Bp. Dwi Purnomo, SH. MM
(Dalam Bimtek Lembaga Penempatan Tenaga Kerja)
(Dalam Bimtek Lembaga Penempatan Tenaga Kerja)
Pacet, 26 November 2019, pukul 14.00 wib
- Anggaran Disnaker 0,0....belum sampai 1% dari APBD kota Surabaya
- Bila dari 0,0.. Ternyata masih bisa berbuat banyak, Alhamdulillah
- Target dari kementerian tenaga kerja, bahwa 40% penempatan, telah tercapai pemenuhan 70% di Jawa Timur
- Di jaman presiden Jokowi, mengatasi pengangguran menjadi skala prioritas
- Disnaker Surabaya mendapatkan penghargaan
- Sudah ada 70 SMK yang ada BKK-nya
- Target tahun 2020 semua SMK harus punya BKK
- Pelatihan semua harus yang mengadakan Disnaker, ternyata Disnaker hanya pelatihan kompetensi. Sedangkan pelatihan yang lain masih ditangani lembaga lain
- Bagaimana anak didik bisa mempunyai bekal mendiri, wirausaha, dan pelatihan kompetensi
- Disnaker Surabaya menjadi barometer di tingkat nasional
- Disnaker selalu koordinasi dengan buruh perusahaan.
- Saat ada demo, sedangkan walikota Surabaya sedang menerima tamu asing dan tidak boleh ada demo. Maka konsekuensi nya mengganti uang DP bus yang telah disewa buruh yang mau berdemo
- Walaupun anggaran minim, tetapi yang terpenting niat tulus memberikan pelayanan kepada masyarakat
- Dengan kebersamaan dan motivasi, semoga kerjasama lebih baik di tahun 2020
- Membuat jaringan online bisa terintegrasi
- Permintaan laporan dari BKK dan HRD merupakan bagian dari kinerja Disnaker
- Belajar ekonomi kerakyatan dari Jogja dan Bali, karena pemkabnya telah memudahkannya.
- Apalah artinya bahwa gedung berdiri megah, namun masyarakat tidak bisa merasakannya. (tidak bisa makan di dalam gedung-gedung tersebut karena harganya relatif mahal)
- Dalam Job Fair, harapannya HRD juga mampu merekrut karyawan, bukan hanya sekedar ikut saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar