Selasa, 25 Agustus 2020

Memori Tokoh Rungkut Kidul


Dari kiri :
  • KH. Muhadjir Yusuf Achmaturmudzi
  • KH. Misbach Hudin
  • KH. M. Thowil Huda
  • KH. Said Aqil Sirodj (PBNU)
  • H. Abdul Fatah
  • H. Achmad Yasak
Mendapati foto para tokoh NU Rungkut Kidul di era tahun 90-an, ingin rasanya menuliskan kisah tentang perjuangan beliau-beliau sesuai dengan kesanggupan pengamatan dan pengalaman yang pernah membersamainya.

KH. Muhadjir Yusuf Achmaturmudzi
Beliau berprofesi sebagai guru di SDI Wachid Hasyim dan juga sebagai guru PNS di Madrasah Ibtidaiyah Negeri, tempat tinggalnya di jalan Zamhuri sekaligus pengasuh dari Taman Pendidikan Al-Qur'an Kyai Syuhadak.

Alhamdulillah saya pernah mendapatkan keberkahan ilmu Fikih, Qur'an Hadits, Ke-Nu-an, dan Aswaja saat beliau mengajar di SDI Wachid Hasyim

Dalam pengabdian di NU Rungkut Kidul sebagai pengurus Tanfidziyah, beliaupun sering berkhutbah di masjid Al-Musthofa, sekaligus penasehat kepanitian zakat infaq dan shodaqoh khususnya di bulan Ramadhan. 

Pada suatu kesempatan setelah distribusi zakat fitrah di masjid, saya pernah dipanggil oleh beliau dan duduk berdua di salah satu serambi masjid (kebetulan saat itu, saya sebagai pengurus IPNU Rungkut Kidul yang bertugas menyediakan dan menjual paket zakat fitrah). beliau menyampaikan detail tentang pengelolaan zakat fitrah beserta prioritas asnaf yang perlu diberikan zakatnya. di akhir diskusi berdua tersebut, ada satu kalimat yang beliau terucap "ini semua saya sampaikan agar generasi muda mengetahui cara pengelolaan zakat fitrah". seakan itu sebuah pesan terakhir sebelum dalam tahun yang sama beliau berpulang ke Rahmatullah (Al-Fatichah) 

KH. Misbach Hudin
Baliau alumni dari Pesantren Tambak Beras Jombang, keilmuannya sering diajarkan pada jamaah di masjid Al-Musthofa pada pengajian rutin Ahad pagi bakda shubuh. begitupula khutbah sholat Jum'at mapun Iedain.

Domisili beliau dekat makam kembar di sisi timur, dengan memiliki toko peralatan rumah tangga yang buka setiap harinya. di samping rumah beliau berdiri Musholah Al- Hidayah 

Perjuangan beliau pernah menjadi Rois Syuriah NU Rungkut Kidul, juga menjadi Ketua Yastamaa' (Yayasan Ta'mirul Masjid Al-Musthofa) sebuah lembaga yang mengurusi pendidikan : TK. Wachid Hasyim, SDI Wachid Hasyim dan SMP Al-Wachid. 

Saat beliau menjadi Rois sekitar tahun 2005, bersamaan pula saya mendapatkan amanah sebagai Ketua PR IPNU Rungkut Kidul, pesan beliau adalah menghidupkan kembali kader - kader muda NU di Rungkut Kidul, yang sempat mengalami kevakuman sejak tahun 2001

Beliau wafat tahun 2016 dalam usia sekitar 55-an dan di makamkan di makam kembar Rungkut kidul sisi barat (Al-Fatichah)

KH. M. Thowil Huda
Tempat tinggal beliau di gang III berdekatan dengan Musholla Abdul Ghoni, dan merupakan purna tugas dari kepegawaian Departemen Agama.

Sebagai sesepuh Rungkut Kidul dan NU menjadikan beliau sebagai tempat rujukan dalam mengambil keputusan, khususnya terkait dengan keagamaan

Pengalaman yang sangat berkesan adalah saat beliau menegur keras, ketika kami menggabungkan acara IPNU dan organisasi remaja lain dalam pentas seni yang menampilkan gabungan sholawat, tari, dan band, serta gamelan. beliau beralasan bahwa IPNU memiliki marwah yang menempatkannya harus murni sesuai dengan amaliyah dan tradisi NU.

Sebagai kader yang harus sami'na wa atho'na kepada kyai, maka teguran tersebut kami terima dengan lapang  dada, dan menjadikan IPNU - IPPNU mereposisi tugas dan perannya sebagai organisasi kader yang berbasis pada sekolah naungan NU dan kemasjidan, dan menjadikan SMP Al-Wachid sebagai pilot project pengkaderan

Pembukaan Makesta di SMP Al-Wachid

Materi di dalam kelas

Orientasi lapangan bersama CBP
(Corps Brigade Pembangungan)

Pertemuan terakhir saat beliau sama-sama menghadiri acara akad nikah kerabat di masjid Al-Mustofa pada Jumat, 07 Agustus 2020, beliau didapuk sebagai pemimpin doa setelah akad nikah

Kyai berpeci putih

Semoga Allah senantiasa menganugerahkan kesehatan jasmani dan ruhani kepada beliau (Al - Fatichah)

H. Abdul Fatah
Tidak banyak yang bisa dituliskan, karena saat beliau menjadi Ketua Yastamaa saya masih menempuh pendidikan di SDI Wachid Hasyim

Hanya saja rekan satu leting pernah menyampaikan bahwa abah-nya merupakan ketua yayasan, sedangkan saya lulus SD pada tahun 1994

Semoga amal perjuangan beliau diterima di-Sisi Allah SWT (Al-Fatichah)

H. Achmad Yasak
Tempat tinggal beliau di gang II, saat saya mendapatkan amanah sebagai Ketua PR IPNU Rungkut Kidul tahun 2005, beliau adalah Ketua Tanfidziyah sekaligus Ketua Takmir Masjid Al-Musthofa Rungkut Kidul

Beliau memberikan banyak perhatian kepada IPNU - IPPNU yang baru merintis kembali, diantaranya : mempersilakan salah satu ruang masjid untuk menjadi sekretariat, membelikan seragam untuk petugas pengatur shof dan menertibkan anak-anak kecil saat sholat teraweh di masjid.

Beliau mengajarkan kemandirian organisasi dan taktikal wirausaha dengan meminjamkan modal usaha pengadaan beras zakat fitrah. rekan - rekan IPNU - IPPNU mengorganisir dari pembelian beras di toko Bima Putra, menimbang, mengantongi hingga menjualnya kepada para muzakki pada malam penerimaan zakat fitrah di masjid Al-Musthofa. bakda sholat Iedul Fitri pinjaman modal segera kami kembalikan dan laba penjualan masuk ke dalam kas IPNU - IPPNU.

Begitu pula dalam dukungannya saat mempersilakan ruang lantai dua masjid sebagai tempat pelatihan Masa Kesetiaan Anggota (Makesta)


Sebelum wafat, beliau dirawat di RSI Jemursari, sempat membersamainya saat detik - detik terakhir di penghujung usia hingga beliau menghadap  ke Rahmatullah (Al-Fatichah)

Rasanya tidak bisa kami ungkapkan kepada para tokoh dan sesepuh NU yang telah membentuk karakter, membangkitkan jiwa, serta kesetiaan pada organisasi beserta dinamikanya. kecuali ucapan jazakumulloh khoiron katsiro.

Semoga kami bisa mewarisi semangat perjuangannya dalam mengemban amanah.

Oleh : Onny Fahamsyah
(terlahir dan dilahirkan kembali di Rungkut Kidul)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar