Materi Khutbah :
Di penghujung Ramadhan disuguhi dengan gerhana matahari hybrida. Bersamaan pula semesta menangis.
Apa yang ditangisi ?
Karena akan ditinggalkan bulan yang amalan dilipatgandakan 1000 kali lipat, doa yang diijabahi, serta ampunan terhadap segala dosa
Menurut Hadist, dengan adanya Gerhana dua kali dalam satu bulan Ramadhan menyebutkan bahwa Imam Mahdi Al-Muntadhar akan muncul dan dibait kubro. (Sebagai tanda akhir zaman).
Namun bagi orang yang beriman kiamat kapanpun akan terjadi, akan tetapi sejauh mana mereka mempersiapkan kedatangannya (beribadah)
Gerhana pernah terjadi bersamaan putra Rasulullah Saw yaitu Sayyid Ibrahim wafat (dari ibunda Maria al-Kiptiyah). Orang-orang saat itu menghubungkan gerhana dengan kematiannya. Rasulullah meyakinkan bahwa gerhana merupakan tanda-tanda kebesaran Allah dan beliau memerintahkan untuk sholat dan memperbanyak sedekah
Bagi orang yang beriman melihat sesuatu ingat dengan siapa yang menciptakannya (kejadian tersebut). Sedangkan orang yang tidak beriman melihat fenomena tersebut dihubungkan dengan mitos seperti halnya matahari dimakan raksasa, naga, ataupun katak.
Faktanya, matahari ukurannya 120.000 lebih besar dari bumi. Sebagai mukmin bukan takjub dengan mataharinya, tapi siapa yang menciptakannya ?
Matahari diputar, namun kelak akan hancur lebur bila energinya sudah habis dan tugasnya berakhir.
Sesuai QS. Takwir ayat pertama, menunjukkan matahari sebagai Ahwalul Qiyamah. (Dahsyatnya hari kiamat)
Maka dengan melihat peringatan tersebut, diharapkan imannya muncul dan bertambah, sehingga menambah kenikmatan dalam beribadah
Dan diingatkan masa kehidupan akan habis dan berganti dengan alam qiyamat
Beberapa surah dalam Alquran untuk melunakkan hati :
- QS. At Takwir
- QS. Infithar
- QS. Insiqaq
Tidak ada komentar:
Posting Komentar