Tujuan Percobaan :
- untuk menentukan suatu zat dalam larutan dengan zat/larutan lain secara kuantitatif yang konsentrasinya telah diketahui melalui reaksi hingga mencapai titik stoikhiometri secara bertahap.
Teori :
Titrasi asam kuat-basa kuat
Reaksi penetralan asam atau basa dapat dilakukan dengan tepat melalui cara titrasi. Titrasi asam basa adalah penambahan larutan standar atau larutan yang telah diketahui konsentrasinya. Larutan standar ditambahkan ke dalam
larutan asam atau basa sampai suasana netral. Keadaan netral pada titrasi ditunjukkan oleh indikator yang digunakan yaitu indikator yang berubah warna pada suasana netral yaitu pH 7. Misalnya indikator fenolflatalein.
Sebenarnya indikator ini memiliki trayek pH 8,2-10 tetapi biasa digunakan karena perubahan warnanya mudah diamati yaitu dari tidak berwarna menjadi merah muda.
Titrasi asam basa dapat pula dilakukan untuk menentukan konsentrasi larutan asam atau basa yang konsentrasinya belum diketahui, sehingga dapat menghitung jumlah zat pereaksi atau hasil reaksi pada suatu reaksi.
- Ambil 20 mL larutan HCI dengan pipet volumetrik ukuran 20 mL dan masukkan ke dalam labu erlenmeyer 125 mL (gambar 1 dan 2).
- Tambahkan 3 tetes indikator fenolftalein.
- Siapkan buret yang telah diisi larutan NaOH 0,1 M. Catat volum awal dengan melihat skala pada buret (Gambar 5).
- Teteskan larutan NaOH dari buret sambil menggoyangkan labu erlenmeyer agar asam dengan basa bereaksi sempurna sampai indikator tepat berubah warna atau titik akhir titrasi (Gambar 4).
- Catat lagi volum NaOH pada skala buret. Hitung volum NaOH yang digunakan (Gambar 5).
- Ulangi percobaan sehingga diperoleh hasil yang sama atau hampir sama.
Pembuatan Fenolftalein ( PP ) 0,05%
Timbang fenolftalein/PP 100 mg (0,1 gram), larutkan dengan etanol 96% sebanyak 100 ml. Kemudian jadikan volume 200 ml dengan penambahan aquadest ( 100 ml ).
Tugas (30-31 Maret 2022)
Jawablah pada kolom komentar web ini sekarang, dan tuliskan pula pada laporan resmi nanti
- Jelaskan pengertian larutan standar dan larutan baku
- Jelaskan pengertian indikator dan titik akhir titrasi, serta titik ekuivalen
- Jelaskan pengertian Asidi-Alkalimetri
- Tentukan massa zat terlarut dalam larutan yang diketahui molaritasnya. Hitung massa NaOH (Ar Na = 23, O=16, dan H= 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M.
- Sebanyak 1,5 gram sampel batuan mengandung kalsium karbonat (CaCO3) dipanaskan hingga hanya terdapat 1 gram padatan. Padatan ini kemudian dilarutkan ke dalam air sehingga terbentuk 20 cm³ larutan yang dititrasi dengan 1,25 M larutan HCI, diperlukan 20 cm³. Tentukan persen CaCO3 yang terdapat dalam sampel batuan tersebut.
- Sebutkan informasi yang harus ada pada label larutan dengan lengkap.
- Sebutkan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penyimpanan bahan kimia korosif kelompok basa.
- Sebutkan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penyimpanan bahan kimia beracun.
Nama : Aisyah Putri Agung
BalasHapusKelas : X KA 1
Absen : 07
Jawaban :
1. •Larutan standar adalah sebutan untuk larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti. Konsentrasi larutan standar biasa dinyatakan dalam satuan normalitas (N) atau molaritas (M). Salah satu fungsi dari larutan standar yaitu biasa digunakan dalam proses analisis kimia secara titrasi.
•Larutan baku adalah larutan yang mengandung kadar yang sudah diketahui secara pasti dan langsung digunakan sebagai pembanding dalam pengujian. Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku.
2. •Indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
•Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis). TE tidak dapat teramati saat dilakukannya eksperimen karena belum terjadi perubahan warna pada larutan indikator, maka yang dapat teramati adalah TA titrasi.
•Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3. Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa. Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari buret sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang direksikan tepat menjadi ekivalen satu sama lain.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6.
1.Nama kimia dan rumusnya
2.Konsentrasi Larutan
3. Tanggal pembuatan menginformasikan kapan larutan pereaksi tersebut dibuat.
4.Nama orang yang membuat reagen
5.Tanggal kadaluarsa menginformasikan tanggal larutan pereaksi tersebut tidak layak pakai lagi.
6.Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
7.Klasifikasi lokasi penyimpanan
8.Nama dan alamat pabrik
7. - Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
- Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
- Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
- Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. - Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
- Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
-Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
- Batasi akses ke area penyimpanan.
- Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun
Nama : Abidah Putri Ardelia
BalasHapusKelas : X KA 1
Absen : 01
1. •Larutan standar adalah sebutan untuk larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti. Konsentrasi larutan standar biasa dinyatakan dalam satuan normalitas (N) atau molaritas (M). Salah satu fungsi dari larutan standar yaitu biasa digunakan dalam proses analisis kimia secara titrasi.
•Larutan baku adalah larutan yang mengandung kadar yang sudah diketahui secara pasti dan langsung digunakan sebagai pembanding dalam pengujian. Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku.
2. •Indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
•Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis). TE tidak dapat teramati saat dilakukannya eksperimen karena belum terjadi perubahan warna pada larutan indikator, maka yang dapat teramati adalah TA titrasi.
•Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3. Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa. Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari buret sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang direksikan tepat menjadi ekivalen satu sama lain.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6.
1.Nama kimia dan rumusnya
2.Konsentrasi Larutan
3. Tanggal pembuatan menginformasikan kapan larutan pereaksi tersebut dibuat.
4.Nama orang yang membuat reagen
5.Tanggal kadaluarsa menginformasikan tanggal larutan pereaksi tersebut tidak layak pakai lagi.
6.Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
7.Klasifikasi lokasi penyimpanan
8.Nama dan alamat pabrik
7. - Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
- Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
- Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
- Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. - Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
- Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
-Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
- Batasi akses ke area penyimpanan.
- Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun
Nama : Cevin Ararya A.P
BalasHapusKelas : X KA-1
Absen : 22
1.
• Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat umumnya berfungsi sebagai titran yang akan ditempatkan di buret.
• larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer umumnya disebut sebagai larutan titrat.
2.
• indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan jadi indikator pp digunakan untuk pembanding dari basa kuat dan asam kuat yang akan menghasilkan perubahan warna merah muda
• titik ekuivalen adalah suatu titik ketika asam dan basa dalam jumlah yang sama yang akan habis bereaksi
• titik akhir titrasi adalah titik dimana asam dan basa mengalami suatu perubahan warna yaitu merah muda
3.
•Asidimetri : Titrasi asam- basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah asam kuat.
•Alkalimetri : Titrasi asam- basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah Basa kuat.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6.
• nama kimia
• konsentrasi larutan
• tanggal pembuatan
• nama orang yang membuat reagen
• tanggal kadaluwarsa
• tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet
• klasifikasi lokasi penyimpanan
• nama dan alamat pabrik
7.
1) Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik dan bahan flammable.
2) Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
3) Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah dan kebocoran
4) Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada
botol lebih kecil.
8.
1. Tulisi wadah bahan kimia ini dengan kata "bahan beracun"
2. Simpan didalam wadah yang tidak mudah pecah dan tertutup rapat
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Nayzilla Aurelia Putri
BalasHapusKelas : X-KA 2
Absen : 26
Jawaban Soal :
1.) ~ Larutan standar adalah sebutan untuk larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti. Konsentrasi larutan standar biasa dinyatakan dalam satuan normalitas (N) atau molaritas (M). Salah satu fungsi dari larutan standar yaitu biasa digunakan dalam proses analisis kimia secara titrasi.
~ Larutan baku adalah larutan yang mengandung kadar yang sudah diketahui secara pasti dan langsung digunakan sebagai pembanding dalam pengujian. Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku.
2.) ~ Indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
~ Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis). TE tidak dapat teramati saat dilakukannya eksperimen karena belum terjadi perubahan warna pada larutan indikator, maka yang dapat teramati adalah TA titrasi.
~ Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3.) Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa. Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari buret sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang direksikan tepat menjadi ekivalen satu sama lain.
4.) Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
Massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
Maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5.) REAKSI YANG TERJADI :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3 :
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3 :
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6.) 1. Nama kimia dan rumusnya.
2. Konsentrasi Larutan.
3. Tanggal pembuatan menginformasikan kapan larutan pereaksi tersebut dibuat.
4. Nama orang yang membuat reagen.
5. Tanggal kadaluarsa menginformasikan tanggal larutan pereaksi tersebut tidak layak pakai lagi.
6. Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
7. Klasifikasi lokasi penyimpanan.
8. Nama dan alamat pabrik.
7.) ~ Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
~ Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
~ Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
~ Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8.) ~ Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
~ Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
~ Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
~ Batasi akses ke area penyimpanan.
~ Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun.
Nama : Elga anastasya putri faizah
BalasHapusKelas : X - KA 2
Absen : 03
1. • Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat.
• Larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer.
2. • Indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan jadi indikator pp digunakan untuk pembanding dari basa kuat dan asam kuat yang akan menghasilkan perubahan warna.
• Titik ekuivalen adalah suatu titik ketika asam dan basa dalam jumlah yang sama yang akan habis bereaksi.
• Titik akhir titrasi adalah titik dimana asam dan basa mengalami suatu perubahan warna.
3. • Asidimetri : Titrasi asam - basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah asam kuat.
• Alkalimetri : Titrasi asam - basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah basa kuat.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6. • Nama kimia,
• Konsentrasi larutan,
• Tanggal pembuatan,
• Nama orang yang membuat reagen,
• Tanggal kadaluwarsa,
• Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet,
• Klasifikasi lokasi penyimpanan,
• Nama dan alamat pabrik.
7. 1) Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik dan bahan flammable,
2) Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik),
3) Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah dan kebocoran,
4) Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. • Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
• Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
• Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
• Batasi akses ke area penyimpanan.
• Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun.
NAMA : FARIHA ROSADAH
BalasHapusKELAS : X KA 1
ABSEN : 30
JAWABAN :
1. • Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat umumnya berfungsi sebagai titran yang akan ditempatkan di buret.
• larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer umumnya disebut sebagai larutan titrat.
2. • indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan jadi indikator pp digunakan untuk pembanding dari basa kuat dan asam kuat yang akan menghasilkan perubahan warna merah muda
• titik ekuivalen adalah suatu titik ketika asam dan basa dalam jumlah yang sama yang akan habis bereaksi
• titik akhir titrasi adalah titik dimana asam dan basa mengalami suatu perubahan warna yaitu merah muda
3. • asidimetri adalah menentukan kadar larutan basa dengan zat baku asam
• alkalimetri adalah menentukan kadar larutan asam dengan zat baku basa
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6. • nama kimia
• konsentrasi larutan
• tanggal pembuatan
• nama orang yang membuat reagen
• tanggal kadaluwarsa
• tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet
• klasifikasi lokasi penyimpanan
• nama dan alamat pabrik
7. Penyimpanan basa padatan atau cairan seperti amonium hidroksida (NH4OH), kalsium hidroksida, Ca(OH)2, kalium hidroksida (KOH), natrium hidroksida (NaOH) harus dilakukan sebagai berikut:
a. Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
b. Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
c. Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
d. Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. Penyimpanan Bahan Kimia beracun:
1. Sediakan tempat penyimpanan khusus untuk masing-masing bahan kimia dan kembalikan bahan kimia ke tempat itu setelah digunakan.
2. Simpan bahan dan peralatan di lemari dan rak khusus penyimpanan.
(Tulisi wadah bahan kimia ini dengan kata "bahan beracun")
•> Bahan-bahan kimia yang mudah terurai membentuk racun apabila berhubungan dengan panas, air atau asam tidak diperkenankan disimpan berdekatan dengan bahan-bahan kimia yang mudah menyala
menguap. Suhu ruangan harus rendah dan kering. Simpan didalam wadah yang tidak mudah pecah dan tertutup rapat.
nama : kayla aurellia natasya
BalasHapuskelas : XKA2
Absen :12
1. • Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat.
• Larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer.
2. • Indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan jadi indikator pp digunakan untuk pembanding dari basa kuat dan asam kuat yang akan menghasilkan perubahan warna.
• Titik ekuivalen adalah suatu titik ketika asam dan basa dalam jumlah yang sama yang akan habis bereaksi.
• Titik akhir titrasi adalah titik dimana asam dan basa mengalami suatu perubahan warna.
3. • Asidimetri : Titrasi asam - basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah asam kuat.
• Alkalimetri : Titrasi asam - basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah basa kuat.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6. • Nama kimia,
• Konsentrasi larutan,
• Tanggal pembuatan,
• Nama orang yang membuat reagen,
• Tanggal kadaluwarsa,
• Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet,
• Klasifikasi lokasi penyimpanan,
• Nama dan alamat pabrik.
7. 1) Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik dan bahan flammable,
2) Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik),
3) Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah dan kebocoran,
4) Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. • Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
• Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
• Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
• Batasi akses ke area penyimpanan.
• Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun.
Nama: Salman al farisi
BalasHapusKelas : X KA 2
Absen: 28
1. a. Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat umumnya berfungsi sebagai titran yang akan ditempatkan di buret.
b. larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer umumnya disebut sebagai larutan titrat.
2. a. indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan jadi indikator pp digunakan untuk pembanding dari basa kuat dan asam kuat yang akan menghasilkan perubahan warna merah muda
b. titik ekuivalen adalah suatu titik ketika asam dan basa dalam jumlah yang sama yang akan habis bereaksi
c. titik akhir titrasi adalah titik dimana asam dan basa mengalami suatu perubahan warna yaitu merah muda
3. a. asidimetri adalah menentukan kadar larutan basa dengan zat baku asam
b. alkalimetri adalah menentukan kadar larutan asam dengan zat baku basa
4. 0.1 L × 0.1 M × 40 (Mr NaOH) = 0.4 M
5. Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Sehingga beratnya berkurang menjadi 1 Gram
Pelarutan dengan air terjadi reaksi kimia :
CaO+H2O→Ca(OH)2
Titrasi dengan asam terjadi reaksi kimia :
Ca(OH)2+2HCl→CaCl2+2H2O
Perhitungan Massa CaCO3 :
ax (valensi HCL) × Mx × Vx = ay (valensi Ca(OH)2) × My × Vy
1 × 1,25 M × 0.02 L = 2 × My × Vy
0.025/2 = ny (karena molaritas × volume = n)
ny = 0,0125 mol
m = 0,0125 mol x 100 (Mr CaCo3)
=1,25 gram
Kadar % CaCO3
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6.
a. nama kimia & rumus kimia
b. konsentrasi larutan
c. tanggal pembuatan
d. nama orang yang membuat reagen
e. tanggal kadaluwarsa
f. tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet
g. klasifikasi lokasi penyimpanan
h. nama dan alamat pabrik
7.
a. Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik dan bahan flammable.
b. Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
c. Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah dan kebocoran
d. Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada
botol lebih kecil.
8.
a. Tulisi wadah bahan kimia ini dengan kata "bahan beracun" serta beberapa simbol tanda bahaya
b. Simpan didalam wadah yang tidak mudah pecah dan tertutup rapat
c. Batasi akses ke area penyimpanan
Nama : Leandhira Khalila P
BalasHapusKelas : X - KA 2
No.Absen : 14
1. Larutan standar atau larutan baku adalah suatu larutan yang mengandung konsentrasi yang diketahui secara tepat dari unsur atau zat.
2.
A. Indikator : Indikator merupakan suatu senyawa kompleks yang dapat bereaksi dengan asam maupun basa dengan adanya perubahan warna sesuai dengan konsentrasi ion hidrogen melalui proses titrasi.
B. Titik Akhir Titrasi : Titik akhir dari titrasi adalah titik pada saat pH reaktan sekitar 7
C. Titik Ekuivalen : Titik ekuivalen atau titik stoikiometri suatu reaksi kimia adalah suatu titik ketika asam dan basa dalam jumlah yang sama telah bercampur.
3. Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa.
4.
Diketahui : NaOH (Ar Na = 23, O = 16, H = 1)
V larutan yang dibuat : 100 mL : 0,1 L
M larutan yang dibuat : 0,1 M
Ditanya : massa NaOH yang dilarutkan?
Jawab :
1. Menentukan Mr NaOH
Mr NaOH = Ar Na + Ar O + Ar H
= 23 + 16 + 1
= 40 g/mol
2. Menentukan jumlah mol larutan
M = n/v
0,1 M = n/0, 1 L
(0,1 M) (0, 1 L) = n
0,01 mol = n
3.Menentukan massa NaOH
Massa = n × Mr = 0,01 mol × 40 g/mol = 4 gram
Jadi massa NaOH yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 4 gram
5.
Diketahui :
ms = 1,5 gram
mp = 1 gram
V1 = 20 cm³ = 0,02 L
V2 = 20 cm³ = 0,02 L
M HCl = 1,25 M
Mr CaCO3 = 100 g/mol.
Ditanya : %CaCO3
Jawab :
A. Mencatat reaksi reaksi yang terjadi
Reaksi reaksi yang terjadi :
1. Reaksi saat pemanasan CaCO3
CaCO3 -------- CaO + CO2
2. Reaksi padatan (CaO) dengan air
CaO + H2O --------- Ca(OH)2
3. Reaksi Ca(OH)2 ketika titrasi
Ca(OH)2 + 2HCl --------- CaCl2 + 2H2O
B. Menentukan mol HCl
mol HCl = M HCl × V2
= 1,25 × 0,02
= 0,025 mol
C. Menentukan mol Ca(OH)2
mol Ca(OH)2 = {koef Ca(OH)2 : koef HCl} × mol HCl
= {1:2} × 0,025
= 0,0125 mol
D. Menentukan mol CaCO3 dari reaksi 1 dan 2
mol CaCO3 = mol Ca(OH)2
mol CaCO3 = 0,0125 mol
E. Menentukan massa CaCO3
massa CaCO3 = mol CaCO3 × Mr CaCO3
= 0,0125 × 100
= 1,25 gram
F. Menghitung %CaCO3
%CaCO3 = {massa CaCO3 : ms} × 100%
= {1,25 : 1,5} × 100%
= 83,33%
Jadi %CaCO3 yang terdapat dalam sampel batuan adalah 83,33%
6.
A. Nama Kimia dan Rumusnya
B. Konsentrasi Larutan
C. Tanggal Pembuatan
D. Nama Yang Membuat
E. Tanggal Kadaluarsa
F. Tingkat Bahaya
G. Klasifikasi Lokal Penyimpanan
H. Nama dan Alamat Pabrik
7.
A. Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
B. Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
C. Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
D. Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8.
A. Simpan ke dalam tempat berventilasi dan harus ada pengaman sekundernya yang resisten serta anti pecah.
B. Berikan label tanda peringatan.
C. Beri batasan akses ke ruang penyimpanan.
D. Gunakan inventaris untuk bahan yang beracun.
Nama : Satria Pratama
BalasHapusKelas : X-KA2
Absen : 29
Jawaban
1.suatu larutan standar atau larutan baku adalah suatu larutan yang mengandung konsentrasi yang diketahui secara tepat dari unsur atau zat.
2.-indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan jadi indikator pp digunakan untuk pembanding dari basa kuat dan asam kuat yang akan menghasilkan perubahan warna merah muda
-Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis).
-Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3.Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa.
4.Mr NaOH=23+16+1
=40 g/mol
V=100 ML:0,1 L
M larutan: 0,1 M
Mol larutan M:n/v
0,1 M : n/0,1 L
(0,1M).(0,1L): n
0,01 mol : n
Massa m : n.mr
0,01mol.40 g/mol : 4
Jadi massa NaOH yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 4 gram
5.Reaksi saat pemanasan CaCO3
CaCO3 -----› CaO + CO2
Reaksi padatan (CaO) dengan air
CaO + H2O -----› Ca(OH)2
Reaksi Ca(OH)2 ketika titrasi
Ca(OH)2 + 2HCl -----› CaCl2 + 2H2O
Menentukan mol HCl
mol HCl = M HCl × V2
= 1,25 × 0,02
= 0,025 mol
Menentukan mol Ca(OH)2
mol Ca(OH)2 = {koef Ca(OH)2 : koef HCl} × mol HCl
= {1:2} × 0,025
= 0,0125 mol
Menentukan mol CaCO3 dari reaksi 1 dan 2
mol CaCO3 = mol Ca(OH)2
mol CaCO3 = 0,0125 mol
Menentukan massa CaCO3
massa CaCO3 = mol CaCO3 × Mr CaCO3
= 0,0125 × 100
= 1,25 gram
Menghitung %CaCO3
%CaCO3 = {massa CaCO3 : ms} × 100%
= {1,25 : 1,5} × 100%
= 83,33%
Jadi %CaCO3 yang terdapat dalam sampel batuan adalah 83,33%
6.A. Nama Kimia dan Rumusnya
B. Konsentrasi Larutan
C. Tanggal Pembuatan
D. Nama Yang Membuat
E. Tanggal Kadaluarsa
F. Tingkat Bahaya
G. Klasifikasi Lokal Penyimpanan
H. Nama dan Alamat Pabrik
7.A. Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
B. Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
C. Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
D. Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8.A. Simpan ke dalam tempat berventilasi dan harus ada pengaman sekundernya yang resisten serta anti pecah.
B. Berikan label tanda peringatan.
C. Beri batasan akses ke ruang penyimpanan.
D. Gunakan inventaris untuk bahan yang beracun.
Nama : Dhini Afrillia
BalasHapusKelas : X KA 1
Absen : 29
1. •Larutan standar adalah sebutan untuk larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti. Konsentrasi larutan standar biasa dinyatakan dalam satuan normalitas (N) atau molaritas (M). Salah satu fungsi dari larutan standar yaitu biasa digunakan dalam proses analisis kimia secara titrasi.
•Larutan baku adalah larutan yang mengandung kadar yang sudah diketahui secara pasti dan langsung digunakan sebagai pembanding dalam pengujian. Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku.
2. •Indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
•Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis). TE tidak dapat teramati saat dilakukannya eksperimen karena belum terjadi perubahan warna pada larutan indikator, maka yang dapat teramati adalah TA titrasi.
•Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3. Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa. Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari buret sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang direksikan tepat menjadi ekivalen satu sama lain.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6.
1.Nama kimia dan rumusnya
2.Konsentrasi Larutan
3. Tanggal pembuatan menginformasikan kapan larutan pereaksi tersebut dibuat.
4.Nama orang yang membuat reagen
5.Tanggal kadaluarsa menginformasikan tanggal larutan pereaksi tersebut tidak layak pakai lagi.
6.Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
7.Klasifikasi lokasi penyimpanan
8.Nama dan alamat pabrik
7. - Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
- Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
- Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
- Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. - Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
- Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
-Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
- Batasi akses ke area penyimpanan.
- Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun
Nama : Ajeng Dara Aulia
BalasHapusKelas : X KA 1
Absen : 09
Jawaban :
1. • Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat umumnya berfungsi sebagai titran yang akan ditempatkan di buret.
• larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer umumnya disebut sebagai larutan titrat.
2. • indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan jadi indikator pp digunakan untuk pembanding dari basa kuat dan asam kuat yang akan menghasilkan perubahan warna merah muda
• titik ekuivalen adalah suatu titik ketika asam dan basa dalam jumlah yang sama yang akan habis bereaksi
• titik akhir titrasi adalah titik dimana asam dan basa mengalami suatu perubahan warna yaitu merah muda
3. • asidimetri adalah menentukan kadar larutan basa dengan zat baku asam
• alkalimetri adalah menentukan kadar larutan asam dengan zat baku basa
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6. • nama kimia
• konsentrasi larutan
• tanggal pembuatan
• nama orang yang membuat reagen
• tanggal kadaluwarsa
• tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet
• klasifikasi lokasi penyimpanan
• nama dan alamat pabrik
7. Penyimpanan basa padatan atau cairan seperti amonium hidroksida (NH4OH), kalsium hidroksida, Ca(OH)2, kalium hidroksida (KOH), natrium hidroksida (NaOH) harus dilakukan sebagai berikut:
a. Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
b. Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
c. Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
d. Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. Penyimpanan Bahan Kimia beracun:
1. Sediakan tempat penyimpanan khusus untuk masing-masing bahan kimia dan kembalikan bahan kimia ke tempat itu setelah digunakan.
2. Simpan bahan dan peralatan di lemari dan rak khusus penyimpanan.
(Tulisi wadah bahan kimia ini dengan kata "bahan beracun")
•> Bahan-bahan kimia yang mudah terurai membentuk racun apabila berhubungan dengan panas, air atau asam tidak diperkenankan disimpan berdekatan dengan bahan-bahan kimia yang mudah menyala
menguap. Suhu ruangan harus rendah dan kering. Simpan didalam wadah yang tidak mudah pecah dan tertutup rapat.
Nama : Aditya Rizky Alamsyah
BalasHapusKelas : X - KA 1
Absen : 04
1. • Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat.
• Larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer.
2. • Indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan jadi indikator pp digunakan untuk pembanding dari basa kuat dan asam kuat yang akan menghasilkan perubahan warna.
• Titik ekuivalen adalah suatu titik ketika asam dan basa dalam jumlah yang sama yang akan habis bereaksi.
• Titik akhir titrasi adalah titik dimana asam dan basa mengalami suatu perubahan warna.
3. • Asidimetri : Titrasi asam - basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah asam kuat.
• Alkalimetri : Titrasi asam - basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah basa kuat.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6. • Nama kimia,
• Konsentrasi larutan,
• Tanggal pembuatan,
• Nama orang yang membuat reagen,
• Tanggal kadaluwarsa,
• Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet,
• Klasifikasi lokasi penyimpanan,
• Nama dan alamat pabrik.
7. 1) Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik dan bahan flammable,
2) Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik),
3) Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah dan kebocoran,
4) Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. • Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
• Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
• Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
• Batasi akses ke area penyimpanan.
• Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun.
Nama : Vellix Ardiansyach
BalasHapusKelas : X KA 2
No Absen : 33
Jawaban Tugas :
1.
A. Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat.
B. Larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer.
2.
A. Indikator : Indikator merupakan suatu senyawa kompleks yang dapat bereaksi dengan asam maupun basa dengan adanya perubahan warna sesuai dengan konsentrasi ion hidrogen melalui proses titrasi.
B. Titik Akhir Titrasi : Titik akhir dari titrasi adalah titik pada saat pH reaktan sekitar 7
C. Titik Ekuivalen : Titik ekuivalen atau titik stoikiometri suatu reaksi kimia adalah suatu titik ketika asam dan basa dalam jumlah yang sama telah bercampur.
3. Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa.
4.
Diketahui :
NaOH (Ar Na = 23, O = 16, H = 1)
V larutan yang dibuat : 100 mL : 0,1 L
M larutan yang dibuat : 0,1 M
Ditanya : massa NaOH yang dilarutkan?
Jawab :
1. Menentukan Mr NaOH
Mr NaOH = Ar Na + Ar O + Ar H
= 23 + 16 + 1
= 40 g/mol
2. Menentukan jumlah mol larutan
M = n/v
0,1 M = n/0, 1 L
(0,1 M) (0, 1 L) = n
0,01 mol = n
3.Menentukan massa NaOH
Massa = n × Mr = 0,01 mol × 40 g/mol = 0,4 gram
Jadi massa NaOH yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram
5.
Diketahui :
ms = 1,5 gram
mp = 1 gram
V1 = 20 cm³ = 0,02 L
V2 = 20 cm³ = 0,02 L
M HCl = 1,25 M
Mr CaCO3 = 100 g/mol.
Ditanya : %CaCO3
Jawab :
A. Mencatat reaksi reaksi yang terjadi
Reaksi reaksi yang terjadi :
1. Reaksi saat pemanasan CaCO3
CaCO3 -------- CaO + CO2
2. Reaksi padatan (CaO) dengan air
CaO + H2O --------- Ca(OH)2
3. Reaksi Ca(OH)2 ketika titrasi
Ca(OH)2 + 2HCl --------- CaCl2 + 2H2O
B. Menentukan mol HCl
mol HCl = M HCl × V2
= 1,25 × 0,02
= 0,025 mol
C. Menentukan mol Ca(OH)2
mol Ca(OH)2 = {koef Ca(OH)2 : koef HCl} × mol HCl
= {1:2} × 0,025
= 0,0125 mol
D. Menentukan mol CaCO3 dari reaksi 1 dan 2
mol CaCO3 = mol Ca(OH)2
mol CaCO3 = 0,0125 mol
E. Menentukan massa CaCO3
massa CaCO3 = mol CaCO3 × Mr CaCO3
= 0,0125 × 100
= 1,25 gram
F. Menghitung %CaCO3
%CaCO3 = {massa CaCO3 : ms} × 100%
= {1,25 : 1,5} × 100%
= 83,33%
Jadi %CaCO3 yang terdapat dalam sampel batuan adalah 83,33%
6.
A. Nama Kimia dan Rumusnya
B. Konsentrasi Larutan
C. Tanggal Pembuatan
D. Nama Yang Membuat
E. Tanggal Kadaluarsa
F. Tingkat Bahaya
G. Klasifikasi Lokal Penyimpanan
H. Nama dan Alamat Pabrik
7.
A. Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
B. Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
C. Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
D. Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8.
A. Simpan ke dalam tempat berventilasi dan harus ada pengaman sekundernya yang resisten serta anti pecah.
B. Berikan label tanda peringatan.
C. Beri batasan akses ke ruang penyimpanan.
D. Gunakan inventaris untuk bahan yang beracun.
Nama : Ammar Hanifan
BalasHapusKelas : X KA-1
Absen : 14
1.
• Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat umumnya berfungsi sebagai titran yang akan ditempatkan di buret.
• larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer umumnya disebut sebagai larutan titrat.
2.
• indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan jadi indikator pp digunakan untuk pembanding dari basa kuat dan asam kuat yang akan menghasilkan perubahan warna merah muda
• titik ekuivalen adalah suatu titik ketika asam dan basa dalam jumlah yang sama yang akan habis bereaksi
• titik akhir titrasi adalah titik dimana asam dan basa mengalami suatu perubahan warna yaitu merah muda
3.
•Asidimetri : Titrasi asam- basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah asam kuat.
•Alkalimetri : Titrasi asam- basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah Basa kuat.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6.
• nama kimia
• konsentrasi larutan
• tanggal pembuatan
• nama orang yang membuat reagen
• tanggal kadaluwarsa
• tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet
• klasifikasi lokasi penyimpanan
• nama dan alamat pabrik
7.
1) Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik dan bahan flammable.
2) Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
3) Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah dan kebocoran
4) Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada
botol lebih kecil.
8.
1. Tulisi wadah bahan kimia ini dengan kata "bahan beracun"
2. Simpan didalam wadah yang tidak mudah pecah dan tertutup rapat
Nama : Nabila arien Pramitha
BalasHapusKelas : X-KA 2
Absen : 22
Jawaban Soal :
1.) ~ Larutan standar adalah sebutan untuk larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti. Konsentrasi larutan standar biasa dinyatakan dalam satuan normalitas (N) atau molaritas (M). Salah satu fungsi dari larutan standar yaitu biasa digunakan dalam proses analisis kimia secara titrasi.
~ Larutan baku adalah larutan yang mengandung kadar yang sudah diketahui secara pasti dan langsung digunakan sebagai pembanding dalam pengujian. Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku.
2.) ~ Indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
~ Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis). TE tidak dapat teramati saat dilakukannya eksperimen karena belum terjadi perubahan warna pada larutan indikator, maka yang dapat teramati adalah TA titrasi.
~ Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3.) Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa. Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari buret sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang direksikan tepat menjadi ekivalen satu sama lain.
4.) Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
Massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
Maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5.) REAKSI YANG TERJADI :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3 :
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3 :
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6.) 1. Nama kimia dan rumusnya.
2. Konsentrasi Larutan.
3. Tanggal pembuatan menginformasikan kapan larutan pereaksi tersebut dibuat.
4. Nama orang yang membuat reagen.
5. Tanggal kadaluarsa menginformasikan tanggal larutan pereaksi tersebut tidak layak pakai lagi.
6. Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
7. Klasifikasi lokasi penyimpanan.
8. Nama dan alamat pabrik.
7.) ~ Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
~ Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
~ Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
~ Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8.) ~ Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
~ Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
~ Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
~ Batasi akses ke area penyimpanan.
~ Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun.
nama : Ninda Eliyah Fauzah
BalasHapuskelas : X KA 3
absen : 16
1. a) larutan standar, adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat, umumnya berfungsi sebagai titran yang akan ditempatkan di buret.
b) larutan baku, adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer umumnya disebut sebagai larutan titrat.
2. a) indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan jadi indikator pp digunakan untuk pembanding dari basa kuat dan asam kuat yang akan menghasilkan perubahan warna merah muda.
b) titik ekuivalen adalah suatu titik ketika asam dan basa dalam jumlah yang sama yang akan habis bereaksi.
c) titik akhir titrasi adalah titik dimana asam dan basa mengalami suatu perubahan warna yaitu merah muda.
3. a) asidimetri : titrasi asam- basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah asam kuat.
b) alkalimetri : titrasi asam- basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah basa kuat.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
- maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. reaksi yg terjadi :
- saat pemanasan -
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
- pelarutan dengan air -
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
- titrasi dengan asam -
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
- perhitungan -
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
- massa CaCO3 -
massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
- kadar CaCO3 -
kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6. • nama kimia
• konsentrasi larutan
• tanggal pembuatan
• nama orang yang membuat reagen
• tanggal kadaluwarsa
• tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet
• klasifikasi lokasi penyimpanan
• nama dan alamat pabrik
7. a) pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik dan bahan flammable.
b) simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
c) tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah dan kebocoran
d) simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada
botol lebih kecil.
8. - tulisi wadah bahan kimia ini dengan kata "bahan beracun"
- simpan didalam wadah yang tidak mudah pecah dan tertutup rapat.
Nama : Revana Wira B.S
BalasHapusKelas : X-KA 3
Absen : 23
1. a) larutan standar, adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat, umumnya berfungsi sebagai titran yang akan ditempatkan di buret.
b) larutan baku, adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer umumnya disebut sebagai larutan titrat.
2. a) indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan jadi indikator pp digunakan untuk pembanding dari basa kuat dan asam kuat yang akan menghasilkan perubahan warna merah muda.
b) titik ekuivalen adalah suatu titik ketika asam dan basa dalam jumlah yang sama yang akan habis bereaksi.
c) titik akhir titrasi adalah titik dimana asam dan basa mengalami suatu perubahan warna yaitu merah muda.
3. a) asidimetri : titrasi asam- basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah asam kuat.
b) alkalimetri : titrasi asam- basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah basa kuat.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
- maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. reaksi yg terjadi :
- saat pemanasan -
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
- pelarutan dengan air -
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
- titrasi dengan asam -
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
- perhitungan -
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
- massa CaCO3 -
massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
- kadar CaCO3 -
kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6. • nama kimia
• konsentrasi larutan
• tanggal pembuatan
• nama orang yang membuat reagen
• tanggal kadaluwarsa
• tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet
• klasifikasi lokasi penyimpanan
• nama dan alamat pabrik
7. a) pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik dan bahan flammable.
b) simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
c) tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah dan kebocoran
d) simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada
botol lebih kecil.
8. - tulisi wadah bahan kimia ini dengan kata "bahan beracun"
- simpan didalam wadah yang tidak mudah pecah dan tertutup rapat.
nama : Nayla Errienda
BalasHapuskelas : X-KA 3
absen : 13
1. a) larutan standar, adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat, umumnya berfungsi sebagai titran yang akan ditempatkan di buret.
b) larutan baku, adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer umumnya disebut sebagai larutan titrat.
2. a) indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan jadi indikator pp digunakan untuk pembanding dari basa kuat dan asam kuat yang akan menghasilkan perubahan warna merah muda.
b) titik ekuivalen adalah suatu titik ketika asam dan basa dalam jumlah yang sama yang akan habis bereaksi.
c) titik akhir titrasi adalah titik dimana asam dan basa mengalami suatu perubahan warna yaitu merah muda.
3. a) asidimetri : titrasi asam- basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah asam kuat.
b) alkalimetri : titrasi asam- basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah basa kuat.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
- maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. reaksi yg terjadi :
- saat pemanasan -
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
- pelarutan dengan air -
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
- titrasi dengan asam -
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
- perhitungan -
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
- massa CaCO3 -
massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
- kadar CaCO3 -
kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6. • nama kimia
• konsentrasi larutan
• tanggal pembuatan
• nama orang yang membuat reagen
• tanggal kadaluwarsa
• tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet
• klasifikasi lokasi penyimpanan
• nama dan alamat pabrik
7. a) pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik dan bahan flammable.
b) simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
c) tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah dan kebocoran
d) simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada
botol lebih kecil.
8. - tulisi wadah bahan kimia ini dengan kata "bahan beracun"
- simpan didalam wadah yang tidak mudah pecah dan tertutup rapat.
Nama: Mochamad Dimas Satriya Setiawan
BalasHapusKelas: X-KA3
Absen: 03
1) •Larutan standar adalah sebutan untuk larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti. Konsentrasi larutan standar biasa dinyatakan dalam satuan normalitas (N) atau molaritas (M). Salah satu fungsi dari larutan standar yaitu biasa digunakan dalam proses analisis kimia secara titrasi.
•Larutan baku adalah larutan yang mengandung kadar yang sudah diketahui secara pasti dan langsung digunakan sebagai pembanding dalam pengujian. Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku.
2. •Indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
•Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis). TE tidak dapat teramati saat dilakukannya eksperimen karena belum terjadi perubahan warna pada larutan indikator, maka yang dapat teramati adalah TA titrasi.
•Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3) Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa. Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari buret sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang direksikan tepat menjadi ekivalen satu sama lain.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5) Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6) 1.Nama kimia dan rumusnya
2.Konsentrasi Larutan
3. Tanggal pembuatan menginformasikan kapan larutan pereaksi tersebut dibuat.
4.Nama orang yang membuat reagen
5.Tanggal kadaluarsa menginformasikan tanggal larutan pereaksi tersebut tidak layak pakai lagi.
6.Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
7.Klasifikasi lokasi penyimpanan.
8.Nama dan alamat pabrik.
7) - Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
- Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
- Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
- Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8) 1. Tulisi wadah bahan kimia ini dengan kata "bahan beracun"
2. Simpan didalam wadah yang tidak mudah pecah dan tertutup rapat.
Nama: Sayyidina Mashita
BalasHapusKelas: X-KA 3
No Absen: 29
1. Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat umumnya berfungsi sebagai titran yang akan ditempatkan di buret.
Larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer umumnya disebut sebagai larutan titrat.
2. Indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses mencapai tujuan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis).
Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3. Asidimetri adalah titrasi larutan basa dengan menggunakan larutan standar berupa asam
Alkalimetri adalah titrasi asam basa yang dilakukan untuk mengetahui konsentrasi laritan asam dengan larutan basa sebagai standarnya.
4.
Mr NaOH = Ar Na + Ar O + Ar H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
Maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yang terjadi:
Reaksi pemanasan CaCO₃ : CaCO₃ → CaO + CO₂
Reaksi padatan (CaO) ketika dilarutkan ke dalam air : CaO + H₂O → Ca(OH)₂
Reaksi Ca(OH)₂ dengan HCl ketika titrasi : Ca(OH)₂ + 2HCl → CaCl₂ + 2H₂O
mol HCl = M HCl x V₂
mol HCl = 1.25 M x 0.02 L
mol HCl = 0.025 mol.
mol Ca(OH)₂ = [koef Ca(OH)₂ : koef HCl] x mol HCl
mol Ca(OH)₂ = [1 : 2] x 0.025 mol
mol Ca(OH)₂ = 0.0125 mol.
mol CaCO₃ = mol Ca(OH)₂
mol CaCO₃ = 0.0125 mol
m CaCO₃ = mol CaCO₃ x Mr CaCO₃
m CaCO₃ = 0.0125 mol x 100 g/mol
m CaCO₃ = 1.25 g.
%CaCO₃ = [m CaCO₃ : ms] x 100%
%CaCO₃ = [1.25 : 1.5] x 100%
%CaCO₃ = 83.33%.
6.
a. Nama kimia dan rumusnya.
b. Konsentrasi Larutan.
c. Tanggal pembuatan
d. Nama orang yang membuat reagen.
e. Tanggal kadaluarsa
f. Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
g. Klasifikasi lokasi penyimpanan.
h. Nama dan alamat pabrik.
7.
1. Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
2. Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
3. Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
4. Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8.
1.Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
2. Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
3. Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
4. Batasi akses ke area penyimpanan.
5. Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun
Nama : Oktavia Wahyu Dwi Fitriani
BalasHapusKelas : X - KA 3
Absen : 19
Jawaban
1.
• Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat umumnya berfungsi sebagai titran yang akan ditempatkan di buret.
• Larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer umumnya disebut sebagai larutan titrat.
2.
• Indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses mencapai tujuan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
• Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis).
• Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3.
• Asidimetri adalah titrasi larutan basa dengan menggunakan larutan standar berupa asam
• Alkalimetri adalah titrasi asam basa yang dilakukan untuk mengetahui konsentrasi laritan asam dengan larutan basa sebagai standarnya.
4.
Mr NaOH = Ar Na + Ar O + Ar H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
Maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5.
Reaksi yang terjadi:
Reaksi pemanasan CaCO₃ : CaCO₃ → CaO + CO₂
Reaksi padatan (CaO) ketika dilarutkan ke dalam air : CaO + H₂O → Ca(OH)₂
Reaksi Ca(OH)₂ dengan HCl ketika titrasi : Ca(OH)₂ + 2HCl → CaCl₂ + 2H₂O
mol HCl = M HCl x V₂
mol HCl = 1.25 M x 0.02 L
mol HCl = 0.025 mol.
mol Ca(OH)₂ = [koef Ca(OH)₂ : koef HCl] x mol HCl
mol Ca(OH)₂ = [1 : 2] x 0.025 mol
mol Ca(OH)₂ = 0.0125 mol.
mol CaCO₃ = mol Ca(OH)₂
mol CaCO₃ = 0.0125 mol
m CaCO₃ = mol CaCO₃ x Mr CaCO₃
m CaCO₃ = 0.0125 mol x 100 g/mol
m CaCO₃ = 1.25 g.
%CaCO₃ = [m CaCO₃ : ms] x 100%
%CaCO₃ = [1.25 : 1.5] x 100%
%CaCO₃ = 83.33%.
6.
a. Nama kimia dan rumusnya.
b. Konsentrasi Larutan.
c. Tanggal pembuatan
d. Nama orang yang membuat reagen.
e. Tanggal kadaluarsa
f. Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
g. Klasifikasi lokasi penyimpanan.
h. Nama dan alamat pabrik.
7.
1. Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
2. Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
3. Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
4. Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8.
1.Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
2. Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
3. Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
4. Batasi akses ke area penyimpanan.
5. Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun
Nama: Sandrya Auris
BalasHapusKelas: X-KA 3
No Absen: 27
1. Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat umumnya berfungsi sebagai titran yang akan ditempatkan di buret.
Larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer umumnya disebut sebagai larutan titrat.
2. Indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses mencapai tujuan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis).
Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3. Asidimetri adalah titrasi larutan basa dengan menggunakan larutan standar berupa asam
Alkalimetri adalah titrasi asam basa yang dilakukan untuk mengetahui konsentrasi laritan asam dengan larutan basa sebagai standarnya.
4.
Mr NaOH = Ar Na + Ar O + Ar H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
5. Reaksi yang terjadi:
Reaksi pemanasan CaCO₃ : CaCO₃ → CaO + CO₂
Reaksi padatan (CaO) ketika dilarutkan ke dalam air : CaO + H₂O → Ca(OH)₂
Reaksi Ca(OH)₂ dengan HCl ketika titrasi : Ca(OH)₂ + 2HCl → CaCl₂ + 2H₂O
mol HCl = M HCl x V₂
mol HCl = 1.25 M x 0.02 L
mol HCl = 0.025 mol.
mol Ca(OH)₂ = [koef Ca(OH)₂ : koef HCl] x mol HCl
mol Ca(OH)₂ = [1 : 2] x 0.025 mol
mol Ca(OH)₂ = 0.0125 mol.
mol CaCO₃ = mol Ca(OH)₂
mol CaCO₃ = 0.0125 mol
m CaCO₃ = mol CaCO₃ x Mr CaCO₃
m CaCO₃ = 0.0125 mol x 100 g/mol
m CaCO₃ = 1.25 g.
%CaCO₃ = [m CaCO₃ : ms] x 100%
%CaCO₃ = [1.25 : 1.5] x 100%
%CaCO₃ = 83.33%.
6.
a. Nama kimia dan rumusnya.
b. Konsentrasi Larutan.
c. Tanggal pembuatan
d. Nama orang yang membuat reagen.
e. Tanggal kadaluarsa
f. Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
g. Klasifikasi lokasi penyimpanan.
h. Nama dan alamat pabrik.
7.
1. Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
2. Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
3. Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
4. Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8.
1.Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
2. Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
3. Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
4. Batasi akses ke area penyimpanan.
5. Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun
1. •Larutan standar adalah sebutan untuk larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti. Konsentrasi larutan standar biasa dinyatakan dalam satuan normalitas (N) atau molaritas (M). Salah satu fungsi dari larutan standar yaitu biasa digunakan dalam proses analisis kimia secara titrasi.
BalasHapus•Larutan baku adalah larutan yang mengandung kadar yang sudah diketahui secara pasti dan langsung digunakan sebagai pembanding dalam pengujian. Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku.
2. •Indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
•Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis). TE tidak dapat teramati saat dilakukannya eksperimen karena belum terjadi perubahan warna pada larutan indikator, maka yang dapat teramati adalah TA titrasi.
•Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3. Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa. Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari buret sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang direksikan tepat menjadi ekivalen satu sama lain.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6.
1.Nama kimia dan rumusnya
2.Konsentrasi Larutan
3. Tanggal pembuatan menginformasikan kapan larutan pereaksi tersebut dibuat.
4.Nama orang yang membuat reagen
5.Tanggal kadaluarsa menginformasikan tanggal larutan pereaksi tersebut tidak layak pakai lagi.
6.Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
7.Klasifikasi lokasi penyimpanan
8.Nama dan alamat pabrik
7. - Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
- Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
- Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
- Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. - Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
- Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
-Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
- Batasi akses ke area penyimpanan.
- Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusnama : regina aulia putri
BalasHapuskelas : x-ka3
absen : 22
1. a) larutan standar, adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat, umumnya berfungsi sebagai titran yang akan ditempatkan di buret.
b) larutan baku, adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer umumnya disebut sebagai larutan titrat.
2. a) indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan jadi indikator pp digunakan untuk pembanding dari basa kuat dan asam kuat yang akan menghasilkan perubahan warna merah muda.
b) titik ekuivalen adalah suatu titik ketika asam dan basa dalam jumlah yang sama yang akan habis bereaksi.
c) titik akhir titrasi adalah titik dimana asam dan basa mengalami suatu perubahan warna yaitu merah muda.
3. a) asidimetri : titrasi asam- basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah asam kuat.
b) alkalimetri : titrasi asam- basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah basa kuat.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
- maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. reaksi yg terjadi :
- saat pemanasan -
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
- pelarutan dengan air -
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
- titrasi dengan asam -
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
- perhitungan -
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
- massa CaCO3 -
massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
- kadar CaCO3 -
kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6. • nama kimia
• konsentrasi larutan
• tanggal pembuatan
• nama orang yang membuat reagen
• tanggal kadaluwarsa
• tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet
• klasifikasi lokasi penyimpanan
• nama dan alamat pabrik
7. a) pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik dan bahan flammable.
b) simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
c) tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah dan kebocoran
d) simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada
botol lebih kecil.
8. - tulisi wadah bahan kimia ini dengan kata "bahan beracun"
- simpan didalam wadah yang tidak mudah pecah dan tertutup rapat.
Nama : Nur Amalia Safitri
BalasHapuskelas : X-KA3
absen : 18
1.• Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat.
• Larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer.
2.• Indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan jadi indikator pp digunakan untuk pembanding dari basa kuat dan asam kuat yang akan menghasilkan perubahan warna.
• Titik ekuivalen adalah suatu titik ketika asam dan basa dalam jumlah yang sama yang akan habis bereaksi.
• Titik akhir titrasi adalah titik dimana asam dan basa mengalami suatu perubahan warna.
3.• Asidimetri : Titrasi asam - basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah asam kuat.
• Alkalimetri : Titrasi asam - basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah basa kuat.
4. massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
Kesimpulan, maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram
5. Perhitungan persentase CaCO₃ dalam sampel.
%CaCO₃ = [m CaCO₃ : ms] x 100%
%CaCO₃ = [1.25 : 1.5] x 100%
%CaCO₃ = 83.33%.
6.• Nama kimia,
• Konsentrasi larutan,
• Tanggal pembuatan,
• Nama orang yang membuat reagen,
• Tanggal kadaluwarsa,
• Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet,
• Klasifikasi lokasi penyimpanan,
• Nama dan alamat pabrik.
7.1) Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik dan bahan flammable,
2) Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik),
3) Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah dan kebocoran,
4) Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8.• Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
• Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
• Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
• Batasi akses ke area penyimpanan.
• Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun.
Nama : Muchammad Syawal Anugrah Kusuma
BalasHapusKelas : X-KA3
No. Absen : 06
1.
Larutan standar : larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat umumnya berfungsi sebagai titran yang akan ditempatkan di buret.
Larutan baku : larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer umumnya disebut sebagai larutan analit / titrat.
2.
Indikator : alat ukur dalam sebuah proses mencapai tujuan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
Titik ekuivalen : titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis).
Titik akhir titrasi : titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3.
Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa. Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari buret sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang direksikan tepat menjadi ekivalen satu sama lain.
4.
Mr NaOH = Ar Na + Ar O + Ar H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
Maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5.
Reaksi yang terjadi:
Reaksi pemanasan CaCO₃ : CaCO₃ → CaO + CO₂
Reaksi padatan (CaO) ketika dilarutkan ke dalam air : CaO + H₂O → Ca(OH)₂
Reaksi Ca(OH)₂ dengan HCl ketika titrasi : Ca(OH)₂ + 2HCl → CaCl₂ + 2H₂O
mol HCl = M HCl x V₂
mol HCl = 1.25 M x 0.02 L
mol HCl = 0.025 mol.
mol Ca(OH)₂ = [koef Ca(OH)₂ : koef HCl] x mol HCl
mol Ca(OH)₂ = [1 : 2] x 0.025 mol
mol Ca(OH)₂ = 0.0125 mol.
mol CaCO₃ = mol Ca(OH)₂
mol CaCO₃ = 0.0125 mol
m CaCO₃ = mol CaCO₃ x Mr CaCO₃
m CaCO₃ = 0.0125 mol x 100 g/mol
m CaCO₃ = 1.25 g.
%CaCO₃ = [m CaCO₃ : ms] x 100%
%CaCO₃ = [1.25 : 1.5] x 100%
%CaCO₃ = 83.33%.
6.
i. Nama kimia dan rumusnya.
ii. Konsentrasi Larutan.
ii. Tanggal pembuatan
iv. Nama orang yang membuat reagen.
v. Tanggal kadaluarsa
vi. Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
vii. Klasifikasi lokasi penyimpanan.
viii. Nama dan alamat pabrik.
7.
1. Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
2. Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
3. Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
4. Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8.
1.Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
2. Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
3. Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
4. Batasi akses ke area penyimpanan.
5. Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun
Nama: Lailatul Rachma
BalasHapusKelas: X-KA 3
No Absen: 01
1. Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat umumnya berfungsi sebagai titran yang akan ditempatkan di buret.
Larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer umumnya disebut sebagai larutan titrat.
2. Indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses mencapai tujuan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis).
Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3. Asidimetri adalah titrasi larutan basa dengan menggunakan larutan standar berupa asam
Alkalimetri adalah titrasi asam basa yang dilakukan untuk mengetahui konsentrasi laritan asam dengan larutan basa sebagai standarnya.
4.
Mr NaOH = Ar Na + Ar O + Ar H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
Maka massa NaOH yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yang terjadi:
Reaksi pemanasan CaCO₃ : CaCO₃ → CaO + CO₂
Reaksi padatan (CaO) ketika dilarutkan ke dalam air : CaO + H₂O → Ca(OH)₂
Reaksi Ca(OH)₂ dengan HCl ketika titrasi : Ca(OH)₂ + 2HCl → CaCl₂ + 2H₂O
mol HCl = M HCl x V₂
mol HCl = 1.25 M x 0.02 L
mol HCl = 0.025 mol.
mol Ca(OH)₂ = [koef Ca(OH)₂ : koef HCl] x mol HCl
mol Ca(OH)₂ = [1 : 2] x 0.025 mol
mol Ca(OH)₂ = 0.0125 mol.
mol CaCO₃ = mol Ca(OH)₂
mol CaCO₃ = 0.0125 mol
m CaCO₃ = mol CaCO₃ x Mr CaCO₃
m CaCO₃ = 0.0125 mol x 100 g/mol
m CaCO₃ = 1.25 g.
