Halaman

Sabtu, 27 September 2025

Provinsi Taekwondo Indonesia Antar Pelajar Jawa Timur 2025

Jum'at, 26 September 2025, Abi dan mbak Aisyah berangkat dari stasiun Wonokromo pukul 11.36 menuju stasiun Malang dengan menumpang kereta api Penataran dan sampai di lokasi pukul 14.50. mbak Nisfa sudah menunggu untuk membawa Aisyah menginap di rumahnya mas Noval di dekat pabrik gula Kebonagung. 

Tidak berselang lama, pukul 16.23 Abi balik ke Surabaya dengan menumpangi kereta Dhoho dan sampai di Surabaya kembali pukul 18.50. 

sesampainya di rumah mas Nopal, Aisyah latihan ringan dengan berlari dan skipping di areal perumahan yang tampak luas jalannya serta rindang lingkungannya. 

Jogging



skipping

Sabtu pagi, 27 September 2025 sepulang kerja shif malam bunda Sri ingin menyaksikan langsung pertandingan mbak Aisyah di GOR Ken Arok, kota Malang. tak berselang lama berangkatlah Abi dan Bunda ke Malang dengan mengendarai mobil dan sampai di lokasi pukul 11.00.

Di depan GOR tampak berdiri patung sosok pria yang gagah, seakan manifestasi dari Ken Arok tokoh fenomenal yang tertulis dalam sejarah. 

Untuk mencairkan suasana, tokoh ini menjadi media tebak-tebakan di beberapa WA grup



Setelah menaklukan penguasa Tumapel, Akuwu Tunggul Ametung dengan keris sakti Empu Gandring. Selanjutnya dengan Ken Dedes membentuk wangsa Rajasanegara penguasa Singhasari.....namanya diabadikan dalam Gelanggang Olahraga di Daerah Kedungkandang Malang.

Siapa tokoh itu.......?


Jalannya pertandingan :

Dengan nomor pertandingan 105 pada arena D berada di sudut biru, mengawali pertandingan menjelang sholat maghrib dengan lawan dari Sidoarjo. Sebelumnya pada arena ini menyajikan banyak insiden peserta yang terkapar di atas matras, yang membuat Aisyah sedikit keder karena angker arenanya

Lawan yang dihadapi kali ini tampak lebih tinggi dan besar dari Aisyah, namun seperti pada umumnya perlu penjajakan di awal pertandingan. 

Lawan menginisiasi penyerangan namun mudah ditangkis oleh Aisyah, sembari melayangkan tendangan yang jitu dan berbobot membuat lawannya sedikit terhuyung ke belakang. Momen ini lawan merasakan kerasnya tendangan Aisyah dan sempat mengusap beberapa kali bibirnya seakan ada luka dan membuat nyalinya mulai menciut. 

Fase berikutnya Aisyah mulai mendominasi pertandingan, acapkali lawan terjengkang dan telak mendapatkan tendangan di kepala sehingga wasit harus menghitungnya. Pertandingan ini dimenangkan Aisyah dengan telak dua ronde. 

pertandingan 105


Pertandingan 110 merupakan perebutan medali emas, kali ini Aisyah berada di sudut merah menghadapi lawan dari Pandaan. 

Sejak pertandingan dimulai, lawan langsung menyerang dengan sporadis. Sehingga terjadi jual beli serangan, dan posisi kedua atlet tetap berada di tengah matras menandakan ngototnya mereka berdua. 

Namun lawan yang begitu kencang menyerang tetapi kurang jitu dalam sasaran, sedangkan Aisyah tendangannya telak mengenai dada diselingi dengan target di kepala. Sehingga dalam dua ronde dimenangi Aisyah dengan angka mutlak dan berhak merebut medali emas 


Pertandingan 110 (perebutan medali emas)

Sudut kamera lain partai 110


Menginap di hotel
Dikarenakan dua pertandingan Aisyah ternyata di waktu Maghrib dan Isya menyebabkan Abi dan bunda butuh istirahat dulu sebelum besoknya balik ke Surabaya.

Setelah mbak Nisfa mereservasi hotel Santosa di dekat alun-alun Malang selanjutnya membawa Aisyah pulang ke rumah mas Nopal di Kebon Agung. Sedangkan Abi bunda menuju ke Hotel Santosa untuk bersih badan dan mencari makan malam di sekitaran alun-alun 


ke Batu

Dokumentasi Foto :




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar