memilih solusi instan tanpa mengurangi makna berbagi di bulan suci.
- Peluang Repeat Order: Pembeli mungkin memesan berulang untuk buka puasa atau acara silaturahmi.
3. Who (Siapa Target Pasar?)
- Keluarga Muda Perkotaan: Pasangan bekerja yang ingin buka puasa tanpa repot masak.
- Perantau: Mereka yang merayakan Lebaran jauh dari kampung halaman dan butuh makanan tradisional.
- Perusahaan/Komunitas: Pesanan catering untuk acara buka puasa bersama atau parcel Lebaran.
- Generasi Millennial/Gen Z: Tertarik dengan kemasan aesthetic dan konsep "ready-to-eat".
4. When (Kapan Waktu Terbaik Beroperasi?)
- Fase Awal Ramadhan: Perkenalkan produk melalui pre-order.
- Puncak Ramadhan (Minggu ke-2 dan ke-3): Fokus pada penjualan harian takjil.
- Minggu Terakhir Ramadhan hingga H+3 Lebaran: Tingkatkan produksi paket Lebaran.
5. Where (Di Mana Usaha Ini Dijalankan?)
- Online: Via Instagram, TikTok Shop, WhatsApp, atau platform seperti GrabFood/GoFood.
- Offline: Pasar pop-up di masjid, kantor, atau kompleks perumahan. Bisa juga kerja sama dengan minimarket lokal.
6. How (Bagaimana Cara Menjalankannya?)
- Sistem Pre-Order: Minimalkan sisa stok dengan menerima pesanan 1–2 hari sebelumnya.
- Supplier Terpercaya: Bangun relasi dengan pedagang bahan mentah untuk harga kompetitif.
- Logistik Cepat: Gunakan jasa pengiriman lokal atau tim kurir sendiri untuk menjaga kualitas.
- Kemasan Kreatif: Desain kotak bertema Ramadhan dengan logo brand yang memorable.
---
Analisis SWOT Mendalam
Strengths (Kekuatan):
- Biaya Produksi Terkontrol: Bahan baku seperti kelapa, daging, dan tepung mudah ditemui di pasar tradisional.
- Fleksibilitas Menu: Bisa menawarkan paket customize sesuai permintaan pelanggan.
- Nostalgia Rasa: Makanan tradisional memiliki daya tarik emosional yang kuat.
Weaknesses (Kelemahan):
- Ketergantungan Musiman: Pendapatan hanya tinggi selama Ramadhan–Lebaran.
- Kompetisi Ketat: Banyak UMKM serupa dengan harga lebih murah.
- Manajemen Waktu: Produksi harus tepat waktu untuk menjaga kesegaran makanan.
Opportunities (Peluang):
- Ekspansi Produk: Misalnya, menambah paket sahur atau parcel hadiah Lebaran.
- Kolaborasi: Partner dengan influencer kuliner atau komunitas religius.
- Loyalty Program: Diskon untuk pelanggan yang repeat order.
Threats (Ancaman):
- Inflasi Harga Bahan: Harga daging/telur bisa melonjak mendekati Lebaran.
- Perilaku Konsumen: Beberapa orang tetap memilih masak sendiri untuk alasan tradisi.
- Regulasi: Perizinan hygiene untuk kemasan makanan harus diperhatikan.
Nabila Aprilia K./XI KA1 33
BalasHapusMetode 5W+1H adalah teknik yang digunakan untuk menganalisis atau menggali informasi secara menyeluruh, terutama dalam penulisan berita, investigasi, atau pemecahan masalah. Singkatan ini berasal dari enam pertanyaan dasar dalam bahasa Inggris:
1. What (Apa) – Apa yang terjadi?
2. Who (Siapa) – Siapa yang terlibat?
3. When (Kapan) – Kapan kejadian itu terjadi?
4. Where (Di mana) – Di mana peristiwa itu terjadi?
5. Why (Mengapa) – Mengapa hal itu terjadi?
6. How (Bagaimana) – Bagaimana peristiwa itu terjadi?
Metode ini dikenal dengan singkatan "Es Cao" karena pengucapan dari huruf-huruf awalnya dalam bahasa Inggris:
S dari Siapa (Who)
C dari What (apa)
A dari Where (di mana)
O dari How (bagaimana)
Namun, sebenarnya singkatan “Es Cao” bukan istilah resmi dari metode 5W+1H—kemungkinan besar itu adalah sebutan atau plesetan populer secara lokal (mungkin dalam konteks pelajaran di sekolah atau budaya populer).
Contoh Penerapan:
Misalnya dalam kasus berita kecelakaan:
What: Kecelakaan lalu lintas antara mobil dan sepeda motor.
Who: Dua pengendara, satu pengemudi mobil dan satu pengendara motor.
When: Senin pagi pukul 07.00 WIB.
Where: Jalan Raya Sudirman, Jakarta.
Why: Pengemudi mobil melanggar lampu merah.
How: Mobil menabrak motor yang sedang melaju lurus saat lampu hijau.
Ingin saya bantu buatkan contoh 5W+1H dalam konteks lain?
5W + 1H (What, Why, When, Where, Who, How):
BalasHapusWhat (Apa)
Usaha katering makanan khusus untuk sahur dan buka puasa, termasuk menu sehat dan praktis bagi keluarga atau individu sibuk.
Why (Mengapa)
Selama Ramadhan, banyak orang yang tidak sempat memasak karena kesibukan, sehingga mereka mencari solusi praktis dan sehat untuk sahur dan buka.
When (Kapan)
Dimulai sejak awal bulan Ramadhan hingga beberapa hari setelah Lebaran. Momen puncak biasanya di minggu kedua hingga akhir Ramadhan.
Where (Di mana)
Usaha ini dapat dijalankan dari rumah (dapur rumahan) dengan layanan antar (delivery) di sekitar lingkungan tempat tinggal atau kota tertentu.
Who (Siapa)
Target pasar: pekerja kantoran, mahasiswa, dan keluarga kecil di perkotaan.
Pelaksana: pemilik usaha, tim dapur, dan kurir pengantaran.
How (Bagaimana)
Menyusun menu harian yang sehat dan bervariasi.
Mempromosikan lewat media sosial dan grup WhatsApp lokal.
Menerapkan sistem pre-order harian atau mingguan.
Menjaga kualitas rasa dan kebersihan makanan.
Analisis SWOT:
Strengths (Kekuatan):
Permintaan tinggi saat Ramadhan.
Modal awal relatif kecil.
Bisa dimulai dari skala rumahan.
Menyasar kebutuhan pokok (makan).
Weaknesses (Kelemahan):
Ketergantungan pada waktu (musiman).
Kapasitas produksi terbatas jika dilakukan sendiri.
Risiko makanan basi jika tidak dikelola baik.
Opportunities (Peluang):
Bisa dikembangkan menjadi usaha katering tetap pasca-Ramadhan.
Potensi kolaborasi dengan ojek online atau influencer lokal.
Menambah layanan hampers atau makanan Lebaran.
Threats (Ancaman):
Persaingan tinggi dari usaha serupa.
Fluktuasi harga bahan pokok menjelang Lebaran.
Gangguan distribusi saat cuaca buruk atau macet.
Nama: Edoardo Ferdinand
BalasHapusKelas: XI-TKI-1
Absen: 20
What (Apa):
Usaha menjual es buah sebagai takjil berbuka puasa.
Why (Mengapa):
Karena es buah adalah minuman segar yang sangat diminati saat berbuka, terutama untuk mengembalikan energi dan menyegarkan tubuh setelah seharian berpuasa.
When (Kapan):
Dimulai beberapa minggu sebelum Ramadan dan puncaknya saat bulan puasa, terutama dari jam 3 sore hingga menjelang Maghrib.
Where (Di mana):
Bisa dijual di depan rumah, pinggir jalan strategis, dekat masjid, pasar takjil, atau secara online melalui aplikasi pesan antar makanan.
Who (Siapa):
Usaha ini bisa dijalankan oleh individu, ibu rumah tangga, mahasiswa, atau siapa saja yang ingin memulai usaha kecil dengan modal terbatas.
How (Bagaimana):
Siapkan bahan segar (buah, sirup, es batu, susu), kemasan menarik, dan promosi melalui media sosial atau spanduk sederhana.
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)
Strengths (Kekuatan):
- Produk populer dan disukai banyak orang.
- Mudah dibuat dan tidak memerlukan peralatan rumit.
- Modal kecil, potensi untung besar.
Weaknesses (Kelemahan):
- Ketahanan produk rendah (cepat basi jika tidak disimpan dingin).
- Persaingan tinggi, banyak penjual es serupa.
Opportunities (Peluang):
- Permintaan meningkat drastis selama Ramadan.
- Bisa dikembangkan jadi brand atau usaha tetap dengan varian menu lain.
Threats (Ancaman):
- Cuaca buruk bisa menurunkan penjualan.
- Fluktuasi harga buah musiman dan bahan baku lainnya.
FAHMI DZAKWAN IHSANPURO
BalasHapusXI TKI 1 / 21
Usaha Magic Water
*Metode 5W + 1H:*
- What : Usaha Magic water merupakan bisnis minuman berbahan dasar air dan jelly bening yang dicampur dengan es batu.
- Why : Magic water merupakan minuman yang unik, karna namanya yang unik ini banyak pelanggan yg tertarik untuk membeli. bisa digunakan untuk menu takjil di masjid/mushola/dll.
- Where: lokasi yg strategis untuk berjualan magic water adalah di pinggir jalan, bazar ramdhan/takjil.
- When : Selama bulan Ramadhan dan Lebaran.
- Who: Masyarakat yang ingin meningkatkan pendapatan selama bulan Ramadhan dan Lebaran.
- How: Dengan menyediakan produk yang berkualitas, memasarkan produk secara efektif, dan memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan.
• Analisis SWOT:
- Strengths:
- Kebutuhan masyarakat yang tinggi selama bulan Ramadhan dan Lebaran.
- Kesempatan untuk meningkatkan pendapatan.
- Weaknesses:
- Persaingan yang ketat dengan usaha lain.
- Keterbatasan waktu dan sumber daya.
- Opportunities:
- Kesempatan untuk mengembangkan usaha baru.
- Meningkatkan pendapatan selama bulan Ramadhan dan Lebaran.
- Threats:
- Persaingan yang ketat dengan usaha lain.
- Perubahan cuaca atau kejadian lain yang dapat mempengaruhi usaha.
PELANGI RAHAYU ARDIYANTI 11 KA 3/12
BalasHapusMetode 4W + 1H untuk Usaha Es Buah
1. What (Apa?)
Menjual es buah segar yang terdiri dari berbagai macam buah, sirup, susu, dan es batu.
Produk utama: es buah biasa, es buah susu, dan es buah jelly.
2. Why (Mengapa?)
Permintaan tinggi terhadap minuman segar di daerah tropis.
Modal terjangkau, proses pembuatan sederhana, dan potensi keuntungan menarik.
Cocok untuk berbagai kalangan, terutama anak muda dan pekerja.
3. Who (Siapa?)
Target pasar: pelajar, mahasiswa, pekerja kantoran, masyarakat umum.
Pemilik usaha: individu atau keluarga yang ingin memulai bisnis kecil.
4. Where (Di mana?)
Lokasi strategis seperti dekat sekolah, kampus, perkantoran, pasar, atau pusat keramaian.
Bisa juga dijalankan secara online dengan sistem pre-order atau delivery.
5. How (Bagaimana?)
Menyediakan bahan berkualitas dan segar setiap hari.
Menyiapkan booth/kios sederhana atau gerobak keliling.
Promosi lewat media sosial dan diskon pembelian awal.
Analisis SWOT Usaha Es Buah
Strengths (Kekuatan):
Modal kecil dan risiko rendah.
Proses produksi mudah dan cepat.
Bahan baku mudah didapat dan bisa disesuaikan musim.
Disukai banyak kalangan karena segar dan sehat.
Weaknesses (Kelemahan):
Produk cepat basi jika tidak disimpan dengan baik.
Musiman (kurang diminati saat cuaca dingin/hujan).
Banyak pesaing dengan produk serupa.
Opportunities (Peluang):
Tren gaya hidup sehat meningkat.
Bisa dikembangkan jadi franchise atau merek lokal.
Potensi ekspansi lewat delivery online.
Threats (Ancaman):
Perubahan harga buah bisa memengaruhi biaya produksi.
Kehilangan pelanggan karena kualitas tidak konsisten.
Persaingan ketat di pasar yang sama.
Nama: Siti Aisyatuzzuhroh
BalasHapusKelas: XI KA 3
Absen: 25
Usaha: Lumpia Ubi Ungu
Metode 5W + 1H untuk Lumpia Ubi Ungu
1. What (Apa):
- Usaha makanan ringan khas Ramadhan berupa Lumpia Ubi Ungu, yaitu lumpia yang berisi olahan ubi ungu manis, digoreng renyah dan cocok sebagai camilan berbuka puasa. Bisa ditambahkan topping sesuai selera seperti keju ataupun cokelat.
2. Who (Siapa):
- Target pasar untuk produk Lumpia Ubi Ungu adalah masyarakat umum, terutama ibu rumah tangga, anak-anak, dan remaja yang mencari takjil unik. Pelaku usahanya bisa dijalankan oleh siswa, ibu rumah tangga, atau UMKM.
3. When (Kapan):
- Usaha ini cocok dikembangkan selama bulan Ramadhan terutama sore hari menjelang waktu berbuka, serta saat menjelang Lebaran sebagai sajian camilan.
4. Where (Di mana):
- Bisa dijual di depan rumah, pasar Ramadhan, sekolah, pinggir jalan, atau melalui pemesanan online via media sosial dan aplikasi ojek online.
5. Why (Mengapa):
- Karena lumpia ubi ungu belum terlalu umum dijual, sehingga memiliki keunikan dan daya tarik sendiri. Ubi ungu juga kaya nutrisi dan menarik dari sisi warna, cocok untuk tren makanan kekinian.
6. How (Bagaimana):
- Prosesnya dimulai dengan mengolah ubi ungu menjadi isian manis (bisa dikukus dan dicampur susu), lalu dibungkus kulit lumpia dan digoreng hingga garing. Modal awal relatif kecil dan bisa dijual dalam bentuk satuan atau paket hemat.
Analisis SWOT untuk Lumpia Ubi Ungu
1. Srengths (Kekuatan):
- Warna ungu yang menarik, rasa manis gurih, bahan mudah didapat, dan termasuk camilan sehat menjadikannya cocok sebagai takjil Ramadhan.
2. Weaknesses (Kelemahan):
- Tidak tahan lama karena tanpa pengawet dan masih belum dikenal luas, sehingga butuh promosi ekstra.
3. Opportunities (Peluang):
- Tingginya minat masyarakat terhadap takjil unik dan sehat, serta peluang viral di media sosial saat Ramadhan.
4. Threats (Ancaman):
- Banyaknya pesaing takjil yang sudah populer, serta risiko perubahan selera konsumen dan pasokan bahan.
