Kamis, 09 Oktober 2025

OTK - Absorpssi Gas CO2 pada Larutan NaOH

 



Alat

1. Alat Absorpsi dengan kolom isian

2. Gelas kimia 400ml

3. Erlenmeyer asah 250ml

4. Buret 50ml

5. Labu semprot

6. Corong kaca

7. Gelas ukur

8. Pipet ukur

9. Pipet volume

10. Pipet Filler


Bahan 

1. Indikator pp

2. NaOH 0,1N

3. NaOH 1N

4. Aquadest


Prosedur Kerja 

1. Siapkan seluruh pelaratan yang dibutuhkan, yaitu kolom absorpsi berisi material isian (packing), gelas kimia, erlenmeyer asah, buret, pipet ukur dan pipet volume, gelas ukur, corong kaca, labu semprot, serta pipet filler.

2. Siapakan pula bahan-bahan yang perlu, yaitu larutan NaOH 0,1N dan 1N, indikator fenolftalein (PP), serta aquadest untuk pelarut dan pembilasan.

3. Pasang kolom absorpsi secara vertikal dan isi kolom dengan material isian hingga sekitar tiga perempat tinggi kolom. Pastikan pisisi alat sudah stabil dan tidak mengalami kebocoran.

4. Siapkan larutan NaOH 0,1N di dalam gelas kimia, lalu alirkan larutan tersebut dari bagian atas kolom secara perlahan. Alirkan larutan tersebut dan bagian atas kolom secara perlahan. Alirkan dapat dilakukan menggunakan pompa kecil atau secara gravitasi, dan aturan agar konstan secara merata.

5. Sementara itu, alirkan gaa CO2 dari bagian bahwa kolom secara berlawanan arah (countet-current). Gas CO2 dapat berasal dari tabung CO2 dengan pengatur tekanan, atau dari hasil sublimasi dry ice yang diarahkan ke dalam kolom.

6. Biarkan gas CO2 dan larutan NaOH berinteraksi dalam kolom isian selama kurang lebih 5 hingga 10 menit, hingga larutan keluar dari bagian bawah kolom

7. Tampung Larutan hasil keluar dari kolom ke dalam erlenmeyer asah 250ml untuk di analisi lebih lanjut melalui proses titrasi.

8. Ambil sampel larutan hingga absorpsi  menggunakan pipet volume sebanyak 25ml, lalu tambahkan 2-3 tetes indikator pp. Campuran akan berwarna merah muda jika masih mengandung basa (NaOH)

9. Lakukan titrasi terhadap larutan tersebut menggunakan larutan asam standar (misalnya HCL 0,1N) yang dituang melalui buret. Titrasi dilakukan hingga larutan berbah warna menjadi bening, yang menunjukan titik akhir titrasi.

10. Catat volume HCL yang digunakan dalam titrasi, lalu hitung konsentrasi NaOH yang terisisa dan volume CO2 yang berhasil diserap. Lakukan perhitungan efisiensi penyerapan berdasarkan data yang diperoleh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar