Selasa, 07 Mei 2024

Kunjungan Industri Madukismo

Pukul 21.50 wib dengan 11 bus berangkat menuju ke Jogja segenap kelas X SMK Negeri 1 Mojoanyar dalam program kunjungan industri, bagi jurusan Kimia Industri dan Kimia Analisa menuju ke Pabrik Gula Madukismo 

Pukul 03.17 telah sampai di Parangtritis, diawali bersih diri dan sholat shubuh berjamaah dilanjutkan wisata ke pantainya.


"Garam akan terurai dan pasir akan mengikis. Tapi, kenangan itu bertahan selamanya"

Selanjutnya menuju ke rumah makan Numani untuk menikmati makan pagi, tahun 2019, 2023 dan sekarang 2024 kesini lagi..... betul-betul Numani 😁

Sejurus berikutnya menuju PT. Madubaru yang merupakan gabungan dari PG. Madukismo dan PS. Madukismo (Alkohol)

Penjelasan oleh Pak Machmud melalui media slide power point ternyata belum bisa membuat peserta didik "bernyali" tanya dari KI, padahal sudah dibekali contekan pertanyaan.....Entah apa penyebabnya 🤷 

  1. Mengapa gula dibuat dari tanaman tebu, apa tidak bisa dari tanaman lain ?
  2. Dalam proses pembuatannya apa dipengaruhi oleh pertumbuhan mikroba
  3. Apa yang menjadi penyebab bahwa gula menjadi kebutuhan pokok masyarakat
  4. Bagaimana Reaksi pada sulfitasi (pemurnian) 
  5. Apa jenis gula pada Madukismo ini SHS (Superior Hofd Suiker)
Pada Alkohol 
  1. Apa Fungsi NPK dan Asam Sulfat pada bagian pemasakan
  2. Pada sistem peragian, apa sistem kontinyu atau batch
  3. Bagaimana cara menumbuhkan mikroba ragi
Atau peserta didik sudah "gagal fokus" karena mau diajak keliling naik kereta odong-odong oleh pihak perusahaan 


Beban moral kalau ditanya ortu sepulang Jogja dapat wawasan apa ? Maka dengan semangat untuk mengurai pertanyaan yang telah dibuat sendiri dan dijawab sendiri🤭

Alhamdulillah ternyata peserta didik bus 9 fokus menyimak sampai ketiduran pulas, setelah dijelaskan  :
  1. Pabrik Gula sebetulnya hanya mengambil kandungan gula pada tanaman tebu yang kemudian dikristalkan agar mudah pengemasannya dan awet tidak mudah rusak. Namun tanaman yang bisa dibuat gula selain tebu adalah bit gula yang tumbuh banyak di India dan Brazil.
  2. Gula merupakan bahan makanan pokok yang dikonsumsi manusia untuk masakan maupun minuman, maka sejak dulu menjadi incaran bagi orang eropa juga, maka di Indonesia jaman penjajahan Belanda diterapkan Sistem Tanam Paksa dalam Suiker Contracten "Kontrak-Kontrak gula" yang menyebabkan penindasan petani lokal. Van de Putte tokoh oposisi Hindia Belanda menentang kebijakan Kerajaannya sendiri yang berujung mendapatkan simpati popularitas politik sehingga menjadi Perdana Menteri di kala itu........(Nyinggung sejarah dikit)
  3. Fungsi NPK dan Asam Sulfat dalam pencampuran tetes untuk menjadi Alkohol untuk mengisolasi dan pertumbuhan Mikroba Sacharomyces cerevisae, sehingga fermentasi bisa menghasilkan alkohol dengan kadar 95%
  4. Mikrobanya sendiri didatangkan langsung sejak tahun 1955 dari Machine Fabrick Sangerhausen, Jerman Timur bersamaan instalasi konstruksi mesin peralatan hingga sekarang masih hidup, walaupun pernah terjadi gempa Jogja tahun 2006 yang menyebabkan padamnya listrik, tapi ruang inkubasinya tetap dijaga jangan sampai mati listriknya.
Bp. Saiful Arif - Bp. Machmud 

Sedari keberangkatan rombongan, Tour Leader bus belum pernah menceritakan tentang sejarah dan wawasan Jogja, iba rasanya melihat peserta didik dengan begitu polosnya menikmati perjalanan hanya berkaraoke semata.

Teringat di Bandung saat melewati lorong di Jalan Asia Afrika, Pidi Baiq melukiskan "Dan Bandung bagiku bukan cuma masalah geografis, lebih jauh dari itu melibatkan perasaan yang bersamaku ketika sunyi"
(Maka setiap daerah punya kenangan bagi penyintasnya)

Mengawali berbagi wawasan kepada peserta didik diatas bus tentang Jogja, adalah tentang Keistimewaan-nya.

Mengapa Jogja disebut Daerah Istimewa ? Ternyata mereka belum bisa menjawab

Lalu ketika NKRI diproklamasikan oleh Soekarno-Hatta, wilayahnya berdasarkan apa ? 
itupun mereka terbelalak seakan pertanyaan sepele tapi bikin mikir lama menjawabnya.

Maka penjelasan dirunut mulai wilayah NKRI adalah bekas jajahan Hindia-Belanda, sedangkan Negara Malaysia adalah bekas jajahan Inggris 

Akan tetapi ada wilayah NKRI yang tidak pernah takluk dan dijajah Belanda, adalah Aceh dan Jogjakarta. Sedangkan Sultan Jogjakarta saat proklamasi dikumandangkan, bersedia mengintegrasikan wilayah Kesultanan Jogjakarta menjadi bagian NKRI.

Begitu pula saat Sultan Alaidin Muhammad Daud Syah,  yang merupakan Sultan Aceh terakhir ditangkap dan dipenjara oleh Belanda, beliau tidak pernah menandatangi penaklukan wilayah kerajaan Aceh, bahkan memerintahkan Tengku Chik di Tiro melanjutkan kepemimpinannya sebagai Wali Nanggroe, dan seterusnya. 

Maka saat Proklamasi Kemerdekaan RI, rakyat Aceh juga mengintegrasikan diri yang didukung oleh pemuka masyarakatnya seperti Tengku Daud Beureuh. 
(Bisa bercerita begini karena pernah ke Aceh dalam perhelatan Perhimpunan Mahasiswa Teknik Indonesia tahun 2002)

Karena kesediaan Aceh dan Jogjakarta mengintegrasikan menjadi bagian NKRI, maka pemerintah memberikan kedudukan Daerah Istimewa kepada kedua daerah tersebut.

Selanjutnya pembicaraan tentang Jogja dilanjutkan dengan spill agresi militer Belanda kedua yang menyebabkan ibukota NKRI di Jogja jatuh. Segenap pemimpin RI ditawan saat itu dari Istana Negara. Namun Jenderal Sudirman tidak mau menyerahkan diri dan tetap gerilya dengan menjadikan pulau Jawa sebagai "Mandalayuda"

Laskar pejuang dan TNI tidak tinggal diam, maka disusunlah Serangan Umum 1 Maret 1949 yang menyebabkan Jogja dapat direbut kembali walaupun durasinya enam jam, tapi sudah memberikan sinyal politik internasional bahwa Republik Indonesia masih ada.

Narasi awal itulah yang menyebabkan peserta didik minta diantarkan mengunjungi Istana Negara dan Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949, begitu pula benteng Vredeburg. Namun benteng ini belum bisa dikunjungi karena dalam tahap renovasi oleh Indonesian Heritage Agency, yaitu lembaga di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, mewadahi ragam museum dan cagar budaya nasional yang tersebar dari Sabang hingga Merauke.

Parkir bus Kaos Oblong yang menjadi pengakhir cerita di atas bus, di sini rombongan makan siang dan sholat sebelum nantinya akan mengunjungi pusat oleh-oleh bakpia Wong

Kaos Oblong 

Belanja Bakpia Wong 

Menuju perjalanan ke Bakpia Wong, adek Abil dari Surabaya menelpon minta oleh-oleh celana. Kebetulan ternyata store ini juga menjual pakaian selain aneka jenis kue dan jajanan. Teringat dengan mbak Ais, maka dibelikan juga Hoodie yang sekira cocok untuknya. 

Tak terasa ternyata rupiah yang dibelanjakan termasuk banyak, sehingga kasir mengemas barang pembelian dalam kardus yang besar 

Insiden Kecil

Dengan menenteng kardus besar menjadikan pusat perhatian, seakan memborong banyak jajan. Namun yang menjadi kelupaan adalah pada kardus belum tertulis identitas.

Khawatir tertukar, maka bergegas mengambil bolpoin di atas bus dan segera menuliskan identitas pada kardus yang tersimpan pada lambung bagasi bus.

Namun, perut tiba-tiba mules dan bergegas menuju ke toilet dengan ijin terlebih dahulu ke rekan guru yang berdiri di sekitar toilet tersebut 

Ternyata banyak siswa yang mengantre mandi, seakan cuek dengan gurunya yang berseragam katelpack oranye sedang menahan mules perutnya.

Setelah menunaikan "hajat" akhirnya segera menuju ke parkiran, tapi bus 9 sudah mengaspal di jalan raya. Tidak kehilangan akal segera menumpang ke bus 1 yang ternyata mendapat sambutan berupa "gojlokan"

Menumpang Bus 1

Berita tentang ditinggalkannya pak Onny mendadak viral dan menjadi guyonan selama diperjalanan. Namun setiap kejadian tetap diambil hikmahnya. 

Belajar berbesar hati, bahwa kelak kita akan ditinggal dan meninggalkan. Dan itu pasti akan terjadi

"Banyak orang yang akan keluar masuk dalam pintu hati kita, namun sahabat sejati yang akan tetap selamanya di hati"

Sore di Malioboro 

Setelah semua bus parkir di Abu Bakar Ali, rombongan peserta didik ingin diantarkan menuju destinasi benteng Vredeburg, Istana Negara di Jogja, dan Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 yang jarak tempuh berjalan memakan waktu 20 menit.

Awalnya banyak yang ikut, namun seiring perjalanan hanya menyisakan empat siswa saja. Banyak yang tidak kuat berjalan alasannya capek....🚶🚶🚶🚶

Selain "eman" mumpung di Jogja tidak banyak mengeksplorasi wisatanya, juga menjadi catatan tentang kondisi fisik jasmani yang harus ditingkatkan.

Cepat Bertindak 

Menjelang maghrib semua rombongan sudah meninggalkan Malioboro menuju resto di daerah Kartasura, namun di sekitar daerah Lanud Adisucipto salah satu bus mogok sehingga penumpangnya harus dititipkan ke beberapa bus yang lain.

Pihak travel segera mengutus bus pengganti dan bertemu di Kartasura dengan pengawalan patwal polisi.

Dengan kesigapan bertindak, urusan penumpang selesai namun mengakibat kepulangan ke Mojokerto akhirnya melambat hingga dua jam setengah

Residu yang tersisa 

Keterlambatan pulang menjadikan orang tua mengeluh karena sudah lama menunggu putra-putrinya sejak jam 11 malam. walaupun sudah diberi serlok sehingga bisa memantau perjalanan bus dan jarak tempuhnya.

Belum lagi ada yang kehilangan celana seragam khusus sejak di Parangtritis dan juga oleh-oleh dengan total 200ribuan yang belum ada solusinya, walaupun sudah diumumkan ke semua rombongan dan mengkonfirmasi ke guru pendampingnya.

Terkadang insiden kecil menjadikan pelajaran bahwa kesempurnaan rencana, masih tetap ada khilaf dan cela

"Sebuah tulisan tidak mampu mendefinisikan semua kejadian, tapi biarlah bergerak bebas untuk menemukan pembacanya."

Mojokerto - Jogjakarta - Mojokerto - Surabaya
7-9 Mei 2024

1 komentar:

  1. https://drive.google.com/drive/folders/1msnLjiYDYVibrNsAvaRhU5xUpoHmrDfb?usp=sharing

    BalasHapus