Usaha : Cireng Isi (Ayam Suwir / Usus / Keju)
BalasHapusMETODE 5W + 1H
• What (Apa)?
Usaha menjual cireng dengan isian seperti ayam suwir pedas, usus, keju, atau kombinasi lainnya.
• Who (Siapa)?
Target pasar seperti pelajar, mahasiswa, pekerja, dan ibu rumah tangga yang butuh camilan gurih untuk takjil.
• When (Kapan)?
Selama bulan Ramadan, mulai dijual dari siang hingga menjelang berbuka puasa.
• Where (Di mana)?
Bisa dijual dari rumah, depan sekolah/komplek, pasar takjil, atau lewat aplikasi online.
• Why (Mengapa)?
Karena rasanya gurih, mengenyangkan, dan digemari banyak orang sebagai camilan atau takjil buka puasa.
• How (Bagaimana)?
Buat adonan cireng dari tepung tapioka dan bumbu, isi dengan topping sesuai selera, bentuk bulat/lipat, lalu goreng dan kemas dalam box atau mika isi 5–10 biji.
ANALISIS SWOT
• Strength (Kekuatan):
Gurih, renyah, cocok untuk berbagai selera, bisa dimakan hangat atau dingin, bahan murah.
• Weakness (Kelemahan):
Kalau terlalu lama, bisa keras dan tidak renyah lagi, butuh disajikan hangat.
• Opportunity (Peluang):
Bisa dijual dalam bentuk frozen untuk digoreng sendiri di rumah, cocok jadi stok camilan keluarga.
• Threat (Ancaman):
Saingan banyak, jadi perlu variasi rasa dan kemasan menarik untuk bersaing.
Usaha: Es Cendol Kekinian
BalasHapus5W + 1H:
What (Apa)?
Usaha minuman tradisional es cendol yang dikemas secara kekinian dengan berbagai topping (boba, keju, jelly) untuk menarik minat semua kalangan, terutama anak muda.
Who (Siapa)?
Target pasar adalah masyarakat umum, terutama anak-anak, remaja, dan keluarga yang mencari takjil segar dan mengenyangkan saat buka puasa.
When (Kapan)?
Usaha ini dijalankan selama bulan Ramadan hingga menjelang Lebaran, terutama pada sore hari menjelang waktu berbuka.
Where (Di mana)?
Lokasi strategis seperti dekat masjid, pasar takjil, depan sekolah, atau pusat keramaian di sore hari.
Why (Mengapa)?
Karena es cendol adalah minuman tradisional yang digemari banyak orang, menyegarkan, dan cocok dijadikan pilihan takjil selama Ramadan.
How (Bagaimana)?
Usaha dimulai dengan modal kecil, bahan-bahan yang mudah didapat, menggunakan booth sederhana, dipromosikan melalui media sosial, dan sistem pre-order untuk Lebaran.
Analisis SWOT:
Strength (Kekuatan):
Minuman tradisional yang sudah dikenal luas dan disukai masyarakat; bahan baku mudah didapat dan murah.
Weakness (Kelemahan):
Daya simpan es cendol yang tidak lama, serta persaingan tinggi dengan minuman takjil lain.
Opportunity (Peluang):
Ramadan mendorong konsumsi makanan/minuman berbuka, dan minuman tradisional sedang tren kembali dengan sentuhan modern.
Threat (Ancaman):
Banyak kompetitor dengan produk serupa, cuaca hujan bisa menurunkan penjualan.
Nabila Makaela Ataya
BalasHapus06 / XI-KA3
Ide Usaha
Es Jelly Ball
Penjelasan Rinci dengan Metode 5W + 1H:
1. What (Apa)?
Usaha yang akan dikembangkan adalah Es Jelly Ball, yaitu minuman segar berbahan dasar jelly berbentuk bulat kecil yang dipadukan dengan es, sirup, susu, dan buah segar. Es ini cocok untuk berbuka puasa karena menyegarkan dan manis.
2. Why (Mengapa)?
• Saat berbuka puasa, masyarakat cenderung mencari minuman manis dan segar.
• Jelly ball dengan tekstur kenyal dan rasa manis disukai berbagai kalangan, terutama anak-anak dan remaja.
• Minuman kekinian yang bisa divariasikan dengan banyak topping dan sirup, sehingga menarik pembeli.
3. Who (Siapa)?
Target pasar:
• Masyarakat umum, terutama anak muda dan keluarga.
• Penjual takjil di pinggir jalan atau bazar Ramadan.
• Pelanggan online melalui platform pemesanan makanan.
4. Where (Di mana)?
• Tempat strategis: dekat masjid, pusat keramaian, pinggir jalan, dan area perumahan.
• Bisa juga ditawarkan melalui media sosial dan aplikasi pengantaran makanan.
5. When (Kapan)?
• Persiapan bahan dimulai sebelum Ramadan.
• Penjualan intensif saat sore menjelang berbuka dan saat Idulfitri (menyegarkan saat cuaca panas).
6. How (Bagaimana)?
• Produksi: Siapkan bahan utama (jelly bola berbagai warna), sirup aneka rasa, buah segar, dan es serut.
• Pemasaran: Gunakan media sosial dengan foto produk yang menarik, serta promo beli 2 gratis 1.
• Distribusi: Buka gerai kecil dan juga terima pesanan online.
Analisis SWOT:
1. Strengths (Kekuatan):
• Minuman segar yang cocok untuk berbuka puasa.
• Variasi rasa dan topping menarik.
• Mudah dibuat dan murah dari segi bahan baku.
• Daya tarik visual karena warna jelly yang cerah.
2. Weaknesses (Kelemahan):
• Jelly mudah meleleh jika tidak disimpan dengan baik.
• Ketahanan produk rendah, harus segera dikonsumsi.
• Persaingan dengan minuman takjil lainnya seperti es buah dan es campur.
3. Opportunities (Peluang):
• Tren minuman manis dan segar selalu diminati saat Ramadan.
• Potensi menjadi minuman viral dengan inovasi rasa dan tampilan.
• Bisa dijadikan paket hampers minuman segar saat Lebaran.
4. Threats (Ancaman):
• Cuaca hujan dapat mengurangi minat pada minuman dingin.
• Persaingan harga dengan pedagang lain.
• Kenaikan harga bahan baku (buah, susu, jelly)
Strategi Pengembangan:
• Inovasi Rasa: Tambahkan varian rasa seperti cokelat, green tea, atau kopi untuk menarik pelanggan.
• Kemasan Menarik: Gunakan gelas plastik berdesain unik yang mudah dibawa.
• Promo Ramadan: Diskon khusus untuk pembelian dalam jumlah banyak atau paket keluarga.
• Marketing Digital: Buat konten video singkat tentang proses pembuatan dan testimoni pelanggan.
Nama : Safira Nuraini
BalasHapusKelas : XI KA 3
No. Absen : 22
Ide usaha: Risol Mayo
-> 5W 1H
• What (Apa) :
Saya memilih usaha risol mayo karena termasuk camilan yang banyak disukai dan cocok dijual saat bulan Ramadan maupun menjelang Lebaran. Risol dengan isian telur, smoked beef, dan mayones ini memiliki rasa gurih dan creamy, sehingga pas dijadikan takjil atau suguhan.
• Why (Mengapa) :
Risol mayo memiliki rasa yang digemari banyak kalangan dan dapat menjadi pilihan takjil yang mengenyangkan serta praktis.
• Who (Siapa) :
Target pasarnya adalah pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, hingga pekerja yang membutuhkan camilan saat berbuka atau sajian Lebaran.