%CaCO₃ = [m CaCO₃ : ms] x 100%
%CaCO₃ = [1.25 : 1.5] x 100%
%CaCO₃ = 83.33%.
6.
- Nama kimia dan rumusnya.
- Konsentrasi Larutan.
- Tanggal pembuatan
- Nama orang yang membuat reagen.
- Tanggal kadaluarsa
- Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
- Klasifikasi lokasi penyimpanan.
- Nama dan alamat pabrik.
7.
• Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
• Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
• Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
• Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8.
• Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
• Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
• Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
• Batasi akses ke area penyimpanan.
• Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun
Nama : Salsabillah Nur Sofia R
BalasHapusKelas : X KA 3
Absen : 25
1. -Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat.
-Larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer.
2. -Indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan jadi indikator pp digunakan untuk pembanding dari basa kuat dan asam kuat yang akan menghasilkan perubahan warna.
-Titik ekuivalen adalah suatu titik ketika asam dan basa dalam jumlah yang sama yang akan habis bereaksi.
-Titik akhir titrasi adalah titik dimana asam dan basa mengalami suatu perubahan warna.
3. -Asidimetri : Titrasi asam - basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah asam kuat.
-Alkalimetri : Titrasi asam - basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah basa kuat.
4. massa = M x Mr x V
= 0,1 mol/L x 40 g/mol x 0,1 L
= 0,4 gram
Kesimpulan, maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram
5. Perhitungan persentase CaCO3 dalam sampel.
%CaCO3 = [m CaCO3 : ms] x 100%
%CaCO3 = [1.25 : 1.5] x 100%
%CaCO3 = 83.33%.
6. Nama kimia,
-Konsentrasi larutan,
-Tanggal pembuatan,
-Nama orang yang membuat reagen,
-Tanggal kadaluwarsa,
-Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet,
-Klasifikasi lokasi penyimpanan,
-Nama dan alamat pabrik.
7.1) Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik dan bahan flammable,
2) Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik),
3) Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah dan kebocoran,
4) Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
-Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
-Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
-Batasi akses ke area penyimpanan.
-Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun.
Nama : Muamar Abdillah Zuhdi
BalasHapusKelas : X KA 3
Absen : 05
Jawaban :
1. •Larutan standar adalah sebutan untuk larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti. Konsentrasi larutan standar biasa dinyatakan dalam satuan normalitas (N) atau molaritas (M). Salah satu fungsi dari larutan standar yaitu biasa digunakan dalam proses analisis kimia secara titrasi.
•Larutan baku adalah larutan yang mengandung kadar yang sudah diketahui secara pasti dan langsung digunakan sebagai pembanding dalam pengujian. Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku.
2. •Indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
•Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis). TE tidak dapat teramati saat dilakukannya eksperimen karena belum terjadi perubahan warna pada larutan indikator, maka yang dapat teramati adalah TA titrasi.
•Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3. Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa. Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari buret sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang direksikan tepat menjadi ekivalen satu sama lain.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6.
1.Nama kimia dan rumusnya
2.Konsentrasi Larutan
3. Tanggal pembuatan menginformasikan kapan larutan pereaksi tersebut dibuat.
4.Nama orang yang membuat reagen
5.Tanggal kadaluarsa menginformasikan tanggal larutan pereaksi tersebut tidak layak pakai lagi.
6.Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
7.Klasifikasi lokasi penyimpanan
8.Nama dan alamat pabrik
7. - Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
- Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
- Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
- Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. - Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
- Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
-Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
- Batasi akses ke area penyimpanan.
- Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun
Nama: Ibrahim Ramzi Zaaidan
BalasHapusKelas: X-KA 2
Absen: 09
1. a. Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat umumnya berfungsi sebagai titran yang akan ditempatkan di buret.
b. larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer umumnya disebut sebagai larutan titrat.
2. a. indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan jadi indikator pp digunakan untuk pembanding dari basa kuat dan asam kuat yang akan menghasilkan perubahan warna merah muda
B. Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis).
C. Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3. a. Asidimetri adalah analisa titrimetri yang menggunakan asam kuat sebagai titrannya dan sebagai analitnya adalah basa atau senyawa yang bersifat basa.
B. alkalimetri pada prinsipnya adalah analisa titrimetri yang menggunakan basa kuat sebagai titrannya dan analitnya adalah asam atau senyawa yang bersifat asam.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
5. Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Sehingga beratnya berkurang menjadi 1 Gram
Pelarutan dengan air terjadi reaksi kimia :
CaO+H2O→Ca(OH)2
Titrasi dengan asam terjadi reaksi kimia :
Ca(OH)2+2HCl→CaCl2+2H2O
Perhitungan Massa CaCO3 :
ax (valensi HCL) × Mx × Vx = ay (valensi Ca(OH)2) × My × Vy
1 × 1,25 M × 0.02 L = 2 × My × Vy
0.025/2 = ny (karena molaritas × volume = n)
ny = 0,0125 mol
m = 0,0125 mol x 100 (Mr CaCo3)
=1,25 gram
Kadar % CaCO3
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6.
a. nama kimia & rumus kimia
b. konsentrasi larutan
c. tanggal pembuatan
d. nama orang yang membuat reagen
e. tanggal kadaluwarsa
f. tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet
g. klasifikasi lokasi penyimpanan
h. nama dan alamat pabrik
7.
a. Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik dan bahan flammable.
b. Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
c. Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah dan kebocoran
d. Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada
botol lebih kecil.
8.
a. Tulisi wadah bahan kimia ini dengan kata "bahan beracun" serta beberapa simbol tanda bahaya
b. Simpan didalam wadah yang tidak mudah pecah dan tertutup rapat
c. Batasi akses ke area penyimpanan
Nama : Novanda Eka Akbar Taufik
BalasHapusKelas : X.KA-3
No. Absen : 17
Jawaban :
1.
• Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat umumnya berfungsi sebagai titran yang akan ditempatkan di buret.
• larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer umumnya disebut sebagai larutan titrat.
2.
• indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan jadi indikator pp digunakan untuk pembanding dari basa kuat dan asam kuat yang akan menghasilkan perubahan warna merah muda
• titik ekuivalen adalah suatu titik ketika asam dan basa dalam jumlah yang sama yang akan habis bereaksi
• titik akhir titrasi adalah titik dimana asam dan basa mengalami suatu perubahan warna yaitu merah muda
3.
•Asidimetri : Titrasi asam- basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah asam kuat.
•Alkalimetri : Titrasi asam- basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah Basa kuat.
4.massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
Kesimpulan, maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram
5. Perhitungan persentase CaCO₃ dalam sampel.
•%CaCO₃ = [m CaCO₃ : ms] x 100%
%CaCO₃ = [1.25 : 1.5] x 100%
%CaCO₃ = 83.33%.
6.
• nama kimia
• konsentrasi larutan
• tanggal pembuatan
• nama orang yang membuat reagen
• tanggal kadaluwarsa
• tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet
• klasifikasi lokasi penyimpanan
• nama dan alamat pabrik
7.
1) Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik dan bahan flammable.
2) Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
3) Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah dan kebocoran
4) Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada
botol lebih kecil.
8.
> Tulisi wadah bahan kimia ini dengan kata "bahan beracun"
> Simpan didalam wadah yang tidak mudah pecah dan tertutup rapat
NAMA : HENDRO NUGROHO
BalasHapusKELAS : 10 KA 2
ABSEN : 8
1. •Larutan standar adalah sebutan untuk larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti. Konsentrasi larutan standar biasa dinyatakan dalam satuan normalitas (N) atau molaritas (M). Salah satu fungsi dari larutan standar yaitu biasa digunakan dalam proses analisis kimia secara titrasi.
•Larutan baku adalah larutan yang mengandung kadar yang sudah diketahui secara pasti dan langsung digunakan sebagai pembanding dalam pengujian. Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku.
2. •Indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
•Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis). TE tidak dapat teramati saat dilakukannya eksperimen karena belum terjadi perubahan warna pada larutan indikator, maka yang dapat teramati adalah TA titrasi.
•Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3. Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa. Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari buret sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang direksikan tepat menjadi ekivalen satu sama lain.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6.
1.Nama kimia dan rumusnya
2.Konsentrasi Larutan
3. Tanggal pembuatan menginformasikan kapan larutan pereaksi tersebut dibuat.
4.Nama orang yang membuat reagen
5.Tanggal kadaluarsa menginformasikan tanggal larutan pereaksi tersebut tidak layak pakai lagi.
6.Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
7.Klasifikasi lokasi penyimpanan
8.Nama dan alamat pabrik
7. - Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
- Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
- Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
- Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. - Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
- Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
-Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
- Batasi akses ke area penyimpanan.
- Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun
Nama: Mivthakhul RahmaDhani
BalasHapusKelas: X-KA 2
Absen: 21
1.
• Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat.
• Larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer.
2.
• Indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan jadi indikator pp digunakan untuk pembanding dari basa kuat dan asam kuat yang akan menghasilkan perubahan warna.
• Titik ekuivalen adalah suatu titik ketika asam dan basa dalam jumlah yang sama yang akan habis bereaksi.
• Titik akhir titrasi adalah titik dimana asam dan basa mengalami suatu perubahan warna.
3.
• Asidimetri : Titrasi asam - basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah asam kuat.
• Alkalimetri : Titrasi asam - basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah basa kuat.
4. massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
Kesimpulan, maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram
5. Perhitungan persentase CaCO₃ dalam sampel.
%CaCO₃ = [m CaCO₃ : ms] x 100%
%CaCO₃ = [1.25 : 1.5] x 100%
%CaCO₃ = 83.33%.
6.
• Nama kimia,
• Konsentrasi larutan,
• Tanggal pembuatan,
• Nama orang yang membuat reagen,
• Tanggal kadaluwarsa,
• Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet,
• Klasifikasi lokasi penyimpanan,
• Nama dan alamat pabrik.
7.
1) Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik dan bahan flammable,
2) Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik),
3) Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah dan kebocoran,
4) Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8.
• Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
• Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
• Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
• Batasi akses ke area penyimpanan.
• Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNAMA: Amelia dwi aprilianti
BalasHapusKELAS: X-KA 1
ABSEN: 13
JAWABAN:
1. • Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat umumnya berfungsi sebagai titran yang akan ditempatkan di buret.
• larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer umumnya disebut sebagai larutan titrat.
2. • indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan jadi indikator pp digunakan untuk pembanding dari basa kuat dan asam kuat yang akan menghasilkan perubahan warna merah muda
• titik ekuivalen adalah suatu titik ketika asam dan basa dalam jumlah yang sama yang akan habis bereaksi
• titik akhir titrasi adalah titik dimana asam dan basa mengalami suatu perubahan warna yaitu merah muda
3. • asidimetri adalah menentukan kadar larutan basa dengan zat baku asam
• alkalimetri adalah menentukan kadar larutan asam dengan zat baku basa
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6. • nama kimia
• konsentrasi larutan
• tanggal pembuatan
• nama orang yang membuat reagen
• tanggal kadaluwarsa
• tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet
• klasifikasi lokasi penyimpanan
• nama dan alamat pabrik
7. Penyimpanan basa padatan atau cairan seperti amonium hidroksida (NH4OH), kalsium hidroksida, Ca(OH)2, kalium hidroksida (KOH), natrium hidroksida (NaOH) harus dilakukan sebagai berikut:
a. Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
b. Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
c. Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
d. Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. Penyimpanan Bahan Kimia beracun:
1. Sediakan tempat penyimpanan khusus untuk masing-masing bahan kimia dan kembalikan bahan kimia ke tempat itu setelah digunakan.
2. Simpan bahan dan peralatan di lemari dan rak khusus penyimpanan.
(Tulisi wadah bahan kimia ini dengan kata "bahan beracun")
•> Bahan-bahan kimia yang mudah terurai membentuk racun apabila berhubungan dengan panas, air atau asam tidak diperkenankan disimpan berdekatan dengan bahan-bahan kimia yang mudah menyala
menguap. Suhu ruangan harus rendah dan kering. Simpan didalam wadah yang tidak mudah pecah dan tertutup rapat.
Nama: Najwa Azilla Hariyanto
BalasHapusKelas: X - KA 2
Absen: 23
1.) • Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat.
• Larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer.
2.) • Indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan jadi indikator pp digunakan untuk pembanding dari basa kuat dan asam kuat yang akan menghasilkan perubahan warna.
• Titik ekuivalen adalah suatu titik ketika asam dan basa dalam jumlah yang sama yang akan habis bereaksi.
• Titik akhir titrasi adalah titik dimana asam dan basa mengalami suatu perubahan warna.
3.) • Asidimetri : Titrasi asam - basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah asam kuat.
• Alkalimetri : Titrasi asam - basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah basa kuat.
4.) Mr NaOH = Ar Na + Ar O + Ar H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
Maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5). Reaksi yang terjadi:
Reaksi pemanasan CaCO₃ : CaCO₃ → CaO + CO₂
Reaksi padatan (CaO) ketika dilarutkan ke dalam air : CaO + H₂O → Ca(OH)₂
Reaksi Ca(OH)₂ dengan HCl ketika titrasi : Ca(OH)₂ + 2HCl → CaCl₂ + 2H₂O
mol HCl = M HCl x V₂
mol HCl = 1.25 M x 0.02 L
mol HCl = 0.025 mol.
mol Ca(OH)₂ = [koef Ca(OH)₂ : koef HCl] x mol HCl
mol Ca(OH)₂ = [1 : 2] x 0.025 mol
mol Ca(OH)₂ = 0.0125 mol.
mol CaCO₃ = mol Ca(OH)₂
mol CaCO₃ = 0.0125 mol
m CaCO₃ = mol CaCO₃ x Mr CaCO₃
m CaCO₃ = 0.0125 mol x 100 g/mol
m CaCO₃ = 1.25 g.
%CaCO₃ = [m CaCO₃ : ms] x 100%
%CaCO₃ = [1.25 : 1.5] x 100%
%CaCO₃ = 83.33%.
6.) a. Nama kimia,
b. Konsentrasi larutan,
c. Tanggal pembuatan,
d. Nama orang yang membuat reagen,
e. Tanggal kadaluwarsa,
f. Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet,
g. Klasifikasi lokasi penyimpanan,
h. Nama dan alamat pabrik.
7.) 1. Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik dan bahan flammable,
2. Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik),
3. Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah dan kebocoran,
4. Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8.) • Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
• Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
• Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
• Batasi akses ke area penyimpanan.
• Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun.
Nama : Amalia Rizka Shabirah
BalasHapusKelas : X-KA 2
Absen : 01
1. Dalam kimia analisis, suatu larutan standar atau larutan baku adalah suatu larutan yang mengandung konsentrasi yang diketahui secara tepat dari unsur atau zat. Larutan standar biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku. Larutan yang akan ditentukan konsentrasinya atau kadarnya, diukur volumenya dengan menggunakan pipet volumetri dan ditempatkan di erlenmeyer larutan standar yang digunakan untuk menentukan konsentrasi zat lain, seperti larutan dalam titrasi.
2. • Indikator asam basa merupakan senyawa yang digunakan untuk mengetahui sebuah larutan mengandung asam, basa, atau netral. Kategorisasi larutan mengandung asam, basa, atau netral ini ditentukan oleh power of hydrogen (pH). Rentang pH ini mulai dari satu hingga 14.
• Titik ekuivalen titrasi adalah bagian daripada adanya serangkaian keadaan dimana pada titik tersebut jumlah partikel analit yang bereaksi sama dengan jumlah titran yang bereaksi.
• Titik akhir titrasi merupakan saat dimana indikator akan berubah warna sehingga analis dapat mengamatinya dan menghentikan proses titrasi.
3. Asidi-alkalimetri (lebih dikenal sebagai Titrasi asam-basa) adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa.
• Alkalimetri merupakan analisis khusus menggunakan titrasi asam-basa untuk menentukan konsentrasi basa (alkalin).
• Asidimetri, terkadang dieja asidometri, adalah konsep serupa yang merupakan analisis khusus menggunakan titrasi asam-basa, tetapi untuk zat asam.
4.
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
Kesimpulan, maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram
5. Perhitungan persentase CaCO₃ dalam sampel.
%CaCO₃ = [m CaCO₃ : ms] x 100%
%CaCO₃ = [1.25 : 1.5] x 100%
%CaCO₃ = 83.33%.
6.
A. Nama kimia dan rumusnya.
B. Konsentrasi Larutan.
C. Tanggal pembuatan menginformasikan waktu larutan pereaksi tersebut dibuat.
D. Nama orang yang membuat reagen.
E. Tanggal kadaluarsa menginformasikan tanggal larutan pereaksi tersebut tidak layak pakai lagi.
F. Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
G. Klasifikasi lokasi penyimpanan.
H. Nama dan alat pabrik.
7. Panduan penyimpanan bahan kimia korosif kelompok basa :
1) Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
2) Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
3) Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
4) Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8.
1) Tulisi wadah bahan kimia dengan kata "bahan beracun".
2) Simpan di dalam wadah yang tidak mudah pecah dan tertutup rapat.
Nama: Lailatul Fadhila
BalasHapusKelas: X-KA 2
Absen:13
JAWABAN:
1. • Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat.
• Larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer.
2. • Indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan jadi indikator pp digunakan untuk pembanding dari basa kuat dan asam kuat yang akan menghasilkan perubahan warna.
• Titik ekuivalen adalah suatu titik ketika asam dan basa dalam jumlah yang sama yang akan habis bereaksi.
• Titik akhir titrasi adalah titik dimana asam dan basa mengalami suatu perubahan warna.
3. • Asidimetri : Titrasi asam - basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah asam kuat.
• Alkalimetri : Titrasi asam - basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah basa kuat.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6. • Nama kimia,
• Konsentrasi larutan,
• Tanggal pembuatan,
• Nama orang yang membuat reagen,
• Tanggal kadaluwarsa,
• Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet,
• Klasifikasi lokasi penyimpanan,
• Nama dan alamat pabrik.
7. 1) Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik dan bahan flammable,
2) Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik),
3) Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah dan kebocoran,
4) Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. • Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
• Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
• Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
• Batasi akses ke area penyimpanan.
• Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun.
Nama : Zaky Ahmad Yassar
BalasHapusKelas : X-Ka2
No. Absen : 35
1.Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat dan umumnya berfungsi sebagai titran yang akan ditempatkan di buret.
• larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer dan disebut sebagai larutan titrat.
2.
• indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan jadi indikator pp digunakan untuk pembanding dari basa kuat dan asam kuat yang akan menghasilkan perubahan warna merah muda
• titik ekuivalen adalah suatu titik ketika asam dan basa dalam jumlah yang sama yang akan habis bereaksi
• titik akhir titrasi adalah titik dimana asam dan basa mengalami suatu perubahan warna yaitu merah muda
3.
• asidimetri adalah menentukan kadar larutan basa dengan zat baku asam
• alkalimetri adalah menentukan kadar larutan asam dengan zat baku basa
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
5.Reaksi yg terjadi :
•Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
•Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
•Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
•Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
•Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
•Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6.
• nama kimia dan rumusnya
• konsentrasi larutan
• tanggal pembuatan
• nama orang yang membuat reagen
• tanggal kadaluwarsa
• tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet
• klasifikasi lokasi penyimpanan
• nama dan alamat pabrik
7.
1.Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik dan bahan flammable.
2.Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
3. Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah dan kebocoran
4. Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada
botol lebih kecil.
8.
1. Tulisi wadah bahan kimia ini dengan kata "bahan beracun"
2. Simpan didalam wadah yang tidak mudah pecah dan tertutup rapat
3. Letakkan wadah di tempat penyimpanan yang aman
Nama : Mevia Dwi Agustina
BalasHapusKelas : X-KA 2
Absen : 20
Jawaban :
1).
A. Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat.
B. Larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer.
2).
A. Indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan jadi indikator pp digunakan untuk pembanding dari basa kuat dan asam kuat yang akan menghasilkan perubahan warna.
B. Titik ekuivalen adalah suatu titik ketika asam dan basa dalam jumlah yang sama yang akan habis bereaksi.
C. Titik akhir titrasi adalah titik dimana asam dan basa mengalami suatu perubahan warna.
3).
A. Asidimetri : Titrasi asam - basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah asam kuat.
B. Alkalimetri : Titrasi asam - basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah basa kuat.
4). massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
Kesimpulan, maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5). Perhitungan persentase CaCO₃ dalam sampel.
%CaCO₃ = [m CaCO₃ : ms] x 100%
%CaCO₃ = [1.25 : 1.5] x 100%
%CaCO₃ = 83.33%.
6).
A. Nama kimia,
B. Konsentrasi larutan,
C. Tanggal pembuatan,
D. Nama orang yang membuat reagen,
E. Tanggal kadaluwarsa,
F. Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet,
G. Klasifikasi lokasi penyimpanan,
H. Nama dan alamat pabrik.
7).
1) Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik dan bahan flammable,
2) Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik),
3) Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah dan kebocoran,
4) Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8).
A. Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
B. Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
C. Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
D. Batasi akses ke area penyimpanan.
E. Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun.
Nama: Elyssa winnie
BalasHapusKelas: X-KA 2
No. absen: 04
jawaban:
1. Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat umumnya berfungsi sebagai titran yang akan ditempatkan di buret.
Larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer umumnya disebut sebagai larutan titrat.
2. Indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses mencapai tujuan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis).
Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3. Asidimetri adalah titrasi larutan basa dengan menggunakan larutan standar berupa asam
Alkalimetri adalah titrasi asam basa yang dilakukan untuk mengetahui konsentrasi laritan asam dengan larutan basa sebagai standarnya.
4.
Mr NaOH = Ar Na + Ar O + Ar H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
Maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yang terjadi:
Reaksi pemanasan CaCO₃ : CaCO₃ → CaO + CO₂
Reaksi padatan (CaO) ketika dilarutkan ke dalam air : CaO + H₂O → Ca(OH)₂
Reaksi Ca(OH)₂ dengan HCl ketika titrasi : Ca(OH)₂ + 2HCl → CaCl₂ + 2H₂O
mol HCl = M HCl x V₂
mol HCl = 1.25 M x 0.02 L
mol HCl = 0.025 mol.
mol Ca(OH)₂ = [koef Ca(OH)₂ : koef HCl] x mol HCl
mol Ca(OH)₂ = [1 : 2] x 0.025 mol
mol Ca(OH)₂ = 0.0125 mol.
mol CaCO₃ = mol Ca(OH)₂
mol CaCO₃ = 0.0125 mol
m CaCO₃ = mol CaCO₃ x Mr CaCO₃
m CaCO₃ = 0.0125 mol x 100 g/mol
m CaCO₃ = 1.25 g.
%CaCO₃ = [m CaCO₃ : ms] x 100%
%CaCO₃ = [1.25 : 1.5] x 100%
%CaCO₃ = 83.33%.
6.
a. Nama kimia dan rumusnya.
b. Konsentrasi Larutan.
c. Tanggal pembuatan
d. Nama orang yang membuat reagen.
e. Tanggal kadaluarsa
f. Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
g. Klasifikasi lokasi penyimpanan.
h. Nama dan alamat pabrik.
7.
1. Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
2. Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
3. Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
4. Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8.
1.Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
2. Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
3. Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
4. Batasi akses ke area penyimpanan.
5. Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun
Nama : Antonius Jolanda Saputra
BalasHapusKelas : X KA-1
Absen : 18
1.
• Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat umumnya berfungsi sebagai titran yang akan ditempatkan di buret.
• larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer umumnya disebut sebagai larutan titrat.
2.
• indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan jadi indikator pp digunakan untuk pembanding dari basa kuat dan asam kuat yang akan menghasilkan perubahan warna merah muda
• titik ekuivalen adalah suatu titik ketika asam dan basa dalam jumlah yang sama yang akan habis bereaksi
• titik akhir titrasi adalah titik dimana asam dan basa mengalami suatu perubahan warna yaitu merah muda
3.
•Asidimetri : Titrasi asam- basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah asam kuat.
•Alkalimetri : Titrasi asam- basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah Basa kuat.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6.
• nama kimia
• konsentrasi larutan
• tanggal pembuatan
• nama orang yang membuat reagen
• tanggal kadaluwarsa
• tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet
• klasifikasi lokasi penyimpanan
• nama dan alamat pabrik
7.
1) Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik dan bahan flammable.
2) Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
3) Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah dan kebocoran
4) Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada
botol lebih kecil.
8.
1. Tulisi wadah bahan kimia ini dengan kata "bahan beracun"
2. Simpan didalam wadah yang tidak mudah pecah dan tertutup rapat
Nama : Aliya Zulistin Yumna
BalasHapusKelas : X - KA 1
Absen : 12
Jawaban :
1. •Larutan standar adalah sebutan untuk larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti. Konsentrasi larutan standar biasa dinyatakan dalam satuan normalitas (N) atau molaritas (M). Salah satu fungsi dari larutan standar yaitu biasa digunakan dalam proses analisis kimia secara titrasi.
•Larutan baku adalah larutan yang mengandung kadar yang sudah diketahui secara pasti dan langsung digunakan sebagai pembanding dalam pengujian. Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku.
2. Indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
•Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis). TE tidak dapat teramati saat dilakukannya eksperimen karena belum terjadi perubahan warna pada larutan indikator, maka yang dapat teramati adalah TA titrasi.
•Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3. Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa. Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari buret sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang direksikan tepat menjadi ekivalen satu sama lain.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6. 1.Nama kimia dan rumusnya
2.Konsentrasi Larutan
3. Tanggal pembuatan menginformasikan kapan larutan pereaksi tersebut dibuat.
4.Nama orang yang membuat reagen
5.Tanggal kadaluarsa menginformasikan tanggal larutan pereaksi tersebut tidak layak pakai lagi.
6.Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
7.Klasifikasi lokasi penyimpanan
8.Nama dan alamat pabrik
7. - Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
- Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
- Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
- Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. - Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
- Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
-Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
- Batasi akses ke area penyimpanan.
- Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun
Nama : Intan Zakiyah Nandriyanti
BalasHapusKelas : X-KA 2
Absen : 11
Jawaban:
1. - Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat umumnya berfungsi sebagai titran yang akan ditempatkan di buret.
- Larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer umumnya disebut sebagai larutan titrat.
2. - Indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses mencapai tujuan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
- Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis).
- Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3. - Asidimetri adalah titrasi larutan basa dengan menggunakan larutan standar berupa asam
- Alkalimetri adalah titrasi asam basa yang dilakukan untuk mengetahui konsentrasi laritan asam dengan larutan basa sebagai standarnya.
4.
Mr NaOH = Ar Na + Ar O + Ar H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
Maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yang terjadi:
Reaksi pemanasan CaCO₃ : CaCO₃ → CaO + CO₂
Reaksi padatan (CaO) ketika dilarutkan ke dalam air : CaO + H₂O → Ca(OH)₂
Reaksi Ca(OH)₂ dengan HCl ketika titrasi : Ca(OH)₂ + 2HCl → CaCl₂ + 2H₂O
mol HCl = M HCl x V₂
mol HCl = 1.25 M x 0.02 L
mol HCl = 0.025 mol.
mol Ca(OH)₂ = [koef Ca(OH)₂ : koef HCl] x mol HCl
mol Ca(OH)₂ = [1 : 2] x 0.025 mol
mol Ca(OH)₂ = 0.0125 mol.
mol CaCO₃ = mol Ca(OH)₂
mol CaCO₃ = 0.0125 mol
m CaCO₃ = mol CaCO₃ x Mr CaCO₃
m CaCO₃ = 0.0125 mol x 100 g/mol
m CaCO₃ = 1.25 g.
%CaCO₃ = [m CaCO₃ : ms] x 100%
%CaCO₃ = [1.25 : 1.5] x 100%
%CaCO₃ = 83.33%.
6.
a. Nama kimia dan rumusnya.
b. Konsentrasi Larutan.
c. Tanggal pembuatan
d. Nama orang yang membuat reagen.
e. Tanggal kadaluarsa
f. Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
g. Klasifikasi lokasi penyimpanan.
h. Nama dan alamat pabrik.
7.
1. Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
2. Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
3. Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
4. Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8.
1.Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
2. Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
3. Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
4. Batasi akses ke area penyimpanan.
5. Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun
Nama : Achsya Salwa S.W
BalasHapusKelas : X KA-1
No.Absen : 03
Jawab
1.
• Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat umumnya berfungsi sebagai titran yang akan ditempatkan di buret.
• larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer umumnya disebut sebagai larutan titrat.
2.
• indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan jadi indikator pp digunakan untuk pembanding dari basa kuat dan asam kuat yang akan menghasilkan perubahan warna merah muda
• titik ekuivalen adalah suatu titik ketika asam dan basa dalam jumlah yang sama yang akan habis bereaksi
• titik akhir titrasi adalah titik dimana asam dan basa mengalami suatu perubahan warna yaitu merah muda
3.
•Asidimetri : Titrasi asam- basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah asam kuat.
•Alkalimetri : Titrasi asam- basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah Basa kuat.
4.massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
Kesimpulan, maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram
5. Perhitungan persentase CaCO₃ dalam sampel.
•%CaCO₃ = [m CaCO₃ : ms] x 100%
%CaCO₃ = [1.25 : 1.5] x 100%
%CaCO₃ = 83.33%.
6.
• nama kimia
• konsentrasi larutan
• tanggal pembuatan
• nama orang yang membuat reagen
• tanggal kadaluwarsa
• tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet
• klasifikasi lokasi penyimpanan
• nama dan alamat pabrik
7.
1) Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik dan bahan flammable.
2) Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
3) Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah dan kebocoran
4) Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada
botol lebih kecil.
8.
1. Tulisi wadah bahan kimia ini dengan kata "bahan beracun"
2. Simpan didalam wadah yang tidak mudah pecah dan tertutup rapat
8. - Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
- Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
-Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
- Batasi akses ke area penyimpanan.
- Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun
Nama : Ghaniyandra Mirza Izzati
BalasHapusKelas : X-KA 2
Absen : 06
1. Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat umumnya berfungsi sebagai titran yang akan ditempatkan di buret.
Larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer umumnya disebut sebagai larutan titrat.
2.Indikator merupakan suatu senyawa kompleks yang dapat bereaksi dengan asam maupun basa dengan adanya perubahan warna sesuai dengan konsentrasi ion hidrogen melalui proses titrasi.
Titik akhir titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
Titik ekuivalen adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis).
3. Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa.
4. Mr NaOH = Ar Na + Ar O + Ar H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
Maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6. 1) Nama kimia dan rumusnya.
2) Konsentrasi larutannya
3) Tanggal pembuatan menginformasikan kapan larutan pereaksi tersebut dibuat.
4) Nama orang yang membuat reagen.
5) Tanggal kadaluarsa menginformasikan tanggal larutan pereaksi tersebut tidak layak pakai lagi.
6) Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
7) Klasifikasi lokasi penyimpanan
8) Nama dan alamat pabrik
7. 1) Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik dan bahan flammable,
2) Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik),
3) Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah dan kebocoran,
4) Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. 1) Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
2) Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
3) Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
4) Batasi akses ke area penyimpanan.
5) Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun.
Nama : Diandra Ilham Wiyoko
BalasHapusKelas : X KA 1
Absen : 31
Jawaban :
1. •Larutan standar adalah sebutan untuk larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti. Konsentrasi larutan standar biasa dinyatakan dalam satuan normalitas (N) atau molaritas (M). Salah satu fungsi dari larutan standar yaitu biasa digunakan dalam proses analisis kimia secara titrasi.
•Larutan baku adalah larutan yang mengandung kadar yang sudah diketahui secara pasti dan langsung digunakan sebagai pembanding dalam pengujian. Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku.
2. •Indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
•Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis). TE tidak dapat teramati saat dilakukannya eksperimen karena belum terjadi perubahan warna pada larutan indikator, maka yang dapat teramati adalah TA titrasi.
•Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3. Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa. Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari buret sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang direksikan tepat menjadi ekivalen satu sama lain.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6.
1.Nama kimia dan rumusnya
2.Konsentrasi Larutan
3. Tanggal pembuatan menginformasikan kapan larutan pereaksi tersebut dibuat.
4.Nama orang yang membuat reagen
5.Tanggal kadaluarsa menginformasikan tanggal larutan pereaksi tersebut tidak layak pakai lagi.
6.Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
7.Klasifikasi lokasi penyimpanan
8.Nama dan alamat pabrik
7. - Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
- Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
- Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
- Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. - Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
- Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
-Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
- Batasi akses ke area penyimpanan.
- Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun
nama : charissa vania maliong
BalasHapuskelas / absen : x ka 1 / 23
1. •Larutan standar adalah sebutan untuk larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti. Konsentrasi larutan standar biasa dinyatakan dalam satuan normalitas (N) atau molaritas (M). Salah satu fungsi dari larutan standar yaitu biasa digunakan dalam proses analisis kimia secara titrasi.
•Larutan baku adalah larutan yang mengandung kadar yang sudah diketahui secara pasti dan langsung digunakan sebagai pembanding dalam pengujian. Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku.
2. •Indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
•Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis). TE tidak dapat teramati saat dilakukannya eksperimen karena belum terjadi perubahan warna pada larutan indikator, maka yang dapat teramati adalah TA titrasi.
•Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3. Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa. Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari buret sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang direksikan tepat menjadi ekivalen satu sama lain.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6.
1.Nama kimia dan rumusnya
2.Konsentrasi Larutan
3. Tanggal pembuatan menginformasikan kapan larutan pereaksi tersebut dibuat.
4.Nama orang yang membuat reagen
5.Tanggal kadaluarsa menginformasikan tanggal larutan pereaksi tersebut tidak layak pakai lagi.
6.Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
7.Klasifikasi lokasi penyimpanan
8.Nama dan alamat pabrik
7. - Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
- Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
- Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
- Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. - Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
- Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
-Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
- Batasi akses ke area penyimpanan.
- Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun
Nama : Achmad Nurul Mubin Habibi
BalasHapusKelas : X-KA 1
No. Absen : 02
Jawaban :
1. •Larutan standar adalah sebutan untuk larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti. Konsentrasi larutan standar biasa dinyatakan dalam satuan normalitas (N) atau molaritas (M). Salah satu fungsi dari larutan standar yaitu biasa digunakan dalam proses analisis kimia secara titrasi.
•Larutan baku adalah larutan yang mengandung kadar yang sudah diketahui secara pasti dan langsung digunakan sebagai pembanding dalam pengujian. Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku.
2. •Indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
•Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis). TE tidak dapat teramati saat dilakukannya eksperimen karena belum terjadi perubahan warna pada larutan indikator, maka yang dapat teramati adalah TA titrasi.
•Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3. Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa. Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari buret sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang direksikan tepat menjadi ekivalen satu sama lain.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6.
1.Nama kimia dan rumusnya
2.Konsentrasi Larutan
3. Tanggal pembuatan menginformasikan kapan larutan pereaksi tersebut dibuat.
4.Nama orang yang membuat reagen
5.Tanggal kadaluarsa menginformasikan tanggal larutan pereaksi tersebut tidak layak pakai lagi.
6.Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
7.Klasifikasi lokasi penyimpanan
8.Nama dan alamat pabrik
7. - Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
- Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
- Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
- Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. - Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
- Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
-Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
- Batasi akses ke area penyimpanan.
- Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun
Nama : Ibrahim Fairuz Islam
BalasHapusKelas : X KA 1
Absen : 33
Jawaban :
1. •Larutan standar adalah sebutan untuk larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti. Konsentrasi larutan standar biasa dinyatakan dalam satuan normalitas (N) atau molaritas (M). Salah satu fungsi dari larutan standar yaitu biasa digunakan dalam proses analisis kimia secara titrasi.
•Larutan baku adalah larutan yang mengandung kadar yang sudah diketahui secara pasti dan langsung digunakan sebagai pembanding dalam pengujian. Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku.
2. •Indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
•Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis). TE tidak dapat teramati saat dilakukannya eksperimen karena belum terjadi perubahan warna pada larutan indikator, maka yang dapat teramati adalah TA titrasi.
•Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3. Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa. Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari buret sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang direksikan tepat menjadi ekivalen satu sama lain.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6.
1.Nama kimia dan rumusnya
2.Konsentrasi Larutan
3. Tanggal pembuatan menginformasikan kapan larutan pereaksi tersebut dibuat.
4.Nama orang yang membuat reagen
5.Tanggal kadaluarsa menginformasikan tanggal larutan pereaksi tersebut tidak layak pakai lagi.
6.Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
7.Klasifikasi lokasi penyimpanan
8.Nama dan alamat pabrik
7. - Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
- Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
- Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
- Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. - Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
- Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
-Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
- Batasi akses ke area penyimpanan.
- Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun
Nama : Hana Crysanta
BalasHapusKelas : X-KA 2
Absen : 07
Jawaban:
1. -Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat umumnya berfungsi sebagai titran yang akan ditempatkan di buret.
-Larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer umumnya disebut sebagai larutan titrat.
2. -Indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses mencapai tujuan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
-Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis).
- Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3. -Asidimetri adalah titrasi larutan basa dengan menggunakan larutan standar berupa asam
-Alkalimetri adalah titrasi asam basa yang dilakukan untuk mengetahui konsentrasi laritan asam dengan larutan basa sebagai standarnya.
4. Mr NaOH = Ar Na + Ar O + Ar H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
Maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yang terjadi:
Reaksi pemanasan CaCO₃ : CaCO₃ → CaO + CO₂
Reaksi padatan (CaO) ketika dilarutkan ke dalam air : CaO + H₂O → Ca(OH)₂
Reaksi Ca(OH)₂ dengan HCl ketika titrasi : Ca(OH)₂ + 2HCl → CaCl₂ + 2H₂O
mol HCl = M HCl x V₂
mol HCl = 1.25 M x 0.02 L
mol HCl = 0.025 mol.
mol Ca(OH)₂ = [koef Ca(OH)₂ : koef HCl] x mol HCl
mol Ca(OH)₂ = [1 : 2] x 0.025 mol
mol Ca(OH)₂ = 0.0125 mol.
mol CaCO₃ = mol Ca(OH)₂
mol CaCO₃ = 0.0125 mol
m CaCO₃ = mol CaCO₃ x Mr CaCO₃
m CaCO₃ = 0.0125 mol x 100 g/mol
m CaCO₃ = 1.25 g.
%CaCO₃ = [m CaCO₃ : ms] x 100%
%CaCO₃ = [1.25 : 1.5] x 100%
%CaCO₃ = 83.33%.
6. a. Nama kimia dan rumusnya.
b. Konsentrasi Larutan.
c. Tanggal pembuatan
d. Nama orang yang membuat reagen.
e. Tanggal kadaluarsa
f. Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
g. Klasifikasi lokasi penyimpanan.
h. Nama dan alamat pabrik.
7. 1. Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
2. Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
3. Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
4. Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. 1.Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
2. Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
3. Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
4. Batasi akses ke area penyimpanan.
5. Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun
Nama : Shafa Nayla S
BalasHapusKelas : X-KA 2
Absen : 30
Jawaban:
1. - Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat umumnya berfungsi sebagai titran yang akan ditempatkan di buret.
- Larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer umumnya disebut sebagai larutan titrat.
2. - Indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses mencapai tujuan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
- Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis).
- Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3. - Asidimetri adalah titrasi larutan basa dengan menggunakan larutan standar berupa asam
- Alkalimetri adalah titrasi asam basa yang dilakukan untuk mengetahui konsentrasi laritan asam dengan larutan basa sebagai standarnya.
4.
Mr NaOH = Ar Na + Ar O + Ar H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
Maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yang terjadi:
Reaksi pemanasan CaCO₃ : CaCO₃ → CaO + CO₂
Reaksi padatan (CaO) ketika dilarutkan ke dalam air : CaO + H₂O → Ca(OH)₂
Reaksi Ca(OH)₂ dengan HCl ketika titrasi : Ca(OH)₂ + 2HCl → CaCl₂ + 2H₂O
mol HCl = M HCl x V₂
mol HCl = 1.25 M x 0.02 L
mol HCl = 0.025 mol.
mol Ca(OH)₂ = [koef Ca(OH)₂ : koef HCl] x mol HCl
mol Ca(OH)₂ = [1 : 2] x 0.025 mol
mol Ca(OH)₂ = 0.0125 mol.
mol CaCO₃ = mol Ca(OH)₂
mol CaCO₃ = 0.0125 mol
m CaCO₃ = mol CaCO₃ x Mr CaCO₃
m CaCO₃ = 0.0125 mol x 100 g/mol
m CaCO₃ = 1.25 g.
%CaCO₃ = [m CaCO₃ : ms] x 100%
%CaCO₃ = [1.25 : 1.5] x 100%
%CaCO₃ = 83.33%.
6. a. Nama kimia dan rumusnya.
b. Konsentrasi Larutan.
c. Tanggal pembuatan
d. Nama orang yang membuat reagen.
e. Tanggal kadaluarsa
f. Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
g. Klasifikasi lokasi penyimpanan.
h. Nama dan alamat pabrik.
7. 1. Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
2. Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
3. Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
4. Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. 1.Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
2. Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
3. Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
4. Batasi akses ke area penyimpanan.
5. Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun
Nama : Dayu Ismi Pramesti
BalasHapusKelas : X-KA 1
Absen : 27
1. •Larutan standar adalah sebutan untuk larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti. Konsentrasi larutan standar biasa dinyatakan dalam satuan normalitas (N) atau molaritas (M). Salah satu fungsi dari larutan standar yaitu biasa digunakan dalam proses analisis kimia secara titrasi.
•Larutan baku adalah larutan yang mengandung kadar yang sudah diketahui secara pasti dan langsung digunakan sebagai pembanding dalam pengujian. Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku.
2. •Indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
•Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis). TE tidak dapat teramati saat dilakukannya eksperimen karena belum terjadi perubahan warna pada larutan indikator, maka yang dapat teramati adalah TA titrasi.
•Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3. Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa. Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari buret sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang direksikan tepat menjadi ekivalen satu sama lain.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6.
1.Nama kimia dan rumusnya
2.Konsentrasi Larutan
3. Tanggal pembuatan menginformasikan kapan larutan pereaksi tersebut dibuat.
4.Nama orang yang membuat reagen
5.Tanggal kadaluarsa menginformasikan tanggal larutan pereaksi tersebut tidak layak pakai lagi.
6.Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
7.Klasifikasi lokasi penyimpanan
8.Nama dan alamat pabrik
7. - Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
- Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
- Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
- Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. - Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
- Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
-Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
- Batasi akses ke area penyimpanan.
- Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun
Balas
Nama: Clarissa Nadine Afelia
BalasHapusAbsen: 26
Kelas: X KA 1
1.)
•Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat umumnya berfungsi sebagai titran yang akan ditempatkan di buret.
• larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer umumnya disebut sebagai larutan titrat.
2.)
• indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan jadi indikator pp digunakan untuk pembanding dari basa kuat dan asam kuat yang akan menghasilkan perubahan warna merah muda
• titik ekuivalen adalah suatu titik ketika asam dan basa dalam jumlah yang sama yang akan habis bereaksi
• titik akhir titrasi adalah titik dimana asam dan basa mengalami suatu perubahan warna yaitu merah muda
3.)
• asidimetri adalah menentukan kadar larutan basa dengan zat baku asam
• alkalimetri adalah menentukan kadar larutan asam dengan zat baku basa
4.)
Mr NaOH = Na + 0 + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M x Mr x V
= 0,1 mol/L x 40 g/mol x 0,1 L
= 0,4 gram maka massa NaOH (Ar Na = 23, O= 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5.)
Reaksi yg terjadi : Saat pemanasan :
CaCO3(s) CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air : CaO(s)+H2O(l) Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Vo LTED Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq) CaL2(aq)+2H2O(1)
Perhitungan:
a x Ma x Va= b x Mb xV b 1 x 1,25 M x 20 mL = 2 x nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n x Mr
= 12,5 mmol x 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel x 100% = 1,25 gram / 1,5 gram x 100%
= 83,33%
6.)
• nama kimia
• konsentrasi larutan
• tanggal pembuatan
• nama orang yang membuat reagen
•anggal kadaluwarsa
• tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet
• klasifikasi lokasi penyimpanan
• nama dan alamat pabrik
7.)
Penyimpanan basa padatan atau cairan seperti amonium hidroksida (NH4OH), kalsium hidroksida, Ca(OH)2, kalium hidroksida (KOH), natrium hidroksida (NaOH) harus dilakukan sebagai berikut:
a. Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
b. Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
c. Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
d. Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8.)
Penyimpanan Bahan Kimia beracun:
1. Sediakan tempat penyimpanan khusus untuk masing-masing bahan kimia dan kembalikan bahan kimia ke tempat itu setelah digunakan.
2. Simpan bahan dan peralatan di lemari dan rak khusus penyimpanan.
(Tulisi wadah bahan kimia ini dengan kata "bahan beracun")
•> Bahan-bahan kimia yang mudah terurai membentuk racun apabila berhubungan dengan panas, air atau asam tidak diperkenankan disimpan berdekatan dengan bahan-bahan kimia yang mudah menyala
menguap. Suhu ruangan harus rendah dan kering. Simpan didalam wadah yang tidak mudah pecah dan tertutup rapat.
Nama: Aivy Chandra Zakiffa
BalasHapusKelas: X KA 1
Absen: 08
1. • Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat umumnya berfungsi sebagai titran yang akan ditempatkan di buret.
• larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer umumnya disebut sebagai larutan titrat.
2. • indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan jadi indikator pp digunakan untuk pembanding dari basa kuat dan asam kuat yang akan menghasilkan perubahan warna merah muda
• titik ekuivalen adalah suatu titik ketika asam dan basa dalam jumlah yang sama yang akan habis bereaksi
• titik akhir titrasi adalah titik dimana asam dan basa mengalami suatu perubahan warna yaitu merah muda
3. • asidimetri adalah menentukan kadar larutan basa dengan zat baku asam
• alkalimetri adalah menentukan kadar larutan asam dengan zat baku basa
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6. • nama kimia
• konsentrasi larutan
• tanggal pembuatan
• nama orang yang membuat reagen
• tanggal kadaluwarsa
• tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet
• klasifikasi lokasi penyimpanan
• nama dan alamat pabrik
7. Penyimpanan basa padatan atau cairan seperti amonium hidroksida (NH4OH), kalsium hidroksida, Ca(OH)2, kalium hidroksida (KOH), natrium hidroksida (NaOH) harus dilakukan sebagai berikut:
a. Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
b. Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
c. Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
d. Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. Penyimpanan Bahan Kimia beracun:
1. Sediakan tempat penyimpanan khusus untuk masing-masing bahan kimia dan kembalikan bahan kimia ke tempat itu setelah digunakan.
2. Simpan bahan dan peralatan di lemari dan rak khusus penyimpanan.
(Tulisi wadah bahan kimia ini dengan kata "bahan beracun")
•> Bahan-bahan kimia yang mudah terurai membentuk racun apabila berhubungan dengan panas, air atau asam tidak diperkenankan disimpan berdekatan dengan bahan-bahan kimia yang mudah menyala
menguap. Suhu ruangan harus rendah dan kering. Simpan didalam wadah yang tidak mudah pecah dan tertutup rapat.
Nama : Anindita Fahrezi
BalasHapusKelas : X KA 1
Absen : 16
Jawaban :
1. •Larutan standar adalah sebutan untuk larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti. Konsentrasi larutan standar biasa dinyatakan dalam satuan normalitas (N) atau molaritas (M). Salah satu fungsi dari larutan standar yaitu biasa digunakan dalam proses analisis kimia secara titrasi.
•Larutan baku adalah larutan yang mengandung kadar yang sudah diketahui secara pasti dan langsung digunakan sebagai pembanding dalam pengujian. Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku.
2. •Indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
•Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis). TE tidak dapat teramati saat dilakukannya eksperimen karena belum terjadi perubahan warna pada larutan indikator, maka yang dapat teramati adalah TA titrasi.
•Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3. Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa. Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari buret sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang direksikan tepat menjadi ekivalen satu sama lain.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6.
1.Nama kimia dan rumusnya
2.Konsentrasi Larutan
3. Tanggal pembuatan menginformasikan kapan larutan pereaksi tersebut dibuat.
4.Nama orang yang membuat reagen
5.Tanggal kadaluarsa menginformasikan tanggal larutan pereaksi tersebut tidak layak pakai lagi.
6.Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
7.Klasifikasi lokasi penyimpanan
8.Nama dan alamat pabrik
7. - Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
- Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
- Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
- Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. - Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
- Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
- Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
- Batasi akses ke area penyimpanan.
- Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun
Nama : Achsya Salwa
BalasHapusKelas : X KA 1
Absen : 03
Jawaban :
1. •Larutan standar adalah sebutan untuk larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti. Konsentrasi larutan standar biasa dinyatakan dalam satuan normalitas (N) atau molaritas (M). Salah satu fungsi dari larutan standar yaitu biasa digunakan dalam proses analisis kimia secara titrasi.
•Larutan baku adalah larutan yang mengandung kadar yang sudah diketahui secara pasti dan langsung digunakan sebagai pembanding dalam pengujian. Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku.
2. •Indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
•Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis). TE tidak dapat teramati saat dilakukannya eksperimen karena belum terjadi perubahan warna pada larutan indikator, maka yang dapat teramati adalah TA titrasi.
•Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3. Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa. Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari buret sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang direksikan tepat menjadi ekivalen satu sama lain.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6.
1.Nama kimia dan rumusnya
2.Konsentrasi Larutan
3. Tanggal pembuatan menginformasikan kapan larutan pereaksi tersebut dibuat.
4.Nama orang yang membuat reagen
5.Tanggal kadaluarsa menginformasikan tanggal larutan pereaksi tersebut tidak layak pakai lagi.
6.Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
7.Klasifikasi lokasi penyimpanan
8.Nama dan alamat pabrik
7. - Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
- Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
- Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
- Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. - Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
- Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
- Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
- Batasi akses ke area penyimpanan.
- Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun
Nama : Citra Divani Putri
BalasHapusKelas : X - KA 1
Absen : 25
1. • Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat.
• Larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer.
2. • Indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan jadi indikator pp digunakan untuk pembanding dari basa kuat dan asam kuat yang akan menghasilkan perubahan warna.
• Titik ekuivalen adalah suatu titik ketika asam dan basa dalam jumlah yang sama yang akan habis bereaksi.
• Titik akhir titrasi adalah titik dimana asam dan basa mengalami suatu perubahan warna.
3. • Asidimetri : Titrasi asam - basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah asam kuat.
• Alkalimetri : Titrasi asam - basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah basa kuat.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6. • Nama kimia,
• Konsentrasi larutan,
• Tanggal pembuatan,
• Nama orang yang membuat reagen,
• Tanggal kadaluwarsa,
• Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet,
• Klasifikasi lokasi penyimpanan,
• Nama dan alamat pabrik.
7. 1) Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik dan bahan flammable,
2) Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik),
3) Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah dan kebocoran,
4) Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. • Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
• Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
• Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
• Batasi akses ke area penyimpanan.
• Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun.
Nama : Annisa Camalia Agustina
BalasHapusKelas : X - KA 1
Absen : 17
1. • Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat.
• Larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer.
2. • Indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan jadi indikator pp digunakan untuk pembanding dari basa kuat dan asam kuat yang akan menghasilkan perubahan warna.
• Titik ekuivalen adalah suatu titik ketika asam dan basa dalam jumlah yang sama yang akan habis bereaksi.
• Titik akhir titrasi adalah titik dimana asam dan basa mengalami suatu perubahan warna.
3. • Asidimetri : Titrasi asam - basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah asam kuat.
• Alkalimetri : Titrasi asam - basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah basa kuat.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6. • Nama kimia,
• Konsentrasi larutan,
• Tanggal pembuatan,
• Nama orang yang membuat reagen,
• Tanggal kadaluwarsa,
• Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet,
• Klasifikasi lokasi penyimpanan,
• Nama dan alamat pabrik.
7. 1) Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik dan bahan flammable,
2) Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik),
3) Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah dan kebocoran,
4) Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. • Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
• Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
• Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
• Batasi akses ke area penyimpanan.
• Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun.
Nama : Arvaega Early J P
BalasHapusKelas : X - KA 1
Absen : 19
1. • Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat.
• Larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer.
2. • Indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan jadi indikator pp digunakan untuk pembanding dari basa kuat dan asam kuat yang akan menghasilkan perubahan warna.
• Titik ekuivalen adalah suatu titik ketika asam dan basa dalam jumlah yang sama yang akan habis bereaksi.
• Titik akhir titrasi adalah titik dimana asam dan basa mengalami suatu perubahan warna.
3. • Asidimetri : Titrasi asam - basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah asam kuat.
• Alkalimetri : Titrasi asam - basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah basa kuat.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6. • Nama kimia,
• Konsentrasi larutan,
• Tanggal pembuatan,
• Nama orang yang membuat reagen,
• Tanggal kadaluwarsa,
• Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet,
• Klasifikasi lokasi penyimpanan,
• Nama dan alamat pabrik.
7. 1) Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik dan bahan flammable,
2) Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik),
3) Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah dan kebocoran,
4) Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. • Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
• Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
• Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
• Batasi akses ke area penyimpanan.
• Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun.
Nama : Sisca Anggreani
BalasHapusKelas : X - KA 2
Absen : 32
1. -Larutan standar adalah sebutan untuk larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti. Konsentrasi larutan standar biasa dinyatakan dalam satuan normalitas (N) atau molaritas (M). Salah satu fungsi dari larutan standar yaitu biasa digunakan dalam proses analisis kimia secara titrasi.
-Larutan baku adalah larutan yang mengandung kadar yang sudah diketahui secara pasti dan langsung digunakan sebagai pembanding dalam pengujian. Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku.
2. -Indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
-Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis). TE tidak dapat teramati saat dilakukannya eksperimen karena belum terjadi perubahan warna pada larutan indikator, maka yang dapat teramati adalah TA titrasi.
-Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3. Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa. Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari buret sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang direksikan tepat menjadi ekivalen satu sama lain.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi =
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6.
1.Nama kimia dan rumusnya
2.Konsentrasi Larutan
3. Tanggal pembuatan menginformasikan kapan larutan pereaksi tersebut dibuat.
4.Nama orang yang membuat reagen
5.Tanggal kadaluarsa menginformasikan tanggal larutan pereaksi tersebut tidak layak pakai lagi.
6.Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
7.Klasifikasi lokasi penyimpanan
8.Nama dan alamat pabrik
7. - Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
- Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
- Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
- Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. - Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
- Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
- Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
- Batasi akses ke area penyimpanan.
- Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun
Nama : M ghanim abrar
BalasHapusKelas : X-KA 3
No.Absen : 08
Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat umumnya berfungsi sebagai titran yang akan ditempatkan di buret.
• larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer umumnya disebut sebagai larutan titrat.
2.
• indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan jadi indikator pp digunakan untuk pembanding dari basa kuat dan asam kuat yang akan menghasilkan perubahan warna merah muda
• titik ekuivalen adalah suatu titik ketika asam dan basa dalam jumlah yang sama yang akan habis bereaksi
• titik akhir titrasi adalah titik dimana asam dan basa mengalami suatu perubahan warna yaitu merah muda
3.
•Asidimetri : Titrasi asam- basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah asam kuat.
•Alkalimetri : Titrasi asam- basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah Basa kuat.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5.Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6.
• nama kimia
• konsentrasi larutan
• tanggal pembuatan
• nama orang yang membuat reagen
• tanggal kadaluwarsa
• tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet
• klasifikasi lokasi penyimpanan
• nama dan alamat pabrik
7..
1) Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik dan bahan flammable.
2) Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
3) Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah dan kebocoran
4) Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada
botol lebih kecil.
8.
1. Tulisi wadah bahan kimia ini dengan kata "bahan beracun"
2. Simpan didalam wadah yang tidak mudah pecah dan tertutup rapat
Nama : Nabiilah Nur Fawziyyah
BalasHapusKelas : X - KA 3
Absen : 10
1. - Larutan standar adalah sebutan untuk larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti. Konsentrasi larutan standar biasa dinyatakan dalam satuan normalitas (N) atau molaritas (M). Salah satu fungsi dari larutan standar yaitu biasa digunakan dalam proses analisis kimia secara titrasi.
-Larutan baku adalah larutan yang mengandung kadar yang sudah diketahui secara pasti dan langsung digunakan sebagai pembanding dalam pengujian. Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku.
2. -Indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
-Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis). TE tidak dapat teramati saat dilakukannya eksperimen karena belum terjadi perubahan warna pada larutan indikator, maka yang dapat teramati adalah TA titrasi.
-Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3. Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa. Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari buret sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang direksikan tepat menjadi ekivalen satu sama lain.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi =
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6.
1.Nama kimia dan rumusnya
2.Konsentrasi Larutan
3. Tanggal pembuatan menginformasikan kapan larutan pereaksi tersebut dibuat.
4.Nama orang yang membuat reagen
5.Tanggal kadaluarsa menginformasikan tanggal larutan pereaksi tersebut tidak layak pakai lagi.
6.Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
7.Klasifikasi lokasi penyimpanan
8.Nama dan alamat pabrik
7. - Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
- Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
- Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
- Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. - Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
- Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
- Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
- Batasi akses ke area penyimpanan.
- Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun
Nama : Neysa Lailatus S
BalasHapusKelas : X - KA 3
Absen : 15
1. - Larutan standar adalah sebutan untuk larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti. Konsentrasi larutan standar biasa dinyatakan dalam satuan normalitas (N) atau molaritas (M). Salah satu fungsi dari larutan standar yaitu biasa digunakan dalam proses analisis kimia secara titrasi.
-Larutan baku adalah larutan yang mengandung kadar yang sudah diketahui secara pasti dan langsung digunakan sebagai pembanding dalam pengujian. Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku.
2. -Indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
-Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis). TE tidak dapat teramati saat dilakukannya eksperimen karena belum terjadi perubahan warna pada larutan indikator, maka yang dapat teramati adalah TA titrasi.
-Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3. Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa. Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari buret sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang direksikan tepat menjadi ekivalen satu sama lain.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi =
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6.
1.Nama kimia dan rumusnya
2.Konsentrasi Larutan
3. Tanggal pembuatan menginformasikan kapan larutan pereaksi tersebut dibuat.
4.Nama orang yang membuat reagen
5.Tanggal kadaluarsa menginformasikan tanggal larutan pereaksi tersebut tidak layak pakai lagi.
6.Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
7.Klasifikasi lokasi penyimpanan
8.Nama dan alamat pabrik
7. - Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
- Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
- Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
- Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. - Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
- Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
- Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
- Batasi akses ke area penyimpanan.
- Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun
NAMA : Fikri Ardiyansah Hidayat
BalasHapusKELAS : X KA 2
ABSEN : 05
JAWABAN :
1. • Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat umumnya berfungsi sebagai titran yang akan ditempatkan di buret.
• larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer umumnya disebut sebagai larutan titrat.
2. • indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan jadi indikator pp digunakan untuk pembanding dari basa kuat dan asam kuat yang akan menghasilkan perubahan warna merah muda
• titik ekuivalen adalah suatu titik ketika asam dan basa dalam jumlah yang sama yang akan habis bereaksi
• titik akhir titrasi adalah titik dimana asam dan basa mengalami suatu perubahan warna yaitu merah muda
3. • asidimetri adalah menentukan kadar larutan basa dengan zat baku asam
• alkalimetri adalah menentukan kadar larutan asam dengan zat baku basa
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6. • nama kimia
• konsentrasi larutan
• tanggal pembuatan
• nama orang yang membuat reagen
• tanggal kadaluwarsa
• tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet
• klasifikasi lokasi penyimpanan
• nama dan alamat pabrik
7. Penyimpanan basa padatan atau cairan seperti amonium hidroksida (NH4OH), kalsium hidroksida, Ca(OH)2, kalium hidroksida (KOH), natrium hidroksida (NaOH) harus dilakukan sebagai berikut:
a. Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
b. Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
c. Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
d. Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. Penyimpanan Bahan Kimia beracun:
1. Sediakan tempat penyimpanan khusus untuk masing-masing bahan kimia dan kembalikan bahan kimia ke tempat itu setelah digunakan.
2. Simpan bahan dan peralatan di lemari dan rak khusus penyimpanan.
(Tulisi wadah bahan kimia ini dengan kata "bahan beracun")
•> Bahan-bahan kimia yang mudah terurai membentuk racun apabila berhubungan dengan panas, air atau asam tidak diperkenankan disimpan berdekatan dengan bahan-bahan kimia yang mudah menyala
menguap. Suhu ruangan harus rendah dan kering. Simpan didalam wadah yang tidak mudah pecah dan tertutup rapat.
Nama : Chelsea Monique e
BalasHapusKelas : X - KA 1
Absen : 24
1. - Larutan standar adalah sebutan untuk larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti. Konsentrasi larutan standar biasa dinyatakan dalam satuan normalitas (N) atau molaritas (M). Salah satu fungsi dari larutan standar yaitu biasa digunakan dalam proses analisis kimia secara titrasi.
-Larutan baku adalah larutan yang mengandung kadar yang sudah diketahui secara pasti dan langsung digunakan sebagai pembanding dalam pengujian. Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku.
2. -Indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
-Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis). TE tidak dapat teramati saat dilakukannya eksperimen karena belum terjadi perubahan warna pada larutan indikator, maka yang dapat teramati adalah TA titrasi.
-Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3. Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa. Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari buret sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang direksikan tepat menjadi ekivalen satu sama lain.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi =
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6.
1.Nama kimia dan rumusnya
2.Konsentrasi Larutan
3. Tanggal pembuatan menginformasikan kapan larutan pereaksi tersebut dibuat.
4.Nama orang yang membuat reagen
5.Tanggal kadaluarsa menginformasikan tanggal larutan pereaksi tersebut tidak layak pakai lagi.
6.Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
7.Klasifikasi lokasi penyimpanan
8.Nama dan alamat pabrik
7. - Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
- Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
- Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
- Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. - Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
- Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
- Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
- Batasi akses ke area penyimpanan.
- Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun
Nama: indah nurlaili agustin
BalasHapuskelas: X KA 1
No. absen: 34
jawaban:
1. - Larutan standar adalah sebutan untuk larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti. Konsentrasi larutan standar biasa dinyatakan dalam satuan normalitas (N) atau molaritas (M). Salah satu fungsi dari larutan standar yaitu biasa digunakan dalam proses analisis kimia secara titrasi.
-Larutan baku adalah larutan yang mengandung kadar yang sudah diketahui secara pasti dan langsung digunakan sebagai pembanding dalam pengujian. Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku.
2. -Indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
-Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis). TE tidak dapat teramati saat dilakukannya eksperimen karena belum terjadi perubahan warna pada larutan indikator, maka yang dapat teramati adalah TA titrasi.
-Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3. Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa. Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari buret sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang direksikan tepat menjadi ekivalen satu sama lain.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi =
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6.
1.Nama kimia dan rumusnya
2.Konsentrasi Larutan
3. Tanggal pembuatan menginformasikan kapan larutan pereaksi tersebut dibuat.
4.Nama orang yang membuat reagen
5.Tanggal kadaluarsa menginformasikan tanggal larutan pereaksi tersebut tidak layak pakai lagi.
6.Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
7.Klasifikasi lokasi penyimpanan
8.Nama dan alamat pabrik
7. - Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
- Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
- Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
- Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. - Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
- Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
- Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
- Batasi akses ke area penyimpanan.
- Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun
Nama : Nazwa Keyla Tabitha
BalasHapusKelas : X KA 1
Absen : 34
Jawaban :
1. •Larutan standar adalah sebutan untuk larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti. Konsentrasi larutan standar biasa dinyatakan dalam satuan normalitas (N) atau molaritas (M). Salah satu fungsi dari larutan standar yaitu biasa digunakan dalam proses analisis kimia secara titrasi.
•Larutan baku adalah larutan yang mengandung kadar yang sudah diketahui secara pasti dan langsung digunakan sebagai pembanding dalam pengujian. Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku.
2. •Indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
•Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis). TE tidak dapat teramati saat dilakukannya eksperimen karena belum terjadi perubahan warna pada larutan indikator, maka yang dapat teramati adalah TA titrasi.
•Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3. Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa. Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari buret sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang direksikan tepat menjadi ekivalen satu sama lain.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6.
1.Nama kimia dan rumusnya
2.Konsentrasi Larutan
3. Tanggal pembuatan menginformasikan kapan larutan pereaksi tersebut dibuat.
4.Nama orang yang membuat reagen
5.Tanggal kadaluarsa menginformasikan tanggal larutan pereaksi tersebut tidak layak pakai lagi.
6.Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
7.Klasifikasi lokasi penyimpanan
8.Nama dan alamat pabrik
7. - Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
- Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
- Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
- Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. - Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
- Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
-Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
- Batasi akses ke area penyimpanan.
- Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun
Nama : Adrian Syawal Dwi Saputra
BalasHapusKelas : X KA 1
Absen: 05
1. -Larutan standar adalah sebutan untuk larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti. Konsentrasi larutan standar biasa dinyatakan dalam satuan normalitas (N) atau molaritas (M). Salah satu fungsi dari larutan standar yaitu biasa digunakan dalam proses analisis kimia secara titrasi.
-Larutan baku adalah larutan yang mengandung kadar yang sudah diketahui secara pasti dan langsung digunakan sebagai pembanding dalam pengujian. Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku.
2. -Indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
-Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis). TE tidak dapat teramati saat dilakukannya eksperimen karena belum terjadi perubahan warna pada larutan indikator, maka yang dapat teramati adalah TA titrasi.
-Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3. Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa. Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari buret sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang direksikan tepat menjadi ekivalen satu sama lain.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi =
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6.
1.Nama kimia dan rumusnya
2.Konsentrasi Larutan
3. Tanggal pembuatan menginformasikan kapan larutan pereaksi tersebut dibuat.
4.Nama orang yang membuat reagen
5.Tanggal kadaluarsa menginformasikan tanggal larutan pereaksi tersebut tidak layak pakai lagi.
6.Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
7.Klasifikasi lokasi penyimpanan
8.Nama dan alamat pabrik
7. - Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
- Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
- Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
- Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. - Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
- Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
- Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
- Batasi akses ke area penyimpanan.
- Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun
Nama : Alifia Widya Pratiwi
BalasHapusKelas : X KA 1
Absen : 11
Jawaban :
1. •Larutan standar adalah sebutan untuk larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti. Konsentrasi larutan standar biasa dinyatakan dalam satuan normalitas (N) atau molaritas (M). Salah satu fungsi dari larutan standar yaitu biasa digunakan dalam proses analisis kimia secara titrasi.
•Larutan baku adalah larutan yang mengandung kadar yang sudah diketahui secara pasti dan langsung digunakan sebagai pembanding dalam pengujian. Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku.
2. •Indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
•Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis). TE tidak dapat teramati saat dilakukannya eksperimen karena belum terjadi perubahan warna pada larutan indikator, maka yang dapat teramati adalah TA titrasi.
•Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3. Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa. Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari buret sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang direksikan tepat menjadi ekivalen satu sama lain.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6.
1.Nama kimia dan rumusnya
2.Konsentrasi Larutan
3. Tanggal pembuatan menginformasikan kapan larutan pereaksi tersebut dibuat.
4.Nama orang yang membuat reagen
5.Tanggal kadaluarsa menginformasikan tanggal larutan pereaksi tersebut tidak layak pakai lagi.
6.Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
7.Klasifikasi lokasi penyimpanan
8.Nama dan alamat pabrik
7. - Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
- Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
- Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
- Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. - Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
- Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
- Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
- Batasi akses ke area penyimpanan.
- Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun
Balas
NAMA : ANAS TASYA PUTRI
BalasHapusKELAS : X KA 1
ABSEN : 15
1. • Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat umumnya berfungsi sebagai titran yang akan ditempatkan di buret.
• Larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer umumnya disebut sebagai larutan titrat.
2. • Indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan jadi indikator pp digunakan untuk pembanding dari basa kuat dan asam kuat yang akan menghasilkan perubahan warna merah muda
• Titik ekuivalen adalah suatu titik ketika asam dan basa dalam jumlah yang sama yang akan habis bereaksi
• Titik akhir titrasi adalah titik dimana asam dan basa mengalami suatu perubahan warna yaitu merah muda
3. • Asidimetri adalah menentukan kadar larutan basa dengan zat baku asam
• Alkalimetri adalah menentukan kadar larutan asam dengan zat baku basa
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi:
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6. • Nama kimia
• Konsentrasi larutan
• Tanggal pembuatan
• Nama orang yang membuat reagen
• Tanggal kadaluwarsa
• Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet
• Klasifikasi lokasi penyimpanan
• Nama dan alamat pabrik
7. Penyimpanan basa padatan atau cairan seperti amonium hidroksida (NH4OH), kalsium hidroksida, Ca(OH)2, kalium hidroksida (KOH), natrium hidroksida (NaOH) harus dilakukan sebagai berikut:
a. Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
b. Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
c. Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
d. Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. Penyimpanan Bahan Kimia beracun:
1. Sediakan tempat penyimpanan khusus untuk masing-masing bahan kimia dan kembalikan bahan kimia ke tempat itu setelah digunakan.
2. Simpan bahan dan peralatan di lemari dan rak khusus penyimpanan.
(Tulisi wadah bahan kimia ini dengan kata "bahan beracun")
•> Bahan-bahan kimia yang mudah terurai membentuk racun apabila berhubungan dengan panas, air atau asam tidak diperkenankan disimpan berdekatan dengan bahan-bahan kimia yang mudah menyala
menguap. Suhu ruangan harus rendah dan kering. Simpan didalam wadah yang tidak mudah pecah dan tertutup rapat.
Nama : Marcela Gunawan
BalasHapusKelas : X - KA 2
Absen : 18
1. -Larutan standar adalah sebutan untuk larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti. Konsentrasi larutan standar biasa dinyatakan dalam satuan normalitas (N) atau molaritas (M). Salah satu fungsi dari larutan standar yaitu biasa digunakan dalam proses analisis kimia secara titrasi.
-Larutan baku adalah larutan yang mengandung kadar yang sudah diketahui secara pasti dan langsung digunakan sebagai pembanding dalam pengujian. Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku.
2. -Indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
-Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis). TE tidak dapat teramati saat dilakukannya eksperimen karena belum terjadi perubahan warna pada larutan indikator, maka yang dapat teramati adalah TA titrasi.
-Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3. Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa. Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari buret sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang direksikan tepat menjadi ekivalen satu sama lain.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi =
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6.
1.Nama kimia dan rumusnya
2.Konsentrasi Larutan
3. Tanggal pembuatan menginformasikan kapan larutan pereaksi tersebut dibuat.
4.Nama orang yang membuat reagen
5.Tanggal kadaluarsa menginformasikan tanggal larutan pereaksi tersebut tidak layak pakai lagi.
6.Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
7.Klasifikasi lokasi penyimpanan
8.Nama dan alamat pabrik
7. - Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
- Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
- Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
- Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. - Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
- Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
- Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
- Batasi akses ke area penyimpanan.
- Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun
NAMA : Yoga Pratama Mardiyanto
BalasHapusKELAS : X KA 2
ABSEN : 34
JAWABAN :
1. • Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat umumnya berfungsi sebagai titran yang akan ditempatkan di buret.
• larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer umumnya disebut sebagai larutan titrat.
2. • indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan jadi indikator pp digunakan untuk pembanding dari basa kuat dan asam kuat yang akan menghasilkan perubahan warna merah muda
• titik ekuivalen adalah suatu titik ketika asam dan basa dalam jumlah yang sama yang akan habis bereaksi
• titik akhir titrasi adalah titik dimana asam dan basa mengalami suatu perubahan warna yaitu merah muda
3. • asidimetri adalah menentukan kadar larutan basa dengan zat baku asam
• alkalimetri adalah menentukan kadar larutan asam dengan zat baku basa
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6. • nama kimia
• konsentrasi larutan
• tanggal pembuatan
• nama orang yang membuat reagen
• tanggal kadaluwarsa
• tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet
• klasifikasi lokasi penyimpanan
• nama dan alamat pabrik
7. Penyimpanan basa padatan atau cairan seperti amonium hidroksida (NH4OH), kalsium hidroksida, Ca(OH)2, kalium hidroksida (KOH), natrium hidroksida (NaOH) harus dilakukan sebagai berikut:
a. Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
b. Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
c. Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
d. Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. Penyimpanan Bahan Kimia beracun:
1. Sediakan tempat penyimpanan khusus untuk masing-masing bahan kimia dan kembalikan bahan kimia ke tempat itu setelah digunakan.
2. Simpan bahan dan peralatan di lemari dan rak khusus penyimpanan.
(Tulisi wadah bahan kimia ini dengan kata "bahan beracun")
•> Bahan-bahan kimia yang mudah terurai membentuk racun apabila berhubungan dengan panas, air atau asam tidak diperkenankan disimpan berdekatan dengan bahan-bahan kimia yang mudah menyala
menguap. Suhu ruangan harus rendah dan kering. Simpan didalam wadah yang tidak mudah pecah dan tertutup rapat.
NAMA : M Raffi Bagas A
BalasHapusKELAS : X KA 2
ABSEN : 16
JAWABAN :
1. • Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat umumnya berfungsi sebagai titran yang akan ditempatkan di buret.
• larutan baku adalah larutan yang akan dicari konsentrasinya menggunakan pipet volume yang akan ditempatkan di erlenmeyer umumnya disebut sebagai larutan titrat.
2. • indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan jadi indikator pp digunakan untuk pembanding dari basa kuat dan asam kuat yang akan menghasilkan perubahan warna merah muda
• titik ekuivalen adalah suatu titik ketika asam dan basa dalam jumlah yang sama yang akan habis bereaksi
• titik akhir titrasi adalah titik dimana asam dan basa mengalami suatu perubahan warna yaitu merah muda
3. • asidimetri adalah menentukan kadar larutan basa dengan zat baku asam
• alkalimetri adalah menentukan kadar larutan asam dengan zat baku basa
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6. • nama kimia
• konsentrasi larutan
• tanggal pembuatan
• nama orang yang membuat reagen
• tanggal kadaluwarsa
• tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet
• klasifikasi lokasi penyimpanan
• nama dan alamat pabrik
7. Penyimpanan basa padatan atau cairan seperti amonium hidroksida (NH4OH), kalsium hidroksida, Ca(OH)2, kalium hidroksida (KOH), natrium hidroksida (NaOH) harus dilakukan sebagai berikut:
a. Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
b. Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
c. Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
d. Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. Penyimpanan Bahan Kimia beracun:
1. Sediakan tempat penyimpanan khusus untuk masing-masing bahan kimia dan kembalikan bahan kimia ke tempat itu setelah digunakan.
2. Simpan bahan dan peralatan di lemari dan rak khusus penyimpanan.
(Tulisi wadah bahan kimia ini dengan kata "bahan beracun")
•> Bahan-bahan kimia yang mudah terurai membentuk racun apabila berhubungan dengan panas, air atau asam tidak diperkenankan disimpan berdekatan dengan bahan-bahan kimia yang mudah menyala
menguap. Suhu ruangan harus rendah dan kering. Simpan didalam wadah yang tidak mudah pecah dan tertutup rapat.
Nama : OLYVIA HERAWATI
BalasHapusKelas : X KA 3
Absen : 20
Jawaban :
1. •Larutan standar adalah sebutan untuk larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti. Konsentrasi larutan standar biasa dinyatakan dalam satuan normalitas (N) atau molaritas (M). Salah satu fungsi dari larutan standar yaitu biasa digunakan dalam proses analisis kimia secara titrasi.
•Larutan baku adalah larutan yang mengandung kadar yang sudah diketahui secara pasti dan langsung digunakan sebagai pembanding dalam pengujian. Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku.
2. •Indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
•Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis). TE tidak dapat teramati saat dilakukannya eksperimen karena belum terjadi perubahan warna pada larutan indikator, maka yang dapat teramati adalah TA titrasi.
•Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3. Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa. Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari buret sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang direksikan tepat menjadi ekivalen satu sama lain.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6.
1.Nama kimia dan rumusnya
2.Konsentrasi Larutan
3. Tanggal pembuatan menginformasikan kapan larutan pereaksi tersebut dibuat.
4.Nama orang yang membuat reagen
5.Tanggal kadaluarsa menginformasikan tanggal larutan pereaksi tersebut tidak layak pakai lagi.
6.Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
7.Klasifikasi lokasi penyimpanan
8.Nama dan alamat pabrik
7. - Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
- Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
- Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
- Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. - Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
- Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
-Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
- Batasi akses ke area penyimpanan.
- Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun
Nama : sasikirana putri buntarman
BalasHapusKelas : x KA 3
Absen : 28
1. Dalam kimia analisis, suatu larutan standar atau larutan baku adalah suatu larutan yang mengandung konsentrasi yang diketahui secara tepat dari unsur atau zat. Larutan standar biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku. Larutan yang akan ditentukan konsentrasinya atau kadarnya, diukur volumenya dengan menggunakan pipet volumetri dan ditempatkan di erlenmeyer larutan standar yang digunakan untuk menentukan konsentrasi zat lain, seperti larutan dalam titrasi.
2. • Indikator asam basa merupakan senyawa yang digunakan untuk mengetahui sebuah larutan mengandung asam, basa, atau netral. Kategorisasi larutan mengandung asam, basa, atau netral ini ditentukan oleh power of hydrogen (pH). Rentang pH ini mulai dari satu hingga 14.
• Titik ekuivalen titrasi adalah bagian daripada adanya serangkaian keadaan dimana pada titik tersebut jumlah partikel analit yang bereaksi sama dengan jumlah titran yang bereaksi.
• Titik akhir titrasi merupakan saat dimana indikator akan berubah warna sehingga analis dapat mengamatinya dan menghentikan proses titrasi.
3. Asidi-alkalimetri (lebih dikenal sebagai Titrasi asam-basa) adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa.
• Alkalimetri merupakan analisis khusus menggunakan titrasi asam-basa untuk menentukan konsentrasi basa (alkalin).
• Asidimetri, terkadang dieja asidometri, adalah konsep serupa yang merupakan analisis khusus menggunakan titrasi asam-basa, tetapi untuk zat asam.
4.
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
Kesimpulan, maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram
5. Perhitungan persentase CaCO₃ dalam sampel.
%CaCO₃ = [m CaCO₃ : ms] x 100%
%CaCO₃ = [1.25 : 1.5] x 100%
%CaCO₃ = 83.33%.
6.
A. Nama kimia dan rumusnya.
B. Konsentrasi Larutan.
C. Tanggal pembuatan menginformasikan waktu larutan pereaksi tersebut dibuat.
D. Nama orang yang membuat reagen.
E. Tanggal kadaluarsa menginformasikan tanggal larutan pereaksi tersebut tidak layak pakai lagi.
F. Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
G. Klasifikasi lokasi penyimpanan.
H. Nama dan alat pabrik.
7. Panduan penyimpanan bahan kimia korosif kelompok basa :
1) Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
2) Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
3) Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
4) Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8.
1) Tulisi wadah bahan kimia dengan kata "bahan beracun".
2) Simpan di dalam wadah yang tidak mudah pecah dan tertutup rapat.
Nama : vina putri ismi aji
BalasHapusKelas : x KA 3
Absen : 32
1. Dalam kimia analisis, suatu larutan standar atau larutan baku adalah suatu larutan yang mengandung konsentrasi yang diketahui secara tepat dari unsur atau zat. Larutan standar biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku. Larutan yang akan ditentukan konsentrasinya atau kadarnya, diukur volumenya dengan menggunakan pipet volumetri dan ditempatkan di erlenmeyer larutan standar yang digunakan untuk menentukan konsentrasi zat lain, seperti larutan dalam titrasi.
2. • Indikator asam basa merupakan senyawa yang digunakan untuk mengetahui sebuah larutan mengandung asam, basa, atau netral. Kategorisasi larutan mengandung asam, basa, atau netral ini ditentukan oleh power of hydrogen (pH). Rentang pH ini mulai dari satu hingga 14.
• Titik ekuivalen titrasi adalah bagian daripada adanya serangkaian keadaan dimana pada titik tersebut jumlah partikel analit yang bereaksi sama dengan jumlah titran yang bereaksi.
• Titik akhir titrasi merupakan saat dimana indikator akan berubah warna sehingga analis dapat mengamatinya dan menghentikan proses titrasi.
3. Asidi-alkalimetri (lebih dikenal sebagai Titrasi asam-basa) adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa.
• Alkalimetri merupakan analisis khusus menggunakan titrasi asam-basa untuk menentukan konsentrasi basa (alkalin).
• Asidimetri, terkadang dieja asidometri, adalah konsep serupa yang merupakan analisis khusus menggunakan titrasi asam-basa, tetapi untuk zat asam.
4.
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
Kesimpulan, maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram
5. Perhitungan persentase CaCO₃ dalam sampel.
%CaCO₃ = [m CaCO₃ : ms] x 100%
%CaCO₃ = [1.25 : 1.5] x 100%
%CaCO₃ = 83.33%.
6.
A. Nama kimia dan rumusnya.
B. Konsentrasi Larutan.
C. Tanggal pembuatan menginformasikan waktu larutan pereaksi tersebut dibuat.
D. Nama orang yang membuat reagen.
E. Tanggal kadaluarsa menginformasikan tanggal larutan pereaksi tersebut tidak layak pakai lagi.
F. Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
G. Klasifikasi lokasi penyimpanan.
H. Nama dan alat pabrik.
7. Panduan penyimpanan bahan kimia korosif kelompok basa :
1) Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
2) Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
3) Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
4) Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8.
1) Tulisi wadah bahan kimia dengan kata "bahan beracun".
2) Simpan di dalam wadah yang tidak mudah pecah dan tertutup rapat.
Nama: Salwa Fikra Maulidina
BalasHapusKelas: X-KA 3
No absen: 26
Jawaban :
1. •Larutan standar adalah sebutan untuk larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti. Konsentrasi larutan standar biasa dinyatakan dalam satuan normalitas (N) atau molaritas (M). Salah satu fungsi dari larutan standar yaitu biasa digunakan dalam proses analisis kimia secara titrasi.
•Larutan baku adalah larutan yang mengandung kadar yang sudah diketahui secara pasti dan langsung digunakan sebagai pembanding dalam pengujian. Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku.
2. •Indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
•Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis). TE tidak dapat teramati saat dilakukannya eksperimen karena belum terjadi perubahan warna pada larutan indikator, maka yang dapat teramati adalah TA titrasi.
•Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3. Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa. Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari buret sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang direksikan tepat menjadi ekivalen satu sama lain.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6.
1.Nama kimia dan rumusnya
2.Konsentrasi Larutan
3. Tanggal pembuatan menginformasikan kapan larutan pereaksi tersebut dibuat.
4.Nama orang yang membuat reagen
5.Tanggal kadaluarsa menginformasikan tanggal larutan pereaksi tersebut tidak layak pakai lagi.
6.Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
7.Klasifikasi lokasi penyimpanan
8.Nama dan alamat pabrik
7. - Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
- Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
- Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
- Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. - Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
- Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
-Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
- Batasi akses ke area penyimpanan.
- Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun
Nama: Zaskia Meysha Putri
BalasHapusKelas: X-KA 3
No absen: 36
1. •Larutan standar adalah sebutan untuk larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti. Konsentrasi larutan standar biasa dinyatakan dalam satuan normalitas (N) atau molaritas (M). Salah satu fungsi dari larutan standar yaitu biasa digunakan dalam proses analisis kimia secara titrasi.
•Larutan baku adalah larutan yang mengandung kadar yang sudah diketahui secara pasti dan langsung digunakan sebagai pembanding dalam pengujian. Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku.
2. •Indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
•Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis). TE tidak dapat teramati saat dilakukannya eksperimen karena belum terjadi perubahan warna pada larutan indikator, maka yang dapat teramati adalah TA titrasi.
•Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3. Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa. Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari buret sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang direksikan tepat menjadi ekivalen satu sama lain.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi :
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6.
1.Nama kimia dan rumusnya
2.Konsentrasi Larutan
3. Tanggal pembuatan menginformasikan kapan larutan pereaksi tersebut dibuat.
4.Nama orang yang membuat reagen
5.Tanggal kadaluarsa menginformasikan tanggal larutan pereaksi tersebut tidak layak pakai lagi.
6.Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
7.Klasifikasi lokasi penyimpanan
8.Nama dan alamat pabrik
7. - Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
- Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
- Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
- Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. - Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
- Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
-Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
- Batasi akses ke area penyimpanan.
- Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun
Nama: Ririn Ayu A.
BalasHapusKelas: X KA 3
Absen: 24
1. - Larutan standar adalah sebutan untuk larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti. Konsentrasi larutan standar biasa dinyatakan dalam satuan normalitas (N) atau molaritas (M). Salah satu fungsi dari larutan standar yaitu biasa digunakan dalam proses analisis kimia secara titrasi.
-Larutan baku adalah larutan yang mengandung kadar yang sudah diketahui secara pasti dan langsung digunakan sebagai pembanding dalam pengujian. Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku.
2. -Indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
-Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis). TE tidak dapat teramati saat dilakukannya eksperimen karena belum terjadi perubahan warna pada larutan indikator, maka yang dapat teramati adalah TA titrasi.
-Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3. Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa. Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari buret sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang direksikan tepat menjadi ekivalen satu sama lain.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi =
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6.
1.Nama kimia dan rumusnya
2.Konsentrasi Larutan
3. Tanggal pembuatan menginformasikan kapan larutan pereaksi tersebut dibuat.
4.Nama orang yang membuat reagen
5.Tanggal kadaluarsa menginformasikan tanggal larutan pereaksi tersebut tidak layak pakai lagi.
6.Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
7.Klasifikasi lokasi penyimpanan
8.Nama dan alamat pabrik
7. - Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
- Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
- Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
- Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. - Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
- Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
- Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
- Batasi akses ke area penyimpanan.
- Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun
Nama: Zaidatul Jamil Febrianti
BalasHapusKelas: X KA 3
Absen: 35
1. - Larutan standar adalah sebutan untuk larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti. Konsentrasi larutan standar biasa dinyatakan dalam satuan normalitas (N) atau molaritas (M). Salah satu fungsi dari larutan standar yaitu biasa digunakan dalam proses analisis kimia secara titrasi.
-Larutan baku adalah larutan yang mengandung kadar yang sudah diketahui secara pasti dan langsung digunakan sebagai pembanding dalam pengujian. Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku.
2. -Indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
-Titik ekuivalen (TE) adalah titik saat asam basa tepat habis bereaksi (secara teoritis). TE tidak dapat teramati saat dilakukannya eksperimen karena belum terjadi perubahan warna pada larutan indikator, maka yang dapat teramati adalah TA titrasi.
-Titik akhir (TA) titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna.
3. Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa. Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari buret sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang direksikan tepat menjadi ekivalen satu sama lain.
4. Mr NaOH = Na + O + H
= 23 + 16 +1
= 40 g/mol
massa = M × Mr × V
= 0,1 mol/L × 40 g/mol × 0,1 L
= 0,4 gram
maka massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M adalah 0,4 gram.
5. Reaksi yg terjadi =
Saat pemanasan :
CaCO3(s)→CaO(s)+CO2(g)
Pelarutan dengan air :
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)
Titrasi dengan asam :
Ca(OH)2(aq)+2HCL(aq)→CaL2(aq)+2H2O(l)
Perhitungan:
a × Ma × Va= b × Mb ×V b
1 × 1,25 M × 20 mL = 2 × nb
12,5 mmol = nb
Massa CaCO3
Massa = n × Mr
= 12,5 mmol × 100 g mol -¹
= 1,25 gram
Kadar CaCO3
Kadar = massa CaCO3 / massa sampel × 100%
= 1,25 gram / 1,5 gram × 100%
= 83,33 %
6.
1.Nama kimia dan rumusnya
2.Konsentrasi Larutan
3. Tanggal pembuatan menginformasikan kapan larutan pereaksi tersebut dibuat.
4.Nama orang yang membuat reagen
5.Tanggal kadaluarsa menginformasikan tanggal larutan pereaksi tersebut tidak layak pakai lagi.
6.Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet.
7.Klasifikasi lokasi penyimpanan
8.Nama dan alamat pabrik
7. - Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
- Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
- Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.
- Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
8. - Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
- Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.
- Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
- Batasi akses ke area penyimpanan.
- Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun