Halaman

Selasa, 25 November 2025

Apresiasi Hari Guru Nasional XII TKI 1


Hari Guru tahun 2024, setelah berdiri upacara di lapangan SMKN 1 Mojoanyar - Mojokerto, satu persatu barisan OSIS nyamperin semua guru dengan sovenir alat tulis sesuai namanya. Memang wajah mereka tidak banyak yang saya kenal.

Perlahan selanjutnya, barisan kelas memberikan give kepada walikelasnya dengan surprise dan berfoto ria di tengah lapangan dengan spot dan adegan yang berkesan. Heboh dan meriah 

Tapi, tidak dengan pak Onny yang bukan walikelas..... perlahan segera meninggalkan lapangan menyusuri jalan selasar dengan perasaan nanar, namun sepertinya ada yang menguntit di belakang sambil memanggil, saya pun menoleh dan diapun menyodorkan sepasang bolpoin warna hitam dan biru....maukah pak Onny menerima souvenir dari saya ? Tanyanya. Saya menerima dengan senyum ketulusan, diapun nampak riang gembira dan minta foto bersama, memang dia merupakan siswi yang saya ajar, tapi saya tidak tahu namanya karena di kelas sepertinya pendiam dan jarang berinteraksi dengan saya. Dia sepertinya tidak ikut berduyun-duyun dengan teman sekelasnya merayakan bersama walikelas. Entah apa maksudnya ini......ataukah Allah memberikan sekedar pelipur di Hari guru yang kelabu di saat itu.

Awal Januari 2025 sepulang dari tugas mengajar di Mojokerto, terasa asing di lingkungan stemba. Padahal sebelumnya telah membersamai sekolah ini selama 19 tahun. Tiga tahun sebagai siswa dan enam belas tahun sebagai guru 

Setiap sudut sekolah yang pernah menjadi kenangan indah menjadi terasa hampa, para Gurunda satu-persatu telah pensiun diganti guru-guru baru yang lebih muda. Perlu adaptasi kembali. 

Apalagi tiba-tiba deraan sakit pencernaan yang berkepanjangan menyebabkan harus bolak-balik berkunjung ke Rumah Sakit di sela-sela waktu efektif pembelajaran, seakan hati ini merasa jauh dari stemba bersama kenangan manisnya. Naluri sebagai seorang pendidik seakan luntur dan tak berdaya.

Juli 2025, mendapatkan amanah kelas XII TKI 1 sebagai walikelasnya. Hampir dua tahun tidak mengenal mereka sama sekali, belum lagi masukan dari guru-guru yang pernah mengajarnya memberikan kesan "agak beda" dengan kelas ini.

Bismillah, tidak ada murid yang nakal.....tidak ada peserta didik yang bodoh....tidak ada siswa dan siswi yang malas. Semuanya harus diberikan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang, berikan mereka ruang ekspresi dan motivasi, "karena sesungguhnya pendidikan bukanlah sekedar mengisi air pada cawan, akan tetapi api yang harus dinyalakan."

Andragogi...... adalah metode pembelajaran untuk orang dewasa, beri kesempatan mereka tampil menunjukan siapa dirinya satu persatu tanpa harus merasa lebih pintar atau dicap introvert karena bodoh, mengajak mereka diskusi mencari solusi, bahkan mereka percaya diri tampil tes lisan walau mungkin memori pengetahuan juga pas-pasan. 

Dan kalimat terindah yang dimiliki oleh setiap orang, adalah bila seseorang bisa menyebut namanya dengan benar dan penuh penghormatan......satu persatu saya sebut nama mereka saat tes lisan beserta persepsi diri dengan keunikan individunya.

Perlahan, saya pun menikmati suasana pembelajaran seperti ini, mereka telah mandiri dalam menyusun dan menyelesaikan praktikum dengan baik serta berkejaran menghadap tes lisan dan menyusun laporan. Bersama mereka berlahan tapi pasti menemukan kembali naluri sebagai seorang pendidik. 

Tanpa disadari, kalianlah yang telah menginspirasi......:

Kalian memang tidak bisa mengubah langkah yang telah terjadi, tapi kalian bisa membuat langkah baru yang lebih baik lagi.

Begitu jiwa merasa malas, buka kembali alasan kenapa kamu mulai

Begitu merasa kehilangan fokus, ingat apa yang menjadi tujuanmu

Begitu merasa stagnan karena stuck tidak berkembang, ubahlah caranya bukan impiannya

Saat kamu merasa bingung dan kehilangan arah, buka kembali arah tujuanmu

Maka disaat Hari Guru Nasional yang telah kita rayakan tadi, air mata yang menitik menandai hilangnya rasa sepi yang tergantikan dengan motivasi, bentuk saling perhatian dan kepedulian.

Walaupun ini perayaan hari Guru yang terakhir bagi kalian karena sebentar lagi lulus tahun depan, tapi sesungguhnya Guru Sejati ada pada diri kalian sendiri yang bertumbuh kembang bersama kehidupan dan pengalaman.

Jadilah orang yang dewasa, karena sesungguhnya kedewasaan bukanlah ditentukan dari besarnya fisik dan usia.....tapi dari caranya dalam menyelesaikan masalahnya

Tambak Medokan Ayu, Rungkut Surabaya 
Menjelang dini hari menuju Rabu, 26 November 2025

Berkesan 











Tidak ada komentar:

Posting Komentar