Minggu, 07 Juli 2019

Walimah Khitan : Putra Bapak Edy Supriyono (Tandon)


Sambutan Keluarga :
Oleh DR. KH. Muhibbin Zuhri (Ketua Tanfidz PCNU Surabaya)

Khitan mengikuti sunnah Rasulullah SAW, dalam mengikuti syariat dan semoga sodaqohnya sohibul hajat diterima Allah SWT.

Ahlan wasahlan bihudurikum, para undangan yang telah bersedia menghadiri shohibul hajat. Dan semoga Allah membalas-Nya

Mohon keikhlasan atas doa, semoga yang dikhitan lekas sembuh dan menjadi orang sholeh, ilmu yang bermanfaat dan sukses dunia akhirat.

Mauidlotul Chasanah :
Oleh KH. Mas Sulaiman Nur dari Sidoresmo (Rais Syuriah PCNU Surabaya)


Nikmat dari Allah, kurang lebih 5000 nikmat. Berupa nikmat indera dan syaraf yang dapat berfungsi dengan baik.

Anak dan isteri bisa suatu saat menjadi musuh, menghalangi dalam melakukan kebaikan.
Misalnya mau sholat ternyata "diomeli" isteri, sehingga tidak jadi melakukan kebaikan. Bahkan bisa melakukan tindakan yang melanggar perintah Allah.

Hadits :
"Suatu zaman, seseorang bisa hancur hidupnya karena istri dan anaknya."
Anak isteri selalu menghujat suami/ bapaknya secara terus menerus, sehingga suami bisa melakukan perbuatan yang dilarang Allah.

Orang yang mati menurut Imam Ghozali :
Mati adalah terputusnya amal perbuatan dan tidak dicatat lagi perbuatannya.

Ada orang yang Percaya akan kematian, tapi tidak percaya dengan siksa kubur, sehingga Rasulullah berdoa untuk menghindari dari kemalasan, pikun dan siksa kubur

Agar tidak pikun gunakan akal fikiran untuk baca Qur'an, ngaji, dan dzikir kepada Allah

Setelah mati, ada kehidupan setelah mati.
Saat mati, jasad sudah tidak ada taat lagi kepada ruh. Siksa kubur adalah ruhnya yang disiksa oleh Allah.

Sholeh adalah amaliyah yang banyak kebaikannya, sehingga yang mengetahui adalah malaikat yang mencatatnya.

Hadits :
"Khitan adalah sunnah bagi orang laki, dan bagus bagi orang wanita."

Khitan bisa wajib, menurut Imam Syafii karena jika tidak dikhitan maka sholatnya tidak sah, karena masih membawa najis di ujung kemaluannya.

Mendidik anak :
  1. Perbanyak untuk mengajinya.
  2. Tidak ribut dengan urusan sekolah favorit, rela harus membayar mahal, tapi urusan ngajinya diabaikan
  3. Keunggulan pesantren mendidik anak dalam akhlak.
  4. Mendidik anak tidak saja pandai ilmu umum, tapi juga ilmu agama


Tidak ada komentar:

Posting Komentar