Pengertian Karya Tulis Ilmiah :
Menurut Brotowidjoyo, Karya ilmiah meurpakan karangan ilmu pengetahuan yang menampilkan fakta dan dibuat menggunakan metodologi penulisan yang benar.
Makalah merupakan karya ilmiah yang menyajikan sebuah masalah yang penyelesaiannya mengandalkan berbagai macam data yang ada di lapangan.
Karya ilmiah ini bersifat empiris dan juga objektif. Dalam penyajiannya, makalah biasanya dipresentasikan dalam sebuah kegiatan seminar.
Artikel Dalam konteks jurnalistik, pengertian karya ilmiah artikel merupakan karya ilmiah yang memuat pendapat subjektif pembuatnya mengenai sebuah peristiwa ataupun masalah tertentu, sedangkan jika dipandang dari sudut pandang ilmiah, artikel dapat diartikan sebagai karya tulis yang sengaja dirancang untuk dimuat dalam jurnal ataupun kumpulan artikel yang dibuat dengan memperhatikan kaidah penulisan ilmiah dan mengikuti pedoman ilmiah yang berlaku.
Ciri - ciri bahasa ilmiah
Sifat bahasa yang dinamis dan universal menjadikan bahasa menjadi alat komunikasi yang paling efektif di dalam hubungan komunikasi. Begitu pula dalam menyusun karya tulis ilmiah diperlukan kata perkata sehingga terbentuk kalimat yang dituangkan dalam bahasa ilmiah. Peran bahasa sangat penting di dalam kehidupan. Bahasa merupakan alat komunikasi antar anggota masyarakat. Bahasa menjadi sarana yang penting dalam sebuah komunikasi. Tanpa bahasa, orang kesulitan untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu di seluruh nusantara terbukti dapat menjadi bahasa pemersatu di seluruh Indonesia.
Widjono (2005:11-17) menjelaskan fungsi bahasa Indonesia :
Bahasa sebagai sarana komunikasi
Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi antaranggota masyarakat. Fungsi tersebut digunakan dalam berbagai lingkungan, tingkatan, dan kepentingan yang beraneka ragam, dan komunikasi sosial, dan komunikasi budaya. Untuk itu, Anda diberi pengetahuan dan ketrampilan menggunakan berbagai ragam bahasa yang dapat mendukung pengembangan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap ilmiahnya.
Manusia tidak dapat hidup seorang diri. Dalam memenuhi kebutuhannya setiap orang memerlukan kerjasama dengan orang lain. Kebutuhan manusia sangat banyak dan beraneka ragam. Mereka perlu berkomunikasi dalam berbagai lingkungan di tempat mereka berada: antaranggota keluarga-komunikasi keluarga, antaranggota masyarakat-komunikasi sosial, antarlembaga dalam lingkungan kerja-komunukasi kerja, atar pengusaha dalam lingkungan bisnis-komunikasi bisnis, antarilmuwan-komunikasi ilmiah, dan sebagainya.
Fungsi Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai Bahasa Nasional.
- Lambang kebangsaan yang normal.
- Lambang identitas nasional.
- Alat pemersatu berbagai suku bangsa.
- 4. Alat perhubungan antar budaya dan antar daerah.
- Bahasa resmi kenegaraan.
- Bahasa pengantar di dalam pendidikan.
- Alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan percakapan dan pelaksanaan pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah.
- Alat penghubung antar warga masyarakat daerah.
- Lambang kebanggaan daerah.
- Lambang identitas daerah.
- Alat penghubung antar warga masyarakat daerah.
- Alat penghubung antar bangsa.
- Alat pembantu pengembangan bahasa Indonesia menjadi bahasa modern.
- Alat pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk pembangunan nasional.
Ejaan yang disempurnakan merupakan rambu-rambu mahasiswa dalam menulis karya ilmiah. Dengan begitu, kesalahan ejaan dapat dihindarkan sehingga menghasilkan karya yang memuaskan, baik dari segi substansi maupun dari segi tata bahasanya.
- Jumlah kata maksimal dalam suatu abstrak berkisar antara 100-250 kata tergantung dari ketentuan jumlah kata yang telah ditentukan sebelumnya.
- Identitas penulis: nama lengkap (biasanya tanpa gelar), nama institusi asal, alamat email
- Bbagian-bagian dari suatu abstrak yang biasanya terdiri dari : latar belakang, rumusan, pendekatan atau metode, hasil yang diperoleh, dan kesimpulan
- Kata kunci (keywords).
- Pentingnya masalah masalah yang akan dibahas,
- Telaah pustaka yang telah ada tentang teknologi yang berhubungan dengan masalah yang dibahas,
- Manfaat praktis hasil bahasan,
- Perumusan masalah pokok yang dibahas secara eksplisit. Biasakan perumusan masalah dalam bentuk pertanyaan
- Pentingnya masalah tersebut diteliti karena akan membantu pelaksanaan yang lebih efektif misalnya, atau akan dicari pemecahannya karena berbahaya apabila tidak. Jadi pentingnya diadakan penelitian,
- Menarik minat peneliti karena dari pengalamannya peneliti mendapatkan gambaran bahwa hal itu sangat menarik,
- Sepanjang sepengetahuan peneliti belum ada orang yang meneliti masalah tersebut. Latar belakang masalah menguraikan alasan-alasan mengapa masalah dan/atau pertanyaan penelitian serta tujuan penelitian menjadi fokus penelitian. Dalam latar belakang masalah secara tersurat harus jelas subtansi permasalahan (akar permasalahan) yang dikaji dalam penelitian atau hal yang menimbulkan pertanyaan penelitian, yang akan dilakukan untuk menyiapkan skripsi. Secara operasional permasalahan penelitian yang dimaksud harus gayut (relevan) dengan rumusan masalah dan/atau pertanyaan penelitian yang diajukan. Pokok isi uraian latar belakang masalah hendaknya mampu meyakinkan pihak lain, terutama pembimbing dan penguji.
- Penjelasan dan/atau alasan mengapa masalah dan/atau pertanyaan penelitian yang diteliti itu penting dan menarik untuk diteliti,
- Beberapa bukti bahwa masalah yang diajukan belum ada jawaban atau pemecahan yang memuaskan. Harus dijelaskan bahwa masalah yang diajukan/diteliti belum pernah diteliti oleh siapapun, dan jika ini merupakan penelitian ulang (replikasi) harus dijelaskan alasannya mengapa hal itu dilakukan,
- Kedudukan masalah yang diteliti dalan konteks permasalahan yang lebih luas dengan memperhatikan perkembangan bidang yang dikaji. Dalam hal ini para penulis sebaiknya menyadari bahwa pemilihan masalah harus didasarkan atas minat dan penghayatan sendiri. Alasan pemilihan masalah yang paling tepat adalah adanya kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi.
- Mengetahui dengan pasti apa yang akan diteliti,
- Tahu dimana/kepada siapa informasi dapat diperoleh,
- Tahu bagaimana cara memperoleh data atau informasi,
- Dapat menentukan cara yang tepat untuk menganalisis data,
- Tahu bagaimana harus mengambil kesimpulan serta memnfaatkan hasil
Yang dimaksud dengan ketegasan adalah memberi penekanan pada ide pokok kalimat. Kalimat efektif adalah kalimat yang ide pokoknya menonjol. Untuk memberi ketegasan dalam kalimat dapat dilakukan denagn cara-cara berikut ini.
Meletakkan kata yang ditonjolkan di awal kalimat
- Buku itu sudah saya baca.
- Saya sudah membaca buku itu.
- Sudah saya baca buku itu.
- Pertemuan itu dihadiri oleh camat, lurah, gubernur, dan bupati.
- Keluarga itu terdiri dari ibu, dua anak, dan ayah.
- Pertemuan itu dihadiri oleh gubernur, bupati, camat, dan lurah.
- Keluarga itu terdisri dari ayah, ibu, dan dua anak.
- Tolong keluarlah
- Tolonglah keluar
- Tolong bawalah
Kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakan kata, ungkapan, atau frasa yang dipandang tidak perlu. Kehematan bukan berarti harus menghilangkan kata-kata, ungkapan, atau frasa yang dapat memperjelas kalimat. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memenuhi kehematan kalimat, yaitu sebagai berikut.
Menghindari unsur yang sama pada kalimat majemuk
- Saya tidak suka makan roti dan saya tidak suka makan ubi.
- Karena dia tidak diundangan, dia tidak datang.
- Saya tidak suka makan roti dan ubi.
- Karena tidak diundang, dia tidak datang.
- Dia hanya memiliki satu mobil saja.
- Ayah berolah raga agar supaya sehat.
- Adik sejak dari kemarin belum pulang.
- Dia hanya memiliki satu mobil.
- Dia memiliki satu mobil saja.
- Ayah berolah raga agar sehat
- Ayah berolah raga supaya sehat
- Adik sejak kemarin belum pulang.
- Adik dari kemarin belum pulang.
- Beberapa pedagang-pedangang kaki lima itu ditangkap petugas ketertiban kota.
- Daftar nama-nama peserta pelatihan segera dikumpulkan.
- Para hadirin sekalian dimohon berdiri.
- Sekelompok mahasiswa-mahasiswa sedang berdiskusi.
- Beberapa pedagang kaki lima itu ditangkap petugas ketertiban kota.
- Pedagang-pedagang kaki lima itu ditangkap petugas ketertiban kota.
- Daftar nama pesrta pelatihan segera dikumpulkan.
- Nama-nama peserta pelatihan segera dikumpulkan.
- Sekelompok mahasiswa sedang berdiskusi.
- Mahasiswa-mahasiswa sedang berdiskusi.
Kevariasian dalam Kalimat Efektif
KEVARIASIAN dalam kalimat efektif adalah upaya penulis menggunakan berbagai pola kalimat dan jenis kalimat untuk menghindari kejenuhan atau kemalasan pembaca terhadap teks karangan ilmiah.- Awal kalimat tidak selalu dimulai dengan unsure subjek, tetapi kalimat dapat dimulai dengan predikat dan keterangan sebagai variasi dalam penataan pola kalimat.
- Kalimat yang panjang dapat diselingi dengan kalimat yang pendek.
- Kalimat berita dapat divariasikan dengan kalimat Tanya, kalimat perintah, dan kalimat seruan.
- Kalimat aktif dapat divareiasikan dengan kalimat pasif.
- Kalimat tunggal dapat divariasikan dengan kalimat majemuk.
- Kalimat tak langsung dapat divariasikan dengan kalimat langsung.
- Kalimat yang diuraikan dengan kata-kata dapat divariasikan dengan tampilan gambar,bagan,grafik, kurva, matrik, dan lain-lain.
- Apa pun bentuk kevariasian yang dilakukan oleh penulis jangan sampai mengubah atau keluar dari pokok masalah yang dibicarakan
- Dari renungan itu seorang manajer menemukan suatu makna, suatu realitas yang baru, suatu kebenaran yang menjadi ide sentral yang menjiwai bisnisnya ke depan.
- Seorang ahli Inggris mengemukakan bahwa seharusnya tidak dibangun pelabuhan samudera. Namun, pemerintah tidak memutuskan demikian. Memang cukup banyak mengendorkan semangat kalau melihat keadaan di Indonesia belahan Timur meskipun fasilitas pengangkutan laut dan udara sudah banyak dibangun.
- Kesatuan pikiran akan logis jika didukung atau dikaitkan dari gabungan unsur atau fungsi kalimat. Hubungan logis dalam kalimat dapat dilihat melalui kaitan antarunsur dan kaitan antarbagian kalimat. Hubungan logis dalam kalimat terdiri atas tiga jenis hubungan berikut. Hubungan logis koordinatif adalah hubungan setara di antara bagian-bagian kalimat dalam kalimat majemuk setara. Hubungan logis koordinatif ini ditandai dengan konjungsi dan, serta, tetapi, atau, melainkan, sedangkan, padahal. Contoh : Mobil itu kecil tetapi pajaknya sangat besar.
- Hubungan logis korelatif adalah hubungan saling kait di antara bagian kalimat. Hubungan korelatif ini ditandai oleh konjungsi berikut. Hubungan penambahan : baik….maupun, tidak hanya..., tetapi juga…….. Hubungan perlawanan : tidak….., tetapi….., bukan……., melainkan Hubungan pemilihan : apakah…., atau….., entah….entah…… Hubungan akibat : demikian…..sehingga, sedemikian rupa……sehingga Hubungan penegasan : jangankan…..,…..pun…..
- Hubungan logis subordinatif adalah hubungan kebergantungan di antara induk kalimat dan anak kalimat. Contoh : Dosen itu tidak masuk karena rumahnya kebanjiran. Hubungan subordinatif dalam kalimat majemuk tak setara bertingkat cukup banyak hubungan antara induk kalimat dan anak kalimat yang ditandai dengan konjungsi- konjungsi berikut. a. Hubungan waktu : ketika,setelah, sebelum, b. Hubungan syarat : jika,, kalau, jikalau, c. Hubungan pengandaian : seandainya andaikan,andai kata, d. Hubungan tujuan : untuk, agar,supaya, e. Hubungan perlawanan : meskipun,walaupun, kendatipun, f. Hubungan pembandingan : seolah-olah, seperti, daripada, alih-alih, g. Hubungan sebab : sebab,karena, oleh sebab,lantaran, h. Hubungan hasil akibat : sehingga, maka, sampai sampai i. Hubungan alat : dengan, tanpa j. Hubungan cara : dengan, tanpa, k. Hubungan pelengkap : bahwa, untuk, apakah, l. Hubungan keterangan : yang, m. Hubungan perbandingan : sama….dengan, lebih….daripada, berbeda…..dari
- Paragraf adalah karangan mini. Artinya, semua unsur karangan yang panjang ada dalam paragraf,
- Paragraf adalah satuan bahasa tulis yang terdiri atas beberapa kalimat yang tersusun secara runtut, logis, dalam satu kesatuan ide yang tersusun secara lengkap, utuh, dan padu,
- Paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang terdiri atas sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan pikiran utama sebagai pengendalinya dan pikiran penjelas sebagai pendukungnya, dan
- Paragraf yang terdiri atas satu kalimat berarti tidak menunjukkan ketuntasan atau kesempurnaan (Widjono, 2005:161).
- Kalimat pertama bertakuk ke dalam lima ketukan spasi untuk jenis karangan biasa. Misalnya surat, dan delapan ketukan untuk jenis karangan ilmiah formal, misalnya : makalah, skripsi, thesis, dan disertasi. Karangan berbentuk lurus yang tidak bertakuk (Block Style) ditandai dengan jarak spasi meregang, satu spasi banyak daripada jarak antarbaris lainnya.
- Paragraf menggunakan pikiran utama(gagasan utama) yang dinyatakan dalam kalimat topik
- Setiap paragraf menggunakan sebuah kalimat topik dan selebihnya merupakan kalimat pengembang yang berfungsi menjelaskan, menguraikan, atau menerangkan pikiran utama yang ada dalam kalimat topik
- Paragraf menggunakan pikiran penjelas (gagasan penjelas) yang dinyatakan dalam kalimat penkelas. Kalimat ini berisi detail-detail kalimat topik. Paragraf bukan kumpulan kumpulan kalimat-kalimat topik. Paragraf hanya berisi satu kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas berisi detail yang sangat spesifik, dan tidak mengulang pikiran penjelas lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar