IODOMETRI
Adalah suatu titrasi yang bertujuan menentukan titer larutan yodium, sedangkan larutan peniternya adalah natrium tio sulfat (Na₂S₂O3)
Indikator yang digunakan amylum
Reaksi dasar yang terjadi :
I2 + 2 Na₂S₂O3 → 2 NaI + Na₂S406
Reaksi di atas dapat pula dinyatakan dalam reaksi oksidasi maupun reaksi reduksi dengan reaksi sbb :
Iodium yang terbentuk dalam reaksi di atas adalah ekuivalen dengan zat asalnya,
Banyaknya tiosulfat yang diperlukan berrkuivalen dengan iodiumnya
Atau ekuivalen iodium = ekuivalen tiosulfat = ekuivalen zat asal
Pada pelaksanaan titrasi penambahan tiosulfat harus tetes demi tetes, sehingga titrasi dapat berjalan dengan baik.
Perlu diperhatikan bahwa dalam titrasi ini untuk larutan tiosulfat tidak boleh dalam suasana asam kuat / pekat, karena akan bisa terjadi belerang
Juga titrasi antara yodium dengan larutan tiosulfat penambahan amylum harus dilaksanakan setelah kadar yodium dalam larutan kecil sekali.
Bila larutan yodium masih besar dan ditambahkan amylum, maka akan terbentuk yod-amylum
Semua yodometri harus dalam suasana netral atau asam lemah, sebab bila suasananya basa, yodium berubah menjadi hipoyodit yang teroksidasi membentuk yodat, Reaksinya sbb:
Beberapa zat yang kadarnya dapat ditentukan secara yodometri, antara lain
1. Kapur klor
Karena kapur klor adalah CaO.Cl₂ tak murni dan dapat digunakan untuk mematikan kuman di dalam air. jika dicampur dengan asam sulfat encer dan suatu yodida akan menghasilkan yodium yang dapat dititer dengan natrium tio sulfat, reaksinya sbb
2. Cupri Sulfat
Kupri sulfat dengan kalium iodida menghasilkan Yodium
3. Senyawa besi (III)
Besi (III) sulfat dengan asam yodida menghasilkan Yodium
4. Standarisasi Na₂S₂O3 dengan KIO3
Dalam hal ini kita ambil KIO3 yang murni dan dilarutkan dalam aquades. Kemudian ditambah dengan KI dan asam asetat, lalu larutan dititrasi dengan Na₂S₂O3 sampai warna kuning muda, tambahkan amylum dan dititrasikan kembali sampai warna biru hilang.
IODIMETRI
Larutan standarnya adalah yodium
Contoh soal
1. Ditimbang 4 gram kapur klor dan dilarutkan dalam 250 mL air. Sebanyak 50 mL larutan kapur klor ini dicampur dengan asam sulfat encer dan kalium yodida secukupnya. Iodium yang terbentuk memerlukan 24 mL natrium tiosulfat 0,25 N. Berapa kadar CaOCl₂ dalam kapur klor tersebut ?
2. Sebanyak 350 mgram KIO3 murni dilarutkan dalam 100 cc air, masukkan dalam erlenmeyer. pipet 25 cc, tambahkan 10 cc KI 1 N, kemudian 10 cc H₂SO4 0,1 N 9 atau asam cuka)
Kemudian dititrasi dengan Na₂S₂O3 memerlukan 21,4 cc Na₂S2O3. Hitung normalitas Na₂S₂O3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar