Halaman
Rabu, 29 Oktober 2025
Wisuda S-1 Bunda
Kamis, 16 Oktober 2025
Pelatihan Kewirausahaan Bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI)
- Rabu, 15 Oktober 2025
- 09.00 - selesai
- Technopak Lt. 2
- Bpk. Ibu guru (data terlampir)
- Note: Peserta mohon membawa gadget dan alat tulis
Senin, 13 Oktober 2025
OTK - Penukar Ion
Tujuan praktikum
- Melunakan air : Menghilangkan ion kesadahan seperti kalsium dan magnesium dari air dengan menggantinya menggunakan ion lain seperti natrium atau hidrogen
- Menentukan kadar ion : Mengukur konsentrasi ion dalam suatu larutan setelah proses pertukaran.
Peralatan dan bahan :
- Resin penukar kation: Mengandung ion positif seperti hidrogen atau natrium untuk menukar kation.
- Resin penukar anion: Mengandung ion negatif seperti hidroksida atau klorida untuk menukar anion.
- Kolom penukar ion: Tabung tempat resin dimasukkan.
- Alat pengukur: pH meter, konduktometer, dan tds meter
- Bahan kimia sampel air yang akan diolah (misalnya larutan CaCl2) untuk kesadahan
- larutan HCl atau basa NaOH untuk regenerasi resin.
- Kolom diisi dengan resin penukar ion dan dicuci dengan larutan pembersih untuk menghilangkan kontaminan dan mengaktifkan resin.
- Regenerasi: Resin diaktifkan menggunakan larutan asam atau basa. Untuk resin penukar kation biasanya menggunakan HCl, Untuk resin penukar anion menggunakan NaOH.
- Proses Pertukaran Ion : Sampel air dilewatkan melalui kolom.
- Analisis Hasil : Air diuji parameter-parameternya (pH, kesadahan, kekeruhan) setelah melalui proses pertukaran ion.
- Regenerasi Berulang: Resin dapat digunakan berulang kali. Setelah resin jenuh, proses regenerasi dapat diulang untuk mengaktifkan kembali resin.
- Uji Kualitatif (opsional): Menambahkan reagen (misalnya calsium chlorida) ke dalam sampel air sebelum dan sesudah perlakuan. Reaksi yang terjadi akan menunjukkan perubahan kesadahan.
OTK - (Grinding & Sizing) Pembuatan Merica Bubuk Secara Sederhana
Tujuan :
Mengetahui cara membuat merica bubuk dengan peralatan sederhana sehingga menghasilkan bubuk yang halus dan seragam
Alat :
- Saringan teh
- Blender bumbu
- Cobek
- Alat penggerus (ulekan)
- Sendok
- Mangkuk kecil
Bahan :
- Merica
Langkah Kerja:
- Siapkan seluruh alat dan bahan.
- Masukkan merica ke dalam cobek.
- Hancurkan merica dengan alat penggerus hingga halus.
- Saring merica yang sudah dihancurkan menggunakan saringan teh agar teksturnya halus dan merata.
- Kumpulkan bubuk merica dalam mangkuk kecil, lalu timbang perolehannya
- Ulangi percobaan dengan alat blender bumbu. Bandingkan hasilnya
OTK - Pengukuran Parameter Aliran Fluida
Tujuan :
- Menganalisis kehilangan (head loss) dari suatu perpipaan
- Menentukan hubungan antara efisiensi pompa dan laju alir fluida
Alat :
- Rangkaian aliran fluida
- Gelas ukur
- Stopwatch
- Orificimeter manometer pipa U
- Manometer gondok
- Penggaris
- Meteran
Bahan :
- CCl4
- Raksa
- Air
Prosedur kerja:
a). Kalibrasi alat ukur lajur air
- Isi manometer U dengan air raksa
- Isi air pada tangki 1 dan sumber air 1/2 tangki
- Buka keran sehingga air mengalir dari tangki 1 menuju tangki 2 kemudian nyalakan pompa
- buka keran dari tangki 2 supaya fluida mengalir menuju tangki 1
- Sambungkan selang orifice dengan manometer U
- Atur keran keluaran tangki 2 hingga ∆h orifice tertentu pada manometer U
- Ukur waktu yang dibutuhkan untuk menampung fluida sampai volume tertentu pada setiap ∆h orifice yang berbeda
- Buat kurva kalibrasi dengan memplot laju alir terhadap ∆h orifice
b). Pengukuran Beda Tekan
- Isi manometer gondok dengan CCI4
- Sambungkan selang dari komponen dengan manometer gondok
- Ukur ∆h manometer gondok pada setiap Ah orifice yang berbeda-beda
- Hitung Head Loss pada setiap ∆h CCI4 yang berbeda
c). Pengukuran Efisiensi Pompa
- Isi Manometer U dengan air raksa
- Isi air pada tangki dari sumber air ti tangki
- Tutup keran yang menuju tangki 2 dari tangki 1 membuka keran supaya fluida mengalir dari tangki 1 menuju keluaran
- Sambungkan selang orifice dengan manometer U
- Atur keran keluaran tangki 1 hingga ∆h orifice tertentu pada manometer U
- Ukur waktu yang dibutuhkan untuk menampung fluida sampai volume tertentu pada setiap ∆h orifice yang berbeda
- Buat kurva kalibrasi dengan memplot laju air terhadap ∆h orifice
- Ukur panjang pipa lurus, menghitung jumlah belokan, sambungan dan keran yang dilewati fluida dari tangki 1 menuju keluaran, dan mencatat data pompa
- Buat kurva kalibrasi dengan memplot laju alir terhadap ∆h orifice yang berbeda
- Hitung efisiensi pompa
OTK - Prinsip Peralatan Absorpsi
Tujuan :
- Mempelajari prinsip kerja proses absorpsi gas ke dalam cairan.
- Mengetahui pengaruh volume cairan penyerap terhadap proses absorpsi.
- Mengamati hasil proses penyerapan gas oleh cairan dengan variasi waktu.
Alat :
1. Botol bekas air mineral
2. Selang kecil
3. Gelas beaker
4. Gelas ukur
5. Corong
6. Pengaduk kaca
7. Stopwatch
8. Plastisin atau lem silikon
Bahan :
1. Air
2. Cuka dapur (asam asetat)
3. Soda kue (natrium bikarbonat / NaHCO₃)
4. Sabun cair
Prosedur kerja :
- Siapkan semua alat dan bahan sesuai kebutuhan.
- Lubangi tutup botol dan pasangkan selang kecil sebagai saluran gas masuk dan keluar.
- Masukkan larutan penyerap (campuran air dan sedikit cuka) ke dalam botol.
- Siapkan sumber gas dengan mereaksikan soda kue dan cuka di gelas beaker terpisah.
- Hubungkan selang dari gelas beaker yang menghasilkan gas ke botol berisi cairan penyerap.
- Amati gelembung gas yang terbentuk di dalam botol selama proses berlangsung.
- Catat waktu hingga gelembung berhenti atau jumlah gelembung berkurang.
- Ulangi percobaan dengan variasi volume larutan penyerap atau waktu kontak berbeda.
OTK - Ekstraksi Padat - Cair Pembuatan Minyak Kacang Tanah
Tujuan
Membuat minyak kacang tanah dengan cara ekstraksi soxhlet
Alat dan Bahan
Alat :
- Labu ekstraksi
- Labu distilasi
- Soxhlet
- Pendingin balik
- Pendingin leibig
- Adaptor
- Pompa air
- Selang pendingin
- Pemanas listrik
- Labu erlenmeyer
- Gelas ujur
- Buret
- Piknometer
- Statif & klem
- Cawan porselin
- Neraca
- Oven
- Desikator
Bahan :
- Pelarut (n-Heksan)
- kacang tanah
- Aquades
- Air pendingin
Cara Kerja
a. Persiapan bahan
- Timbang ±40 gr bahan kacang tanah
- Haluskan bahan dengan blender hingga berbentuk serbuk.
- Masukkan serbuk ke dalam selongsong ektraksi atau bungkus dengan kertas saring.
b. Proses ekstraksi menggunakan Soxhlet.
- Masukkan pelarut (±150 mL heksana) dalam labu alas bulat.
- Hubungkan labu dengan alat sokhlet, lalu pasang kondensor diatasnya.
- Nyalakan pemanas hingga pelarut mendidih dan sirkulasi berlangsung.
- Biarkan ekstraksi berlangsung selama±2 jam hingga minyak larut
- Setelah selesai, pisahkan pelarut dari minyak menggunakan destilasi liebieg
OTK- Ekstraksi Iodin dari larutan garam menggunakan minyak goreng
Tujuan Praktikum
- Menunjukkan prinsip dasar ekstraksi cair-cair menggunakan pelarut non-polar (minyak)
- Mengamati perpindahan zat iodin dari air ke minyak melalui perubahan warna
- Melatih keterampilan dalam pemisahan dua pelarut yang tidak saling bercampur
- Siapkan 100 ml larutan air garam dengan 1 sendok teh garam.
- Tambahkan 5-10 tetes larutan iodin (Tincture atau Betadine), aduk hingga Homogen
- Tuangkan larutan kedalam botol transparan atau corong pisah
- Tambahkan 50 ml minyak goreng ke dalam campuran tersebut
- Kocok perlahan selama 1 menit, jangan terlalu keras agar tidak menghasilkan emulsi
- Diamkan ± 10 menit hingga terbentuk kedua lapisan jelas : lapisan atas (minyak) berubah warna menjadi kuning - coklat menunjukkan tanda iodin berpindah; lapisan bawah (Air) kehilangan warna menunjukkan tanda iodin telah diekstrak
- Pisahkan kedua lapisan dan bandingkan warna sebagai hasil ekstraksi.
OTK - Mixing
Tujuan Percobaan :
- Mempelajari proses pencampuran dua jenis cairan
- Mengetahui apakah dua cairan dapat bercampur secara homogen
- Mengamati pengaruh waktu dan kecepatan pengadukan terhadap hasil pencampuran
- Gelas beaker
- Gelas ukur
- Pengaduk stirer
- Pengaduk mekanik
- Stopwatch
- Corong
- Botol ukur (opsional)
- Pipet tetes
- Air
- Minyak goreng
- Alkohol / etanol
- Pewarna makanan
- Sabun cair
- Gula pasir
- Siapkan alat dan bahan sesuai kebutuhan
- Ukur volume masing-masing cairan yang akan dicampur
- Tuangkan cairan kedalam gelas beaker, salah satu lebih dahulu
- Tambahkan pewarna pada salah satu cairan agar mudah diamati
- Aduk campuran menggunakan pengaduk secara perlahan selama 3 menit
- Amati apakah campuran menjadi homogen atau terpisah kembali
- Ulangi dengan waktu pengadukan berbeda. atau tambahkan sabun cair, dan amati hasilnya
Kamis, 09 Oktober 2025
OTK - Absorpssi Gas CO2 pada Larutan NaOH
Alat
1. Alat Absorpsi dengan kolom isian
2. Gelas kimia 400ml
3. Erlenmeyer asah 250ml
4. Buret 50ml
5. Labu semprot
6. Corong kaca
7. Gelas ukur
8. Pipet ukur
9. Pipet volume
10. Pipet Filler
Bahan
1. Indikator pp
2. NaOH 0,1N
3. NaOH 1N
4. Aquadest
Prosedur Kerja
1. Siapkan seluruh pelaratan yang dibutuhkan, yaitu kolom absorpsi berisi material isian (packing), gelas kimia, erlenmeyer asah, buret, pipet ukur dan pipet volume, gelas ukur, corong kaca, labu semprot, serta pipet filler.
2. Siapakan pula bahan-bahan yang perlu, yaitu larutan NaOH 0,1N dan 1N, indikator fenolftalein (PP), serta aquadest untuk pelarut dan pembilasan.
3. Pasang kolom absorpsi secara vertikal dan isi kolom dengan material isian hingga sekitar tiga perempat tinggi kolom. Pastikan pisisi alat sudah stabil dan tidak mengalami kebocoran.
4. Siapkan larutan NaOH 0,1N di dalam gelas kimia, lalu alirkan larutan tersebut dari bagian atas kolom secara perlahan. Alirkan larutan tersebut dan bagian atas kolom secara perlahan. Alirkan dapat dilakukan menggunakan pompa kecil atau secara gravitasi, dan aturan agar konstan secara merata.
5. Sementara itu, alirkan gaa CO2 dari bagian bahwa kolom secara berlawanan arah (countet-current). Gas CO2 dapat berasal dari tabung CO2 dengan pengatur tekanan, atau dari hasil sublimasi dry ice yang diarahkan ke dalam kolom.
6. Biarkan gas CO2 dan larutan NaOH berinteraksi dalam kolom isian selama kurang lebih 5 hingga 10 menit, hingga larutan keluar dari bagian bawah kolom
7. Tampung Larutan hasil keluar dari kolom ke dalam erlenmeyer asah 250ml untuk di analisi lebih lanjut melalui proses titrasi.
8. Ambil sampel larutan hingga absorpsi menggunakan pipet volume sebanyak 25ml, lalu tambahkan 2-3 tetes indikator pp. Campuran akan berwarna merah muda jika masih mengandung basa (NaOH)
9. Lakukan titrasi terhadap larutan tersebut menggunakan larutan asam standar (misalnya HCL 0,1N) yang dituang melalui buret. Titrasi dilakukan hingga larutan berbah warna menjadi bening, yang menunjukan titik akhir titrasi.
10. Catat volume HCL yang digunakan dalam titrasi, lalu hitung konsentrasi NaOH yang terisisa dan volume CO2 yang berhasil diserap. Lakukan perhitungan efisiensi penyerapan berdasarkan data yang diperoleh.
Selasa, 07 Oktober 2025
PIK - Proses ekstaksi minyak atsiri jagung dari tepung maizena
Tujuan :
- Mengetahui secara garis besar proses pengekstrakan menggunakan soxhlet skala lab
- Dapat mengonversi proses pengambilan minyak jagung skala Lab menjadi Skala industri kimia (edible oil)
Alat :
- Statif klem
- kondensor
- Pompa air
- Wadah untuk penangas es
- Termometer (opsional)
- Statif klem
- Selang inlet & outlet kondensor
- Pompa air
- Wadah untuk penangas es
- Termometer (opsional)
- Bulp (opsional)
- Three way adapter
- Receiver adapter
- Erlenmeyer/bekerglas
bahan :
- Tepung maizena 30gr
- Pelarut n-Hexane 320ml
- Air bersih
- Es batu
- Kertas saring/selongsong
- benang/wol
Prosedur kerja:
a) ekstraksi
- Siapkan alat bahan
- Siapkan penangas
- Siapkan penangas es dengan wadah yang diisi air bersih dan es batu
- Pasang selang air di pompa untuk kondensor
- Masukkan pompa ke dalam penangas es
- Bungkus tepung maizena 30gr dalam selongsong/pocongan kertas saring
- Pasang labu alas bulat yang sudah diisi 320ml pelarut n-Hexane ke penangas
- Sambungkan tabung Soxhlet ke labu alas bulat
- Masukkan selongsong serbuk jagung
- Pasang kondensor diatas soxhlet
- Pasang statif klem, jepitkan ke kondensor
- Hubungkan selang air pada inlet dan outlet kondensor yang sudah disambungkan pada pompa air dalam penangas es
- Hidupkan pompa dahulu
- Kemudian hidupkan heater, setting dan kontrol suhu 65°C-70°C
- Berlangsung 3 jam, amati proses agar pelarut tak menguap
b) distilasi
- Siapkan alat bahan
- Siapkan penangas
- Siapkan penangas es dengan wadah yang diisi air bersih dan es batu
- Pasang selang air di pompa untuk kondensor
- Masukkan pompa ke dalam penangas es
- Pasang labu alas bulat yang berisi hasil leaching ke penangas
- Pasang three way adapter pada labu alas bulat
- Pasang termometer pada three way adapter
- Kemudian hubungkan kondensor Liebig pada three way adapter
- Lalu pasang statif klem, dan jepitkan pada kondensor
- Pasangkan selang air pada inlet dan outlet kondensor
- Hubungkan receiver adapter dengan ujung kondensor
- Tepat di bawah receiver adapter tempatkan erlenmeyer/beker glass sebagai penampung distilat
- Pertama, nyalakan pompa air dahulu
- Kemudian nyalakan mantle heat
- Kontrol suhu kisaran 65°C-70°C
- Amati proses hingga distilat berhenti menetes maka menjadi titik akhir distilasi.
PIK - pembuatan besi dari pasir besi
Tujuan :
- Mengetahui proses pengolahan pasir besi menjadi besi melalui tahapan pemisahan dan reduksi.
- Memahami reaksi kimia yang terjadi selama proses reduksi oksida besi menjadi logam besi.
- Mempelajari cara kerja alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan besi.
Alat :
- Kaleng bekas
- Magnet
- Torch gas
- batang pengaduk
Bahan :
- pasir besi
Prosedur :
- kumpulkan pasir besi ke dalam wadah
- lelehkan dengan torch gas
- tunggu hingga meleleh, kemudian aduk menggunakan batang pengaduk
- cetak menggunakan pasir
- dinginkan besi yang sudah tercetak
PIK - Pembuatan kompos organik
Tujuan :
- Mengetahui proses pembuatan kompos organik
- Mempelajari peran mikroorganisme dalam dekomposisi bahan organik
- Melatih keterampilan dalam mengolah limbah organik
Alat :
- skop (bawa sendiri)
- wadah 1 (bawa sendiri)
Bahan :
- Tanah bekas 1,5kg (tidak ada)
- sampah-sampah organik (kulit buah, kulit bawang, sisa sayuran, sampah-sampah kebun) (bawa sendiri)
- kardus 1kg (bawa sendiri)
Prosedur Kerja :
- Masukkan Tanah bekas 1,5kg ke dalam wadah sebagai alas
- Masukkan sampah-sampah organik limbah rumah tangga seperti (kulit buah, kulit bawang, sisa sayuran, sampah-sampah kebun)
- Kemudian tambahkan dengan tanah bekas 1,5kg agar komposnya lebih cepat terurai
- Setelah itu aduk hingga tercampur dengan rata
- Lalu tutup dan biarkan sampai 3 bulan
PIK - Pembuatan Karet Tiruan dari Slime
Tujuan :
- Menunjukkan reaksi kimia dengan melihat perubahan dari cairan menjadi padatan elastis.
- Membuat bahan seperti karet dengan menghasilkan bahan lentur dari bahan sederhana.
- Melatih keterampilan praktikum : mencampur, mengamati, dan mencatat hasil.
Alat :
- Wadah / mangkok (bawa sendiri)
- pengaduk (bawa sendiri)
- cup untuk hasil jadi (bawa sendiri)
Bahan :
- lem putih cair 50 ml (bawa sendiri)
- Slime activator 10 ml (tidak ada)
- essens/pewangi 2 tetes (tidak ada)
Langkah-Langkah :
- Tuang lem putih ke dalam wadah.
- Tambahkan slime activator
- Aduk lem & slime activator yang sudah dituang.
- Jika sudah mulai menggumpal, aduk menggunakan tangan.
- Tambahkan essens/pewangi agar tidak bau lem.
- Karet tiruan siap diuji – misalnya ditarik, dibentuk, atau dibanting ringan.
PIK - Sugar Glass
Tujuan :
- Mengamati perubahan wujud zat sebagai simulasi proses pembuatan kaca.
- Memahami prinsip pemanasan dan pendinginan cepat seperti pada industri kaca.
- Melatih keterampilan serta keamanan kerja di laboratorium.
Bahan :
- Gula pasir: 50 gram (bawa sendiri)
- Corn syrup (sirup jagung): 30 mL (tidak ada)
- Air: 15 mL (bawa sendiri)
- acetic acid : 2 tetes (ada di sekolah)
- Minyak: 1mL (bawa sendiri)
Alat:
- Panci kecil(ada di sekolah)
- Termometer(ada di sekolah)
- Sendok tahan panas (ada disekolah)
- loyang tipis dioles minyak (bawa sendiri)
- Kompor listrik kecil (ada di sekolah)
- pipet tetes (ada di sekolah)
Prosedur Kerja :
- Campur semua bahan ke dalam panci dan aduk rata gula pasir: 50 gram, Corn syrup (sirup jagung): 30 mL, Air: 15 mL, acetic acid : 2 tetes, Minyak: 1mL
- Panaskan dengan api sedang sambil diaduk perlahan.
- Pantau suhu hingga 150 °C dengan termometer (hard-crack stage).
- Matikan api, lalu tuang cairan ke cetakan yang sudah dioles minyak.
- Biarkan mendingin ±20–30 menit hingga mengeras bening seperti kaca
PIK - Pembuatan lem perekat dari styrofoam dan bensin
Tujuan :
- memberikan solusi untuk memanfaatkan limbah styrofoam yang sulit terurai menjadi produk yang berguna.
- menciptakan inovasi lem perekat serbaguna dengan biaya yang relatif murah dari bahan yang mudah didapat.
- memanfaatkan sifat kimia bensin (mengandung senyawa hidrokarbon) sebagai pelarut yang efektif untuk melunakkan dan melarutkan struktur polimer pada styrofoam.
alat :
- Alat pengaduk (sendok bekas)
- wadah (gelas plastik, atau wadah lain yang sudah tidak terpakai)
bahan :
- styrofoam (1 gabus dibagi jadi 3) tidak ada
- bensin (per kelompok 150ml, beli 1 liter) tidak ada
prosedur :
- Pastikan semua alat dan bahan sudah tersedia di area yang memiliki ventilasi baik.
- Tuang bensin secukupnya ke dalam wadah yang telah disiapkan.
- Masukkan potongan-potongan kecil styrofoam secara bertahap ke dalam bensin.
- Aduk campuran tersebut dengan alat pengaduk. Styrofoam akan segera melunak dan terlarut, berubah wujud dari padat menjadi cairan kental.
- Lanjutkan penambahan styrofoam hingga mencapai kekentalan yang diinginkan. Semakin banyak styrofoam yang ditambahkan, semakin kental lem yang dihasilkan.
- Setelah konsistensi tercapai, lem yang dihasilkan siap digunakan untuk merekatkan berbagai material seperti kertas, karton
PIK - polimer Plastik dari tepung singkong (Bioplastik)
Tujuan :
- Memahami proses pembuatan bioplastik dari tepung singkong.
- Menyadari pentingnya inovasi untuk mengurangi limbah plastik sintetis.
- Mendorong pemanfaatan singkong sebagai bahan lokal yang ramah lingkungan.
Alat :
- Spatula Kayu ( tidak ada)
- Panci (Tidak ada)
- Cetakan datar (tidak ada)
- Hotplate
- Gelas ukur
- Timbangan digital
Bahan :
- Tepung singkong ±20 gram (tidak ada)
- Aquades
- Asam asetat ±5ml
- Gliserin ±5ml (tidak ada)
Prosedur kerja :
- Timbang ±20 gram tepung singkong
- Masukkan tepung singkong ke wadah tahan panas
- Tambahkan air secara perlahan sambil diaduk agar tidak menggumpal
- Tambahkan Cuka dan Gliserin
- Panaskan campuran diatas hotplate, aduk terus menerus selama 10-15 menit, hingga campuran menjadi kental dan transparan seperti gel
- Setelah cukup kental, tuangkan campuran ke atas cetakan datar, dan ratakan menggunakan spatula
- Biarkan Bioplastik mengering pada suhu ruang selama 24-48 jam, setelah kering, lepaskan plastik dari cetakan.
- Amati sifat sifat fisiknya: Fleksibilitas, kekuatan tarik, dil
Senin, 06 Oktober 2025
PIK - Pembuatan Cabai Bubuk pada praktikum pengolahan pangan
Tujuan :
- Mengetahui proses pengolahan cabai menjadi bubuk sebagai bentuk pengawetan pangan.
- Melatih keterampilan praktis dalam pengolahan pangan sederhana
- Mempelajari teknik pengeringan dan penggilingan cabai yang tepat.
Alat :
- Dehydrator(ada)
- Grinder(ada)
- Panci(bawa sendiri)
- Saringan(bawa sendiri)
- Mangkok (bawa sendiri)
- Sendok(bawa sendiri)
- Kompor/Hot plate(ada)
- Wadah/tempat tertutup (bawa sendiri)
Bahan
- 100 gram cabe merah(bawa sendiri)
- 50 gram cabe rawit merah(bawa sendiri)
- 1/2 sdt kaldu bubuk(bawa sendiri)
- 1/2 sdt bawang putih bubuk(bawa sendiri)
- garam & gula secukupnya(bawa sendiri)
- Air 500ml(ada)
- Perasaan lemon 1 sdm(bawa sendiri)
- Tisu (bawa sendiri)
Prosedur Kerja :
- Siapkan 100 gram cabe merah dan 50gram cabe rawit merah
- Cuci cabai menggunakan air yang sudah diberi garam, dan perasan lemon
- Keringkan cabai menggunakan tisu
- Rebus selama 4-5 menit lalu keringkan cabai menggunakan tisu
- Masukkan ke dalam dehydrator dengan suhu 80°C selama 3 jam dan cek secara berkala
- Setelah itu haluskan menggunakan blender atau grinder
- Tambahkan 1/2 sdt kaldu bubuk, 1/2 sdt bawang putih bubuk, dan garam gula secukupnya lalu aduk secara merata.M
- Masukkan ke dalam wadah tertutup, cabai bubuk siap untuk dikonsumsi.
PIK - Praktikum pembuatan kertas dari kertas bekas
Tujuan :
- Untuk mengetahui cara mendaur ulang kertas bekas menjadi kertas baru secara sederhana.
- Untuk melatih keterampilan dalam pemanfaatan limbah kertas secara kreatif dan ramah lingkungan.
- Untuk memahami proses dasar pembuatan kertas secara manual, mulai dari pelunakan hingga pengeringan.
Alat :
- Blender
- Wadah/baskom
- Spons
- Cetakan kertas
Bahan :
- Kertas bekas (koran, buku, majalah) 500gram
- Air 1 liter
Prosedur :
- Siapkan kertas bekas (koran, buku, majalah) potong menjadi ukuran kecil - kecil.
- Masukkan potongan kertas ke dalam baskom berisi air, lalu rendam selama 1–2 jam atau semalaman agar lebih lunak.
- Masukkan kertas yang sudah lunak ke dalam blender bersama air secukupnya. Blender hingga menjadi bubur kertas halus (mirip adonan bubur).
- Tuang bubur kertas ke dalam wadah yang berisi air.
- Cetak bubur kertas menggunakan cetakan.
- Ratakan permukaan bubur kertas pada cetakan dan tekan hingga menggunakan spons untuk menyerap kelebihan air.
- Jemur hingga kering, lalu lepaskan kertas dari cetakan.
PIK - Praktikum pembuatan plastik dari pva glue sebagai bentuk realisasi industri petrokimia.
Tujuan :
- Mengetahui penerapan bahan petrokimia dalam pembuatan slime.
- Memahami proses pembentukan polimer dari PVA glue.
- Melatih keterampilan praktikum dan analisis sifat slime.
Teori Dasar : ..........
alat :
- beaker glass (ada disekolah)
- sendok (bawa sendiri)
- wadah ceper (bawa sendiri)
bahan :
- clear glue (povinal) 200ml (bawa sendiri)
- activator bubuk 10gr (tidak ada)
- air secukupnya
- metalic powder 2gr (bawa sendiri)
Prosedur kerja :
- Siapkan beaker glass, sendok, dan wadah ceper.
- Tuangkan 200 ml clear glue (povinal) ke dalam beaker glass.
- Tambahkan air secukupnya, lalu aduk hingga merata.
- Masukkan 2 gram metallic powder, aduk sampai warna tercampur rata.
- Larutkan 10 gram activator bubuk ke dalam sedikit air, aduk hingga benar-benar larut.
- Tambahkan larutan activator tersebut sedikit demi sedikit ke dalam campuran glue sambil diaduk hingga adonan menggumpal dan tidak lengket di tangan.
- Pindahkan slime ke wadah ceper, lalu keringkan hingga teksturnya kering seperti plastik dan bisa dibentuk bentuk sesuai ke inginkan.
PIK - Pembuatan Tape Singkong
Tujuan :
- Mengetahui proses pembuatan tape sebagai salah satu produk hasil fermentasi.
- Memahami peran mikroorganisme (ragi) dalam proses fermentasi karbohidrat menjadi alkohol dan asam. Mengaitkan prinsip pembuatan tape dengan penerapan teknologi fermentasi dalam industri pangan.
Teori Dasar :
Alat :
- Panci (tidak ada, bawa sendiri")
- Kompor (ada 3)
- Lap Bersih (tidak ada, bawa sendiri")
- Saringan/Ulekan (tidak ada, bawa sendiri")
- Pisau (tidak ada, bawa sendiri")
- Baskom (tidak ada, bawa sendiri")
- piring (tidak ada, bawa sendiri")g
- Gelas beaker 100 ml (ada d5)
- sendok (tidak ada, bawa sendiri")
- termometer (ada)
Bahan :
- Singkong kecil ½ kg/kelompok
- Ragi Tape 1 butir/kelompok
- Air 250 ml
- gula 10g/kelompok
Prosedur :
- Kupas singkong dan kerik bagian luarnya.
- Potong sedang lalu cuci sampai bersih.R
- Rebus singkong selama 30-40 menit hingga empuk. Tingkat kematangan ini bisa dilihat ketika daging singkong sudah bisa ditusuk dengan garpu atau lidi.
- Pindahkan singkong kukus ke dalam wadah fermentasi steril.
- Larutkan ragi tape dalam sedikit air hangat (40 °C) selama 5 menit.
- Larutkan gula dalam sisa air hangat.
- Tambahkan larutan ragi dan gula. Aduk perlahan agar merata.
- Periksa suhu (28–32 °C) catat nilai awal.
- Tutup wadah dengan kain kasa atau penutup berlubang untuk sirkulasi udara minimal.
- Simpan di tempat teduh pada suhu kamar selama 48–72 jam.















.jpeg)



.jpeg)
.jpeg)

.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)

.jpeg)