• When (Kapan) :
Waktu paling cocok untuk berjualan adalah sore hari menjelang berbuka puasa, dan menjelang Lebaran untuk pemesanan frozen food.
• Where (Di mana) :
Penjualan bisa dilakukan dari rumah, di bazar Ramadan, dititipkan ke toko atau warung, serta secara online melalui media sosial.
• How (Bagaimana) :
Produksi dilakukan secara rumahan dengan menjaga kualitas bahan. Penjualan dilakukan dengan sistem pre-order atau langsung. Dikemas menarik dan dipromosikan melalui media sosial.
-> Analisis SWOT
Strengths (Kekuatan) :
1. Produk populer dan banyak disukai.
2. Bisa dijual dalam bentuk matang maupun frozen.
3. Modal usaha terjangkau dengan peluang untung besar.
Weaknesses (Kelemahan) :
1. Perlu alat pendingin untuk produk frozen.
2. Harus dijual dalam kondisi segar untuk menjaga kualitas.
3. Proses produksi cukup memakan waktu.
Opportunities (Peluang) :
1. Cocok sebagai isi hampers Lebaran.
2. Potensi berkembang menjadi usaha jangka panjang.
3. Dapat dikreasikan dengan isian yang lebih banyak dan bervariasi.
Threats (Ancaman) :
1. Banyak pesaing dengan produk sejenis.
2. Harga bahan pokok bisa naik saat Ramadan.
3. Perubahan cuaca bisa mempengaruhi penjualan langsung.
NAMA : SUKMA AYU NABILLAH
BalasHapusKELAS : XI KA-3
Metode 5W + 1H
1. What (Apa)?
Usaha yang dikembangkan adalah usaha pentol, yaitu bakso kecil-kecil yang ditusuk dan biasanya disajikan dengan saus pedas, kecap, atau sambal kacang. Bisa dijual sebagai camilan berbuka puasa atau oleh-oleh saat Lebaran.
2. Who (Siapa)?
Usaha ini bisa dijalankan oleh pelajar, ibu rumah tangga, atau siapa pun yang ingin memulai usaha kecil dengan modal minim. Konsumen utamanya adalah anak-anak, remaja, hingga orang dewasa yang menyukai camilan gurih dan pedas.
3. When (Kapan)?
Waktu paling potensial untuk memulai usaha ini adalah selama bulan Ramadhan, terutama menjelang waktu berbuka puasa, serta saat Lebaran sebagai jajanan tamu atau oleh-oleh.
4. Where (Di mana)?
Bisa dijual di depan rumah, dekat sekolah, pasar takjil, pinggir jalan strategis, atau melalui sistem pre-order online.
5. Why (Mengapa)?
Karena pentol adalah makanan ringan yang digemari banyak kalangan, mudah dibuat, murah, dan cocok disantap saat berbuka atau saat berkumpul bersama keluarga di hari Lebaran.
6. How (Bagaimana)?
• Membuat pentol dari campuran daging ayam/sapi/ikan dan tepung tapioka.
• Dikemas secara menarik dan higienis.
• Dijual secara langsung di lokasi ramai atau dipromosikan lewat media sosial.
• Bisa juga menambah varian saus, topping, atau bentuk agar lebih menarik.
Analisis SWOT
S (Strengths/Kekuatan)
•Biaya produksi murah.
• Bahan mudah didapat.
• Disukai berbagai usia.
• Modal kecil, keuntungan bisa besar.
• Cocok untuk pasar Ramadhan (takjil) dan Lebaran.
W (Weaknesses/Kelemahan)
• Daya tahan produk terbatas (tidak tahan lama).
• Persaingan tinggi karena banyak penjual makanan ringan sejenis.
• Butuh keahlian dalam membuat tekstur dan rasa yang pas.
O (Opportunities/Peluang)
• Tingginya permintaan camilan selama Ramadhan dan Lebaran.
• Bisa dikembangkan ke sistem pre-order atau paket hampers Lebaran.
• Bisa berinovasi dengan varian rasa dan sambal unik.
T (Threats/Ancaman)
• Persaingan dari jajanan kekinian lainnya.
• Kenaikan harga bahan baku.
• Perubahan selera konsumen yang cepat.
Ide jualan ramadhan : berbagai varian es, seperti es buah, minuman kekinian, atau yang lain nya.
BalasHapus5W + 1H:
- What (Apa):
Jualan berbagai sajian es yang segar seperti es buah, es kuwut Bali, es teh mangga, es coklat lumer, dan minuman kekinian lainnya yang pas banget buat buka puasa.
- Why (Kenapa):
Saat Ramadhan, orang-orang mencari minuman segar untuk berbuka puasa. Sajian es selalu jadi favorit karena menyegarkan dan punya banyak variasi rasa yang disukai semua kalangan.
- Who (Siapa):
Target utamanya adalah masyarakat umum yang sedang berpuasa, terutama ibu rumah tangga, anak muda, dan pekerja yang cari takjil praktis. Tim penjual bisa dari keluarga sendiri atau ngajak teman untuk bantu produksi dan jualan.
- Where (Di mana):
Bisa buka di depan rumah, pinggir jalan strategis yang ramai saat sore hari, atau gabung di bazar Ramadhan. Juga bisa jualan online via WhatsApp, Instagram, atau marketplace lokal.
- When (Kapan):
Mulai jual dari awal Ramadhan sampai akhir, khususnya ramai di jam 15.00–18.30 saat orang berburu takjil.
- How (Bagaimana):
Siapkan bahan-bahan segar setiap hari, buat es dalam jumlah cukup, kemas menarik (pakai cup yang bersih dan aman), lalu jual langsung atau open PO (pre-order) lewat media sosial.
Persiapan:
- Tentukan menu dan resep yang praktis tapi enak.
- Beli peralatan seperti cup, sendok, sedotan, termos es, kulkas kecil (kalau ada), dan meja untuk jualan.
- Cari supplier buah dan bahan baku yang segar dan harga bersaing.
- Siapkan branding sederhana: spanduk, daftar menu, dan akun media sosial khusus jualan.
Produksi:
- Setiap pagi/siang siapkan bahan-bahan: potong buah, buat sirup, siapkan es batu.
- Rakit semua menjelang sore supaya tetap fresh.Contoh: buat es buah tinggal tuang sirup dan susu pas mau dijual.
- Pastikan kebersihan tangan, alat, dan tempat selalu terjaga.
Penjualan:
- Jual langsung di lokasi yang strategis.
- Sediakan berbagai ukuran cup (misal: small, medium, large).
- Terima pesanan online dan siapkan layanan antar (bisa kerja sama dengan ojek online atau antar sendiri untuk sekitar rumah).
Promosi:
- Upload foto minuman yang menarik di Instagram & WhatsApp Story tiap hari.
- Tawarkan promo spesial: beli 5 gratis 1, diskon untuk yang pesan 3 hari berturut-turut, atau voucher untuk repeat order.
- Minta testimoni dari teman atau pembeli pertama buat meningkatkan kepercayaan.
Analisis SWOT:
Strength (Kekuatan):
- Minuman segar selalu dicari saat Ramadhan.
- Variasi menu banyak, bisa terus ganti-ganti supaya nggak bosan.
- Modal awal nggak terlalu besar.
Weakness (Kelemahan):
- Ketergantungan pada cuaca (kalau hujan, pembeli bisa berkurang).
- Produk hanya tahan sebentar (harus habis di hari yang sama).
- Persaingan cukup banyak di bulan Ramadhan.
Opportunities (Peluang):
- Bisa kembangkan jadi bisnis tetap setelah Ramadhan (contoh: minuman kekinian di luar bulan puasa).
Threats (Ancaman):
- Harga bahan baku naik mendadak.
- Adanya pesaing yang menjual lebih murah.
- Risiko minuman cepat basi kalau nggak dikelola dengan baik.
Nailah Zakia Fauzi 08/XI KA 3
BalasHapusPerencanaan usaha es dawet menggunakan metode 5W + 1H dan analisis SWOT :
Metode 5W + 1H es dawet
1. What (Apa)
Usaha penjualan Es Dawet Tradisional dengan variasi rasa (original, pandan, nangka, dan gula merah). Dapat disajikan secara kekinian namun tetap mempertahankan cita rasa khas.
2. Why (Mengapa)
Es dawet adalah minuman tradisional yang digemari berbagai kalangan. Permintaan yang tinggi di cuaca panas dan minim kompetitor dengan konsep modern. Modal usaha relatif kecil dengan potensi keuntungan besar.
3. Who (Siapa)
Target pasar: Pelajar, mahasiswa, pekerja, dan masyarakat umum usia 15–45 tahun. Pelaku usaha: Individu atau kelompok UMKM.
4. Where (Di mana)
Lokasi strategis: Dekat sekolah (terlebih lingkungan dalam sekolah), kampus, pasar, taman kota, atau food court. Bisa juga secara online melalui layanan pesan antar (GoFood, GrabFood).
5. When (Kapan)
Waktu operasional: Setiap hari pukul 10.00–18.00. Persiapan usaha: 2–3 minggu sebelum pembukaan untuk survei lokasi, uji coba produk, dan promosi.
6. How (Bagaimana)
Modal awal: ± Rp5–8 juta untuk gerobak, peralatan, bahan baku awal, dan promosi. Penjualan: Secara langsung dan online, menggunakan media sosial untuk promosi. Strategi promosi: Diskon pembukaan, bundling, giveaway, dan endorsement lokal.
Analisis SWOT usaha es dawet
1. Strengths (Kekuatan)
Minuman tradisional yang familiar, bahan baku mudah didapat dan murah, bisa disajikan dengan konsep kekinian, margin keuntungan tinggi |
2. Weaknesses (Kelemahan)
Ketergantungan pada cuaca (lebih laku saat panas), produk mudah basi jika tidak disimpan dengan baik.
3. Opportunities (Peluang)
Tren kuliner tradisional naik daun, potensi pasar luas, bisa dikembangkan ke waralaba atau franchise
4. Threats (Ancaman)
Persaingan dengan minuman kekinian lainnya, perubahan selera konsumen, ketergantungan bahan baku lokal yang bisa naik harga.
Sabrina Kyvia Napitupulu/XI KA-3/21
BalasHapusMetode 5W + 1H Usaha Es Kopyor di Sekolah
1. What (Apa)
Usaha es kopyor adalah usaha penjualan minuman segar yang terbuat dari campuran kopyor (kelapa muda asli atau buatan dari agar-agar), sirup, santan, gula, dan es batu. Di sekolah, es kopyor menjadi pilihan minuman menyegarkan yang cocok dinikmati saat istirahat atau setelah pelajaran olahraga. Minuman ini bisa dijual dalam cup plastik yang praktis dan higienis.
2. Why (Mengapa)
Minuman dingin seperti es kopyor sangat diminati siswa, terutama di siang hari dan saat cuaca panas. Usaha ini cocok di sekolah karena:
• Modal kecil dan bahan mudah diperoleh.
• Proses pembuatan cepat dan bisa dilakukan oleh siswa (jika program kewirausahaan).
• Menjadi sarana pembelajaran wirausaha bagi siswa.
• Dapat memberikan pemasukan tambahan bagi koperasi sekolah atau OSIS.
3. Who (Siapa)
Target utama adalah siswa, guru, dan staf sekolah. Pelaku usaha bisa berasal dari koperasi sekolah, kantin, atau program kewirausahaan siswa (seperti ekstrakurikuler bisnis). Bahan baku bisa disuplai oleh orang tua siswa, pasar lokal, atau koperasi sekolah yang bekerja sama dengan pedagang sekitar.
4. Where (Di mana)
Penjualan dilakukan di kantin sekolah, koperasi, atau area khusus bazar sekolah. Jika ada program kegiatan sekolah seperti class meeting, bazar, atau perayaan hari besar, usaha ini bisa ikut serta membuka stan sementara.
5. When (Kapan)
Usaha bisa berjalan setiap hari sekolah, terutama saat jam istirahat (sekitar pukul 09.30 dan 12.00). Puncak penjualan biasanya terjadi saat cuaca panas atau saat ada acara khusus di sekolah.
6. How (Bagaimana)
Persiapkan alat seperti panci, sendok takar, kontainer es, dan cup plastik. Bahan baku seperti agar-agar, sirup, santan, dan es bisa disiapkan sebelum jam istirahat. Pembuatan dilakukan secara higienis dan cepat, lalu disajikan dalam cup siap saji. Promosi bisa dilakukan lewat pengumuman sekolah, poster, atau lewat media internal sekolah seperti mading. Harga dijaga tetap terjangkau agar sesuai dengan uang jajan siswa.
---
Analisis SWOT Usaha Es Kopyor di Sekolah
Strengths (Kekuatan)
Modal kecil, cocok untuk skala sekolah.
Bahan baku mudah didapat dan murah.
Disukai siswa karena rasa manis dan segar.
Bisa dijadikan media pembelajaran wirausaha.
Weaknesses (Kelemahan)
Ketergantungan pada es (harus dijaga tetap dingin).
Produk harus cepat habis, tidak tahan lama.
Terbatasnya jam penjualan (hanya saat istirahat atau acara).
Opportunities (Peluang)
Bisa dikembangkan menjadi produk unggulan koperasi sekolah.
Dapat diikutsertakan dalam lomba kewirausahaan siswa.
Potensi kerja sama dengan wali murid untuk suplai bahan baku.
Threats (Ancaman)
Larangan atau pembatasan makanan/minuman manis di sekolah.
Persaingan dengan jajanan lain di kantin.
Perubahan cuaca yang memengaruhi selera pembeli.
NAMA : SITI RIHHADATUL A'ISYA A.
BalasHapusKELAS : XI KA-3/26
Apa? (What)
Usaha es buah, yaitu jualan minuman segar campuran buah-buahan plus es, sirup, dan susu. Cocok banget buat takjil buka puasa.
Mengapa? (Why)
Karena saat Ramadhan orang pasti cari yang segar-segar untuk buka. Es buah itu favorit, rasanya enak, sehat, dan modalnya kecil.
Siapa? (Who)
Yang beli siapa aja, dari anak-anak sampai orang tua. Yang jual juga bisa siapa aja, ibu rumah tangga, pelajar, sampai UMKM.
Kapan? (When)
Mungkin waktu jualan sore hari di bulan Ramadhan, sekitar jam 3 sampai jam buka puasa. Puncaknya pas mendekati Lebaran.
Di mana? (Where)
Bisa jualan di pinggir jalan, dekat masjid, pasar takjil, atau lewat aplikasi medsos.
Bagaimana? (How)
Hanya potong buah, campur es, sirup, dan susu. Jual dalam cup plastik, promosi lewat poster atau medsos.
Kekuatan (strength)
Modal kecil, gampang dibuat, banyak yang suka apalagi pas puasa.
Kelemahan (weakness)
Buah cepat basi, usaha ini rame cuma pas Ramadhan aja.
Peluang (opportunity)
Laris banget pas Ramadhan, bisa juga jual online dan bikin variasi es buah yang unik.
Ancaman (threat)
Banyak pesaing, harga buah bisa naik, kalau hujan orang jadi malas beli es.
NAMA : NABILLA SASKIA AZZAHRA
BalasHapusKELAS : XI KA 3
ABSEN : 07
MAPEL : PKK
Perencanaan Usaha Risol Mayo pada bulan Ramadhan.
1. What (Apa)
Usaha produksi dan penjualan Risol Mayo, camilan lezat berbahan dasar kulit risoles, telur, smoked beef/sosis, dan mayones. Sangat cocok sebagai menu takjil saat berbuka puasa.
2. Why (Mengapa)?
Di bulan Ramadhan, permintaan makanan ringan meningkat terutama untuk takjil. Risol mayo disukai berbagai usia dan praktis untuk disajikan saat berbuka puasa.
Bisa menjadi ladang penghasilan tambahan selama Ramadhan, bahkan bisa berlanjut setelahnya.
3. Who (Siapa)?
Target pasar: Ibu rumah tangga, pekerja kantoran, mahasiswa, masyarakat umum yang mencari takjil. Pelaku usaha: Dijalankan oleh individu atau tim kecil (1-2 orang), dibantu kurir jika ada layanan antar.
Bisa juga bekerja sama dengan penjual takjil pinggir jalan atau bazar Ramadhan
4. Where (Di mana)
Produksi dari rumah (home industry).
Penjualan via:
~Offline membuka stand bazar
~Online di WhatsApp & Instagram.
5. When (Kapan)
Fokus penjualan pukul 14.00–18.00 WIB (waktu masyarakat mencari takjil).
Bisa dimulai dari awal Ramadhan hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Persiapan bisa dilakukan sehari sebelumnya (pembuatan isian & kulit risol).
6. How (Bagaimana)
• Menyediakan sistem pre-order harian untuk efisiensi bahan dan produksi.
• Menawarkan paket hemat Ramadhan (misal: 5 risol + 1 gratis).
• Promosi lewat media sosial dengan tema Ramadhan dan testimoni pelanggan.
• Kolaborasi dengan seller takjil offline (bagi hasil) atau reseller.
• Bisa menjual versi frozen untuk stok sahur/berbuka.
Analisis SWOT Usaha Risol Mayo :
1. Strengths (Kekuatan) - Camilan populer, cocok untuk takjil.
- Permintaan naik di bulan Ramadhan.
- Biaya produksi rendah, margin cukup besar.
- Bisa dijual dalam bentuk siap makan atau frozen.
2. Weaknesses (Kelemahan) - Produk mudah basi jika tidak segera dikonsumsi.
- Produksi harus intensif menjelang sore.
- Perlu logistik cepat untuk pengantaran.
3. Opportunities (Peluang) - Penjualan meningkat tajam menjelang berbuka.
- Bisa kerja sama dengan penjual takjil atau bazar Ramadhan.
- Bisa dijadikan hampers Ramadhan / paket bukber.
4. Threats (Ancaman) - Banyak kompetitor makanan takjil lain (gorengan, kolak, dll).
- Risiko cuaca (hujan) menurunkan pembeli offline.
- Bahan pokok seperti minyak dan telur bisa mahal selama Ramadhan.
*Ide Usaha: Jualan Paket Hampers Ramadhan dan Lebaran*
BalasHapusMetode 5W + 1H
1. *What (Apa):*
Usaha menjual paket hampers (parsel) berisi makanan ringan, kue kering, perlengkapan ibadah, atau produk kecantikan halal untuk momen Ramadhan dan Lebaran.
2. *Why (Mengapa):*
Saat Ramadhan dan Lebaran, budaya berbagi dan memberi hadiah meningkat. Banyak orang mencari hampers sebagai bentuk silaturahmi atau hadiah untuk keluarga, kerabat, maupun relasi bisnis.
3. *Who (Siapa):*
Target pasar adalah masyarakat umum, terutama kalangan menengah ke atas, karyawan kantoran, pelaku bisnis, serta komunitas sosial atau organisasi.
4. *When (Kapan):*
Usaha ini bisa mulai dijalankan dari 2–3 minggu sebelum Ramadhan hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri.
5. *Where (Di mana):*
Bisa dilakukan dari rumah (home-based business) dengan pemasaran online melalui media sosial, marketplace, dan grup WhatsApp. Penjualan offline juga bisa di bazar Ramadhan atau titip di toko oleh-oleh.
6. *How (Bagaimana):*
Siapkan berbagai tema hampers sesuai budget (misal: hampers premium, hampers ekonomis, hampers anak-anak).
- Bekerja sama dengan produsen makanan ringan atau UMKM lokal.
- Gunakan kemasan menarik dan estetik.
- Promosikan melalui media sosial dan kerja sama dengan influencer atau reseller.
- Sediakan sistem pre-order untuk efisiensi stok dan produksi.
*Analisis SWOT* :
- Bisa dikerjakan dari rumah dengan modal kecil.
- Potensi repeat order dari pelanggan loyal.
- Persaingan cukup tinggi.
- Ketergantungan pada pengemasan dan pengiriman. | Opportunities | - Kolaborasi dengan UMKM lain.
- Potensi ekspansi ke produk oleh-oleh atau hampers untuk event lain (ulang tahun, hajatan).
- Bisa dijadikan bisnis jangka panjang dengan diversifikasi produk. | Threats | - Lonjakan harga bahan baku menjelang Lebaran.
- Terlambat pengiriman bisa menurunkan kepuasan pelanggan.
- Adanya produk massal dari pabrik besar atau e-commerce besar.
Penjelasan Usaha Es Kopyor di Bulan Ramadhan (5W + 1H)
BalasHapus1. What (Apa)
Es kopyor adalah minuman segar yang terbuat dari kelapa kopyor (asli atau buatan), dicampur dengan sirup, susu, dan es. Di bulan Ramadhan, es kopyor menjadi pilihan utama untuk takjil karena rasanya yang manis dan menyegarkan setelah berpuasa seharian.
2. Who (Siapa)
Target pasarnya:
Umat Muslim yang sedang berpuasa dan mencari takjil.
Masyarakat umum, keluarga, pekerja, dan pelajar.
Pembeli yang mencari menu berbuka puasa yang praktis dan enak.
3. Where (Di mana)
Di depan rumah, pinggir jalan, dekat masjid, pasar takjil, atau area perumahan.
Di tempat strategis seperti dekat sekolah atau kantor.
Penjualan online via WhatsApp, Instagram, ShopeeFood, GrabFood, dll.
4. When (Kapan)
Selama bulan Ramadhan, terutama:
Pukul 14.00–18.00 WIB (menjelang berbuka puasa).
Hari-hari awal dan akhir Ramadhan biasanya lebih ramai.
Bisa dijual setiap hari selama bulan puasa.
5. Why (Mengapa)
Permintaan minuman segar naik drastis saat Ramadhan.
Es kopyor adalah takjil favorit banyak orang.
Bisa menghasilkan keuntungan besar dalam waktu singkat.
Produksinya cepat, tidak perlu alat mahal, dan mudah dikembangkan.
6. How (Bagaimana)
Siapkan bahan baku (kelapa muda/kopyor buatan, sirup, susu, es batu, kemasan).
Produksi secara fresh setiap hari menjelang sore.
Buat branding sederhana (spanduk, nama usaha, label).
Promosi melalui media sosial dan kerja sama dengan ojek online.
Tawarkan promo bundling (misalnya beli 3 gratis 1).
Analisis SWOT Usaha Es Kopyor Saat Ramadhan
S (Strengths / Kekuatan)
Produk cocok sebagai takjil, sudah dikenal masyarakat.
Bahan mudah didapat dan biaya produksi rendah.
Ramadhan adalah momen tepat untuk jualan makanan/minuman segar.
Cepat balik modal karena penjualan harian cukup tinggi.
W (Weaknesses / Kelemahan)
Waktu penjualan terbatas (hanya menjelang berbuka).
Persaingan sangat tinggi di pasar takjil.
Ketergantungan pada cuaca (kurang diminati saat hujan).
Produk tidak tahan lama (perlu disajikan segar).
O (Opportunities / Peluang)
Bisa dikembangkan jadi menu berbuka keluarga atau paket takjil.
Peluang memperluas pasar melalui pemesanan online dan pre-order.
Dapat dikombinasikan dengan menu lain seperti gorengan, kolak, dll.
T (Threats / Ancaman)
Banyak pesaing yang menjual takjil lebih inovatif atau lebih murah.
Lonjakan harga bahan pokok menjelang Lebaran.
Produk cepat basi jika tidak disimpan dengan baik.
Nunik wulandari 11KA3/11
BalasHapusUsaha: Es Campur
5W + 1H:
What (Apa): Menjual es campur sebagai takjil berbuka puasa yang menyegarkan, berisi aneka isian seperti cincau, kolang-kaling, buah-buahan, sirup, dan susu.
Who (Siapa): Target konsumen adalah masyarakat umum, terutama mereka yang sedang mencari menu buka puasa segar dan manis.
Where (Di mana): Dijual di depan rumah, pinggir jalan, dekat masjid, atau area ramai seperti pasar Ramadhan.
When (Kapan): Setiap hari selama bulan Ramadhan, mulai dari pukul 15.00 sampai menjelang waktu maghrib (buka puasa).
Why (Mengapa): Es campur sangat diminati saat berbuka karena menyegarkan, mudah dibuat, dan memiliki bahan yang fleksibel.
How (Bagaimana): Dengan membeli bahan-bahan segar dari pasar, menggunakan wadah menarik, dan promosi melalui media sosial atau spanduk sederhana.
---
Analisis SWOT:
Strengths (Kekuatan):
Digemari banyak orang saat puasa
Bisa dijual dengan modal kecil
Bahan-bahannya mudah ditemukan
Weaknesses (Kelemahan):
Harus disajikan dalam kondisi segar dan dingin
Tidak tahan lama (cepat basi)
Opportunities (Peluang):
Bisa dikreasikan dengan topping kekinian (boba, jelly)
Potensi pelanggan besar di lokasi strategis saat Ramadhan
Threats (Ancaman):
Cuaca hujan bisa menurunkan minat
Persaingan dengan pedagang takjil lainnya
IDE USAHA: JUALAN BERANEKA MACAM KUE KERING
BalasHapus5W + 1H dan analisis SWOT:
1. What (Apa):
Usaha kue kering adalah bisnis kuliner yang memproduksi dan menjual aneka kue kering seperti nastar, kastengel, putri salju, lidah kucing, dll.
2. Why (Mengapa):
Karena kue kering merupakan salah satu hidangan khas yang hampir selalu ada di rumah-rumah saat Lebaran. Permintaan meningkat drastis menjelang Hari Raya.
3. Where (Di mana):
Bisa dimulai dari rumah (home industry), dijual secara online (melalui marketplace atau media sosial), atau dititipkan ke toko oleh-oleh, swalayan, dan bazar Ramadhan.
4. When (Kapan):
Paling ramai saat Ramadan (terutama dua minggu terakhir) dan menjelang Lebaran.
5. Who (Siapa):
Target pasar: ibu rumah tangga, karyawan, keluarga muda, serta pelanggan loyal dari tahun ke tahun. Pelaku usaha bisa perorangan, keluarga, atau kelompok UMKM.
6. How (Bagaimana):
- Produksi dilakukan secara batch dengan resep andalan.
- Promosi melalui media sosial, testimoni pelanggan, dan penawaran paket.
- Sistem pre-order bisa digunakan untuk menghindari overstock.
- Pengemasan menarik dan higienis agar menambah nilai jual.
Analisis SWOT Usaha Kue Kering:
Strengths (Kekuatan)
- Permintaan tinggi saat Ramadan/Lebaran.
- Bisa dikerjakan dari rumah dengan modal kecil.
- Variasi rasa dan bentuk menarik.
- Produk tahan lama (shelf life panjang).
Weaknesses (Kelemahan)
- Musiman (tinggi hanya saat Lebaran).
- Persaingan tinggi.
- Butuh ketelitian dalam rasa dan kualitas.
Opportunities (Peluang)
- Penjualan online dan kemitraan reseller.
- Peluang ekspansi ke oleh-oleh khas daerah.
- Inovasi rasa (red velvet nastar, matcha kastengel).
Threats (Ancaman)
- Harga bahan baku naik saat musim ramai.
- Persaingan dari produk pabrikan.
- Risiko produk tidak laku jika stok berlebih.
Maulidanisa'nuraini
BalasHapus11KA3/04
1. What (Apa)
Martabak mie pelangi adalah jajanan berbuka puasa berupa mie instan yang diberi pewarna alami (dari sayur/buah) dan dibentuk seperti martabak dengan isian telur, sosis, keju, atau sayur.
2. Why (Mengapa)
Karena tampilannya unik, rasanya familiar dan cocok untuk takjil. Anak-anak dan remaja suka yang warnanya menarik dan beda dari martabak mie biasa.
3. Who (Siapa)
Target pasar: anak-anak, remaja, pelajar, mahasiswa, dan orang tua yang ingin beliin jajanan menarik buat anak-anaknya.
4. Where (Di mana)
Bisa dijual di depan rumah, pinggir jalan strategis, bazar Ramadan, dekat sekolah, atau secara online lewat media sosial dan ojek online.
5. When (Kapan)
Dijual setiap sore menjelang berbuka puasa (sekitar jam 3–6 sore), sepanjang bulan Ramadan, dan bisa tetap jalan pas Lebaran untuk camilan.
6. How (Bagaimana)
Siapkan mie instan warna-warni (pakai pewarna alami: bayam, wortel, bit, dll).
Campur dengan telur dan topping sesuai selera.
Cetak di wajan datar/martabak mini.
Bungkus dengan kemasan estetik, jual per box.
Promosi lewat medsos dengan foto-foto warna-warni biar menarik.
VENA RENATA AMELIA
BalasHapusXI KA3
Usaha: Es Pisang Ijo
Metode 5W + 1H:
What (Apa):
Usaha kuliner menjual Es Pisang Ijo, yaitu pisang yang dibungkus adonan tepung berwarna hijau dan disajikan dengan sirup, susu kental manis, dan es serut.
Why (Mengapa):
Karena Es Pisang Ijo adalah takjil segar dan manis yang banyak dicari orang saat berbuka puasa. Bahan-bahannya terjangkau dan cara pembuatannya mudah dipelajari.
Where (Di mana):
Bisa dijual di depan rumah, pinggir jalan yang ramai, dekat masjid, atau lewat aplikasi pesan antar makanan seperti GoFood/GrabFood.
When (Kapan):
Paling cocok dijual saat bulan Ramadan, khususnya mulai sore hari menjelang waktu berbuka (sekitar pukul 16.00–18.30).
Who (Siapa):
Konsumen utamanya adalah masyarakat umum yang sedang mencari menu berbuka puasa, khususnya anak-anak, remaja, dan orang dewasa.
How (Bagaimana):
Mulai dari produksi kecil-kecilan di rumah. Promosi bisa lewat media sosial, pamflet di lingkungan sekitar, dan word of mouth (dari mulut ke mulut).
---
Analisis SWOT:
Strength (Kekuatan):
Cita rasa manis dan segar, cocok sebagai takjil.
Modal kecil dan bahan mudah didapat.
Bisa dibuat dalam jumlah banyak.
Weakness (Kelemahan):
Tidak tahan lama, harus segera dikonsumsi.
Musiman, laris hanya saat Ramadan.
Opportunity (Peluang):
Banyak masyarakat mencari takjil unik dan segar.
Bisa dikembangkan dengan berbagai topping atau varian rasa.
Threat (Ancaman):
Banyak pesaing dengan produk sejenis.
Cuaca hujan bisa menurunkan minat beli minuman dingin.
NAMA : NASYITH RESHA SAPUTRA
BalasHapusABSEN : 09
KELAS : XI - KA 3
USAHA ES BLEWAH
Metode 5W + 1H
1. What (Apa)
Es blewah adalah minuman segar berbahan dasar buah blewah yang disajikan dingin dengan campuran air, sirup, dan es batu. Bisa juga ditambah bahan lain seperti biji selasih atau jeruk nipis.
2. Who (Siapa)
Siapa pun bisa membuat dan menikmati es blewah, terutama masyarakat Indonesia. Minuman ini populer saat bulan Ramadan sebagai takjil berbuka puasa.
3. Where (Di mana)
Es blewah bisa dibuat di rumah, dijual di pasar, warung, atau stand minuman. Umumnya ditemukan di Indonesia.
4. When (Kapan)
Cocok dikonsumsi saat cuaca panas, terutama di bulan puasa atau musim kemarau.
5. Why (Mengapa)
Karena rasanya segar dan manis, mudah dibuat, serta bahan-bahannya murah dan mudah didapat.
6. How (Bagaimana)
Langkah-langkah membuat Es Blewah:
Siapkan bahan: 1 buah blewah, 500 ml air matang, 5 sdm sirup (rasa cocopandan/melon), es batu, biji selasih (opsional).
Serut buah blewah menggunakan serutan khusus atau garpu.
Masukkan serutan blewah ke dalam wadah.
Tambahkan sirup, air, dan es batu.
Aduk rata dan sajikan dingin.
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)
1. Strengths (Kekuatan):
Bahan mudah didapat dan murah.
Proses pembuatan sederhana dan cepat.
Rasa segar dan cocok untuk semua kalangan.
2. Weaknesses (Kelemahan):
Blewah hanya tersedia musiman.
Tidak tahan lama (harus segera dikonsumsi).
Tidak cocok untuk orang dengan masalah gula darah jika memakai banyak sirup.
3. Opportunities (Peluang):
Dapat dijual sebagai minuman musiman saat Ramadan.
Bisa dikembangkan dengan variasi topping dan kemasan kekinian.
Potensi untuk usaha minuman segar rumahan.
4. Threats (Ancaman):
Persaingan dengan minuman segar lain seperti es buah, es campur, atau es cincau.
Perubahan cuaca (musim hujan) bisa menurunkan minat.
Naiknya harga buah blewah saat permintaan tinggi.
RAJENDRA EMIR XI KA 3 14 2025
BalasHapusMetode 5W + 1H:
* What (Apa): Menawarkan paket hampers Lebaran yang tidak hanya berisi makanan dan minuman khas, tetapi juga produk-produk premium dan personal yang disesuaikan dengan preferensi atau kebutuhan penerima. Contohnya, hampers berisi kurma ajwa kualitas tinggi, madu organik, perlengkapan ibadah premium (sajadah, tasbih), produk perawatan diri alami, atau bahkan barang-barang kerajinan lokal yang unik. Sentuhan personal bisa berupa kartu ucapan tulisan tangan, inisial nama pada beberapa produk, atau tema hampers yang disesuaikan dengan minat penerima.
* Why (Mengapa):
* Permintaan Tinggi: Tradisi berbagi hampers saat Lebaran sangat kuat di Indonesia.
* Kebutuhan Akan Keunikan: Banyak orang mencari hampers yang berbeda dari biasanya, yang memberikan kesan lebih mendalam dan eksklusif.
* Potensi Keuntungan Lebih Besar: Produk premium dan personal memungkinkan penetapan harga yang lebih tinggi.
* Mendukung Produk Lokal: Bisa menggandeng UMKM lokal untuk memasok beberapa komponen hampers, memberikan nilai tambah dan daya tarik tersendiri.
* Who (Siapa): Target pasar meliputi:
* Perusahaan yang ingin memberikan hadiah kepada karyawan atau relasi bisnis.
* Individu yang ingin memberikan hadiah spesial kepada keluarga, teman, atau kolega.
* Komunitas atau kelompok yang ingin berbagi kebahagiaan Lebaran.
* Where (Di Mana):
* Online: Platform media sosial (Instagram, Facebook), marketplace (Shopee, Tokopedia), website khusus.
* Offline: Bekerja sama dengan toko oleh-oleh, membuka booth di pusat perbelanjaan atau acara bazaar Ramadan/Lebaran (jika memungkinkan dan strategis). Sistem pre-order dan pengiriman langsung ke konsumen akan sangat efektif.
* When (Kapan):
* Persiapan: Mulai perencanaan dan pengadaan bahan baku jauh sebelum Ramadan tiba.
* Promosi: Gencar melakukan promosi menjelang dan selama bulan Ramadan.
* Penjualan Puncak: Dua minggu hingga satu minggu menjelang Hari Raya Idulfitri.
* How (Bagaimana):
* Kurasi Produk: Pilih produk-produk berkualitas tinggi, unik, dan menarik. Perhatikan kemasan yang elegan dan aman.
* Personalisasi: Tawarkan opsi personalisasi yang beragam.
* Pemasaran Kreatif: Gunakan foto dan video berkualitas tinggi, testimoni pelanggan, dan penawaran menarik. Manfaatkan media sosial dan influencer marketing.
* Pelayanan Prima: Berikan pelayanan yang ramah, responsif, dan profesional. Pastikan pengiriman tepat waktu dan aman.
* Kerjasama: Jalin kerjasama dengan pemasok produk premium dan UMKM lokal.
Analisis SWOT:
*Strengths (Kekuatan):
* Produk yang unik dan berbeda dari hampers biasanya.
* Potensi margin keuntungan yang lebih tinggi.
* Fleksibilitas dalam personalisasi.
* Dapat mendukung produk lokal.
* Pemasaran online yang luas jangkauannya.
* Weaknesses (Kelemahan):
* Membutuhkan modal yang lebih besar untuk pengadaan produk premium.
* Proses kurasi dan personalisasi yang lebih rumit dan memakan waktu.
* Potensi risiko kerusakan produk selama pengiriman.
* Membutuhkan keterampilan dalam packaging dan desain yang menarik.
* Tergantung pada ketersediaan produk premium dari pemasok.
* Opportunities (Peluang):
* Permintaan hampers premium yang terus meningkat.
* Tren hadiah yang lebih personal dan berkesan.
* Potensi kerjasama dengan perusahaan besar.
* Peluang ekspansi ke pasar online yang lebih luas.
* Adanya platform digital yang memudahkan pemasaran dan penjualan.
* Threats (Ancaman):
* Persaingan dengan penjual hampers konvensional dan online.
* Kenaikan harga bahan baku.
* Perubahan tren dan selera konsumen.
* Munculnya pesaing baru dengan ide serupa.
* Potensi masalah logistik dan pengiriman.